Abstrak
I. Pendahuluan
II. Pembahasan
A. Vitamin C
1. Sifat Vitamin C
Vitamin C mempunyai sifat polaritas yang tinggi karena mempunyai
banyak gugus hidroksil sehingga vitamin C mudah larut dalam air (Favier, 1995).
Produk vitamin C banyak ditemukan baik alami yang terkandung dalam buah-
buahan maupun sintesis misalnya E. Merck.
B. Vitamin E
1. Definisi Vitamin E
Vitamin E (tokoferol) merupakan suatu komponen lipid yang esensial
terdiri dari selaput-selaput biologi yang saling berhubungan dengan radikal
peroxyl yang berfungsi dalam mencegah perkembangan lipid peroxidan (Jishage,
et al., 2005). Tokoferol pertama kali ditemukan tahun 1922 sebagai salah satu
faktor anti ketidak suburan (anti-infertilitas). Lebih lanjut dijelaskan oleh (Dutta-
Roy, 1994) vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang terdiri
dari campuran dan substansi tokoferol (a, b, g, dan d) dan tokotrienol (a, b, g, dan
d), pada manusia a-tokoferol merupakan vitamin E yang paling penting untuk
aktifitas biologi tubuh. Bentuk vitamin E ini dibedakan berdasarkan letak
berbagai grup metil pada cincin fenil rantai cabang molekul dan ketidakjenuhan
rantai cabang.
Menurut (Dutta-Roy, 1994) a-tokoferol merupakan bentuk vitamin E yang
paling aktif, berdasarkan penelitian pada rodentia dan anak ayam. Menurut
Linder (1992) bentuk dtokoferol sangat lebih aktif daripada bentuk l. Grup
hidroksil yang aktif pada cincin fenil dapat diesterifikasi untuk aktivitasnya. Dl -
a - tokoferol asetat dapat digunakan untuk membuat definisi unit-unit
internasional untuk vitamin E, yaitu 1 mg = 1 IU, oleh karena 1 mg dl - a-
tokoferol (tidak diesterifikasi) = 1,36 IU dan 1 mg d - a - tokoferol = 1,49 IU.
Simpulan:
Dutta-Roy, A.K., M.J. Gorden., F.M, Campbell., G.G., Duthie, & W.P.T., James.,
1994, Vitamin E Requirements, Transport, and Metabolism: Role of a-Tocoferol-
Binding Proteins. J. Nutr. Biochem., 5 : 562 - 570
Frankel, E.N., 1998, Lipid Oxidation. The Oily Press Dundee. California
Long, J.A., and Kramer, M., 2003. Effect of Vitamin E on Lipid Peroxidation and
Fertility After Artificial Insemination with Liquid-Stored Turkey Semen. Journal
Poultry Science 82: 1802-1807
Packer L., 1995, Oxidative Stress, Antioxidants, Aging and Desease, in: Cutler,
R.G., L. Packer., J. Bertram., & A. Mori., 1995, Oxidative Stress and
Aging., irkhauser Verlag, Basel Switzerland. pp. 114
Sanocka D, dan Kurpisz M, 2004. Reactive oxygen species and sperm cells.
Reproductive Biology and Endocrinology 2(12): 17
Sjodin B, Westing YH, Apple FS, 1990. Biochemical mechanisms for oxygen
free radical formation during exercise. Spons Medicine 10(4): 236-54
Suastika, K. 2007. Dexa Media. Jurnal Kedokteran dan Farmasi, Jakarta 3 (20):
103-105
Surai, P. F., and I. A. Ionov. 1992. Vitamin E in fowl sperm. Pages 535537 in
Proceedings of the 12th International Congress on Animal Reproduction, the
Hague, The Netherlands
Watson, R.R. & Leonard, T.K., 1986, Selenium and Vitamin A, E, and C:
Nutrient with Cancer Prevention Properties. J. Am. Diet Ass., 86 : 505-510
Wibisono, Mufied. 2001. Pemanfaatan Vitamin C untuk Meningkatkan Jumlah
Spermatozoa pada Mus musculus yang Dipapar Gelombang Ultrasonik. Jurnal
Media Medika, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya No.3 (20) Juli-
September 2002
Penulis
Dedy Winarto, S.Pt, M.Si - Dosen Program Studi Peternakan Universitas
Muhammadiyah Purworejo.