247
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2012
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.247 6
k. Keselarasan.
Prosedur yang distandarkan harus selaras dengan prosedur lain
yang terkait.
l. Keterukuran.
Output dari prosedur yang distandarkan mengandung standar
kualitas atau mutu baku tertentu yang dapat diukur pencapaian
keberhasilannya.
m. Dinamis.
Prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat
disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan
yang berkembang dalam penyelenggaraan pemerintahan
administrasi pemerintahan.
n. Berorientasi pada pihak yang dilayani.
Prosedur yang distandarkan harus mempertimbangkan
kebutuhan pihak yang dilayani sehingga dapat memberikan
kepuasan pengguna.
o. Kepatuhan hukum.
Prosedur yang distandarkan harus memenuhi ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
p. Kepastian hukum.
Prosedur yang distandarkan harus ditetapkan oleh pimpinan
sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan, dan
menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari kemungkinan
tuntutan hukum.
B. Jenis SOP AP
Menurut cakupan dan besaran kegiatan dikategorikan ke dalam dua
jenis, yaitu:
1. SOP AP Makro
SOP AP Makro adalah SOP AP berdasarkan cakupan dan besaran
kegiatannya mencakup beberapa SOP AP (SOP AP mikro) yang
mencerminkan bagian dari kegiatan tersebut atau SOP AP yang
merupakan integrasi dari beberapa SOP AP (SOP AP mikro) yang
membentuk serangkaian kegiatan dalam SOP AP tersebut.
Contoh: SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis merupakan SOP
AP makro dari SOP Persiapan Bimbingan Teknis, SOP
Pelaksanaan Bimbingan Teknis, dan SOP Pelaporan Bimbingan
Teknis.
www.djpp.kemenkumham.go.id
7 2013, No.247
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.247 8
NO SIMBOL ARTI
1 Proses
www.djpp.kemenkumham.go.id
9 2013, No.247
NO SIMBOL ARTI
4 Pengambilan keputusan
5 Garis Alir
D. Dokumen SOP AP
Dokumen SOP AP memiliki 2 (dua) unsur utama, yaitu:
1. Unsur Dokumentasi
Unsur Dokumentasi merupakan unsur dari Dokumen SOP AP
yang berisi hal-hal yang terkait dengan proses pendokumentasian
SOP AP sebagai sebuah dokumen. Adapun unsur dokumentasi
SOP AP antara lain mencakup:
a. Halaman Judul (Cover)
Halaman judul merupakan halaman pertama sebagai sampul
muka sebuah dokumen SOP AP. Halaman judul ini berisi
informasi mengenai:
1) Judul SOP AP.
2) Nama Unit Kerja.
3) Tahun pembuatan
4) Informasi lain yang diperlukan.
Berikut adalah contoh halaman judul sebuah dokumen SOP
AP.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.247 10
Kop ANRI
Tahun Pembuatan
2012
SOP
b. Keputusan Pimpinan
Karena Dokumen SOP AP merupakan pedoman bagi setiap
pegawai, dokumen ini harus memiliki kekuatan hukum.
Dalam halaman selanjutnya setelah halaman judul, disajikan
keputusan Pimpinan tentang penetapan dokumen SOP AP.
c. Daftar isi dokumen SOP AP
Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat
pencarian informasi dan menulis perubahan/revisi yang
dibuat untuk bagian tertentu dari SOP AP terkait. (Catatan:
Pada umumnya, karena prosedur-prosedur yang di SOP AP
akan akan mencakup prosedur dari seluruh unit kerja,
www.djpp.kemenkumham.go.id
11 2013, No.247
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.247 12
www.djpp.kemenkumham.go.id
13 2013, No.247
b. Bagian Flowchart
Bagian Flowchart merupakan uraian mengenai langkah-
langkah kegiatan secara berurutan dan sistematis dari
prosedur yang distandarkan, yang berisi:
1) Nomor, diisi nomor urut.
2) Tahap Kegiatan, diisi tahapan kegiatan yang merupakan
urutan logis suatu proses kegiatan. Biasanya
menggunakan kalimat aktif dengan awalan me-.
3) Pelaksana, merupakan pelaku (aktor) kegiatan. Simbol-
simbol diagram alir sesuai dengan proses yang
dilakukan. Keterangan simbol sebagaimana ditentukan
pada daftar simbol. Pelaksana diisi dengan nama-nama
jabatan (Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional
Tertentu, Jabatan Struktural) yang ada di unit kerja
yang bersangkutan yang melakukan proses kegiatan.
Urutan penulisan jabatan dimulai dari jabatan yang
terlebih dahulu melakukan tahap kegiatan. Jika dalam
SOP AP tersebut terkait dengan unit lain, maka jabatan
unit kerja lain diletakan setelah kolom jabatan di unit
yang bersangkutan.
4) Mutu Baku, berisi kelengkapan, waktu, output dan
keterangan. Agar SOP AP ini terkait dengan kinerja,
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.247 14
www.djpp.kemenkumham.go.id
15 2013, No.247
c. Bagian Pendukung
Bagian Pendukung berisi uraian, keterangan, atau contoh-
contoh formulir yang dapat mendukung penjelasan prosedur
kegiatan atau menjadi syarat kelengkapan suatu kegiatan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.247 16
www.djpp.kemenkumham.go.id
17 2013, No.247
M. ASICHIN
www.djpp.kemenkumham.go.id