PENDAHULUAN
B. Permasalahan
2. Peran Pendidikan
a. Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan dan juga bela Negara.
b. Menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan
dengan mengadakan upacara setiap hari senindan upacara hari besar
nasional.
c. Memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah
menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.
d. Melatih untuk aktif berorganisasi
3. Peran Pemerintah
a. Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa
nasionalisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.
b. Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari
jumat. Hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli
Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat
meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
c. Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk
membangun Indonesia agar lebih baik lagi.
d. Memberikan penghargaan atau apresiasi kepada anak bangsa yang
telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia baik bidang IPTEK,
Olah Raga dan bidang lainnya.
Pada akhirnya kita harus memutuskan rasa kebangsaan kita harus dibangkitkan
kembali. Nasionalisme yang harus dibangkitkan kembali adalah nasionalisme yang
diarahkan untuk mengatasi berbagai permasalahan, bagaimana bisa bersikap jujur,
adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangan, tidak korupsi, toleran, dan lain-
lain. Bila tidak bisa, artinya kita tidak bisa lagi mempertahankan eksistensi bangsa dan
negara dari kehancuran total.
Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam suatu negara
sebagai modal dasar pembangunan. Adapun solusi untuk menghadapi masalah
didalam sumber daya manusia sebagai berikut :
1. Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas
- Pemerintah harus secara komprehensif mengatasi masalah tenaga kerja dan
kepemimpinan secara berkala.
- Pemerintah harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan
secara berkala.
- Pemerintah harus membuat kegiatan program pengembangan keterampilan
dan keahlian untuk para pegawai baru dan para pemimpin perusahaan.
2. Kurangnya tingkat pendidikan yang tinggi yang disediakan sumber daya manusia
Solusi :
- Pemerintah harus membuat program sekolah gratis 12 tahun.
- Memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak miskin.
- Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasaran fasilitas yang memadai,
staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat dan memiliki sistem
administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit.
- Membuka lowongan pekerjaan agar masyarakat didaerah bisa bekerja dan
mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga dapat menyekolahkan anak-
anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi.
3. Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia.
Solusi :
- Pemerintah dan pihak swasta harus memberikan bantuan pelatihan.
Beberapa bantuan pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi
keterampilan kerajinan rotan, tenun, tekstil, makanan, minuman, jamu,
peternakan dan pertanian. Pemerintah dan pihak swasta memberikan
bantuan modal. Bantuan modal itu diharapkan bisa menjadi tambahan
masyarakat dan sumber daya manusia untuk menggerakkan usahanya atau
membuka usaha baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja.
- Pemerintah harus memberikan pelatihan keterampilan teknologi terbaru
secara berkala.
- Pemerintah dan pihak swasta harus menyediakan sarana dan prasarana
untuk melatih keterampilan para karyawan. Seperti menyediakan computer
dan alat-alat teknologi lainnya.
Kedisiplinan sangat diperlukan bagi organisasi maupun negara dalam
menjalankan roda pemerintahan. Disiplin merupakan ketaatan terhadap peraturan dan
norma kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang berlaku, yang
melaksanakan secara sadar dan ikhlas lahir dan batin , sehingga timbul rasa malu
terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Beberapa faktor yang mempengaruhi dan menunjang serta cara menegakkan
disiplin sumber daya manusia. Adapun contoh faktor yang dapat mempengaruhi tegak
tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Besar kecilnya pemberian kompensasi.
b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.
c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.
d. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.
e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.
f. Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan.
g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan
yaitu:
a. Ancaman
Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman
meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih
bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang
kita harapkan.
b. Kesejahteraan
Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja, tetapi
perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga
minimal mereka dapat hidup secara layak.
c. Ketegasan
Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa
tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang
tegas.
d. Partisipasi
Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka akan merasa bahwa peraturan
tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.
e. Tujuan dan Kemampuan
Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan
hendaknya dapat menunjang tujuan yang akan dicapai serta sesuai dengan
kemampuan dari individu atau kelompok.
f. Keteladanan Pimpinan
Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan
sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan. Salah satu tugas yang paling sulit
bagi seorang atasan adalah bagaimana menegakkan disiplin kerja secara tepat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Untuk meningkatkan dan menumbuhkan integritas yang baik pada
aparatur negara maupun masyarakat di perlukan upaya-upaya kerjasama antar
kementrian dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ataupun
seminar-seminar berkaitan dengan nasionalisme kebangsaan juga bela negara.
Dengan menumbuhkan jiwa patriotisme diharapkan masyarakat bisa
berperan serta bela negara dari ancaman baik dari dalam maupun luar. Semua
ini dapat terwujud dengan perencanaan dan program-program yang tersusun
dengan baik.