Anda di halaman 1dari 264

PENGANTAR PENDEKATAN

COGNITIVE BEHAVIORAL
THERAPY & BEHAVIORAL
ACTIVATION

A. Kasandra Putranto,
Psikolog
Curriculum Vitae

1986 SMAN VI Jakarta

1989 None II Jakarta Utara

1992 Psychology Faculty University of Indonesia

2016 Public Relations Indonesian Clinical Association

2016 Public Relations Indonesian Forensic Association

2016 Board of Supervisory National Commission for


Child Protection

2016 Clinical (24) & Forensic (14) Psychologist

2016 Director of Kasandra Associates for 19 years

2016 Writer of 3 books and 1 Hypnotherapy CD

2016 Founder of Attitude Achievement Generation


PERSONAL DATA

Name : _______________________________________

Occupation : ___________________________________

Address : _________________________________________

Tel No. : _________________________________________

Date : __________________________________

Mohon lembaran ini diserahkan kepada fasilitator


PRE TEST
Apa yang anda ketahui tentang aplikasi Cognitive
Behavior & Behavior Activation dalam penanganan /
intervensi klinis ?
______________________________________________
______________________________________________
Apakah anda pernah mengikuti program sejenis ?
Sebutkan !
______________________________________________
______________________________________________
THOUGHT & FEELING
CHECK
Apa yang sejujurnya anda pikirkan dan
rasakan saat ini ?
______________________________
______________________________
______________________________
SUMPAH PROFESI
Saya akan membaktikan ilmu saya sesuai martabat dan tradisi luhur profesi saya sebagai psikolog,
psikolog,

Saya akan menjaga martabat dan tradisi luhur profesi saya sebagai psikolog,
psikolog,

Saya akan melaksanakan pekerjaan saya dengan memperhatikan perikemanusiaan dan mengutamakan kepentingan
masyarakat sesuai norma dan kaidah yang berlaku,
berlaku,

Saya akan menjaga kerahasiaan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya
sebagai psikolog,
psikolog,

Saya akan berupaya sungguh


sungguh--sungguh untuk tidak terpengaruh oleh pertimbangan yang bersifat keberpihakan
berdasarkan alasan tertentu dalam menjalankan profesi saya
saya,, seperti keagamaan
keagamaan,, kebangsaan,
kebangsaan, kesukuan,
kesukuan, politik
kepartaian,
kepartaian, kedudukan sosial atau kemampuan ekonomi,
ekonomi, dalam menunaikan kewajiban terhadap klien,
klien,

Saya tidak akan memanfaatkan pengetahuan saya selaku psikolog untuk sesuatu yang bertentangan dengan etika
psikologi,
psikologi,

Saya akan mentaati dan mengamalkan kode etik psikologi Indonesia


Indonesia,,

Saya akan bersikap saling menghormati dengan sejawat saya

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh


sungguh--sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya
saya.. Saya
ikrarkan
RUNDOWN
KERANGKA MATERI PELATIHAN
1. PENGANTAR PENDEKATAN PERILAKU DALAM ANALISIS KASUS DAN ASESMEN KASUS KLINIS
2. PENGANTAR APLIKASI BEHAVIORISTIK : CBT, BA & NEUROPSIKOLOGI DALAM INTERVENSI KASUS KLINIS

HARI 1 1 08.30 - 09.00 PERKENALAN, PRETEST & INFORMASI Slide 1 - 6

2 09.00 - 10.0 TRANSFORMASI DUNIA, TRANSFORMASI KERJA, METAMORFOSIS INDIVIDU Slide 8 - 16

3 11.00 - 12.00 Pemahaman perilaku berisiko vs Ketrampilan Social Resilient Slide 17 - 55

4 13.00 - 13.30 Memahami prinsip dasar perkembangan perilaku slide 56 - 65

5 13.30 15.00 Aspek Neuropsikologi Brain dan Behavior Slide 66 - 123


Tata laksana asesmen perilaku, Interpretasi hasil Asesmen dan Penyusunan
6 15.00 16.00 Slide 124 142
Laporan

7 16.00 16.30 Prinsip Pemulihan Trauma Slide 143 - 155

HARI 2 1 08.30 - 09.00 Perbandingan CBT dengan NLP & Hypnosis slide 156 165

2 09.00 - 09.30 Definisi, Sejarah dan Perkembangan CBT slide 166 - 181

3 09.30 - 10.00 Aplikasi CBT dalam penanganan kasus klinis slide 182 198

4 10.00 - 12.00 Prinsip Dasar Transformasi Diri Slide 199 219

5 13.00 16.00 Aplikasi Behavior Activation slide 220 - 244

6 16.00 16.30 Komitmen Perubahan Perilaku slide 245


World
Transformation
Past Product
Future Product
FUTURE Z GENERATION
The Power of
Evolution
CREATIVE CONCEPT
INNOVATION
COMPETENCE
CONNECTION
NITENI
NIROKKE
NAMBAHI
Todays Needs

Corporate Transformation

Individual Metamorphosis

Key : Motivation to Achieve Plan

Sharing

Preparation
Innovation
Facts of Life

ARE YOU READY TO CHANGE ?

15
What have They done
for our Country ?

TEEN FROM 1916 TEEN FROM 2016


ANALISA SITUASI DAN AKAR
PERMASALAHAN
PSIKOSOSIAL
DALAM TINJAUAN
PENDEKATAN PERILAKU
PERILAKU APA YANG DIHARAPKAN
ORANG TUA DARI ANAK ?

Need for Assessment Are you a special person who has no


regrets and pushes others to be
Are you a sweet, innocent role whoever you want to be and do
or ambitious type ? whatever you want to do ?
INDONESIAN REALITY
Indonesias
High Risk Situation
4/18/2017
Marriage Age
in Indonesia
2010 Basic Health Research in Indonesia : early marriages
ranging from 15 to 19 years old is 46.7 per cent
cent..

1974 Indonesian Marriage Law : Females can legally marry


at 16 years old with the consent of the parents.

Under 19 years old, reproductive organs of females are still


immature and can have severe consequences on
pregnancies at this age including bleeding during delivery
and can lead to maternal mortality in Indonesia.

2012 Indonesian Demographic and Health Survey: 160,681


recorded deaths on babies.
GIRLS ARE not READY TO
BECOME MOTHER
BOYS ARE NOT READY
TO BECOME FATHER
IMPORTANCE OF
MOTHERS EDUCATION
The Children of well-
well-educated
mothers are found to be more
confident, vibrant, active self
reliant, free from anxieties and
other psychological problems. They
apparently look tidy, please and
contented
The Children of less educated
mothers are found shy, lacking in
confidence, lacking on
interpersonal communication skills,
less participation in class activities,
low self esteem, less reactive
Pejabat Korupsi/kolusi/nepotisme/suap
Lembaga
Legislatif
Eksekutif Kebijakan yang merugikan
Yudikatif
Penegakan hukum yang tidak
Pelaku maksimal
Media
Tayangan non edukatif

Tayangan menyesatkan
Pelaku
Industri &
Terus menerus
Usaha Industri yang merugikan rakyat
melakukan hal destruktif
Industri yang menipu

Masyarakat Pendidikan yang membebani


Umum

KUALITAS Masyarakat tidak peduli


MANUSIA
INDONESIA Tawuran, konflik, permusuhan,
TIDAK Masyarakat kekerasan, kejahatan seksual,
BERADAB Sekolah
sampai pembunuhan

Keluarga :
DESTROY
Bencana buatan manusia
Anak &
Orang Tua INDONESIA
Keluarga gagal melindungi anak
Pejabat
Lembaga Keputusan yang menguntungkan dan
Legislatif melindungi rakyat banyak
Eksekutif
Yudikatif Pemberantasan tindakan ilegal

Pelaku Tayangan edukatif


Media
Tayangan Inspiratif pekerti prestasi

Industri menguntungkan rakyat


Pelaku
Industri & Terus menerus
Industri meningkatkan taraf hidup
Usaha
rakyat
melakukan hal konstruktif
Fasilitas yang berpihak kepada
rakyat banyak
Masyarakat
Umum
Fasilitas yang menyejahterakan
KUALITAS rakyat banyak
MANUSIA
INDONESIA
Masyarakat Perilaku taat aturan, bermartabat
BERADAB dan bertanggung jawab
Sekolah

SAVE
Perilaku saling menghormati &
Keluarga : menghargai
Anak &
Orang Tua
INDONESIA
Keluarga yang berhasil melindungi
anak
Family
is A HUMAN FACTORY
The Origin of
Human Behavior

Nature Nurture

Will
CONFLICT IN HUMAN
LEARNING PROCESS
FAMILY COMMUNITY
CONFLICT IN HUMAN
LEARNING PROCESS

SCHOOL GOVERNMENT
CONFLICT IN HUMAN
LEARNING PROCESS
SCHOOL PEER GROUP
kusrin
The End of Creativity
Locus of Control
Who is responsible for your life ?

FATE ? DESTINY ?

INTERNAL CONTROL ? EXTERNAL CONTROL ?


