Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola


NARASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dosen
mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pembina :

Acep Edison, DR., S.E., M.M., Ak., C.A.

Oleh :

Itisham Nafis Muhammad (0113U380)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016
PERTEMUAN VI
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola

Di beberapa unit usaha, focus adalah pada laba yang diukur dari selisih antara pendapatan
dan beban. Pusat perhatiannya pada pusat investasi (laba dibandingkan dengan asset yang
digunakan untuk meraih laba. Pusat perhatian pada jenis - jeni Asset yang mungkin digunakan
dalam suatu pusat investasi (dinamakan sebagai basis investasi). Di unit usaha lain, laba
dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Tujuan pengukuran penggunaan Asset merupakan hal yang sama dengan tujuan pusat
laba, yaitu:
1. Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan penting mengenai
asset yang digunakan dan untuk memacu para manager untuk membuat keputusan yang
menyalurkan kepentingan perusahaan.
2. Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas usaha.
Pertimbangan Dalam Pengukuran

Dalam analisis mengenai perlakukan alternative bagi asset dan perbandingan ROI dan
EVA bagaimana alternative dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
penting dan mengukur kinerja ekonomi suatu usaha.
Pertimbangkan asset yang digunakan untuk menghasilkan laba tidaklah cukup untuk
proses pengendalian. Tujuan penting dari sebuag perusahaan yang berorientasi pada laba
adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang memuaskan atas modal yang
digunakan (kecuali untuk beberapa jenis organisasi jasa yang jumlah modalnya tidak
signifikan).
Kecuali jumlah asset yang digunakan ikut diperhitungkan, membandingkan kinerja laba
jika unit usaha menggunakan sumber daya yang berbeda. Semakin banyak sumber daya
yang digunakan, seharusnya semakin besar laba yang diperoleh.

1. Struktur Analisis
Tujuan penggunaan aktivamerupakan analogi dari tujuan pusat laba, yaitu:
Untuk memberikan informasi yang berguna dalammembuat keputusan yang bagus
mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat
keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan.
Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.

Dalam analisis mengenai perlakuan alternatif atas aktiva dan perbandingan ROI
dengan EVA, dua cara dalam mengaitkan laba dengan aktiva yang digunakan yang paling
menarik adalah seberapa baiknya alternatif-alternatif tersebut melayani kedua tujuan di atas
untuk menyediakan informasi guna pengambilan keputusan yang baik dan pengukuran
kinerja ekonomi unit usaha.
Dengan memfokuskan diri pada laba tanpa mempertimbangkan aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut tidaklah mencukupi untuk proses pengendalian. Kecuali
untuk beberapa jenis organisasi jasa tertentu yang jumlah modalnya tidak signifikan, tujuan
penting dari sebuah perusahaan yang berorientasi laba adalah unutk menghasilkan tingkat
pengembalian (return) yang memuaskan atas modal yang dugunakan.

Kecuali jumlah aktiva yang digunakan ikut diperhitungkan, pihak manajemen senior
akan sulit untuk membandingkan kinerja laba dari suatu unit usaha dengan unit usaha yang
lain atau dengan unit yang sama pada perusahaan lain. Membandingkan perbedaan laba yang
mencolok tidak akan berarti jika unit usaha menggunakan sumber daya yang berbeda.
Perbandingan ini digunakan untuk menilai kinerja para manajer unit usaha dan untuk
memutuskan cara pengalokasian sumber daya.

Umumnya, para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja. Pertama, mereka
harus menghasilkan laba yang mencukupi dari sumber daya yang digunakan. Kedua,
mereka dapat menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut
menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Tujuan menghubungkan laba dengan
investasi adalah untuk memotivasi para manajer unit usaha guna mencapai sasaran-sasaran
tersebut diatas.

Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) adalah suatu rasio perbandingan.


Pembilangnya (numerator) adalah pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan.
Penyebutnya (denomirator) adalah aktiva yang digunakan. Sedangkan nilai tambah ekonomi
(EVA) adalah jumlah uang, bukan rasio. EVA dapat diperoleh dengan mengurangkan beban
modal (capital charge) dari laba operasi bersih (net operating profit). Beban modal diperoleh
dari perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan dengan suatu tingkat tariff (rate).

EVA lebigh unggul dibandingkan dengan ROI dari sisi konsep. Tetapi sangat jelas dari
survey-survei yang ada bahwa ROI lebih luas digunakan dalam bisnis dibandingkan dengan
EVA.

2. Mengukur Aktiva yang Digunakan

Kas

Saldo kas unit usaha mungkin hanya akan merupakan selisih antara
penerimaan dan pengeluaran harian. Akibatnya, saldo actual pada tingkat unit usaha
cenderung jauh lebih kecil dobandingkan dengan saldo kas yang diperlukan, jika unit
usaha merupakan suatu perusahaan independen.

Beberapa perusahaan menagabaikan unsure kas dalam dasar investasi.


Alasannya adalah karena jumlah kas tersebut mendekati kewajiban lancer (current
liabilities). Jika demikian halnya, jumlah piutang dan perusahaan akan mendekati
jumlah modal kerja (working capital).

Piutang
Manajer unit usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung,
melalui kemmapuan mereka untuk menghasilkan penjualan, dan secara langsung,
melalui penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit individual dan batas
kredit, serta melalui wewenang mereka dalam menagih kredit yang telah jatuh
tempo. Demi kemudahan, unsure piutang sering dimasukan pada saldo actual di
akhir periode, meskipun rata-rata antarperiode secraa konsep merupakan ukuran
yang lebih baik atas jumlah yang seharusnya dikaitkan dengan laba.

Persediaan

Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang, yaitu dicatat pada


jumlah akhir periode meskipun rata-rata antarperiode lebih baik secara konsepjika
perusahaan menggunakan LIFO untuk tujuan akuntansi keuangan, maka metode
penilaian lain biasanya digunakan untuk pelaporan laba unit usaha, karena saldo
persediaan LIFO cenderung sangat rendah pada periode terjadinyainflasi. Dalam
kondisi-kondisi tersebut, persediaan sebaiknya dinilai pada biaya standar atau rata-
rata, dan biaya yang sama sebaiknya digunakan untuk mengukur harga pokok
penjualan pada laporan laba rugi unit usaha.

Jika persediaan barang dalam proses didanai melalui pembayaran di muka atau
pembayaran cicilan dari konsumen, sepertti yang biasa terjadi jika barang tersebut
membutuhkan waktu produksi yang lama. Pembayaran tersebut akan dikurangi dari
jumlah persediaan kotor, atau dilaporkan sebagai kewajiban. Modal perusahaan yang
dibutuhkan untuk persediaan adalah hanya sebesar selisish antara jumlah persediaan
kotor dan utang.

Modal Kerja secara Umum

Perlakuan atas modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi, perusahaan
memasukan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan tidak
mengeliminasi kewajiban lancer. Metode tersebut adalah beralasan dari sudut
pandang motivasional jika unit-unit usaha tidak dapat mempengaruhi utang atau
kewajiban lancer lainnya. Tetapi, metode tersebut menyartakan terlalu tinggi jumlah
modal korporat yang diperlukan untuk mendanai unit usaha, arena kewajiban lancer
merupakan sumber modal , sering kali dengan biaya bunga sama dengan nol. Di lain
pihak, seluruh kewajiban lancer dapat dikurangkan dari aktiva lancar.

Properti, Pabrik dan peralatan

Akuisisi Peralatan Baru


Pembelian mesin akan menaikkan pendapatan sebelum pajak, tetapi
kenaikan ini lebih dibandingkan dengan kenaikan beban modal. Dengan
demikian, perhitungan EVA menandakan bahwa profitabilitas menurun,
walaupun fakta ekonomi menunjukkan bahwa laba mengalami kenaikan.
Dalam kondisi demikian, manajer unit usaha mungkin akan merasa enggan
untuk membeli aktiva tersebut.

Nilai Buku Kotor


Fluktuasi dalm EVA dan ROI dari tahun ke tahun pada tampilan 7.4 (di
buku) dapat dihindari dengan memasukkan unsur aktiva yang dapat
disusutkan (depricable asset) dalam dasar investasi pada nilai buku kotornya
(gross book value), dan bukan nilai buku bersih (net book value).

Disposisi Aktiva
Jika satu mesin baru dianggap akan menggantikan mesin yang telah ada
dan yang masih memiliki nilai buku yang belum disusutkan, diketahui bahwa
nilai buku tersebut tidak relevan dalam analisis ekonomi atas usulan
pembelian (kecuali bahwa secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi
pajak penghasilan). Tetapi, menghilangkan nilai buku dari aktiva lama dapat
mempengaruhi perhitungan profitabilitas unit usaha secara substansial.
Dalam kedua kasus tersebut, jumlah yang relevan dari investasi tambahan
akan dinyatakan terlalu rendah, dan selanjutnya EVA akan dinyatakan terlalu
tinggi. Hal ini akan mendorong para manajer untuk mengganti mesin lama
dengan mesin baru, bahkan ketika penggantian itu tidak dibenarkan secara
ekonomis.

Penyusutan Anuitas
Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas, dan bukan oleh metode
garis lurus, maka perhitungan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan
EVA dan ROI yang tepat. Hal ini disebabkan karena metode penyusutan
anuitas sesungguhnya mengaitkan pengembalian investasi yang implisit
dalam perhitungan nilai sekarang. Penyusutan anuitas merupakan kebalikan
dari penyusutan yang dipercepat, di mana jumlah penyusutan tahunan adalah
rendah pada tahun-tahun pertama ketika nilai investasinya masih tinggi dan
meningkat setiap tahunnya seiring dengan menurunnya nilai investasi, tetapi
tingkat pengembalian hasil tetap konstan.

Metode Penilaian yang Lain


Meskipun sistem pengendalian manajemen tidak harus konsisten dengan
pelaporan keuangan eksternal, namun sebenarnya beberapa manajer
memandang pendapatan bersih (net income) dalam laporan keuangan sebagai
nama dari permainan. Akibatnya mereka tidak menyukai system internal
yang menggunakan metode berbeda untuk menghitung nilai tanpa
mempedulikan manfaat teoritisnya.

Asset-asset yang Disewakan

Laba sebelum pajak dari unit usaha akan menurun akibat beban sewa baru yang
lebih tinggi daripada beban penyusutan yang dihilangkan. Meskipun demikian, EVA-
nya akan naik karena biaya yang lebih tinggi tersebut akan diimbangi oleh
penurunan bebna modal yang dihilangkan. Oleh karena itu, para manajer unit usaha
terdorong untuk menyewa daripada memiliki aktiva ketika beban bunga yang
terkandung dalam biaya sewa lebih kecil daripada beban modal yang dikenakan pada
dasar investasi dari unit usaha.

Aktiva yang Tidak Terpakai


Jika suatu unit usaha yang menganggur yang dapat digunakan oleh unit lain,
maka unit usaha tersebut dapat diperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva tersebut
dari dasar investasinya. Tujuan dari izin ini adalah untuk mendorong para manajer
unit usaha guna melepas aktiva menganggur ke unit lain yang mungkin
memerlukannya. Tetapi, jika aktiva tetap tersebut tidak dapat digunakan oleh unit
lain, maka pemberian untuk menjual/mengganti aktiva tersebut akan menimbulkan
tindakan-tindakan yang disfungsional.
Aktiva Tidak Berwujud

Beberapa perusahaa cenderung melaksanakan penelitian dan pengembangan


(R&D) yang intensif, sedang yang lainnya cenderung focus pada pemasaran. Ada
keuntungan dalam mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud seperti R&D dan
pemasaran, serta kemudian mengamortisasinya selama masa manfaatnya, dengan
menghitung aktiva semavam ini sebagai investasi jangka panjang, manajer unit
usaha akan memperoleh manfaat jangka pendek yang lebih sedikit dari pengurangan
atas pengeluaran untuk pos tersebut.

Kewajiban Tidak Lancar

Suatu unit usaha menerma modal permanennya dari kumpulan dana korporat.
Korporat memperoleh dana tersebut dari pemberi pinjaman, investor modal, dan laba
ditahan. Bagi unit usaha, jumlah total dari dana tersebut adalah relevan tetapi tidak
dengan sumber daya dari mana dana tersebut berasal. Meskipun demikian, dalam
situasi yang tidak lazim, pendanaan suatu unit usaha mungkin saja merupakan hal
yang aneh bagi unit usaha itu sendiri.

Beban Modal

Kantor pusat korporat menentukan tarif (rate) yang digunakan untuk


menghitung beban modal (capital charge). Tarif tersebut seharusnya lebih tinggi
daripada tarif korporat untuk pendanaan dengan utang karena dana yang terlibat
merupakan campuran antara utang dan modal berbiaya lebih tinggi (higher-cost
equity). Biasanya, tarif tersebut ditetapkan di bawah estimasi modal perusahaan
sehingga EVA atas rata-rata unit usaha berada di atas nol.

Survei-survei Praktek
Kebanyakan perusahaan memasukkan unsur aktiva tatap ke dalam dasar
investasi pada nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut karena ini
merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut dicatat dalam laporan keuangan, dan
oleh karenanya, sesuai dengan laporan keuangan tersebut, mencerminkan jumlah
modal yang digunakan dalam divisi tersebut.

Sebenarnya para manajer menyadari bahwa metode ini memberikan arahan


yang salah, tetapi meraka yakin bahwa orang-orang harus membuat pengecualian
atas kesalahan tersebut pada saat menginterpretasikan laporan laba unit usaha dan
bahwa alternatif metode perhitungan basis investasi tidak dapat dipercaya karena
sangat subjektif. Para manajer tidak menggunakan metode penyusutan anuitas
karena menurut meraka metode tersebut tidak konsisten dalam perhitungan untuk
tujuan pelaporan keuanganya.

EVA Versus ROI

Apabila ROI digunakan dalam mengukur kinerja pusat investasi, maka Laba pusat investasi
dibagi dengan Investasi akan mendapatkan tingkat pengembalian investasi. Ada tiga keuntungan
dari ROI :
A. ROI merupakan pengukuran yang komperehensif dimana semua mempengaruhi laporan
keuangan tercermin dari rasio ini.
B. ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti dalam pengertian absolut.
C. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang
bertanggungjawab terhadap profitabilitas, tanpa mempedulikan ukuran dan jenis
usahanya.

Ada beberapa alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham menjadi sangat
penting bagi perusahaan:

Mengurangi resiko pengambilalihan


Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akusisi
Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk
pertumbuhan masa depan.

EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Tetapi, pendekatan EVA
juga memiliki beberapa keuntungan. Ada empat alasan yang membuatnya lebih unggul
daripada ROI, yaitu:

1) Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama umtuk
perbandingan investasi. Dilain pihak, pendekatan ROI memberikan insentif yang
berbeda untuk investasi diantara unit-unit usaha.
2) Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat
menurunkan laba keseluruhan. Penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan dengan
permasalahan tersebut. Metode ini berhubungan dengan inestasi aset yang ROI nya
berada diantara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh onvestasi tersebut.
Jika kinerja pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi yang menggunakan
laba di atas biaya modal akan meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih
menarik bagi para manajer.
3) EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yan
berbeda pula. Degan demikian, para manajer unit usaha harus bertindak secara
konsisten ketika memutuskan untuk berinvestasi pada aktiva yang baru.
4) EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap
perubaha-perubahan dalam nilai pasar perusahaan. Para pemegang saham merupakan
pemilik kepentingan (stakeholder) yang penting dalam perusahaan . ada beberapa
alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham menjadi penting bagi perusahaan:
a) Mengurangi resiko pengambil alihan (takeover)
b) Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi.
c) Mengurangi biaya modal, sehingga memugkinkan investasi yang lebih cepat
intuk pertumbuhan masa depan.

EVA diukur dengan cara sebagai berikut:

EVA = Laba bersih Beban modal

Atau

EVA = Modal yang digunakan (ROI- Biaya modal)

Tindakan yang dapat meningkatkan EVA:

Peningkatan ROI melalui business process reengineering dan productivity gains , tanpa
menaikkan dasar investasi
Dinvestasi aktiva,produk dan atau bisnis yang ROI-nya kurang dari biaya modal
Investasi agresif yang baru dalam aktiva,produk, dan atau bisnis yang ROI-nya melebihi
biaya modal
Peningkatan penjualan,margin laba,atau efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal
yang digunakan), atau penurunan persentase biaya modal tanpa mempengaruhi variable
lain dalam persamaan (2).

Pertimbangan Tambahan dalam mengevaluasi Manajer

Dengan melihat kelemahan ROI , kelihatannya sangat mengejutkan bahwa ROI


digunakan secara luas. Tetapi, cakupan dari kesalahan tersebut tidak dapat ditentukan karena
hanya sedikit jumlah manajer yang mau mengakui adanya kesalahan tersebut dan banyak yang
tidak menyadari bahwa kesalahan tersebut terjadi. Penggunaan EVA sebagai perangkat
pengukuran kinerja sangat disarankan. Tetapi, EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang
berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap. Kecuali metode penyusutan anuitas (annuity
depcription) dipergunakan, dan hal ini jarang dilakukan dalam praktik sehari-hari. Dengan
mempertimbangkan hal ini, beberapa perusahaan memutuskan untuk mengeluarkan unsur aktiva
tetap dari dasar investasi. Perusahaan-perusahaan tersebut membebankan beban bunga hanya
untuk aktiva yang dapat dikendalikan, dan mengendalikan aktiva tetap dengan perangkat
terpisah. Investasi dalam aktiva tetap dikendalikan oleh proses anggaran modal sebelum
terjadinya dan oleh audit setelah penyelesaian untuk menentukan apakah ada arus kas yang
diantisipasi terwujud. Hal tersebut jauh dari memuaskan karena penghematan atau pendapatan
aktual dari akuisisi aktiva tetap tidak dapat diidentifikasikan.

Alasan Mengapa Pembuatan Nilai Pemegang Saham Menjadi Sangat Penting Bagi
Perusahaan

1. mengurangi resiko takeover


2. menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi
3. mengurangi biaya modal, yang memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk
pertumbuhan yang akan datang.

Mengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas

Laporan-laporan ekonomi merupakan instrumen yang diagnostik. Laporan tersebut


memberikan indikasi apakah strategi unit usaha yang sekarang sudah memuaskan dan jika tidak,
keputusan apa yang harus diambil untuk unit usaha-memperbesar, memperkecil,mengubah arah,
atau menjualnya
Laporan-laporan ekonomi dapat dijadikan dasar untuk memperoleh nilai perusahaan
secara keseluruhan. Nilai semacam ini disebut breakup value, yaitu estimasi jumlah yang akan
diterima oleh para pemegang saham jika masing-masing unit usaha dijual. Breakup value
berguna bagi organisasi luar yang sedang akan membuat penawaran pengambilalihan perusahaan
dan tentu saja laporan ini juga berguna bagi pihak manajemen dalam menilai suatu tawaran.
Perbedaan yang paling nyata antara kedua jenis laporan tersebut adalah bahwa
laporan ekonomi lebih terfokus pada profitabilitas di masa depan daripada profitabilitas yang
sekarang atau yang lalu. Nilai buku dari aktiva dan penyusustan berdasarkan biaya historis
aktiva. Informasi ini tidaklah relevan untuk laporan yang memperkirakan masa depan.

Secara konsep nilai suatu usaha adalah nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Hal
ini dihitung dengan mengestimsi arus kas untuk setiap tahun di masa depan dan mendiskontokan
setiap arus kas tersebut pada tarif laba yang telah ditentukan. Analisis tersebut dilakukan untuk
lima ,atau/ mungkin sepuluh tahun yang akan datang.
Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang terlibat dalam menentukan
beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana
cara mengukur aktiva yang digunakan, khususnya aktiva mana yang akan dimasukkan,
bagaimana menilai aktiva tetap dan aktiva lancar, metode penyusutan apa yang akan digunakan
untuk aktiva tetap, aktiva perusahaan mana yang harus dialokasikan, dan kewajiban mana yang
harus dikurangi.

Anda mungkin juga menyukai