Laporan Jadi Sekrap
Laporan Jadi Sekrap
3 Mesin sekrap
2.3.1 Pengertian
Mesin Sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut.
Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung,
cekung, beralur, dll., pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin Sekrap
adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara
vertikal maupun horizontal. Prinsip pengerjaan pada Mesin Sekrap adalah benda
yang disayat atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian
pahat bergerak lurus bolak balik atau maju mundur melakukan penyayatan.Hasil
gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan
dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol
yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda
gigi berputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju
mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah
dan berarti pula panjang langkah berubah.
1. Gerak Utama
Gerak utama adalah langkah maju dan langkah mundur. Biasanya diubah
dari gerak berputar ke gerak lurus oleh batang ayun. Motor listrik menggerakkan
roda penggerak ke roda gigi yang dipasang pada poros yang dapat distel dengan
baut spindle.Balok geser akan meluncur bolak-balik pada batang
ayun. Dengan moment putar dari roda gigi, batang ayun mempunyai titik galang
didasar mesin yang berayun maju dan mundur dengan bebas. Sebuah penghubung
memindahkan gerakan berayun ini ke lengan. Adapula mesin skrap yang
menggunakan penggerak hidrolik.
2. Panjang Langkah
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi.
Gerak langkah mundur memerlukan waktu yang pendek daripada langkah maju.
Untuk langkah maksimum poros harus dutempatkan pada jarak maksimum dari
titik pusat roda gigi. Pada waktu langkah maju poros melintasi jarak dari A ke B
(sudut a) dan melintasi jarak dari B ke A (sudut b) pada waktu langkah mundur.
Oleh sebab itu langkah maju memakan waktu yang lebih lama daripada langkah
mundur. Diwaktu langkah terpendek, poros terpasang dekat sekali dengan centre.
Perbedaan diantara sudut a dan sudut b sangat kecil sekali. Oleh sebab itu
perbedaan langkah maju dengan langkah mundur tidak terlalu banyak.Daya yang
digunakan mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun sabuk
atau dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakkan ulak-alik pahat dapat
diatur dengan beberapa cara. Beberapa mesin skrap yang lebih tua digerakkan
dengan roda gigi atau ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap
digerakkan dengan lengan osilasi dan mekanisme engkol.
b) Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda
kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak.
Eretan lintang dapat diatur otomatis (Gambar 3.1).
c) Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan
engkol menggunakan pengikat lengan.Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya lurus (Gambar 3.1).
d) Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat.Dengan memutar roda
pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca
pada dial.Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua
buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang
bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
(Gambar 3.1).
e) Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per
menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin
berhenti (Gambar 3.1).
mm/menit ........(6.2)
f = gerak makan ; mm/langkah
:
menit ..........(6.3)
c.Kecepatan penghasilan beram :
cm3/menit.........(6.4)
Besar kecilnya kecepatan potong tergantung pada jenis material yang
dipotong dan alat yang digunakan. Daftar kecepatan potong dapat dilihat pada
tabel 6.1.
a) Penyekrapan Datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara
mendatar (horizontal) dan cara tegak (Vertical). Pada penyekrapan arah mendatar
yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan
langkah penyayatan dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat. Adapun
langkah persiapan penyekrapan bidang mendatar yaitu :
(1) Pemasangan benda kerja pada ragum
(2) Pemasangan pahat rata
(3) Pengaturan panjang langkah pahat
(4) Pengaturan kecepatan langkah pahat
(5) Pengaturan gerakan meja secara otomatis
(6) Setting pahat terhadap benda kerja.
Penentuan ketebalan penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak digunakan
pahat kasar. Besarnya feeding diambil =
1/3 dari tebal pemakanan :
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong
(2) Feeding dilakukan oleh gerakan meja
(3) Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.
b) Penyekrapan tegak
Pada penyekrapan tegak, yang bergerak adalah eretan pahat naik turun.
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat
dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebalpemakanan di atur tipis 50 mm.
Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
(2) Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.
c) Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang bergerak
adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan dengan
memutar eretan pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan :
(1) Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
(2) Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.
d) Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, Mesin Sekrap dapat digunakan untuk membuat alur :
(1) Alur terus luar
(2) Alur terus dalam
(3) Alur buntu
(4) Alur tembus.
Secara garis besar, pembuatan alur pada Mesin Sekrap harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
(1) Pembuatan garis batas luar
(2) Pengerjaan pahat
(3) Pengerjaan pendahuluan.
Alur terus luar di antaranya adalah alur U, alur V, dan alur ekor
burung.