Anda di halaman 1dari 3

Peluang Aplikatif

Untuk mengaplikasikan ide-ide tersebut perlu beberapa langkah yang harus dilalui agar produk
asuransi mikro dapat diterima di pasar Indonesia. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat
diimplementasikan dalam menerapkan pemasaran produk asuransi mikro di Indonesia menurut
(Churcill, Liber, Mc Cord 2003) adalah dengan cara :

1. Penelitian pasar
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pasar mana yang akan dijadikan segmen
dalam memasarkan produk asuransi mikro di Indonesia. Apakah masyarakat dengan
kondisi ekonomi bawah yang memang perlu diberikan asuransi ataupun golongan lain di
masyarakat.
Target segmen harus jelas dalam memasarkan produk asuransi mikro. Menurut
pandangan kami, segmen yang dipilih untuk memasarkan produk asuransi mikro adalah
masyarakat menengah ke bawah. Alasan kami memilih segmen ini dikarenakan
jumlahnya yang cukup banyak di Indonesia. Peluang untuk memperkenalkan secara lebih
detil mengenai produk asuransi mikro sesuai dengan kriteria masyrakat dengan golongan
menengah ke bawah.
2. Tes pasar
OJK telah mengeluarkan program asuransi si peci untuk disebarluaskan ke masyarakat.
OJK telah menunjuk beberapa perusahaan asuransi yang memiliki kewenangan dalam
menjual dan memasarkan produk asuransi si peci. Berikut ini adalah perusahaan-
perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi si peci:

Perusahaan penjual asuransi si peci

http://asuransimikroindonesia.org/
Perusahaan asuransi yang menjual produk si peci cukup banyak, namun apakah produk
asuransi yang memang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah ini mampu
menarik minat dari masyarakan tersebut. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
kesuksesan program Pemerintah dalam menciptakan asuransi mikro untuk
diimplementasikan bagi masyrakat di Indonesia
3. Penerapan strategi pemasaran produk asuransi mikro
Setelah menunjuk perusahaan-perusahaan asuransi yang menjual produk asuransi mikro,
maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menetapkan strategi pemasaran yang
tepat. Karena produk ini merupakan kerjasama Pemerintah dengan AAJI maka penerapan
strategi pemasaran juga perlu diperhatikan. Karena segmen penjualan produk ini
menengah ke bawah maka strateginya pun juga harus tepat sasaran.
Salah satu strategi pemasaran yang dapat dipilih untuk memasarkan produk asuransi
mikro adalah dengan memilih lokasi penjualan yang tepat. Pemilihan pasar tradisional
ataupun pusat grosir bisa dijadikan salah satu alternatif tempat dalam memasarkan
produk ini. Pada pasar tradisional dan pusat grosir bisa dipastikan pengunjung yang
datang dari berbagai macam kalangan. Biasanya kedua tempat tersebut selalu ramai akan
pembeli dan penjual. Oleh sebab itu perusahaan asuransi yang telah terpilih dalam
memasarkan produk ini dapat menjual produk asuransi mikro di kedua tempat tersebut.
Jika perusahaan asuransi menerapkan strategi berupa pemilihan tempat dalam
menentukan strategi pemasaran. Maka strategi yang dapat dilakukan Pemerintah melalui
OJK adalah dengan cara melakukan promosi produk asuransi mikro. Promosi yang dapat
dilakukan baik melalui media cetak ataupun media elektronik. Kedua media tersebut
masih merupakan metode unggulan dalam memasarkan produk.
4. Pemantauan produk
Produk asuransi mikro yang telah dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi di
Indonesia perlu dipantau setiap waktu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
produk asuransi mikro ini sudah tepat sasaran atau masih perlu dikaji ulang. Pemantauan
yang dapat dilakukan oleh Pemerintah melalui OJK adalah dengan meminta data
penjualan produk asuransi mikro kepada perusahaan asuransi. Data penjualan dapat
diketahui sebanyak apa produk asuransi mikro terjual dari perusahaan tersebut.
Pemantauan lain yang dapat dilakukan oleh OJK adalah dengan survey ke lapangan untuk
mengetahui apakah produk asuransi mikro sudah diketahui atau tidak oleh masyarakat di
Indonesia
Potensi asuransi mikro
Jika produk yang diciptakan memang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah
maka produk ini memiliki potensi yang luar biasa besar. Potensi ini dikatakan besar
karena jumlah penduduk masyrakat dengan kondisi tersebut jumlahnya masih banyak di
Indonesia. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari BPS mengenai jumlah masyarakat
miskin di Indonesia dari tahun 2013-2016:

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia

2014 2015 2016


Semester Semester Semester Semester Semester
1 2 1 2 1
28280.03 27727.78 28592.79 28513.57 28005.41
(dalam ribuan jiwa)

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016)

Dengan melihat data jumlah masyarakat miskin di Indonesia dari BPS dimana tahun 2016
ini jumlah masyarakat miskin di Indonesia masih lebih dari 28 juta jiwa. Jumlah ini
sangat potensial dalam memasarkan produk asuransi mikro. Namun secara jumlah angka
ini cukup potensial yang patut diperhatikan adalah apakah masyarakat miskin di
Indonesia mau untuk membeli produk asuransi mikro tersebut.

Kami menduga bahwa masyarakat miskin di Indonesia lebih memilih untuk mencukupi
kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan) dibanding membeli produk asuransi mikro.
Dari data yang terlampir sebelumnya juga mengindikasikan bahwa masyarakat yang tahu
akan asuransi di Indonesia jumlahnya masih sangat minim. Perlu kerjasama yang baik
antara Pemerintah melalui OJK dan perusahaan asuransi untuk mengedukasi masyarakat
Indonesia tentang pentingnya peran asuransi bagi kehidupan masyrakat di Indonesia. Jika
masyarakat di Indonesia sudah tahu akan pentingnya asuransi maka jumlah masyrakat
miskin di Indonesia tidak keberatan untuk membeli asuransi mikro di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai