Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi_ Pengaruh Pemeriksaan Pajak
dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta | Juli, 2014.
def.fajar@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meneliti adanya pengaruh pemeriksaan pajak dan
kepatuhan wajib pajak terhadap peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
pendekatan kuantitatif dengan jenis data time series. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu dengan mengambil data pada rentang waktu tertentu yaitu tahun 2010-
2012. Analisis data dilakukan dengan menguji model regresi dengan uji asumsi klasik
dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pada tingkat signifikansi 5%, hasil analisis data
menunjukkan secara parsial variabel kepatuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel penerimaan Pajak Penghasilan Badan, sedangkan variabel pemeriksaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel penerimaan Pajak Penghasilan Badan. Secara simultan
kedua variabel bebas, yakni pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak, berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Badan di KPP Pratama Surakarta.
Kata kunci: Pemeriksaan, Kepatuhan, Wajib Pajak, Pajak Penghasilan Badan
ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the effect of tax audit and tax compliance
towards corporate income tax revenue in KPP Pratama Surakarta. This research is categorized
into quantitative approach using time series data. Purposive sampling was used in this research.
The data were taken by year 2010-2012. Data analysis was done by testing regression model with
the classic assumption and continued by hypothesis testing. The test was using significance level
5%. Partially, this research proved that tax compliance of corporate tax payers has significantly
and positively influence towards corporate income tax revenue, meanwhile tax audit was not
significantly affects the corporate income tax revenue variabel. Simultantly both of independent
variabels, tax audit and compliance tax payers, have significantly influence towards corporate
income tax revenue in KPP Pratama Surakarta.
Keywords: Tax audit, compliance tax payers, corporate income tax revenue
Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi_ Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, JUPE UNS_Vol 3, No 1| 073
pajak karena wajib pajak dianggap cukup jujur 2010, persentase kepatuhan menurun lebih
untuk mengungkapkan nilai objek pajak dan dari 8%.
nilai tagihan pajak dalam Surat Pemberitahu- Target penerimaan pajak akan selalu
an (SPT) secara transparan. mengalami kenaikan setiap tahunnya seiring
Kepatuhan wajib pajak dapat dilihat dengan kegiatan intensifikasi terhadap wajib
dari perbandingan wajib pajak yang pajak terdaftar dan kegiatan ekstensifikasi
menyerahkan SPT dengan jumlah wajib pajak dalam mengumpulkan wajib pajak baru yang
yang terdaftar. SPT yang dilaporkan wajib dilakukan KPP Pratama Surakarta. Seharusnya
pajak mencerminkan komitmen wajib pajak semakin banyak wajib pajak baru maka akan
untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga semakin banyak orang yang membayar pajak
negara, yakni membayar pajak. sehingga penerimaan pajak akan semakin
besar pula.
Tabel 1. Tingkat Kepatuhan WP di KPP
Pratama Surakarta tahun 2009-
Tabel 2. Target dan Realisasi Penerimaan
2011
Pajak di KPP Pratama Surakarta
2011-2013 (Rupiah)
tahun ke tahun tidak diiringi dengan jumlah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
SPT Tahunan yang dilaporkan oleh wajib mencatat bahwa pada tahun 2011 target
pajak secara proporsional. Seperti yang terlihat penerimaan pajak tidak terpenuhi, namun
pada data tahun 2011, jumlah wajib pajak presentasenya telah mencapai 93% dari target
namun hanya 45.021 SPT yang diterima Pada tahun 2012, realisasi penerimaan pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. melampaui target yakni 3% lebih banyak dari
Hal ini mengindikasikan kepatuhan wajib target penerimaan pajak yang dicanangkan
rendah. Selain itu rasio kepatuhan pada tahun 2013, KPP Pratama Surakarta hanya mampu
dibandingkan dengan tingkat kepatuhan tahun target penerimaan pajak yang diharapkan
sebesar Rp1.199.883.938.910,00 atau 77,05%.
Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi_ Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, JUPE UNS_Vol 3, No 1| 075
Hal ini sekaligus menunjukkan seluruh rakyat, tidak terkecuali rakyat yang
penurunan penerimaan pajak yang berhasil tidak/belum membayar pajak. Sifat pajak yang
dihimpun tahun sebelumnya yang mencapai tanpa ada kontraprestasi langsung inilah
Rp933.952.000.000,00. yang membuat pembayar pajak berusaha
Penurunan penerimaan pajak ter- menghindari atau memperkecil kewajiban
sebut menggambarkan bahwa kepatuhan pajaknya karena memang tidak ada manfaat
wajib pajak mulai terkikis sehingga tidak yang dapat dirasakan secara langsung.
melakukan kewajibannya sesuai undang- Tujuan pelaksanaan pemeriksaan
undang perpajakan, seperti tidak melaporkan pajak adalah untuk menguji kepatuhan wajib
SPT maupun tidak melakukan perhitungan pajak dalam upaya pemenuhan kewajiban-
pajak terhutangnya dengan benar. Untuk nya dalam membayar pajak. Pemeriksaan
menguji kepatuhan wajib pajak dalam pajak berguna untuk mengantisipasi setiap
memenuhi kewajiban perpajakannya, upaya kecurangan atau manipulasi
Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan perpajakan yang sangat mungkin terjadi
pemeriksaan terhadap wajib pajak. sehingga wajib pajak akan patuh pada
Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dalam perundang-undangan perpajakan yang
rangka menjalankan fungsi pengawasan berlaku.
terhadap wajib pajak yang bertujuan untuk Penelitian mengenai kepatuhan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. wajib pajak dan pemeriksaan pajak
Menurut Hardi (2003: 58), Pajak sebelumnya dilakukan oleh Ratnasari dan
adalah kewajiban untuk membayar sejumlah Afriyanti (2011) yang meneliti kepatuhan
uang kepada negara dengan berdasarkan wajib pajak dan pemeriksaan pajak secara
undang-undang tanpa ada kontraprestasi parsial berpengaruh signifikan terhadap
langsung. Maksud kata tanpa ada penerimaan pajak penghasilan pasal 25/29
kontraprestasi langsung di sini adalah wajib pajak badan periode 2004-2008 di
pembayar pajak berdasarkan perhitungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar
tertentu diwajibkan membayar sejumlah uang Timur. Faktor yang paling dominan
tanpa mengetahui hasil yang diperoleh atau berpengaruh adalah pemeriksaan pajak.
imbal balik atas pembayaran pajak yang Kamila (2010) juga mengungkapkan dalam
mereka lakukan. Hal ini disebabkan hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan
penerimaan pajak digunakan untuk kegiatan positif antara variabel tingkat kepatuhan
pemerintahan dan sebagai sumber dana wajib pajak dan pemeriksaan wajib pajak
pembangunan, yang hasilnya dinikmati oleh terhadap peningkatan penerimaan Pajak
076 | Jupe UNS, Vol 3, No 1| Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi
PEMBAHASAN
Sebelum melakukan pengujian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji Tabel di atas menunjukkan bahwa
asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, variabel pemeriksaan pajak dan ke-patuhan
uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, wajib pajak masing-masing memiliki
dan uji autokorelasi. Hasil uji asumsi klasik signifikansi 0,878 dan 0,832 yang telah
disajikan sebagai berikut: memenuhi kriteria p value lebih besar dari
Uji normalitas dilakukan dengan 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa pada
menggunakan uji Kolmogrov-smirnov. Hasil model regresi penelitian ini tidak terjadi
pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini: heteroskedastisitas.
Keterangan:
hasilkan suatu persamaan model regresi pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan.
berganda dalam penelitian sebagai berikut ini: Menurut Nachrowi (2005), tidak signifikannya
suatu variabel bebas berarti pengaruhnya tidak
Y= 1,921E9 + (- 1,295E8 X1) + 1,792E7 X2
Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi_ Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta, JUPE UNS_Vol 3, No 1| 079
besar terhadap variabel terikat, meskipun memiliki thitung 3,550 pada signifikansi 0,001.
demikian pengaruhnya tetap ada. Kenyataan di Nilai thitung (3,550) > ttabel (1,692) dan nilai sig.
lapangan me-nunjukkan sekecil apapun peran lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 atau
pe-meriksaan pajak, akan tetap menentukan 0,001<0,05 sehingga dapat diartikan bahwa
besarnya penerimaan Pajak Penghasilan kepatuhan Wajib Pajak secara statistik
Badan karena ada keharusan bagi Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap variabel
yang diperiksa untuk memenuhi penerimaan Pajak Penghasilan Badan.
kewajibannya. Jadi, hasil penelitian secara Koefisien regresi pada variabel kepatuhan
statistik yang menyatakan bahwa variabel Wajib Pajak bernilai positif, ini berarti
pemeriksaan pajak tidak berpengaruh semakin tinggi kepatuhan Wajib Pajak dalam
signifikan telah sesuai dengan kenyataan yaitu memenuhi kewajiban perpajakannya, maka
jumlah SKP terbit masih relatif sedikit akan diikuti dengan peningkatan penerimaan
sehingga tidak besar pengaruhnya terhadap Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan di
penerimaan Pajak Penghasilan Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Hal ini membuktikan bahwa terdapat
Dengan demikian pemeriksaan pajak tidak pengaruh positif kepatuhan Wajib Pajak
berpengaruh terhadap penerimaan Pajak terhadap pe-nerimaan Pajak Penghasilan
Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Surakarta
Pratama Surakarta pada periode 2010-2012. periode 2010-2012.
Hasil penelitian ini tidak sejalan Kepatuhan wajib pajak merupakan
dengan penelitian Ratna Sari dan Afriyanti kesediaan wajib pajak secara suka rela dalam
(2011) yang membuktikan bahwa pe- memenuhi kewajiban perpajakan-nya tanpa
meriksaan pajak berpengaruh positif dan perlu melewati pemeriksaan, investigasi,
signifikan terhadap penerimaan pajak, namun peringatan atau ancaman dalam penerapan
sejalan dengan hasil penelitian Suhendra sanksi atau denda. Pajak yang tidak memiliki
(2010) yang menyimpulkan bahwa tidak kontraprestasi langsung menjadikan wajib
signifikannya pengaruh pemeriksaan pajak pajak tidak suka rela patuh dalam memenuhi
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di kewajiban perpajakannya, namun kepatuhan
Kantor Pelayanan Pajak di wilayah Jakarta wajib pajak dapat terwujud apabila wajib
dikarenakan masih rendahnya pemeriksaan pajak tidak menjumpai kesulitan dalam
pajak yang dilakukan aparat perpajakan. upayanya membayar pajak seperti tata cara
Hasil penelitian ini menunjukkan penghitungan pajak, pembayaran pajak, dan
bahwa variabel kepatuhan Wajib Pajak penyampaian SPT. Apabila kesulitan-kesulitan
080 | Jupe UNS, Vol 3, No 1| Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi
tersebut dapat diatasi, maka akan diiringi kepatuhan Wajib Pajak melalui uji F
dengan kepatuhan wajib pajak yang menghasilkan nilai Fhitung sebesar 6,310
meningkat dan berpengaruh pada peningkatan dengan nilai probabilitas (sig) = 0,005. Nilai
penerimaan Pajak Penghasilan Badan di Fhitung (6,310) > Ftabel (3,28) dan nilai sig. lebih
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,005 <
Hasil ini sekaligus mendukung hasil 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh simultan kedua variabel independen, yakni
Suhendra (2010), Kamila (2010), Ratna Sari pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak
dan Afriyanti (2011), Sungkawa (2011), dan berpengaruh signifikan terhadap variabel
Shahab (2012) yang menyimpulkan terdapat dependen yakni penerimaan Pajak Penghasilan
pengaruh positif kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan. Surakarta. Hal ini membuktikan bahwa
Suhendra (2010) menyatakan pengaruh tingkat terdapat pengaruh positif pemeriksaan pajak
kepatuhan wajib pajak badan terhadap dan kepatuhan Wajib Pajak secara bersama-
penerimaan pajak penghasilan badan pada sama terhadap penerimaan Pajak Penghasilan
KPP dikarenakan semakin bertambahnya Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Surakarta
pengetahuan wajib pajak terutama wajib pajak periode 2010-2012. Hasil penelitian ini
badan yang mengerti dan memahami sistem konsisten dengan penelitian yang dilakukan
perpajakan di Indonesia sehingga akan oleh Ratna Sari dan Afriyanti (2011) yang
berdampak positif pada perilaku wajib pajak menyimpulkan kepatuhan Wajib Pajak dan pe-
terhadap kesadaran dan kepatuhan dalam hal meriksaan pajak secara simultan berpengaruh
menghitung dan membayar sendiri utang signifikan di KPP Pratama Denpasar Timur.
pajak yang terutang, serta menyampaikan SPT
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tahunan PPh Badan tepat pada waktunya
sehingga akan signifikan positif terhadap
penerimaan pajak.
Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Penghasilan Wajib Pajak Badan di KPP
Surakarta, sedangkan 73,7% diterangkan oleh Pratama Surakarta periode 2010-2012.
variabel lain di luar model penelitian. Variabel Besarnya pengaruh kedua variabel bebas
lain yang mungkin mempengaruhi penerimaan pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib
pajak menurut Siti Resmi dalam Yeni (2013) pajak adalah sebesar 27,3% terhadap
antara lain: kejelasan dan kepastian peraturan variabel terikat yakni penerimaan Pajak
perundang-undangan dalam bidang per- Penghasilan Badan di Kantor Pelayanan
pajakan, tingkat intelektualitas masyarakat, Pajak Pratama Surakarta, sedangkan 73,7%
kualitas fiskus, dan sistem administrasi diterangkan oleh variabel lain di luar model
perpajakan yang tepat. penelitian. Variabel lain yang mungkin
mempengaruhi penerimaan pajak menurut
SIMPULAN
Siti Resmi dalam Yeni (2013) antara lain:
Berdasarkan hasil analisis yang telah
kejelasan dan kepastian peraturan
dilakukan menghasilkan simpulan hasil
perundang-undangan dalam bidang
penelitian sebagai berikut ini:
perpajakan, tingkat intelektualitas
1. Pemeriksaan pajak tidak berpengaruh
masyarakat, kualitas fiskus, dan sistem
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di
administrasi perpajakan yang tepat.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
UCAPAN TERIMA KASIH
periode 2010-2012.
Artikel ilmiah ini dapat diselesai-
2. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh positif
kan dengan bimbingan dan dukungan dari
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan
beberapa pihak, yaitu (1) pembimbing 1 dan
Wajib Pajak Badan di KPP Pratama
pembimbing 2, atas bimbingan yang telah
Surakarta periode 2010-2012 artinya
diberikan. (2) seluruh dosen dan mahasiswa
apabila kepatuhan wajib pajak mengalami
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan
peningkatan maka penerimaan pajak
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
penghasilan Wajib Pajak Badan juga akan
Maret Surakarta. (3) tim Redaksi JUPE
meningkat, sebaliknya jika kepatuhan wajib
(Jurnal Pendidikan Ekonomi) FKIP UNS
pajak menurun maka penerimaan pajak
Surakarta yang telah melakukan review final
penghasilan wajib pajak badan juga akan
artikel ini.
menurun.
3. Pemeriksaan pajak dan kepatuhan Wajib
DAFTAR PUSTAKA
Pajak secara bersama-sama berpengaruh
Suhendra, Euphrasia Susy. (2011). Pengaruh
positif terhadap penerimaan Pajak Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
082 | Jupe UNS, Vol 3, No 1| Fajar Nur Rahmawati, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi