Laptah 2015 - Website PDF
Laptah 2015 - Website PDF
BD
B
LAPORAN TAHUNAN 2015
KA
EDISI TERBIT TAHUN 2016
ES
NK
DI
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016
KATA PENGANTAR
G
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia-
Nya, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2015 telah
terselesaikan.
BD
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan merupakan laporan hasil pelaksanaan kegiatan
program pembangunan kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015 baik yang
bersumber dana dari APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat/ Bantuan
Gubernur maupun APBN / Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan atau bantuan lainnya.
Program/ kegiatan dilaksanakan berdasarkan visi, misi dan program kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung. Pencapaian kinerja dianalisis melalui pendekatan pencapaian
indikator input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat) dan impact
(dampak).
B
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menilai hasil
KA
pelaksanaan kegiatan pada Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten Bandung tahun 2015
serta dapat menjadi dasar bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan
pelaksanaan program pembangunan kesehatan dimasa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
tersedianya data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.
ES
TTD.
NK
DAFTAR ISI
HALAMAN
G
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ..ii
DAFTAR TABEL ...vi
BD
DAFTAR GRAFIK .vii
DAFTAR LAMPIRAN ..viii
BAB PENDAHULUAN........ 1
I
2.1
2.2
B
Kondisi Geografi ...
Kondisi Demografi ....
4
6
KA
2.3 Sumber Daya Kesehatan .... 9
2.3.1 Tenaga Kesehatan .................................................. 9
2.3.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan ............................................................... 12
G
5.1.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat ... 38
5.1.11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ................... 38
5.1.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ........ 38
5.1.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ....................................... 38
BD
5.1.14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya ................................... 39
5.1.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan . 39
5.1.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia .................................. 39
5.1.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak .................. 39
5.2 Indikator Kesehatan . 39
5.2.1 Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) ... 39
5.2.2 Angka Kematian (Mortalitas) ..................................................................... 41
5.2.3 Angka Kesakitan 46
5.2.4 Status Gizi 47
BAB
VI
B
PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2015 ................................. 50
KA
6.1 Pendapatan dan Pembiayaan Bersumber APBD Kabupaten Bandung Tahun 2015 . 50
6.2 Pembiayaan Bersumber Selain APBD Kabupaten Bandung ..................... 51
G
7.6.2 Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas dan Jaringannya ................... 65
7.6.3 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat .. 66
7.6.4 Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban
BD
bencana .. 66
7.6.5 Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ......................... 67
7.6.6 Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan .............. 67
7.7 Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi, Makanan dan Minuman ................. 68
7.7.1 Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan 68
Berbahaya ...
7.8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat........................ 69
7.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 70
7.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat .. 71
7.10.1 Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat ............................ 71
7.11
7.10.2
7.10.3
B
Kegiatan Penyuluhan Pengembangan Lingkungan Sehat ..........................
Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ................................
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ....................................
7.11.1 Kegiatan penyemprotan/ fogging focus DBD ............................................
73
73
73
74
KA
7.11.2 Kegiatan pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging ..................... 74
7.11.3 Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah ....................... 75
7.11.4 Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ... 75
7.11.5 Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik .................... 76
7.11.6 Kegiatan peningkatan imunisasi ................................................................. 76
7.11.7 Kegiatan peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan
wabah ...................................................................... 77
7.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ..........
77
ES
B. Belanja .. 87
8.1 Belanja SKPD ........................................................................................... 88
8.2 Belanja Program ......................................................................................... 89
8.2.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ................................................... 89
8.2.2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat ..................................................... 90
G
8.2.3 Program Pengawasan Obat dan Makanan .................................................. 91
8.2.4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat .................... 93
8.2.5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat .......................................................... 94
8.2.6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat .............................................. 96
BD
8.2.7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular .................. 97
8.2.8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan .............................................. 99
8.2.9 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ...................................... 101
8.2.10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu dan Jaringannya ............................................................. 101
8.2.11 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ............................ 102
8.2.12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia .................................... 103
8.2.13 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ................. 103
B
KA
ES
NK
DI
DAFTAR TABEL
G
Halaman
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ....................................... 5
BD
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Kabupaten
Bandung Tahun 2015 ................................................ 7
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kabupaten Bandung Tahun 2015 . ........................................................ 8
Tabel 2.5
B
Daftar Ketenagaan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2015 ... 10
KA
Tabel 2.6 Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ... 12
Tabel 2.7 Jumlah Sarana UKBM Kabupaten Bandung Tahun 2015 ... 13
Tabel 5.2 Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 ...... 43
ES
Tabel 5.4 Status Gizi balita Berdasarkan BB/U Di Kabupaten Bandung Tahun
2011-2015 . 47
Tabel 5.6 Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB Di Kabupaten Bandung Tahun
2010-2015 ......................................................... 48
Tabel 6.2 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas Kesehatan
DI
Tabel 6.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 yang bersumber dari
Dana Luar APBD Kabupaten Bandung ........................................ 52
Tabel 7.1 Indikator SPM Cakupan (%) Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 .. 54
DAFTAR GRAFIK
G
Halaman
Grafik 5.1 Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa
Barat Tahun 2010 2015 ................................................. 41
BD
Grafik 5.2 Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung dibandingkan dengan
Angka Kematian Bayi Jawa Barat Tahun 2010 2015.. 43
Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung Tahun 2009-2015 ............. 45
B
KA
ES
NK
DI
G
Lampiran 1 Daftar Jumlah Ketenagaan di 31 Kecamatan Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
Lampiran 2 Daftar Kepala UPTD dan Kepala Puskesmas per Januari 2016 Dinas
BD
Kesehatan Kabupaten Bandung
B
KA
ES
NK
DI
BAB I
PENDAHULUAN
G
1.1 Latar belakang
BD
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung dibawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia
B
Kabupaten/Kota dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan
tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada pencapaian
KA
Millenium Developments Goals (MDGs).
bidang kesehatan, yakni terdiri dari pemberantasan kemiskinan dan kelaparan (Tujuan
1), menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4), meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan
ES
5), Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikan
rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan
NK
ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur.
2000).
Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 yang memuat arah kebijakan dan strategi
Indikator kinerja upaya pencapaian target MDGs merupakan indikator proses dari
G
setiap langkah program percepatan pencapaian target MDGs secara lintas sektor yang
BD
sinergi untuk mencapai sasaran pokok.
dan dampak program percepatan pencapaian target MDGs. Indikator merupakan kunci
sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus
B
Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari proses pemantauan
dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah Laporan
KA
Tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada
pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat yang setinggi- tingginya.
ES
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi
indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat.
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis.
dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut
G
dan perbekalan, 2) Upaya kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4)
BD
Pengembangan lingkungan sehat, 7) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,
B
melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
ES
hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bandung
khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015. Laporan Tahunan
NK
Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-
masing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
DI
BAB II
GAMBARAN UMUM
G
2.1 Kondisi Geografi
BD
dengan luas 176.793 Ha atau 1.767,93 Km2. Secara geografis, Kabupaten Bandung
mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis, baik dipandang dari segi
pembangunan ekonomi, pembangunan fisik prasarana maupun dari segi komunikasi dan
perhubungan. Kabupaten Bandung terletak di dataran tinggi pada garis 60,41 70,19
dan 1070,22 1080,5 Bujur Timur, dan pada ketinggian antara 500 meter sampai
B
dengan 1.812 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara antara 12-28
Sumedang
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Bandung
G
BD
B
KA
TABEL 2.1
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BANDUNG
ES
TAHUN 2015
LUAS KEPADATAN
WILAYAH JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN
PENDUDUK
(km) per km
1 CILEUNYI 31,58 184.566 5.844
2 CIMENYAN 53,08 101.342 1.909
NK
LUAS KEPADATAN
WILAYAH JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN
PENDUDUK
(km) per km
16 CIKANCUNG 40,14 87.886 2.189
G
17 RANCAEKEK 45,25 186.526 4.122
18 CIPARAY 46,18 174.356 3.776
19 PACET 91,94 118.474 1.289
20 KERTASARI 150,27 79.890 532
BD
21 BALE ENDAH 41,56 232.499 5.594
22 MAJALAYA 25,36 150.843 5.948
23 SOLOKAN JERUK 24,01 82.995 3.457
24 PASEH 51,03 123.678 2.424
25 IBUN 54,57 83.702 1.534
26 SOREANG 25,51 109.685 4.300
27 KUTAWARINGIN 47,3 92.883 1.977
28 PASIRJAMBU 239,58 82.910 388
29 CIWIDEY 48,47 57.534 1.711
30
31
RANCABALI
CANGKUANG
JUMLAH (KAB/KOTA) B 148,37
24,61
1.762,38
69.679
93.495
3.494.469
388
2.831
1.983
KA
(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung
2015-Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)
daerah penyangga Jawa Barat yang berkembang cukup pesat. Selain berdampak pada
terjadi peningkatan jumlah penduduk yang besar, penyebaran penduduk yang tidak
Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Rancaekek yakni sebesar 186.526 jiwa (5,33%), Kecamatan Cileunyi sebesar 184.566
DI
jiwa (5,28%) kemudian diikuti oleh Kecamatan Margaasih sebesar 177.825 jiwa
(5,09%). Sementara itu Nagreg, Ciwidey dan Cilengkrang adalah tiga Kecamatan yang
jumlah penduduknya paling rendah yaitu secara berurutan 61.931 jiwa (1,78%), 57.534
Luas wilayah Kabupaten Bandung sekitar 1.762,38 Km2, yang didiami oleh
3.494.469 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bandung adalah
1.983 jiwa per Km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya
G
adalah Kecamatan Rancaekek yakni sebanyak 4.122 orang per Km2, sedangkan yang
paling rendah adalah Kecamatan Cilengkrang yakni sebanyak 1.527 orang per Km2.
BD
Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memiliki
daerah wilayah kerja yang terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, 10 kelurahan, 4.125 RW
B
perempuan. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung per tahun
sebesar 7.26%, sedangkan yang terendah di Kecamatan Rancabali yakni sebesar 1.44%.
TABEL 2.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN
ES
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
Laki - laki +
Laki - laki Perempuan
Perempuan
No Kecamatan Rasio
Jenis
N % N % N
NK
Kelamin
(L/P)
Laki - laki +
Laki - laki Perempuan
Perempuan
No Kecamatan
Rasio
G
Jenis
N % N % N
Kelamin
(L/P)
10 PAMEUNGPEUK 38,039 51.2 36,321 48.8 74,360 1.05
PANGALENGAN 77,961 50.6 76,093 49.4 154,054 1.02
BD
11
12 ARJASARI 51,417 50.8 49,700 49.2 101,117 1.03
13 CIMAUNG 41,881 51.0 40,291 49.0 82,172 1.04
14 CICALENGKA 59,328 50.8 57,541 49.2 116,869 1.03
15 NAGREG 31,916 51.5 30,015 48.5 61,931 1.06
16 CIKANCUNG 45,136 51.4 42,750 48.6 87,886 1.06
17 RANCAEKEK 94,575 50.7 91,951 49.3 186,526 1.03
18 CIPARAY 88,693 50.9 85,663 49.1 174,356 1.04
19
20
21
PACET
KERTASARI
BALE ENDAH
B
61,426
40,624
118,680
51.8
50.8
51.0
57,048
39,266
113,819
48.2
49.2
49.0
118,474
79,890
232,499
1.08
1.03
1.04
KA
22 MAJALAYA 77,351 51.3 73,492 48.7 150,843 1.05
23 SOLOKAN JERUK 42,313 51.0 40,682 49.0 82,995 1.04
24 PASEH 63,498 51.3 60,180 48.7 123,678 1.06
25 IBUN 42,749 51.1 40,953 48.9 83,702 1.04
26 SOREANG 55,931 51.0 53,754 49.0 109,685 1.04
27 KUTAWARINGIN 47,831 51.2 45,664 48.8 93,495 1.05
PASIRJAMBU 47,324 51.0 45,559 49.0 92,883 1.04
ES
28
29 CIWIDEY 42,552 51.3 40,358 48.7 82,910 1.05
30 RANCABALI 29,243 50.8 28,291 49.2 57,534 1.03
31 CANGKUANG 35,414 50.8 34,265 49.2 69,679 1.03
TABEL 2.3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK
UMUR KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
DI
Kelompok Umur
No Kecamatan
< 14 Thn 15-64 Thn > 65 Thn
1 CILEUNYI 44,994 132,552 23,197
2 CIMENYAN 27,123 69,924 4,295
3 CILENGKRANG 12,447 31,794 1,744
4 BOJONGSOANG 28,353 64,186 2,951
Kelompok Umur
Kecamatan
< 14 Thn 15-65 Thn > 65 Thn
5 MARGAHAYU 29,577 76,325 4,500
6 MARGAASIH 47,687 123,850 6,288
G
7 KATAPANG 32,460 74,617 3,804
8 DAYEUHKOLOT 29,532 68,444 3,756
9 BANJARAN 41,596 100,525 6,587
10 PAMEUNGPEUK 22,571 49,095 2,694
11 PANGALENGAN 48,071 98,525 7,456
BD
12 ARJASARI 32,400 64,620 4,097
13 CIMAUNG 24,431 53,681 4,060
14 CICALENGKA 37,154 75,184 4,531
15 NAGREG 19,289 40,211 2,431
16 CIKANCUNG 29,551 55,220 3,115
17 RANCAEKEK 53,313 125,373 7,840
18 CIPARAY 53,943 113,626 6,787
19 PACET 35,772 77,936 4,766
20 KERTASARI 21,614 54,495 3,781
21 BALE ENDAH 71,358 153,831 7,310
22
23
24
25
MAJALAYA
SOLOKAN JERUK
PASEH
IBUN B 45,572
24,706
40,592
26,334
99,640
55,172
78,577
53,844
5,631
3,117
4,509
3,542
KA
26 SOREANG 31,456 73,778 4,451
27 KUTAWARINGIN 28,077 61,912 3,506
28 PASIRJAMBU 28,080 60,559 4,244
29 CIWIDEY 24,882 53,831 4,197
30 RANCABALI 16,887 38,171 2,476
31 CANGKUANG 21,522 45,783 2,374
KabBandung 1,031,344 2,325,281 154,021
Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
TABEL 2.4
DAFTAR KETENAGAAN DI PUSKESMAS
WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
G
PTT
BLUD/
PNS/
NO PROFESI Kab. Provinsi Pusat Sukwan JUMLAH
CPNS
1 Dokter Umum 95 Org 39 Org 6 Org 140 Org
BD
2 Dokter Gigi 45 Org 23 Org 68 Org
115
6 Bidan 355 Org 50 Org 520 Org
Org
8
Sanitarian
Tenaga Kefarmasian B
42 Org
37 Org
-
-
3 Org
31 Org
45 Org
68 Org
KA
9 Pranata Lab/ ATLM 25 Org - 4 Org 31 Org 60 Org
TABEL 2.5
DAFTAR KETENAGAAN
NK
3 S2 11 Orang -
G
6 Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 26 Orang -
7 S1 15 Orang 5 Orang
BD
8 SAA 4 Orang -
9 SAB 3 Orang -
12 Bidan 2 Orang -
13
14
Rekam Medik
AAK B 1 Orang
0 Orang
-
-
KA
15 AKBID 10 Orang -
16 AKFAR 1 Orang -
17 AKG 0 Orang -
19 AKPER 5 Orang -
ES
20 AKZI 1 Orang -
21 AMAK 1 Orang -
22 AMG 0 Orang -
23 D3 1 Orang 1 Orang
NK
24 SPAG 0 Orang -
25 SPK 1 Orang -
26 SPPH 2 Orang -
28 SMP 3 Orang -
29 SD - 1 Orang
G
Puskesmas dan jaringannya merupakan sarana penyelenggara pelayanan
BD
banyak jumlah ketersediaannya maka semakin memudahkan masyarakat dalam
praktek dokter/dokter gigi, praktek bidan dan apotek serta toko obat merupakan sarana
pelayanan kesehatan swasta yang juga memberikan pelayanan kesehatan dasar pada
masyarakat.
B TABEL 2.6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
KA
NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 RS Pemerintah ( RSUD ) 3 Buah
2 RS Provinsi (Al-Ihsan) 1 Buah
3 RS Swasta (AMC dan Bina Sehat ) 2 Buah
4 Puskesmas Tanpa Perawatan 57 Buah
5 Puskesmas Dengan Perawatan 5 Buah
ES
20 Apotek 370
21 Pedagang Eceran Obat/ Toko Obat 189
22 Klinik kecantikan 13
G
(Sumber: Seksi Penunjang Pelayanan dan Seksi Wasdal Farmamin Dinkes
Kabupaten Bandung Tahun 2015)
BD
Walaupun sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung tercatat cukup
banyak tidak berarti dapat menggambarkan bahwa semua daerah di wilayah kerja
Kabupaten Bandung telah mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata. Hal ini
disebabkan masih ada beberapa daerah yang karena letak geografisnya sulit menjangkau
B
pelayanan kesehatan yang memadai.
KA
TABEL 2.7
JUMLAH SARANA UKBM KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
pelayanan kesehatan antara lain Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bertujuan untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak; Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
G
BD
B
KA
ES
NK
DI
BAB III
G
3.1 VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
BD
yang ada di Kabupaten Bandung serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada tahun 2012 2016
yang hendak dicapai dalam tahapan kelima Pembangunan Jangka Panjang Daerah
B
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
KA
dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional,
maupun global.
Penjabaran makna dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tersebut adalah
sebagai berikut :
ES
Kabupaten Bandung
NK
Sehat : adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan
aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan.
Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu
G
masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.
BD
Kabupaten Bandung ditetapkan dalam 5 (lima) Misi.
B
5. Melaksanakan Pengawasan sediaan Farmasi dam Makanan
1. Melayani :
2. Integritas :
5. Innovasi :
Berupaya mencari cara baru untuk mencapai hasil yang memuaskan masyarakat
Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu dan Analisis Strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan
G
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu,
BD
perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Kesehatan untuk
mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis
berikut ;
B
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, bayi, balita, anak SD dan
lanjut usia;
10. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan .
DI
kesehatan adalah :
G
3. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular;
BD
5. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan;
kesehatan.
B
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka
peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari 3 komponen
DI
yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan
tantangan yang dihadapi kedepan sangat berat seiring dinamika perubahan pola hidup.
Fenomena yang menarik adalah timbulnya pola penyakit degeneratif yang kian
meningkat.
G
yang lain yang mempunyai peran dan fungsi yang sama. Sehingga diharapkan mampu
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang masyarakat yang optimal sebagai amanat
BD
tujuan pembangunan kesehatan.
ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi
dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang
berkesinambungan.
B
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2012-2016, berorientasi
KA
pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di
akan terus didorong. Kebijakan kesehatan daerah diarahkan untuk mencapai masyarakat
yang mandiri sejahtera dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core
pelayanan kesehatan yang ditunjang oleh peningkatan sumber daya manusia kesehatan.
NK
aktual atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta
BAB IV
G
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merupakan Dinas Otonomi Daerah yang
BD
hubungan dengan Dinas Kesehatan Propinsi adalah merupakan hubungan kerja
2007 yaitu :
B
1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah
KA
dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung.
secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan
ES
Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi
NK
sebagai berikut :
4.1 KEDUDUKAN
b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008. Adapun unsur Organisasi Dinas
G
Kesehatan Kabupaten Bandung terdiri atas :
BD
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris
3. Pelaksana adalah :
a. Sekretariat, membawahkan :
Subbag Keuangan
B
Subbag Penyusunan Program
Seksi Gizi
G
4.3 TUGAS POKOK
BD
Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan
Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang
4.4 FUNGSI
B
a. Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
KA
Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan
ES
b. Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan
1. Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi:
lingkup tugasnya;
G
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
BD
fungsinya.
2. Sekretaris
B
kepegawaian serta pengelolaan keuangan.
KA
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi :
kesekretariatan;
kerumahtanggaan;
Dinas;
G
Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
BD
Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit
kesekretariatan.
c. Sekretariat, membawahkan:
B
1. Sub Bagian Penyusunan Program
Dinas.
administrasi kepegawaian.
NK
Dinas.
G
pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
BD
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi:
kesehatan;
B
pelayanan kesehatan khusus dan penunjang pelayanan;
pelaksanaan tuas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
kesehatan.
G
3. Seksi Penunjang Pelayanan
BD
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
B
tugas pokok dan fungsi memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
biasa;
NK
penyehatan lingkungan;
G
penyehatan lingkungan;
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
BD
pelaksanaan koordinas/kerja sama dan kemitraan dengan unit
B
1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
G
penetapan penyusunan rencana dan program kerja fasilitasi dan pembinaan
kesehatan masyarakat;
BD
neonatal, bayi, balita, anak, kesehatan reproduksi, upaya kesehatan sekolah
B
penyelenggaraan promosi kesehatan;
kesehatan;
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
kesehatan masyarakat.
G
kesehatan keluarga.
2. Seksi Gizi
BD
Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
B
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan
kesehatan;
G
meliputi Rumah Sakit Pemerintah Kelas C/D, Rumah Sakit Swasta yang
BD
dokter keluarga/gigi, kedokteran komplementer, pengobatan tradisional dan
tertentu;
B
Penyelenggaraan pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi
Tradisional (IKOT);
strategis;
NK
kesehatan;
G
Pelaporan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian
kesehatan;
BD
Evaluasi pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian
kesehatan
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
B
dan pengendalian kesehatan.
Minuman
G
sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan
BD
pendistribusian, pengendalian, monitoring dan evaluasi obat dan perbekalan
kesehatan.
B
Perencanaan operasional kegiatan pengendalian obat dan perbekalan
kesehatan;
KA
Pelaksanaan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar;
pelayanan kesehatan;
pelayanan;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
Pelaksanaan koordinasi obat dan perbekalan kesehatan dengan sub unit kerja
c. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha
G
di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan.
BD
menyelenggarakan fungsi;
laboratorium kesehatan;
B
Pelaksanaan pemberian bahan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi
laboratorium kesehatan;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
NK
kesehatan.
G
sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di
tingkat Kecamatan.
BD
b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi:
tingkat Kecamatan;
B
pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan;
tingkat Kecamatan;
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
lingkungan Dinas.
Kecamatan.
G
Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah
dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan
BD
perundang-undangan yang berlaku.
B
KA
ES
NK
DI
D G
B
A B
K
E S
K
D IN
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 35
Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016
D G
B
A B
K
E S
K
D IN
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 36
Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016
BAB V
G
5.1 PROGRAM KESEHATAN
BD
permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun 2015 sesuai
b.
c.
B
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
G
Dan Keuangan
BD
b. Penyusunan laporan keuangan semesteran
B
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
G
c. Penanggulangan KEP, anemi gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, dan
BD
d. Penanggulangan balita gizi buruk dan kurang.
B
a. Penyemprotan/ Fogging sarang Nyamuk
f. Peningkatan imunisasi
ES
Kesehatan
Barat
G
a. Pembangunan Puskesmas
BD
c. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
B
a. Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan
berapa indikator yang dijadikan acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan di
pelayanan kesehatan yaitu: Umur Harapan Hidup Waktu Lahir, Angka Kematian
(Mortalitas) Ibu Dan Bayi, Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi.
NK
Salah satu indikator derajat kesehatan yang digunakan secara luas adalah
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) (UHH). Indikator ini telah ditentukan
DI
sebagai salah satu tolak ukur terpenting dalam menghitung dan menentukan (IPM).
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Saat ini
IPM Kabupaten Bandung mengalami peningkatan dari 75,11 pada tahun 2013
UHH mencerminkan lamanya usia seorang bayi baru lahir diharapkan hidup
dan dapat menggambarkan taraf hidup suatu bangsa. Perkembangan UHH dari tahun
G
2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
BD
TABEL 5.1
Usia Harapan Hidup (E0) (UHH) Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 -2015
2011
2012 B 70.06
70,28
Suseda
Suseda
KA
2013 70,34 Suseda
Perhitungan Umur Harapan Hidup Waktu lahir (Eo) dengan Proyeksi Estimasi
didasarkan pada Umur Harapan Hidup Waktu Lahir dari tahun ke tahun serta dari
sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun, dan asumsi tingkat penurunan
NK
telah dilakukan oleh Kabupaten Bandung. Masih relatif rendahnya pencapaian UHH
itu diperlukan upaya terobosan dalam rangka akselerasi UHH di Kabupaten Bandung
yang lebih jelas dan tepat sasaran. Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan
G
GRAFIK 5.1
Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2015
BD
72
71
70
69
68
67
66
B
KA
65
64
2010 2011 2012 2013 2014 2015
(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung & BPS Prop. Jawa
ES
Peristiwa kematian yang terjadi dalam suatu wilayah dapat menggambarkan derajat
DI
kesehatan di wilayah tersebut disamping itu dapat pula digali lebih dalam lagi halhal
tidak langsung. Tapi yang terjadi adalah akumulasi interaksi berbagai faktor tunggal
G
masyarakat
BD
antara lain adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi,
kematian balita dan kematian kasar (semua golongan umur). Analisis mengenai
B
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
KA
jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Bayi menjadi Indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan,
perinatal disamping itu Angka Kematian Bayi dipengaruhi pula oleh pendapatan
ES
keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan gizi keluarga. Sehingga
Angka Kematian Bayi juga dapat dipakai sebagai tolak ukur pembangunan social
Tahun 2014 adalah 33,9/1000 KH. Penurunan Angka Kematian Bayi dari tahun ke
GRAFIK 5.2
Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung
dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi Jawa Barat
Tahun 2010 - 2015
G
Per 1.000 KH 50 Bandung
BD
34.75 34.17 34.05 34.01 33.9 33.64
25
2010 2011 2012 2013 2014 2015
(Tahun)
B
Berdasarkan data tersebut di atas terlihat bahwa Angka Kematian Bayi
KA
(AKB) berfluktuasi. AKB di Kabupaten Bandung untuk tahun 2009 sampai dengan
tahun 2014 masih menggunakan angka proyeksi, dan mulai tahun 2014 sudah
dalam angkanya dan AKB tahun 2014 menunjukan 33.9. AKB tersebut mengalami
2015 sebanyak 163 kasus dengan penyebab terbanyak BBLR 99, Asfiksia 15 ,
sebab lain 29, kelainan konginetal 10, sepsi 16, trauma lahir 2, dan tetanus
neonatorum 1
NK
TABEL 5.2
Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung
Tahun 2011 2015
Penyebab Tahun
Kematian 2011 2012 2013 2014 2015
Asfiksia 33 64 45 37 15
DI
BBLR 59 92 40 69 99
Tetanus
0 2 0 1 1
Neonatorum
Infeksi 2 14 14 1 0
Penyebab Tahun
Kematian 2011 2012 2013 2014 2015
Masalah
- 3 5 1 0
G
Laktasi
Prematur - 57 44 - 0
Kel.
13 23 15 18 10
BD
Konginetal
Trauma Lahir - 5 1 2 0
Sepsis - - - 2 16
Ikterus - 5 2 - 0
Hypothermi - 3 1 - 0
Sebab lain 35 9 2 30 29
Total 144 276 169 161 163
Lahir Mati 48
B 129 62 133
KA
(Sumber : Seksi Kesga, Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2015)
Berdasarkan data tersebut di atas maka pada tahun 2015 jumlah kematian
Salah satu faktor terjadinya BBLR yaitu rendahnya tingkat sosial ekonomi
ES
b. Kematian Ibu
NK
karena angkanya sangat kecil dan tidak semua kematian ibu bersalin baik yang
ditolong oleh tenaga kesehatan atau tenaga lainnya dilaporkan. Untuk kepentingan
dengan hasil SDKI yaitu 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 dan pada
Dalam dekade terakhir ini penurunan angka kematian ibu sangat lambat,
faktor-faktor yang menambah risiko terhadap kematian ibu antara lain 3 Terlambat :
sampai ditujuan (Transportasi), Juga 4 Terlalu : umur terlalu tua atau terlalu muda,
paritas tinggi dan jarak antar kelahiran < 2 tahun masih sering ditemukan.
G
Untuk jumlah kematian Ibu yg terjadi di Kabupaten Bandung Tahun 2015
berjumlah 38 sebenarnya data ini berdasarkan Laporan dari Puskesmas kalau dilihat
BD
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Seperti tabel di bawah ini :
GRAFIK 5.3
Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung
Tahun 2009 S/D 2015
80
60
40 28
62
B 45 49 47 48
38
2009
2010
2011
2012
KA
2013
20
2014
0 2015
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
TABEL 5.3
Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas
Di Kabupaten Bandung Tahun 2011 2015
NO PENYEBAB TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
KEMATIAN 2011 2012 2013 2014 2015
JML % JML % JML % JML % JML %
1. Perdarahan 17 37 21 55,2 21 55,2 15 31,25 15 39.47
2. Preeklamsia 14 31 11 16,8 11 16,8 13 27,08 7 18.42
NK
3. Inversio uteri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Ruptur uteri 1 2.2 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Decompensatio 6 13.3 4 7,8 4 7,8 0 0 0 0
cordis
6. Partus lama 1 2.2 0 0 0 0 0 0 0 0
7. Prolaps uteri 0 0 1 2 1 2,6 0 0 0 0
8. Kehamilan 0 0 0 0 0 0 0 0
Ektopik
Terganggu
DI
(Sumber: Seksi Kesga Bidang Binkesmas, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah kematian ibu pada tahun
G
perdarahan diikuti oleh eklamsia atau preeklamsia.
Masih adanya kematian ibu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 bila
BD
dihubungkan dengan penolong persalinan, disebabkan masih adanya pertolongan
Ditinjau dari faktor perilaku yaitu masih ada persalinan yang ditolong oleh
rendah sehingga keluarga tidak tahu risiko bahaya kehamilan dan persalinan,
B
masih adanya keluarga yang terlambat mencari pertolongan, serta masih ada
adanya program Jampersal tapi hasil pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
belum maksimal.
transportasi , dan terlambat dilayani , untuk 4 terlalu yaitu terlalu dekat , terlalu
banyak , terlalu tua , terlalu muda dan yang tidak termasuk dalam 4 T .
Masih tingginya jumlah kematian ibu membutuhkan kerja keras lagi dari
NK
a. Penderita Penyakit DBD pada tahun 2015 ditemukan 1013 kasus dengan 4
DI
c. Penyakit TB, cakupan penemuan BTA Positif baru berjumlah 3967 kasus.
14.733 kasus..
G
93.507 orang
BD
IMS sebanyak 4505 kasus .
10 kasus .
B
Hasil Bulan Penimbangan Balita tahun 2015 di Kabupaten Bandung
ditemukan balita gizi buruk (sangat Kurus) sebesar 0.23%. Prevalensi balita sangat
KA
kurus di kabupaten Bandung masih relative rendah bila dibandingkan dengan
sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ES
TABEL. 5.4
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2011 2015
(sejak tahun 2009 penentuan status gizi balita juga dilaksanakan berdasarkan BB/TB)
TABEL. 5.5
Status Gizi Balita Berdasarkan PB/TB/U
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 2015
G
STATUS GIZI (%)
TAHUN SANGAT
PENDEK NORMAL TINGGI
PENDEK
BD
2010 - - -
2011 10.07 15.40 74.53
2012 10.07 15.96 73.97
2013 1.23 20.14 78.62
2014 3.13 15.38 81.49
2015 0.81 8.18 88.12 2.89
B TABEL. 5.6
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 - 2015
KA
STATUS GIZI (%)
TAHUN
Gemuk Normal Kurus SangatKurus
2010 4.13 92.90 2.80 0.06
2011 4.25 92.96 2.75 0.06
2012 4.53 91.56 3.87 0.03
2013 6.68 89.64 3.63 0.05
2014 5.75 90.53 3.66 0.05
ES
menggunakan standar WHO (World Health Organization, 2005). Standar ini berupa
tabel yang memuat standard panjang badan/tinggi badan menurut umur, berat badan
NK
menurut panjang badan/tinggi badan dan berat badan menurut umur. Standar tersebut
menunjukkan berat badan atau panjang/tinggi badan yang harus dicapai oleh balita pada
usia tertentu. Penyebab dari balita gizi buruk (sangat kurus) yang ada di Kabupaten
Bandung tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi , tetapi factor lainnya yang sangat
DI
berpengaruh adalah penyakit infeksi yang diderita oleh balita seperti radang paru, TBC,
meningitis, kelainan bawaan lahir seperti kelainan pencernaan, penyakit jantung bawaan,
dll. Faktor pengetahuan ibu tentang gizi dan pola asuh juga sangat besar pengaruhnya.
menerus berupaya untuk menanggulangi masalah gizi yang ada di Kabupaten Bandung,
G
Kurang Gizi, Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin, Penanggulangan KEP, AGB,
BD
B
KA
ES
NK
DI
BAB VI
G
Pelaksanaan program kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selain
bersumber dari pembiayaan APBD Kabupaten , juga ditunjang oleh pembiayaan dari
BD
berbagai sumber antara lain APBN (DAK) , APBD Propinsi dan dana dari bantuan luar
negeri (BLN) .
B TABEL 6.1
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
KA
No. Jenis Belanja Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % Saldo (Rp)
PENDAPATAN ASLI
A. 108,883,221,211 112,193,333,294 103.04 (3,310,112,083)
DAERAH
1. Hasil Retribusi Daerah 200,000,000 312,004,000 156.00 (112,004,000)
2. Lain- lain PAD yang sah 108,683,221,211 111,881,329,294 102.94 (3,198,108,083)
ES
(Sumber: Sub Bag Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2015)
Dari tabel di atas terlihat bahwa pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Kesehatan
laboratorium kesehatan dan jasa layanan BLUD) dan lain- lain PAD yang sah,
(pendapatan jasa layanan umum BLUD, pendapatan lain UPTD/ hibah, Jamkesmas dan
G
Rp. 112.193.333.294,00 (103,04%). Kontribusi PAD terbesar adalah dari pendapatan
BLUD UPTD Yankes , yang berasal dari pendapatan kapitasi BPJS kesehatan.
BD
Adapun alokasi belanja daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk
Tahun 2015 sesuai anggaran perubahan sebesar Rp. 350.192.564.441,00 dan terealisasi
sebesar Rp.266.839.840.681,81 (76,20 %), yang terdiri dari belanja tidak langsung dan
belanja langsung. Adapun rincian anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada table di
bawah ini .
B TABEL 6.2
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah
KA
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
BELANJA TIDAK
A. 101,668,622,940 87,422,524,872 85.99 14,246,098,068
LANGSUNG
Kabupaten Bandung, bersumber dari : APBN, APBD Provinsi, dan BLN, dapat dilihat
G
6.2 PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KABUPATEN BANDUNG
BD
TABEL 6.3
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Tahun 2015
Yang Bersumber Dari Dana Luar APBD Kabupaten Bandung
Realisasi
No Jenis Belanja Alokasi (Rp) %
(Rp) Keterangan
Sub. Bag
1. Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT Pusat)
2.
B
Gaji Bidan PTT Desa ( 126 org)
2.670.800.000
2.670.800.000
2.670.800.000
100
96,57
Keuangan
Tim
Pengelola
KA
(BOK) 9.300.665.000 8.981.262.600
BOK
a. BOK untuk Puskesmas 97,64
8.779.737.000 8.572.397.000
b. Perencanaan BOK 158.496.000 71.440.000 45,07
Realisasi
No Jenis Belanja Alokasi (Rp) %
(Rp) Keterangan
G
1. TB (Global Fund) 209.215.200 209.215.200 100,00 Seksi P2
2. P2 IMS & HIV (GF) 707.105.653 300.572.075 42 Seksi P2
3. NLR (GF) 6.690.000 6.690.000 100,00 Seksi P2
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selain Dana APBD Kabupaten , Bangub
BD
dan DAK, Dinas Kesehatan juga menerima dan mengelola dana yang bersumber dari
B
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang merupakan dana Tugas
Penguatan PHBS untuk petugas promkes dan penguatan pokjanal Desa Siaga tingkat
Kabupaten.
sanitasi dasar.
ES
Pemberian Honorarium dan Jasa Pelayanan Kesehatan bagi Tenaga PTT Propinsi
NK
yaitu Dokter/ dokter gigi dan bidan yang ditempatkan di puskesmas PONED, yang
Pemberian tambahan insentif bagi PTT Propinsi yang ditempatkan di daerah yang
kurang diminati.
DI
Adapun kegiatan yang berasal dari bantuan luar negeri/ BLN, antara lain :
penyakit IMS & HIV, dalam rangka menurunkan angka penularan IMS & HIV
G
BD
B
KA
ES
NK
DI
BAB VII
G
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator
BD
pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan denngan menggunakan tolok ukur
target. Tabel berikut ini menggambarkan capaian indikator Standar Pelayanan Minimal
TABEL 7.1
Komplikasi Kebidanan
2 1.77 1.77 78.41 79 * 84.4 90%
yang Ditangani
ES
Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga
3 Kesehatan yang 68.88 72.21 88.11 86,8 * 88.3 90%
Memiliki Kompetensi
Kebidanan
4 Pelayanan Nifas 68.71 72.06 87.35 93,5 * 92.2 90%
Neonatus dengan
NK
Desa/ Kelurahan
7 Universal Child 33.21 61.59 92.86 85,71 62.8 90%
Immunization (UCI)
DI
Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada
9 0 0 5.29 35 * 9.05 100%
Anak usia 6 - 24 bulan
Keluarga Miskin
TARGET
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN SPM
No INDIKATOR -SPM
2011 2012 2013 2014 2015 TAHUN
2015
G
Balita Gizi Buruk
10 0 0 0 100 100 100%
Mendapat Perawatan
Penjaringan Kesehatan
11 Siswa SD dan 43.34 43.34 52.22 95,16 * 99.01 65%
Setingkat
BD
12 Peserta KB Aktif 91.08 91.08 82.15 81,62 82.3 81%
Penemuan Dan
Penanganan Penderita
13 Penyakit - Penemuan 1.54 1.54 72.95 70 95.15 90%
Penderita Pneumonia
Balita
Penemuan Dan
14
Penanganan Penderita
Penyakit - Penemuan
pasien baru TB BTA
Positif B
63.53 63.53 83.31 70 80 80%
KA
Penemuan Dan
Penanganan Penderita
15 100 100 100 100 100 100%
Penyakit - Penderita
DBD yang ditangani
Penemuan Dan
Penanganan Penderita
16 65.11 65.11 100 100 100 100%
Penyakit - Penemuan
penderita diare
ES
Pelayanan Kesehatan
17 Dasar Pasien 0 0 0 100 100 100%
Masyarakat Miskin
Pelayanan Kesehatan
18 Rujukan Pasien 1.88 1.88 100 100 100 100%
Masyarakat Miskin
Pelayanan Gawat
NK
Pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dapat
G
penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor,
BD
penyediaan barang cetakan dan penganggaran, penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor, penyediaan peralatan rumah tangga, penyediaan makanan dan minuman, rapat
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dan penunjang perayaan hari-hari bersejarah
di bawah ini:
B
7.1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
. Hasil kegiatan yang dicapai adalah tersedianya 500 lembar materai, 18 buku cek
7.1.2 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Sumber Daya Air dan Listrik untuk kantor Dinas Kesehatan dan 62 puskesmas yang
ada di Kabupaten Bandung, belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air bersih
NK
berupa pembuatan sumur dangkal serta pengadaan instalasi listrik. Adapun dari
pencapaian 100 %.
peralatan kantor, mebeulair dan adanya pergantian alat listrik di kantor dinas serta
G
administrasi perkantoran.
BD
7.1.4 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Kegiatan penyediaan alat tulis kantor dibiayai dengan dana sebesar Rp.
Kantor Dinas.
78,79 %,.
dana sebesar Rp. 472.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 460.201.000,- atau
pencapaian 97,44%. Hasil kegiatan yang dicapai adalah tersedianya peralatan kantor
G
%. Hasil yang dicapai adalah tersedianya peralatan rumah tangga Kantor Dinas
sebanyak 3 paket.
BD
7.1.9 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
B
7.1.10 Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
KA
Kegiatan rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah dibiayai dengan dana
Hasil yang dicapai adalah diperolehnya informasi dan kebijakan program baik dari
tingkat pusat maupun provinsi serta terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke luar
ES
daerah.
kemerdekaan RI.
DI
Anggaran belanja SKPD yang selanjutnya adalah Program Peningkatan Sarana Dan
kendaraan dinas/operasional.
Rincian hasil kegiatan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dapat
G
dilihat di bawah ini:
BD
Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor yang dibiayai dengan
pencapaian 96,79 %. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya gedung kantor dinas
7.2.2
B
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaran Dinas/ Operasional
Kegiatan pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat dibiayai dengan
KA
anggaran sebesar Rp. 365.000.000,- dan dapat terealisasi sebesar Rp.284.636.703,-
atau pencapaian 77,98%. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya kendaraan dinas
pendidikan dan pelatihan formal. Anggaran kegiatan yang dialokasikan sebesar Rp.
