Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA

PEMBUATAN PUPUK FOSFAT

OLEH :
ARCHIE PRADIPTA ( D1121151024 )
YUSUP ( D11211510

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun oleh penulis dari hasil pembelajaran beberapa


referensi-referensi yang penulis dapatkan.Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengenalan Teknik Kimia dan Industri. Meskipun telah
berusaha dengan segenap kemampuan, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah tersebut. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang
Makalah Industri Berbasis Sianida.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi


para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dan dapat memberikan kritik maupun
saran terhadap makalah tersebut.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Pontianak, 20 Desember 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ................................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
1. Data Kuantitatif ................................................................................................................... 4
2. Bahan Baku ......................................................................................................................... 4
3. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk .................................................................. 4
4. Reaksi Kimia yang terjadi ................................................................................................... 6
5. Uraian Proses ...................................................................................................................... 6
6. Kegunaan Produk ................................................................................................................ 8
7. Fungsi Peralatan proses ....................................................................................................... 8

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 12
3.2 Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 12

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Asam fosfat adalah asam utama yang digunakan dalam industri kimia,
dihasilkan dengan hidrasi fosfor petoksida, P4O10. Asam fosfat komersial
memiliki kemurnian 75-85%. Asam murninya adalah senyawa kristalin (mp.
42.35 C). Satu atom oksigen terminal dan tiga gugus OH diikat pada atom fosfor
di pusat tetrahedral. Ketiga gugus OH dapat melepaskan proton, membuat asam
ini adalah asam berbasa tiga (pK1 = 2.15). Bila dua asam fosfat berkondensasi
dan melepaskan satu molekul air, dihasilkan asam pirofosfat, H4P2O7.
Asam fosfat, juga dikenal sebagai asam ortofosfat atau asam fosfat adalah
asam mineral (anorganik) yang memiliki rumus kimia H3PO4. Molekul asam
ortofosfat dapat menggabungkan dengan diri mereka sendiri untuk membentuk
berbagai senyawa yang juga disebut sebagai asam fosfat, namun dengan cara yang
lebih umum. Asam fosfat rantai panjang juga dapat merujuk pada kimia atau
pereaksi yang terdiri dari asam fosfat, biasanya asam ortofosfat.

1.2.1 Tujuan

1. Menentukan bahan baku, produk, hasil samping, buangan dalam proses


industri Asam Phospat dengan Asam Kuat (H2SO4 Leaching).
2. Mengetahui proses pembuatan Asam Phospat dengan Asam Kuat (H2SO4
Leaching).
3. Mengetahui reaksi yang terjadi dalam proses tersebut.
4. Menngetahui uraian proses dari diagram alir proses pembuatan Asam Phospat
dengan Asam Kuat (H2SO4 Leaching)

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Data Kuantitatif


Basis : 1 ton pada 100% dalam 90% yield 2,7 ton gypsum
Batuan Phosphate : 32% P2O5 2,5 ton
Asam Sulfat : (93-98 %) 2 ton
Kapasitas Pabrik : 100 150 ton per hari

2.2 Bahan Baku


Batuan Phospat

Asam Sulfat

2.3 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk

SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN BAKU


a. Batuan Fosfat
Batuan fosfat tidak dapat sepenuhnya disebut mineral, karena tidak memiliki
komposisi kimia yang pasti. Batuan fosfat adalah substansi sekunder yang
terbentuk akibat akumulasi dari sisa-sisa organik seperti tulang dan penggantian
kapur, kalsit, dll, dengan larutan fosfat untuk membentuk campuran kalsium
fosfat. Warna dalam apatit sering disebabkan oleh adanya unsur tanah langka atau
dengan penyinaran alam.
Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat
dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan
magma. Apatite ada dua jenis, yaitu klor-apatit memiliki komposisi 3Ca3 (PO4)2
CaCl2 dan fluor-apatit memiliki komposisi 3Ca (PO4)2 CaF2.

