1. Pengertian Kemampuan
sangat berhasil.2
seseorang.
1
Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1985), hlm.
628.
2
Ibid., hlm. 628.
20
21
a. Membaca
3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), hlm. 62.
4
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 2.
21
22
belajar siswa.
pemahaman membaca.
pemahaman.
membaca pemahaman.5
5
Ibid., hlm. 4.
22
23
b. Pengertian Al-Quran
dari kitab Allah yang ditulis dalam mushaf dan bahasa Arab
a. Tahqiq
6
Sudaryo El Kamali, Pengantar Studi Al-Quran, (Pekalongan; STAIN Press, 2006), hlm.
3.
23
24
menegakkan. 7
b. Hadr
c. Tadwir
24
25
d. Tartil
B. Metode Qiroati
perkataan yaitu meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan /
cara. Jadi metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.10
Dalam bahasa Arab metode disebut Thoriqot. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia metode adalah cara yang teratur dan berfikir baik-baik untuk
mencapai maksud sehingga dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara
9
Tim Kreatif PRP, Pelajaran Tajwid Lengkap, (Semarang: Pustaka Nuun, 2015), hlm. 8.
10
Nur Unbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm. 99.
25
26
yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercipta tujuan
pelajaran.11
macam pelajaran. Menurut Shaleh dan Abd. Aziz, metode pengajaran adalah
pengajaran adalah suatu cara/ teknik yang dipilih oleh seorang guru dalam
menurut bahasa Arab adalah qaraa yang berbentuk kata perintah (fiil amr)
yaitu menjadi qiroati yang diartikan membaca. Adapun tujuan membaca Al-
Quran adalah bisa membaca dan menulis Al-Quran dengan fasih (baik dan
benar sesuai dengan kaidah qiroah dan tajwidnya). Apabila dalam membaca
dan menulis Al-Quran salah harokatnya saja, akan mengubah arti dalam ayat
Al-Quran itu sendiri, maka sangat penting sekali belajar membaca dan
11
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 40.
12
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Quran,
(Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 46.
26
27
disusun oleh H. Dahlan Salim Zarkasyi di Semarang yang terdiri dari enam
jilid dan ditambah dengan satu jilid Ghorib yang memuat musykilat dan
mengeja dan sejak permulaan belajar siswa ditekankan untuk membaca yang
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa metode Qiroati adalah suatu
metode Qiroati disini adalah metode yang disusun oleh H. Dahlan Salim
menerapakan metode Qiroati agar bisa membaca Al-Quran dengan tartil dan
13
H. Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Belajar Membaca Al-Quran Jilid I,
(Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhotul Mujawwidin), hlm.2.
14
Ibid., hlm.2.
27
28
adalah:
mengeja.
d. Materi pelajaran diberikan sesuai modul, dan tidak boleh naik jilid
fasih sesuai kaidah qiroah dan tajwidnya. Agar tujuan tersebut dapat berhasil
dengan baik, maka guru dan peserta didik harus memperhatikan beberapa
28
29
a. Untuk Guru
Dalam memberi contoh, guru harus teliti dan benar jangan sampai
dan waspada. Dalam menentukan kenaikan peserta didik, guru harus tegas
tidak boleh segan, ragu atau berat hati. Maka dari itu guru harus
3. Jika peserta didik belum atau tidak lancar, tidak boleh dinaikkan ke jilid
15
Anik Mahiroh, Efektifitas Metode Qiroati dalam Belajar Membaca Al-Quran di TPQ
AL-Karomah Tirto Pekalongan, Skripsi, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007),
hlm. 20.
29
30
tujuan pendidikan yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lain. 17 Dalam
sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan
pengajaran.
membaca Al-Quran agar bisa membaca Al-Quran dengan fasih dan benar
yang sesuai dengan kaidah Qiroah dan ilmu tajwidnya. Adapun tujuan
16
Syaiful Bahri Djamaroh dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002) Cet. Ke-2, hlm. 84.
17
Zakiyah Derajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 30.
30
31
dan benar.
tertentu.
benar.
indah.
18
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Standarisasi Nasional Mutu
Pendidikan Al-Quran, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012), hlm. 24-25.
31
32
pelaksanaanya, yakni:
b. Klasikal-Individual
kemudian anak didik di tes satu persatu dan disimak oleh semua anak didik,
pelajaran selesai.19
19
Eni sumarni, Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Kualitas Membaca Al-Quran
Siswa Kelas IV di SDN 03 Karangasem Petarukan Pemalang, Skripsi, (Pekalongan: Perpustakaan
STAIN Pekalongan, 2014), hlm. 23-24.
32
33
1. Ceramah
guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung. Metode ini
sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan siswa. Meskipun metode ini
lebih banyak menuntut keaktifan guru, metode ini tidak dapat ditinggalkan
2. Tugas
agar siswa melakukan kegiatan belajar didalam kelas, dai halaman sekolah,
dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas.
Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar secara individu
maupun kelompok.
3. Tanya jawab
pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru pada siswa, tetapi bisa
dilakukan dari siswa pada siswa dan dari siswa pada guru.
20
Syaiful Bahri D, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 94-
110.
33
34
4. Drill
membaca sekedar satu atau dua baris tanpa diurai (Alif fathah A, Ba
yaitu langsung dibaca dua-dua/ tiga-tiga huruf dengan cepat dan tidak
21
Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Membaca Al-Quran Jilid 1, (Semarang:
Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, 1990), hlm. 2.
34
35
c. Setiap tulisan dalam kotak baris bawah, termasuk pelajaran yang harus
mengajarkan.
f. Guru supaya berusaha agar setiap murid dapat membaca lancar tanpa
salah.
WAWU). Dan setiap murid membaca MAD, supaya jelas panjang dan
pendeknya.
22
Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Membaca Al-Quran Jilid 1I, (Semarang:
Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, 1990), hlm. 2.
35
36
c. Buku ini terdiri dari 13 pokok bahasan/ pokok pelajaran. Setiap murid
berikut:
23
Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Membaca Al-Quran Jilid II1, (Semarang:
Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, 1990), hlm. 2.
36
37
nyata.
d. Pelajaran makhroj SIN dan SYIN, HA (cha) dan KHO (cho). Setiap
sebaik mungkin.
GHUNNAH nyata.
g. Mengenalkan huruf WAWU yang tidak dibaca sebab tidak ada tanda
harokat.
h. Setiap MIM sukun tidak boleh dibaca dengung, kecuali MIM sukun
sukun.
setiapmurid.
37
38
Adapun cara mengajarkan buku Qiroati jilid lima adalah sebagai berikut:
Qolqolah.
24
Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Membaca Al-Quran Jilid 1V, (Semarang:
Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, 1990), hlm. 2.
38
39
Jilid enam adalah pelajaran khusus IZHAR HALQI dan mulai belajar
membaca Al-Quran juz satu. Adapun cara mengajar jilid enam adalah
sebagai berikut:
telah diterangkan oleh guru dilanjutkan setiap murid membaca dua baris
b. Jika setiap murid dalam membaca dua baris tidak pernah salah baca
lima. Namun jika ada yang salah baca, supaya mengulang dari halaman
pertama lagi.
setiapmurid membaca satu ayat sampai selesai satu halaman. Jika masih
25
Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Membaca Al-Quran Jilid VI, (Semarang:
Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, 1990), hlm. 2.
39