Pandangan PDF
Pandangan PDF
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh
Bagus Muhamad Fadli
11210144020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) karakter tokoh utama dalam
novel Maryam karya Okky Madasari, (2) problem kejiwaan tokoh utama dalam novel
Maryam karya Okky Madasari, (3) faktor-faktor apa saja yang menyebabkan problem
kejiwaan tokoh utama dalam novel Maryam karya Okky Madasari, dan (4) cara
mengatasi problem kejiwaan yang dialami tokoh utama dalam novel Maryam karya
Okky Madasari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
adalah novel Maryam karya Okky Madasari. Penelitian difokuskan pada perilaku
abnormal tokoh utama dan dikaji menggunakan kerangka teori psikologi abnormal.
Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Validitas data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah validitas semantis dan ditunjang dengan metode
reliabilitas intrarater serta reliabilitas interater.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) karakter tokoh utama Maryam
secara fisiologis berjenis kelamin perempuan, berusia 24 tahun dan berwajah cantik,
secara psikologis tokoh utama Maryam memiliki mentalitas yang tidak stabil, sulit
mengontrol amarah, memiliki keinginan kesamaan iman dan merasakan jatuh cinta,
secara sosiologis tokoh utama Maryam berasal dari keluarga yang tidak
berpendidikan dan berada dalam lingkungan yang menyimpang; (2) tokoh utama
Maryam didiagnosis mengalami gangguan susana-perasaan, kecemasan yang
berlebihan, stress pascatraumatik, gangguan disosiatif & somatoform, dan gangguan
kepribadian; (3) Penyebab utama problem kejiwaan tokoh utama Maryam ialah faktor
sosial berupa pola asuh keluarga, pengaruh agama dan lingkungan; (4) cara mengatasi
problem kejiwaan tokoh utama Maryam yaitu menekan depresi, dan terapi keluarga.
Kata kunci: tokoh utama, karakter, problem kejiwaan, psikologi abnormal.
iii
ABSTRACT
This study was aimed to describe (1) the main protagonist in Maryam by
Okky Madasari, (2) psychological problems of the main protagonist in Maryam by
Okky Madasari, (3) factors causing the psychological problems in the main
protagonist in Maryam by Okky Madasari, and (4) how to solve the psychological
problems of the main protagonist in Maryam by Okky Madasari.
This study was a descriptive qualitative study. The research subject was
Maryam, a novel by Okky Madasari. The study was focused on the abnormal
behaviors of the main protagonist and was reviewed by abnormal psychology theory
framework. Data was collected by reading and recording. The data validity used in
this study was semantic validity and supported by intra-rater reliability and inter-rater
reliability methods.
The research result showed that; (1) the main protagonist, Maryam, is
physiologically female, 24 years old and beautiful. Psychologically, the main
protagonist, Maryam, has unstable mentality, difficulty controlling her anger, wanting
the same faith and to fall in love. Sociologically, the main protagonist, Maryam,
comes from an uneducated family and lives in a deviant environment. (2) The main
protagonist, Maryam, was diagnosed with mood disorder, excessive anxiety, post-
traumatic stress disorder, dissociative & somatoform disorder, and personality
disorder; (3) The main cause of the psychological problems of the main protagonist,
Maryam, is social factors, i.e. parenting, religious and environmental influences; (4)
the psychological problems of the main protagonist, Maryam, are solved by reducing
depression and doing family therapy.
Keywords: main protagonist, character, psychological problem, abnormal
psychology.
iv
data dan data tersebut akan digunakan penelitian ini berupa kata, kalimat,
peneliti guna menganalisisnya. atau paragraf yang berada di dalam
Patton Menyatakan (Moleong, cerita, sehingga bentuk data kualitatif.
2007:280) analisis data adalah proses Penjelasan dalam paragraf ini
mengatur urutan data dan mengaturnya dilakukan secara deskriptif, dalam hal
ke dalam sebuah pola kategori dan ini peneliti menampilkan penjelasan
satuan uraian dasar. Dalam penelitian mengenai segala sesuatu yang
ini, teknik analisis data yang menunjukkan adanya bentuk problem
digunakan adalah teknik analisis kejiwaan tokoh dalam cerita novel.
deskriptif kualitatif. Penggambaran Dalam penelitian ini validitas
karakter tokoh utama, gangguan yang digunakan adalah validitas
psikologis yang dialami oleh tokoh semantis yakni dengan cara mengamati
utama, penyebab dan cara data-data berupa dalam paragraf
mengatasinya dideskrepsikan sampai monolog yang terdapat dalam
berdasarkan data-data yang terkumpul, objek penelitian yang memiliki
baik berupa kalimat maupun paragraf keterkaitan makna dengan penelitian.
yang terdapat dalam sumber data, Rujukan yang relevan pun dapat
yakni pada novel Maryam karya Okky digunakan untuk membantu penelitian.
