Disusun Oleh:
Mohamad Radhi Bin Mohd Ariffin
C 111 12 810
Nurul Dhiya Binti Hasanuddin
C 111 12 833
Atikah Purnamasari Suaib
C 111 12 267
Pembimbing:
dr. Rumaisah Hasan, SpKFR
1
HALAMAN PENGESAHAN
Universitas : UniversitasHasanuddin
Judul Laporan Kasus : Low Back Pain Postural
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Supervisor
ii
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1. PENDAHULUAN
oleh lapisan tipis tulang rawan dan dipisahkan oleh shock-absorbing disk terbuat
dari bahan seperti jelly dan tulang rawan. Vertebra difiksasi dengan ligamen dan
otot, yang meliputi dua otot iliopsoas yang berada di sepanjang kedua sisi tulang
belakang, dua otot spinae erector yang berjalan di balik sepanjang tulang belakang
dan otot-otot paraspinal pendek yang berjalan antara vertebra. Otot-otot ini
belakang dengan mendukung isi abdomen. Saraf tulang belakang muncul melalui
ruang antara tulang belakang dan terhubung dengan saraf di seluruh tubuh. Bagian
dari saraf tulang belakang terdekat tulang belakang disebut akar saraf tulang
belakang. Karena posisi mereka, akar saraf tulang belakang dapat diperas
mobilitas-untuk mengubah posisi, memutar, dan lentur. Hal ini juga memberikan
2. DEFINISI
Low back pain (LBP) adalah nyeri pada daerah punggung bawah yang
diantara tulang belakang dengan diskus, medula spinalis, dan saraf otot punggung
3
bawah, organ internal pada pelvis dan abdomen atau kulit yang menutupi area
lumbar. 1
Low back pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan didaerah punggung
bawah, dapat merupakan nyeri local maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri
yang berasal dari daerah punggung bawah dapat menuju ke daerah lain atau
sebaliknya, nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung
bawah (refered pain atau nyeri yang menjalar). Kesulitan saat menegakkan badan
setelah membungkuk karena timbulnya rasa kaku atau rasa sakit adalah gejala
atau keluhan yang sangat sering terjadi dari masalah nyeri punggung bawah atau
Sebagian besar kasus LBP adalah membatasi diri karena etiologi mekanis.
Sindrom postural dari tulang belakang lumbar adalah suatu kondisi yang
seperti sakit atau nyeri di punggung bawah, selama melakukan kegiatan yang
menempatkan stres pada jaringan normal dan paling sering terjadi disebabkan
oleh postur tubuh yang buruk. Sebagai contoh, mekanisme timbulnya nyeri pada
kondisi ini dapat ditunjukkan dengan lembut lentur jari telunjuk ke belakang
sampai merasakan regangan. Pada titik ini tidak ada kerusakan jaringan atau nyeri,
namun jika posisi ini lama dipertahankan, jari secara bertahap akan menjadi
mengubah posisi, nyeri atau sakit akan mereda. Sindrom postural di punggung
bawah terjadi dengan cara yang sama dan biasanya terjadi karena duduk atau
berdiri dalam posisi yang buruk untuk jangka waktu yang lama. 2
4
Sprain dan strain lumbar adalah sebagian besar kasus transien LBP. Sprain
adalah luka pada ligamen yang mendukung tulang belakang. Ligamen terbuat dari
fibrat kolagen yang menghubungkan tulang dengan tulang. Strain ligamen yang
dan ligament iliolumbar. Manakala, sprain lebih sering terjadi pada orang tua yang
memiliki lemah otot tulang belakang pendukung. Strain merupakan cedera otot
dan musculotendinous junction. Cedera ini sering terjadi pada orang usia lebih
muda. Biasanya pada semua otot spinal posterior dan tendon, meskipun yang
paling rentan otot yang mencakup beberapa sendi yaitu L4-5 dan L5-S1, daerah
3. EPIDEMIOLOGI
Low back pain adalah keluhan muskuloskeletal yang paling umum, yang
mereka.3 Lower back pain merupakan masalah kesehatan dunia yang sangat
penyebab utama kecacatan bagi mereka yang berusia 19 sampai 45 tahun dan
mempengaruhi setengah dari orang yang berusia lebih 60 tahun, meskipun jarang
ekonomi yang sangat besar baik bagi individu, keluarga, masyarakat, maupun
pemerintah. Berdasarkan The Global Burden of Disease 2010 Study (GBD 2010),
dari 291 penyakit yang diteliti, LBP merupakan penyumbang terbesar kecacatan
5
global, yang diukur melalui years lived with disability (YLD), serta menduduki
peringkat yang keenam dari total beban secara keseluruhan, yang diukur dengan
nyeri punggung bawah pada tenaga kesehatan di negara barat antara lain adalah
usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, bekerja penuh waktu, body mass index
4. ETIOLOGI
Penyebab paling umum dari LBP adalah strain otot dan sprain ligamen.
