RANCANG BANGUN
MESIN PEMBUAT TEPUNG BERAS RENDAM DENGAN
KAPASITAS 12 KG PER JAM
OLEH : ROHANCEN
DAMANIK
045202037
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan
Sumatera Utara, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Terapan.
telah banyak mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan dan sarana dari
berbagai pihak. Untuk itu maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
Utara.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna adanya, karena
masih banyak kurang baik dari segi ilmu maupun susunan bahasanya. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan laporan
ini.
Akhir kata bantuan dan budi baik yang telah penulis dapatkan,
menghaturkan terima kasih dan hanya Tuhan Yang Maha Esa yang dapat
memberikan limpahan berkat yang setimpal. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
Penulis
ROHANCEN DAMANIK
Nim : 045202037
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR SIMBOL
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2.5.2 Poros
2.5.5 Baut
4.4 Poros
4.6 Maintenance
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tabel 2.3 JIS G3123 Batang baja karbon difinis dingin (sering dipakai untuk
poros
A Luas ( m2 )
a Percepatan ( m/s 2 )
Q Kapasitas ( kg )
P Daya ( kW )
D,d Diameter ( mm )
N Putaran ( rpm)
T Torsi ( kg.mm)
F Gaya ( kg.m/s 2 )
Massa jenis ( kg /m 3 )
efisiensi -
V Volume ( m3)
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara agraris, walaupun diakhir era tahun 1990-an telah
banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi daerah hunian dan industri
namun predikat itu belum hilang, karena memang benar-benar belum menjadi
Negara industri. Hal ini dikuatkan dengan adanya pembukaan lahan pertanian di
sebagaimana yang terjadi pada tahun 1980-an, walaupun diawal tahun 2000-an ini
tetapi hal itu bukannya tanpa masalah, sebab penyimpanan beras yang terlalu lama
tanpa disertai treatment (perawatan) yang memadai akan menyebabkan beras rusak,
Misalnya kue-kue, bubur dan jenis makanan lain yang dikenal pada teknologi
menumbuk beras dalam lesung. Dengan dilatarbelakangi hal inilah maka penulis
masyarakat.
meningkat dari tahun ketahun, dalam hal ini beras. Para petani dituntut untuk
dimiliki sebagian besar para petani masih tergolong tradisionil dalam mengelolah
hasil panen.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan umum dari perancangan mesin pembuat tepung beras ini
adalah :
1. Sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah karya akhir semester VIII
3. Dapat merancang suatu alat untuk para petani beras dalam mengolah hasil
guna.
1.3.2. Tujuan khusus dari perancangan mesin pembuat tepung beras ini
adalah :
effisiensi, daya, putaran dan kapasitas alat pembuat tepung beras yang telah
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah
pertanian.
dimedia internet.
TEORI
dalam lesung dengan antum atau alu. Beras menjadi halus dikarenakan adanya
proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga
terjadi gesekan antara butiran beras dengan antum atau juga antara beras dengan
Karena terjadinya tepung beras melalui proses tekan geser, maka dalam
a. Lonjong
b. Gepeng
c. Agak bulat
d. Bulat
3. Kekerasan :
Kekerasan beras varietas PB adalah yang paling keras dari semua varietas
yang ada.
beras, relatif tinggi (lihat Tabel 2.1). Oleh karena itu, masyarakat harus tahu
lebih banyak mengenai beras maupun komposisi kandungan gizi yang terkandung
2. Karbohidrat 80,13 gr
3. Protein 5, 95 gr
4. Lemak 1, 42 gr
6. Besi 0,35 mg
7. Kalsium 10 mg
8. Fosfor 98 mg
9. Vitamin C 0 mg
satu faktor yang perlu dipertimbangkan, sehingga pengujian mutu beras perlu
dilakukan pengujian dilakukan dengan penetapan kadar amilosa, kadar amilosa ini
Beras ditampi atau diayak untuk menghilangkan kotoran yang ada, seperti
2. Tahap Pencucian
Beras dicuci agar kotoran yang masih terikut dapat hilang. Beras dicuci
3. Tahap Perendaman
Setelah itu beras ditiriskan dan dikeringkan selama 15 menit dengan bantuan
tenaga surya sampai kadar airnya hilang hingga 14%. ini perlu dilakukan
hemat energi.
5. Tahap Penggilingan
6. Tahap Pengemasan
Tepung beras yang sudah jadi dapat dikemas dengan kantung plastik dan
siap dipasarkan.
Hasil pertama dari sebuah disain tidaklah pernah sempurna. Langkah demi
langkah harus dijalani sebelum hasil yang ideal tercapai. Hal-hal yang harus
tertentu adalah: hambatan yang timbul, cara mengatasi efek samping yang tidak
dipertimbangkan.
menyeluruh.
proses pembuatan ?
2. Silinder penumbuk
3. Saringan
7. Corong keluar
8. Kerangka Mesin
9. Motor penggerak
Bagian utama mesin adalah bagian yang sangat penting dalam mendukung
mendukung mesin tersebut. Kekuatan tarik kerangka dari mesin sangat perlu
mesin dan juga memperpendek umur mesin tersebut, kerangka ini terbuat
2. Corong Masuk
sebagai pengarah bahan baku agar tepat jatuh pada piringan penumbuk.
Corong ini terbuat dari plat besi dengan ketebalan 1,5 mm yang terletak
3. Poros
dimiliki poros diantaranya poros harus tahan terhadap puntiran, lenturan dan
lendutan.
Piringan pertama adalah piringan penumbuk yang diam yang terletak pada
tutup mesin terdiri atas 6 buah pisau penumbuk. Pada piringan kedua
terdiri atas 4 buah pisau penumbuk berputar. Bagian ini yang berputar
5. Saringan
dihasilkan. Tujuan utama dari saringan ini adalah untuk menyaring bahan
tepung yang halus akan keluar melalui saringan ini, namun apabila bahan
baku dalam keadaan tidak halus akan terus tertumbuk oleh pisau pemukul.
6. Corong Keluar
ketebalan 6 mm.
usahakerja
Daya =
waktu
T = Torsi (N.m )
f c Faktor koreksi
2.5.2. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
sebagai berikut :
1. Poros Transmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling roda gigi, puli sabuk
2. Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk
3. Gandar
berputar, disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, keculai
jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir
juga.
Poros untuk umunya biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin
dan difinis, baja karbon konstruksi (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot
yang di- kill (baja yang dideoksidasikan dengan ferosilikon dan dicor ; kadar
karbon terjamin) (JIS G3123). Meskipun demikian bahan ini kelurusannya agak
kurang tetap dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang
seimbang misalnya bila diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa didalam
terasnya. Tetapi penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan
kekuatannya bertambah besar. Untuk mengetahui jenis baja karbon yang sering
Tabel 2.3. JIS G3123 Batang baja karbon difinis dingin (sering dipakai Untuk
poros )
Didalam perancangan mesin tepung beras ini bahan poros yang dipakai
adalah dengan menggunakan bahan S50C, karena jenis ini digunakan untuk
poros harus direncanakan mampu untuk menahan beban-beban yang dialami oleh
yang akan dialami poros. Maka perencanaan diameter poros dapat dihitung
16.T
.d 3 s
16.T
a
.d 3s
1
16.T 3
d
s
. a
T = Torsi (kg.mm)
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak (kW), maka
berbagai faktor keamanan bisa diambil, sehingga koreksi pertama bisa diambil kecil.
Pd fc.P
Untuk menghitung Torsi T (kg.mm) dapat dihitung dari daya perencana (kW)
sebagai berikut :
Pd
T
5 t b
a
T = Momen puntir
Pemilihan sabuk dan puli dilakukan agar tidak terjadinya kehilangan gaya-gaya
N1 dp
( Sularso,Elemen Mesin, hal:166 )
N2 Dp
1 2
L 2C d p Dp (Dp d p )
2 4C
b b 2 8(D p dp ) 2
C=
8
Dimana :
putaran atau gerakan bolak balik dapat berlangsung secara halus, aman, dan panjang
umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin
lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka
prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya.
Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada
gedung.
A. Klasifikasi Bantalan
gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.
poros.
Bantalan yang digunakan untuk mesin tepung beras ini adalah bantalan
yang sangat kecil dibandingkan dengan bantalan luncur. Terdapat pada gambar
2.8.
Bantalan berfungsi sebagai dudukan poros dan untuk mendukung poros akibat
gaya tegangan sabuk dan beban yang diberikan terhadap poros. Beban radial
V = Faktor rotasi
X = Faktor radial
Y = Faktor aksial
L = Umur bantalan
2.5.5. Baut
Baut disini berfungsi sebagai pengikat untuk dudukan pada motor penggerak
tetapi selain itu berfungsi juga untuk pengikat poros terhadap puli. Jika momen
rencana dari poros adalah T (Kg.mm) dan diameter poros adalah ds (mm),
T
F
(d s / 2)
F
k
/ 4d 2
b
ka
S fk1 S fk 2
tumbukan berat)
Dari tegangan geser izin, panjang pasak yang diperlukan dapat diperoleh dengan :
F
ka
/ 4 2d
Gaya keliling F (kg) yang sama seperti diatas dikenakan pada luas permukaan
F
P
d t1
F
Pa
d t1
Untuk
Ulir luar Ulir dalam Untuk pengikat
penggerak
PENGUJIAN
Pengujian dilakukan ditempat pembuatan alat yaitu dibengkel las Jl. Mabar
Medan.
3.2.Pengujian Alat
Dalam uji fungsi , bagian utama yang akan diuji yaitu sistem transmisi yang
baik.
2. Memastikan puli dan sabuk terpasang dengan baik untuk menghindari slip.
5. Amati dan lihat dengan teliti putaran puli-nya terjadi slip atau sliding.
seterusnya.
7. Bila semua komponen bekerja dengan baik dan sistem transmisi bisa
dipakai, bahan yang dipakai ,kekuatan bahan dan hasil yang dicapai oleh sistem
gambar kerjanya.
2. Mencatat semua komponen yang dipakai, baik yang dibuat sendiri maupun
meliputi puli dan sabuk. Puli dengan diameter 4 inchi dipasang pada poros motor,
kemudian diikat dengan baut. Puli dengan diameter 4 inchi dipasang pada poros
pisau yang berputar diikat dengan baut. Menghubungkan komponen yang telah
belt yang telah direncanakan, seperti yang ditunjukan pada gambar berikut :
bahan baku (beras) menjadi tepung beras yang diinginkan. Prinsip dari mesin ini
betahap, masuk kedalam piringan penumbuk. Hal ini perlu dilakukan karena
kinerja mesin.
