Anda di halaman 1dari 4

Doa-doa Istiftah

oleh: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari

1. Bacaan:

ALLAHUMMA BAAID BAINII WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAAADTA BAINAL MASYRIQI


WAL MAGHRIB. ALLAHUMMA NAQQINII MINAL KHATHAAYAA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL
ABYADHU MINAD DANAS. ALLAHUMMAGHSIL KHATHAAYAAYA BILMAAI WATSTSALJI WAL
BARAD

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara
timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana
dibersihkannya kain yang putih dari noda. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan
air, hujan es, dan air dingin. (HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 1353, dari Abu Hurairah z)

Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam biasa mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat fardhu.

2. Bacaan:

WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAN WAMAA ANAA
MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL
AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN
ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ANTA RABBII WA ANAA ABDUKA
ZHALAMTU NAFSII WATARAFTU BI DZANBII FAGHFIL LII DZUNUUBII JAMIIAN INNAHU LAA
YAGHFIRUDZ DZUNUUB ILLAA ANTA WAH DINII LIAHSANAIL AKHLAAQ LAA YAHDII
LIAHSANIHAA ILLAA ANTA WASHRIF ANNII SAYYI`AHAA LAA YASHRIFU ANNII SAYYI`AHAA
ILLAA ANTA LABBAIKA WA SADAIKA WAL KHAIRU KULLUHU FII YADAIK WASY SYARRU LAISA
ILAIKA ANAA BIKA WA ILAIKA TABAARAKTA WA TAAALAITA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA

Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah memulai penciptaan langit-langit dan bumi tanpa
ada contoh sebelumnya, dalam keadaan lurus mengarah kepada al-haq, lagi berserah diri, dan aku
bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah sembelihanku, hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku
diperintah dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri1. Ya Allah, Engkau adalah Raja,
tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu.
Aku telah menzalimi diriku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku
seluruhnya, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang
terbaik kecuali Engkau. Dan palingkan/jauhkanlah aku dari kejelekan akhlak dan tidak ada yang
dapat menjauhkanku dari kejelekan akhlak kecuali Engkau. Labbaika (aku terus-menerus
menegakkan ketaatan kepada-Mu) dan sadaik (terus bersiap menerima perintah-Mu dan terus
mengikuti agama-Mu yang Engkau ridhai). Kebaikan itu seluruhnya berada pada kedua tangan-Mu,
dan kejelekan itu tidak disandarkan kepada-Mu2. Aku berlindung, bersandar kepada-Mu dan Aku
memohon taufik pada-Mu. Mahasuci Engkau lagi Mahatinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu
dan bertaubat kepada-Mu. (HR. Muslim no. 1809 dari Ali bin Abi Thalib z)

Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat fardhu dan
shalat nafilah. Ini menyelisihi pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa doa istiftah ini
dibaca dalam shalat lail (tahajud), seperti Abu Dawud Ath-Thayalisi Rahimahullah dalam Musnad-
Nya (23) dan Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam Zadul Maad (1/51) mengatakan, Yang benar, doa
istiftah ini hanyalah diucapkan beliau n dalam qiyamul lail. Namun pendapat yang benar
sebagaimana yang telah kami sebutkan. (Ashlu Shifah Shalatin Nabi n, 1/249)

3. Bacaan:

Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit-langit dan bumi tanpa ada contoh
sebelumnya, dalam keadaan aku lurus, condong kepada al-haq lagi berserah diri, dan aku bukanlah
termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah sembelihanku, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintah
dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri. Ya Allah, Engkau adalah Raja tidak ada
sesembahan yang haq kecuali Engkau. Mahasuci Engkau dan sepenuh pujian kepada-Mu. (HR. An-
Nasai no. 898 dari Muhammad bin Maslamah z. Dishahihkan dalam Shahih Ibni Majah dan Al-
Misykat no. 821)

4. Bacaan:

Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah memulai penciptaan langit-langit dan bumi tanpa
ada contoh sebelumnya, dalam keadaan lurus condong kepada al-haq, lagi berserah diri, dan aku
bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadah sembelihanku, hidup dan
matiku, hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku
diperintah dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Ya Allah, tunjukilah aku kepada
amalan yang terbaik dan akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepada
amalan dan akhlak yang terbaik kecuali Engkau. Jagalah aku dari amal yang buruk dan akhlak yang
jelek, tidak ada yang dapat menjaga dari amal dan akhlak yang buruk kecuali Engkau. (HR. An-
Nasai no. 896 dari Jabir c. Dishahihkan dalam Shahih Ibni Majah dan Al-Misykat no. 820)

5. Bacaan:

SUBHANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABARAKAS-MUKA WA TAALA JADDUKA WA


LA ILAHA GHAIRAKA
Mahasuci Engkau, ya Allah, dan sepenuh pujian kepada-Mu. Berlimpah keberkahan nama-Mu,
Mahatinggi kemuliaan dan keagungan-Mu, dan tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau.
(HR. Abu Dawud no. 776, An-Nasai no. 899, dan selain keduanya dari Abu Said Al-Khudri z.
Dishahihkan dalam Shahih Abi Dawud)

Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam pernah bersabda yang maknanya, Ucapan yang paling
( Diriwayatkan oleh Ibnu
dicintai oleh Allah adalah seorang hamba mengucapkan:
Mandah dalam At-Tauhid, 2/123. Juga diriwayatkan An-Nasai dalam Amalul Yaum wal Lailah,
488/849, dengan sanad yang hasan sebagaimana dalam Ash-Shahihah no. 2939)

6. Bacaan:

Mahasuci Engkau, ya Allah, dan sepenuh pujian kepada-Mu. Berlimpah keberkahan nama-Mu,
Mahatinggi kemuliaan dan keagungan-Mu, dan tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau.
Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah (3 kali), Allah Maha Besar (3 kali). (HR. Abu Dawud
no. 775 dari Abu Said Al-Khudri z. Dishahihkan dalam Shahih Abi Dawud)

Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam mengucapkan doa istiftah ini dalam shalat malam (tahajud).

7. Bacaan:

ALLAHU AKBAR KABIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAW WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN


WA ASHIILAN
Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu
pagi dan petang. (HR. Muslim no. 1357 dan yang selainnya dari Ibnu Umar c)

Doa ini diucapkan seorang sahabat ketika beristiftah, maka Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
setelah menanyakan siapa pengucapnya, beliau bersabda, Aku merasa kagum dengan doa
tersebut! Dibukakan untuk doa tersebut pintu-pintu langit.
8. Bacaan:

ALHAMDU LILLAHI HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI


Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik, lagi diberkahi di dalamnya. (HR.
Muslim no. 1356 dari Anas bin Malik z)

Doa ini diucapkan seorang sahabat yang lain ketika beristiftah, maka Rasulullah Shallallaahu alaihi
wasallam bersabda, Sungguh aku melihat dua belas malaikat berlomba-lomba, siapa di antara
mereka yang akan mengangkat doa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai