PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
masyarakat. Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk
Status gizi masyarakat yang rendah tetap harus menjadi fokus perhatian.
Selain prevalensi gizi kurang gizi buruk yang tinggi, berbagai masalah gizi
utama lain yaitu anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium,
kurang vitamin A, dan kurang zat gizi mikro lainnya perlu ditingkatkan upaya
masalah gizi pada bayi dan balita (Profil Kesehatan Indonesia 2012).
Kasus gizi buruk tersebut terjadi lebih rawan seperti ibu hamil, bayi dan
1
2
gizi lebih dan kegemukan terus meningkat, karena perubahan perilaku dan
Berdasarkan data Pada tahun 2002-2003 AKI sebesar 3007 per 100.000
Indonesia). Hal ini menunjukkan bahwa AKI cenderung terus menurut. Tetapi
bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada
tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, diperkirakan
target tersebut di masa yang akan mendatang sulit tercapai (Profil Kesehatan
Indonesia 2012).
tenaga kesehatan. Angka ini meningkat 26.56% dalam satu dekade atau
persen bayi yang mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio, tapi hanya 76%
pada Balita (0-59 Bulan), pada tahun 2005, 3.5% gizi lebih, 68.5% balita gizi
baik, 19.2% gizi kurang, dan gizi buruk 8.8% (Profil Kesehatan Indonesia,
2013).
Di Indonesia pada tahun 2010 terdapat empat masalah gizi utama yaitu
Gizi Besi (AGB). Dengan jumlah balita yang mengalami KEP 29,1%, GAKY
12,8%, KVA 12,8% dan AGB sebanyak 62%. (Depkes R.I 2010).
3
Dari data Dinkes Provinsi Aceh tahun 20012 diketahui bahwa jumlah
dan Anemia Gizi Besi (AGB) pada hamil tahun 2002 sebanyak 58%. Hal ini
merupakan salah satu dari dampak krisis yang melanda masyarakat sehingga
terjadi penurunan daya beli masyarakat terhadap bahan makanan yang banyak
mengandung zat besi sehingga hal ini berpengaruh terhadap status gizi dalam
Pidie dari Januari sampai dengan Juni tahun 2016 jumlah penduduk dalam
wilayah ini pada tahun 2016 adalah 18.323 jiwa, jumlah ibu balita adalah 473
Dimana pada saat ini negeri sudah maju tapi masih ada ibu-ibu dalam kondisi
hamil yang masih memiliki keadaan gizi yang kurang baik (Puskesmas
Mutiara, 2016).
Titeu 2015 jumlah keluarga yang mempunyai balita sebanyak 24 balita, dan
masih relatif rendah, sehingga ini membuat pengetahuan ibu tentang pola
makanan terhadap status pada gizi balita di daerah ini masih kurang (Bides,
2016).
B. Rumusan Masalah
2016.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Peneliti
2. Untuk Keluarga
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi keluarga yang
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan atau pun informasi