Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik tenaga
uap adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap
panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan bahan bakar terutama batu bara dan
minyak bakar serta (solar) untuk start up awal. Di PLTU tanjung Jati B power services unit 1&2
2x660MW nett Sebelum batu bara digunakan pembakaran, terlebih dahulu dihaluskan oleh
pulverizer dan di pulverizer tidak semua batu baru dapat dihaluskan, batu bara yang tidak bisa
dihaluskan tersebut akan terbuang ke Pyrite box.
Pyrite box berfungsi sebagai bahan penyimpanan sementara batu bara yang tidak bisa
digiling oleh pulverizer, Pyrite box memiliki gerbang atas untuk bahan transferasi ke Pyrite box
dan gerbang bawah untuk transferasi ke Submerget scrapper chain conveyor (SSCC).
Pengoperasian Pyrite box ssecara manual field operator, saat transfer manual Field operator
menginformasikan ke ruang kontrol Fly ash jika transfer Pyrite box secara manual, kemudian di
local diplih manual, tekan tombol dan jika selesai pilih otomatis. Jika Otomatis Transfer Pyrite
box berdasarkan pada waktu melalui ruang kontrol Fly ash dengan nilai waktu yang ditetapkan,
keseluruhan proses pengiriman kotak Pyrite box sekarang dengan transfer manual dan otomatis
berdasarkan waktu.
Terkadang transfer batubara / material yang tidak bisa dihaluskan yang terdapat pada
Pyrite box tidak dapat di transfer ke sscc karena Pyrite box beroperasi berdasarkan waktu dan
manual, sehingga batubara / material yang tidak bisa dihaluskan yang terdapat pada Pyrite box
tidak bisa diketahui levelnya, akhirnya terjadi plug(tersumbat) dan tidak bisa transfer. Jika tidak
bisa di transfer dalam waktu lama, air dari transferasi pompa akan naik ke pulverizer. Akibatnya
suhu pulverizer turun dan kemudian bisa trip(mati).
Salah satu aternatif solusi yaitu pada Pyrite box ditambahkan sensor Level untuk
otomatis transfer, sensor suhu agar lebih aman dan Progammable Logic controller(PLC) sebagai
kontrolnya. Tujuanya agar tidak terjadi plug (tersumbat) yang bisa mengakibatkan pulverizer
mati. Air tidak akan naik ke pulverizer jika menutup gerbang atas secara otomatis ketika Pyrite
box gagal transfer, pompa mati dan jika batu bara terbakar di pulverizar gerbang atas bisa
menutup secara otomatis.
1.4 Tujuan
Tujuan dari Penelitian ini adalah
1.1 Level pada pyrite box dapat diketahui dengan sensor level
1.2 Otomatis transfer
1.3 Air dari sump pump tidak dapat naik ke pulverizer
BAB II
DASAR TEORI
Sensor vegacap62 adalah sensor level berjenis capasitive denga sinyal digital
ouput, penggunaanya untuk cairan dan padatan, vegacap dapat bekerja pada suhu (-50 C -
+200 C), dengan tekanan (-1bar - +64bar)
Gambar 2.3 Datasheet Vegacap62
2.3 Temperature Sensor
Kartu Memori berkapasitas tinggi hingga 128 MB dapat dipasang, dan digunakan untuk
membackup pengaturan program dan sistem, atau mencatat data pelanggan. Set instruksi yang
besar dapat mendukung beragam aplikasi. Empat jenis pemrograman didukung (tangga, teks
terstruktur, bagan fungsi berurutan, dan daftar instruksi), dengan sekitar 400 instruksi dan 800
variasi instruksi.
(Human Machine Interface) Antarmuka pengguna dalam sistem kontrol manufaktur atau
proses. Ini menyediakan visualisasi berbasis grafis dari sistem kontrol dan pemantauan industri.
Sebelumnya disebut "MMI" (mesin induk), HMI biasanya berada di komputer Windows
berbasis kantor yang berkomunikasi dengan komputer khusus di pabrik seperti pengendali
otomatisasi yang dapat diprogram (PAC), pengendali logika programmable (PLC) atau
didistribusikan Sistem kontrol (DCS). Kontras dengan OI. Lihat PAC, PLC, DCS, GUI dan
antarmuka pengguna.
3.1 Design
Control :
1. PLC (omron-CJ1M)
Input :
1. Sensor vagacap62
2. Sensor Conductivity
3. Thermocouple Type K
Output :
1. Pump 2x100%
2. Lower Gate
3. Upper Gate
4. Solenoid Valve
3.3 Prosedur
Programmable logic control (PLC) user friendly for control automation, PLC
programming languages there are five kinds, Ladder Diagram (LD), Function Block
Diagram (FBD), Sequential Function Chart (SFC), Structured Text (ST), Instruction
List (IL). I use PLC omron-CJ1M and Ladder diagram (LD) programming language and
HMI for user friendly with software CX-programmer and CX-Designer.
Rung 2 time 5s to close upper gate and open lower gate when middle level
detection
Rung 3 close or open upper gate
Rung 4 close or open Lower gate