Madasari. Dalam memahami serta Reliabilitas intrarater dan
menentukan sifat keadaan suatu kasus interater sebagai salah satu metode
tertentu pada karya sastra yang diteliti dalam penelitian ini. Reliabilitas
diperlukan kegiatan interpretasi, intrarater yakni melalui membaca
misalnya untuk memahami dan objek penelitian dengan intensitas
menentukan mana yang merupakan yang memadai dan membaca rujukan-
problem kejiwaan dan mana yang rujukan secara berulang agar
bukan problem kejiwaan. menenemukan data yang singkron
Teknik deskriptif kualitatif dengan kerangka-kerangka toeri.
digunakan karena data-data dalam Reliabilitas interater dilakukan untuk
5
secara langsung oleh pencerita. wanita yang memiliki pola tubuh dan
Delapan tahun lalu, tak lama setelah ciri wajah dari daerah timur
Maryam mulai bekerja di bank, mengalami perubahan.
mereka berdua berkenalan dalam Wajah Maryam yang dulu
sawo matang kini putih
sebuah pertemuan. dua puluh empat
mengkilap, hasil perawatan
tahun usia Maryam saat itu (Madasari, setiap bulan di klinik
kecantikan. Rambutnya yang
2013: 17).
dulu selalu panjang sampai
Maryam memiliki karakter punggung kini pendek sebahu
dengan dibubuhi cat kemerah-
wanita daerah timur, yaitu Lombok,
merahan. Bibirnya dipoles
Nusa tenggara Barat. Hal ini dengan lipstik dan pipinya
diulas dengan perona, sesuatu
dimunculkan pencerita pada kutipan
yang dulu tak pernah
berikut ini. dilakukannya (Madasari, 2013:
49).
Maryam memiliki kecantikan
khas perempuan dari daerah Data di atas menunjukkan
timur. Kulit sawo matang yang
karakter fisik tokoh Maryam
bersih dan segar. Mata bulat
dan tajam, alis tebal, dan bibir mengalami perubahan yang cukup
agak tebal yang selalu
signifikan. Hal tersebut muncul akibat
kemerahan. Rambutnya yang
lurus dan hitam sejak kecil dari perubahan tingkat ekonomi dan
selalu dibiarkan panjang
sosial yang berpengaruh pada
melebihi punggung dan lebih
sering dibiarkan tergerai kepribadian tokoh Maryam. Hal ini
(Madasari, 2013: 24).
diperjelas oleh pencerita melalui tokoh
Karakter tokoh utama Maryam
lain. Umar lebih banyak menunduk,
tidak hanya digambarkan dengan nama
berulang kali meneguk teh yang
dan juga berdasarkan jenis kelamin.
disajikan dalam cangkir. Diam-diam ia
Karakter tokoh juga dapat diketahui
mengakui apa yang dikatakan ibunya
dengan melalui bentuk tubuh, ciri
benar. Maryam memang secantik
wajah dan asesoris yang dipakai.
fotonya. Meski banyak hal yang sudah
Dalam hal ini Maryam yang
berubah (Madasari, 2013: 147).
sebelumnya teridentifikasi sebagai
9
Maryam terhadap kedua orangtua yang ganda dalam diri Maryam terpicu oleh
telah mengasingkannya. adanya dua pola pikir yang saling
Maryam yang berusaha terlelap menentang dalam dirinya. Maryam
tak mampu mengendalikan
merasa kenyamanan ada pada
gelisah. Sejak memegang surat
cerai, otaknya tak memberi keluarganya, namun ternyata hal itu
kesempatan munculnya kata
tidak didapatkan dan memilih untuk
pernikahan. Itu sesuatu yang
jauh dari dirinya saat ini. menjauh hingga Maryam diasingkan.
Ketika ibunya tiba-tiba
Namun, keadaan di luar lingkungan
memintanya menikah dengan
orang yang belum dikenal, keluarganya pun tidak lebih
Maryam tak mampu memilih
menjanjikan ketenangan dalam
apakah akan menerima atau
menolak (Madasari, 2013: hidupnya. Ada korelasi masa lalu pada
154).
pola kehidupan Maryam yang cukup
Kutipan di atas melukiskan
dominan terinterferensi oleh orang
ketakutan Maryam yang terpicu oleh
lain. Tokoh Maryam menganggap
trauma yang pernah dialaminya.
dirinya bukan penganut ahmadiyah,
Trauma yang dialaminya terkait
namun dirinya selalu dianggap oleh
dengan kegagalan dalam pernikahan
orang lain sebagai ahmadiyah yang
Maryam bersama tokoh Alam.
sesat.
Keempat, tokoh utama Maryam
Gangguan disiosiatif yang
didiagnosis memiliki kecenderungan
terjadi pada tokoh utama Maryam juga
gangguan identitas disosiatif, yakni
menyerang memori ingatan, kesadaran
suatu kecenderungan memiliki dua
dan mengakibatkan kebingungan
atau kepribadian pengganti.
mengontrol emosional dalam diri. Hal
Di dalam novel Maryam karya
ini dirasakan oleh Maryam ketika
Okky Madasari, gangguan identitas
dirinya semakin tertekan atas
pada diri tokoh utama Maryam muncul
perlakuan Alam yang menceraikannya.
akibat dari gangguan suasana-
Segala cara ia lakukan untuk
perasaan, gangguan kecemasan,
menghalangi kedatangan Alam. Ia
hingga gangguan stress. Kepribadaian
12
kemauan orangtua untuk selalu tidak irrasional. Pola berpikir positif akan
memiliki hubungan dengan orang- memicu perilaku positif, begitu pula
orang di luar kepercayaan ahmadiyah. sebaliknya, pola berpikir negatif akan
Dominasi dan keberpihakan mempengaruhi kepada hasil yang
minat orangtua terhadap negatif. Dalam hal ini pikiran negatif
perkembangan anak mampu tokoh utama Maryam terlihat ketika ia
mempengaruhi karakter dan mental menilai orang-orang yang berada di
seorang anak. Faktor pola asuh sekitarnya, menganggap dirinya
keluarga tersebut terjadi dalam pembawa kesesatan dan menolak
kehidupan tokoh utama Maryam. Hal keberadaan dirinya. Penilaian yang
ini menimbulkan ketidakseimbangan negatif tersebut membuat Maryam
emosi Maryam dan memicu adanya merasa dirinya memiliki derajat yang
perselisihan seperti pada kutipan hina daripada orang lain. Pola pikir
berikut. negatif kepada orang lain hanya akan
Ibunya ikut bicara. Lebih baik mengakibatkan self-efficacy rendah,
tidak usah pacaran dengan
dan menimbulkan kesenjangan sosial,
orang luar. Daripada nanti
sama-sama kecewa. Sama- krisis kepercayaan diri sampai pada
sama terluka lebih baik diakhiri
konflik sosial.
sekarang jugaMaryam
marah. Ia sudah sangan bosan. Sensitif berlebihan pada diri
sudah terlalu lama bersabar.
tokoh utama Maryam menghambat
Bertahun-tahun ia selalu
berusaha menuruti perkataan perkembangan dirinya, juga memicu
orangtuanya berpacaran
kecemasan dengan intensitas yang
dengan orang dalam, orang
yang sama dengan mereka tinggi, rasa cemas tersebut jika tidak
(Madadasari, 2012: 17).
ditangani akan menimbulkan perilaku
Kedua, faktor psikologis
negatif. Salah satu Perilaku negatif
berkontribusi pada perilaku
tokoh utama Maryam menarik diri dari
menyimpang tokoh utama Maryam
lingkungan sosial.
meliputi sensitif yang berlebihan
Tapi, apakah masih ada
terhadap ancaman dan pikiran yang kenyamanan ketika seseorang
14
serta meneliti novel Maryam karya Ratna, Nyoman Kutha. 2012. Teori,
Metode dan Teknik Penelitian
Okky Madasari ini tentu masih terbuka Sastra. Yogyakarta: Pustaka
dengan beragam pendekatan yang Pelajar.
berbeda. Pendekatan-pendekatan
tersebut dapat berupa; pendekatan
kritik sastra relasi kuasa Michel
Fucoult, strukturalisme genetik, proses
kreatif, dan sebagainya. Dengan
demikian masih luas kesempatan bagi
para peneliti untuk bisa
mengeksplorasi novel Maryam melalui
pendekatan-pendekatan lain.