5. Setelah proses penyaringan, tepung keluar dari corong keluar dan siap
2.3,14.2800
P = 194,8
60
3425,36
=
60
= 560(Watt) = 0,56 kW
Maka :
Menurut uji coba daya yang dilakukan maka daya yang dipakai adalah =
Diketahui massa jenis beras adalah 850 (kg/m) ( Ir. K. Sitinjak; Teknologi Pasca
Panen, hal: 5 )
2
= . 2 .6
4
= 18,84 (mm)
3
= 18,84 x10 (m)
3
= 18,84 x 10 (m) .850 (kg/m)
= 16,014 (kg)
1 kg = 5 menit
1
=
5 x 60
1000gram
=
300detik
= 3,333 gram/detik
1
= 2800rpm . second
60
= 46,66 rps
165 butir
3,53 butir
46,66
= 448 Watt
Jumlah daya yang dipakai dalam menghancurkan beras menjadi tepung per butir :
448Watt
=
165
= 2,71 Watt
Maka jumlah daya yang digunakan untuk menghancurkan beras menjadi tepung:
1 kg = 49600 butir
1
Dalam 1 kg = 134,416 kWH x
3600
= 0,037 kWH
= 12 x 0,037 kWH
= 0,444 kWH
Sistem transmisi pada mesin pembuat tepung beras adalah dengan puli,
dengan putaran motor 2800 rpm. Data-data pada mesin yang dirancang :
Dengan mengabaikan slip pada sabuk maka jumlah putaran pada masing-
d1
nn x ( Khurmi,1980.hal 675 )
1
d2
d1
n n x
2 1
d2
101,6
= 2800
101,6
= 2800 rpm
dp 2 101,6 11 90.6 mm
90,62800
v 13,275 m/s
60 1000
1
L 2181,2 (90,6 101,6) (90,6 10,6)2 664,48 mm
2 4 181,2
Dari tabel lampiran dapat dipilih panjang sabuk standart adalah 27 inchi, maka
Menurut sularso
Dp dp 101,6 90,6
L C , 664,48 185,24 , baik
2 2
4.4. Poros
adalah :
48
B
4 kg/mm2, 0,54 2 kg/mm2
a a
Sf 1 Sf 2 62
0,56
T 9,7410 5 194,8kg.mm
2800
0,56
T 9,7410 5 194,8kg.mm
2800
4.5. Bantalan
Dalam mesin ini bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding. Bantalan
gelinding mempunyai keuntungan dari gesekan gelinding yang sangat kecil bila
Bila diketahui gaya radial dari poros sebesar 529,7 (N). Maka momen geser
M t F. f .(D / 2)
Dimana : M t = Momen geser bantalan ( N.mm).
F = Gaya radial ( N )
tunggal
Maka :
M t = 5,56 (N.mm)
Akibat gaya gesek yang timbul maka akan menyebabkan sebagian daya akan turut
Fe X.Fr Y.Fa
0,47.Fr
Fa =
K
0,47.592,7
Fa =
1,5
Fa = 165,97 (N)
Fe = 4008,81 (N)
pemakaian direncanakan selama 1800 jam, maka dapat ditentukan umur bantalan
Maka :
1,17
678,7
L 10 =
0,051293294
4.6. Maintenance
Untuk dapat mencapai jumlah produksi yang maksimum maka perlu sekali
dibutuhkan kesiapan mesin yang digunakan seoptimal mungkin. Agar mesin dapat
siap pakai dan tidak mengganggu dalam sistem produksi maka diperlukan suatu cara
yang disebut pemeliharaan. Suatu mesin tidak mungkin tidak mengalami kerusakan,
perawatan.
dapat tahan lama sehingga dapat mencapai hasil produksi yang maksimum.
1. Agar mesin ataupun peralatan yang digunakan dalam keadaan siap pakai
peralatan.
Perawatan yang dilakukan terhadap mesin pembuat tepung beras ini dapat
sekali. Pada mesin ini, kegiatan perawatan secara periodic adalah tegangan
sabuk, poros pisau penumbuk. Sehingga mesin pemarut ini dapat bekerja
secara optimal.
sebagai berikut :
apabila sabuk sudah rusak sebaiknya diganti dan apabila tegangan sabuk
2. Poros
3. Bantalan/Bearing
Lakukan pengecekan pada bantalan, jika bantalan sudah aus harus diganti
dan tingkat keausan antara elemen gelinding dan rumah bantalan, mereduksi
konstruksinya lebih sederhana dan semua gemuk yang bermutu baik dapat
5.1. Kesimpulan
Kapasitas mesin adalah 12 (Kg/Jam) dengan performasi mesin yang dibuat dapat
menghasilkan tepung.
5.2 Saran
merencanakan mesin
2. Khurmi R.S dan Gupta, JK. A Text Book of Machine Design. New
Jakarta; Erlangga.
Sumatera Utara.