Anda di halaman 1dari 21

RIZKY TORANG SURYA SIAGIAN

OJT2016101
1. Pendahuluan

2. Rumusan Masalah

3. Metode Penelitian

4. Hasil dan Pembahasan

5. Analisis BMW

6. Analisis SWOT

7. Kesimpulan & Saran

8. Daftar Pustaka
Pembangunan Infrastruktur Jalan merupakan
elemen penting dalam menggerakkan roda
p e r e ko n o m i a n suatu daerah. Dengan peranan
i n f r a s t r u k t u r j a l a n y a n g b e g i t u p e n t i n g n ya , m a k a
t u n t u ta n terhadap pembangunan jalan semakin
ta h u n s e m a k i n m e n i n g k a t s e j a l a n d e n g a n ta r g e t
p e m e r i n ta h u n t u k m e n i n g k a t k a n p e r e ko n o m i a n d a n
p e m e r a ta a n p e m b a n g u n a n d i s e t i a p d a e r a h .
Kebutuhan akan Infrastruktur jalan semakin meningkat seiring
NEED bertambahnya jumlah penduduk. Peningkatan pembangunan
infrastruktur jalan ini juga akan berdampak positif untuk pertumbuhan
dan kemajuan perekonomian suatu daerah.

COST Pembangunan infrastruktur jalan ini sendiri memerlukan biaya yang


cukup besar, dimana pada pembangunan jalan terdapat biaya
konstruksi jalan itu sendiri serta biaya pemeliharaan dan rehabilitasi.

Umumnya kerusakan infrastruktur jalan yang terjadi di Indonesia


QUALITY akibat dari beban berlebih yang ditampung oleh jalan tersebut,
sehingga dituntut keberadaan campuran material penyusun jalan
tersebut yang memenuhi spesifikasi dan berkualitas lebih tinggi.

Untuk menjawab ketiga hal diatas, inovasi merupakan hal mutlak yang
INNOVATION harus segera ditemukan agar bisa memenuhi kebutuhan akan
infrastruktur jalan yang tinggi, dan menekan biaya dalam
pembangunan serta peningkatan kualitas campuran jalan itu sendiri.
Serbuk besi adalah bagian dari hasil sisa potongan atau sisa pembubutan besi tuang yang
merupakan hasil pemakaian di industri. Besi memiliki banyak sekali manfaat dan telah diolah
menjadi berbagai barang yang dapat digunakan di kehidupun sehari-hari dan juga di dunia
konstruksi. Dari hasil produksi besi akan diperoleh limbah akhir pembuangan, limbah ini
berupa serbuk besi yang tidak dapat diolah kembali dan dicoba untuk memanfaatkan limbah
serbuk besi pada campuran aspal beton dengan cara menggunakan variasi agregat halus.
100 % + 0
%
90 % + 10 %
85 % + 15 %
Percobaan dilakukan dengan
80 % + 20 % menggunakan 4 variasi pencampuran
kadar serbuk besi yaitu 0 %, 10 %, 15
%, dan 20 % dari total berat agregat
halus yang dipakai dalam campuran
AC-WC dimana masing-masing variasi
pencampuran memiliki sampel
sebanyak 3 buah.
Ketentuan Agregat Halus Ketentuan Sifat campuran
pada campuran Aspal AC-WC pada ac-wc

Serbuk besi yang digunakan untuk Sesuai dengan Spesifikasi Departemen


menjadi material substitusi bagi pasir Pekerjaan Umum Tahun 2010, sifat-sifat
sebagai agregat halus dalam campuran campuran pada AC-WC harus memenuhi
AC-WC harus memenuhi spesifikasi syarat sesuai dengan tabel tersebut.
yang disyaratkan.
Grafik Variasi Serbuk Besi Terhadap Grafik Variasi Serbuk Besi Terhadap
Stabilitas Kelelehan

Besarnya nilai Stabilitas telah mencapai lebih dari Secara keseluruhan memenuhi persyaratan nilai
nilai standart yang ditentukan oleh Spesifikasi kelelehan yang ditetapkan oleh Spesifikasi
Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010, yaitu Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010, yaitu
800 Kg. pada range 2 mm sampai dengan 4 mm.
Grafik Variasi Serbuk Besi Terhadap Nilai Grafik Variasi Serbuk Besi Terhadap Nilai
Marshall Quotient VIM (Void In mixture)

Besarnya nilai MQ telah mencapai lebih dari nilai Secara keseluruhan memenuhi persyaratan nilai
standart yang ditentukan oleh Spesifikasi VIM yang ditetapkan oleh Spesifikasi Departemen
Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010, yaitu Pekerjaan Umum Tahun 2010, yaitu pada range 3
250 Kg/mm. % sampai dengan 5 %.
Grafik Variasi Serbuk Besi Terhadap Nilai Grafik Variasi Serbuk Besi Terhadap Nilai
VMA (Void in Mineral Aggregate) VFB/VFA (Void Filled Asphalt)

Besarnya nilai VMA telah mencapai lebih dari nilai Secara keseluruhan memenuhi persyaratan nilai
standart yang ditentukan oleh Spesifikasi Rongga udara terisi aspal, VFA/VFB tidak termasuk
Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2010, yaitu aspal yang terserap agregat yang ditetapkan oleh
minimal 15 %. Spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum Tahun
2010, yaitu minimal 65 %.
Analisis Biaya AC-WC (Standar) Analisis Biaya AC-WC (Serbuk Besi)

Analisis Perbandingan Biaya dilakukan antara campuran AC-WC standar dan Campuran AC-WC
menggunakan Serbuk Besi dengan kadar 5%. Ditemukan selisih harga satuan dimana AC-WC
yang menggunakan substitusi serbuk besi lebih mahal sekitar Rp. 64.000,00/Ton
Penggunaan serbuk besi sebagai material substitusi
terhadap agregat halus pada campuran AC-WC dapat
meningkatkan mutu campuran dan memenuhi semua
spesifikasi yang disyaratkan sesuai spesifikasi
departemen pekerjaan umum tahun 2010.

Proses pengerjaan campuran aspal dengan


menggunakan serbuk besi sama seperti membuat
campuran aspal AC-WC dengan menggunakan agregat
halus biasa, sehingga waktu yang diperlukan sama.
STRENGTH WEAKNESS

Penggunaan serbuk besi terbukti dapat Belum semua pabrik pengolahan besi
meningkatkan kualitas campuran Aspal memiliki sistem pengolahan limbah yang
AC-WC. baik.
Jumlah Limbah Serbuk Besi yang tersedia
melimpah.

OPPORTUNITY THREAT
Mengurangi penggunaan pasir sebagai Belum adanya standarisasi terhadap
agregat halus dalam campuran AC-WC. penggunaan serbuk besi pada campuran
Mengurangi jumlah waste limbah AC-WC.
pengolahan besi.
Serbuk Besi yang merupakan limbah hasil Diperlukan adanya standarisasi khusus
pengolahan pabrik besi bisa dipergunakan yang dikeluarkan oleh pihak terkait
sebagai material substitusi terhadap terhadap penggunaan serbuk besi pada
agregat halus (pasir) dalam campuran campuran Aspal.
Aspal AC-WC.
Agar kedepannya dilakukan penelitian lain
Semakin tinggi kadar penggunaan Serbuk terhadap material limbah lainnya yang
Besi terhadap campuran aspal, akan berpotensi dijadikan material substitusi.
semakin meningkatkan kualitas campuran
aspal AC-WC tersebut.

Merupakan salah satu langkah


pemanfaatan limbah yang tepat guna
dalam mendukung konsep Green
Construction.
Bahri, S. 2010. Pengaruh Limbah Serbuk Besi Sebagai Pengganti Sejumlah Agregat
Halus Terhadap Campuran Aspal. UNIB. Bengkulu.

Departemen Pekerjaan Umum, 2010, Seksi 6.3 Spesifikasi Campuran Beraspal


Panas, Direktorat Jenderal Bina Marga.

Pasaribu, I. F. 2010. Pengaruh Penggunaan Limbah Serbuk Besi Terhadap Campuran Aspal
Panas Jenis AC-WC. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sukirman S. 2003, Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.

Anda mungkin juga menyukai