Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erwin Kurnianto ( D 141 12 006 )

Syahensa Arip M ( D 141 12 031 )


Dosen : Dian Rahayu Jati S.T, M.Si
Mata Kuliah : Pengelolaan Lingkungan fisik Penanggulangan Pencemaran Udara

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2007, transportasi adalah
sumber yang dominan menyebabkan dan meningkatkan pencemaran udara di daerah
perkotaan dengan persentase 70%. Polutan yang dihasilkan dari aktivitas transportasi tersebut
mengandung senyawa berbahaya, melebihi pencemaran udara akibat aktivitas industri dan
rumah tangga. Satu diantara senyawa beracun tersebut gas karbon monoksida (CO). Gas CO
adalah suatu komponen yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mudah
larut dalam air, beracun dan berbahaya yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu diatas
-192C. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih
mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus
darah yang tercemar CO dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian pada
orang.
Menurut data BPS Kota Pontianak Tahun 2010, jumlah kendaraan mobil penumpang
26.296 unit, mobil barang 13.271 unit, bus 330 unit, dan sepeda motor 225.838 unit, dengan
adanya jumlah kendaraan yang cukup tinggi maka Kota Pontianak berpotensi besar terhadap
pencemaran udara yang akan memberikan efek terhadap kesehatan.
Konsep yang dapat di terapkan guna menekan pencemaran udara akibat kendaraan
bermotor yaitu konsep PARK AND RIDE, konsep ini pernah di kembangkan di Amerika
Serikat. Konsep yang diupayakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang di sebabkan
oleh kendaraan bermotor yang menuju pusat kota. Penerapannya yaitu dengan memarkirkan
kendaraan pada suatu tempat khusus yang memiliki sarana stasiun kendaraan umum yang
dapat mengantar pengendara tersebut ke tempat tujuan. Sehingga selain berdampak
mengurangi kemacetan juga dapat mengurangi pencemaran udara di perkotaan.
Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dari polusi udara pada beberapa
ruang/daerah, maka penggunaan kendaraan bermotor pada kawasan tersebut harus di
minimalkan. Dengan membatasi kendaraan yang boleh memasuki kawasan tersebut, misalnya
kendaraan pengangkut sampah, kendaraan kebakaraan dan kendaraan umum. Masyarakat
yang menggunakan kendaraan bermotor ke tempat kerja atau tempat umum terlebih dahului
memarkirkan kendaraannya di tempat parkir yang telah di sediakan, kemudian di lanjutkan
dengan menggunakan kendaraan umum menuju tempat kerja atau tempat umum lainnya.

Menuju tempat
Berjalan kaki/ Halte Kendaraan
kerja/ tempat
Tempat tinggal kendaraan Umum dan zona
umum dengan
bermotor parkir
kendaraan Umum

Selain konsep PARK AND RIDE, perlu di lakukannya perluasan Ruang Terbuka
Hijau. Menurut Undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang, Setiap kota harus
memiliki 30% Ruang Terbuka Hijau. Ruang terbuka hijau berfungsi sebagai pengamanan
keberadaan kawasan lindung perkotaan, pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air dan
udara, tempat perlindungan plasma nuftah dan keanekaragaman hayati dan pengendali tata air
serta tak ketinggalan sebagai sarana estetika kota. Sehingga sebaiknya pada setiap sisi jalan
kendaraan bermotor dapat di buat ruang terbuka hijau secara maksimal dengan pemilihan
jenis tanaman yang memiliki fungsi ganda yaitu selain dapat memberikan oksigen, juga dapat
mereduksi gas CO.
Kelebihan dan kekurangan konsep yang di gagas yaitu:
1. Dapat mengurangi polusi udara dan suara dari kendaraan bermotor.

2. Ruang terbuka hijau menjadi lebih banyak dan lebih berfungsi.

3. Terciptanya ruang sosialisai dan meningkatkan interaksi sosial antar masyarakat.

4. Dapat menghindari kemacetan di lingkungan tempat umum.


Sedangkan kekurangan dari gagasan yaitu:
1. Penyediaan lahan parkir yang luas

2. Memerlukan biaya relativ tinggi dengan adanya peningkatan ruang terbuka hijau dan
pemberdayaan angkutan umum.

Referensi
Aldy, P. (2012). Konsep Park And Ride pada perumahan sebagi wujud integrasi terhadap kota
berkelanjutan.
Kusminingrum, N. (2008). Potensi Tanaman Dalam Menyerap CO 2 dan CO Untuk Mengurangu
Dampak Pemansan Global. Jurnal Permukiman , 3, 96-105.

Anda mungkin juga menyukai