PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu meningkatnya kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL atau menurunnya
HDL (Nurwahyu, 2012). Kadar kolesterol serta trigliserida yang tinggi dan
saat ini juga muncul sebagai penyebab kematian dini dan ketidakmampuan fisik di
negara-negara berkembang.
(PJK). Penyakit jantung dewasa ini merupakan penyebab paling utama keadaan
kira-kira 37% sebab kematian. Sekitar 88% dari angka tersebut, disebabkan
juta kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler pada tahun 2008
(30% kematian di dunia) dimana sekitar 7,3 juta dari kematian tersebut
ini akibat dislipidemia antara 7%-17% dengan rata-rata kadar kolesterol antara
1
2
203-213 mg/dl (Darmojo, 2003). Terjadinya lesi lemak pada aorta meningkat
mulai usia 6-10 tahun, sedangkan aortic fibrous plague terjadi mulai usia 20 tahun
Cardiovascular Diseases) I sebesar 13,4 persen untuk wanita dan 11,4 persen
untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan meningkat menjadi 16,2 persen
untuk wanita dan 14 persen pria (Bahri, 2004). Angka kejadian penyakit
persen pada SKRT 1995. Hasil Sensus Kesehatan Masyarakat 2001 menunjukkan
diobati dengan meminum obat, baik sintetik maupun alami atau tradisional, yang
merupakan salah satu bahan alami yang banyak digunakan untuk mencegah dan
tiongkok sejak jaman dulu kala, namun kurang populer penggunaanya oleh
oleh Ernawati dkk., pada tahun 2006, pemberian 0,01 gram angkak selama 21 hari
menurunkan kadar kolesterol total sebesar 23,45% pada 42 ekor tikus galur
telah beberapa kali diteliti dapat menurunkan kadar glukosa darah, total kolestrol,
dan kadar trigliserida, serta disisi lain dapat meningkatkan kadar HDL (Khan et
al, 2003).
B. Perumusan Masalah
1. Apakah ekstrak LIPI 2013 dapat menurunkan kadar kolesterol total darah
2. Berapa persen penurunan kadar kolesterol total yang dapat dilakukan tiap
masing masing dosis ekstrak LIPI 2013 terhadap tikus yang dibuat
hiperkolesterolemia?
3. Apakah ada perbedaan antara efek penurunan kadar koleterol total dari
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
ilmiah.
Indonesia.
5
E. Tinjauan Pustaka
1. Angkak
dan memiliki sebutan berbeda-beda di tiap negara. Angkak dalam bahasa Inggris
disebut dengan Red Yeast Rice. Masyarakat Jepang mengenal angkak dengan ang-
khak, beni, koji atau red koji, sedangkan di Cina angkak dikenal dengan zhi tai
yang berarti angkak dalam bentuk tepung kering, xue zhikang yang berarti angkak
telah diekstrak dengan alkohol (Bakosova et al., 2001; Chen & John, 1993).
Angkak adalah sumber protein dan mineral seperti selenium yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, serta sumber vitamin B yang dapat menyehatkan
sel sel syaraf dan sistem pencernaan. Angkak juga memiliki kandungan serat
magnesium, dan besi. Angkak juga mengandung protein, asam lemak tidak jenuh,
6
a. Monascus Spp
anka. Salah satu spesies Monascus yaitu M purpureus yang membentuk koloni
yang menyebar dan berwarna merah atau ungu (Sabater-Vilar et al, 1999).
makanan dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kapang ini juga
protease, glukosidase dan ribonuklease. Oleh karena itu kapang ini mampu
tumbuh pada bahan yang mengandung pati, protein atau lipid (Yongsmith, 1999).
satu atau lebih. Monascus termasuk dalam kelas Ascomycetes sehingga sistem
Kingdom : Plantae
Divisi : Amastigomycotina
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Monascus
dapat dikembangkan. Lovastatin adalah bahan bioaktif yang dikenal baik berperan
b. Manfaat Angkak
lemak tidak jenuh (12%) dan sterol yang dapat mengurangi sintesis kolesterol
dalam hati. Asam lemak tidak jenuh sangat esensial sebagai obat antitrombotik
koroner serta mengobati sindrom prahaid dan eksemenia atopik (Rahmat 2000).
8
secara nyata total kolesterol secara bermakna dengan dosis optimal 108 mg/kg
monakolin yang efeknya sama dengan lovastatin yaitu menghambat HMG KoA
reduktase di samping mengandung asam lemak tak jenuh. Produk Monascus ini
telah lama digunakan sebagai makanan sehat dan makanan tambahan untuk
(HMG KoA Reduktase) yang mempunyai efek terhadap profil lipid. Monakolin
mampu menghambat kerja enzim HMG KoA Reduktase, yaitu enzim yang sangat
sintesis VLDL secara otomatis akan menurunkan jumlah LDL. Kadar kolesterol
9
hipertensi. Dengan terhambatnya kerja enzim HMG KoA Reduktase oleh senyawa
yang ada pada angkak, laju sintesis kolesterol di dalam tubuh dihambat, sehingga
diberi plasebo (tanpa angkak), pemberian angkak selama 12 minggu secara nyata
Heart Association ke-39 pada tahun 1999 menunjukkan bahwa pemberian angkak
kadar kolesterol total sebesar 16-22,7 persen, LDL sebesar 2131 persen dan
Isoflavon merupakan salah satu zat penting dalam angkak yang juga
mempunyai efek penurun lipid. Beberapa studi yang membandingkan efek isolat
2. Kayu Manis
tanaman berumur panjang yang ada di Indonesia yang sering digunakan oleh
masyarakat terutama bagian kulitnya. Sebelum masehi, kulit kayu manis dikenal
sebagai sumber pewangi untuk membalsam mumi raja-raja Mesir serta peningkat
dari Indonesia. Tanaman akan tumbuh baik pada ketinggian 600 1500 m. Kayu
Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
11
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Daun kayu manis saling bersilangan atau dalam rangka rangkaian spiral.
Panjangnya sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna
berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning, ukuran kecil.
Buahnya adalah buah buni, berbiji satu, dan berdaging. Bentuknya bulat
memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua
Kayu manis dapat tumbuh pada ketinggian 200 mdpl, tempat tumbuh yang
baik bagi pertumbuhan tanaman kayu manis pada ketinggian 500-1.500 mdpl.
hujan yang sesuai dengan pertumbuhan pohon ini 2.000-2.500 mm/tahun dengan
12
penyebarannya hampir merata sepanjang tahun. Tanah yang cocok untuk tanaman
ini adalah tanah humus dan tekstur agak berpasir (Ravindran et al, 2004).
Tanaman kayu manis telah lama digunakan secara turun temurun oleh
bangsa China dan India sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam
al., 2004).
mempunyai prospek yang baik. Kulit batang, kulit dahan, dan kulit rantingnya
selain digunakan untuk bahan rempah dan obat juga dapat dihasilkan minyak
atsiri yang banyak digunakan dalam industri kosmetik, farmasi maupun industri
makanan (Usman, 2009). Kayu manis (C burmanii) telah beberapa kali diteliti
dapat menurunkan kadar glukosa darah, total kolestrol, dan kadar trigliserida,
serta disisi lain dapat meningkatkan kadar HDL (Khan et al, 2003).
pada tikus yang diberi diet tinggi kolesterol, cinnamate (0,1/100 g diet) dapat
lipid di hepar (Lee et al, 2005). Mekanisme ini setara dengan obat penurun
kolesterol golongan statin (Dunn, 2010). Pada penelitian Sheng et al., (2008)
Activated Receptors ) pada tikus obesitas yang diinduksi diet tinggi kalori,
sehingga mampu berkerja seperti obat penurun kolesterol golongan fibrat. Pada
dari 443,3 mg/dL menjadi 139,1 mg/dL. Senyawa flavonoid di dalam tanaman
menangkap radikal bebas dan radikal peroksi sehingga efektif dalam menghambat
dalam ekstrak kayu manis seperti tannin, flavonoid, dan saponin diduga berperan
3. Dislipidemia
a. Definisi Dislipidemia
ataupun keduanya dalam plasma lebih dari tingkat kenormalan menurut umur dan
atau beberapa lipoprotein dalam darah maka kelainan tersebut dikenal sebagai
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma tubuh. Kenaikan dan
penurunan dari kadar berbeda dari komposisi ideal lemak dalam tubuh seperti
pada tabel 1. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol
total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL.
14
darah atau trigliserida dalam darah yang dapat disertai penurunan kadar HDL
semuanya memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu dengan yang
triad lipid, yaitu kolesterol total, HDL serta LDL, dan trigliserida. Jumlah dari
masing masing triad lipid mempunyai peran penting pada patogenesis penyakit
jantung koroner. Seperti trigliserida bila kadar diantara 250-500 mg/dL dianggap
kadar HDL.
2004).
peningkatan kadar lemak darah yang tidak ada hubungannya dengan penyakit lain
tertentu (beta bloker, diuretik, kontrasepsi oral estrogen dan gestagen) (Mayes dan
Botham, 1996).
b. Definisi Kolesterol
yang disintesis oleh tubuh terutama di dalam hati (Heslet, 1997). Kolesterol
termasuk zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh. Kolesterol dapat masuk ke dalam
tubuh melalui jalur sistem limfatik. Kolesterol saat berada di dalam plasma darah
berkaitan dengan asam lemak dan akan ikut bersikulasi dari bentuk ester
dari semua steroid yang ada dalam tubuh termasuk asam empedu, kortikosteroid,
vitamin D, dan hormon seks. Kolesterol beredar dalam darah dalam bentuk
(lipoprotein).
Kolesterol memiliki bentuk fisik sebagai berikut: dapat larut dalam pelarut
organik, misalnya eter, kloroform, benzen, karbon disulfida, aseton, dan alkohol
16
panas, tetapi tidak larut dalam air, asam atau basa. Pada konsentrasi tinggi,
kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal tak berwarna, tidak berasa, tidak
berbau, dan memiliki titik lebur 150oC 151oC. Di udara terbuka atau terkena
senyawa yang memiliki titik lebur lebih rendah dan akan berubah sifat reaksinya
(Poedjiadi, 1994).
c. Fungsi Kolesterol
Sejauh ini manfaat kolesterol non membran yang paling banyak dalam
tubuh adalah untuk membentuk asam kolat di dalam hati. Sebanyak 80 persen
kolesterol dikonversi menjadi asam kolat. Kolesterol berkonjugasi dengan zat lain
estrogen; dan oleh testis untuk membentuk testosteron. Kelenjar-kelenjar ini juga
dapat membentuk sterol sendiri dan kemudian membentuk hormon dari sterol
tersebut.
Sejumlah besar kolesterol diendapkan dalam lapisan korneum kulit. Hal ini
bersama dengan lemak lainnya, membuat kulit lebih resisten terhadap absorbsi zat
17
yang larut dalam air dan juga kerja dari berbagai zat kimia, sebab kolesterol dan
lemak lain sangat tidak berdaya terhadap zat-zat seperti asam lemak dan berbagai
pelarut, yang bila tidak dapat lebih mudah menembus tubuh. Juga, zat lemak ini
membantu mencegah evaporasi air dari kulit; tanpa proteksi ini jumlah evaporasi
(seperti terjadi pada pasien yang kehilangan kulitnya karena luka bakar) dapat
mencapai 5 sampai 10 liter setiap hari sedangkan kehilangan yang biasa hanya
kolesterol dan fosfolipid terdapat dalam sel membran dan membran organel
bagian dalam dari semua sel. Perlu juga diketahui bahwa rasio jumlah kolesterol
membran.
Untuk membentuk membran, harus tersedia zat yang tidak larut dalam air.
Umumnya, satu-satunya zat dalam tubuh yang tidak larut dalam air (selain zat
anorganik tulang) adalah lipid dan beberapa protein. Jadi, integritas fisik sel di
semua tempat dalam tubuh didasarkan terutama pada fosfolipid, kolesterol, dan
protein tidak larut tertentu. Muatan polar pada fosfolipid juga mengurangi
tegangan antar permukaan antara membran dan cairan sekitarnya (Guyton dan
Hall, 2006).
pembentukan struktur elemen sel adalah kecepatan pergantian yang diukur dalam
bulan atau tahun. Misalnya, fungsi kolesterol dan fosfolipid di dalam sel otak
18
terutama berhubungan dengan sifat fisik keduanya yang tidak dapat dirusak
d. Metabolisme Kolesterol
kolesterol eksogen. Selain itu ada suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk
dalam sel tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol
endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua
sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan
kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari
zat yang berstruktur dasar inti sterol ini (Guyton dan Hall, 2006).
Jalur eksogen, diet dari kolesterol makanan yang kita makan akan dipecah
di usus halus dengan bantuan asam empedu, sebagian besar asam lemak dan
monogliserid sebab tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam
bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit).
Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserid segera dibentuk menjadi trigliserid
dari usus (melalui saluran limfe usus) ke perifer (otot lurik dan jaringan lemak),
dan gliserol. Sebagian asam lemak bebas ini kembali ke dalam sirkulasi, melekat
pada albumin, tetapi kebanyakan diangkut ke jaringan seperti otot skelet dan
jaringan adiposa (Sibernagl dan Lang, 2006; Botham dan Mayes, 2009).
19
yakni reseptor LDL (ApoB100, ApoE) dan LDL Related Protein (LRP).
dalam hati. Hasil sintesis triasilgliserol dan kolesterol yang baru kemudian
lemak bebas. ApoCII pada VLDL akan hilang dan menyisakan ApoE. Proses ini
density lipoprotein atau IDL). Setelah dimetabolisme menjadi IDL, VLDL dapat
diserap oleh hati melalui reseptor LDL (ApoB100 dan ApoE) dan akan
kehilangan ApoE dan terpejannya ApoB100) pada saat kontak dengan lipase
hepatik menjadi LDL (Sibernagl dan Lang, 2006; Mayes dan Botham, 2009).
diproduksi dari nutrien yang diserap dan energi beserta produk metabolisme
lainnya. Selain kolesterol, asam lemak akan menjadi lemak tubuh dalam proses
merupakan perantara juga menjadi berlebihan dan lemak tubuh akan bertambah.
kolesterol 20% lebih banyak dibandingkan orang dengan berat badan normal.
Reduktase. Kolesterol memiliki sifat membatasi kerja dari enzim HMG KoA
plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk
sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran
dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini
(Guyton dan Hall, 2006). Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan
utama (King, 2002) antara lain pada tahap awal adalah mengubah asetil KoA
Setelah itu IPP diubah menjadi squalen. Tahap terakhir squalen diubah menjadi
kolesterol.
4. Simvastatin
Berikut ini adalah sifat fisika dan kimia dari senyawa simvastatin yang
-pyran-2 yl)-ethyl]-1-naphthalenylester
higroskopis.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan sangat larut dalam
citrinum, simvastatin juga dapat diperoleh secara sintesis dari hasil fermentasi
akan menghambat HMG KoA Reduktase mengubah substrat HMG KoA menjadi
22
kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi simpanan LDL plasma
(Katzung, 2003).
dihidrolisis terlebih dulu menjadi bentuk aktifnya yaitu asam -hidroksi di hati,
lebih dari 95% hasil hidrolisisnya akan berikatan dengan protein plasma.
Konsentrasi obat bebas di dalam sirkulasi sistemik sangat rendah yaitu kurang
dari 5%, dan memiliki waktu paruh 2 jam. Sebagian besar obat akan di ekskresi
melalui hati. Waktu paruh plasma obat berkisar diantara 1-3 jam dari penggunaan.
Dosis awal pemberian obat adalah sebesar 5-10 mg/hari, dengan dosis maksimal
HMG KoA yang dibentuk oleh HMG KoA Reduktase dalam sintesis mevalonat.
protein, namun belum diketahui apakah terbukti mempunyai efek biologi yang
dan hal ini akan menurunkan kadar LDL plasma. Menurunnya kadar kolesterol
23
reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Efek tersebut meningkatkan baik kecepatan
katabolisme fraksional LDL maupun ekstraksi prekursor LDL oleh hati (VLDL
sisa), sehingga mengurangi simpanan LDL plasma. Penurunan yang sedikit dalam
trigliserida plasma dan sedikit peningkatan dalam kadar kolesterol HDL terjadi
HMG KoA sintase, HMG KoA reduktase dan reseptor LDL. Menurunnya sintesis
ekspresi tiga jenis gen tersebut di atas, sehingga aktivitas sintesis kolesterol
kolesterol oleh penghambat HMG KoA Reduktase tidak besar (Murray, 2003).
b. Toksisitas
normal) terjadi pada beberapa pasien yang menerima penghambat reduktase HMG
dilanjutkan pada pasien tersebut apabila tidak menimbulkan gejala dan sebaiknya
anoreksia serta pada pasien tanpa gejala akan tetapi aktivitas aminotransferase-nya
tetap meningkat sampai lebih dari 3 kali di atas batas normal. Dosis penghambat
jangka waktu 1-2 bulan dan kemudian setiap 6 bulan selama terapi (Katzung,
2003).
c. Efek Samping
dalam dosis yang besar akan menghasilkan efek samping seperti abdominal
pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati dan rabdomiolisis. Pada
F. Landasan Teori
sekresi kolesterol adalah salah satu faktor resiko utama yang mengarah ke
memeberikan hasil penurunan kadar kolesterol dari 280,6 mg/dl menjadi 219,3
competitive inhibitor yang bersaing dengan HMG KoA dalam sintesis kolesterol.
26
Bila monakolin K berikatan dengan HMG KoA Reduktase maka asam mevalonat
yang merupakan senyawa dalam sintesis kolesterol tidak akan terbentuk, sehingga
kolesterol pada tikus galur Wistar yang terkena diabetes melitus tipe 2. Ekstrak
kayu manis dapat menurunkan rerata kadar kolesterol total 12-26%, trigliserida
23-30% dan kolesterol LDL 7-27% setelah 40 hari perlakuan pada manusia.
G. Hipotesis
Ekstrak LIPI 2013 dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus yang