Naskah Publikasi - Diah Nur Anisa PDF
Naskah Publikasi - Diah Nur Anisa PDF
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Dan Diterima Sebagai Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program
Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Yogyakarta
Oleh :
INTISARI
Latar Belakang Penelitian :Cuci tangan adalah tindakan menggosok tangan dengan sabun
sampai berbusa pada semua permukaan tangan yang dilanjutkan dengan membilas dengan
air mengalir.Di Indonesia, perilaku cuci tangan memakai sabun perlu ditingkatkan karena
masih rendahnya kebiasaan cuci tangan, yaitu baru 14,3% sebelum makan, 11,7% sesudah
buang air besar. Dampak dari tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia
dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang
terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit
pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan. Ada banyak penyakit
yang bisa bersarang dalam tubuh bila tangan dalam keadaan kotor. Mulai dari bisul, jerawat,
tifus, leptospirosis, jamur, polio, disentri, diare, kolera, cacingan, hepatitis A, SARS hingga
flu burung.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku cuci
tangan pakai sabun di SD 2 Jambidan Banguntapan Bantul.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen (one group
pretest postest without control design). Responden dalam penelitian ini berjumlah 31 siswa
dengan subyek penelitian anak kelas III sekolah dasar dengan usia 8-11 tahun. Penelitian ini
dilakukan pada 8 Februari 2012 15 Februari 2012.
Hasil Penelitian :Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku cuci tangan pakai
sabun pada anak usia sekolah di SD N 2 Jambidan Banguntapan Bantul yang ditunjukan
dengan nilai signifikasi menunjukan 0,000. Hal tersebut berarti bahwa nilai signifikasi lebih
kecil dari pada 0,05.
Kesimpulan dan Saran :Penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan subyek anak usia
sekolah ditemukan ada pengaruh yang signifikan. Saran dari peneliti selanjutnya agar bisa
melakukan penelitian perilaku cuci tangan pakai sabun selama responden berada di rumah.
Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui perilaku mencuci tangan pakai sabun selama
berada di rumah.
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa STIKES Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta
EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON BEHAVIOR OF
HANDWASHING USING SOAP IN SCHOOL AGE
CHILDREN AT ELEMENTARY SCHOOL
2 JAMBIDAN BANGUNTAPAN
BANTUL1
ABSTRACT
1
Title of the research
2
Student of School of Nursing, Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
3
Lecture of School of Nursing, Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
PENDAHULUAN Mencuci tangan menggunakan
sabun sebenarnya menyebabkan anak
Memahami anak-anak
harus mengalokasikan waktunya lebih
merupakan hal yang esensial untuk
banyak saat mencuci tangan. Namun
meningkatkan kesehatan dan
penggunaan sabun menjadi efektif
menetapkan pola hidup sehat. Anak
karena lemak dan kotoran yang
usia sekolah memiliki pergaulan yang
menempel akan terlepas saat tangan
luas di lingkungan keluarganya
digosok dan bergesek. Di dalam lemak
maupun di lingkungan sekolah.
dan kotoran yang menempel inilah
Lingkungan bermain membuat anak
kuman penyakit hidup. Di Indonesia,
pada usia ini menjadi subyek yang
perilaku cuci tangan memakai sabun
rentan terjangkit suatu penyakit.
perlu ditingkatkan karena masih
Tangan menjadi salah satu media
rendahnya kebiasaan cuci tangan,
penularan berbagai penyakit untuk
yaitu baru 14,3% sebelum makan,
masuk ke dalam tubuh anak melalui
11,7% sesudah buang air besar (Data
udara maupun debu. Dampak dari
Survai Baseline Environmental
tangan yang bersentuhan langsung
Service Program (ESP-USAID).
dengan kotoran manusia dan binatang,
Penelitian WHO juga menunjukkan
ataupun cairan tubuh lain (seperti
bahwa mencuci tangan pakai sabun
ingus, makanan/minuman yang
dengan benar pada lima waktu penting
terkontaminasi saat tidak dicuci
dapat mengurangi angka kejadian
dengan sabun) dapat memindahkan
diare sampai 40%. Sayangnya, meski
bakteri, virus, dan parasit pada orang
mudah dan murah, cuci tangan dengan
lain yang tidak sadar bahwa dirinya
sabun belum menjadi budaya yang
sedang ditularkan. Terdapat banyak
dilakukan seluruh masyarakat.
penyakit yang bersarang dalam tubuh
Semakin banyak anak yang melakukan
bila tangan dalam keadaan kotor.
perilaku cuci tangan pakai sabun
Salah satu tindakan pencegahannya
(CTPS), akan memberikan kontribusi
dengan mencuci tangan (Detik Health,
signifikan terhadap pencapaian tujuan
2011, http://detikhealth.com diakses
Pembangunan Millenium (MDGs)
pada 25 Oktober 2011).
untuk menurunkan 2/3 kasus kematian
anak pada tahun 2015 yang akan
datang. Secara sinergis, perilaku cuci keluarga dan masyarakat agar
tangan pakai sabun juga diharapkan terlaksananya perilaku hidup sehat.
membantu mencegah penyebaran Menurut Setiadi dan Dermawan
virus H5N1 di Indonesia (Detik (2008) proses pembelajaran
Health, 2011, http://detikhealth.com pendidikan kesehatan memiliki tujuan
diakses pada 25 Oktober 2011). yang sama yaitu terjadinya perubahan
perilaku yang dipengaruhi banyak
Perilaku seseorang
faktor di antaranya adalah sasaran
dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh
pendidikan, pelaku pendidikan, proses
tiga faktor pokok yakni faktor
pendidikan dan perubahan perilaku
predisposisi (predisposing factor)
yang diharapkan. Dapat disimpulkan
meliputi pengetahuan (dapat diperoleh
bahwa peran pendidikan kesehatan
melalui pendidikan, paparan media
diharapkan menjadi salah satu
masa, hubungan sosial dan
intervensi kesehatan yang dapat
pengalaman), sikap, kepercayaan,
mengubah salah satu perilaku
nilai, tradisi dan sebagainya. Faktor
masyarakat untuk mencuci tangan
yang mendukung (enabling factor)
pakai sabun sehingga dapat
meliputi ketersediaan sumber-
meningkatkan derajat kesehatan pada
sumber/fasilitas, faktor yang
anak-anak.
memperkuat. Faktor pendorong
(reinforcing factor) meliputi sikap dan Berdasarkan studi pendahuluan
perilaku petugas atau tokoh yang telah dilakukan di SDN 2
masyarakat. Oleh sebab itu, Jambidan Banguntapan Bantul pada
pendidikan kesehatan sebagai tanggal 22 Oktober 2011 didapatkan
intervensi kesehatan harus bisa 66 siswa kelas III dan kelas IV, 54
diarahkan dalam tiga faktor tersebut siswa tidak melakukan cuci tangan
(Notoatmodjo, 2008). pakai sabun setelah beraktivitas di
kelas dan 13 siswa mencuci tangan
Pendidikan kesehatan
dengan air bersih saja. Penelitian ini
merupakan serangkaian upaya yang
bertujuan meneliti pengaruh
ditujukan untuk mempengaruhi orang
pendidikan kesehatan pada perilaku
lain, mulai dari individu, kelompok,
cuci tangan pakai sabun dan pengaruh
pendidikan kesehatan pada pengambilan sampel jenuh karena
pengetahuan cuci tangan pakai sabun seluruh siswa kelas III mempunyai
anak usia sekolah. perilaku buruk dalam mencuci tangan
pakai sabun. Instrumen penelitian
METODE PENELITIAN
menggunakan lembar kuesioner dan
(one group pre-test post-test without dengan 10 item soal dan perilaku cuci
control design). Rancangan ini tidak tangan pakai sabun dengan 17 item
(control), tetapi paling tidak sudah analisis data, peneliti melakukan uji
yang memungkinkan peneliti dapat test. Jika data tersebut normal, maka
penelitian ini adalah 31 siswa kelas III data tidak terdistribusi normal
8 Tahun 1 3,2
9 Tahun 20 64,5
10 Tahun 8 26,0
11 Tahun 2 6,3
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer 2012
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa Kelas III Berdasarkan Pendidikan
Orang Tua
Pendidikan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)
SD 13 42
SMP 9 29
SMA 6 19
STM 3 10
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer 2012
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa Kelas III Berdasarkan Pekerjaan
Orang Tua
Status Ekonomi Frekuensi Persentase (%)
Buruh 29 94
Guru 1 3 Sumber
Karyawan Swasta 1 3 : Data
Jumlah 31 100 Primer
2012
Data hasil penelitian tentang pengetahuan dan perilaku dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut.
Tabel 4
Tabulasi Silang Pengetahuan Siswa Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun Pada
Saat Pre Test dan Post Test
Tabel 5
Tabulasi Silang Perilaku Siswa Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Saat
Pre Test dan Post Test
Baik 0 0% 9 29,0%
Sedang 10 32,3% 21 67,7%
Buruk 21 67,7% 1 32,3%
Jumlah 31 100% 31 100%
Tabel 6
Hasil Uji Wilcoxon terhadap Pengetahuan
Variabel N Mean Sum Of Sign
Rank Rank
Pre Test Pengetahuan Negative Rank 1a 5,00 5,00 0,013
Post Test Pengetahuan Positive Rank 9b 5,56 50,00 (Signifikan)
Ties 21c
Total 31
Keterangan :
a = Perilaku Postest < Perilaku Pretest
b = Perilaku Postest > Perilaku Pretest
c = Perilaku Postest = Perilaku Pretest
Tabel 7
Hasil Uji Wilcoxon terhadap Perilaku
Variabel N Mean Sum Of Sign
Rank Rank
Pre Test Perilaku Negative Rank 0a 0,00 0,00 0,000
Post Test Perilaku Positive Rank 24b 12,50 300,00 (Signifikan)
Ties 7c
Total 31
Keterangan :
a = Perilaku Postest < Perilaku Pretest
b = Perilaku Postest > Perilaku Pretest
c = Perilaku Postest = Perilaku Pretest