Penelitian
Rohner PERAN Orangtua
Orangtua yang Menerima Orangtua yang Menolak
Anaknya Anak merasa
Anaknya
- Tidak diterima
Anak merasa
merasa:: - Tidak disayang
- Dikecilkan
- Disayang - Dibenci
- Dilindungi
- Dianggap berharga Anak dapat menjadi kepribadian:
kepribadian:
- Diberi dukungan Tidak mandiri atau terlihat
mandiri,, tetapi tidak peduli
mandiri
Anak dapat menjadi kepribadian:
kepribadian: terhadap orang lain
Pro-
Pro-sosial mudah tersinggung
Percaya diri Berpandangan negatif pada orang
Mandiri lain dan kehidupannya
Bersikap agresif pada orang lain
Peduli dengan lingkungannya Minder
Merasa dirinya tidak berharga
Anak dapat berkomunikasi baik
Anak tidak dapat berkomunikasi baik
Understand
Risk Taking Behavior
vs
Social Resilient
6 Aktivitas Berisiko pada Remaja
Zuckermen (2000)
1. Merokok

RISK 2. Mengkonsumsi alkohol

3. Menggunakan obat
obat--obatan terlarang
1.Masalah Akademik 4. Perilaku seksual yang tidak aman
2.Menikah Muda 5. Mengemudi dengan gegabah
3.Mengemudi Beresiko
6. Berjudi
4.Adiksi (game, rokok-alkohol-drugs, judi,
sex)
5.Kekerasan
6.Pelanggaran Hukum
Risk Taking Behavior

The study of risk-


risk-taking should consider that risky decisions
maybe the result of a probabilistic decision process entailing
several activities: identification of possible courses of action;
identification of consequences; evaluation of the attractiveness
(or unattractiveness) and chances of the consequences;
combination of all the previous assessments and choosing
according to that combination. - Fischoff -
Behavior which involves potential negative consequences
(loss) but is balanced in some way by perceived positive
consequences (gain) - Moore & Gullone -
Masalah Akademik
Kurang berprestasi :
Prestasi dibawah potensi
Prestasi dibawah standard rata
rata--rata
Kesulitan untuk mencapai target belajar
belajar..
Kesulitan belajar
Motivasi rendah
Kurang berambisi
Konsentrasi
Emosi & perilaku
Hubungan interpersonal
Kekerasan
Masalah PERKEMBANGAN

Kesulitan fisik dan motorik


Keterbatasan inteligensi
Disfungsi otak
Kelainan kromosom
Gangguan Pervasive
Gangguan kecemasan dan emosi
Gangguan belajar (dsyslexia,
dsyslexia, dyscalculalia,
dyscalculalia,
dysgraphia, dysphasia)
ADD/ADHD
Gangguan Bicara dan Bahasa
Menikah Muda
Mengemudi BerI
BerIsiko
MEROKOK
remaja mulai merokok usia 12 14
Di dunia 1.100.000 perokok
perokok,,
45% di antaranya remaja
remaja..
survei di beberapa SMP di Jakarta:
- 40% perokok aktif (35% L & 5% P) P)
- 25% mengalami drop out dari sekolah
Bahaya Merokok
Merokok::
1. Penyakit (kanker paru,
paru, pnemonia
pnemonia,, jantung koroner
koroner))
2. Penuaan dini
3. Impotensi
4. Kecanduan
5. 3x berisiko alkohol
alkohol,, 8x berisiko menghisap ganja
ganja,,
dan 22x berisiko kokain.
kokain.
1. Kematian
Merokok tidak dapat menenangkan.
menenangkan. Hal itu hanya efek
sementara saja dari nikotin
nikotin..
ALKOHOL
1. Penyakit liver
2. Penyakit jantung
3. Kerusakan otak dan syaraf
4. Kecelakaan pada saat
mengendarai kendaraan
5. Seks bebas
6. Meningkatnya kemiskinan dan
tindak kejahatan
7. Kematian
NARKOBA
Remaja laki
laki--laki lebih rentan untuk mengkonsumsi obat obat--
obat terlarang dibandingkan dengan remaja perempuan
perempuan,,
ini dipengaruhi oleh aspek lingkungan (keluarga
keluarga,, sekolah
sekolah,,
dan jaringan sosial
sosial)) dan psikologi (gangguan perilaku
perilaku).).

Badan Narkotika Nasional (BNN):


Pengguna narkoba di Indonesia sekitar 3,2 juta orang
(1,5% dari jumlah penduduk
penduduk).
).
8.000 orang menggunakan jarum suntik
suntik,, 60%-
60%-nya
terjangkit HIV/AIDS.
15.000 orang meninggal setiap tahun
tahun..

Kelompok obat
obat--obatan terlarang berdasarkan efeknya
efeknya::
1. Halusinogen (kokain
kokain,, LSD)
2. Stimulan (Ekstasi
Ekstasi))
3. Depresan (Putaw
Putaw))
4. Adiktif (Ganja, Heroin)
Adiksi Game
PORN is Addiction
Perilaku Seksual Ber
BerIIsiko
ABORSI
Kasus aborsi di kalangan remaja tinggi
tinggi,, data
2,5 juta jiwa perempuan pernah melakukan
aborsi dan 27% nya / 700 ribu dilakukan oleh
remaja.
remaja.

Lebih dari 200 perempuan meninggal sia sia--sia


setiap hari akibat dari komplikasi aborsi
aborsi..

Dampak jangka pendek


pendek::
1. Pendarahan
2. Infeksi pasca aborsi
3. Kematian

Dampak jangka panjang:


panjang:
1. Gangguan kesuburan
2. Infertilitas
REMAJA RENTAN
BERIISIKO TINGGI
BER
Kepribadian Rapuh
Kecerdasan Emosi -
Kecerdasan Sosial -
REMAJA TANGGUH
BERIISIKO RENDAH
BER
REMAJA TANGGUH
BERIISIKO RENDAH
BER
REMAJA TANGGUH
BERIISIKO RENDAH
BER
Memahami PRINSIP DASAR
PERKEMBANGAN PERILAKU
Faktor yang berperan
Faktor yang berperan

Nature (Edward Thorndike, 1903):


Faktor gen atau karakteristik dasar
Hereditas adalah penentu perilaku manusia

Nurture (John Watson, 1925):


Perilaku dibentuk dari pengalaman dan proses belajar

Will (Viktor Frankl


Frankl,, 1946)
1946)::
Perjuangan untuk menemukan makna dalahm kehidupan
pendorong paling utama dan kuat dalam manusia
Hasil Penelitian
Kembar Identikal
Penelitian atas lebih dari 14.5 juta pasangan kembar
identikal selama 50 tahun oleh Dr. Beben Benyamin

Rata-
Rata-rata variasi untuk sifat dan penyakit manusia adalah
49% genetik dan 51% faktor lingkungan

It is not a matter of nature vs. nurture, but it is a matter of


Nature, Nurture and Will (Metamorphosis principles)
PEMBENTUKAN KARAKTER
(CHARACTER BUILDING)

Nilai agama dan religiusitas


Nilai hukum
Nilai normatif sosial budaya
Nilai normatif kelompok
Nilai sekolah
Nilai keluarga
PEMBENTUKAN KARAKTER
(CHARACTER BUILDING)

Berkowitz (1998):
Kebiasaan berbuat baik tidak selalu menjamin
bahwa manusia yang sudah terbiasa tersebut secara
sadar (cognition) menghargai pentingnya nilai-
nilai-nilai
karakter (valuing)
(valuing)..
Harus ada aspek emosi/
emosi/perasaan (feeling)
Desiring the good Keinginan untuk berbuat baik
(Lickona 1991)
Lickona,, 1991)
PEMBENTUKAN KARAKTER
(CHARACTER BUILDING)

Lickona (1992):
Components of Good Character
melalui pendidikan budi pekerti PLUS
1) Pengetahuan (Cognitive) Moral Knowing
2) Perasaan (Feeling) Moral Feeling
3) Tindakan (Action) Moral Action
Tanpa 3 aspek TIDAK EFEKTIF
PEMBENTUKAN KARAKTER
(CHARACTER BUILDING)

1) Kompetensi (Competence)
2) Keinginan (Will) Tindakan Moral
3) Kebiasaan (Habit) (Moral Action)

Sjarkawi (2006):
Tindakan moral merupakan sesuatu yang
HARUS dibiasakan pada diri anak,
anak, AGAR
menjadi bagian dari karakternya.
karakternya.
Role of Leader
You are responsible for your life.
You cant keep blaming somebody else
for your dysfunction,
dysfunction,
life is really about moving on
on

Oprah Winfrey
Behavior Modification

Life Problem Life Problem

Not Motivated Motivation to Change

Lock True Happiness Unlock True Happiness

Trouble Resilient
ASPEK NEUROPSIKOLOGI
BRAIN & BEHAVIOR
FACTS
ABOUT BRAIN

Responsible for the ability to think, express, feel


and controls involuntary actions such as breath,
etc. as the important thing to survive
Made up of 75% of water and the brain is the one
which helps to develop our own self and increase
our personality
As pattern of the brain changes with time the
functioning of the brain also changes with the
person
BRAIN HYPOTHESIS
BRAIN HYPOTHESIS
Peran Otak
Peran Neurotransmitter
NEURON HYPOTESIS

cholinergic berperan dalam perilaku


berjalan dan diduga berperan pada
fungsi daya ingat. Pasien yang
mengalami alzheimer, yang diawali
dengan penurunan daya ingat
menunjukkan jumlah neuron
cholinergic yang minim saat otopsi
dilakukan.
NEURON HYPOTESIS
Aktivitas dopamine pada jalur mesolimbic yang berlebihan diduga
berperan dalam schizophrenia, salah satu gangguan perilaku yang
ditandai dengan delusi, halusinasi, gangguan bicara, emosi
meledak-ledak, agitasi dan imobilitas.

Pada pasien dengan masalah adiksi, aktivitas dopamine meningkat


ketika system mesolimbic ini terstimulasi demi memberikan
perasaan nyaman dengan mengkonsumsi substansi adiktif
tertentu.

David Lewis dan Pat Levitt (2002) menyimpulkan bahwa individu


dengan schizophrenia mengalami kombinasi masalah prenatal dan
atau perinatal, termasuk nutrisi buruk, infeksi kehamilan,
komplikasi, serta abnormalitas otak terutama lobus frontal
NEURON HYPOTHESIS
Noradrenalin (Norepinephrine) berperan dalam fungsi
belajar, pertumbuhan otak dan organisasi gerakan.
Gejala depresi yang ditandai dengan perasaan tidak
berharga dan bersalah yang berkepanjangan, gangguan
pada pola makan, gangguan tidur, munculnya ide bunuh
diri, diduga berkaitan dengan menurunnya aktivitas
neuron noradrenergic
adrenalin (epinephrine) berperan dalam memacu
hubungan antara neuron dengan otot jantung. Mereka
yang mampu menghasilkan adrenalin tinggi mampu
memacu otot jantung mereka untuk melakukan hal-hal
penuh sensasi dan kejutan.
NEURON HYPOTHESIS

Sistem serotonergic berperan dalam mempertahankan


pola electroencephalographic pada otak depan ketika
bergerak, namun juga berperan dalam fungsi
kesadaran (seperti sistem cholinergic), fungsi emosi
(seperti sistem dopaminergic) dan fungsi belajar (seperti
sistem noradrenergic). Metode pengobatan yang
dilakukan untuk mengatasi depresi biasanya meliputi
upaya meningkatkan norepinephrine dan serotonin.
Jenis neurotransmitter serotonin berperan dalam
membawa pesan tentang perasaan (mood), terkait
hasrat seksual, makan, tidur, daya ingat dan belajar
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

1. NEW BRAIN
WRINKLES
DEVELOP WHILE
LEARNING

humans have have more


capacity to produce
neurons which creates
wrinkles indicating the
limit how much humans
can learn.
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

2. 100 BILLION NEURONS


Neurons are the cells within
the nervous system that pass on
information to other nerve cells
or muscles through electrical
and chemical signals. Special
cells called Glia in the brain
transport nutrients to neurons
and hold the neurons at their
place.
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

3. LEFT &
RIGHT BRAIN

Language, math,
rational &
analytical in left
brain.
Recognize
people, creative
& visual in right
brain
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

4. BRAIN FEELS NO
PAIN

Since the brain is numb to


pain so surgeons can
perform brain operation
even if the patient is
awake to ensure that there
is not any kind of
problems in the vision or
motor control functions
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

5. PEOPLE HAVE
DIFFERENT SIZE OF
BRAIN

People having big heads have


larger brain with high level of
IQ as being more intelligent
and clever than the people
having smaller heads. High
ratio of neurons also plays as
important factor
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

6. THE MOST ENERGY


CONSUMING PART

Weigh 2 % but consume 20 %


energy, a large amount of
energy is correlated with the
active signal processing and
more of the energy is
consumed while doing a
mental work
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

7. MEN USES 10 % MORE


THAN WOMEN

It means that the men use


only their left side of the brain
often called rational or logical
side of the brain to perform
their task whereas women use
both the sides of their brain
which means they transfer the
vibes to both left and right
sides at a faster speed
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

8. ACTIVE WHILE
SLEEPING

During the day brain does lots


of activities which needs to be
remembered so, night sleep is
the best way to remember all
those work done throughout
the day as it also helps to
stabilize our memories.
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

9. TEEN BRAIN ARE NOT


FULLY FORMED

The gray matter of the brain


develops just before puberty
and is pushed back to period
of adolescence when the
massive development changes
occur in the frontal lobes
which are responsible for
decision making any giving
judgment.
10 FACTS ABOUT BRAIN
sushmita GhOsh

10. BRAIN MAY


PREDICT FUTURE

Prediction made by Mid


Brain Dopamine system is
part of light consciousness
that comes out to happen
based on conclusion from
new pattern or past
experience
FACTS ABOUT TEEN BRAIN
sushmita GhOsh

OTAK REMAJA BELUM


SEMPURNA

Materi abu-abu otak berkembang


sebelum pubertas dan didorong
kembali ke masa remaja saat
perubahan besar-besaran terjadi di
lobus frontal yang bertanggung
jawab untuk memberikan penilaian
dan pengambilan keputusan
apapun.
TEEN BRAIN & RISK BEHAVIOR

Proses pertumbuhan sel sel--sel syaraf


yang cepat diikuti proses
pemangkasan sel sel--sel syaraf yang
tidak dibutuhkan
Lobus frontal sebagai pusat penilaian
belum memungkinkan bagi remaja
Sistem Limbic yang bertanggung
jawab atas emosi
TEEN BRAIN & RISK BEHAVIOR

Prefrontal Cortex sebagai komponen


kunci diri kinerja sirkuit yang terlibat
dalam pemahaman sosial dan fungsi
pengambilan keputusan
Peran otak dalam memproduksi hormon
pubertas yang ditentukan oleh faktor gizi
buruk
buruk,, stres dalam keluarga dll
Pubertas dini akan mempengaruhi resiko
perubahan jumlah neuron
TEEN BRAIN & RISK BEHAVIOR

Remaja yang melakukan hubungan


seksual mengalami penurunan fungsi
korteks prefrontal akibat efek Oxytocin
dan Vasopresin yang dilepaskan selama
kegiatan seksual berlangsung
berlangsung..
Otak yang terbebani oleh materi dan
metode ajar yang hanya mengutamakan
aspek akademis telah mengikis hak anak
untuk memperoleh kesempatan belajar
materi non akademis
NATURE & NURTURE
OF BRAIN DEVELOPMENT

Pengalaman yang tidak


menyenangkan menurunkan fungsi
dan kualitas otak
otak,, termasuk daya
belajar
Peran Ibu dalam penurunan kualitas
kecerdasan dan pola respon
emosional kepada anak perempuan
membawa resiko gangguan
kepribadian dan gangguan mood
BRAIN & BODY FUNCTION
Fungsi Persepsi Sensorik & Aktivitas Motorik

Gangguan pada otak dapat menimbulkan gangguan


pada fungsi sensorik (mata
mata,, telinga
telinga,, hidung,
hidung, lidah dan
kulit
kulit)) yang berakibat kepada fungsi belajar
Gerakan pergelangan merupakan fluktuasi aktivitas
listrik dalam tubuh yang disebut sebagai potensi siap
Benjamin Libet (University of California,
California, San Fransisco
dan John Dyland Haynes, Berlin)
BRAIN & EMOTION
Fungsi Emosi

Gangguan pada sirkuit otak yang mengatur emosi


adalah akar dari depresi dan berbagai gangguan mental
Mayberg (1991) mengidentifikasi daerah otak yang
terlibat dalam regulasi mood pada orang yang sehat dan
yang depresi, dengan Positron-Emission Tomography
(PET), pasien depresi mengalami peningkatan aliran
darah dan ukuran aktivitas sel otak di daerah tertentu di
tengah otak dibandingkan dengan orang sehat.
BRAIN & EMOTION
Hubungan antara sel kelabu dalam amygdala,
anterior cingulate cortex, ventromedial prefrontal cortex
dan hipokampus antara ibu dan anak perempuan
ditemukan lebih banyak kesamaan daripada
antara ibu dengan anak laki-laki atau ayah dan
anak. Penemuan oleh Fumiko Hoeft ini
membuktikan adanya pola transmisi yang khas
perempuan diturunkan dalam respon emosional,
termasuk gangguan mood. (Jordana Cepelewicz,
Scientific American Mind Mei Juni 2016)
BRAIN & EMOTION
Fungsi Emosi

PET menunjukkan bahwa ketika gejala depresi pasien


sembuh, ada penurunan aktivitas di area brodmann 25 dan
peningkatan aktivitas di korteks frontal. Perbedaan yang
besar di subcallosal cingulate menunjukkan bahwa bagian
tersebut memainkan peran penting dalam mengendalikan
suasana hati negatif. Area brodmann 25 mengirimkan dan
menerima koneksi ke area otak yang lain termasuk bagian
dari lobus frontal, hipotalamus, nucleus accumbens, amigdala,
hippocampus, periaqueductal dan dorsal raphe yang mengatur
regulasi atribut dasar perilaku manusia. (Scientific
American, Februari 2015)
BRAIN & SOCIAL FUNCTION
Fungsi Sosial tuntutan orang tua mempengaruhi ketrampilan sosial
anak

Orang tua yang sangat mengendalikan (dominan) membuat anak


mengalami kesulitan untuk mengatasi argumen dengan ramah,
menyatakan pendapat dengan percaya diri, dan tidak mampu
mengekspresikan pendapat dengan cara yang hangat dan produktif

orang tua yang manipulatif melemahkan kemampuan anak untuk


belajar bagaimana mengkomunikasikan sudut pandang sendiri saat
berdebat. Taktik mendominasi menjadi perselisihan yang akan merusak
hubungan. Sebaliknya, orang tua yang menjelaskan alasan dibalik
aturan dan mengubah perbedaan pendapat menjadi percakapan atau
diskusi membuat anak-anak lebih siap untuk menangani perselisihan di
masa depan (Scientific American, Januari 2015).
BRAIN & Behavior
ditemukan adanya profil koneksi aktivitas otak pada
126 orang dewasa yang saat remaja memiliki resiko
tinggi schizophrenia dengan alat pemeriksaan fungsi
koneksi MRI (FcMRI) menyerupai sidik jari.
Jaringan frontoparietal yang bertanggung jawab atas
perhatian/konsentrasi menampilkan performa yang
prima sampai 99 % akurasi.
Hasil ini membuktikan bahwa FcMRI dapat
mengukur kondisi kesehatan mental (Emily Finn,
Unijversity of Yale - Scientific American, Januari
2016).
BRAIN & Behavior
Lobus Frontal berfungsi mengendalikan perilaku
sesuai orientasi tempat dan waktu.

Berbagai penelitian terhadap schizophrenia


membuktikan adanya struktur otak yang berbeda
dalam hal ukuran otak yang lebih kecil dari normal
dan ventrikel yang lebih besar, selain lobus frontal
yang lebih kecil atau penurunan jumlah neurons di
prefrontal cortex serta penipisan parahippocampal gyri
(Bryan Kolb dan Ian Q, Whishaw, 2009
BRAIN & BEHAVIOR
Fungsi Perilaku

Otak anak membutuhkan gerakan untuk


tumbuh dan berkembang, otak anak
memerlukan perasaan senang dan bangga
dalam proses belajar, otak anak membutuhkan
istirahat untuk dapat kembali ke fungsi
penyerapan belajar yang maksimal dalam masa
tumbuh kembang mereka
BRAIN & BEHAVIOR
Premotor Cortex bertanggung jawab memilih gerakan
gerakan,,
motor cortex bertanggung jawab membuat gerakan
gerakan,,
prefrontal cortex bertanggung jawab mengendalikan
proses kognitif agar gerakan yang tepat dipilih pada
waktu dan tempat yang tepat
tepat..
Gangguan pada otak mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam melakukan gerakan dan perilaku :
bicara
bicara,, motorik kasar dan halus
halus,, spasial,
spasial, daya belajar
belajar,,
daya ingat
ingat,, emosi,
emosi, ketrampilan sosial dan perilaku lain
(Bran Kolb & Ian Q, Wishaw, 2009)
BRAIN & BEHAVIOR
Gangguan perilaku dan gangguan psikologis
psikologis/
/psikiatri
memiliki dasar genetis
genetis,, anatomi dan biokimia
biokimia,, yang
dipengaruhi oleh pengalaman dan hasil belajar
Otak adalah pusat kehidupan
kehidupan,, fungsi gerak dan
kognitif manusia yang tumbuh dan berkembang,
berkembang,
ditentukan oleh nutrisi fisik dan stimulasi mental sosial
selama kehidupan
kehidupan..
Orang dengan Schizophrenia memiliki struktur otak
otak,,
lobus frontal dan jumlah neurons di prefrontal cortex
yang lebih kecil serta ukuran ventrikel dan kadar
dopamine yang lebih besar
PERAN NAPZA BAGI OTAK
sedative-hypnotics

berfungsi menenangkan, hipnotik dan membuat tidur, a.l: jenis anti anxiety
berfungsi mengurangi kecemasan pada dosis rendah, memberikan efek
melayang atau teler pada dosis sedang dan memberikan fungsi anastetik,
dapat mengakibatkan koma bahkan kematian pada dosis tinggi. Contoh:
alkohol, golongan barbiturates dan golongan benzodiazepines (misal: valium),
umumnya mempengaruhi neurotransmitter gamma-aminobutyric Acid (GABA)
untuk menurunkan kecemasan dan fungsi kesadaran.

jenis sedative-hypnotics yang berbahaya adalah jenis dissociative anesthetic, untuk


memperoleh efek anastetik namun mengandung dampak menghilangkan
kesadaran dan menimbulkan halusinasi, a.l: gamma-hydroxybutyric acid (GHB),
flunitrazepam, rohypnol dan ketamine), kerap digunakan oleh pelaku kejahatan
date rape atau sering disebut drugs assisted sexual assault, dengan tujuan agar
korban tidak melawan, kehilangan kesadaran, bahkan tidak menyadari bahwa
dirinya diperkosa (Bryan Kolb & Ian Q. Whisaw, 2009).
PERAN NAPZA BAGI OTAK
Antipsychotic

digunakan untuk mengatasi gejala psikosis pada schizophrenia


dikenal sebagai major tranquilizer atau neuroleptics, yang
fungsinya menghambat aktivitas dopamine yang berlebihan
dalam otak.

Kebalikan dari pasien schizophrenia yang memiliki kadar


dopamine berlebihan, individu dengan kadar dopamine yang
rendah berpotensi menjadi pasien adiksi amphetamine yang
menimbulkan dopamine berlebihan, selanjutnya menampilkan
gejala schizophrenia.
PERAN NAPZA BAGI OTAK
Antidepressants

monoamine oxidase inhibitors (MAO inhibitors), tricyclic dan


obat anti depresan generasi ke dua (atypical antidepressants),
termasuk di dalamnya adalah fluoxetine (prozac).

MAO inhibitor berfungsi memecah serotonin, sementara anti


depresan tricyclic menghambat kegiatan membawa serotonin
kembali ke axon, sementara anti depresan generasi ke dua
menghambat pengambilan kembali serotonin (dikenal
dengan nama selective serotonin reuptake inhibitor).
PERAN NAPZA BAGI OTAK
Mood Stabilizer

untuk menstabilkan kondisi mood (termasuk di dalamnya salt


lithium) dan jenis lain untuk mengatasi epilepsy seperti valproate.
Mekanisma obat-obatan jenis ini kurang dapat dipahami proses
berfungsinya, namun lithium meningkatkan pelepasan sinaps
pada serotonin dan valproate menstimulasi aktivitas GABA.
Fungsi obat-obatan jenis ini diharapkan mampu menahan
intensitas ledakan di satu kutub emosi yang pada saat yang
bersamaan mampu membuat intensitas kutub lain menjadi
berkurang.
PERAN NAPZA BAGI OTAK
Narcotics Analgesics

memiliki efek membuat tidur dan mengurangi rasa sakit, yang


umumnya dihasilkan dari opium.

Friedriech Serturner (1805) menciptakan codeine dan morphine.


Codeine kerap digunakan dalam obat batuk dan di dalam obat
pengurang rasa sakit seperti aspirin, kecuali di Amerika. Heroin
adalah jenis yang dihasilkan dari morphine, yang menghasilkan efek
pengurang rasa sakit yang lebih cepat reaksinya karena mampu
menembus otak dan darah lebih cepat.

Jenis obat-obatan ini mempengaruhi fungsi endorphine yang


bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit.
PERAN NAPZA BAGI OTAK
Psychomotor Stimulants

Cocaine dan Amphetamine mendorong Epinephrine yang


meningkatkan perilaku dan mendorong Dopamine
untuk meningkatkan mood.
Bentuk lain dari amphetamin : Methamphetamine dan
Dextroamphetamine, yang memiliki potensi berbeda
namun mengandung dampak dan pengaruh adiksi
yang serupa.
PERAN NAPZA BAGI OTAK
Psychedellics dan Hallucinogen

Acetylcholine psychedellics, norepinephrine psychedellics, tetrahydrocannabinol


(THC), dan serotonin psychedellics (termasuk LSD dan MDMA menghasilkan
dampak halusinasi.

Mereka yang mengkonsumsi substansi ini akan mengalami gejala paranoid,


halusinasi, kehilangan kendali atas kesadaran dan perilaku, termasuk
hasrat dan perilaku seksual tidak terkendali karena substansi ini memiliki
dampak stimulasi berlebihan terhadap fungsi persepsi sensorik dan proses
kognitif.

Efek dorongan seksual yang besar seringkali dijadikan alasan untuk


memperoleh kenikmatan seksual yang intens dan di luar batas kewajaran.
PERAN TIDUR BAGI OTAK
Pasien yang meninggal setelah mengalami masa
insomnia beberapa bulan lamanya ditemukan adanya
indikasi kehilangan massa otak di 2 bagian thalamus,
sebuah bagian otak sebesar walnut di bagian tengah
otak.
Ke dua bagian itu diketahui bertanggung jawab atas
pengaturan ingatan emosional dan menghasilkan
elemen tidur.
Namun penyebab kerusakan mulai dikenali sebagai
gangguan formasi protein yang disebut prion, namun
pada manusia ternyata gangguan ini tidak diperoleh
dari lingkungan melainkan diturunkan dari orang tua.
(Scientific American, Oktober 2015).
PERAN TIDUR BAGI OTAK
Faktor kurang tidur berhubungan dengan kemampuan
seseorang dalam mengurai glukosa dalam darah yang
menurun sebesar 40 % dan meningkatkan resiko obesitas.
dampak kurang tidur berpengaruh pada ingatan seseorang
terhadap kata-kata positif dan netral berkurang sebanyak
50 %, namun ingatan terhadap kata-kata negatif hanya
berkurang sebanyak 20 %.
Faktor kurang tidur juga terkait dengan gejala yang muncul
pada pasien dengan schizophrenia, adiksi, depresi, yang
telah dibahas dalam penjelasan hipotesa neuron, sebagai
akibat dari aktivitas sistem dopaminergic, noradrenergic dan
serotonergic (Scientific American, Oktober 2015)
PERAN NUTRISI BAGI OTAK
berolahraga secara teratur, makan makanan rendah kalori dan
mengalami berbagai tantangan intelektual cenderung lebih
mampu mempertahankan fungsi otak yang lebih tinggi
dibandingkan orang yang hidup dengan cara yang berlawanan.
Mereka memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk
menderita alzheimer, parkinson atau stroke. (University of
California, San Diego)

puasa sekali dalam dua hari dapat melindungi otak dari alzheimer,
parkinson dan stroke. Neuron menanggapi kekurangan makanan
dengan memobilisasi pertahanan molekul melawan radikal bebas
dan akumulasi beta-amyloid. Sistem pertahanan ini dikenal sebagai
faktor neurotropik. (Louisiana State University: Pennington
Biomedical Research Centre - Scientific American, Juli 2015)
PERAN NUTRISI BAGI OTAK
konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran atau
berolahraga dapat merangsang produksi neuron baru dari
sel induk yang terletak di hippocampus. Neuron-neuron yang
baru ini kemudian akan tumbuh dan membentuk koneksi
dengan neuron yang ada, secara efektif meningkatkan
kemampuan belajar dan memori
bawang putih dan cabai mengandung bahan kimia yang
dapat membuka saluran di lapisan luar dari membrane
neuron untuk membiarkan ion kalsium masuk. Pembukaan
saluran ini menyebabkan tingkat yang lebih tinggi dari
aktivitas listrik di neuron, untuk melindungi sel-sel dari
hiperaktif yang terjadi selama stroke.
PERAN DIET BAGI OTAK
night eating syndrome
mengkonsumsi makanan berkalori tinggi pada
malam hari dan mengembangkan obesitas,
sindrom metabolik, atau dua-duanya
menimbulkan kerusakan dalam pengaturan masa
lapar. Asinkroni ini dapat menjadi faktor
predisposisi pasien untuk menaikkan berat badan
dan memiliki regulasi proses metabolis yang tidak
baik. (Deanna Arble, Northwestern).
PERAN DIET BAGI OTAK
hubungan antara waktu makan siang dan kesuksesan
penurunan berat badan. Individu yang makan siang
lebih awal cenderung menurunkan berat lebih banyak
dari individu yang makan siang pada waktu yang
lebih terlambat. Mengetahui waktu ketika badan
berfungsi secara optimum, seperti kapan waktu
terbaik untuk produksi glukosa dihidupkan dan
dimatikan selama 24 jam akan sangat berguna dan
dapat dikembangkan menjadi obat sirkadian untuk
membantu organ tubuh berfungsi secara optimum
(Marta Garaulet dari University of Murcia, Spain dan
Frank Scheer dari Harvard)
PERAN AKTIVITAS OTOT BAGI OTAK

Menari dapat meningkatkan stamina dan mengurangi


ketegangan, selain juga meningkatkan mood dan
harga diri.
Pada pasien dengan parkinson, kegiatan belajar
menari terbukti menurunkan depresi, meningkatkan
kualitas gerakan dan keseimbangan, selain
memberikan manfaat sosial. Menari dapat membantu
para pasien dengan riwayat trauma untuk pulih dari
trauma psikologis dan luka fisik. (Victoria Stern,
Scientific American Mind, Mei Juni 2016).
PERAN BERMAIN PADA OTAK
Penelitian terhadap anak dengan Attention Deficit
Hyperactivity Disorder dalam bentuk permainan mengingat
huruf dan angka (Cogmed, yang dimiliki oleh Pearson
Education, London).

Penelitian dengan hasil serupa menggunakan Cogmed


dilakukan terhadap pasien kanker yang mengalami
penurunan fungsi kognitif.

Sementara Sophia Vinogradof melakukan penelitian


terhadap pasien schizophrenia dengan menggunakan
SocialVille bersama Posit Science, San Fransisco di tahun 2014.
(Dan Hurley, Scientific American Mind May June, 2016).
PERAN BERMAIN PADA OTAK
Berbagai permainan asah otak diyakini mampu meningkatkan
kemampuan kognitif, antara lain daya ingat, kecepatan
pemrosesan informasi, koordinasi mata tangan, dan konsentrasi.

Namun hal ini tidak berarti bahwa anak diperkenankan untuk


bermain semaunya tanpa batas dan tanpa kendali karena akan
mengembangkan ketergantungan terhadap permainan, semakin
tidak mampu mengendalikan dorongan untuk bermain terus dan
terus serta menurunkan kapasitas fungsional otak, terutama
belajar.

Pentingnya, prinsip Evidence Based Practice bahwa tidak semua


penawaran permainan asah otak atau pelatihan otak dapat
diterima tanpa melalui pengujian dan pembuktian untuk dapat
diakui efektifitasnya.
ASPEK NEUROPSIKOLOGI PELAKU KEKERASAN

Penelitian menemukan adanya hubungan


antara melemahnya bagian frontal otak dan
gangguan kejang pada perilaku kekerasan.
Sementara itu ditemukan pula peran
neurotransmitter GABA dan serotonin dalam
menghambat perilaku agresif dan peran
neurotransmitter catecholamines dalam
menghasilkan perilaku senang dan
bersemangat. (Robert L. Denney, 2000).
ASPEK NEUROPSIKOLOGI PELAKU KEJAHATAN

Kerusakan pada prefrontal cortex dan lobus temporal atau


kerusakan sistem frontal-subcortical pada kasus ischemia
(kekurangan suplai darah) di bagian putih (white
matter) otak dapat menimbulkan gejala hambatan
perilaku yang disebut pseudopsychopatic - kombinasi
dari perilaku humoris, impulsif, ketidakmampuan
mengendalikan diri dan hambatan seksual.
Dengan pemeriksaan electroencephalogram dan CT scan
dapat diketahui adanya abnormalitas bagian temporal
otak yang bertanggung jawab atas perilaku kekerasan.
ASPEK NEUROPSIKOLOGI
PELAKU KEJAHATAN SEKSUAL

Fungsi bagian frontal dan temporal berperan dalam kualitas


dorongan seksual, inisiasi, aktivasi perilaku seksual,
sementara fungsi bagian subcortical (termasuk hippocampus,
amydala, hypothalamus dan septal cortex) berperan penting
dalam menghasilkan perilaku seksual.

Penelitian menemukan adanya kerusakan pada bagian-


bagian otak ini kerap menimbulkan
hypersexuality/hyposexuality, paraphilia, fetishes, dan gangguan
seksual lain. Penelitian juga menemukan disfungsi
kemampuan kognitif yang khas pada pelaku kekerasan
seksual pedophilia dibandingkan pelaku kekerasan yang
mengincar orang dewasa.
TATALAKSANA ASESMEN
ASESMEN & DIAGNOSA
1. Asesmen Fungsi Intelektual
Mengukur kelebihan dan kekurangan dalam fungsi
intelektual seseorang
2. Asesmen Kepribadian
Menemukan pola perilaku dan pola pikiran atau
penyesuaian diri seseorang secara khas terhadap
lingkungannya
3. Asesmen Fungsi Neuropsikologis
Pengukuran tanda tanda--tanda perilaku yang mencerminkan
kesehatan atau kekurangan dalam fungsi otak
4. Asesmen Perilaku
Mengidentifikasikan perilaku spesifik klien atau sistem
lingkungan yang mungkin memerlukan perubahan

Diagnosa baru bisa ditegakkan setelah dilakukan asesmen.


asesmen.
LANGKAH ASESMEN
Perencanaan
Memilih fokus asesmen pada aspek tertentu dari diri
konselee
Memilih instrumen yang digunakan : tes psikologis
psikologis,,
observasi
observasi,, inventori
Penetapan waktu
Validitas dan reliabilitas
Pelaksanaan
Analisis data
Intrepretasi data
Tindak lanjut
METODE ASESMEN
WAWANCARA
Menggambarkan masalah yang berkaitan dengan
perasaan,
perasaan, pikiran dan perilaku
perilaku,, terutama yang
berhubungan fungsi interpersonal klien
Konselor tidak boleh melakukan penolakan
penolakan,, prejudice
(berprasangka),
berprasangka), atau melebih-
melebih-lebihkan hasil wawancara

INSTRUMEN
Serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
mengandung data identitas dan mengandung pertanyaan
pertanyaan--
pertanyaan yang berkaitan dengan fakta atau opini
METODE ASESMEN
OBSERVASI
Partisipatif : dilakukan oleh observer yang turut
mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan
oleh objek yang diobservasi
Sistematis : observasi yang direncanakan terlebih
dahulu sehingga telah diketahui aspek yang akan
diobservasi sesuai dengan tujuan,
tujuan, waktu
waktu,, dan alat
yang dipakai
Eksperimental : untuk mengetahui perubahan atau
gejala
gejala--gejala sebagai akibat dari sebuah
situasi,perlakuan yang sengaja diadakan
Instrumen asesmen
CDI CBCL
Analisa Fungsional

Mengumpulkan data
Membedakan antara fakta dan
dugaan
Mengidentifikasi faktor yang
berkontribusi terhadap masalah
Analisa Fungsional
1. Identifikasi hasil pemeriksaan
Asesmen fungsi
Membedakan tujuan pasien dan terapis
Saya sedih dan ingin pulih
Anda perlu mengatasi depresi
2. Identifikasi hasil pemeriksaan lanjutan
Upaya memeriksa kembali bukti-
bukti-bukti ilmiah
Sebaiknya memiliki beberapa model
penanganan
Analisa Fungsional

S-O-R-C
Stimulus (kejadian intrapersonal dan
lingkungan yang mendahului
mendahului))
Organismic variable (variabel terkait pasien
pasien))
Response (reaksi pasien sebagai respon
terhadap situmulus
situmulus))
Consequence (dampak yang timbul dari
perilaku
perilaku))
Analisa Fungsional
Metode SORC memungkinkan untuk mengidentifikasi
potensi sasaran masalah dan memberikan usulan
intervensi pada tingkat yang berbeda
berbeda--beda

S O R C
Tekanan Coping ability Reaksi depresif interaksi + menurun

Possible levels of intervention


INTERPRETASI HASIL ASESMEN
DAN PENYUSUNAN LAPORAN
Interpretasi diartikan sebagai upaya mengatur
dan menilai fakta
fakta,, menafsirkan pandangan
pandangan,,
dan merumuskan kesimpulan yang
mendukung
mendukung..

Penafsiran harus dirumuskan dengan hati


hati--
hati,, jujur dan terbuka
hati
INTERPRETASI

Interpretasi hasil analisis data


Menilai objek asesmen dan menentukan dampak
asesmen tersebut

Petunjuk untuk menafsirkan analisis data


Mengembangkan metode sistimatik untuk
melakukan interpretasi
Pendekatan yang digunakan untuk
membaca
membaca data dari asesmen

Client
Client--referenced
asesmen perilaku korban dibandingkan perilaku korban
lain, seberapa baik skor perilaku tersebut.
tersebut.

Criterion
Criterion--referenced :
asesmen perilaku korban dibandingkan dengan standar
perilaku,
perilaku, seberapa dekat skor perilaku korban dengan
standar

Norm-
Norm-referenced :
asesmen perilaku korban dibandingkan dengan norma
perilaku,
perilaku, posisi skor perilaku korban dengan perilaku
norma kelompok
LAPORAN PSIKOLOGIS
KARAKTERISTIK
Adekuat dalam hal cakupan tugas dan tujuannya
Diorganisasikan dengan baik
baik,, jelas dan mudah
dipahami pembacanya
Realistis dan mungkin kritis dalam menyebutkan
berbagai keterbatasan dab kebutuhan di masa yang
akan datang
Bijak dan bahkan kreatif dalam menyelesaikan
masalah
Bebas dari pendapat atau hipotesis yang tidak
disertai dukungan
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN

Panjang laporan : panjangnya sangat bervariasi


berdasarkan maksud laporan
laporan,, konteks dan
ekspektasi sumber rujukannya
Gaya penulisan laporan : professional style, sebuah
laporan yang menggabungkan antara keakuratan,
keakuratan,
kejelasan,
kejelasan, integrasi dan mudah dibaca
Menyampaikan interpretasi tes : sebuah laporan
yang sangat terfokus
terfokus,, terintegrasi dan menghindari
materi yang tidak relevan
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN

Topik : yang paling lazim berkaitan dengan fungsi


kognitif
kognitif,, emosional,
emosional, dan hubungan interpersonal
Memutuskan apa yang akan dimasukkan :
memberikan informasi yang paling membantu dalam
menjawab pertanyaan rujukan dan memenuhi
kebutuhan klien
Penekanan : pertimbangan yang cermat,
cermat, penekanan
yang tepat pada kesimpulannya,
kesimpulannya, khususnya ketika
menyebutkan intensitas relatif perilaku klien
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN
Penggunaan data kasar : memperkaya dan
mengilustrasikan topiknya dan bukan
memungkinkan membacanya untuk mengikuti alur
penalaran klinis atau mendokumentasikan
inferensi yang telah dibuat
Terminologi : umumnya dinilai lebih efektif jika
materinya di deskripsikan dalam bahasa dasar yang
jelas
Content overload : memperkirakan berapa banyak
informasi yang secara realistis diperkirakan akan
dapat diasimilasi oleh pembaca
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN

Umpan balik : hak atas berbagai informasi,


informasi, tidak
mengansumsikan dengan aman bahwa sumber
rujukannyalah akan memberikan umpan balik
kepada klien
klien,, memberikan manfaat terapeutik yang
significan
Format laporan : identitas
identitas,, observasi perilaku,
perilaku,
informasi latar belakang,
belakang, hasil
hasil--hasil tes
tes,, kesan dan
interpretasi
interpretasi,, rangkuman dan rekomendasi
rekomendasi..
PRINSIP PEMULIHAN TRAUMA
TRAUMA HEALING
adalah suatu proses yang
ditujukan untuk
mengurangi atau
menghilangkan trauma,
terutama untuk
menghilangkan gejala
gangguan psikologis yang
diakibatkan syok atau
trauma.
STEPS TRAUMA HEALING
By Martin V. Cohen, Ph.D.

Kenali gejala adalah reaksi normal terhadap situasi yang abnormal


Bicarakan tentang pikiran,
pikiran, perasaan dan reaksi terhadap peristiwa dengan
orang yang dipercaya
Ciptakan perasaan aman dan ketenangan di lingkungan sekitar
Lanjutkan kegiatan rutinitas semaksimal dan sesegera mungkin
Proses pemulihan
Mengambil tindakan afirmatif
Kenali pemicu emosional dan belajar untuk mengatasinya dengan kreatif
Temukan beberapa arti yang lebih dalam apa yang telah terjadi
Terapi
Sabar
Sabar,, penyembuhan butuh waktu
Trauma
Treatment and Healing
Pengolahan ingatan dan perasaan yang
berhubungan dengan trauma
Buang energi yang tertahan "melawan atau
lari""
lari
Belajar bagaimana mengatur emosi yang kuat
Membangun atau membangun kembali
kemampuan untuk mempercayai orang lain
PSYCHOLOGICAL FIRST AID
(PFA)
adalah pendekatan
modular bukti
bukti--
informasi untuk
membantu orang
segera setelah bencana
untuk mengurangi
tekanan awal dan
mendorong fungsi
adaptif jangka pendek
dan jangka panjang
KOMPONEN PFA
Mendengarkan secara aktif
Menampilkan sikap empati
Mengatasi dan mengakui keprihatinan
Kesempatan untuk berbicara tanpa tekanan
Membahas strategi mengatasi
Dukungan sosial
Melindungi dari bahaya lebih lanjut
Penawaran untuk kembali ke pembicaraan
Penyerahan
LANGKAH--LANGKAH
LANGKAH
1. Kontak dan keterlibatan

2. Keamanan dan kenyamanan

3. Stabilisasi

4. Pengumpulan informasi

5. Bantuan praktis

6. Koneksi dengan dukungan sosial

7. Mencatat informasi

8. Keterkaitan dengan layanan


METODE BONEKA

(1) normative studies (with no known history of sexual


abuse) of children's interactions with anatomical dolls;
(2) comparative studies of children suspected of being victims
of sexual abuse, and those believed not to be; and
(3) the role anatomical dolls play in the identification of a
child who has been sexually abused. The results of empirical
studies in each area are mixed and inconsistent. However,
there is general clinical support for the use of the anatomical
doll as a demonstration aid during forensic interviewing with
children over 3 years of age.
Eye Movement Desensitization and
Reprocessing (EMDR)

adalah teknik psikoterapi yang


dikembangkan oleh Francine
Shapiro yang menekankan
kenangan mengganggu
sebagai penyebab
psikopatologi dan meredakan
gejala gangguan stres pasca
pasca--
trauma (PTSD)
PENDEKATAN EMDR

1) History and Treatment Planning


2) Processing
3) Assessment
4) Desensitization
5) Installation
6) Body scan
7) Closure
8) Reevaluation
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
adalah pendekatan psikoterapi yang
membahas emosi disfungsional
disfungsional,, perilaku
maladaptif dan proses kognitif dan isi
melalui sejumlah tujuan berorientasi,
berorientasi,
prosedur eksplisit sistimatis

Di Inggris
Inggris,, National Institute for Health
and Clinical Excellence (NICE)
merekomendasikan CBT dalam rencana
perawatan untuk sejumlah masalah
kesehatan mental, termasuk gangguan
pasca trauma stres,
stres, gangguan obsesif
obsesif--
kompulsif (OCD), bulimia nervosa, dan
depresi klinis
TAHAPAN
1. Asesmen atau penilaian psikologis

2. Rekonseptualisasi

3. Keterampilan akuisisi

4. Keterampilan konsolidasi dan


pelatihan aplikasi

5. Generalisasi dan pemeliharaan

6. Pasca perawatan penilaian tindak


lanjut
PERBANDINGAN ANTARA
CBT DENGAN NLP & HYPNOSIS
HYPNOSIS
Suatu kondisi di mana perhatian menjadi
sangat terpusat sehingga tingkat
sugestibilitas (daya terima saran) meningkat
sangat tinggi
tinggi..
Seni komunikasi untuk mempengaruhi
seseorang sehingga mengubah tingkat
kesadarannya
kesadarannya,, yang dicapai dengan cara
menurunkan gelombang otak dari Beta
menjadi Alpha dan Theta.
Teknik Terapeutik untuk mengeksplorasi
alam bawah sadar
Teknik mempengaruhi orang lain dengan
cara memanfaatkan kondisi trance
hypnosis.
TAHAPAN
1. Membawa kesadaran seseorang ke posisi setengah sadar
memasuki alam bawah sadar pasien
pasien..
2. Dilakukan pendalaman,
pendalaman, tujuanya agar klien lebih rilek
rilek,,
memasuki alam bawah sadarnya lebih dalam lagi
lagi,, dan
membuat kondisi klien sangat fokus.
fokus.
3. Diberikan sugesti yang sesuai tujuan,
tujuan, kalau hipnosis
panggung biasanya sugesti yang diberikan itu
bersifat entertaintment
entertaintment,, tapi kalau dalam hipnosis
kesehatan,
kesehatan, penyembuhan (hipnoterapi
hipnoterapi),
), sugesti yang
diberikan bertujuan untuk penyembuhan
penyembuhan..
4. Mengakhiri hipnotis
hipnotis,, dan membawa klien ke posisi sadar
dengan sugesti tertentu
tertentu..
Neuro Linguistic
Program
THE BODY
BODY--MIND CONNECTION

Change is the essence of life and thus inevitableinevitable..


Healing is a form of change from the state of disease
and discomfort to the state of health and well
well--being
being.. Our
body represents a perfect healing system, which is
equipped with infinite possibilities to respond to even the
most adverse circumstances.
circumstances. Our body identifies and
eliminates efficiently toxins and germs and even cancer
cells on a daily basis
basis.. It is also able to produce any
medication (painkillers, antibiotics, antidepressants etc etc..)
manufactured by pharmaceutical companies - and the
dosage is always correct and given on time and there are
no or minimal side
side--effects
effects..
Neuro Linguistic
Program
The human mind and body have unlimited potential to create,
transform and heal
heal..
Growth
Growth,, change and self
self--healing are normal daily tasks that
occur within each of us.
us.

However, when facing physical, emotional or mental challenges,


many people feel frightened and powerless and look exclusively
for help and solutions from the outside, which may prevent them
from utilizing their full inner potential to heal, change and
succeed..
succeed

"Negative emotions and limiting beliefs are the two most common
factors that prevent us from changing, healing and succeeding
succeeding..
Neuro Linguistic
Program
However, this innate healing system can only function
properly when our body is in alignment with our mind. mind.
Negative emotions and limiting beliefs are the two most
common factors that prevent us from changing, healing
and succeeding
succeeding.. Anxiety, anger and sadness or non- non-
supportive self
self--talk such as I cant do this or I dont
deserve this hold us back from utilizing our full potential
and achieving our goals
goals..

Furthermore, a large number of medical studies


demonstrated that negative emotions play a significant
role in the development of heart diseases, chronic pain,
autoimmune diseases and cancer
cancer..
Neuro Linguistic
Program
On the other hand positive thinking and optimistic beliefs
stimulate and enhance the healing process
process.. The discovery
of neurotransmitters established the scientific proof for
the mind
mind--body connection.
connection. Neurotransmitters, small
proteins, which are released in response to thoughts and
feelings, not only bathe every cell in our body but they
also control the functions of our cells
cells..

The mind
mind--body connection directly impacts our abilities to
heal and thrive.
thrive. Thus, in order to achieve profound and
sustainable change and healing, the Mind and the Body
need to be in alignment and agreement.
agreement.
Neuro Linguistic
Program
FRIEDEMANN SCHAUB M.D., Ph.D.


founder of Cellular Wisdom Inc
Inc.. a Mind-
Mind-Body Healing Center,
based in Seattle, WA, medical degree from the University of
Munich in Germany and pursued a career in cardiology at the
Munich University Hospital, Ph
Ph..D. in molecular biology from
the University of Washington in Seattle
Seattle..

This personal breakthrough program is specifically designed to


help eliminate any emotional and mental obstacles that prevent
us from doing, having or changing what we want
want..
Body, Mind Soul, & Spirit
SI SPIRIT SOUL

II&EI SPIRIT ROHANI


MIND

BODY
JIWA MENTAL PSIKOLOGIS

BI
PIKIRAN KOGNISI

PERASAAN AFEKSI

PERBUATAN KONASI

RAGA JASMANI FISIK BIOLOGIS


Prinsip Dasar Hypnose
Life ware Spirit (niat
niat/wish)
/wish) Programming

(auto pilot
pilot))

Bioplasmic (halus
halus)) Recording
Softw
Softwaare ESP Elektromagnetic

Cellular Body Operating


Hardware (kasar
kasar)) SP Electric
(elektron
elektron))
(pilot) Chemic (atom)
Thermic
(molekul
molekul))
Kinetic (object)
DEFINITION, HISTORY &
DEVELOPMENT OF CBT
Definition

Cognitive behavioral therapy (CBT) is


a psychotherapeutic approach that aims
to solve problems concerning
dysfunctional emotions, behaviors and cognitions
through a goal-oriented, systematic procedure.
The title is used in diverse ways to designate
behavior therapy, cognitive therapy,
and to refer to therapy based upon a combination of
basic behavioral and cognitive research.
Definition
There is empirical evidence that CBT is effective
for the treatment of a variety of problems,
including mood, anxiety, personality, eating,
substance abuse, and psychotic disorders.
Treatment is often manualized, with specific
technique-driven brief, direct, and time-limited
treatments for specific psychological disorders.
CBT is used in individual therapy as well as group
settings, and the techniques are often adapted
for self-help applications.

4/18/2017
Definition
Some clinicians and researchers are more cognitive
oriented (e.g. cognitive restructuring),
while others are more behaviorally oriented (in
vivo exposure therapy).
Other interventions combine both (e.g. imaginal
exposure therapy).
CBT was primarily developed through a merging
of behavior therapy with cognitive therapy.

4/18/2017
Definition
While rooted in rather different theories, these two
traditions found common ground in focusing on
the "here and now", and on alleviating symptoms.
Many CBT treatment programs for specific
disorders have been evaluated for efficacy and
effectiveness; the health-care trend of evidence-
based treatment, where specific treatments for
symptom-based diagnoses are recommended, has
favored CBT over other approaches such as
psychodynamic treatments
4/18/2017
Definition

In the United Kingdom, the National Institute for


Health and Clinical Excellence recommends CBT as the
treatment of choice for a number of mental
health difficulties, including post
post--traumatic stress
disorder
disorder,, OCD
OCD,, bulimia nervosa and clinical depression
depression,,
and for the neurological condition chronic fatigue
syndrome / myalgic encephalomyelitis.

4/18/2017
History
In the 1960s, and the subsequent merging of the
two. Behavior therapeutical approaches appeared as
early as 1924, with Mary Cover Jones' work on the
unlearning of fears in children.
In 1937 Abraham Low developed cognitive training
techniques for patient aftercare following psychiatric
hospitalization. Low designed his techniques for use
in his organization, Recovery International, which
supports people recovering from mental illness.

4/18/2017
History

It was during the period 1950 to 1970 that CBT became


widely utilized, with researchers in the United States, the
United Kingdom and South Africa who were inspired by
the behaviorist learning theory of Ivan Pavlov,
Pavlov, John B.
Watson and Clark L. Hull.
Hull.

In Britain, this work was mostly focused on the neurotic


disorders through the work of Joseph Wolpe,
Wolpe, who applied
the findings of animal experiments to his method of
systematic desensitization
desensitization,, the precursor to today's fear
reduction techniques

4/18/2017
History
British psychologist Hans Eysenck, inspired by the
writings of Karl Popper, criticized psychoanalysis in
arguing that "if you get rid of the symptoms, you
get rid of the neurosis", and presented behavior
therapy as a constructive alternative. In the United
States, psychologists were applying the radical
behaviorism of B. F. Skinner to clinical use. Much
of this work was concentrated towards severe,
chronic psychiatric disorders, such as psychotic
behavior and autism
4/18/2017
Development
Although the early behavioral approaches were
successful in many of the neurotic disorders, it had
little success in treating depression.
Behaviorism was also losing in popularity due to
the so-called "cognitive revolution".
The therapeutic approaches of Albert
Ellis and Aaron T. Beck gained popularity among
behavior therapists, despite the earlier behaviorist
rejection of "mentalistic" concepts like thoughts
and cognitions.

4/18/2017
Development
Both these systems included behavioral elements
and interventions and primarily concentrated on
problems in the present.
Albert Ellis's system, originated in the early 1950s,
was first called rational therapy, and can arguably
be called one of the first forms of cognitive
behavioral therapy. It was partly founded as a
reaction against popular psychotherapeutic theories
at the time, mainly psychoanalysis.

4/18/2017
Development
Aaron T. Beck, inspired by Albert Ellis,
developed cognitive therapy in the 1960s.
Cognitive therapy rapidly became a favorite
intervention technique to study in psychotherapy
research in academic settings. In initial studies, it
was often contrasted with behavioral treatments to
see which was most effective. During the 1980s and
1990s, cognitive and behavioral techniques were
merged into cognitive behavioral therapy.

4/18/2017
Development
Pivotal to this merging was the successful
development of treatments for panic
disorder by David M. Clark in the UK and David H.
Barlow in the US.
Concurrently with the contributions of Albert Ellis
and Beck, starting in the late 1950s and continuing
through the 1970s, Arnold A. Lazarus developed
what was arguably the first form of broad-spectrum
cognitive behavioral therapy. He later broadened the
focus of behavioral treatment to incorporate
cognitive aspects.
4/18/2017
Development
When it became clear that optimizing therapy's
effectiveness and effecting durable treatment
outcomes often required transcending more
narrowly focused cognitive and behavioral
methods[clarification needed], Arnold Lazarus expanded the
scope of CBT to include physical sensations (as
distinct from emotional states), visual images (as
distinct from language-based thinking), interpersonal
relationships, and biological factors.

4/18/2017
Development
Samuel Yochelson and Stanton Samenow
pioneered the idea that cognitive behavioral
approaches can be used successfully with a
criminal population. They are the authors of,
Criminal Personality Vol.I. This book has an
extensive amount of information regarding
the dynamics of criminal thinking and
application of cognitive behavioral
approaches.
4/18/2017
APLIKASI CBT DALAM
PENANGANAN KASUS KLINIS
CBT Application

Different Lifestyle, Values, Attitude, Demand,


Character leads to Different Application of CBT

Rational Emotive Therapy - Albert Ellis


Cognitive Therapy - Aaron Beck
Behavior Modification - Donald Meichenbaum
Cognitive Behavior Therapy - A. Kasandra Putranto

4/18/2017
Rational Emotive
Therapy
Albert ELLIS (1955 1973)
Influenced by :
Behavior Therapy
Humanistic
A B C
D E

4/18/2017
Cognitive Theory
Aaron BECK (1960 1977)
Influenced by :
Adlerian
Existential
Gestalt
Client Centered

4/18/2017
Behavior Modification
Donald Meichenbaum (1977 - 1986)
Influenced by :
Adlerian
Client Centered (Rogerian)

4/18/2017
Cognitive Behavior
Theory
A. Kasandra Putranto (1997 - 2015)

Influenced by :
Cognitive : Memory
Behaviorist : Thoughts, Emotion and Behavior
Gestalt : Soul & Mind Hypnotherapy
Existential : Power of will
Erickson : Psychosocial Stages
Family System / Culture & Psychoanalysis
Neuropsychology

4/18/2017
Principle 1

Stimulus

Cognition

Response

4/18/2017
Principle 2

Status Kognisi

Status Emosi

Status Konasi
4/18/2017
Principle 3

Dalam pelayanan terapi, CBT lebih


menekankan kepada masa kini
daripada masa lalu

How to change present , then future

4/18/2017
Principle 4

Kognisi dapat diubah / dimodifikasi


dengan dasar dan teori :

Psikologi Belajar Psikologi Ingatan

4/18/2017
Pendekatan Cognitive
Kognitif : aktivitas mental seperti berpikir
berpikir,,
menganalisis
menganalisis,, membentuk konsep
konsep,,
menyelesaikan masalah
masalah,, dsb
dsb..

Pendekatan kognitif memberikan perhatian


khusus kepada proses pemikiran individu
seperti kemahiran berpikir secara kritis dan
kreatif,
kreatif, kemahiran belajar
belajar,, serta motivasi
motivasi..
4/18/2017
Fokus Terapi
Prinsip dasar CBT : cara individu berpikir dalam situasi
tertentu mempengaruhi perasaan
perasaan,, emosional,
emosional, dan
mengubah perilaku individu
individu..

Mengidentifikasi pikiran yang paling penting,


penting, perasaan
serta perilaku yang membentuk reaksi dan memutuskan
apakah tanggapan tersebut rasional dan bermanfaat
bermanfaat..

Keyakinan Anda mempengaruhi emosi dan perilaku Anda


Anda..
Dengan mengidentifikasi dan mengatasi pikiran
bermasalah,
bermasalah, dapat membantu untuk mengubah perilaku
Anda menjadi pengalaman yang lebih baik
baik..
4/18/2017
Core Belief

4/18/2017
Relapse Management
Relapse : ketika pikiran
pikiran--pikiran negatif kembali
memengaruhi diri dan menghambat proses
metamorfosis

Pikiran devil mendatangkan relapse

Relapse management : kemampuan untuk


merubah pikiran devil menjadi pikiran angel
4/18/2017
Peran Gelombang Otak

www.ecst.csuchico.edu
Peran Sistem Syaraf
Peripheral
1. Sistem syaraf somatic (visceral somatic)
1.1. Afferent : visceral organ utama
1.2. efferent : somatic otot kasar

2. Sistem syaraf otonomik (sensory motor)


2.1. Afferent : sensory informasi
2.2. efferent : motor otot halus
perintah gerak
gerak))
What Do you Need
to Change?
PRINSIP DASAR
TRANSFORMASI DIRI
How old are you
? 2017 - 2047
10, 20 & 30 years from now ?

What are you going to become ?


What are you going to get / achieve ?
Will it be good or bad ?
Self Concept, Worth & Image
Self Assessment

Mengenali kekuatan dan


kelemahan diri
Menentukan rencana masa depan
Meningkatkan kualitas diri untuk
mencapai prestasi
KONSEP DIRI
FAKTOR YANG BERPERAN
- Genetik
- Pola Asuh
The Power of WILL
Kekuatan berkehendak yang
dianugerahi pada setiap individu
Proses
Niat The Power of Will Konsep
Diri
SELF DEVELOPMENT

Self Concept
Self Image
Self Esteem
Self Efficacy
Self Actualization
Persiapan
Transformasi
Perubahan Perilaku
dengan Metamorphosis

Memahami Masalah dan


Mengenali Diri
Motivasi Perubahan Perilaku dan
Komitmen
Proses Perubahan Perilaku
Prinsip
CBT Metamorfosis
A cknowledge & Admit
D ecision To Make
D ifferentiate Thoughts & Feelings

A ttemps & Effort

R elapse Management
A nalysis
Y ield
(A) Acknowledge & Admit
Self Assessment

Hal Positif Hal Negatif yang perlu diubah


(D) Decision To Make
Berdiam diri dan
Merubah diri berharap orang lain
berubah
Personal Character vs
EXTERNAL Standard
Alasanapa yang Alasan apa yang
membuat saya harus membuat orang lain/
berubah? sekolah/
sekolah/keluarga
keluarga/
/ko
ko--
munitas/
munitas/masyarakat/
masyarakat/
perusahaan harus
berubah
berubah??
Nilai Diri vs Communication
Tuliskan 4 hal yang penting dalam hidup

Pikiran Ramah, Berani, Percaya Diri,


Nilai Diri Perasaan Peduli, Siap Membantu, Ikhlas,
Perbuatan Peka

Menghambat Mendukung
Periksa Kekuatan
Motivasi Anda
Hal yang harus dirubah dari diri
HARAPAN &
HAMBATANKU dalam
melakukan rencana
metamorfosis terhadap
diri dan kehidupan

Hambatan
Think Feel - Act

Progress is impossible without change,


and those who cannot change their minds
cannot change anything.

George Bernard Shaw


Devil Me - Angel

4/18/2017
Banyak orang tidak menyadari rekaman pikiran
negatif yang berada pada bawah sadarnyaa,, membuat
diri justru tergerak ke arah yang negatif

Tuliskan pikiran dan perasaan anda tentan kemampuan


komunikasi anda

Nama Peserta :
(D) Differentiate
Thought & Feeling
Mengenali Pikiran dan Perasaan
Saya ingin berubah

Tapi kok susah ya ? (-


(-)
Pasti gak bisa (-)
Orang lain pasti gak suka (-)
________________________
________________________

Orang lain bisa,


bisa, saya pasti bisa (+)
Pasti ada jalan
jalan(+)
(+)
________________________
________________________
(A) Attempt & Effort
Upaya Perubahan Perilaku

Rekaman pikiran atau kejadian negatif Rekaman pikiran atau kejadian positif
(Devils Mind) (Angels Mind)
Saya ...
(Saya tidak mengerti buat apa repot2
melakukan Komunikasi Efektif)

Dia ...
(Atasan saya saja tidak peduli dengan
Komunikasi Efektif)

Mereka
(Teman-teman saja tidak ada yang
melakukan, buat apa saya sendiri ?)
Pengalaman AHA !

Apa yang anda simpulkan dari sesi ini


ini,, apakah anda
sudah memahami teknik perubahan diri ?
Apakah anda sudah memperoleh masukan tentang
hasil asesmen anda ?
What
How
Where
Why
When
Who

Nama Peserta :
(RAY) Relapse, Analyze & Yield
Mengelola kekambuhan dengan analisa demi hasil

Relapse (kambuh)
Saya sudah mencoba, tapi percuma
Saya sudah melakukan yang lain tidak

Analyze (harus ada sistem Analisa)


Pertemuan rutin
Reward & Punishment

Yield (keberhasilan Customer Delight Excellence)


People : Rekrutmen dan seleksi orang yang tepat
Program : motivasi yang berkesinambungan
Direction : Pengarahan yang jelas
APLIKASI BEHAVIOR ACTIVATION
Historical Overview
1970s Activity Scheduling, Social Skills Training: Lewinsohn

Cognitive Therapy:
1980s Coping with Depression: Beck
Lewinsohn

1990s Component Analysis:


Jacobson

2000s BATD: Lejuez BA: Martell

Several small Adaptations Dimidjian


2010s studies and variations (2006) study and
small studies

4/18/2017
Definisi BEHAVIOR ACTIVATION

Terapi untuk depresi yang bertujuan untuk


membantu pasien kembali menjadi partisipan
aktif dalam hidupnya
hidupnya..

Pasien dibantu untuk melakukan kegiatan positif


dan berarti yang sesuai dengan prinsip,
prinsip, tujuan
hidup
hidup,, kepercayaan,
kepercayaan, dan budayanya masing-
masing-
masing
masing..

4/18/2017
CT Component Analysis : Jacobson et al. (1996)

CT Component:
Activity scheduling at beginning of tx
for more severely depressed clients BA

Then cognitive restructuring


automatic thoughts
AT

Then cognitive restructuring core


beliefs
CB
223 4/18/2017
CT Component Analysis : Jacobson et al. (1996)

CT Component: BA AT CT

Activity scheduling at beginning of


tx for more severely depressed clients BA BA BA

Then cognitive restructuring


automatic thoughts
AT AT

Then cognitive restructuring core


beliefs
CB

224
Prinsip
Behavior Activation
Asesmen Perilaku
(Tanya jawab singkat, pengamatan aktivitas, dan
evaluasi prinsip hidup)

Aktivasi Kegiatan
(Ketika aktivasi gagal, maka dilakukan analisa
fungsional )

Strategi tambahan ketika aktivasi tidak berhasil


(Penanganan Avoidance, Stimulus Control,
Contingency Management, dan Skills Training)
Kesimpulan
1. Penggunaan terapi kognitif lebih mudah dilakukan
pada kasus tanpa penyimpangan perilaku dan
tantrum.
2. Terapi kognitif memerlukan kerjasama client.
3. Dukungan significant person dapat menunjang
pembentukan pikiran positif
positif..
4. Reward dan Punishment sangat mendukung
keberhasilan terapi
terapi..
5. Penanganan emosi memerlukan intervensi khusus
khusus..

4/18/2017
Model cognitive behavior
Untuk Perubahan Perilaku

EMOTIONAL BEHAVIORAL
RESPONSE RESPONSE
Feeling Action

LIFE EVENTS
Thought
Mulai dari sini
Model behavior ACTIVATION
Mengapa muncul perilaku negatif

EMOTIONAL BEHAVIORAL
RESPONSE RESPONSE
Feeling Action

BAD
LIFE EVENTS
,

EMOTIONAL BEHAVIORAL
RESPONSE RESPONSE

BAD
LIFE EVENTS
EMOTIONAL BEHAVIORAL
RESPONSE RESPONSE

BAD
LIFE EVENTS
EMOTIONAL BEHAVIORAL
RESPONSE RESPONSE

MORE BAD
LIFE EVENTS
AKTIVASI PERILAKU BARU

Mulai dari sini

EMOTIONAL NEW BEHAVIOR


RESPONSE ACTIVATION

BAD
LIFE EVENTS
EMOTIONAL NEW BEHAVIOR
RESPONSE ACTIVATION

LIFE
IMPROVEMENTS
NEW EMOTIONAL NEW BEHAVIOR
RESPONSE ACTIVATION

LIFE
IMPROVEMENTS
TIGA LINGKARAN AKTIVASI

NEW EMOTIONAL NEW BEHAVIOR


RESPONSE ACTIVATION

LIFE
IMPROVEMENTS
MEMERIKSA KEGIATAN

WHAT
______________________________________________
WHEN
______________________________________________
WHERE
______________________________________________
WHY
______________________________________________
WHO
______________________________________________
HOW
_________________________________________
HAMBATAN

Masalah dan Lupa

Keterampilan Sosial dan Non Sosial

Konsekuensi Eksternal Negatif

Konsekuensi Internal Negatif


Prinsip behavioristic
Operant conditioning
Reinforcement
yang non material Positive kehadiran stimulus

Motivasi Internal Negative ketidak hadiran


daripada stimulus
Eksternal Reinforcement perilaku
Operant meningkat
Conditioning
Punishment Perilaku
menurun
Escape Menghilangkan stimuli
Reinforcemen Avoidance Mencegah Stimuli
Punishment
(non-material)

Positive Negative Positive Negative


Reinforcement Reinforcement Punishment Punishment

Escape Avoidance
Learning Learning
PIKIRAN HAMBATAN

Saya TIDAK PUNYA WAKTU


untuk melakukan apapun

Saya TAKUT tidak ada gunanya

Saya sudah mencoba TETAPI tidak


ada yang memperhatikan saya
PENOLAKAN
Pemicu

Respon Emosi

Penolakan

Validasi Respon

Diskusi Manfaat

Tujuan : Memutus Siklus Kebiasaan / Perilaku


RENCANA AKTIVASI

Aktivitas Berharga
___________________________________

Aktivitas Menyenangkan
___________________________________

Aktivitas Penting
________________________________
STAGES OF CHANGE

I did it

I am doing it

I want to and
I will do it

I know but I
dont think I
I dont know can
how?

I dont know
what ?
PERILAKU BARU
My Commitment
___________________________________

___________________________________

________________________________

________________________________

________________________________
Building professional character and
socio-
socio-emotional resilient through
behavioral approach technique
Basic Principles
By Kasandra & Associates Kasandra Persona Prawacana
A2G is a social movement and coaching program to
support Indonesian Youths facing social structure
incongruence problem to develop resilient social
skills to manage their lives by developing leadership
through specific attitudes to reach their highest
achievement.
achievement.
Using cognitive behavioral approach to provide
them with a new set of mental attitude and behavior
in order to overcome their problems and able to find
solution for more productive lives.
Productivity

Working with passion

Produce based on quality and quantity

Keep the companies and the people growing


SOCIAL STRUCTURE
INCONSISTENCE
TUMBUH KEMBANG OTAK
1. Penghargaan & Toleransi Respect & Tolerance

2. Peduli & Berbagi Care, Give & Share

3. Kejujuran & Integritas Honesty & Integrity

4. Konsep Diri & Nilai Diri Self Concept & Self Worth

5. Initiatif & Motivasi Initiative & Motivation

6. Empati Emphaty

NILAI PEKERTI PRESTASI


YANG KONSISTEN
4/18/2017
3 DIETS IN YOUR LIFE

Nutritional Diet (Neuropsychology)


(CBT&BA)

Thinking Diet (CBT)

Behavioral Diet (BA)


KASANDRA & ASSOCIATES
K A S A N D R A & A S S O C I AT E S

@MPeduliPekerti
@kasandra_asscts
kasandraAssociates
kasandraAssociates
www.a2g.center
www.kasandraassociates.com
Attitude Achievement Generation with Metamorphosis
PT. Kasandra Persona Prawacana
Kramat Pela no. 210 Jakarta Selatan 12160
Tel 7392068 Fax 725 8760 HP. 0818 827 779

Anda mungkin juga menyukai