Anda di halaman 1dari 24

MODUL PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-

KOMPONENNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Modul ini membahas tentang prosedur pemeliharaan/servis engine
gasoline/motor bensin secara berkala. Materi kompetensi yang terdapat pada modul
ini dikenal dengan sebutan Tune-up engine.
Setelah melaksanakan modul ini diharapkan siswa dapat memahami prosedur
perawatan/servis engine gasoline dan komponen-komponennya, serta dapat
melakukan perawatan/servis engine dan komponen-komponennya secara berkala.
Kompetensi yang terdapat dalam modul ini akan membekali siswa pengetahuan dan
ketrampilan serta sikap yang benar yang terkait dengan setiap pekerjaan
perawatan/servis engine secara berkala, sehingga siswa memiliki kemampuan yang
dapat diterapkan di dunia industri perotomotifan.

B. PETUNJUK SISWA
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari
materi modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang
ada pada kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar
tersebut. Kerjakanlah setiap tugas formatif (soal latihan) untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki
terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
b. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,
perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktik, siapkan alat dan bahan yang
diperlukan secara cermat (lihat lembar kerja).
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar
5) Untuk melakukan kegiatan belajar praktik yang belum jelas, harus
meminta ijin guru lebih dahulu.
6) Setelah selesai praktik, kembalikan alat dan bahan ke tempat
semula.
c. Konsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses belajar,
saat menemui kesulitan dalam menjawab soal-soal maupun saat
melakukan praktik, ataupun bila memerlukan sumber belajar yang
lain. Dapat mengkomunikasikan dengan guru bila membutuhkan
pendamping dari industri pada saat belajar, juga saat akan
mengerjakan modul berikutnya.
C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini siswa diharapkan:
1. Memahami prosedur perawatan/servis engine bensin dan komponennya.
2. Dapat melakukan pekerjaan perawatan/servis engine bensin secara berkala.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu


BAB II
PEMELAJARAN

Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar : Prosedur Pemeliharaan/servis Engine Bensin.

a. Tujuan Kegiatan Belajar


1) Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen yang memerlukan
pemeliharaan/perawatan, serta prosedur perawatan engine bensin.

b. Uraian Materi

Prosedur perawatan engine bensin


Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan fisik pada
komponen-komponennya seperti pada : blok motor, kepala silinder,
mekanik katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros nok dan yang
lainnya. Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara
rutin/berkala, agar tingkat perubahan yang terjadi dapat ditekan
seminimal mungkin. Perawatan rutin komponen-komponen engine
dilakukan tidak secara langsung pada komponen-komponen tersebut di
atas, tetapi pada sistem-sistem yang mendukung kinerja engine. Di
dalam industri perotomotifan perawatan rutin terhadap komponen-
komponen engine disebut dengan Tune-up engine.
Adapun perawatan yang dimaksud meliputi :

1) Perawatan Sistem Pendinginan


Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat
meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya akan mengganggu
kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain : enaga
berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami
kerusakan. pekrjaan perawatan berkala pada sistem pendinginan
meliputi :

a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin


Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki
Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga
garis FULL.

Gb. Pemeriksaan tinggi air

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 2


b) Memeriksa kondisi air pendingin
Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau
tercemar oli.

Gb. Pemeriksaan kondisi air pendingin

c) Memeriksa sistem pendinginan.


Periksalah kemungkinan terjadi :
- Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.
- Kerusakan pada klem slang radiator.
- Kisi-kisi radiator berkarat.
- Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.

Gb. Pemeriksaan sistem pendinginan

d) Memeriksa kerja tutup radiator


Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester)
periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup radiator. Tutup
perlu diganti bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi
pabrik, atau jika secara fisik rusak.
Tekanan pembukaan katup :
STD : 0,75 1,05 kg/cm2
Limit : 0,6 kg/cm2
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 3


Gb. Pemeriksaan kerja tutup radiator

e) Memeriksa tali kipas


- Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi :
Retak, perubahan bentuk, aus atau terlalu keras. terkena oli
atau paslin/grease.
- Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gb. Pemeriksaan tali kipas secara visual

f)
g)
h)
i) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas.
Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar
defleksi/kelenturan tali :
Pompa air Alternator : 7 11 mm
Engkol Kompressor : 11 14 mm
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas
dengan SST penyetel tali kipas.
Tegangan tali kipas :
Baru : 100 150 Lbs
Lama : 60 100 Lbs.
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 4


Gb. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gb. Penyetelan tegangan tali kipas

2) Membersihkan saringan udara/Air filter


Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine berkurang
dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya seperti berikut :
- Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada
benda yang masuk ke karburator.
- Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.
- Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

Gb. Membersihkan elemen saringan udara

3) Memeriksa Baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan
pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan : sulit
untuk mentarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan
peralatan tambahan (assesoris).
Perawatan baterai meliputi :

a) Pemeriksaan secara visual :

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 5


Periksa baterai kemungkinan :
- Penyangga baterai berkarat.
- Terminal longgar, berkarat atau rusak.
- Kotak baterai rusak atau bocor.

Gb. Pemeriksaan baterai secara visual

b) Mengukur berat jenis elektrolit


- Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer
Berat jenis : 1,25 1,27 pada suhu 200 C
- Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit
harus berada antara garis Uper level dan lower level.

Gb. Pemeriksaan elektrolit baterai

4) Memeriksa Sistem Pelumasan.


Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan pada
sistem pelumasan akan berakibat : suhu engine meningkat berlebihan,
komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga mesin akan terasa
berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi :
a) Memeriksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus
ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.

Gb. Pemeriksaan tinggi oli

b) Memeriksa kondisi oli

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 6


Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah
warna karena terbakar.

Gb. Pemeriksaan kondisi oli

c) Mengganti saringan oli (oil filter)


- Membuka saringan oli dengan SST.
- Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang.
- Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.
- Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.

Gb. Melepas saringan oli

Gb. Memasang saringan oli

5) Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi.


Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses
pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat : tenaga engine

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 7


kurang, engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter. Perawatan
busi meliputi :

a) Pemeriksaan busi secara visual


- Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator.
- Keausan pada elektroda.
- Gasket rusak atau berubah bentuk.
- Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.

Gb. Pemeriksaan busi secara visual


b) Membersihkan busi
- Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.
- Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara
tekan.
- Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

Gb. Membersihkan busi

c) Menyetel celah busi


Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah. Jika
diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan elektroda
busi.

Gb. Penyetelan celah busi


6) Memeriksa kabel tegangan tinggi

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 8


Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat : engine sulit
distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat
terjadi karena tahanan kabel menjadi sangat besar.
Periksalah semua kabel tegangan tinggi tahanan kabel : kurang
dari 25 k.

Gb. Cara melepas kabel busi

Gb. Cara memeriksa tahanan kabel busi

7) Distributor
Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian tidak
sempurna, yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine : engine sulit
distart, tenaga kurang, panas berlebihan dan komponen-komponen
utama engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi:

a) Memeriksa tutup distributor


Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan :
- Retak, berkarat, kotor atau terbakar.
- Terminal-terminal kotor atau terbakar.
- Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 9


Gb. Pemeriksaan tutup distributor

b) Menyetel celah platina atau celah udara


- Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.
- Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm
- Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian
elektronik). Celah udara : 0,2 0,4 mm.

Gb. Cara penyetelan platina atau celah udara

c) Memeriksa sudut Dwell


Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.
Sudut dwell : 50 0 54 0

Gb. Pemeriksaan sudut dwell


d) Memeriksa saat pengapian
Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi
standar. Pada putaran maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 5 0
15 0 sebelum TMA (sesuaikan dengan spesifikasi pabrik).
Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta
menggunakan alat Timing light.
Jangan menyetel dengan Oktan selector.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 10


Gb. Penyetelan saat pengapian

e) Memeriksa kerja governor advancer


- Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah
putaran rotor dan dilepas.
- Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Gb. Pemeriksaan Governoor advancer

f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup


- Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada
distributor. Saat pengapian berubah-ubah sesuai putaran
engine.

Gb. Pemeriksaan Governoor dengan engine hidup

g) Memeriksa kerja Vacum advancer


- Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 11


akan berubah-ubah sesuai putaran engine.

Gb. Pemeriksaan Vacum advancer

8) Menyetel Celah Katup


Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemesukan gas
baru dan pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan
tenaga engine berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik.
Adapun prosedur penyetelannya sebagai berikut :

a) Menepatkan tanda timing


- Panaskan engine kemudian matikan
- Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi

Gb. Penepatan tanda timing

b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk katup.


- Baut kepala silinder : 5,4 6,6 kg.m

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 12


- Baut penumbuk katup : 1,8 6,6 kg.m

Gb. Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk


katup.

c) Menyetel Celah Katup


Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk
(Rocker arm).
Celah katup hisap : 0,20 mm, katup buang : 0,30 mm
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gb. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1

Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.

Gb. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4

9) Memeriksa Karburator
Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis
karburator dan merek kendaraannya.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 13


Gangguan pada sistem karburator akan berakibat : tenaga engine
berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar boros. Perawatan
pada sistem karburator meliputi :

a) Memeriksa katup trotel


- Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan
penuh.
- Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop
pedal gas.

Gb. Pemeriksaan katup trotel

Gb. Penyetelan pembukaan katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi


Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.

Gb. Pemeriksaan pompa akselerasi.


c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional
Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh dan
menutup penuh bila tombol dilkembalikan.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 14


Gb. Pemeriksaan katup cuk saat tombol ditarik

Gb. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas

d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis


- Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air
dibawah 30 0C, lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.

Gb. Pelepasan slang vakum penarik cuk

- Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan


menghidupkan engine.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 15


Gb. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas
- Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak
bergerak.

Gb. Pemeriksaan penghubung cuk


- Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin
sampai suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang vakum dari
pembuka cuk.

Gb. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk

-Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan


tombol posisi setengah.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 16


Gb. Tombol cuk posisi setengah
- Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan
engine.

Gb. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua


- Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak dan
nok idel tinggi dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat tombol
cuk ditekan habis, putaran engine kembali idel. Perhatikan
gambar berikut :

Gb. Nok idel tinggi pada langkaah ketiga


10) Penyetelan Putaran dan Campuran Idel
(Gunakan selalu buku manual sesuai merek kendaraan dan Tahun
pembuatannya).
Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu diperhatikan hal-hal
berikut :
- Saringan udara dalam keadaan terpasang
- Suhu air pendingin normal (suhu kerja)
- Katup cuk terbuka penuh
- Semua perlengkapan tambahan dimatikan
- Semua saluran vakum terpasang
- Transmisi pada posisi netral
- Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel)
- Tachometer dan pengukur vakum terpasang
- Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai.

a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung slangnya.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 17


Gb. Pelepasan slang HIC

b) Membuka kap pembatas idel


Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur campuran idel jika
terpasang seperti gambar berikut :

Gb. Cara membuka kap pembatas idel

c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi


Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-800 Rpm),
dengan jalan menyetel sekrup pengatur seperti berikut :

Gb. Penyetelan putaran idel

d) Menyetel vakum maksimum


Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur
campuran idel dengan SSTseperti berikut :

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 18


Gb. Penyetelan vakum maksimum

e) Menyetel putaran dan campuran idel


Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum benar-benar
maksimum seperti berikut :

Gb. Penyetelan putaran dan campuran idel

f) Cek putaran dan campuran idel


Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan menarik link
gas kemudian melepaskan kembali. Pastikan Rpm kembali ke posisi
spesifikasi seperti berikut :

Gb. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel


11) Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang
- Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 60 detik.
- Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran
harus dilakukan selama 3 menit seperti berikut :

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 19


Gb. Pengukuran konsentrasi CO
- Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai, kembalikan
slang katup HIC seperti semula dan pasang kap pembatas idel
yang baru seperti berikut :

Gb. Pemasangan slang katup HIC dan Kap pembatas idel.

12) Memeriksa Tekanan Kompresi Engine


- Panaskan engine sampai suhu kerja
- Lepas semua busi

Gb. Melepas busi

- Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar


aliran skunder terputus.

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 20


Gb. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil
- Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel
penuh dan start engine pada putaran : 250 Rpm selama
maksimal 3 detik. Baca hasil pengukuran antara 9 12
kg/cm2 (sesuaikan dengan manual merek kendaraan) yang
diukur.

Gb. Pemeriksaan tekanan kompresi

Tes formatif
1) Jelaskan yang dimaksud dengan Tune-up engine.
2) Sebutkan 15 pekerjaan Tune-up engine.
3) Sebutkan 8 alat tester yang digunakan untuk pekerjaan Tune-up
motor bensin.
4) Sebutkan 5 pekerjaan tune-up pada sistem pendingin.
5) Sebutkan 4 pemeriksaan pada baterai.
6) Apa akibatnya bila kapasitas oli kurang ?
7) Apa akibatnya bila busi kotor, tahanan kabel melebihi ketentuan ?

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 21


8) Sebutkan 8 pemeriksaan/penyetelan terkait dengan distributor.
9) Engine 4 silinder FO 1342, pada TOP kompresi silinder 4 katup
mana saja yang bisa disetel ?
10) Sebutkan 6 pemeriksaan pada karburator.
11) Sebutkan 9 ketentuan sebelum menyetel putaran dan campuran
idel.
12) Sebutkan 2 prasyarat pengetesan tekanan kompresi.

c. Rangkuman 1

1) Perawatan komponen-komponen engine dilaksanakan dengan


pekerjaan Tune-up engine.
2) Tune-up engine : mengembalikan kinerja engine secara maksimal.
dengan, memelihara, menyetel dan mengganti komponen yang
mendukung kinerja engine.
3) Pekerjaan Tune-up meliputi :
a) Sistem pendingin
b) Tali kipas
c) Saringan udara
d) Baterai
e) Oli mesin
f) Busi
g) Kabel tegangan tinggi
h) Distributor
i) Baut kepala silinder dan penumbuk katup
j) Celah katup
k) Karburator
l) Putaran idel
m) Konsentrasi CO
N) Tekanan kompresi.

4) Alat tes sistem pendinginan adalah Radiator tester.


5) Pengukuran tegangan tali kipas antara pompa air dan alternator,
antara engkol dan kompressor.
6) Pengukuran baterai meliputi : kondisi terminal, kondisi kotak baterai
dan berat jenis elektrolit.
7) Perawatan sistem pelumasan : kondisi dan kapasitas oli,
penggantian saringan oli.
8) Perawatan busi : membersihkan , menyetel atau mengganti busi.
9) Tahanan kabel tegangan tinggi kurang dari 25 k.
10) Pemeriksaan distributor meliputi : tutup dan terminal-terminal
tutup distributor,rotor, governor advancer, vakum advancer,
penyetelan celah platina dan sudut dwell.
11) Prosedur menyetel pengapian : hidupkan engine, pasang timing
light, lihat tanda penyesuai, tepatkan dengan menggerakkan
distributor.
12) Prosedur menyetel celah katup : Kencangkan baut kepala
silinder dan penunjang batang penumbuk, posisikan tanda timing
pada TOP kompresi silinder 1, setel katup buang silinder 1 dan 3
dan katup masuk silinder 1 dan 2. Putar 360 0 Setel katup masuk
dan buang yang belum disetel.
13) Pemeriksaan Karburator meliputi : kerja trotel,pompa akselerasi,
cuk, pembuka cuk, putaran dan campuran idel.
14 Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyetel putaran dan
campuran idel : air filter terpasang, suhu air normal, cuk membuka
penuh, perlengkapan tambahan mati, semua slang vakum

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 22


terpasang, transmisi netral, pengapian tepat, tacho dan pengukur
vakum terpasang dan meteran CO posisi NOL siap pakai.
15) Prosedur tes tekanan kompresi : Panaskan engine, membuka
semua busi, melepas kabel tegangan tinggi koil, memasang alat
tes, menstarter engine dan membaca hasil pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA

Noname. (t.th.). Pedoman Reparasi Toyota 2K,3K,4K,5K. Jakarta: PT. Toyota


Astra Motor.

Noname. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.

Noname. (1983). 1 W Engine Service Training Information. Jakarta: Toyota

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 23


Motor Corporation

Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu 24

Anda mungkin juga menyukai