Anda di halaman 1dari 2

GASTRITIS

SOP/VII/UKP- / /
No. Dokumen
2016

No.Revisi
SOP Tgl.Terbit
PEMERINTAH
KAB. DAIRI Halaman 1-3 UPT. Puskesmas Batang
Beruh
Ditetapkan Ttd
Kepala UPT dr. SUSIANI
Puskesmas NIP 19800802 201001 2 001
Batang Beruh
1.Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila
terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi
dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.
2.Tujuan Sebagai acuan tatalaksana gastritis
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No tahun 2016
4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
5.Prosedur/ 1. Dokter melakukan anamnesa :
langkah-langkah Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
Sering minum kopi dan teh
Infeksi bakteri atau parasit
Penggunaan obat analgetik dan steroid
Usia lanjut
Alkoholisme
Stress
Penyakit lainnya, seperti : penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease.
2. Dokter menegakka diagnosa ;
2.1 Anamnesa:
Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas
Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan
Mual
Muntah
Kembung

2.2. Pemeriksaan Fisik


Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat
Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena
Biasanya pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis.
2.3. Pemeriksaan penunjang

1
Tidak diperlukan,
Kecuali pada gastritis kronis dapat melakukan pemeriksaan
darah rutin, pemeriksaan breathe test, dan feses untuk
mengetahui infeksi Helicobacter pylori, rontgen dengan barium
enema, dan endoskopi.
2.4 Diagnosis banding :
Kolesistitis
Kolelitiasis
Chron disease
Kanker lambung
Gastroenteritis
Limfoma
Ulkus peptikum
Sarkoidosis
GERD
3. Komplikasi :
Pendarahan saluran cerna bagian atas
Ulkus peptikum
Perforasi lambung
Anemia
3.Dokter memberi terapi dan edukasi kepada pasien :
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, seperti makan tepat waktu, makan sering
dengan porsi kecil dan hindari makanan yang meningkatkan asam
lambung atau perut kembung seperti kopi, teh, makanan pedas, dan
kol.
Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker
2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin
400 800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali,
Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500 1000
mg/hari.

4.Dokter merujuk pasien ;


bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
Terjadi komplikasi
Adanya alarm symptom:
Perdarahan
Berat badan menurun 10% dalam 6 bulan
Mual muntah berlebih
6.Unit terkait Poli umum, farmasi

Anda mungkin juga menyukai