Anda di halaman 1dari 41

TEORI BELAJAR &

MOTIVASI
DR. dr. Dwi Pudjonarko, M.Kes, SpS(K)
TEORI BELAJAR

Merupakan teori yang pragmatik dan eklektik


Tidak pernah mempunyai sifat ekstrim
Aspek mahasiswa saja
Aspek dosen saja, kurikulum saja dsb
Selalu ada titik fokus (meskipun faktor lain juga
diperlukan untuk menjelaskan seluruh persoalan belajar)
Taksonominya bervariasi antar penulis
Pengelompokan Teori Belajar

1. Aliran tingkah laku behaviourism hasil


2. Aliran Kognitif- Cognitivism Proses
3. Aliran Humanis Humanism Isi
4. Aliran Sibernetik Sistem Informasi
TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU

Belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat


interaksi antara stimulus dan respon.
Yang terjadi antara stimulus dan respon tak penting
karena tak dapat diamati
Penting: reinforcement positif dan negatif
Tokoh-tokoh:
Thorndike: perubahan tingkah laku bisa kongkrit non
kongkrit aliran koneksionis
Tokoh-tokoh:
Watson: Stimulus dan respon harus observable aliran
tingkah laku
Clark Hull: Stimulus lebih dikaitkan dengan kebutuhan
biologis, respon bermacam-macam
Edwin Guthrie: Hubungan stimulus respon bersifat
sementara perlu penguatan
Skinner: pemahaman terhadap hubungan antar stimulus
dan responnya serta berbagai konsekwensi yang
ditimbulkan
Kritik:
Tidak mampu menjelaskan proses belajar yang
komplek (multi stimulus dan respons)
Tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur
dalam tempo seketika.
Aplikasi teori tingkah laku

1. Menentukan tujuan instruksional


2. Manganalisis lingkungan kelas termasuk entry behaviour.
3. Menentukan materi
4. Memecah materi dalam bagian lebih kecil
5. Menyajikan materi
6. Memberikan stimulus: pertanyaan, tes, latihan, tugas
7. Mengkaji respon
8. Reinforcement
9. Memberikan stimulus baru
10. Mengkaji respon
11. Reinforcement
12. dst
HUBUNGAN STIMULUS RESPON
MENURUT BEHAVIORISME
Hubungan Langsung

S R

HUBUNGAN STIMULUS RESPON


MENURUT KOGNITIVISME

Hubungan Langsung
Menyebabkan Adanya Menyebabkan Adanya

S R
Perubahan internal
individu
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

qPerubahan persepsi dan pemahaman


tak selalu dapat seperti tingkah laku.
qIndividu bukan gelas kosong sudah ada
pengetahuan & pengalaman.
qTiga teori
1. TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
2. TEORI KOGNITIF BRUNER
3. TEORI BELAJAR BERMAKNA ASUBEL
TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

PERKEMBANGAN SISTEM SYARAF BIOLOGIS


ADAPTASI BIOLOGIS :
- ASIMILASI : Disesuaikan dg struktur kognisi yg ada
(misal: konsep perkalian stlh tahu konsep penjumlahan)

- AKOMODASI : Struktur kognisi yg menyesuaikan


(Pemberian soal-soal perkalian)

KONFLIK KOGNISI

- EQUILIBRASI : Penyesuaian berkesinambungan


antara asimilasi dan
akomodasi
Aplikasi teori Perkembangan Piaget

1. Menentukan tujuan instruksional


2. Menentukan materi
3. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari aktif
4. Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang
cocok (eksperimen, problem solving, role play dsb)
5. Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang dapat
memacu kretivitas diskusi/ bertanya
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
TEORI KOGNITIF BRUNER

1. Tahap Enaktif Aktivitas untuk memahami


lingkungan.
2. Tahap Ikonik Melihat dunia melalui Gbr dan Visualisasi/
Verbal

3. Tahap Simbolik Gagasan abstrak yg dipengaruhi bahasa


dan logika.

PERKEMBANGAN KOGNISI -- KURIKULUM


SPIRAL
Mudah Sukar
Aplikasi teori Kognitif Bruner

1. Menentukan tujuan instruksional


2. Memilih materi
3. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari secara
induktif
4. Mencari contoh, tugas, ilustrasi dsb
5. Mengatur urutan topik: kongkrit nyata; sederhana
kompleks, enaktif-ikonik-simbolik
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
BRUNER : BERPIKIR INTUITIF PENTING
DISCOVERY INDUKTIF

AUSUBEL : ADVANCE ORGANIZER


DEDUKTIF.
(gambaran tentang apa yang
akan dipelajari berdasarkan
apa yang sudah diketahui
BISA DISEBUT DEDUKTIF).
Manfaat Advance Organizers (Ausubel)

Merupakan kerangka konseptual yang menjadi


titik tolak proses belajar yang akan berlangsung
Merupakan jembatan antara apa yang sedang
dipelajari saat ini dengan yang akan dipelajari
Merupakan fasilitator yang mempermudah
mahasiswa belajar
Aplikasi teori Bermakna Ausubel

1. Menentukan tujuan instruksional


2. Mengukur kesiapan mahasiswa melalui pretest, interview,
review, pertanyaan dll
3. Memilih materi pelajaran atur dalam konsep-konsep kunci
4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa
5. Menyajikan suatu pandangan menyeluruh tentang apa yang
harus dipelajari
6. Membuat dan menggunakan AO
7. Mengajar memehami konsep dan prinsip dng memberi fokus
pada hubungan antar konsep
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
Kritik teori belajar Kognitivisme
Lebih dekat psikologi aplikasi tidak mudah
Secara murni sulit dipraktekkan karena tidak
mudah memahami struktur kognitif pada setiap
manusia. Dalam tahap lanjut tak mudah
memahami pengetahuan yang sudah ada
TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Tujuan belajar memanusiakan manusia


Eklektik: memanfaatkan teknik apapun asal
tujuan belajar tercapai
Terwujud:
Ausubel: Meaningful Learning
Krathwohl & Bloom: Taksonomi Bloom
Kolb: belajar 4 tahap
Honey Mumford: Macam mahasiswa
Habermas: Tiga macam tipe belajar
Krathwohl dan Bloom

Kognitif
Pengetahuan-pemahaman-aplikasi-analisis-
sintesis-evaluasi

Psikomotor
Peniruan-penggunaan-ketepatan-perangkaian-
naturalisasi

Afektif
Pengenalan-merespon-penghargaan-
pengorganisasian-pengamalan
KOLB :
4 TAHAP BELAJAR :

1. PENGALAMAN KONKRIT
2. PENGAMATAN AKTIF
3. KONSEPTUALISASI
4. EKSPERIMENTASI
HONEY & MUMFORD

1. AKTIFIS PENGALAMAN BARU


2. REFLEKTOR KONTEPLATIF
3. TEORIS BERPIKIR RASIONAL
4. PRAGMATIS ASPEK PRAKTIS
HABERMAS
3 TIPE BELAJAR

1. BELAJAR TEKNIS KELOLA ALAM (Keterampilan


dan pengetahuan untuk mengelolanya)

2. BELAJAR PRAKTIS DG. LINGK.SOSIAL


(Pemahaman alam relevan jika berkaitan dengan kepentingan manusia)

3. EMANSIPATORIS KULTUR (pemahaman dan


kesadaran sebaik mungkin tentang perubahan kultural)
`

Kritik teori belajar humanistik:


Sukar digunakan dalam konteks praktis
Lebih dekat dengan dunia filsafat daripada dunia
pendidikan
Aplikasi teori Humanistik

1. Menentukan tujuan instruksional


2. Menentukan materi
3. Mengidentifikasi entry behaviour.
4. Mengidentifikasi topik yang memungkinkan dipelajari secara
aktif
5. Mendisain Wahana (lingkungan, media, fasilitas dsb)
6. Membimbing mahasiswa belajar secara aktif
7. Membimbing memahami hakikat makna dari pengalaman
belajar
8. Membimbing membuat konseptualisasi pengalaman
9. Membimbing dampai mampu mengaplikasikan konsep ke
situasi yang baru
10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar mahasiswa
TEORI BELAJAR SIBERNETIK

Belajar merupakan pengolahan informasi


Yang penting Sistem informasi Tak ada satupun
jenis cara belajar yang ideal untuk segala situasi.
Dikembangkan oleh:
Landa : Algoritmik (linier/ konvergen) Heuristik (divergen)
Pask dan Scott: Serialist Wholist
Kritik: Hanya perhatikan sistem informasi, tak perhatikan
proses belajar sulit dipraktekkan
Aplikasi teori belajar Sibernetik

1. Menentukan tujuan instruksional


2. Menentukan materi
3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung.
4. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai
5. Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan
sistem informasinya
6. Menyajikan materi dan membimbing dengan pola yang
sesuai urutan materi pelajaran
Movere Menggerakkan

Kondisi yang:
Menimbulkan Perilaku
Mengarahkan Perilaku
Mempertahankan Intensitas Perilaku

Wlodkowski (1985)
Memotivasi dg ARCS Model

Attention
Relevance
Confidence
Satisfaction
MOTIVATIONAL COMPONENTS :
John Kellers ARCS
Wlodkowskis Time Continuum Model

A : Attention : perhatian
R : Relevance : penting
C : confidence keberhasilan
S : statisfaction : puas
Time Continuum
Beginning
During
Ending
ATTENTION
Perceptual Arousal: beri hal baru,
kejutan, aneh
Inquiry Arousal: merangsang ingin tahu
Variability: variasi metode & media
1. VARIASI
2. MEDIA
3. HUMOR
4. CONTOH
5. BERTANYA
RELEVANCE :
Motif : Pribadi, Instrumental dan Kultural
Nilai motif Pribadi: prestasi (Achievement),
kekuasaan (power) dan afiliasi (Affiliation)
Nilai yang bersifat instrumental: keberhasilan
merupakan langkah untuk keberhasilan
berikutnya.
Nilai Kultural: Tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan nilai yang dipegang oleh kelompok
acuan (orang tua, teman dll)
RELEVANCE

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL
2. MANFAAT NANTI
3. CONTOH, LATIHAN, TES YANG
LANGSUNG BERHUBUNGAN
expectancy

Success Failure

Concept of control
CONFIDENCE
1. MUDAH SUKAR
2. PECAH MATERI : PB --- SPB --- SSPB
ANALISIS INSTRUKSIONAL
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL -- HARAPAN
KEBERHASILAN
4. KONTRAK PERKULIAHAN
5. UMPAN BALIK
SATISFACTION
outcomes

extrinsic intrinsic

Environmental Internal
control emotion
SATISFACTION

1. PUJIAN (VERBAL)
2. PRAKTEK
3. DEMONTRASI OLEH MAHASISWA
TELAH MENGUASAI
4. PERBANDINGAN PRESTASI
Sembilan Peristiwa Pembelajaran
1. Menimbulkan Minat dan memusatkan perhatian
2. Menyampaikan tujuan perkuliahan
3. Mengingat kembali konsep/ prinsip yg merupakan
prasyarat
4. Menyampaikan materi perkuliahan
5. Memberikan bimbingan belajar
6. Memperoleh unjuk kerja
7. Umpan balik pelaksanaan tugas
8. Mengevaluasi hasil belajar
9. Memperkuat retensi dan transfer belajar
Prinsip Memotivasi

q Lingkungan dapat digunakan memfokuskan


perhatian mahasiswa
q Pemberian insentif memotivasi belajar
q Motivasi internal lebih tahan lama & self directive
q Belajar lebih efektif ketika mahasiswa siap
q Motivasi berkembang lewat materi yang
terorganisir
Dosen yang Memotivasi Mahasiswa
o Penguasaan materi bagus
o Memiliki integritas
o Jujur berprinsip
o Baik hati
o Percaya diri
o Peduli kepada mahasiswa
o Mampu berkomunikasi baik dengan mahasiswa.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai