Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SISTEM ANGKUTAN UMUM &


TRANSPORTASI PERKOTAAN

SEJARAH ANGKUTAN UMUM DAN WALIKOTA

CURITIBA

Oleh:
TANTYIO PRASETYA
NIM D2071161031

Pembimbing:
DR-ING. IR. SLAMET WIDODO, MT

FAKULTAS TEKNIK
MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
SEJARAH ANGKUTAN UMUM DAN WALIKOTA

CURITIBA

Curitiba adalah ibu kota negara bagian Brasil, Paran. Kota ini terletak di

Brasil bagian tenggara, sekitar 1.081 km dari ibu kota Brasil, Brasilia.

Penduduknya berjumlah 1.757.904 jiwa. Wilayah metropolitannya terdiri dari 26

munisipalitas dengan total populasi 3,2 juta orang (sensus 2005). Kota ini terletak

di dataran tinggi sekitar 3.120 kaki di atas permukaan laut dan terletak 65 mil dari

pelabuhan laut Paranagu. (Wikipedia)

Kota Curitiba dikenal dengan perkembangannya yang pesat. Sebelumnya,

Provinsi Paran merupakan sentra industri penyaluran dan pengolahan pertanian.

Namun, karena banjir yang terjadi pada tahun 1950-1960, selain kerugian di

sektor sosial dan ekonomi, ada masalah seperti kekurangan pasokan listrik dan

telepon serta masalah transportasi di pusat kota.

Hal ini mendorong pemerintah kota Curitiba untuk menyelenggarakan

kompetisi desain masterplan untuk modal yang sedang berkembang. Kemudian

terpilihlah pemenangnya yang merupakan arsitek dan perencana muda, Jaime

Lerner, yang kemudian bertugas sebagai Walikota Curitiba. (Curitiba Case Study,

Nicole Mikesh).

Sebuah sistem terbaik yang dikembangkan di Curitiba, yang juga mungkin

tak diragukan lagi manfaatnya oleh para penonton Piala Dunia, adalah sistem bus

1
rapid transit atau BRT, sebuah sistem transit cepat bis kota. Lebih dari 70%

perjalanan harian di kota ini menggunakan BRT, dengan bis-bisnya yang dicat

dengan warna-warna cerah, yang telah memungkinkan Curitiba untuk

menurunkan emisi karbon hingga 25% per rata-rata penduduk Brazil.

Sistem BRT tersebut, yang saat ini telah diadopsi oleh ratusan kota di

seluruh dunia, menggunakan jalur khusus yang diperuntukan untuk bis dan

kendaraan gawat darurat. Sistem ini terbilang cukup murah bila dibandingkan

dengan sistem transportasi kereta trem, yang kebanyakan hanya ada di kota-kota

maju yang kaya. (Greeners)

Master Plan Tahun 1965 (Kebijakan):

- Meningkatkan infrastruktur dengan fokus utama masalah air terutama banjir

- Sistem transportasi dan tata ruang

- Pengelolaan sampah

Implementasi Kebijakan Sistem transportasi dan tata ruang:

Mendesain tata Kota Curitiba agar kemudian tumbuh di sepanjang koridor

dalam bentuk linier, bukan tumbuh disegala arah. Kemudian disepanjang koridor

tersebut, dibentuk sistem trinary road dimana terdapat dua jalur jalan besar saling

berlawanan arah dengan dua jalur sekunder di tengah sebagai jalur utama busway

bersistem BRT (Bus Rapid System). Selain itu, pemerintah menyediakan jalur dari

pemukiman penduduk langsung menuju pusat kota sehingga travel cost menjadi

sangat minimal

2
Perubahan radikal sejak J. Lerner menjadi walikota adalah sistem

transportasi. Hal pertama yang berubah adalah disain perencanaan kota yang

semula berpusat linier. Curitiba tidak tumbuh ke segala arah dari pusat / inti kota,

namun tumbuh di sepanjang koridor dalam bentuk linier. Jantung sebuah kota

bangunan komersial, pemerintahan, pendidikan atau bisnis diletakkan di satu

lokasi, sementara tempat tinggal dibuat sekitar. Struktur kota linier adalah model

spasial yang dapat digunakan untuk mencapai keberlanjutan karena penghematan

energi dengan mengurangi waktu tempuh.

Pemerintah Kota Curitiba membangun jalan penghubung dari rumah

penduduk langsung ke pusat kota. Dalam bisnis transportasi, Curitiba menerapkan

sistem jalan trinitas. Ini adalah model jalan yang menggunakan dua jalur jalan

utama dalam arah yang berlawanan. Namun, secara khusus, ada dua jalur

sekunder di tengah yang digunakan sebagai jalur eksklusif untuk busway. Hampir

semua jalan di Curitiba menerapkan sistem ini. Jalan raya yang diubah menjadi

rute bus telah memacu perumahan dengan kepadatan tinggi konstruksi apartemen

di sepanjang garis peregangan. Dengan mengubah jalan raya menjadi rute bus,

perencana kota berharap bisa memacu kerapatan tinggi di daerah tersebut. Seperti

yang mereka katakan di Curitiba, di mana transportasi berjalan, perkembangan

berikut. Bangunan apartemen baru direncanakan sepanjang keseluruhan, karena

zonasi digeser dari layanan yang berorientasi pada perumahan dan komersial

dengan kepadatan tinggi.

3
Keberhasilan Curitiba dalam menerapkan BRT sebagai transportasi ideal

dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Mengurangi fasilitas parkir kendaraan bermotor;

2. Tempatkan 200 radar lalu lintas berbasis sensor di jalan-jalan utama. Teknologi

ini dipasang di trotoar yang dilengkapi dengan kamera digital. Radar ini

berfungsi untuk mendeteksi setiap mobil yang melaju di atas batas kecepatan.

Instrumen tersebut akan mencatat jumlah mobil, waktu dan tempat kejadian

yang dikirim ke kediaman pengemudi dan diharuskan membayar denda

(Navastara, 2007);

3. Tingkat pelayanan bus lebih tinggi dari pada pelayanan kendaraan pribadi yang

telah mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan

kendaraan pribadi.

Sumber:
Curitiba. https://id.wikipedia.org/wiki/Curitiba
Curitiba, Kota Terhijau Di Dunia. http://www.greeners.co/ide-inovasi/curitiba-
kota-terhijau-di-dunia/
EVOLUTION OF THE PUBLIC TRANSPORTATION NETWORK.
http://curitibacityplanning.weebly.com/public-transportation.html.
Strategi Mengatasi Banjir ala Kota Curitiba Brazil.
http://kompasiana.com/purwanti_asih_anna_levi/strategi-mengatasi-banjir-
ala-kota-curitiba-brazil/.
Resilient Infrastructure : Konsep dan Strategi Perencanaan Pembangunan
Transportasi Berkelanjutan; Studi Kasus Kota Curitiba, Brazil.
http://zejimandala.wordpress.com/2013/07/31/resilient-infrastructure-
konsep-dan-strategi-perencanaan-pembangunan-transportasi-
berkelanjutan-studi-kasus-kota-curitiba-brazil/.

Anda mungkin juga menyukai

  • Teori Angin
    Teori Angin
    Dokumen13 halaman
    Teori Angin
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Kewiraan
    Kewiraan
    Dokumen18 halaman
    Kewiraan
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Lahan Basah-ibnu&Tio
    Tugas Lahan Basah-ibnu&Tio
    Dokumen26 halaman
    Tugas Lahan Basah-ibnu&Tio
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Curitiba Bob
    Curitiba Bob
    Dokumen3 halaman
    Curitiba Bob
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Curitiba TIO1
    Curitiba TIO1
    Dokumen5 halaman
    Curitiba TIO1
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • BAB II Pengertian Pancasila
    BAB II Pengertian Pancasila
    Dokumen11 halaman
    BAB II Pengertian Pancasila
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • BAB III Pancasila
    BAB III Pancasila
    Dokumen1 halaman
    BAB III Pancasila
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • BAB III Pancasila
    BAB III Pancasila
    Dokumen1 halaman
    BAB III Pancasila
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • BAB III Pancasila
    BAB III Pancasila
    Dokumen1 halaman
    BAB III Pancasila
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat
  • BAB II Pengertian Pancasila
    BAB II Pengertian Pancasila
    Dokumen11 halaman
    BAB II Pengertian Pancasila
    Tantyio Prasetya
    Belum ada peringkat