PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tidak hanya itu, sebenarnya larutan itu masih memiliki jenis - jenis seperti
padat dengan cair, cair dengan cair, dan gas dengan gas. Jenis - jenis tersebut juga
sering kita temui dalam kehidupan sehari - hari. Misalnya cair dengan cair dapat
kita jumpai jika kita mencampurkan alkohol dengan air, atau yang sering kita
hirup akan tetapi kita tidak dapat melihatnya yaitu udara.
1
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Makalah
Data yang ditulis dalam makalah ini di peroleh dari studi literatur atau
membaca buku dan mengakses dari internet yang sesuai dengan kebutuhan
makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Larutan sendiri termasuk dalam campuran yang homogen yaitu komposisi dan
partikel - partikelnya tidak berbeda sehingga larutan tersebut sulit untuk
membedakan mana zat terlarut dan zat pelarut. Dalam larutan ada berbagai
macam jenis larutan salah satunya ialah larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Larutan elektrolit ialah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena
terdapat ion ion positif dan negatif yang tersebar dalam larutan tersebut.
Sehingga ketika kita menguji sebuah larutan dengan lampu nanti dapat terlihat
mana larutan yang termasuk larutan elektrolit dan mana yang bukan. Jika larutan
tersebut elektrolit maka lampu akan menyala dengan terang.
1. Elektrolit kuat
Elaktrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang besar.
Elektrolit kuat memiliki daya hantar listrik yang besar karena derajat ionisasi
sebesar 1 sehingga ionnya terurai sempurna dalam air. Ciri-ciri elektrolit kuat
salah satunya ialah daya hantar listrik larutan elektrolit kuat mampu menyalakan
3
lampu pijar dengan terang dan timbul gelembung-gelembung disekitar lampu.
Contohnya garam (NaCl) dan Asam Klorida (HCl).
2. Elektrolit lemah
Elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya kecil. Elektrolit
lemah ini ditandai dengan lampu tidak menyala dan tidak terbentuk gelembung
gas pada kedua elektrode. Hal tersebut disebabkan karena ion ionnya terurai
akan tetapi tidak sempurna atau yang terurai hanya sebagian saja. Sehingga,
energi ionisasinya kurang dari 1 contohnya urea, dan etanol.
3. Non-elektrolit
Non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali karena energi
ionisasinya adalah 0 dapat dikatakan tidak terionisasi. Sehingga, ionnya tidak
terurai sama sekali dalam air. Oleh sebab itu non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Contoh gula (C6H12O6).
Dari penjabaran di atas dapat kita bedakan antara elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non-elektrolit sebagai berikut :
Jenis Contoh
Sifat dan Pengamatan Lain Reaksi Ionisasi
Larutan Senyawa
Elektrolit - Terionisasi sempurna NaCl, HCl, NaCl Na+ + Cl-
Kuat - Menghantarkan arus NaOH, NaOH Na+ + OH-
listrik yang baik. H2SO4, KCl H2SO4 2 H+ +
- Lampu menyala terang. SO42-
- Terdapat gelembung gas. KCl K+ + Cl-
- Derajat ionisasi = 1
Elektrolit - Terionisasi sebagian. NH4OH, NH4OH NH4+ +
-
Lemah - Menghantarkan arus HCN, Al(OH)3 OH
listrik yang buruk. HCN H+ + CN-
- Lampu menyala redup. Al(OH)3 Al3+ +
-
- Terdapat gelembung gas 3OH
- Derajat ionisasinya < 1
Non - Tidak terionisasi. C6H12O6, C6H12O6, CO(NH2)2
Elektrolit - Tidak menghantarkan CO(NH2)2 C2H5OH
listrik. C2H5OH
- Lampu tidak menyala.
- Tidak terdapat gelembung
gas.
- Derajat ionisasi = 0
4
3. Manfaat Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai larutan larutan kimia
di sekitar kita. Larutan tersebut sangat mudah kita peroleh mulai dari yang dapat
menghantarkan arus listrik sampai yang tidak dapat menghantarkannya. Tidak
hanya itu, larutan di sekitar kita dapat dijangkau mulai dari anak anak hingga
orang dewasa.
Larutan yang mudah kita jumpai seperti : sirup yang dicampur dengan air,
gula atau garam yang dicampurkan dengan air, air aki, asam lambung, asam cuka,
dan masih banyak yang lainnya.
Larutan tersebut mengandung manfaat yang banyak bagi tubuh, misal seperti
air sirup, air isotonik, dan masih banyak yang lainnya. Tidak hanya itu, larutan
yang ada ternyata sangat di butuhkan oleh tubuh kita seperti oralit yaitu larutan
untuk menyembuhkan penyakit diare.
Dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai larutan seperti yang
sudah dijelaskan di atas. Sekarang, kita membahas bagaimana cara menghitung
kadar zat dalam sebuah larutan. Kita ambil contoh menggunakan larutan gula,
misal kita membuat larutan dengan kadar tertentu.
Berapa gram gula dan berapa gram air diperlukan untuk membuat 200 gram
larutan gula 10%?
Jawab
o Massa larutan = 200
o Gula 10% = (10 / 100) x 200 gram = 20 gram
o Massa air = massa larutan massa gula
o = 200 gram - 20 gram = 180 gram
o Jadi massa gula yang diperlukan adalah 20 gram dan massa air
yang ditambahkan sebanyak 180 gram
5
Kita ambil contoh yang lain, sekarang kita mengubah kadar suatu larutan.
Berapa gram gula harus ditambahkan ke dalam 200 gram larutan gula 10%,
sehingga kadar gula menjadi 20% ?
Jawab
o massa gula dalam 200 gram larutan gula 10% = 10/100 x 200 gram
= 20 gram
o misal massa gula yang harus ditambahkan = xgram
o maka massa gula akhir = (20+x) gram ; massa larutan akhir =
(200+x) gram
o kadar gula menjadi 20 % berarti :
o massa gula / massa campuran = 20/100
o (20+x)/(200+x) = 20/100 ; x=25 gram
o Jadi, massa gula yang harus ditambahkan sebanyak 25 gram