Kejang Demam
Kejang Demam
Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
anak berumur 6 bulan sampai dengan 5 tahun (Amid dan Hardhi, NANDA
NIC-NOC, 2013).
Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh
diatas 38,4C tanpa disertai infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit
pada anak diatas usia 1 bulan, tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
berikut: kejang lama > 15 menit, kejang fokal / parsial satu sisi tubuh, kejang
> 1 kali dalam 24 jam ( Hartono, 2011 : 194).Kejang Demam Komplek adalah
adalah kejang yang bersifat fokal, lamanya lebih dari 10-15 menit atau
tinggi dan kebanyakan terjadi pada hari pertama anak mengalami demam.
ensefalitis. Roseola atau infeksi oleh virus herpes pada manusia juga sering
a. Infeksi virus
e. Otitis Media
f. Faktor genetik
C. Patofisiologi
energi yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme otak
yang terpenting adalah glucose, sifat proses itu adalah oxidasi dengan perantara
Berdasarkan hal diatas bahwa energi otak adalah glukosa yang melalui proses
oxidasi, dan dipecah menjadi karbon dioksidasi dan air. Sel dikelilingi oleh
membran sel. Yang terdiri dari permukaan dalam yaitu limford dan permukaan
luar yaitu tonik. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui oleh
ion Na+ dan elektrolit lainnya, kecuali ion clorida. Akibatnya konsentrasi K+
dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na+ rendah. Sedangkan didalam sel
ion didalam dan diluar sel. Maka terdapat perbedaan membran yang disebut
membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na, K, ATP yang terdapat
misalnya mekanis, kimiawi atau aliran listrik dari sekitarnya. Perubahan dari
anak sirkulasi otak mencapai 65 % dari seluruh tubuh dibanding dengan orang
dewasa 15 %. Dan karena itu pada anak tubuh dapat mengubah keseimbangan
dari membran sel neuron dalam singkat terjadi dipusi di ion K+ maupun ion
Na+ melalui membran tersebut dengan akibat terjadinya lepasnya muatan
listrik.
keseluruh sel maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan bahan yang
yang yang berlangsung singkat pada umumnya tidak berbahaya dan tidak
Resiko tinggi gg
Metabolisme basal meningkat
kebutuhan nutrisi
O2 keotak menurun
Resiko tinggi
Resiko injuri
Resiko tinggi ganguan tumbuh
kejang berulang kembang kembang
frekuensinya dapat kurang dari 4 kali dalam 1 tahun sampai lebih dari 2 kali
sehari.Pada kejang demam kompleks, frekuensi dapat sampai lebih dari 4 kali
Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang tejradi
secara tiba-tiba)
Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama,
Inkontinensia (mengompol)
Gangguan pernafasan
Kulitnya kebiruan
Akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 1
Mengantuk
lain :
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Lumbal Fungsi
G. Penatalaksanaan
c. Jangan memberi obat melalui mulut saat anak masih kejang atau masih
belum sadar.
e. Bila masih kejang, diazepam dapat diulang lagi setelah 5 menit, sambil
anda dengan mengkompres tubuh anak dengan air hangat atau air
h. Kejang akan berhenti dengan sendirinya. Amati berapa lama anak anda
kejang.
i. Ukurlah suhu tubuh anak anda pada saat itu, hal ini bisa menjadi
pegangan anda untuk mengetahui pada suhu tubuh berapa anak anda
menit.
c. Pemberian diazepam 0,5 mg/kg berat badan per rektal (melalui anus)
atau jika telah terpasang selang infus 0,2 mg/kg per infus
berkelanjutan .
a. PENGKAJIAN.
1. Identitas
3. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
4. Pola funsional
5. Pemeriksaan Fisik
a.kesadaran umum
b. Abdomen
c. Genetalia
6. Data focus
a. Data subjektif
b. Data objektif
I. Diagnosa Keperawatan
2. Resiko cidera sekunder akibat kejang b.d gerakan klonik yang tidak
3. Resiko tinggi terjadinya kejang berulang ulang b.d peningkatan suhu tubuh.
J. Intervensi Keperawatan
No Diagnose NOC NIC
keperawatan
Rendle John, 2006, Ikhtisar Penyakit Anak, Edisi ke 6, Binapura Aksara, Jakarta.
Santosa NI, 2008, Asuhan Kesehatan Dalam Konteks Keluarga, Depkes RI,
Jakarta.