Secara teoritis, komposisi persentase mereka adalah sebagai berikut:


Chlor-apatite P 2 O 5 41.0, CaO 53.8, Cl 6.8 = 101.6

4
Fluor-apatite P 2 O 5 42.3, CaO 55.5, F 3.8 = 101.6

b. Asam Sulfat
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,08 g/mol
Penampilan : cairan bening, tak berwarna, berbau pekat
Densitas : 1,84 g/cm3, cair
Kelarutan dalam air : tercampur penuh
Keasaman (pKa) : 3
Viskositas : 26,7 cP (20 C)
Terbentuk akibat oksidasi sulfur dioksida

SIFAT FISIK DAN KIMIA BAHAN BAKU


Asam Fosfat
Rumus molekul : H 3PO4
Massa molekul : 98,00 g/mol
Penampilan : berwarna putih , padat atau cair, kental (>
42 C)
Density : 1,885 g / mL (cair)
1,685 g / mL (85% larutan)
2,030 g / mL (kristal pada 25 C)
Titik lebur : 42,35 C (anhidrat), 29,32 C (hemihidrat)
Titik didih : 158 C
Keasaman (p K a) : 2,148, 7,198, 12,375
Viskositas : 2,4-9,4 cP (85% aq)
147 cP (100%)
2.4 Reaksi Kimia Yang Terjadi
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O 2H3PO4 + 3(CaSO4.2H2O)
Reaksi Samping :
CaF2 + H2SO4 + 2H2O 2 HF + CaSO4 . 2H2O
6HF + SiO2 H2SiF6 + 2H2O

2.5 Uraian Proses

Batuan fosfat dipecah hingga ukuran 65% - 200 mesh, dimasukkan ke dalam
reactor pengaduk dan ditambahkan H2SO4 93 98% dengan suhu pemanasan dari

5
75 80 C, setelah itu didinginkan dengan udara. Kemudian dialirkan ke
travelling pan filter untuk proses penyaringan dan dicuci dengan air panas. Air
cucian yang mengandung gypsum dikirim ke gypsum plant atau ditampung
sebagai slurry, diolah dan dibuang ke lagoon. Air cucian yang mengandung asam
fosfat encer di travelling pan filter, direcycle ke reactor. Gas dari reactor
dibersihkan di fume scrubber sehingga bisa dibuang, larutan yang tidak terbentuk
sempurna ditampung sebagai slurry. Hasil dari travelling pan filter dipisahkan
dalam reactor dan terbentuk produk 40% H3PO4, dan hasil samping berupa sludge
direcycle kembali ke travelling pan filter. Untuk mendapatkan hasil H3PO4 yang
cukup murni, larutan dari travelling pan filter dimasukkan ke dalam evaporator
untuk menguapkan air dengan bantuan steam sehingga dihasilkan H3PO4 75%.
H3PO4 40% dicampur dengan H3PO4 75% dan ditambahkan H2SO4 93 98%
dan dinetralkan dengan NH3 pada tangki berpengaduk. Pengadukan bertingkat
terjadi dari tangki 1, ke tangki 2, dan ke tangki 3. Dari tangki 1 ada yang langsung
ke tangki 3, gas dari tangki 1, 2, dan 3 dialirkan ke fume dust scrubber untuk
dibersihkan dan bisa dibuang. Dari tangki 3 dialirkan ke rotary granulator yang
ditambah potassium kristal untuk membentuk butiran. Butiran dikeringkan di
Rotary Dryer dengan bantuan udara panas pada suhu 150 C. Udara dan debu
keluar pada suhu 80 C, dialirkan ke fume dust scrubber, dibersihkan dan dibuang
ke vent gas. Butiran yang kering menuju double deck screen ( tempat pengayakan
), diayak. Produk yang halus digunakan sebagai bahan dasar pupuk kimia, untuk
dikarungi dan dikapalkan. Sedangkan produk yang kasar dipecah lagi dan diayak
sesuai dengan produk yang diinginkan

