Anda di halaman 1dari 3

Dasar-dasar Desain Grafis

Secara sederhana, ada 2 (dua) hal pokok yang harus Anda pahami sebelum mulai mendesain, yaitu
elemen-elemen desain dan konsep dasar desain. Kita akan mulai terlebih dulu dengan elemen-elemen
desain.

Elemen desain adalah apa saja yang menyusun atau menjadi basis sebuah desain. Elemen desain ini
sangat beragam jenisnya, Anda pun bisa menambahkan atau mengurangi sesuai kebutuhan dalam
pemahaman Anda. Namun, secara garis besarnya ada beberapa elemen desain yang harus Anda pegang,
yaitu:

1. Line (Garis)

Garis adalah elemen dasar yang menyusun sebuah desain. Garis yang terdiri dari kumpulan titik-titik inilah
yang menjadi penanda di mana kita membedakan antara satu obyek dengan obyek lain, serta
memungkinkan audiens mencerna suatu pesan yang dikomunikasikan secara visual.
Garis bisa berupa garis lurus (straight line) atau garis lengkung (curved line). Dengan mendayagunakan
garis, Anda bisa temukan berbagai posibilitas dalam desain yang Anda buat. Dan yang teristimewa, dalam
desain vector, garis memainkan faktor yang sangat penting, karena obyek vector tak lain adalah obyek
yang tersusun dari garis-garis. Maka ingat selalu, jangan pernah meremehkan arti sebuah garis!

2. Form & Space (Bentuk & Ruang)

Form atau bentuk adalah kumpulan garis-garis yang saling bersambungan yang membentuk suatu obyek
tertentu. Obyek, atau kerap disebut shape, ini bisa berupa obyek geometris, seperti kotak, lingkaran, elips
dan poligon, atau obyek bebas non geometris.
Ketika Anda membuat obyek, pada saat itu pula Anda membuat ruang (space). Ruang dalam desain bisa
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu ruang positif (positive space) dan ruang negatrif (negative space).
Yang dimaksud dengan ruang positif adalah ruang yang ada di dalam obyek yang Anda buat itu sendiri.
Semisal Anda membuat obyek kotak, maka obyek kotak itulah yang kita sebut sebagai ruang positif.
Sedangkan ruang negatif (negative space) adalah ruang di luar obyek yang Anda buat, yang meliputi area
kanvas tempat Anda mendesain. Anda harus memperhatikan penggunaan positive space dan negative
space ini, karena terkadang kekuatan sebuah desain sangat ditunjang oleh keseimbangan antara kedua
jenis ruang ini.\

3. Color (Warna)

Warna adalah elemen desain yang sangat penting, karena secara psikologis, manusia mengenali warna
lebih dulu ketimbang bentuk atau teks. Bahkan jika warna yang dimaksud adalah hitam putih, atau
monokrom.

Dalam desain grafis, terdapat banyak konsep mengenai warna dan bagaimana penggunaannya. Penulis
hanya akan menyinggung 2 hal pokok mengenai warna yang musti Anda pegang, yang pertama adalah
psikologi warna dan yang kedua adalah mode warna.

* Psikologi Warna
Psikologi warna berkaitan dengan persepsi manusia mengenai warna yang ada dan bagaimana pengaruh
warna terhadap manusia.
Dalam pada ini, warna secara global dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu warna panas/hangat (warm
colors), warna dingin/sejuk (cool colors) dan warna netral (neutral colors).

Warna panas/hangat mempunyai kemampuan untuk menstimulasi/merangsang persepsi manusia,


menimbulkan nuansa kehangatan, arti penting, ketajaman, dan sebagainya. Warna-warna semacam ini
sangat cocok digunakan untuk menarik perhatian atau memberi aksentuasi pada desain.
Yang masuk dalam kategori warna panas/hangat ini semisal merah, kuning, oranye dan varian dari
ketiganya.

Contoh jelas dari penggunaan tipe warna ini adalah lampu lalu lintas warna merah digunakan untuk
memperingatkan pengemudi agar berhenti (tanda larangan). Juga rambu lalu lintas umum menggunakan
warna dasar kuning yang memberi peringatan dan menekankan penonjolan yang akan senantiasa nampak
jelas meski berada di lingkungan yang padat.
Warna kedua, yaitu warna dingin/sejuk, sesuai namanya adalah warna-warna yang memberi nuansa
kesejukan, kalem, keteduhan, dingin, kemantapan dan segala kualitas semacam ini. Warna yang masuk
kategori ini antara lain, biru, hijau, ungu serta varian-variannya.
Warna dingin/sejuk umum digunakan sebagai background, atau warna isi area yang relatif luas, guna
memberi kesan kelapangan, ketenangan, ketelitian dan sebagainya. Semisal pada bidang-bidang yang
terkait dengan pengetahuan, teknologi, kesehatan, perbankan dan sebagainya.
Sedangkan kategori warna berikutnya adalah warna netral. Warna netral mempunyai keistimewaan mampu
dipadukan dengan warna panas maupun dingin, dan umumny bermanfaat untuk menetralisir efek berlebih
dari kedua tipe warna tersebut.
Banyak digunakan sebagai backgouind dan atau warna teks, warna netral ini misalnya adalah hitam, putih,
dan varian abu-abu.

* Mode Warna
Mode warna adalah bahasan yang amat penting yang tak boleh Anda lewatkan, karena mode warna terkait
dengan pengetahuan teknis bagaimana program desain grafis, dalam hal ini Adobe Illustrator menampilkan
warna maupun mencetaknya.
Terdapat beragam mode warna yang digunakan oleh program desain untuk bisa menampilkan warna,
namun ada 2 (dua) mode warna pokok yang musti Anda pegang. Kedua mode ini adalah mode warna RGB
(Red-Green-Blue), dan mode warna CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black).
Dinamakan demikian mengacu pada komponen warna dasar yang dipadukan untuk menghasilkan ragam
warna yang berbeda pada suatu desain. Mode RGB menggunakan 3 (tiga) komponen warna dasar, yaitu
Red (merah), Green (hijau) dan Blue (biru). Sedangkan mode CMYK menggunakan 4 (empat) komponen
warna dasar, yaitu Cyan (sian), Magenta (magenta), Yellow (kuning) dan Black (hitam).
Mengapa keduanya penting, karena masing-masing mode warna ini digunakan untuk dua kepentingan
desain yang utama, yaitu mode RGB untuk tampilan di monitordan media elektronik lainnya, sementara
mode CMYK digunakan untuk mencetak desain pada media tertentu, seperti kertas dan sebagainya.
Jadi prinsipnya, gunakan mode warna RGB jika tujuan akhir desain Anda adalah untuk ditampilkan di
komputer atau alat elektronikumum disebut desktop publishingsebaliknya gunakan mode CMYK jika
tujuan akhir desain Anda adalah untuk kepentingan cetak.
Ok, simple bukan?

4. Type (Teks)
Elemen desain berikutnya yang tak kalah penting adalah teks. Teks, tentunya Anda sudah bisa
membayangkan, yaitu huruf atau kumpulan huruf yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Tak
hanya ide pesan yang disampaikan teks secara implisit yang perlu Anda pertimbangkan, namun
juga tampilan teks secara visual pun musti mendapatkan perhatian.
Berbeda dengan penggunaan teks dalam kepentingan tata letak (layout) yang lebih menekankan fungsi
teks sebagai media penyampai pesandalam hal ini contentmaka dalam desain vector ini teks
diperlakukan tak ubahnya obyek desain lainnya.

5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)

Tekstur/Image adalah elemen yang bermanfaat memberi nuansa dan penekanan tersendiri pada obyek-
obyek ilustrasi yang ada. Dengan penggunaan tekstur yang tepat, suatu makna bisa tersampaikan secara
lebih efektif. Begitu pula pilihan image atau gambar yang cocok akan memberi nilai lebih pada suatu
desain.
Setelah membahas sekilas mengenai elemen-elemen desain, sekarang kita akan bicara mengenai dasar-
dasar desain. Sebenarnya, dasar-dasar yang dimaksud di sini adalah sekelompok guidelines yang
sebaiknya Anda gunakan untuk memudahkan penyampaian pesan yang coba dilakukan melalui suatu
desain.
Dasar-dasar desain ini banyak sekali jumlahnya dan senantiasa berkembang, dan tak hanya berlaku pada
ranah desain grafis semata, namun juga ranah-ranah seni yang lain, seperti seni lukis, seni interior dan
sebagainya. Berikut adalah beberap dasar-dasar desain yang sebaiknya Anda perhatikan seksama:

6. Balance (Keseimbangan)
Keseimbangan adalah suatu kualitas di mana sebuah desain terlihat mempunyai bobot yang setara antar
elemen-elemen penyusunnya. Bayangkan saja desain sebagai kumpulan obyek-obyek, maka pekerjaan
kreatif Anda sebagai desainer adalah menyusun bagaimana elemen-elemen tersebut bisa mencapai
keseimbangan (equilibrium).
Prinsip keseimbangan ini bisa dicapai jika Anda bisa mendayagunakan potensi ekstrinsik dan intrinsik dari
obyek-obyek bersangkutan. Semisal dengan mengatur persebaran, pemilihan bentuk, penataan warna dan
sebagainya.

7. Contrast (Kontras)

Kontras lebih berkaitan dengan penekanan elemen tertentu terhadap elemen lain. Prinsipnya adalah
negasi, di mana sebuah obyek akan terlihat jelas karena ada obyek lain yang menegasikannya
(berkebalikan kualitas).
Kontras sangat diperlukan untuk memberi bobot pada desain, dan memberi arti lebih pada suatru obyek
sehingga Anda bisa mengarahkan audiens untuk mencermati desain sesuai arti penting pesan yang ada di
dalamnya.

8. Continuity (Kontinuitas)

Kontinuitas berkaitan dengan kualitas untuk mempertahankan kesamaan ide/nuansa dari obyek-obyek
penyusun desain. Sehingga diharapkan audiens bisa memperoleh suasana yang sama dan tak kehilangan
pagangan saat menjelajahi desain tersebut.

9. Repetition (Repetisi)
Repetisi atau pengulangan berkaitan dengan penggunaan obyek-obyek dengan tipe yang sama sebagai
bagian penting dari desain. Seringkali penggunaan elemen-elemen secara repetitif terbukti efektif untuk
menumbuhkan kesadaran (awareness) di benak audiens mengenai pesan yang dimaksud.

10. Unity (Kesatuan)

Sementara kesatuan adalah suatu kualitas akhir yang coba dicapai dalam sebuah desain, dimana
meskipun desain tersebut terdiri dari beragam elemen yang berbeda, namun semuanya tetap berada
dalam suatu kesatuan makna, yaitu satu pesan tertentu yang ingin dikomunikasikan oleh desainernya.

Anda mungkin juga menyukai