Makalah PKN
Makalah PKN
HUBUNGAN INTERNASIONAL
DISUSUN
RINA OKTOPINA
XI IPA 4
SMA N 1 BANGGAI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah hubungan internasional berdasarkan negara berdaulat dapat ditelusuri hingga Perdamaian
Westfalen tahun 1648, sebuah batu loncatan dalam perkembangan sistem negara modern. Sebelumnya,
organisasi otoritas politik Eropa abad pertengahan masih didasarkan pada ordo keagamaan hierarkis
yang tidak jelas. Berlawanan dengan kepercayaan masyarakat, Westfalen masih menerapkan sistem
Westfalen, Traktat Utrecht tahun 1713 dianggap mencerminkan suatu norma baru bahwa negara
berdaulat tidak punya kesamaan internal di dalam wilayah tetapnya dan tidak ada penguasa luar yang
Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri ketergantungan dengan bangsa dan negara
lain. Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan kerjasama antar bangsa itu timbul karena adanya
kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak
merata di dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hubungan Internasional merupakan hubungan antar negara atau antar individu dari negara yang
berbeda-beda, baik berupa hubungan politis, budaya, ekonomi, ataupun hankam atau dengan kata
lain dapat diartikan hubungan antar negara yang berbeda-beda dalam segala aspek. Suatu
hubungan internasional ini dapat terjadi, pastinya terdapat faktor yang mempengaruhinya salah
satunya adalah kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di setiap negara, hal
inilah yang dapat mendorong kerjasama antar negara yang nantinya kerjasama tersebut tunduk
Pentingnya hubungan internasional bagi suatu bangsa berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dalam
menjalin hubungan internasional tersebut. Hubungan internasional dilaksanakan atas dasar untuk
mencapai tujuan tertentu, karena adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka seringkali
yang menjadikan mengapa suatu hubungan internasional dianggap penting bagi kehidupan suatu
bangsa. Negara yang tidak mau melakukan hubungan Internasional biasanya akan terkucil dari
pergaulan internasional. Karena hubungan internasional ini sangat penting yaitu untuk saling memenuhi
kebutuhan hidup bangsa-bangsa atau masyarakat di negara-negara yang bersangkutan. Pelaksanaan
hubungan internasional oleh suatu bangsa, sangat penting dalam rangka untuk hal berikut:
Berkaitan dengan pentingnya hubungan internasional dalam hubungan antarbangsa / antarnegara maka
dalam piagam PBB dinyatakan tentang makna hubungan internasional tersebut, yaitu bahwa piagam
PBB merupakan kristalisasi semangat atau tekad bangsa-bangsa di dunia untuk menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai sifat kodrati pemberian Tuhan untuk saling menghormati, bekerja sama
Dalam piagam PBB tersebut dapat diambil maknanya berkaitan dengan hubungan antarbangsa atau
1. Bangsa-bangsa diharapkan saling menghormati dan bekerja sama atas dasar persamaan dan
kekeluargaan.
5. Bangsa yang satu tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,
yaitu :
a. Individual ( turis, mahasiswa, pedagang, yang mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul
b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak secara
c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lain mengadakan kerjasama dalam
a. Persahabatan
b. Persengketaan
c. Permusuhan
d. Peperangan
a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh perkembangan
kapitalisme. Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan
mentah itu banyak diluar negeri maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk
b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum berkembang
(negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju. Negara baru merdeka atau negara berkembang
industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global. Namun mereka tidak memiliki modal dan
tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara maju. Pola hubungan ini
dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan,
idiologi atau kemiliteran negara atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma
kemerdekaan politis.
c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka
untuk mewujutkan kesejahteraan mereka. Pola hubungan ini sulit dilakukan terutama oleh negara-
negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber
daya manusianya.
Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan
antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia. Dalam Pancasila kodrat manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama derajatnya. Oleh karena itu hubungan
antar bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang
sederajat, tanpa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan
memandang rendah bangsa lain. Kosmopolitisme adalah pandangan yang melihat kosmos (seluruh
Dunia) sebagai polis (negeri sendiri) sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan
Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif.
Bebas berarti :
negara lain.
3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan yang tidak
mengikat.
Aktif berarti :
1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia
2. Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas dasar
Dalam pelaksanaan kerjasama dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala negara
dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta dan Konsul yang
diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya. Pengankatan
Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsul negara lain telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945,
yang berbunyi :
Ayat 3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
a. Diplomasi
seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu Negara dalam hubungannya dengan
- perunding (negotiation)
- Melaporkan (reporting)
- Perwakilan (refresentation)
b. Propaganda
umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk
c. Ekonomi
Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik dalam masa damai
maupun masa perang. Pada masa tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan
internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri., sehingga terjadi
Peralatan militer yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi.
Diplomasi tanpa dukungan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya
diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat mengganggu
kepentingan nasionalnya. Maka dengan demikian demontrasi senjata, latihan perang bersama kerap
dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya. Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi
1. Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak menegakkan hukum terhadap
2. Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara dimanapun
ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini memiliki
kekuatan eksteritorial yaitu hukum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun
3. Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat. Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua peristiwa yang ada
hubungannya dengan kepentingan umum. Hukum tidak terbatas oleh wilayah suatu Negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan Internasional merupakan hubungan antar negara atau antar individu dari negara yang
berbeda-beda, baik berupa hubungan politis, budaya, ekonomi, ataupun hankam atau dengan kata lain
dapat diartikan hubungan antar negara yang berbeda-beda dalam segala aspek.
Wujud dari hubungan internasional : Individual, Antar kelompok, Hubungan antar Negara. Sifat
Hubungan Internasional :
a. Persahabatan
b. Persengketaan
c. Permusuhan
d. Peperangan
a. Penjajahan
b. Saling ketergantungan
DAFTAR PUSTAKA
Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982 ).
Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas Asas Hukum Publik Internasional, PEMMAS, Jakarta, 1967.
http://halil-materipkn.blogspot.com/2010/03/bab-4-hubungan-internasional-dan.html