BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami
arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas
Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu
pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati
bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara
sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya Hal Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan
Aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan
yang paling memprihatinkan seolah olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan
mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan
masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan
pada kehidupan sehari hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah
dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih
baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat
yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
1.3 Tujuan
Berdasarkan kasus yang sedang dibahas dalam makalah ini, penulis merumuskan tujuan
sebagai berikut:
1.4 Manfaat
* Mendapatkan Ilmu Pengetahuan baru dalam sisi Identitas Nasional dan Nasionalisme,
serta kandungannya.
* Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
* Dapat menyuarakan mengenai pendapat dan pemikiran.
Identitas Nasional, Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak
yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan Nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.[[1]
Prof.hans kohn, NASIONALISME arti dan sejarahnya,(Jakarta:ERLANGGA,1984),H.11][1]
Faktor persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi,
atau persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor
faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan
bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
Faktor faktor obyektif itu penting, namun unsur yang terpenting ialah kemauan
bersama yang hidup nyata. Kemauan inilah yang kita namakan Nasionalisme. Yakni
suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang
mewajibkan dirinya untuk mengilhami segenap anggauta-anggautanya. Nasionalisme
menyatakan bahwa Negara kebangsaan adalah cita dan satu satunya bentuk sah dari
organisasi polotik dan bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga
kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.[[2] Prof.hans kohn, NASIONALISME arti
dan sejarahnya,(Jakarta:ERLANGGA,1984),H.12][2]
Arti menyeluruh dari Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.[[3]
Prof.Dr.H.kaelan,M.S,PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN,
(Yogyakarta:PARADIGMA,2010),h.43][3]
Berdasarkan pengertian di atas maka tiap bangsa memiliki Identitas masing masing,
antara bangsa satu dengan yang lain memiliki ciri khas yang berbeda beda, untuk
menjadi pandangan tentang jati diri yang sebenarnya yang dimiliki di dalam bangsa
tersebut.
Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas Nasional itu sendiri memiliki
proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami untuk membentuk serta
menyepakati apa yang akan di tetapkan untuk menjadi Identitas Nasional untuk bangsa
Indonesia tercinta.
melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan kerajaan
pada abad ke IV, ke V kemudian dasar dasar kebangsaan Indonesia telah mulai
nampak pada abad ke VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa
Syailendra di Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di jawa timur serta
kerajaan kerajaan lainya.
Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut yamin di
istilahkan sebagia fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara
objektif sebagai dasar Identitas Nasional Indonesia.
Oleh karena itu akar akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif
sejarah sekaligus juga merupakan unsur unsur Iddentitas Nasional, yaitu nilai nilai
yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.[[4]
Prof.Dr.H.kaelan,M.S,PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN,
(Yogyakarta:PARADIGMA,2010),h.53][4]
2.3 Identitas Nasional Indonesia :
Indonesia Raya
Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa memiliki sejarah dalam kelahiranya
sendiri, yang sangat berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir kehidupan bagi
penerus bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang paling akhir.
Adapun faktor faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa Indonesia
melipiti :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis - ekologis dan demografis.
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklin tropis dan ter
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia ( suryo, 2002 )[[6] Prof.Dr.H.kaelan,M.S,PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN,(Yogyakarta:PARADIGMA,2010),h.49][6]
1) Sejarah
Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan
yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut
telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat
berikutnya.
2) Kebudayaan
Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal
budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia.
3) Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia
untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa
Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus
dikembangkan dan di budayakan.
4) Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata lain,
agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga
merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan
disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat
dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan
dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau kelompok lainnya.
5) Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia
memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan
bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa sumpah pemuda
tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia.
6) Kasta dan Kelas
Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para penganutnya
dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana
(kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa atau
masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi
dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang
dalam situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan
untuk dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan nasib pribadi.
Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen terpenting: berkat kekuasaan,
mka milik mengakibatkan monopolisasi dan kesempatan-kesempatan.[[7]
Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-identitas-nasional][7]
Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya adalah
maraknya tentang Globalisasi.
Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana era atau zaman yang ditandai dengan
perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit,
serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya terlalu banyak.
Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan
menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu.
Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini
merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia
untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.
Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta
menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang bisnis
maupun interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek kehidupan yang
akan datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa ini tercinta.
Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara hampir
tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam pergaulan antar
bangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling
mempengaruhi di antara budaya masing-masing, menjadikan setiap perbedaan adalah
pembelajaran yang wajib di ikuti dan di lakukan. Bahkan seringkali merasa bahwa
perbedaan itu adalah ilmu yang baik untuk di tiru dan di terapkan. Adapun yang perlu
dicermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat melunturkan tata nilai yang
merupakan jati diri bangsa Indonesia?
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda
antara Negara satu dengan negaralain.
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai
berikut:
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
DAFTAR PUSTAKA
M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI,
PARADIGMA, Yogyakarta.
Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-identitas-nasional.