Sedangkan rujukan vertical adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang
berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkatan rendah ke tinggi ataupun sebaliknya. Rujukan
vertical dari tingkatan pelayanan rendah ke tinggi dilakukan apabila:
Menurut Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013, terdapat 3 metode pembayaran atau
iuran antara lain:
a. Iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh pemerintah daerah
(misalnya orang miskin dan tidak mampu) dibayarkan oleh pemerintahan daerah.
b. Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PNS, anggota
TNI/POLRI, pejabat negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri dan pegawai
swasta) dibayar oleh Pemberi Kerja yang dipotong langsung dari gaji bulanan yang
diterimanya.
Anggota keluarga dari pekerja penerima upah meliputi:
1) Istria tau suami yang sah dari perserta; dan
2) Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta, dengan
kriteria:
- Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri
- Dan belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh
lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal
c. Pekerja Bukan Penerima Upah (pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri)
dan Peserta Bukan Pekerja (investor, perusahaan, penerima pensiun, veteran, perintis
kemerdekaan, janda, duda, anak yatim piatu dari veteran atau perintis kemerdekaan)
dibayar oleh peserta yang bersangkutan
B. Pembayaran Iuran
Setiap peserta wajib membayarkan iuran sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku.
Untuk peserta pekerja penerima upah berdasarkan persentase dari upah yang diterima setiap
bulannya, sedangakn pada peserta bukan penerima upah dan PBI berdasarkan jumlah nominal
tertentu. Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambhakan iuran
peserta dan menjadi tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran setiap bulannya kepada
BPJS Kesehatan secara berkala (paling lambat tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal 10
jatuh pada hari libur, makan dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran
iuaran akan dikenalakn denda administrative sebesar 2% perbulan dari total iuran yang
tertunggak dan dibayar oleh Pemberi Kerja.
C. Besarnya Iuran
a. Peserta PBI
Untuk peserta PBI iuran BPJS akan ditanggung oleh pemerintah daerah sebesar Rp.
19.225,00 (Sembilan belas ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) per orang per bulannya
b. Peserta Bukan PBI
1) Bagi peserta Pekerja Penerima Upah dikenakan iuran sebesar 5% dari gaji atau
upah per bulannya
2) Iuran sebagaimana dimaksud dalam poin 1 dibayar dengan ketentuan sebagai
berikut:
- 3% dibayar oleh Pemberi Kerja; dan
- 2% dibayar oleh peserta
3) Kewajiban Pemberi Kerja dalam membayar iuran sebagaimana dimaksud diatas,
dilaksanakan oleh:
- Pemerintah untuk iuran jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil pusat,
anggota TNI/POLRI, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri
pusat
- Pemerintah Daerah untuk iuran jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil
daerah dan pegawai pemerintah non pegawai negeri daerah
4) Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah selain Peserta
sebagaimana dimaksudkan di atas yang dibayarkan mulai tanggal 1 Januari 2014
sampai 30 Juni 2015 sebesar 4,5% dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan:
- 4% dibayar oleh pemberi kerja; dan
- 0,5% dibayar oleh peserta
5) Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta sebagaimana dimaksud di atas yang
dibayarkan mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan
dengan ketentuan:
- 4% dibayar oleh pemberi kerja
- 1% dibayar oleh peserta
6) Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan peserta
Bukan Pekerja serta keluarga peserta:
a) Sebesar Rp. 25.500,00 (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per
bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III
b) Sebesar Rp. 42.500,00 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per
bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II
c) Sebesar Rp. 59.500,00 (lima puluh Sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang
per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I
7) Iuran Jaminan Kesehatan bagi penerima pensiun ditetapkan sebesar 5% dari
besaran pensiun pokok dan tunjangan keluarga yang diterima per bulan dengan
ketentuan:
- 3% dibayar oleh pemerintah; dan
- 2% diabayar oleh penerima pensiun
8) Iuran Jaminan Kesehatan bagi veteran, perintis kemerdekaan, dan janda, duda, atau
anak yatim piatu dari veteran atau perintis kemerdekaan, iurannya ditetapkan
sebesar 5% dari 45% gaji pokok PNS golongan ruang III/a dengan masa kerja 14
tahun per bulan, dibayar oleh pemerintah.
9) Besaran Iuran Jaminan kesehatan bagi anggota keluarga Peserta Penerima Upah
ditetapkan 1% dari gaji atau upah peseta Pekerja Penerima Upah per orang per
bulan (Perpres No. 111 Tahun 2013).
Pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan, BPJS Kesehatan membayar dengan
sistem paket Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs). Sistem Ina-CBGs adalah tariff paket
layanan kesehatan yang mencakup seluruh komponen biaya RS, mulai dari pelayanan non
medis hingga tindakan medis. Tariff ini dihitung berdasarkan data di berbagai RS di Indonesia
(pemerintah atau swasta). Data meliputi tindakan medis yang dilakukan, obat-obatan, jasa
dokter, dan barang medis habis pakai, termasuk provit yang diperoleh rumah sakit. Kemudian
data tersebut dihitung dengan rumus internasional dan diambil rata-ratanya. Oleh sebab itu, RS
dan dokter dituntut untuk efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Menurut Kemenkes RI tahun 2014 setiap fasilitas kesehatan meskipun tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan wajib memberikan pelayanan gawat darurat. Setelah pasien
selesai dirawat, maka pasien dipindahkan ke fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan akan membayar ke fasilitas kesehatan tersebut
dengan setara tariff yang berlaku di wilayah tersebut.
Dapus
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2013. Panduan Praktis: Sistem Rujukan Berjenjang.
Jakarta: BPJS
Fasilitas kesehatan primer: puskesmas, klinik, atau dokter keluarga yang tercantum pada kartu
peserta BPJS Kesehatan