Anda di halaman 1dari 2

SOP Penilaian, Pengendalian, Penyediaan dan

Penggunaan Obat
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan Kab. TATI HARYATI,AM.Keb
NIP. 19680313 199003 2 007
Pangandaran
1. Pengertian Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan Sebagai acuan agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cikembulan
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Kepulauan, Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, 2007
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Peraturan Menteri
Kesehatan No. 30 Tahun 2014
5. Prosedur / Langkah- 1. Memperkirakan/ menghitung pemakaian rata-rata per bulan di Puskesmas
langkah Induk dan seluruh unit pelayanan untuk menentukan stok kerja.
2. Menentukan stok optimum yaitu jumlah stok obat yang diserahkan kepada
unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangan/ kekosongan.
3. Menentukan stok pengaman yaitu jumlah stok yang disediakan untuk
mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga.
4. Menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima.
5. Melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan kadaluarsa.
a. Penanganan Obat Hilang:
Petugas pengelola obat setelah mengetahui ada obat hilang segera
menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang beserta Berita
Acaranya, serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas. Daftar
tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran dari Berita
Acara Obat Hilang yang diterbitkan oleh Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas kemudian memeriksa dan memastikan kejadian
tersebut, serta menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, disertai Berita Acara
Obat Hilang tersebut.
Petugas pengelola obat lalu mencatat jenis dan jumlah obat yang
hilang tersebut pada kartu stok masing-masing.
Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat.
Apabila hilangnya obat karena pencurian maka dilaporkan kepada
kepolisian dengan membuat berita acara.
b. Penanganan Obat Rusak/ Kadaluarsa.
Petugas kamar obat, atau unit pelayanan kesehatan lainnya segera
SOP Penilaian, Pengendalian, Penyediaan dan
Penggunaan Obat
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan Kab. TATI HARYATI,
Pangandaran AM.Keb
NIP. 19680313 199003 2 00
melaporkan dan mengirimkan kembali obat tersebut kepada Kepala
Puskesmas melalui petugas gudang obat Puskesmas.
Petugas gudang obat Puskesmas menerima dan mengumpulkan obat
rusak/ kadaluarsa dalam gudang dan jika di gudang sendiri
ditemukan obat tidak layak pakai maka harus segera dikurangkan
dari catatan stok pada masing- masing kartu stok yang dikelolanya.
Petugas kemudian melaporkan obat yang diterimanya dari satuan
kerja lainnya ditambah dengan obat rusak/kadaluarsa dalam gudang
kepada Kepala Puskesmas.
Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan mengirimkan
kembali obat tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota,
untuk kemudian dibuatkan Berita Acara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
7. Unit Terkait Apotek, Gudang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai