Dosen Pembina :
Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2016
PERTEMUAN VI
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Di beberapa unit usaha, focus adalah pada laba yang diukur dari selisih antara pendapatan
dan beban. Pusat perhatiannya pada pusat investasi (laba dibandingkan dengan asset yang
digunakan untuk meraih laba. Pusat perhatian pada jenis - jeni Asset yang mungkin digunakan
dalam suatu pusat investasi (dinamakan sebagai basis investasi). Di unit usaha lain, laba
dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Tujuan pengukuran penggunaan Asset merupakan hal yang sama dengan tujuan pusat
laba, yaitu:
1. Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan penting mengenai
asset yang digunakan dan untuk memacu para manager untuk membuat keputusan yang
menyalurkan kepentingan perusahaan.
2. Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas usaha.
Pertimbangan Dalam Pengukuran
Dalam analisis mengenai perlakukan alternative bagi asset dan perbandingan ROI dan
EVA bagaimana alternative dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
penting dan mengukur kinerja ekonomi suatu usaha.
Pertimbangkan asset yang digunakan untuk menghasilkan laba tidaklah cukup untuk
proses pengendalian. Tujuan penting dari sebuag perusahaan yang berorientasi pada laba
adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang memuaskan atas modal yang
digunakan (kecuali untuk beberapa jenis organisasi jasa yang jumlah modalnya tidak
signifikan).
Kecuali jumlah asset yang digunakan ikut diperhitungkan, membandingkan kinerja laba
jika unit usaha menggunakan sumber daya yang berbeda. Semakin banyak sumber daya
yang digunakan, seharusnya semakin besar laba yang diperoleh.
1. Struktur Analisis
Tujuan penggunaan aktivamerupakan analogi dari tujuan pusat laba, yaitu:
Untuk memberikan informasi yang berguna dalammembuat keputusan yang bagus
mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat
keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan.
Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.
Dalam analisis mengenai perlakuan alternatif atas aktiva dan perbandingan ROI
dengan EVA, dua cara dalam mengaitkan laba dengan aktiva yang digunakan yang paling
menarik adalah seberapa baiknya alternatif-alternatif tersebut melayani kedua tujuan di atas
untuk menyediakan informasi guna pengambilan keputusan yang baik dan pengukuran
kinerja ekonomi unit usaha.
Dengan memfokuskan diri pada laba tanpa mempertimbangkan aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut tidaklah mencukupi untuk proses pengendalian. Kecuali
untuk beberapa jenis organisasi jasa tertentu yang jumlah modalnya tidak signifikan, tujuan
penting dari sebuah perusahaan yang berorientasi laba adalah unutk menghasilkan tingkat
pengembalian (return) yang memuaskan atas modal yang dugunakan.
Kecuali jumlah aktiva yang digunakan ikut diperhitungkan, pihak manajemen senior
akan sulit untuk membandingkan kinerja laba dari suatu unit usaha dengan unit usaha yang
lain atau dengan unit yang sama pada perusahaan lain. Membandingkan perbedaan laba yang
mencolok tidak akan berarti jika unit usaha menggunakan sumber daya yang berbeda.
Perbandingan ini digunakan untuk menilai kinerja para manajer unit usaha dan untuk
memutuskan cara pengalokasian sumber daya.
Umumnya, para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja. Pertama, mereka
harus menghasilkan laba yang mencukupi dari sumber daya yang digunakan. Kedua,
mereka dapat menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut
menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Tujuan menghubungkan laba dengan
investasi adalah untuk memotivasi para manajer unit usaha guna mencapai sasaran-sasaran
tersebut diatas.
EVA lebigh unggul dibandingkan dengan ROI dari sisi konsep. Tetapi sangat jelas dari
survey-survei yang ada bahwa ROI lebih luas digunakan dalam bisnis dibandingkan dengan
EVA.
Kas
Saldo kas unit usaha mungkin hanya akan merupakan selisih antara
penerimaan dan pengeluaran harian. Akibatnya, saldo actual pada tingkat unit usaha
cenderung jauh lebih kecil dobandingkan dengan saldo kas yang diperlukan, jika unit
usaha merupakan suatu perusahaan independen.
