Anda di halaman 1dari 10

Jenis-jenis tenaga kependidikan beserta tugas dan tanggung jawabnya

1.Pengertian Tenaga Kependidikan

Menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu UUSPN NO.20 tahun 2003, khusus
BAB I pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang pen yelenggaraan pendidikan, dan ayat (6)
pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipa s i dalam menyelenggarakan pendidikan. Pasal 39 ayat (1)
selanjutnya menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan p endidikan. Dan ayat (2) menyebutkan bahwa pendidikan merupakan
tenaga professional yang bertugas merencanakan, dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdia n kepada masyarakat, terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi.

2.Jenis-jenis Tenaga Kependidikan

Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan ini dapat kita bedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1)Tenaga struktural

Tenaga str uktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif
umum (pimpinan) yang bertanggungjawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan
pendidikan.Status KetenagaanTempat Kerja di SekolahTempat Kerja di Luar SekolahTenaga Stuktural

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Urusan kurikulum

Urusan kesiswaan

Urusan sarana dan prasarana

Urusan pelayanan khusus Pusat : Menteri, Sekjen, Dirjen

Wilayah : Ka Kanwil; Kormin; Kepala Bidang

Daerah : Kakandepdiknas

Kab / Kec : Kasi (pejabat-pejabat eksekutif umum yang secara tidak langsung atas penyelenggaraan
satuan pendidikan)

2)Tenaga fungsional

Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yakni
jabatan yang dalam pelaksan aan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan.

Status KetenagaanTempat Kerja di SekolahTempat Kerja di Luar SekolahTenaga Fungsional Guru


Pembimbing/penyuluh (Guru BP)

Peneliti

Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Pengembang Tes

Pustakawan Penilik

Pengawas

Pelatih (pengelola Diklat)

Tutor & Fasilitator, mis: pada Pusat Kegiatan Guru atau Tingkat Kerja Bersama

Pengembangan pendidikan (anggota Staf Perencanaan Pengembangan organisasi)

3)Tenaga teknis

Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif. Status KetenagaanTempat Kerja
di SekolahTempat Kerja di Luar SekolahTenaga Teknis

Laboran

Teknisi Sumber Belajar

Pelatih (olahraga); kesenian dan keterampilan

Petugas Tata Usaha Teknisi Sumber Belajar / Sanggar Belajar

Petugas Tata Usaha

3.Tugas dan Tanggung jawab Tenaga Kependidikan

No.JABATANDESKRIPSI TUGAS1.Kepala SekolahBertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan


penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke dalam maupun ke luar yakni dengan
melaksanakan segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh
lembaga yang lebih tinggi.2.Wakil Kepala Sekolah (Urusan Kurikulum)Bertanggung jawab membantu
Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan
pelaksanaan kurikulum dan proses belajar mengajar.3Wakil Kepala Sekolah (Urusan
Kesiswaan)Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan
kesiswaan dan ekstra kurikuler4.Wakil Kepala Sekolah (Urusan Sarana dan Prasarana)Bertanggung
jawab atas kegiatan-kegiatan inventarisasi pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
serta keuangan sekolah5.Wakil Kepala Sekolah (Urusan Pelayanan Khusus)Bertanggung jawab
membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti hubungan
masyarakat, bimbingan dan penyuluhan, usaha kesehatan dan perpustakaan
sekolah.6.GuruBertanggung jawab atas pelaksanaan tugas mengajar (membelajarkan) peserta
didik.7.Guru BPBertanggung jawab atas penyelenggaraan program bimbingan dan penyuluhan di
sekolah dengan membantu menanggulangi masalah-masalah pribadi, kesulitan belajar dan karir
masa depan peserta didik.8.Pengembang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.Bertanggung jawab
atas penyelenggaraan-penyelenggaraan program-program pengembangan kurikulum dan
pengembangan alat bantu pengajaran.9.Pengembang TesBertanggung jawab atas penyelenggaraan
program-program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan belajar dan
kepribadian peserta didik.10.PustakawanBertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan perpustakaan sekolah.11.LaboranBertanggung jawab atas penyelenggaraan program
kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah.12.Teknisi Sumber BelajarBertanggung jawab atas
pengelolaan dan pemberian bantuan teknis sumber-sumber belajar bagi kepentingan belajar peserta
didik dan pengajaran guru.13.PelatihBertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program
kegiatan latihan seperti olah raga, kesenian, keterampilan yang diselenggarakan di
sekolah.14.Petugas Tata UsahaBertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan
pelayanan administrative atau teknis operasional pendidikan di sekolah.

4.Pendidik

guru. Guru(dariSanskerta: '3f'3f'3f'3f yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnyaadalah
"berat") adalah seorang pengajar suatuilmu. Dalambahasa Indonesia, guru umumnya merujuk
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasipeserta didik.

dosen Dosenadalah pendidik profesional danilmuwandengan tugas utama mentransformasikan,


mengembangkan, dan menyebarluaskanilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidika n,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

konselor Konseloradalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukankonseling. Berlatar


belakang pendidikan minimal sarjanastrata 1 (S1) dari jurusanPsikologi Pendidikan dan
Bimbingan(PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi
profesi bernamaAsosiasi Bimbingan Konseling Indonesia(ABKIN). Melalui prosessertifikasi, asosiasi ini
memberikanlisensibagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang
menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagimasyarakatumum secara resmi. Konselor bergerak
terutama dalam konseling di bidangpendidikan, tapi juga merambah pada bidangindustridan
organisasi, penanganan korbanbencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus
bagikonselor pendidikanyang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan
konseling kepadapeserta didikdisatuan pendidikan(sering disebutGuruBP/BK atau Guru
Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

Pamong belajar Permenpan dan RB nomor 15 tahun 2012 mengatakan bahwa pamong belajar
adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan
peng embangan model pendidikan nonformal dan informal (PNFI) pada unit pelaksana teknis
(UPT) /unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan satuan PNFI. Pamong belajar merupakan jabatan
karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai pe g awai negeri sipil.
Pamong belajar pun diharapkan bisa melaksanakan kegiatan pengembangan profesi. Namun dalam
pelaksanaannya, tupoksi pamong belajar itu berbeda sesuai dengan posisi dimana pamong belajar
berada. Ada pamong belajar yang bergelut di instans i yang bernama P2PNFI, juga ada yang berkutat
di BPPNFI atau BPKB maupun SKB. Namun, nama-nama lembaga itu bisa berbeda di masing- masing
daerah, sesuai dengan selera penguasa otoda dalam menamai lembaga pemerintah yang bergerak di
bidang pendidikan nonfor mal (PNF kini berganti nama jadi PAUDNI, pendidikan anak usia dini,
nonformal dan informal). Tupoksiyang kontroversialitu adalah dalam hal melakukan kegiatan belajar
mengajar (KBM) dan pengembangan model.
Widyaiswara

WidyaiswaraadalahPegawai Negeri Sipil(PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat
yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau
melatih Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat)pemerintah.

Tutor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tutor adalah orang yang memberi pelajaran
(membimbing) kepada seseorang atau sejumlah kecil siswa (di rumah, bukan di sekolah).

Instruktur

Instruktur adalah seseorang yang bertugas melakukan pembinaan terhadap peserta dalam forum
pelatihan.

Fasilitator

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fasilitator adalah orang yang menyediakan fasilitas;
penyedia: di dalam konsep belajar mandiri, guru dan sekolah tidak lagi menjadi titik pusat kegiatan,
tetapi lebih bersifat sebagai pendukung dan kebutuhan murid

Ustadz, dan sebutan lainnya.

Ustadz adalah gelar yang umumnya disematkan oleh masyarakat Indonesia kepada pemuka agama
Islam. 'Ustadz' artinya adalah guru, pengajar agama Islam. Profesinya juru dakwah. Dalam
bermasyarakat di Indonesia, sejatinya ustadz adalah pemuka masyarakat, karena dianggap sebagai
orang yang ber ilmu dan nasehatnya diturut oleh banyak orang. Sering menjadi 'problem slover' di
ranah sosial. Masyarakatlah menetapkan siapa yang bakal menjadi 'ustadz' mereka.

Jenis proram peningkatan kompetensi program, antara lain:

1. In house training di KKG, MGMP, berupa pelatihan

2. Program magang di institusi meningkatkan kompetensi profesional guru

3. Kemitraan sekolah bekerja sama dengan pemerintah dan swasta

4. Belajar jarak jauh

5. Pelatihan berjenjang

6. Kursus di LPTK

7. Pembinaan internal

8. Pendidikan lanjut

Kegiatan selain pendidikan dan pelatihan, yaitu:

a. Dikusi masalah pendidikan

b. Seminar
c. Workshop

d. Penelitian

e. Penulisan buku ajar

f. Pembuatan media pembelajaran

g. Pembautan karya teknologi/karya seni

Permenneg PAN dan RB nomor 16 Tahun 2009 jabatan fungsional guru dan angka kreditnya,
penilaian kinerja lebih bersifat adminstratif menjadi lebih berorieantasi pada praktis, kuantitatif, dan
kualitatif. Setiap tahun dinilai kinerjanya secara teratur melalui Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dan
wajib mengikuti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). PKB dilaksanakan sejak golongan
kepangkatan III/a melakukan pengembangan diri, selanjutnya III/b wajib publikasi ilmiah atau karya
inovatif, IV/c ke IV/d wajib presentasi ilmiah. Hasil PKB guru yang masih di bawah standar kompetensi
atau berkinerja rendah wajib mengikuti program PKB sebagai pembinaan untuk mencapai
kompetensi yang standar.

1. Bentuk pengembangn diri melalui loka karya, keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah, dan kegiatan
kolektif sesuai tugas dan kewajiban guru: menyusun RPP, menyusun kurikulum, pengembangan
metode mengajar, penilaian pembelajaran, penggunanan TIK, dll.

2. Publikasi Ilmiah, antara lain:

a. Presentasi pada forum ilmiah sebagai nara sumber, penyebaran dalam lokakarya, seminar,
tingkat sekolah, KKG, MGMP, KOTA, PROVINSI, NASIONAL.

b. Publikaki hasil penelitian

c. Publikasi buku teks pelajaran, bahan ajar & pedoman guru

3. Karya inovatif adalah bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru yang
berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dan dunia pendidikan.

Sertifikasi adalah pernyataan kesesuaian dari pihak ke tiga terkait dengan produk, proses, sistem
manajemen atau personal terhadap standar tertentu.

Tujuan sertifikasi adalah untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru yang pada akhirnya
diharapkan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Baru kemudian diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan guru secara Finansial. Manfaat sertifikasi pendidik dan kependidikan
menurut Mulyasa yaitu untuk pengawasan dan penjaminan mutu tenaga kependidikan dalam rangka
pengembangan kompetensi, pengembangan karir tenaga kependidikan secara berkelanjutan dan
peningkatan program pelatihan yang lebih bermutu.

Menurut Wibowo dalam Mulyasa mengungkapkan bahwa tujuan sertifikasi guru adalah sebagai
berikut:
Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan,

Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten, sehingga merusak citra pendidik
dan tenaga kependidikan,

Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan, dengan menyediakan rambu-


rambu dan instrumen untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten,

Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan,

Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai manfaat
sebagai berikut:

1) Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu, meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan menentukan seperangkat kompetensi yang
bersifat unik

b) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para praktisi untuk mengembangkan tingkat
kompetensinya secara berkelanjutan.

c) Peningkatan profesionalisme melalui mekanisme seleksi, baik pada waktu awal masuk organisasi
profesi maupun pengembangan karier selanjutnya.

d) Proses seleksi yang lebih baik, program pelatihan yang lebih bermutu maupun usah belajar secara
mandiri untuk mencapai peningkatan profesionalisme.

2) Penjaminan Mutu

a) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap kinerja praktisi akan
menimbulkan persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik terhadap organisasi profesi
beserta anggotanya. Dengan demikian, pihak berkepentingan, khususnya para pengguna akan
semakin mengharagi organisasi profesi. Sebaliknya, organisasi profesi dapat memberikan jaminan
atau melindungi para pengguna.

b) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi pengguna yang ingin mempekerjakan orang
dalam bidang keahlian dan keterampilan tertentu.

Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa tujuan sertifikasi guru
adalah (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, (2)
meningkatkan profesionalisme guru, (3) meningkatkan proses dan hasil pendidikan, (4) mempercepat
terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi guru juga bertujuan untuk:

a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional

b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan

c. Meningkatkan martabat guru


d. Meningkatkan profesionalitas guru

Adapun manfaat sertifikasi guru dapat dirinci sebagai berikut.

a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi
guru.

b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan

c. Tidak profesional.

d. Meningkatkan kesejahteraan guru

Bagi calon guru SD yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi (PT) dengan mengambil program
studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) harus mengikuti pendidikan profesi guru (PPG). PPG
merupakan cara bagi seluruh sarjana di Indonesia untuk menjadi guru. Dalam pendidikan ini,
termasuk para calon guru SD akan ditempa selama kurang lebih satu tahun. PPG dilaksanakan di
perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Kemendikbud atau lembaga pendidikan tenaga
kependidikan (LPTK).

PPG yang merupakan rintisan yang diklaim bisa menjamin kompetensi guru ke depannya. Perekrutan
peserta PPG disusun dengan khusus. Setelah para kandidat dinyatakan lolos prasyarat akademik,
mereka ditempatkan di asrama untuk mengasah kompetensi sosial dan kepribadiannya. Seperti yang
dikatakan Mendikbud, M. Nuh, "Setiap sarjana itu boleh menjadi guru, tapi dia harus mengikuti PPG
yang lebih mengedepankan aspek pedagogik, aspek sosial dan kepribadiannya".

Bagi mahasiswa yang lulus PPG akan langsung menerima sertifikat professional. Kemendikbud juga
menyediakan beasiswa bagi mahasiswa (peserta) sampai mereka mendapatkan sertifikasi. Nantinya
seorang yg bergelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) belum boleh mengajar kalau belum lulus PPG.

"Kita juga berikan beasiswa sampai mereka mendapatkan sertifikasi. Sehingga saat lulus nanti bukan
hanya bergelar Sarjana Pendidikan (SPd), tapi benar-benar sudah jadi seorang guru. Karena SPd
belum boleh mengajar kalau belum lulus PPG," kata M Nuh (Kompas, 27/8/2012).

PPG tahun 2012 ini akan diikuti oleh sekitar 2.600 calon guru. Berdasarkan Kepmendiknas
126/P/2010 tanggal 25 Oktober 2010, di setiap provinsi telah ditetapkan perguruan tinggi yang
berhak menyelenggarakan PPG dengan program studi yang juga telah ditetapkan. Salah satu program
studi yang tersedia dalam PPG antara lain PGSD. Berikut daftar perguruan tinggi penyelenggara PPG
program studi PGSD dan PAUD.

Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara PPG PGSD


No Provinsi

Perguruan Tinggi

1 DKI UNJ

Unmuh Prof Hamka

2 Jabar UPI

Univ. Pakuan Bogor

Univ. Pasundan

3 Jateng Unes

UNY

UNS

UKS Salatiga

Unmuh Purwokerto

Unmuh Surakarta

4 DIY Univ. PGRI Yogya

Univ. Sanata Dharma

Univ. Sarjana Wiyata Taman Siswa

5 Jatim Univ. Jember

UM

Unesa

IKIP PGRI Madiun

Unmuh Malang

Unipa Surabaya

6 Sumut UNM

7 Sumbar UNP

8 Sumsel Univ. Sriwijaya

9 Riau Univ. Riau

10 Jambi Univ. Jambi

11 Lampung Univ. Lampung

12 Bengkulu Univ. Bengkulu

13 Sulut Univ. Negeri Manado


14 Sultra Univ. Halueleo

15 Sulsel Univ. Negeri Makasar

Unmuh Makasar

16 Gorontalo Univ. Gorontalo

17 Sulteng Univ. Tadulako

18 Kasel Univ. Lambung Mangkurat

19 Kaltim Univ. Mulawarman

20 Kalteng Univ. Palangkaraya

21 Kalbar Univ. Tanjungpura

22 Bali Univ. Pend. Ganesa

23 NTB Univ. Mataram

STKIP Hamzanwadi Selong

24 NTT Univ. Nusa Cendana

25 Ambon Univ. Pattimura

26 Papua Univ. Cendrawasih

27 NAD Univ. Syah Kuala

Univ. Al-Muslim Bireuen

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2012/08/daftar-perguruan-tinggi-penyelenggara-
ppg.html#ixzz45L9fuiYD

Uji Kompetensi Guru disingkat UKG adalah sebuah kegiatan Ujian untuk mengukur kompetensi dasar
tentang bidang studi (subject matter) dan pedagogik dalam domain content Guru. Kompetensi dasar
bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat
pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat pendidik).
Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah integrasi konsep pedagogik ke dalam proses
pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas.

Penyesuaian Penetapan Angka Kredit (PAK) Untuk Guru PNS dan Non PNS diatur dalam Peraturan
Menteri (PERMEN) Nomor 4 Tahun 2014 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam PERMEN tersebut dijelaskan tentang tata cara penyesuaian PAK bagi PNS dan bukan PNS.

Penyesuaian PAK bagi guru PNS merupakan penyesuaian angka kredit unsur dan subunsur kegiatan
guru yang tercantum pada PAK guru yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 dan Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Sedangkan penyesuaian PAK guru bukan PNS merupakan penyesuaian yang dilakukan berdasarkan
angka kredit kumulatif dan jenjang jabatan sebagaimana tercantum pada Surat Keputusan inpassing
jabatan fungsional guru bukan pegawai negeri sipil dan angka kreditnya yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2007 dan Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya.

Angka kredit kumulatif guru disesuaikan dengan cara menguraikan ke dalam pendidikan dan
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan. Angka kredit pendidikan ditentukan berdasarkan
ijazah pendidikan tertinggi yang dipergunakan sebagai dasar penetapan inpassing. Sedangkan angka
kredit pembelajaran/pembimbingan adalah selisih angka kredit kumulatif dengan ijazah.

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/03/penyesuaian-penetapan-angka-kredit-pak-
guru.html#ixzz45LCPKWgx

Anda mungkin juga menyukai