Anda di halaman 1dari 3

Emosi Menurut (SKU Pramuka)

Emosi
Pengertian Emosi. Dalam kehidupan banyak sekali permasalahan, dalam berita-berita banyak
dikabarkan orang masuk bui hanya karena tidak dapat menahan emosi. Pemukulan, adu fisik dan
bahkan pembunuhan. Alangkah sayangnnya permasalah itu timbul hanya karena masalah sepele
dan emosi yang meluap-luap.
Beberapa kejadian buruk diakibatkan karena emosi, sungguhnya emosi sendiri itu apa? banyak pakar
psikologi yang meguraikan emosi itu seperti apa, yaitu :
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, motion, dari mouvoir, 'kegembiraan' dari
bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin
bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap
kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi
dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa
tidak enak untuk beberapa jam.
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel
Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan
biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya
adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai
contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi
terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah
satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku
dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
(Prawitasari,1995)
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi
terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai
sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:
Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut
dan terletak di batang otak Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka
secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat
pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang
sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut.<emosi/> Pada
saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Frekuesi dan durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya
bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa
sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.
Rasionalitas dan emosi
Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting
mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar. Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan
yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi emosi
Dalam The Expression of the Emotions in Man and Animals, Charles Darwin menyatakan bahwa
emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah.Emosi sangat
berguna karena memotivasi orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup
tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan,
menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap
tingkah laku manusia. manusia lain.
Klasifikasi Emosi
Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau
negatif. Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah
evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau
rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti
menjadi nonemosional.
Sumber-sumber emosi dan suasana hati

Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi
tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih
mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam
situasi apa pun. Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa pun
secara lebih intens atau memiliki intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di mana
individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi.
Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada daam
suasana hati terbaik di akhir minggu.
Cuaca
Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Seorang
ahli menyimpulkan, "Berlawanan dengan pandangan kultur yang ada, data ini menunjukkan bahwa
orang-orang tidak melaporkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah atau sebaliknya.
Stres
Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang
menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang
semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat.
Aktivitas sosial
Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi
sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga
berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal,
atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif
dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.
Tidur
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh
tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan
ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk,
menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk
pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.
Olahraga
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif.
Usia
Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi
negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.
Gender
Dalam perbandingan antar gender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar
dibandingkan pria. Mereka megalami emosi secara lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi
emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan. Tidak seperti pria, wanita juga
menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca petunjuk nonverbal
dan paralinguistik secara lebih baik.
Batasan eksternal pada emosi
Setiap organisasi mendefinisikan batasan-batasan yang mengidentifikasi emosi-emosi yang dapat
diterima dan sampai tingkat mana karyawan dapat mengekspresikannya.
Pengaruh-pengaruh organisasional
Pengaruh-pengaruh budaya
Sebagai contoh, di Cina orang menyatakan bahwa mereka mengalami lebih sedikit emosi positif dan
negatif dibandingkan orang-orang dalam budaya lainnya, dan apa pun emosi yang mereka alami
adalah kurang intensitasnya dibandingkan pada kultur lain.
Kerja emosional
Kerja emosional adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang
diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja. Konsep kerja
emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan, contohnya sebuah
maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka untuk gembira. Tetapi kerja emosional
dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan. Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan
bawahannya untuk bersikap sopan dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja. Tantangan
sebenanrnya adalah ketika para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang
bersamaan mengalami emosi yang lain. Perbedaan ini disebut disonansi emosional. Jika dibiarkan,
perasaan terkungkung dari frustasi, kemarahan, dan kebencian akhirnya dapat menyebabkan
kelelahan emosional dan kejatuhan mental.

Anda mungkin juga menyukai