Piutang
Manajer unit usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung,
melalui kemmapuan mereka untuk menghasilkan penjualan, dan secara langsung,
melalui penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit individual dan batas
kredit, serta melalui wewenang mereka dalam menagih kredit yang telah jatuh
tempo. Demi kemudahan, unsure piutang sering dimasukan pada saldo actual di
akhir periode, meskipun rata-rata antarperiode secraa konsep merupakan ukuran
yang lebih baik atas jumlah yang seharusnya dikaitkan dengan laba.
Persediaan
Jika persediaan barang dalam proses didanai melalui pembayaran di muka atau
pembayaran cicilan dari konsumen, sepertti yang biasa terjadi jika barang tersebut
membutuhkan waktu produksi yang lama. Pembayaran tersebut akan dikurangi dari
jumlah persediaan kotor, atau dilaporkan sebagai kewajiban. Modal perusahaan yang
dibutuhkan untuk persediaan adalah hanya sebesar selisish antara jumlah persediaan
kotor dan utang.
Perlakuan atas modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi, perusahaan
memasukan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan tidak
mengeliminasi kewajiban lancer. Metode tersebut adalah beralasan dari sudut
pandang motivasional jika unit-unit usaha tidak dapat mempengaruhi utang atau
kewajiban lancer lainnya. Tetapi, metode tersebut menyartakan terlalu tinggi jumlah
modal korporat yang diperlukan untuk mendanai unit usaha, arena kewajiban lancer
merupakan sumber modal , sering kali dengan biaya bunga sama dengan nol. Di lain
pihak, seluruh kewajiban lancer dapat dikurangkan dari aktiva lancar.
Disposisi Aktiva
Jika satu mesin baru dianggap akan menggantikan mesin yang telah ada
dan yang masih memiliki nilai buku yang belum disusutkan, diketahui bahwa
nilai buku tersebut tidak relevan dalam analisis ekonomi atas usulan
pembelian (kecuali bahwa secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi
pajak penghasilan). Tetapi, menghilangkan nilai buku dari aktiva lama dapat
mempengaruhi perhitungan profitabilitas unit usaha secara substansial.
Dalam kedua kasus tersebut, jumlah yang relevan dari investasi tambahan
akan dinyatakan terlalu rendah, dan selanjutnya EVA akan dinyatakan terlalu
tinggi. Hal ini akan mendorong para manajer untuk mengganti mesin lama
dengan mesin baru, bahkan ketika penggantian itu tidak dibenarkan secara
ekonomis.
Penyusutan Anuitas
Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas, dan bukan oleh metode
garis lurus, maka perhitungan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan
EVA dan ROI yang tepat. Hal ini disebabkan karena metode penyusutan
anuitas sesungguhnya mengaitkan pengembalian investasi yang implisit
dalam perhitungan nilai sekarang. Penyusutan anuitas merupakan kebalikan
dari penyusutan yang dipercepat, di mana jumlah penyusutan tahunan adalah
rendah pada tahun-tahun pertama ketika nilai investasinya masih tinggi dan
meningkat setiap tahunnya seiring dengan menurunnya nilai investasi, tetapi
tingkat pengembalian hasil tetap konstan.
Laba sebelum pajak dari unit usaha akan menurun akibat beban sewa baru yang
lebih tinggi daripada beban penyusutan yang dihilangkan. Meskipun demikian, EVA-
nya akan naik karena biaya yang lebih tinggi tersebut akan diimbangi oleh
penurunan bebna modal yang dihilangkan. Oleh karena itu, para manajer unit usaha
terdorong untuk menyewa daripada memiliki aktiva ketika beban bunga yang
terkandung dalam biaya sewa lebih kecil daripada beban modal yang dikenakan pada
dasar investasi dari unit usaha.
Suatu unit usaha menerma modal permanennya dari kumpulan dana korporat.
Korporat memperoleh dana tersebut dari pemberi pinjaman, investor modal, dan laba
ditahan. Bagi unit usaha, jumlah total dari dana tersebut adalah relevan tetapi tidak
dengan sumber daya dari mana dana tersebut berasal. Meskipun demikian, dalam
situasi yang tidak lazim, pendanaan suatu unit usaha mungkin saja merupakan hal
yang aneh bagi unit usaha itu sendiri.
Beban Modal
Survei-survei Praktek
Kebanyakan perusahaan memasukkan unsur aktiva tatap ke dalam dasar
investasi pada nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut karena ini
merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut dicatat dalam laporan keuangan, dan
oleh karenanya, sesuai dengan laporan keuangan tersebut, mencerminkan jumlah
modal yang digunakan dalam divisi tersebut.
Apabila ROI digunakan dalam mengukur kinerja pusat investasi, maka Laba pusat investasi
dibagi dengan Investasi akan mendapatkan tingkat pengembalian investasi. Ada tiga keuntungan
dari ROI :
A. ROI merupakan pengukuran yang komperehensif dimana semua mempengaruhi laporan
keuangan tercermin dari rasio ini.
B. ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti dalam pengertian absolut.
C. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang
bertanggungjawab terhadap profitabilitas, tanpa mempedulikan ukuran dan jenis
usahanya.
Ada beberapa alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham menjadi sangat
penting bagi perusahaan:
EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Tetapi, pendekatan EVA
juga memiliki beberapa keuntungan. Ada empat alasan yang membuatnya lebih unggul
daripada ROI, yaitu:
1) Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama umtuk
perbandingan investasi. Dilain pihak, pendekatan ROI memberikan insentif yang
berbeda untuk investasi diantara unit-unit usaha.
2) Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat
menurunkan laba keseluruhan. Penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan dengan
permasalahan tersebut. Metode ini berhubungan dengan inestasi aset yang ROI nya
berada diantara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh onvestasi tersebut.
Jika kinerja pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi yang menggunakan
laba di atas biaya modal akan meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih
menarik bagi para manajer.
3) EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yan
berbeda pula. Degan demikian, para manajer unit usaha harus bertindak secara
konsisten ketika memutuskan untuk berinvestasi pada aktiva yang baru.
4) EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap
perubaha-perubahan dalam nilai pasar perusahaan. Para pemegang saham merupakan
pemilik kepentingan (stakeholder) yang penting dalam perusahaan . ada beberapa
alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham menjadi penting bagi perusahaan:
a) Mengurangi resiko pengambil alihan (takeover)
b) Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi.
c) Mengurangi biaya modal, sehingga memugkinkan investasi yang lebih cepat
intuk pertumbuhan masa depan.
Atau
Peningkatan ROI melalui business process reengineering dan productivity gains , tanpa
menaikkan dasar investasi
Dinvestasi aktiva,produk dan atau bisnis yang ROI-nya kurang dari biaya modal
Investasi agresif yang baru dalam aktiva,produk, dan atau bisnis yang ROI-nya melebihi
biaya modal
Peningkatan penjualan,margin laba,atau efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal
yang digunakan), atau penurunan persentase biaya modal tanpa mempengaruhi variable
lain dalam persamaan (2).
Alasan Mengapa Pembuatan Nilai Pemegang Saham Menjadi Sangat Penting Bagi
Perusahaan
Secara konsep nilai suatu usaha adalah nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Hal
ini dihitung dengan mengestimsi arus kas untuk setiap tahun di masa depan dan mendiskontokan
setiap arus kas tersebut pada tarif laba yang telah ditentukan. Analisis tersebut dilakukan untuk
lima ,atau/ mungkin sepuluh tahun yang akan datang.
Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang terlibat dalam menentukan
beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana
cara mengukur aktiva yang digunakan, khususnya aktiva mana yang akan dimasukkan,
bagaimana menilai aktiva tetap dan aktiva lancar, metode penyusutan apa yang akan digunakan
untuk aktiva tetap, aktiva perusahaan mana yang harus dialokasikan, dan kewajiban mana yang
harus dikurangi.