Strain otot dan sprain ligamen mungkin disebabkan oleh aktivitas seperti
ketika jatuh atau ketika terlibat dalam kecelakaan mobil. Punggung bawah
mungkin terluka ketika kondisi fisik yang tidak baik dan otot-otot yang
mendukung tulang belakang yang lemah. Selain itu, memiliki postur tubuh yang
buruk, cara mengangkat yang salah, berat badan yang berlebih, serta keadaan
6
B. Osteoarthritis
melindungi tulang. Gangguan ini adalah gangguan degeneratif yang terjadi akibat
proses wear and tear. Penyempitan diskus yaitu ruang antara tulang vertebra yang
spur pada tulang belakang turut menyebabkan kompresi akar saraf tulang
kekakuan.1
C. Fraktur Kompresi
bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat disertai dengan kompresi akar saraf tulang
besar fraktur tulang belakang akibat osteoporosis terjadi di punggung atas dan
Ruptur atau herniated disk juga dapat menyebabkan Low back pain . Stress fisik
terutama saat berotasi menyebabkan ruptur pada cincin annulus. Nucleus pulposus
member nyeri radikuler. Saraf yang terus tertekan dapat menyebabkan hilangnya
7
E. Lumbal Spinal Stenosis
Lumbar Spinal Stenosis (LSS) adalah suatu kondisi medis yang mempengaruhi
punggung bawah di mana kanal tulang belakang menyempit dan menekan tulang
belakang dan saraf. LSS dapat disumbangkan untuk degenerasi umum dari tulang
Stenosis tulang belakang juga dapat mempengaruhi daerah serviks atau toraks
tulang belakang dan bahkan dapat hadir dalam semua tiga wilayah pada pasien
yang sama. Lumbar spinal stenosis biasanya menghasilkan nyeri punggung bawah
,tetapi juga dapat disertai dengan kelemahan dan mati rasa atau kesemutan di kaki,
paha, kaki, pantat dan hilangnya kontrol kandung kemih dan usus.1
F. Spondylolisthesis
arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae atau suatu kondisi di
mana salah satu tulang dari tulang belakang slip keluar dari tempat ke vertebra di
menyebabkan rasa sakit. Biasanya terjadi pada orang yang lahir dengan tulang
yang lemah seperti spondylolysis. Onset tersering adalah selama masa remaja atau
dewasa muda dan juga pada atlet, serta cedera minor menyebabkan fraktur bagian
dari vertebra. Spondylolisthesis juga dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih
tua. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur dan
akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan. Orang-orang dengan
8
G. Fibromyalgia
punggung bawah. Gangguan ini menyebabkan nyeri kronis yang meluas dan
menyebar di otot dan jaringan lunak lainnya di daerah luar punggung bawah. 1
H. Radikulopathy lumbar
Radikulopathy lumbar adalah iritasi saraf yang disebabkan oleh karena rusaknya
diskus antara tulang belakang. Kerusakan ini terjadi akibat dari adanya degenerasi
dari cincin luar diskus, dan trauma atau kombinasi antara keduanya. Penanganan
penyakit ini memerlukan pengobatan konservatif dengan obat obatan atau bila
I. Gangguan ginjal
Gangguan ginjal yang sering dihubungkan dengan nyeri pinggang antara lain
infeksi ginjal, batu ginjal, dan perdarahan pada ginjal akibat trauma. Diagnosa
J. Kehamilan
Wanita hamil sering mengalami nyeri pinggang sebagai akibat dari tekanan
mekanis pada tulang pinggang dan pengaruh dari posisi bayi dalam kandungan.1
K. Tumor
Nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh karena tumor, baik tumor jinak maupun
ganas. Tumor dapat terjadi lokal pada tulang pinggang atau terjadi di tempat lain
9
5. PATOFISIOLOGI LOW BACK PAIN
tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksible (diskus
intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai
pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang
dan lumbal, sehingga pada saat facet joint lepas dan disertai tarikan dari samping,
terjadi gesekan pada kedua permukaan facet sendi menyebabkan ketegangan otot
bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago
dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan
tidak teratur. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1, menderita stress mekanis
mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang
10
menyebabkan nyeri menyebar sepanjang saraf tersebut. Sekitar 12% orang dengan
11
6. MANIFESTASI KLINIS
nyeri sepanjang distribusi dari akar lumbar saraf (nyeri radikuler), paling sering
neurosensorik dan motor, seperti kesemutan, mati rasa, dan kelemahan di berbagai
bagian kaki dan kaki. Motor besar atau progresif atau defisit sensorik, sindrom
cauda equine (baru-onset usus atau inkontinensia kandung kemih atau retensi urin,
hilangnya tonus spinkter anal, dan anestesi pelana), sejarah metastasis kanker ke
tulang, dan curiga infeksi tulang belakang dapat dikaitkan dengan nyeri pinggang
bawah kronik.6
7. DIAGNOSIS
Pendekatan diagnostik dimulai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dan khusus, serta pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis : 8
a. Kapan mulai sakit, sebelumnya pernah tidak?
b. Apakah nyeri diawali oleh suatu kegiatan fisik tertentu? Apa
pekerjaan sehari-hari? Adakah suatu trauma?
c. Dimana letak nyeri? (sebaiknya pasien sendiri yang disuruh
menunjukkan dimana letak nyerinya). Ada tidak penjalaran?
d. Bagaimana sifat nyeri? Apakah nyeri bertambah pada sikap tubuh
tertentu? Apakah betambah pada kegiatan tertentu?
e. Apakah nyeri berkurang pada waktu istirahat?
2. Pemeriksaan fisik: 8
a. Inspeksi
Perhatikan cara berjalan, berdiri, duduk. Inspeksi daerah punggung,
perhatikan lurus tidaknya tulang belakang, lordosis, kifosis, gibus,
deformitas, ada tidak jalur spasme otot paravertebral.
12
b. Palpasi
Palpasi sepanjang kolumna vertebralis (ada tidaknya nyeri tekan pada
salah satu prosessus spinosus, atau gibus/deformitas kecil dapat teraba
pada palpasi atau adanyaspasme otot para vertebral).
c. Pemeriksaan Neurologik
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri
punggung bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena
sebab yang lain.
3. Pemeriksaan motorik: 8
Apakah ada kelumpuhan, atrofi, fasikulasi.Kalau ada kelumpuhan
segmen mana yang terganggu.
4. Tes-tes Provokasi
a. Tes Lasegue (straight leg raising) 13
13
b. Tes Patrick 13
c.Tes Elys15
14
8. PENATALAKSANAAN 16
a. Farmakoterapi:
-Acetaminophen (paracetamol) merupakan obat anti-pyretic dan analgesics.
saluran cerna karna fungsi dari COX-1 yang melindungi mukosa gaster dari
asam
3. Exercise:
ii. Latihan peregangan otot yang memendek, terutama otot punggung dan
hamstring.
Teknik Latihan:
15
1. Stretching
-Hip Stretch
d. Harmstring Stretches
2. Strengthening
-McKenzie exercise
9. EDUKASI
Pengobatan : 5
punggung .
chiropractic.
dokter ).
16
Penurunan berat badan diperlukan: Memodifikasi diet untuk mencapai berat
badan ideal.
Pencegahan : 5
Olahraga
17
Gambar 7 : Menolak Objek 10
18
Sesuaikan area kerja untuk menghindari tekanan pada punggung
19
Gunakan pendukung lumbar di kursi
10 PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan low back pain postural yang sangat baik jika
sakit segera setelah koreksi postur tubuh yang buruk. Pelatihan ulang pola
gerakan dan melakukan latihan yang tepat sangat penting untuk mencegah
gejala kekambuhan.
20
BAB II
LAPORAN KASUS
I : DATA BASE
A. Identitas Penderita
Nama Pasien : Ny. P
No. RM : 022888
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 49 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : BTN Green Sudiang
B. Keluhan Utama:
Nyeri punggung bawah pada saat duduk lama
tahun yang lalu karena duduk lama. Setelah itu pasien merasa sakit setiap
kali duduk lama. Pasien ada riwayat jatuh terpleset 2 tahun yang lalu dan
E. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80
Nadi : 95 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36.5 Celcius
F. Status Fungsional
21
i. ADL : Mandiri
ii. Gait : Normal
iii. Mobilitas
1. Ambulasi : Baik
2. Transfer : Baik
iv. Pembicaraan : Baik
v. Lingkungan : Baik
INDEX BARTHEL
Penilaian :
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : Ketergantungan berat
91-99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
G. Pemeriksaan Neuromuskular
GCS : E4M6V5
Nn Cranialis: Normal
Pergerakan : Normal pada tungkai
Refleks fisiologis : normal extremitas inferior
Refleks patologis : negatif
22
Sensorik: normal
Otonom: BAK : Normal
BAB : Normal
Ekstremitas Inferior
Status motorik
D S
Atrofi - -
23
H. Status Lokalis
Regio Lumbosakral
Inspeksi: Simetris, deformitas (-), kemerahan (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), spasme (+) di regio paravertebral L1-L5
Diagnosis Fungsional :
Body Structure : Paravertebral Lumbal L1-L5
Activity : Terbatas
Enviroment : Dapat melakukan pekerjaan
Personality : Kecemasan
Non Farmakoterapi :
-Menghindari mengangkat barang berat dan membungkuk
-Bed Rest
24
Terapi rehab medik:
Tujuan : Kontrol nyeri,perbaiki postur, kurangi kerusakan lanjut
Manajemen nyeri:
1 Modalitas terapi
Exercise:
-Terapi Endurance + Strengthening
-WF Exercise
Diagnosis Klinis :
Diagnosis : Low Back Pain Postural
Impairment: Spasme otot (Lebih ke pain)
Disability: Gangguan postural
Handicap: -
Edukasi :
Cara mengangkat barang
Waktu Beraktivitas :
-Dianjurkan pada saat beraktivitas penderita jangan dulu mengangkat beban berat
Waktu berdiri :
-Bila berdiri dalam waktu lama, selingilah dengan periode duduk sebentar
lutut
Waktu berjalan :
Waktu Duduk :
-Kursi jangan terlalu tinggi sehingga bila duduk, lutut sejajar dari paha
Jangan duduk kursi terlalu rendah krn ganggu kelengkukan hip bias pendekkan
hamstring
25
Jangan di sofa tenggelam
-Bila duduk seluruh punggung sebanyak mungkin kontak dengan punggung kursi
Waktu Tidur :
-Saat akan bangun tidur, posisi tubuh menyamping dan angkat tubuh anda dengan
tangan, lutut ditekuk disamping tempat tidur sehingga kaki menyentuh lantau,
Alat bantu spinal ortosis(lumbar korset) untuk control postur perbaiki sikap tubuh
dalam bekerja.
IV : SUMMARY
Seorang pasien wanita datang ke Rumah Sakit Tajuddin Chalid dengan keluhan
utama nyeri punggung bawah pada saat duduk. Pasien merasa nyeri tulang
belakang dialami kurang lebih sejak 1 tahun yang lalu karena duduk lama. Setelah
itu pasien merasa sakit setiap kali duduk lama. Pasien ada riwayat jatuh terpleset 2
tahun yang lalu dan pasien tidak bisa berjalan normal sehingga pasien meminta
diurut di kampungnya sebanyak 3 kali dan mengompres dengan air hangat. Pasien
lalu latihan jalan sendiri selama 1 minggu dan merasa membaik. Edukasi dan
DAFTAR PUSTAKA
26
1. Mark H. Beers, M., 2000. Low Back Pain. 2nd edition ed. New York : Mercks
& Co., Inc.
2. Weiss, L, 2010. Spine. New York : Oxford University Press, Inc.
3. Grant Cooper, 2006. Essential Physical Medicine and Rehabilitation: Spine
and Muskuloskeletal Medicine. New Jersey: Humana Press Inc.
4. Patrianingrum, M., 2015. Prevalensi Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah .
Jurnal Anestesi Perioperatif,3 (1), pp. 47-56.
5. Suzanne C, 2010 . Management of Patients with Muskuloskeletal Disorders :
Branner & Suddarths Textbook of Medical Surgical Nursing. Vol 1 : 12th
Edition. Williams & Wilkins Publisher ,pg : 2053-2055.
6. Sue E. Huether, 2012. Disorders of Central & Peripheral Nervous System :
Understanding Pathophysiology . 6th Edition. Elsevier Inc, pg : 400.
7. Sengkey L, Angliadi LS, Gessal J, Mogi TI. Diktat ilmu kedokteran fisik dan
rehabilitasi. Manado: FK UNSRAT; 2006. h.79-90
8. Harsono (Ed). Kapita selekta neurologi edisi kedua. Gadjah Mada University
Press, 2007.
9. Edgar Ortega M, 2014. Treatment of Lumbar Disk Herniation . 1st Edition .
10. Rosdahl, 2008. Textbook of Basic Nursing. 9th Edition. United States of
America : Lippincott Williams & Wilkins . pg : 566-568
11. Proper body mechanics. Piedmont. Atlanta. Diakses tanggal 20 Agustus
2016. www.piedmont.org
12. Kosteljanetz M, Bang F, Schmidt-Olsen S. The clinical significance of
straight-leg raising: (Lasgues sign) in the diagnosis of prolapsed lumbar
disc. Spine 1988; 13(4):393-5.
13. Klaus Buckup. 2004. Clinical Test for Musculoskeletal System. New York:
Georg Thieme Verlag.
14. Krismer M and M. van Tulder. 2006. The Low Back Pain Group of the
Bone and Joint Health Strategies for Europe Project. Elsevier Inc. Vol.2:
p85-87
15. Macleods Clinical Examination 13th Edition
16. Chou Roger., Laurie Hoyt Huffman., 2009. Clinical Guideline for
Evaluation and management of Low Back Pain. American Pain Society. p40
27
28