Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Tonsil merupakan bagian dari sistem daya pertahanan tubuh manusia. Sistem
pertahanan tubuh ini akan berfungsi sebagai imunitas lokal untuk menghasilkan
antibodi yang akan melawan infeksi yang terjadi baik akut atau kronik, terbentuknya
antigen disebabkan rangsangan bakteri, virus, infeksi serta iritasi lingkungan terhadap
tonsil. Jika terjadi infeksi akan menyebabkan terjadinya tonsillitis yaitu radang tonsil
palatina yang dapat juga disertai dengan peradangan pada tonsil dan daerah
sekitarnya. Hanya dalam kondisi tertentu bisa ditemukan tonsil dalam keadaan
patologis, tonsilitis kronis yang merupakan peradangan dari tonsil palatina yang
kronis dan dapat menimbulkan gangguan sumbatan jalan pernapasan.1
Tonsilitis kronis yang disertai obstruksi pada malam hari disebut sebagai
Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS). Proses peradangan oleh infeksi dapat
menimbulkan pembesaran tonsil, sedangkan pembesaran tonsil dapat mengakibatkan
obstruksi jalan napas atas. Obstruksi jalan napas terutama yang terjadi waktu tidur
dapat menyebabkan hipoksia. Kondisi hipoksia tersebut dapat menurunkan ketahanan
imunologis, sehingga rentan terkena penyakit infeksi. Peningkatan frekuensi sakit
pada penderita dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan terutama pada
masa anak1,2,3
Faktor predisposisi tonsillitis kronis adalah rangsangan kronis (rokok,
makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat, dan higiene
mulut yang buruk.2 Hal tersebut masih menjadi hal yang sulit untuk diatasi dan
banyak terjadi di masyarakat, bila tidak segera ditangani maka dapat memperburuk
prognosis dari tonsillitis kronis dan menyebabkan terjadinya komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai