Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Fenomena Dasar dengan judul Getaran Bebas ini dengan tepat pada waktunya. Tak lupa pula
shalawat serta salam mahabbah kita hadiahkan kepada junjungan
kita kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan
penyempurna seluruh risalah-Nya.Penulis untuk menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan
motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1.Bapak Ahmad Muhazir , ST.,MT, selaku dosen pembimbing mata kuliah Fenomena Dasar
Mesin .

2.Pak Hanif selaku pembimbing di workshop yang telah banyak memberikan


masukan dan bimbingan selama praktikum hingga dalam penyelesaian laporan ini.

3.Juga kepada teman-teman satu kelompok yang saling memberi dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini,
untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.

BEKASI, 07-JULI-2015

Penulis

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................2.

BAB I

PENDAHULUAN......................................................................................................3

LATAR BELAKANG................................................................................................3

TUJUAN....................................................................................................................3

MANFAAT................................................................................................................3

BAB II

GETARAN MEKANIK............................................................................................5

GETARAN PAKSA ................................................................................................10

PRINSIP DALEMBERG ........................................................................................11

SISTEM DERAJAT KEBEBASAN TNGGAL TAK TEREDAM..........................13

HUKUM GERAK NEWTON...................................................................................17

SISTEM BANYAK DERAJAT KEBEBASAN.......................................................20

FREKUENSI ALAMIAH SEBUAH STRUKTUR...................................................21

PROSEDUR PERCOBAAN.....................................................................................26

APLIKASI GETARAN.............................................................................................26

DATA EXSPERIMENTAL.......................................................................................28

GRAFIK DATA EXSPERIMENTAL.......................................................................28

DATA MATLAB.......................................................................................................29

BAB III

KESIMPULAN...........................................................................................................31

SARAN ......................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................32 2

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


BAB I
1.1 LATAR BELAKANG

Sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia begitu juga il
mu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang danmengalami kemajuan. Disertai dengan
sistem pendidikan yang mapan,memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Sama halnya dengan perkembangan teknologi dibidang konstruksi.
Salah satu contoh penerapan ilmukonstruksi dalam dunia industri yaitu, peredam getaran.Pere
dam getaranmerupakan aplikasi dari ilmu
getaran.Getaran merupakan fenomena yang bisa menguntungkan atau bisamerugikan.
Tergantung pada seberapa besar pengaruh getaran tersebut, dari seginegatif atau
positifnya.Didalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat aplikasi getaran, contohnya pada
poros yang berputar sudah pasti menimbulkan getaran. Namun banyak yang belum
mengerti terhadap fenomena-fenomena yang terjadi pada getaran dan juga belum dapat
menghitung koefisien damping sistem getaran. Oleh karena itu masih perlu pengenalan lebih
lanjut dan lebih dalam mengenai getaran ini.

1.2 TUJUAN

1.Memahami fenomena getaran bebas.

2.Dapat menghitung frekuensi pribadi getaran bebas tanpa redaman.

3.Dapat menghitung frekuensi getaran bebas dengan redaman.

4.Dapat menghitung koefisien damping getaran bebas.

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat dari pratikum ini yaitu :

1.Praktikandiharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang fenomena-fenomena yang


terjadi pada getaran bebas.

2.Praktikan diaharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat pada praktikum getaran
bebas ke dunia kerja nantinya apabila diperlukan.

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


BAB II
GETARAN MEKANIK

Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut.
Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin
dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai derajat tertentu dan
rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.

Ada dua kelompok getaran yang umum yaitU Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi
karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas
yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi
naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan
kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran
bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.

Gambar. 2.3 Sistem Pegas massa dan diagram benda bebas

Perioda natural osilasi di bentuk dari atau

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


2. Getaran Teredam dan Tak Teredam

Damping

Dalam system dynamic bekerja dissipative forces friction, structural resistances

Umumnya, damping dalam structural systems adalah kecil dan mempunyai efek yang kecil
terhadap natural frekuensi

Tetapi, damping mempunyai pengaruh yang besar dalam mengurangi resonant pada
structural system

3. Getaran Deterministic dan Random

Getaran Deterministic

Sinyal disebut deterministic, selama harga dari sinyal dapat diprediksi.

Getaran deterministic

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Getaran Random

Tidak memiliki sinyal yang periodik maupun harmonik

Harga dari getaran random tidak dapat di prediksi

Tetapi getaran random bisa di gambarkan secara statistik

Getaran bebas tanpa peredam

Model massa-pegas sederhana

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya
luar yang memengaruhi massa (getaran bebas).

Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang
peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:

dengan k adalah tetapan pegas.

Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:

Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas. Bila kita menganggap bahwa kita memulai
getaran sistem dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi
persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:

Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang
terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem
massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:

Catatan: frekuensi sudut ( = 2f) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan
dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah
ke dalam frekuensi standar (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.

Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat
ditentukan menggunakan rumus di atas.
7

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Getaran bebas dengan redaman

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga


berlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak
dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat
kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan
(viskositas)c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem
masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam,
dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila
peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai
titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.

Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model
massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang


dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya
terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus
untuk nisbah redaman () adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05,
8
sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah

Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.

Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus.
Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah
redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi
sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam.

Frekuensi dalam hal ini disebut frekuensi alamiah teredam, fd, dan terhubung dengan
frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk
banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat
diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika
menyatakan frekuensi alamiah.

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Getaran Paksa

Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika rangsangan
tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika
frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem, maka akan didapat
keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur
besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang, merupakan kejadian
menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan
hal yang utama.

Gambar 2.4 Getaran paksa dengan peredam

2.1.3. Gerak Harmonik

10

Gambar 2.5 Rekaman Gerak Harmonik

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Gerak osilasi dapat berulang secara teratur atau dapat juga tidak teratur,
jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama maka gerak itu disebut gerak periodik.
Waktu pengulangan tersebut disebut perioda osilasi dan kebalikannya disebut frekuensi. Jika
gerak dinyatakan dalam fungsi waktu x (t), maka setiap gerak periodik harus memenuhi
hubungan (t) = x (t + ).

Prinsip DAlembert
Sebuah alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip
DAlembert yang menyatakan bahwa sebuah sistem dapat dibuat dalam keadaan
keseimbangan dinamis dengan menambahkan sebuah gaya fiktif pada gaya-gaya luar yang
biasanya dikenal sebagai gaya inersia.

Persamaan Differential Gerak


Model fisik dari getaran bebas tanpa redaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dimana,
x adalah simpangan
m adalah massa
k adalah konstanta pegas
Untuk mendapatkan model matematika dari model fisik di atas yaitu dengan dilakukan
analisis diagram benda bebas (FBDA ) Gambar 2.2: Free Body Diagram Analysis (FBDA)
pada Getaran Bebas 1 DOF

11
2.1: Model Fisik Sistem Getaran Bebas 1 DOF Tanpa Redaman

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Prinsip DAlembert
Sebuah alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip
DAlembert yang menyatakan bahwa sebuah sistem dapat dibuat dalam keadaan
keseimbangan dinamis dengan menambahkan sebuah gaya fiktif pada gaya-gaya luar yang
biasanya dikenal sebagai gaya inersia.

Pegas dipasang Seri atau Paralel


Pemasangan konstanta pegas ekivalen dari suatu sistem dapat dilakukan melalui dua cara
yaitu paralel (gambar V.5(a)) dan seri (gambar V.5(b))

Untuk dua pegas paralel, gaya P yang diperlukan untuk membuat perpindahan pada satu
sistem adalah sebesar perkalian antara perpindahan dengan jumlah kedua konstanta pegas
tersebut, sehingga besar kekakuan pegas total adalah :

12

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Atau secara umum, dapat dirumuskan sebagai berikut :

dimana : n adalah jumlah pegas yang dipasang paralel


Sedangkan, untuk dua pegas terpasang seri, gaya P menghasilkan perpindahan total y dari
ujung bebas pada susunan pegas sebesar :

Akibatnya, gaya yang diperlukan untuk membuat satu unit perpindahan (konstanta pegas
ekivalen) diberikan oleh

Dengan mensubstitusi y dari persamaan ini ke dalam persamaan V.4, maka didapatkan nilai
kebalikan dari konstanta pegas :

Secara umum, konstanta pegas ekivalen yang terpasang seri


dimana : n adalah jumlah pegas terpasang seri.

SISTEM DERAJAT KEBEBASAN TUNGGAL TAK TEREDAM

Umum

Dalam dinamika struktur, jumlah koordinat bebas (independent coordinates) diperlukan untuk
menetapkan susunan atau posisi sistem pada setiap saat, yang berhubungan dengan jumlah
derajat kebebasan (degree of fredom). Pada umumnya, struktur berkesinambungan
(continuous structure) mempunyai jumlah derajat kebebasan (number of degrees of fredom)
tak berhingga. Namun dengan proses idealisasi atau seleksi, sebuah model matematis yang
tepat dapat mereduksi jumlah derajat kebebasan menjadi suatu jumlah diskrit dan untuk
beberapa keadaan dapat menjadi berderajat kebebasan tunggal. Pada gambar V.1. terlihat
beberapa contoh struktur yang dapat dianggap sebagai struktur

berderajat kebebasan satu (one degree of freedom) dalam analisis dinamis, yaitu struktur
yang dimodelisasikan sebagai sistem dengan koordinat perpindahan tunggal

(single displacement coordinate).

13

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Sistem derajat kebebasan tunggal ini dapat dijelaskan secara tepat dengan model matematis
seperti pada Gambar V.2, dimana memiliki elemen-elemen sebagai berikut :

1. Elemen massa (m), menyatakan massa dan sifat inersia dari struktur.

2. Elemen pegas (k), menyatakan gaya balik elastis (elastic restoring force)

dan kapasitas energi potensial dari struktur.

3. Elemen redaman (c), menyatakan sifat geseran dan kehilangan energi dari

struktur.

4. Gaya pengaruh (F(t)), menyatakan gaya luar yang bekerja pada sistem Struktur

14

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Dengan mengambil model matematis pada gambar V.2, dianggap bahwa tiap elemen dalam
sistem menyatakan satu sifat khusus, yaitu
1. Massa (m), menyatakan sifat khusus inersia (property of inertia),
bukan elastisitas atau kehilangan energi.

2. Pegas (k), menyatakan elastisitas, bukan inersia atau kehilangan energi.


3. Peredam (c), menyatakan kehilangan energi.

Sistem Tak Teredam (Undamped System)


Analisis sistem dasar yang sederhana dalam pembahasan dinamika struktur adalah sistem
derajat kebebasan tunggal, dimana gaya geseran atau redaman diabaikan, dan sebagai
tambahan, akan ditinjau sistem yang bebas dari gaya aksi gaya luar selama bergerak atau
bergetar. Pada keadaan ini, sistem tersebut hanya dikendalikan oleh pengaruh atau kondisi
yang dinamakan kondisi awal (initial conditions), yaitu perpindahan yang diberikan dalam
kecepatan pada saat t=0, pada saat pembahasan dimulai. Sistem derajat
kebebasan tunggal tak teredam sering dihubungkan dengan osilator sederhana tak teredam
(simple undamped oscillator) yang selalu disajikan seperti gambar V.3 (a) dan V.3 (b)
ataupun sebagai bentuk yang mirip dengan yang di atas.

15

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Kedua gambar tersebut merupakan model matematis secara dinamis ekivalen.dan hanya
tergantung pada pilihan perorangan saja dalam penggunaannya. Pada model ini massa m
dihambat oleh pegas k dan bergerak menurut garis lurus sepanjang satu sumber koordinat.
Karakteristik mekanis dari pegas digambarkan antara besar gaya Fs yang bekerja pada ujung
pegas dengan hasil perpindahan y seperti terlihat pada Gambar V.4 yang menunjukkan secara
grafik dari tiga jenis pegas yang berbeda.

16

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Berdasarkan gambar V.4., karakteristik lengkungan (a) menyatakan sifat dari pegas kuat
(hard spring), dimana gaya harus memberikan pengaruh lebih besar untuk suatu
perpindahan yang disyaratkan seiring dengan terdeformasinya pegas. Sedangkan,
karakteristik lengkungan (b), menyatakan sifat pegas linear, karena deformasinya selaras
(proportional) dengan gaya dan gambar grafisnya mempunyai karakteristik garis lurus.
Konstanta keselarasan antara gaya dan perpindahan dari pegas linier disebus konstanta pegas
(spring constant), yang biasa dinyatakan dengan k, sehingga persamaan yang menyatakan
hubungan antara gaya dan perpindahan pegas linier adalah sebagai berikut :

Pegas dengan karakteristik lengkungan (c) pada gambar V.4 disebut pegas lemah, dimana
pertambahan gaya untuk memperbesar perpindahan cenderung mengecil pada saat deformasi
pegas menjadi makin besar.

Hukum Gerak Newton


Hubungan analitis antara perpindahan y dan waktu t, diberikan oleh Hukum Newton Kedua
untuk gerak sebagai berikut :
F = ma
dimana : F : gaya yang bekerja pada partikel massa m
a : resultan percepatan
Persamaan V.8 dapat ditulis dalam bentuk ekivalen, dimana besaran komponennya menurut
sumbu koordinat x, y dan z, yaitu :

Percepatan didefinisikan sebagai turunan kedua vektor posisi terhadap waktu, yang berarti
ketiga persamaan adalah persamaan differensial. Persamaan Hukum Newton dapat digunakan
pada benda idealis seperti partikel yang bermassa tetapi tidak bervolume, tetapi juga dapat
digunakan pada benda berdimensi yang bergerak. Benda kaku yang bergerak pada sebuah
bidang adalah simetris terhadap bidang gerak (bidang x-z), sehingga mengakibatkan Hukum
Newton perlu dimodifikasi menjadi :

17

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Diagram Benda Bebas
Digram Free Body adalah suatu sketsa dari benda yang dipisahkan dari benda lainnya,
dimana semua gaya luar pada benda terlihat jelas. Pada Gambar V.6(b)
Mengilustrasikan Diagram Free Body dari massa osilator (m) yang dipindahkan pada arah
positif menurut koordinat y, yang memberikan gaya pada pegas sebesar F ky s = (asumsi
pegas linier).

Berat dari mg dan reaksi normal N dari permukaan penunjang diperlihatkan juga untuk
pelengkap meskipun gaya-gaya ini bekerja pada arah vertikal dan tidak termasuk dalam
persamaan gerak yang ditulis menurut arah y. Penggunaan Hukum Gerak Newton
memberikan.

18
Dimana gaya pegas bekerja pada arah negatif mempunyai tanda minus dan percepatan
dinyatakan oleh . Pada notasi ini, dua titik di atas menyatakan turunan kedua terhadap waktu
dan satu titik menyatakan turunan pertama terhadap waktu, yaitu kecepatan.

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Getaran Bebas dengan Redaman

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya
yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan
peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan
benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan
satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem
masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang
redam, dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi.
Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita
mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini
sistem disebut dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model
massa-pegas-peredam adalah: 19
Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang dinamakan
nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis.

Rumus untuk nisbah redaman () adalah


Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05,
sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah

Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.

Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus.
Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah
redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi
sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam.

Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan

frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk
banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat
diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika
menyatakan frekuensi alamiah.

SISTEM BANYAK DERAJAT KEBEBASAN


Sistem banyak derajat kebebasan adalah sebuah system yang mempunyai koordinat bebas
untuk mengetahui kedudukan massa lebih dari dua buah.
Pada dasarnya, analisa system banyak derajat kebebasan adalah sama dengan system satu
atau dua derajat kebebasan. Tetapi karena banyaknya langkah yang harus dilewati untuk
mencari frekuensi pribadi melalui perhitungan matematis, maka system digolongkan menjadi
banyak derajat kebebasan. Berikut adalah contoh macam-macam System Banyak Derajat
Kebebasan:

20

Gambar 1. Sistem Torsi 4 Derajat Kebebasan

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Gambar 2. Sistem Pegas Massa 3 Derajat Kebebasan.

Gambar 3. Sistem Pendulum 3 Derajat Kebebasan

FREKUENSI ALAMI SEBUAH STRUKTUR


(Penerapan Metode Logarithmic Decrement)

Tujuan Percobaan
Menentukan faktor redaman dan frekuensi alami sebuah struktur.

Alat-Alat Yang Digunakan


1. Accelerator RION PV-34
2. Sound Level Meter RION NA-56
3. Model struktur pelat logam dengan massa tambahan yg posisinya dapat diubah -ubah
4. Model struktur pelat kayu
5. Personal Computer dengan software PC-SCOPE
21

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Skema susunan alat-alat dalam percobaan ini adalah:

Mekanisme percobaan
Mekanisme percobaan dilakukan dengan menggetarkan batang logam dengan tangan (secara
manual) sehingga data yang diperlukan muncul pada layar komputer (lihat gambar). Posisi
massa pemberat diubah-ubah pada jarak tertentu dari posisi pencekam pelat logam,
sedangkan percobaan pada pelat kayu tidak diberi massa pemberat.

Dasar Teori
Sebuah struktur bergetar dengan redaman kurang dari redaman kritis akan melakukan gerak
getar yang persamaan geraknya dapat diungkapkan dengan persamaan yang melukiskan
hubungan simpangannya dengan selang waktu, yaitu:

22

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


23

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Bila dari persamaan-persamaan di atas dapat diukur simpangan dan waktu pada titik P
dan titik Q, maka dekremen logaritma, faktor redaman, periode getaran teredam, frekuensi
getaran teredam dan frekuensi alami sistem bisa dihitung.
Dekremen logaritma tidak hanya dapat dihitung berdas arkan perbandingan simpangan
saja, melainkan juga berdasarkan perbandingan kecepatan maupun percepatan. Dengan kata
lain: dekremen logaritma tetap dapat diukur, baik pada grafik simpangan, kecepatan
maupungrafik percepatan.
Faktor redaman mempunyai batas harga tertentu, yaitu:

Soal Decrement Logaritma


Diketahui SDOF seperti gambar dibawah dengan massa =2 kg, konstanta pegas =200 N/m.
Massa sistem ditarik ke bawah kemudian dilepaskan. Setelah mengalami 4 kali siklus
gerakan maka amplitudonya berkurang 80%.

a. Tentukan faktor redamannya


b. Berapa redaman kritisnya
c. Berapa konstanta redaman sistem tersebut
d. Frekuensi pribadi sistem
e. Frekuensi sistem saat redaman terpasang
Solusi
Data :
k = 200N/m
m = 2kg
Amplitudo awal = X1 = 100% = 1
Amplitudo setelah siklus 4 kali gerakan = X5 = 20% = 0,2

24

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


25

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menggantungkan pegas pada statip dan mengukur panjangnya (X0).
b. Menggantungi pegas dengan beban (m) dan mengukur panjang pegas (X).
c. Mencatat beban pada table dan menghitung selisih (X)=X-X0.
d. Menarik beban ke bawah lurus, kemudian melepaskan sehingga pegas bergetar selama 10
getaran sempurna, mencatat waktunya (t) kemudian menghitung T=t/10.
e. Mengulangi percobaan di atas untuk massa beban (m) yang berbeda.

Persiapan Alat dan Media Praktek


Sebelum menjalankan tahapan atau proses dalam pengukuran Getaran pada pegas, perlu
diketahui beberapa alat ukur yang dibutuhkan dan cara kerja alat ukur yang akan
digunakan, yaitu :
1. Alat pengukur getaran manual dengan komponen yang sudah ada yaitu:
- Pegas dengan panjang K: 6,5 cm
- Balpoint
- Peredam dengan fluidanya oli
- Penggaris
2. Alat tambahan pemberat/beban seberat Kg, untuk memberikan beban/massa pada
pegas.

APLIKASI GETARAN
Defenisi-defenisi mengenai analisa getaran :

a. Getaran bebas adalah getaran suatu system tanpa adanya gaya luar yang memaksa
untuk bergetar, namun bergetar karena adanya kondisi awal yang diberikan.
b. Getaran paksa adalah getaran suatu system karena adanya gaya luar yang
memaksa getaran dimana frekuensi system sama dengan frekuensi gaya luar.
c. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus.
d. Frekuensi adalah banyaknya siklus dalam satu satuan waktu. f=siklus/detik.
e. Amplitudo adalah perpindahan terjauh dari getaran suatu system dari posisi
rata2nya, terdiri dari simpangan, kecepatan dan percepatan.
f. Sistem satu derajat kebebasan adalah suatu system yang dapat bergetar pada
26
banyak atau satu arah jika system diperoleh, dimana system tersebut hanya dapat
bergetar pada satu moidel atau cara atau hanya satu koordinat bebas dipakai untuk
menyelesaikan secaraq khusus dari lokasi getaran.

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


g. Gerak harmonic sederhana adalah gerakan partikel yang bergerak pada garis lurus,
dengan percepatan selalu searah atau sejalan dengan jarak dari partikel ketitik
tertentu pada garis edarnya terhadap arah titik tertentu.
h. Osilasi adalah suatu partikel dalam gerak periodic yang bergeral bolak-balik
melalui lintasan yang sama. Contohnya keseimbangan arloji.
i. Under dumping adalah system peredam dash pot ntuk getaran bebas dimana akan
terjadi oksilasi dengan nilai C (redaman) < Ck (redaman kritis) atau factor
peredam Ck (redaman kritis) atau factor peredam >

Penyebab timbulnya getaran yaitu:

a. Khusus pada mesin, karena adanya massa berputar atau bolak-balik yang tidak
seimbang.
b. Adanya gaya luar yang memaksa sistem untuk bergetar.
c. Gesekan kering antara dua permukaan.
d. Gempa bumi yang menyebabkan pada gedung bertingkat.
e. Angin yang menyebabkan getaran pada kabel transisi dan pohon.

Jenis-Jenis peredam yaitu:

a. Peredam viskous yaitu efek redaman terjadi pada permukaan luncur yang dilumasi
dari dashpot dengan kecepatan rendah dan celah yang kecil.
b. Peredam coulomd (gesek kering ) yaitu efek redaman terjadi jika 2 permukaan dalam
keadaan kering (tanpa di lumasi) dimana gayahambat redaman praktis konstan,
tergantung pada kecepatan.
c. peredam struktur yaitu efek redaman terjadi akibat gesekan dalam sari molekul.
d. Peredam antar permukaan yaitu tinggi getaran diserap aleh slipmikroskopik antara
permukaan dengan bagian mesin yang berhubungan kontak dibawah pengaruh
berfluktuasi berubah-ubah).

27

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Aplikasi dari getaran pada bidang Konstruksi yaitu :

- alat pemecah beton.


- pemanfaatan pada mesin pengebor aspal pada jalan dengan getaran terjadi secara
continue.
- dimanfaatkan pada instrumen musik.

untuk dipakai pada jembatan diperkirakan terjadi resonansi yang besar.

DATA EXSPERIMENTAL
WAKTU
No. PERCOBAAN X (m) X1 (m) X2 (m) (s) MASSA (Kg)

1 Pertama 0.035 0.03 0.018 2,4 s 0,5 kg

2 Kedua 0.035 0.04 0.024 2,5 s 0,5 kg

3 Ketiga 0.035 0.027 0.015 2,5 s 0,5 kg

4 Keempat 0.035 0.031 0.019 2,6 s 0,5 kg

5 Kelima 0.035 0.032 0.023 2,1 s 0,5 kg

GRAFIK DATA EXSPERIMENTAL

28

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


Tabel Perhitungan

Data Matlab

DATA PERTAMA

M = 0.5 Kg

F = 4.905 N

C = 1.4 Ns/m

K = 140.14 N/m

29

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


DATA KEDUA
M = 0.5 Kg
F = 4.905 N
C = 1.4 Ns/m
K = 140.14 N/m

DATA KETIGA
M = 0.5 Kg
F = 4.905 N
C = 1.6 Ns/m
K = 140.14 N/m

30

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


DATA KE EMPAT
M = 0.5 Kg
F = 4.905 N
C = 1.3 Ns/m
K = 140.14 N/m

DATA KELIMA
M = 0.5 Kg
F = 4.905 N
C = 0.9 Ns/m
K = 140.14 N/m

31

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


BAB III

KESIMPULAN

1.Dalam menghitung waktu suatu getaran membutuhkan ketelitian agar mendapatkan hasil
yang akurat.

2.Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya maka
pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujungpegas berada dalam posisi setimbang.

3.Semakin besar beban yang diberikan pada pegas maka semakin banyak waktu yang
dibutuhkan.

Dari percobaan tersebut dapat juga disimpulkan bahwa penambahan beban sebanding
dengan pertambahan panjang. Dan dapat dinyatakan dengan : m.g = -k.x.

SARAN
Setelah praktikum ini dilaksanakan, penulis memberikan beberapasaran, yaitu :
1.Dalam pengujian getaran sebaiknya lebih diperhatikan lagi antarawaktu pelepasan massa
yang ditarik dengan menjalankan kertas harusserempak sehingga diperoleh hasil yang bagus.

2.Alat pengujian sebaiknya dirancang ulang kembali karena masihterdapat kekurangan,


seperti tepat penggulungan kertas yang terlalukecil,dan gesekan antara alur pembawa massa
dengan rumahnya agar dapat diperkecil sehingga memaksimalkan percobaan.
3.Alat ukur getaran sebaiknya dikalibrasi, sehingga hasil pengukuranyang didapat valid
4.Kertas pencatat sebaiknya disediakan lebih banyak, karena akandi lakukan banyak
percobaan

32

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM


DAFTAR PUSTAKA
William T. Thomson.1998.

Theori Of Vibration With Application Practice .

HallInt: LondonTeam Asisten LKM .2004.

Panduan Pratikum Fenomena dasar Mesin Bid. Konstruksi Mesin Dan Perancangan.

Jurusan Teknik Mesin FT-UNRI :Pekanbaru Nazaruddin.,Muftil Badri.2012.

Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin.

william T. Thomson Teori getaran dengan penerapan

Yefri changetaran mekanik

33

FENOMENA DASAR MESIN| PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai