TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS CIANJUR KOTA,
6
MEMUTUSKAN
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan
didalamnya, akan diadakan perbaikan seperlunya;
Ditetapkan di : Cianjur
pada tanggal : 14 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS CIANJUR KOTA
A. Kebijakan Umum
1. Program mutu dan keselamatan pasien wajib di jalankan di seluruh unit
Puskesmas Cianjur Kota
2. Pelaksanaan indikator mutu dan pelaporan insiden wajib dilaporkan ,dianalisis
,di tindak lanjuti dan di evaluasi bersama unit terkait di Puskesmas Cianjur
Kota.
3. Puskesmas Cianjur Kota wajib menjalankan pencegahan terjadinya insiden di
puskesmas melalui pelaporan insiden ,tindak lanjut dan solusi guna
pembelajaran supaya tidak terulang kembali
4. Puskesmas Cianjur Kota wajib melaksanakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
B. Kebijakan Khusus
1. Prioiritas Pelaksanaan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi
tiga area yaitu rawat jalan, Instalasi gawat darurat dan Sasaran keselamatan
pasien Laboraturium.
2. Jenis indikator mutu yang dilaksanakan di Puskesmas Cianjur Kota yaitu jenis
indicator mutu pelayanan terdiri atas : Indikator Area Klinis, Indikator, Area
manajerial , Indikator Area Sasaran Keselamatan pasien.
3. Pelaksanan Indikator mutu meliputi : penyusunan, Jenis indikator , Sosialisasi
indikator, Trial indikator, Implementasi indikator mutu, Validasi., Pencatatan dan
pelaporan Analisis data., Rapat pimpinan, , Publikasi data, Evaluasi dan tindak
lanjut (monitoring dan evaluasi) indikator mutu. Dan pelaporan ke Kepala
Puskesmas
4. Manajemen tata Kelola Mutu dan keselamatan pasien di laksanakan oleh Tim
mutu dan Tim keselamatan pasien berdasarkan pedoman, panduan, kebijakan
dan SOP mutu dan keselamatan dalam menjalankan program mutu dan
keselamatan pasien Puskesmas
5. Kepala Puskesmas menyetujuai rencana mutu dan keselamatan pasien dan
menindaklanjuti laporan tentang pelaksanaan program perbaikan mutu dan
keselamatan pasien melalui wakil manajemen mutu.
6. Hasil pelaksanaan target indikator, apabila dalam upaya pencapaian target dari
suatu proses, program / sistem tidak sesuai yang diharapkan, puskesmas
membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses
sesuai prinsip peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rancangan proses
yang baik adalah :
a. Konsisten dengan misi dan organisasi
b. Memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat dan staf lainnya
c. Menggunakan pedoman praktek terkini, standart pelayaan medis,
kepustakaan ilmiah, dan informasi lain berdasarkan rancangan praktek
klinik
d. Sesuai dengan praktek bisnis yang sehat
e. Relevan dengan informasi dari manajemen resiko
f. Berdasar pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas
g. Berdasar praktek klinik yang baik dari Puskesmas
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan mutu terkait
i. Mengintegrasikan berbagai proses dan sistem
7. Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Cianjur
Kota , menggunakan pedoman internal maupun eksternal dalam pelaksanaan
asuhan klinik.
8. Tim mutu dan keselamatan pasien Puskesmas berkolaborasi dengan petugas
yang berpengalaman, pengetahuan dan keterampilan cukup dalam
mengumpulkan dan menganalisa data-data mutu dan keselamatan pasien
secara sistematik.
9. Kepala Puskesmas memberikan bantuan teknologi, sarana prasarana dan
dukungan lainnya untuk mendukung program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
10. Puskesmas menetapkan kebijakan pelaporan insiden dari unit pelayanan ke Tim
keselamatan pasien Puskesmas Cianjur Kota dalam upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien .
11. Puskesmas wajib melaksanakan managemen resiko di Puskesmas
12. Puskesmas melaksanakan 6 sasaran keselamatan pasien, meliputi :
a. Ketepatan Identitas Paien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien.
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
f. Pengurangan resiko pasien jatuh.
13. Puskesmas wajib menjalankan stndar keselamatan pasien
14. Puskesmas mewajibkan kepada seluruh karyawan yang menjalankan pelayanan
bekerja berdasarkan estndar prosedur yang yang berlaku
15. Puskesmas membuat report incidence meliputi kejadian insiden ,KPC, KNC,
KTD, sentinel event dalam waktu maksimal 2x24 jam.
16. Puskesmas bersama Tim keselamatan pasien mengupayakan terlaksananya
Root Cause Analysis (RCA) / identifikasi masalah dan Failure Mode Effect
Analysis (FMEA) / analisa penyebab masalah.
17. Puskesmas melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanan kegiatan
peningkatan mutu dan kesalamatan pasien
18. Model dari mempertahankan Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien
diagram 5 SIKLUS : DESIGN, MEASURE, ASSESS, IMPROVE, AND
REDESIGN
19. Dukungan sistem informasi mutu dan keselamatan pasien bersifat
Confidentiality (data rekam medis sangat rahasia, harus memiliki wewenang
dengan baik) dan dalam bidang Pengumpulan data
20. Review dokumen tahunan / ( PLAN-ANNUAL REVIEW ) dalam perencanaan di
review dan diperbaiki setiap tahun nya.
21. Approval berupa peran Kepala Puskesmas menyetujui dan menandatangani
panduan manual mutu.
22. Penyampaian informasi PMKP kepada staf disampaikan melalui media
komunikasi melalui media elektronik, IT online, koordinasi, sosialisasi secara
tertulis, pamflet / madding / banner, dll
23. Monitoring dan evaluasi peningkatan mutu dan keselamatan dengan metodologi
PDCA ( Plan, Do, Cek dan Action )
24. Surat keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan dan
akan dilakukan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali.
25. Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka
akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya