Anda di halaman 1dari 17

A.

PENGELOMPOKAN DATA

NO Kebutuhan Maslow Data Subyektif Data Obyektif


1 Ketidakseimbangan -Pasien mengatakan mual, - Pasien makan habis 3-4
nutrisi muntah dan nafsu makan sendok / 3x sehari.
menurun. - Pasien muntah.
- Pasien mengatakan lemas, - Berat badan turun 1 kg
pusing. - Mukosa bibir kering.
- Pasien mengatakan selalu - Tidak makan yang
membatasi makanan yang mengandung gula.
mengandung gula .

2 Nyeri akut -Pasien mengatakan nyeri di -Pasien mengerang kesakitan.


telapak kaki kiri dengan skala - Pasien pucat.
8. - Luka keluar pus.
-Pasien mengatakan istirahat - Luka tampak kotor dan
terganggu karena nyeri di kemerahan.
telapak kaki kiri. - Panjang luka 5cm dan lebar
luka 2cm.
-Luka bengkak dan bau.
-Pasien tampak tidak bisa
istirahat.
B. ANALISA DATA

NO Data Subyektif Problem Etiologi


1 DS : Ketidakseimbangan Anoreksia, mual dan
-Pasien mengatakan mual, muntah nutrisi kurang dari muntah
dan nafsu makan menurun. kebutuhan tubuh
-Pasien mengatakan lemas,
pusing.
-Pasien mengtakan selalu
membatasi makanan yang
mengandung gula.

DO :
-Pasien makan habis 3-4 sendok / 3x
sehari.
-Pasien muntah.
-Berat badan turun 1kg.
-Mukosa bibir kering.
-Tidak makan yang mengandung
gula.

2 DS : Nyeri Akut Adanya gangren pada


-Pasien mengatakan nyeri di ekstremitas bawah
telapak kaki kiri dengan skala 8.
-Pasien mengatakan istirahatnya
terganggu karena nyeri di telapak
kaki kiri.

DO :
- Pasien mengerang kesakitan.
-Pasien tampak pucat.
-Luka keluar pus.
-Luka tampak kotor dan kemerahan.
-Panjang luka 5cm dan lebar luka
2cm.
-Luka bengkak dan bau.
-Pasien tampak tidak bisa istirahat.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


anoreksia, mual dan muntah di tandai dengan :

DS

-Pasien mengatakan mual, muntah dan nafsu makan menurun.

-Pasien mengatakan lemas, pusing.

-Pasien mengatakan selalu membatasi makanan yang mengandung gula.

DO
- Pasien makan habis 3-4 sendok / 3x sehari.
- Pasien muntah.
- Berat badan turun 1 kg.
- Mukosa bibir kering.
- Tidak makan yang mengandung gula.

2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya gangren pada ekstremitas bawah di tandai
dengan :

DS
-Pasien mengatakan nyeri di telapak kaki kiri dengan skala 8.
-Pasien mengatakan istirahatnya terganggu karena nyeri di telapak kaki kiri.
DO
- Pasien mengerang kesakitan.
- Pasien tampak pucat.
- Luka keluar pus.
- Luka tampak kotor dan kemerahan.
- Panjang luka 5cm dan lebar luka 2cm.
- Luka bengkak dan bau.
- Pasien tampak tidak bisa istirahat.

D. PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


anoreksia, mual dan muntah.

2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya gangren pada ektremitas bawah.


E. INTERVENSI

Tgl/ DX Diagnosa Tujuan / Rencana Rasional TTD


jam Keperawat Kriteria Tindakan
an
29 1 Ketidaksei Setelah 1. Kaji pola 1.Untuk mengetahui
Juli mbangan dilakukan makan pasien. tentang keadaan dan
2010 nutrisi tindakan kebutuhan nutrisi
08.15- kurang keperawatan pasien, sehingga dapat
08.30 dari selama 3x24 diberikan tindakan
kebutuhan jam di dan pengaturan diet
tubuh harapkan yang adekuat.
berhubung nutrisi dapat 2. Timbang berat 2. Mengetahui
an dengan terpenuhi badan pasien perkembangan berat
anoreksia, dengan setiap. badan pasien.
mual dan kriteria hasil: 3. Pantau 3.Mengetahui apakah
muntah. 1. Nafsu perubahan pola pasien telah
makan makan. melaksanakan
meningkat. program diet yang
2. Makan telah di tetapkan.
habis 1porsi. 4. Pantau nilai 4. Untuk mengetahui
3. Pasien laboratorium. hasil pemeriksaan
tidak ada laboratorium.
mual dan 5. Jelaskan pada 5. Kepatuhan terhadap
muntah. pasien tentang diet dapat mencegah
4. Pasien diet yang di komplikasi terjadinya
tampak lebih anjurkan. hipoglikemia/
segar. hiperglikemia.
5. Wajahnya 6. Kolaborasi 6. Pemberian insulin
tidak pucat. dengan tim akan meningkatkan
kesehatan lain pemasukan glukosa
untuk pemberian kedalam jaringan
insulin dan diet sehingga gula darah
diabetik. menurun, dan
pemberian diet yang
sesuai dapat
mempercepat
penurunan gula darah
dan mencegah
komplikasi.

29 2 Nyeri akut Setelah 1.Kaji 1. Untuk mengetahui


Juli berhubung dilakukan karakteristik nyeri berapa berat nyeri
2010 an dengan tindakan P-Q-R-S-T. yang di alami pasien.
08.30- gangren keperawatan 2.Ciptakan 2. Lingkungan yang
09.00 pada selama 3x24 lingkungan yang tenang dapat
ektremitas jam di tenang. mengurangi rasa
bawah. harapkan rasa nyeri.
nyeri 3.Ajarkan tekhnik 3. Tekhnik relaksasi
berkurang relaksasi dan dan distraksi dapat
dengan distraksi. mengurangi rasa nyeri
kriteria hasil : yang di rasakan
1. Rasa nyeri pasien.
berkurang 4.Ajarkan posisi 4. Posisi yang nyaman
2. Lukanya senyaman akan membantu
tidak mungkin sesuai memberikan
mengeluarka keinginan pasien. kesempatan pada otot
n pus untuk relaksasi
3. Lukanya seoptimal mungkin.
tidak bau dan 5. Lakukan 5. Massage dapat
tidak massage dan memperlancar
bengkak kompres luka saat peredaran darah dan
4.Wajahnya rawat luka. pengeluaran pus.
tidak pucat 6.Kolaborasi 6. Obat- obat
5.Skala nyeri dengan dokter analgesik dapat
3 untuk pemberian membantu
6. Bisa obat analgesik. mengurangi nyeri
istirahat pasien.
F. IMPLEMENTASI

Tgl/ D Implementasi Respon Pasien TTD


jam X
29 1 1.Mengkaji pola DS :
Juli makan pasien. Pasien mengatakan mual, muntah dan nafsu
2010 makan menurun.
08.00 DO :
Pasien makan habis 3-4 sendok / 3x sehari Hanifah
dan pasien muntah. Salma
08.05 2.Menimbang berat DS :
badan pasien. Pasien mengatakan berat badan turun 1 kg
dalam 3 minggu
DO :
Pasien sebelum sakit berat badan 57 kg dan Hanifah
selama sakit berat badan turun 1kg menjadi Salma
56 kg.

08.10 3.Memantau DS :
perubahan pola Pasien mengatakan masih mual, muntah
makan. tetapi nafsu makan sudah mulai meningkat
DO :
Pasien makan habis 6 sendok / 3x sehari dan Hanifah
pasien muntah. Salma

08.15 4.Memantau nilai DS :


laboratorium. Pasien mengatakan kadar gula darah masih
meningkat.
DO : Hanifah
Kadar gula darah 300 mg / dL Salma
08.20 5.Menjelaskan DS :
pada pasien diet Pasien mengatakan sudah mengetahui diet
yang di anjurkan. yang di anjurkan.
DO :
Pasien tidak makan- makanan yang Hanifah
mengandung gula. Salma

08.25 6.Mengkolaborasi DS :
dengan tim Pasien mengatakan selalu diberikan insulin
kesehatan lain ketika kadar gula darah meningkat dan pasien
untuk pemberian mengetahui diet yang di anjurkan
insulin dan diet DO : Hanifah
diabetik. Pasien mau diberikan insulin dengan dosis Salma
250 mg sehari secara IV dan melaksanakan
diet yang di anjurkan.

29 juli 2 1.Mengkaji DS :
2010 karakteristik nyeri Pasien mengatakan masih nyeri di sekitar
08.30 P-Q-R-S-T luka.
DO :
Pasien mengerang kesakitan, luka keluar pus, Hanifah
luka tampak kotor dan kemerahan, luka Salma
bengkak dan bau.
08.35 2.Menciptakan DS :
lingkungan yang Pasien mengatakan istirahatnya terganggu
tenang. karena nyeri di telapak kaki kiri.
DO :
Pasien tampak pucat, dan tampak lemas. Hanifah
Salma
08.40 3.Mengajarkan DS :
tekhnik relaksasi Pasien mengatakan sudah mengetahui posisi
dan distraksi. yang lebih nyaman
DO :
Pasien mau memperhatikan yang perawat Hanifah
jelaskan. Salma

08.45 4.Mengajarkan DS :
posisi senyaman Pasien mengatakan posisi berbaring adalah
mungkin sesuai posisi yang lebih nyaman
keinginan pasien. DO :
Pasien mau melakukan yang perawat Hanifah
jelaskan. Salma

08.50 5.Melakukan DS :
massage dan Pasien mengatakan ketika di pijat dan di
kompres luka saat kompres lukanya masih terasa nyeri
rawat luka. DO :
Pasien mengerang kesakitan dan luka teraba Hanifah
hangat. Salma

08.55 6.Mengkolaborasi DS :
dengan dokter Pasien mengatakan mau minum obat asam
untuk pemberian mefenamat yang di anjurkan
obat analgesik. DO :
Pasien sedikit kesakitan dan obat asam Hanifah
mefenamat mau di minum dengan dosis 500 Salma
mg / tablet secara oral.
Tgl/ D Implementasi Respon Pasien TTD
jam X
30 2 1.Mengkaji pola DS :
Juli makan pasien. Pasien mengatakan sudah tidak mual,
2010 muntah dan nafsu makan meningkat.
08.00 DO :
Pasien makan habis piring 3x sehari dan Hanifah
pasien tidak muntah. Salma

08.05 2.Menimbang berat DS :


badan pasien. Pasien mengatakan berat badan turun 1 kg
dalam 3 minggu
DO :
Pasien sebelum sakit berat badan 57 kg dan Hanifah
selama sakit berat badan turun 1kg menjadi Salma
56 kg.

08.10 3.Memantau DS :
perubahan pola Pasien mengatakan sudah tidak mual,
makan. muntah tetapi nafsu makan sudah mulai
meningkat
DO : Hanifah
Pasien makan habis piring 3x sehari dan Salma
pasien tidak muntah.

08.15 4.Memantau nilai DS :


laboratorium. Pasien mengatakan kadar gula darah mulai
menurun.
DO : Hanifah
Kadar gula darah 200 mg / dL Salma
08.20 5.Menjelaskan DS :
pada pasien diet Pasien mengatakan sudah mengetahui diet
yang di anjurkan. yang di anjurkan.
DO :
Pasien tidak makan- makanan yang Hanifah
mengandung gula. Salma

08.25 6.Mengkolaborasi DS :
dengan tim Pasien mengatakan selalu diberikan insulin
kesehatan lain ketika kadar gula darah meningkat dan pasien
untuk pemberian mengetahui diet yang di anjurkan
insulin dan diet DO : Hanifah
diabetik. Pasien mau diberikan insulin dengan dosis Salma
250 mg sehari secara IV dan melaksanakan
diet yang di anjurkan.

30 2 1.Mengkaji DS :
juli karakteristik nyeri Pasien mengatakan sudah tidak merasa
2010 P-Q-R-S-T nyeri di sekitar luka.
08.30 DO :
Pasien tidak mengerang kesakitan, luka tidak Hanifah
keluar pus, luka tidak tampak kotor dan tidak Salma
kemerahan, luka tidak bengkak dan tidak bau.

08.35 2.Menciptakan DS :
lingkungan yang Pasien mengatakan istirahatnya tidak
tenang. terganggu karena nyeri di telapak kaki kiri
sudah berkurang .
DO : Hanifah
Pasien tampak segar dan semangat. Salma
08.40 3.Mengajarkan DS :
tekhnik relaksasi Pasien mengatakan sudah mengetahui posisi
dan distraksi. yang lebih nyaman
DO :
Pasien mau memperhatikan yang perawat Hanifah
jelaskan. Salma

08.45 4.Mengajarkan DS :
posisi senyaman Pasien mengatakan posisi berbaring adalah
mungkin sesuai posisi yang lebih nyaman
keinginan pasien. DO :
Pasien mau melakukan yang perawat Hanifah
jelaskan. Salma

08.50 5.Melakukan DS :
massage dan Pasien mengatakan ketika di pijat dan di
kompres luka saat kompres lukanyasudah tidak nyeri
rawat luka. DO :
Pasien sudah tidak mengerang kesakitan.. Hanifah
Salma
08.55 6.Mengkolaborasi DS :
dengan dokter Pasien mengatakan mau minum obat asam
untuk pemberian mefenamat yang di anjurkan
obat analgesik. DO :
Pasien sedikit tidak kesakitan dan obat asam Hanifah
mefenamat mau di minum dengan dosis 500 Salma
mg / tablet secara oral.
G. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)

Tanggal/ DX Evaluasi TTD


jam
29 Juli 1. S:
2010
-Pasien mengatakan mual, muntah dan nafsu makan turun
14.00
-Pasien mengatakan berat badan turun 1 kg dalam 1 minggu

-Pasien mengatakan masih mual dan muntah, tetapi nafsu


Hanifah
makan mulai meningkat
Salma
-Pasien mengatakan kadar gula darah masih meningkat

-Pasien mengatakan sudah mengetahui diet yang di


anjurkan

-Pasien mengatakan selalu diberikan insulin ketika kadar


gula dalam darah meningkat dan mengetahui diet yang di
anjurkan

O:
- Pasien makan habis 3-4 sendok / 3x sehari dan pasien
muntah
- Pasien sebelum sakit berat badan 57 kg dan selama sakit
berat badan turun 1kg menjadi 56 kg.
- Pasien makan habis 6 sendok / 3x sehari dan pasien muntah.
- Kadar gula darah 300 mg / dL.
- Pasien tidak makan- makanan yang mengandung gula.
- Pasien mau diberikan insulin dengan dosis 250 mg sehari
secara IV dan melaksanakan diet yang di anjurkan.
A : Sebagian masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi no 1,2,3,4
29 Juli 2. S:
2010 - Pasien mengatakan masih nyeri di sekitar luka.
14.30 - Pasien mengatakan istirahatnya terganggu karena nyeri di
telapak kaki kiri.
- Pasien mengatakan sudah mengetahui posisi yang lebih
nyaman Hanifah
- Pasien mengatakan posisi berbaring adalah posisi yang Salma
lebih nyaman
- Pasien mengatakan ketika di pijat dan di kompres lukanya
masih terasa nyeri
- Pasien mengatakan mau minum obat yang di anjurkan

O:
- Pasien mengerang kesakitan, luka keluar pus, luka tampak
kotor dan kemerahan, luka bengkak dan bau.
- Pasien tampak pucat, dan tampak lemas.
- Pasien mau memperhatikan yang perawat jelaskan.
- Pasien mau melakukan yang perawat jelaskan.
- Pasien mengerang kesakitan dan luka teraba hangat.
- Pasien sedikit kesakitan dan obat asam mfenamat mau di
minum dengan dosis 500 mg / tablet secara oral.

A : Sebagian masalah teratasi


P : Lanjutkan intervensi no 1, 2,5

30 juli 1 S:
2010
-Pasien mengatakan sudah tidak mual, muntah dan nafsu
14.00
makan meningkat

-Pasien mengatakan berat badan turun 1 kg dalam 3 minggu Hanifah


Salma
-Pasien mengatakan sudah tidak mual, muntah dan nafsu
makan mulai meningkat

-Pasien mengatakan kadar gula darah mulai menurun

-Pasien mengatakan sudah mengetahui diet yang di


anjurkan

-Pasien mengatakan selalu diberikan insulin ketika kadar


gula dalam darah meningkat dan mengetahui diet yang di
anjurkan

O:
- Pasien makan habis piring 3x sehari dan pasien tidak
muntah
- Pasien sebelum sakit berat badan 57 kg dan selama sakit
berat badan turun 1kg menjadi 56 kg.
- Pasien makan habis piring 3x sehari dan pasien tidak
muntah.
- Kadar gula darah 200 mg / dL.
- Pasien tidak makan- makanan yang mengandung gula.
- Pasien mau diberikan insulin dengan dosis 250 mg sehari
secara IV dan melaksanakan diet yang di anjurkan.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi
30 juli 2 S:
2010 - Pasien mengatakan sudah tidak merasa nyeri di sekitar
14.30 luka.
- Pasien mengatakan istirahatnya tidak terganggu karena
nyeri di telapak kaki kiri berkurang.
- Pasien mengatakan sudah mengetahui posisi yang lebih Hanifah
nyaman. Salma
- Pasien mengatakan posisi berbaring adalah posisi yang
lebih nyaman.
- Pasien mengatakan ketika di pijat dan di kompres lukanya
sudah tidak nyeri.
- Pasien mengatakan mau minum obat yang di anjurkan .

O:
- Pasien tidak mengerang kesakitan, luka tidak keluar pus,
luka tidak kotor dan tidak kemerahan, luka tidak bengkak dan
tidak bau.
- Pasien tampak segar dan bersemangat.
- Pasien mau memperhatikan yang perawat jelaskan.
- Pasien mau melakukan yang perawat jelaskan.
- Pasien sudah tidak mengerang kesakitan.
- Pasien sudah tidak kesakitan dan obat asam mefenamat mau
di minum dengan dosis 500 mg / tablet secara oral.

A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai

  • Renpra Efusi Pleura
    Renpra Efusi Pleura
    Dokumen6 halaman
    Renpra Efusi Pleura
    Ratna Cyrus
    Belum ada peringkat
  • Sap CKD
    Sap CKD
    Dokumen8 halaman
    Sap CKD
    Ratna Cyrus
    Belum ada peringkat
  • Nic Efusi Pleura
    Nic Efusi Pleura
    Dokumen10 halaman
    Nic Efusi Pleura
    Ratna Cyrus
    Belum ada peringkat
  • Sap CKD
    Sap CKD
    Dokumen8 halaman
    Sap CKD
    Ratna Cyrus
    Belum ada peringkat
  • DM
    DM
    Dokumen23 halaman
    DM
    Ratna Cyrus
    Belum ada peringkat
  • 1 - Bab I
    1 - Bab I
    Dokumen10 halaman
    1 - Bab I
    Ratna Cyrus
    Belum ada peringkat