2. Penilaian Hasil
a. Indicator pencapaian : mengetahui isi teks berita melalui unsur 5W+1H
b. Tekhnik penilaian : tes tulis
c. Bentuk penilaian : tes uraian
d. Instrument penilaian : menjawab pertanyaan pertanyaan berdasarkan teks
Pedoman penskoran
No Butir soal Skor
1. Tulislah 6 pokok pokok berita berdasarkan unsur unsur berita yang meliputi 60 90
5W+1H!
2. Simpulkan isi berita 10
JUMLAH 100
Soal Nomor 1 :
1. Apabila peserta didik menjawab sempurna nilai 90
2. Apabila peserta didik menjawab agak sempurna nilai 80
3. Apabila peserta didik menjawab kurang sempurna nilai 70
4. Apabila peserta didik menjawab tidak sempurna nilai 60
Soal Nomor 2 :
1. Apabila peserta didik dapat menyimpulkan dengan benar nilai 10
2. Apabila peserta didik dapat menyimpulkan tetapi kurang sempurna nilai 6
3. Apabila peserta didik menyimpulkan salah nilai 2
Jember, 29 Mei 2014
Mengetahui Guru Mapel
(..) (..)
LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. DEFINISI BERITA
BERITA adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta menarik minat khalayak pendengar
(menurut Paul De Messenner). Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi
interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus disampaikan secepatnya kepada khalayak (menurut Charnley
dan James M. Neal). Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termassa, yang dapat menarik perhatian
pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting, mencakup sisi human interest sperti humor, emosi dan ketegangan
(Menurut Assegaf , dalam Sumadiria 2005 : 64-65)
Definisi lain yang dikatakan oleh Mitchel V. Charnley (dalam Effendy, 2000:131), Berita adalah laporan tercepat mengenai
fakta atau opini yang tertarik atau penting, atau kedua duanya bagi sejumlah besar penduduk. Pada penulisan berita
mengandung unsur unsur 5W+1H.
a) Who (siapa)
Merupakan pertanyaan yang akan mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terkait langsung atau
tidak langsung dengan kejadian. Disini akan terlihat, nama nama yang termasuk dalam lingkup berita yang sedang
dibicarakan.
b) What (apa)
Merupakan pertanyaan yang akan menjawab apa yang terjadi dan akan mendorong wartawan untuk mengumpulkan
fakta yang berkaitan dengan hal hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban dalam suatu kejadian.
c) Why (mengapa)
Akan menjawab latar belakang atau penyebab kejadian. Meski jarang, why bisa dipakai untuk membuka sebuah berita
atau menjadi lead berita.
d) Where (dimana)
Menyangkut tempat kejadian. Tempat kejadian bisa tertulis detail atau hanya garis besarnya saja. Biasanya, bila berita
berasal dari tempat terkenal, maka penulisannya tidak terlalu mendetail.
e) When (bilamana)
Menyangkut waktu kejadian. Waktu yang tertera tidak sebatas tanggal, tapi dapat ditulis hari, jam, bahkan menit saat
berlangsung sebuah kejadian.
f) How (bagaimana)
Akan memberikan fakta mengenai proses kejadian yang diberikan. Bisa menceritakan alur kejadian bahkan suasana saat
suatu kejadian yang diberitakan tengah berlangsung.
Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru
yang benar. Berita memiliki daya tarik, actual dan akurat dan atau dianggap penting bagi sebagian besar penduduk dan
diterbitkan melalui media berkala. Berita yang ditulis, sebaiknya memuat struktur berita.
C. CONTOH BERITA
Dukungan politis diberikan komisi VI DPR terhadap kehadiran mobil Esemka, yang merupakan produk siswa
siswa SMK bekerja sama dengan usaha kecil menengah (UKM), awal akhir januari 2012. Mobil ini telah diperkenalkan
oleh Walikota Solo Joko Widodo pada awal januari lalu. Selain menunjukkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Indonesia, produk ini juga mampu menekan uang menguap keluar negeri sekitar Rp. 700 triliun per tahun, hasil
keuntungan penjualan mobil produk asing sekitar 1 juta unit/tahun di Indonesia.
Justru kalau berhitung dengan konsep industry, banyak keuntungan. Jadi tidak ada kendala pada pembuatan
mobil Esemka. Seperti pasar, sudah ada. Kalau dalam record business, yang pesen sudah diatas 4.000 unit, baik yang
applied formal, on call, atau lewat internet. Ini baru dijawa saja. Melihat ini, mestinya kita bahu membahu untuk
mewujudkan permintaan itu. Jadi, jangan takut kita tidak ada niatan untuk membikin pabrik tapi memaksimalkan
kapasitas SMK, yang punya praktik cukup baik, dan bermitra dengan industry industry local.
Sudah membuat komponen dan 70% komponen produk lokal. Sisanya memang beli, seperti control automatic,
meter, electro control lock. Komponen sudah diproduksi dibeberapa tempat, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Tulungagung,
Purwokerto, Tegal, Bekasi, Tangerang dan Sukabumi. Dengan pemenuhan 70% komponen lokal, itu sudah cukup.
Pabrikan pabrikan juga tidak ada 100% komponen sendiri. Tidak ada 100% Jepang atau Jerman. Oleh karena itu, semua
komponen bangsa ini perlu membantu.
Produk mobil Esemka memiliki tiga kelebihan. Selain kualitasnya tidak kalah dengan produk asing, juga bisa
menekan uang menguap keluar negeri yang diperkirakan mencapai Rp 700 triliun/tahun, dan mampu menciptakan
lapangan pekerjaan baru.
Mobil Esemka ini dapat dukungan dari departemen terkait responnya bagus. BUMN, Kemenko Kesra, Koperasi
dan UKM memberikan dukungan positif dan mendorong untuk terus maju. Kalau perindustrian belum ada statement
untuk mendorong kita. Meski begitu, kita akan terus melakukan komunikasi di panja.
Dengan perizinan tidak ada kendala. Perindustrian sudah menyatakan vehicle identification number dan
pendaftaran protipe oke. Tinggal masalah gas buang. Tetapi, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) akan membantu
menerjunkan para ahlinya guna mengatasi masalah emisi ini. Sedang sertifikasi registrasi uji tipe maupun penerbitan
BPKB dan STNK akan lancer saja.
A. SOAL
JAKARTA, KOMPAS.com Kebakaran terjadi pada gudang PT Armalindo di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, milik
seorang pengusaha Sugito Wahid, Selasa (18/12/2012).
Kebakan digudang itu lebih didominasi oleh kepulan asap, dan diduga disebabkan oleh korsleting pada panel listrik
digudang itu. Sebelumnya, pada selasa pagi, Indomaret di Jalan Pusdiklat Depnaker, Kampung Makassar, Jakarta Timur,
juga terbakar dengan mengepulkan asap cukup banyak.
Lima unit mobil pemadam kebakaran diluncurkan kegudang dikawasan Muara Baru itu. Namun, setelah diperiksa kata
Alwi, seorang petugas piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara tak menemukan titik api, tetapi hanya
menemukan kepulan asap dari panel listrik.
Kebakaran di panel listrik itu bisa langsung ditangani. Kerugiannya ditaksir hanya Rp. 1 juta berupa kerusakan pada
panel listrik, kata Alwi
Menurut pejabat fungsional Distribusi PLN Jakarta Tanggerang, Riza Indriawan, kepulan asap yang muncul dari panel
listrik itu umumnya disebabkan penggunaan kabel listrik yang standar. Dari beberapa kasus, itu biasanya disebabkan
penggunaan kabel listrik yang tak sebanding dengan arus listrik yang mengalir.
Biasanya yang dipakai itu kabel kecil, tetapi amepere-nya besar. Karena tak sebanding, kabel ini tak kuat dan memanas
sehingga bisa jadi meleleh dan berasap, ujarnya
Riza mengungkap sangat penting memerhatikan ukuran kabel yang akan digunakan dalam instalasi panel listrik. Pasalnya,
kabel itu akan ditanam dalam tembok bangunan sehingga tak mudah untuk mengawasinya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran pada panel listrik, warga sebaiknya menggunakan kabel
standar PLN yang berlabel SPL
Sumber :
B. KUNCI JAWABAN
1. Kebakaran
2. Di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara
3. Selasa, 18 Desember 2012
4. Gudang PT Armalindo
5. Diduga disebabkan oleh korsleting pada panel listrik digudang
6. Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran pada panel listrik, warga sebaiknya menggunakan kabel standart PLN yang
berlabel SPL
7. Kebijaksanaan guru
C. SKOR
Skor Jumlah
No Nama Sempurna Agak Kurang Tidak
Sempurna Sempurna Sempurna
1
2
3
4
5
dst
Nama :
Kelas/semester :
Mata Pelajaran :
Indikator Pencapaian Proses Belajar : Religius, kejujuran, tanggung jawab, antusias, responsive, santun
1.BT (belum tampak ) jika siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
2. MB (mulai tampak) jika siswa sudah bersungguh-sungguh mengerjakan tugas tapi tidak konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika siswa sudah sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dan sudah konsisten
4. Mk (membudaya) jika siswa sudah bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas secara terus menerus serta ajeg
atau konsisten
NAMA :
KELAS/SEMESTER :
MATA PELAJARAN :
Kebakaran digudang itu lebih didominasi oleh kepulan asap, dan diduga disebabkan oleh korsleting pada panel listrik
digudang itu. Sebelumnya, pada Selasa pagi, Indomaret di Jalan Pusdiklat Depnaker, Kampong Makassar, Jakarta timur,
juga terbakar dengan mengepulkan asap cukup banyak.
Lima unit mobil pemadam kebakaran diluncurkan kegudang dikawasan Muara Baru itu. Namun, setelah diperiksa, kata
Alwi, seorang petugas piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara tak menemukan titik api, tetapi hanya
menemukan kepulan asap dari panel listrik.
kebakaran dipanel listrik itu bias langsung ditangani. Kerugiannya ditaksir hanya sekitar Rp 1 juta berupa kerusakan pada
panel listrik, kata alwi
Menurut pejabat fungsional distribusi PLN Jakarta tanggerang, Riza indriawan, kepulan asap yang muncul dari panel
listrik itu umumnya disebabkan penggunaan kabel listrik yang standar. Dari beberapa kasus, itu biasanya disebabkan
penggunaan kabel listrik yang tak sebanding dengan arus listrik yang mengalir.
Biasanya yang dipakai itu kabel kecil, tetapi amepere-nya besar. Karena tak sebanding, kabel ini tak kuat dan memanas
sehingga bisa jadi meleleh dan berasap, ujarnya
Riza mengungkap sangat penting memerhatikan ukuran kabel yang akan digunakan dalam instalasi panel listrik. Pasalnya,
kabel itu akan ditanam dalam tembok bangunan sehingga tak mudah untuk mengawasinya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran pada panel listrik, warga sebaiknya menggunakan kabel
standar PLN yang berlabel SPL
Sumber :
JAWABAN
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................
A. KOMPETENSI INTI
1. MENGHARGAI