Sap Terapi Bermain

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TERAPI BERMAIN
Pokok bahasan : Terapi Bermain ( Origami/seni melipat kertas) Pada Anak Di
Rumah Sakit
Sasaran : Anak-Anak Usia 3-6 Tahun
Tempat : Ruang Anak
Hari/ Tanggal : Jumat, tanggal 14 juli 2017
Waktu : 11:00 WITA

I. Tujuan Umum

Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak, mengembangkan aktivitas

dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi dengan efektif

terhadap stress karena penyakit dan dirawat.

II. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu :

1. Mengembangkan kreativitas anakdan daya pikirnya

2. Mengekspresikan perasaannya selama menjalani perawatan

3. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan

4. Beradaptasi dengan lingkungan

5. Mempererat hubungan antar perawat dan anak

III. Sasaran

Untuk kegaiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien yang memenuhi

kriteria :

1. Anak usia 3-6 tahun

2. Tidak mempunyai keterbatasan fisik

1
2

3. Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga

4. Pasien kooperatif

5. Target : 3-6 orang anak

IV. Sarana Dan Media

1. Ruangan tempat bermain

2. Alas untuk duduk

3. Kertaswarna

4. Lemkertas

5. Gunting

V. Pengorganisasian

1. Leader : Fitri Asmi Lestari

2. Co Leader : Pani

3. Observer dan Fasilitator : Haris Imam Saputra


3

VI. Setting Tempat

Keterangan :

: Leader dan Co Leader

: Fasilitator dan observer

: Peserta
4

VII. PembagianTugas

1. Leader :

Job Description:

- Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

- Memperkenalkan diri

- Memimpin jalannya permainan

- Mengatur waktu kegiatan

2. Co Leader:

Job Description:

- Membantu leader memimpin kegiatan

- Menggali pengetahuan anak mengenai permainan origami cara

berimazinasi mengembangkan kreatifitas

- Menjelaskan materi mengenai cara mewarnai dan melipat kertas

dan manfaat permainan origami bagi anak

- Menjawab pertanyaan peserta

3. Fasilitator

Job Description:

- Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan

- Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan

- Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan

- Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat

moderator memberikan kesempatan bertanya


5

4. Observer:

Job Description:

- Mengob servasi jalannya proses kegiatan

- Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan

terapi bermain

- Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi

hasil terapi bermain

VIII. KegiatanPenyuluhan :

No. Waktu Kegiatan Terapi Anak


1. 5 Pembukaan : - Anak menjawab
Menit - Co.Leader membuka salam
dan mengucapkan - Mendengarkandan
salam saling berkenalan
- Memperkenalkan diri
anggota kelompok
- Memperkenalkan
anak satu persatu
- Kontrak waktu
2. 20 Kegiatan : - Mendengarakan
Menit - Leader menjelaskan - Menjawab pertanyaan
tujuan dan cara - Menerima permainan
permainan - Bermain
- Menanyakan anak - Mengungkapkan
ingin bermain atau perasaan
tidak
- Membagikan
permainan
- Memotivasi anak
- Mengobservasi anak
- Menanyakan
perasaan anak
3. 5 Penutup : - Selesai bermain
6

Menit - Menghentikan - Mengungkapkan


permainan perasaan
- Menanyakan - Mendengarkan
perasaan anak - Senang
- Memberikan hadiah - Menjawab salam
pada anak
- Menanyakan
perasaan anak
- Menutup acara
- Mengucapkan salam

IX. Evaluasi

1. Struktur

a. Alat-alat yang digunakan lengkap

b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Proses

a. Terapi dapat berjalan dengan lancar

b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik

c. Tidak ada hambatan saat melakukan terapi bermain

d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai

tugasnya

3. Hasil

a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan melipat

kertas sesuai imajinasi yang keriatif.

b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik

c. Anak merasa senang

d. Anak tidak takut lagi dengan perawat

e. Orang tua dapat mendampingi anak sampai kegiatan selesai


7

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Origami
Origami ialah seni atau ciptaan melipat kertas yang berasal dari negara
Jepang. Origami berasal dari kata ori yang artinya lipat, dan gami yang berarti
kertas. Bahan yang digunakan dalam origami ialah kertas atau kain yang
umumnya berbentuk persegi. Namun, banyak sejarahwan yang meyakini
bahwa keterampilan tangan melipat kertas pertama kali justru muncul di Cina,
negeri asal kertas. Hanya saja, perkembangan ciptaan melipat kertas hingga
menjadi bentuk seni origami seperti yang dikenal sekarang ini memang
berawal dari Jepang.

B. Sejarah Origami
Awalnya, origami dipraktikkan oleh para agamawan dan kaum bangsawan di
Jepang. Kedua golongan nan menduduki tingkatan tinggi dalam lapisan
masyarakat Jepang ini mempraktikkan origami buat membuat hiasan atau
dekorasi dalam penyelenggaraan upacara tradisional dan keagamaan. Seiring
dengan berjalannya waktu, origami terus berkembang dan makin populer.
Hingga menjadi salah satu bentuk kesenian rakyat Jepang

Pada tahun 1950-an, Akira Yoshizawa mempelopori origami modern. Akira


Yoshizawa membuat model origami nan sama sekali berbeda dengan origami
tradisonal nan telah dikenal sebelum di Jepang. Origami modern nan
dilahirkan oleh Akira Yoshizawa mengambil majemuk model realistik dari
benda, bentuk-bentuk dekoratif, dan binatang. Akira Yoshizawa sukses ribuan
model origami.

Sumbangsih Akira Yoshizawa bagi perkembangan origami tak sebatas


mempelopori origami modern. Akira memperkenalkan diagram Yoshizawa-
Randlett dan teknik lipatan basah. Diagram Yoshizawa-Randlett, yaitu
diagram mengenai cara penulisan instruksi pembuatan model origami.
8

Penulisan instruksi pada diagram Yoshizawa-Randlett dilakukan dengan


menggunakan simbol-simbol, seperti garis dan panah. Manfaat diagram ini
ialah memudahkan para penggemar origami buat memahami instruksi
pembuatan origami. Saat ini, diagram Yoshizawa-Randlett telah digunakan
oleh kalangan pencinta origami di seluruh global sebagai diagram standar
pada penulisan instruksi pembuatan model origami. Sementara itu, lipatan
basah ialah teknik baru dalam melipat kertas. Caranya ialah membasahi kertas
terlebih lebih sehinga menjadi lentur dan mudah dibentuk.

C. Manfaat Origami Untuk Anak-Anak


Seni melipat kertas origami merupakan keterampilan tangan nan sangat
membutuhkan ketelitian dan kesabaran buat mencapai hasil terbaik. Seni nan
awalnya dipraktikkan sebatas buat menghasilkan dekorasi buat upacara
tradisional dan keagamaan ini sekarang telah tersebar luas.

Penggemar origami kini tersebar di seluruh penjuru global dan berasal dari
berbagai latar belakang serta usia. Namun, tahukah Anda bahwa selain
memberikan kepuasan setelah sukses menciptakan aneka bentuk, serta
kekaguman atas estetika nan tercipta, origami ternyata juga merupakan satu
aktivitas seni nan sarat kegunaan buat anak-anak? Manfaat tersebut, antara
lain sebagai berikut.
a. Sebagai Media Sosialisasi Bentuk-Bentuk Geometri
Melalui origami, anak-anak sekaligus bisa belajar mengenai bentuk-bentuk
geometri, seperti lingkaran, segitiga, perpotongan 2 buah garis, titik pusat,
titik, garis, dan sebagainya.
b. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Aktivitas melipat dan menekan kertas menggunakan jari-jari akan
menyempurnakan kemampuan motorik halus anak.
c. Melatih Ketelitian Anak
Aktivitas melipat kertas dengan membaginya menjadi ukuran dan bentuk
nan seksama akan melatih ketelitian anak.
9

d. Mengasah Kreativitas Anak dan Imajinasi


Ragam model origami nan bisa dibuat akan melatih kreativitas dan
khayalan anak buat berkarya.
e. Melatih Anak buat Memahami Instruksi
Untuk menghasilkan satu karya origami, anak harus betul-betul mampu
memahami dan mempraktikkan instruksi pembuatannya. Hal ini akan
mengasah kemampuan anak buat memahami instruksi.
f. Melatih Anak buat Mengembangkan Pemikiran Logis
Untuk menyelesaikan suatu bentuk origami , anak harus mampu berpikir
logis buat melakukan langkah demi langkah. Misalnya, kertas harus dilipat
ke arah mana, dengan ukuran bagaimana Hal ini bermanfaat buat
mengembangkan pemikiran logis anak.
g. Melatih Konsentrasi dan Kesabaran Anak
Menghasilkan karya origami tak bisa dilakukan dengan terburu-buru.
Dibutuhkan konsentrasi dan kesabaran hingga pekerjaan selesai.
h. Melatih Anak buat Terus Mau Berkarya
Origami akan melatih anak buat semangat berkarya sebab ketika sukses
membuat suatu karya akan lahir kesenangan, kepuasan, dan kebanggaan.
i. Mengajarkan Anak Mengisi Waktu Secara Positif
Anak-anak zaman sekarang banyak nan menghabiskan waktunya di depan
televisi, main game komputer, beraktivitas di jejaring sosial media, atau
berjalan-jalan ke mal. Semua aktivitas ini berpotensi membawa pengaruh
jelek buat anak. Mengajak anak buat mengisi waktu dengan membuat
origami bisa menjadi salah satu upaya membentengi anak dari pengaruh
jelek nan bisa datang dari berbagai sumber.

D. Jenis-Jenis Origami
Origami telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Berbagai ide dan gagasan
tentang origami pun terus lahir. Hingga melahirkan pula majemuk gaya
origami modern. Origami modern tak sebatas melipat, tetapi juga ada teknik
10

menggunting, menjepit, atau mengelem kertas. Jenis-jenis origami modern,


antara lain sebagai berikut.
a. Origami Pureland
Origami ini dikembangkan oleh John Smith. Tujuannya ialah
memudahkan para pemula buat membuat suatu model origami. Origami
gaya pureland mensyaratkan bahwa buat setiap langkah pembuatan model
origami, hanya dibolehkan melipat sekali saja. Jadi, nan digunakan
hanyalah lipatan lembah juga lipatan gunung.
b. Origami Modular
Pada origami ini, seluruh kertas akan dibuat menjadi sebuah modul.
Kemudian, semua modul tersebut dijadikan satu dengan menggunakan
cara dijepit dan dilem menjadi bentuk tertentu, misalnya, bangunan,
binatang, atau bunga.
c. Origami teknis
Origami teknis disebut juga origami sekkei. Pada origami jenis ini,
pembuatan origami dimulai dengan mempelajari matematis dari berbagai
bentuk bidang nan diperlukan buat mengerjakan model nan akan dibuat.
Kemudian, dibuat pola dari bekas lipatan pada lembar kertas. Teknik ini
nan membedakannya dengan gaya origami lainnya, nan umumnya
didasarkan pada cara coba-coba dalam melipat buat mendapatkan bentuk
tertentu.

E. Contoh Melipat Kertas Origami

Origami Bentuk Burung


Langkah-langkah membuat origami bentuk burung ialah sebagai berikut:
1. Siapkan kertas berukuran 15 x 15 cm atau kertas spesifik buat origami.
2. Lipat kertas secara diagonal sehingga berbentuk segitiga.
3. Lipat lagi membentuk segitiga nan lebih kecil, sebanyak tiga kali lipatan.
4. Buka lipatan sehingga terlihat sudut di tengah kertas.
11

5. Lipat kertas dari posisi diagonal dengan menarik sisi kiri dan kanannya ke
arah depan.
6. Buka lagi dan untuk lipatan nan sama pada bagian posisi diagonal nan satu
lagi.
7. Buka hingga terlihat bentuk garis pola semacam kristal segitiga.
8. Satukan sudut-sudut kertas sehingga terbentuk pola seperti bintang.
9. Tangkupkan hingga berbentuk seperti dasi, dengan sudut atas nan
meruncing.
10. Tarik salah satu ujung atas ke bawah, lalu lipat.
11. Lakukan langkah nan sama buat salah satu ujung atas nan lainnya.
12. Tarik bagian ujung kiri dan kanan ke arah tengah. Namun, pastikan bagian
nan ada belahannya terletak di bagian atas.
13. Lakukan hal nan sama buat sisi bagian belakangnya.
14. Buka sisi-sisinya sehingga sisi bagian sebelumnya terlipat berada dibagian
depan.
15. Putar 180 derajat.
16. Tarik bagian ujung ke arah atas.
17. Beri jeda sekitar 5 mm antara bagian ujung atas dan bagian ujung nan
dilipat.
18. Lakukan hal nan sama buat sisi satunya lagi.
19. Buka sisi nan terlipat.
20. Tarik sisi depan dan belakang secara bersamaan dengan perlahan-lahan.
21. Sisi nan ditarik tersebut ialah bagian sayapnya. Sementara itu, bagian
tengah nan menjadi badannya akan ikut mekar ketika bagian sayapnya
ditarik.
22. Tekuk salah satu bagian nan lancip di salah satu ujungnya sebagai paruh.
23. Tekuk ujung nan lainnya sebagai ekor.

Anda mungkin juga menyukai