Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUNA RUNGU

1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada umumnya diawali dengan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
tersebut antara lain:
1) Inspeksi luar
Inspeksi luar merupakan prosedur yang paling sederhana tapi sering terlewat aurikulus
dan jaringan sekitarnya diinspeksi adanya deformitas, lesi, dan cairan begitu pula
ukuran,simetri dan sudut penempelan ke kepala.
2) Pemeriksaan dengan garputala
Pemeriksaan pendengaran melalui hantaran udara pada orang dewasa dinilai dengan
menempatkan garputala yang telah digetarkan di dekat telinga sehingga suara harus melewati
udara agar sampai ke telinga. Penurunan fungsi pendengaran atau ambang pendengaran
subnormal bisa menunjukkan adanya kelainan pada saluran telinga, telinga tengah, telinga
dalam, sarat pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak. Pada dewasa, pendengaran
melalui hantaran tulang dinilai dengan menempatkan ujung pegangan garputala yang telah
digetarkan pada prosesus mastoideus (tulang yang menonjol di belakang telinga).
Getaran akan diteruskan ke seluruh tulang tengkorak, termasuk tulang koklea di telinga
dalam. Koklea mengandung sel-sel rambut yang merubah getaran menjadi gelombang saraf,
yang selanjutnya akan berjalan di sepanjang saraf pendengaran. Pemeriksaan ini hanya
menilai telinga dalam, saraf pendengaran dan jalur saraf pendengaran di otak. Jika
pendengaran melalui hantaran udara menurun, tetapi pendengaran melalui hantaran tulang
normal, dikatakan terjadi tuli konduktif. Jika pendengaran melalui hantaran udara dan tulang
menurun, maka terjadi tuli sensorineural. Kadang pada seorang penderita, tuli konduktif dan
sensorineural terjadi secara bersamaan.
3) Anamnesa
Perawat perlu melakukan anamnesa dari keluhan klien seperti :
a) Nyeri saat pinna (aurikula) dan tragus bergerak
b) Nyeri pada liang tengah
c) Telinga terasa tersumbat
d) Perubahan pendengaran
e) Keluar cairan dari telinga yang berwarna kehijauan
Riwayat kesehatan klien diantaranya :
a) Kapan keluhan nyeri terasa oleh klien?
b) Apakah klien dalam waktu dekat lalu berenang dilaut, kolam renang, ataukah
danau?
c) Apakah klien sering mengorek-ngorek telinga sehingga mengakibatkan nyeri
setelah dibersihkan?
d) Apakah klien pernah mengalami trauma terbuka pada liang telinga akibat terkena
benturan sebelumnya?
e) Apakah klien seorang petinju atau pegulat yang sering mengalami trauma pada
telinganya?

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan sensori/persepsi (pendengaran) berhubungan dengan gangguan pendengaran
2) Hambatan Komunikasi verbal berhubungan dengan ketidakmampuan mendengar
stimulus suara
3) Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan gangguan
komunikasi
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Rencana Keperawatan

Diagnosa 1: pasien akan anak mendapat dan 1. Bantu keluarga menyelidiki ahli THT untuk mencari
Perubahan mendapatkan menggunakan alat bantu spesilais dalam masalah deficit33.
sensori/persepsi pendengaran maksimal pendengaran, dengan benar 2. Diskusikan tipe alat bantu pendengaran dan
(pendengaran) yang mungkin dicapai. keluarga mengetahui perawatan yang layak, untuk alat tersebut untuk
berhubungan dengan implant koklear memastikan keuntungan maksimal
gangguan pendengaran 3. Tekankan pada keluarga pentingnya memanajemen
alat bantu pendengaran dengan aman dan ajari anak.
4. bantu anak berfokus pada suara di lingkungan dan
bicarakan suara tersebut untuki memaksimalkan
keterampilan mendengar.
5. untuk dewasa, ajarkan cara menyembunyikan alat
bantu, agar alat bantu agar tidak terlalu terlihat.
6. Untuk anak yang mengalami kehilangan sensori
neural, tekankan manfaat penggunaan implant
koklea sejak dini
Diagnosa 2: Pasien akan ikut serta Keluarga melanjutkan praktek 1. Dorong keluarga untuk menghadiri program
Hambatan Komunikasi dalam proses komunikasi di lingkungan rehabilitasi guna melanjutkan pembelajaran di
verbal berhubungan komunikasi dalam rumah rumah
dengan keterbatan gangguan. Keluarga member stimulasi 2. Ajari bahasa yang memilki tujuan bermakna untuk
ketidakmampuan Pasien akan pada anak komunikasi
mendengar stimulus menunjukkan Anak berkomunikasi degan 3. Dorong penggunaan bahasa dan buku di rumah
suara kemampuan untuk orang lain dalam sikap yang untuk menstimulasi komuniasi verbal dan
membaca gerak bibir diharapkan meningkatkan perkembangan nomal

Individu yang berkomunikasi 4. Dorong bahasa yang spontan dan perbaiki

dengan anak memnggunakan kemampuan berbicara untuk meningktakan

teknik komunikasi yang baik kemampuan bicara.


5. Periksa masalah kesehatan pada anak yang dapat
mempengaruhi pembelajaran untuk membaca gerak
bibir atau penggunaan bahasa isyarat
6. Ajarkan keluarga dan orang lain yang terlibat
dengan perilaku anak yang memfasilitasi membaca
gerak bibir untuk meningkatkan proses komunikasi.
Diagnosa 3: Pasien akan mencapai anak menunjukkan aktivitas 1. Bantu keluarga menerapakan praktek normal
Gangguan pertumbuhan tingkat kemandirian harian yang sesuai dengan pengasuhan anak pada anak ini untuk meningkatkan
dan perkembangan yang optimal sesuai tingkat perkembangan. perkembangan yang optimal
yang berhubungan dengan usia disiplin dan peraturan yang 2. tegaskan pentingnya pencapaian kemandirian dalam
dengan gangguan ditegakkan perawatan diri
komunikasi anak ikut serta dalam aktivias 3. beri anak peralatan yang dapat meningkatkan
yang sesuai dengan tingkat perkembangan kemandirian
perkembangan 4. diskusikan dengan keluarga pentingnya disiplin dan
Pasien akan memiliki anak mempunyai hubungan menegakkan peraturan, karena semua anak
kesempatan untuk dan pengalaman dengan mempunyai kebutuhan ini
berpatisipasi dalam kawan sebaya 5. deficit keluarga dalam memilih mainan untuk
aktivitas bermain dan anak menghadiri sekolah memaksimalkan indera penglihatan, pendengaran
bersosialisasi. secara regular dan taktil.
Pasien akan diberi anak berkomunisasi dalam 6. dorong anak untuk berpatisipasi dalam aktivitas
kesempatan pendidikan ruang kelas kelompok untuk meningkatkan sosialisasi
dalam ruang kelas 7. bantu anak mengembangan hubungan diantara
regular. sekawan sebaya yang dapat mendengarkan yang tuli
untuk meningkatkan sosialisasi
8. Bantu anak mengikuti diskusi kelompok dengan
menunjuk pembicara dan mengatur kelompok
dalam setengah lingkaran untuk memfasilitasi
mendengar dan membeca gerak bibir
9. sarankan penggunaan decoder, yang dapat
menayangkan program, tersebut pada layar deficit.
10. Diskusikan dengan guru dan anak tentang cara
berkomunikasi secara efektif dengan anak untuk
menfasiitasi pendidikan anak.
11. Tingkatkan sosialisasi dengan teman sekelas
mendorong menikmati pendidikan.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan dilakukan sesuai intervensi keperawatan yang disusun
berdasarkan diagnosa keperawatan yang muncul.

5. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan dilakukan setelah intervensi keperawatan yang
diimplementasikan pada setiap diagnosa keperawatan sesuai dengan kriteria hasil.

Anda mungkin juga menyukai