6
Diagram Alir Proses Produksi Asam Phospat dengan Asam Kuat
(H2SO4 Leaching)

7
2.6 Kegunaan Produk
Beberapa kegunaan Asam Phosfat adalah sebagai berikut.
(a) Asam phospat digunakan sebagai pembersih dengan konstruksi perdagangan
untuk menghilangkan kandungan mineral, noda semen, dan noda air keras.
Hal ini juga digunakan sebagai chelant di beberapa pembersih rumah tangga
bertujuan tugas pembersih semacam itu.
(b) Asam phospat digunakan sebagai fluks oleh penggema (seperti railroaders
model) sebagai bantuan untuk penyolderan .
(c) Asam phospat juga digunakan dalam hidroponik pH solusi untuk menurunkan
pH larutan hara. Sedangkan jenis-jenis asam dapat digunakan, fosfor
merupakan nutrisi yang digunakan oleh tanaman, terutama selama berbunga,
sehingga asam fosfat terutama diinginkan. Hidroponik Umum turun pH
larutan cair mengandung asam fosfat di samping asam sitrat dan amonium
bisulfat dengan buffer untuk mempertahankan pH stabil dalam reservoir
nutrisi.
(d) Asam Phospat digunakan sebagai bahan perantara dalam pembuatan detergent,
bahan kimia pengolah air
(e) Asam phospat digunakan untuk produksi pupuk, merupakan perantara antara
biji fosfat dan produk akhir seperti ammonium fosfat, tripel superfosfat,
campuran pupuk cair, dan beberapa tipe nitrat fosfat.

2.7 Fungsi Peralatan Proses


Fume scrubber
Tempat memisahkan antara fase gas dan fase liquid dengan menggunakan air
sebagai penyemprotnya

8
Reactor
Sebagai tempat dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi
kimia atau nuklir dan bukan secara fisika.

Traveling Pan Filter


Sebagai alat penyaringan berjalan untuk memisahkan gypsum dengan H3PO4.

Evaporator
Sebagai tempat untuk mendinginkan atau menguapkan fluida cair dengan
menggunakan steam atau media panas lainnya.

9
Tangki Pengaduk
untuk menggerakkan bahan (cair, cair / padat, cair / cair, cair / gas, cair
/ padat / gas) di dalam bejana pengaduk.

Rotary Granulator
Sebagai tempat untuk proses membuat suatu butiran dengan dibantu
potassium kristal

Rotary Dryer
digunakan untuk mengeringkan bahan yang berbentuk bubuk, granula,
gumpalan partikel padat dalam ukuran besar. Pemasukkan dan pengeluaran
bahan terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan vibrator,
putaran lubang umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas
yang digunakan dapat berasal dari uap listrik, batubara, minyak tanah dan gas.

10
Double Deck Screens

digunakan untuk memisahkan bagian yang tidak diinginkan berdasarkan


ukurannya, dari dalam bahan curah dan bubuk yang memiliki ukuran partikel
kecil dan bahan adonan atau campuran dari cairannya.

Grinder
alat atau mesin yang digunakan untuk menggiling butiran-butiran dari
asam phospat menjadi bentuk lebih halus.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut.
o Asam Phospat dihasilkan dari reaksi batuan phospat dengan bantuan asam
sulfat dan air, sehingga mengahasilkan produk asam phospat
o Adapun mekanisme reaksinya yaitu :
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O 2H3PO4 + 3(CaSO4.2H2O)
o Adapun kegunaan dari asam phospat ini yaitu Asam Phospat digunakan
sebagai bahan perantara dalam pembuatan detergent, bahan kimia
pengolah air dan juga Asam phospat dapat digunakan untuk produksi pupuk,
merupakan perantara antara biji fosfat dan produk akhir seperti ammonium
fosfat, tripel superfosfat, campuran pupuk cair, dan beberapa tipe nitrat fosfat.

3.2 Daftar Pustaka


- Erlinawati,dkk. 2012. Modul Kuliah Proses Industri Kimia. Politeknik Negeri
Sriwijaya: Palembang.
- Ir. Zubaidah, Nyayu.dkk.2013. Modul proses industry kimia 1. Politeknik
Negeri Sriwijaya: Palembang.
- http://simoehch.blogspot.com/2012/12/judul-skripsi-manufacture-of-
phosphoric.html
- http://geoyogi.wordpress.com/tag/batuan-fosfat/
- http://majarimagazine.com/2009/06/a-look-at-common-industrial-chemicals/

12

Anda mungkin juga menyukai