NK
Hasil kegiatan yang dicapai berupa terpenuhinya SDM terampil dalam teknis
Dan Keuangan
Kinerja dan Keuangan yang merupakan anggaran belanja SKPD dimanfaatkan untuk
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, Penyusunan laporan keuangan semesteran,
G
tahun dan Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan.
BD
7.4.1 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Kinerja SKPD yang dibiayai dengan dana sebesar Rp. 366.935.500,- dapat
B
kegiatannya tersedianya informasi hasil capaian kerja
KA
7.4.2 Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semester
keuangan anggaran per semesteran tahun 2015 yang tertuang dalam Dokumen
ES
sebesar Rp. 16.560.000,- dan terealisasi Rp. 16.157.000 (97,57%). Hasil yang
yang di capai adalah tersusunnya 3 Dokumen Laporan Tahunan (LRA, Neraca dan
dana sebesar Rp. 310.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 269.429.950,- atau
G
86,91 %.
BD
penganggaran kegiatan adalah sebagai berikut:
B
5. Diketahuinya rencana anggaran tingkat UPTD Yankes tahun 2015 yang
pembahasan RKA/DPA.
harga satuan.
Bupati.
UPTD.
G
12. Diketahuinya kinerja triwulanan perencanaan dan penganggaran yang
BD
penganggaran Dinas Kesehatan, kegiatan penyusunan dilaksanakan setiap
triwulan.
14. Disepakatinya rencana strategis Dinas Kesehatan Tahun 2011 2015 yang
B
diperoleh melalui 3 kali pertemuan penyusunan renstra.
15. Diketahuinya cakupan kinerja selama 1 tahun Dinas Kesehatan tahun 2015
KA
yang tertuang dalam LAKIP.
kegiatan sebagai berikut: Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dan
DI
Berikut ini hasil pelaksanaan kegiatan program obat dan perbekalan kesehatan :
G
Rp.6.892.650.713,- dan terealisasi sebesar Rp.6.634.182.527,- (96,25%). .
BD
1. Terpenuhinya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas
7.5.2
B
Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
KA
Kegiatan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
1. Tersedianya data kartu stock, buku harian, buku bantu, buku penerimaan,
menggunakan SIPNAP
G
5. Terwujudnya administrasi Apotek yang baik dan benar
BD
7. Terinformasikannya resertifikasi
Apotek;
Kegiatan pengadaan , peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
NK
Berikut ini hasil pelaksanaan kegiatan program upaya kesehatan masyarakat tahun 2015:
jaringannya
G
sebesar Rp. 17.508.346.982,- atau 70,5%-. Adapun kegiatannya dilaksanakan oleh
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan hasil kegiatan yang dicapai antara lain :
BD
Pengelolaan SKTM, Pembayaran premi PBI pemda , dan Tim Satlak & Tim Teknis
Jamkes
B
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 91.145.000,- dan
kesehatan di 11 sekolah;
sekolah SMP/SMA.
dilaksanakan oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten
G
Bandung yang dikoordinir oleh Seksi Penanggulangan Penyakit (P2), dengan dana
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 323.315.000,00 dan
BD
dapat direalisasikan sebesar Rp. 302.005.000,00 atau 93,41%. Adapun hasil
B
2. Terselenggaranya pelatihan kemitraan dan manajemen matra bencana dan rawan
kecelakaan;
Kesehatan
dan SPGDT dalam rangka manajemen yankes rujukan gawat darurat level 1;
3. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS) model untuk siswa SD/
MI;
G
informal dan penanganan penyakit akibat kerja;
BD
dini dan tertanganinya masalah gangguan jiwa;
jantung sehat;
B
8. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi peserta dalam rangka MTQ & STQ,
Lingkungan adalah sebesar Rp. 333.081.000,- dan terealisasi Rp. Rp. 333.081.000,-
ES
Sehat di tiap kecamatan dan desa oleh tim Pembina Bandung Sehat Tingkat
Kabupaten.
NK
puskesmas ;
2. Pembayaran tenaga non PNS sebagai tenaga pendukung di kantor dinas (tenga
G
3. Operasional penunjang penyelenggaraan pelayanan laboratorium bagi UPTD
Laboratorium;
BD
7.7 Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan
Minuman
Kegiatan program pengawasan obat dan makanan didanai dengan dana APBD
B
dokumen perencanaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, anggaran
pelayanan kefarmasian dan meningkatkan kualitas makanan dan minuman, obat dan
ES
kosmetik yang beredar di pasaran, dengan sasaran kegiatan: puskesmas, toko obat,
apotek, pasar/ supermarket, salon dan industri pangan rumah tangga. Hasil kegiatan
berbahaya
bahan berbahaya sebesar Rp. 144.130.000,- dan terealisasi 100%. Adapun hasil dari
DI
G
5. Tersedianya Pertemuan Evaluasi hasil Audit IRTP
BD
7. Terlaksananya Pelaporan Wasdal Farmamin & Konsultasi Kegiatan tingkat
provinsi
Kabupaten Bandung
B
10. Terlaksananya Koordinasi Kegistan Wasdal tingkat Kabupaten
KA
7.8 Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
ES
kesehatan, berupa :
NK
G
7.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
BD
Program Perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu
konsumsi pangan dan gizi, sehingga berdampak terhadap perbaikan status gizi
pelayanan gizi, Perbaikan Gizi melalui Pemberdayaan Masyarakat, survailance gizi dan
dukungan manajemen. Hal ini tentunya diharapkan dapat berdampak terhadap perbaikan
tambahan makanan dan vitamin , dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten
pencapaian (85,01%).
kehidupan
Mampu PONED
G
9. Pembuatan format program gizi
BD
11. Pemberian PMT-Pemulihan Bagi Balita Sangat Kurus dan Kurus Tahun 2015
RT
B
16. Sosialisasi pertemuan survey kadar Hb pada siswi SMP
KA
17. Pelaksanaan survey kadar Hb pada siswi SMP dan SMA
dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp. 585.000.000,00
kegiatan:
G
manajemen faktor risiko terintegrasi di Puskesmas
BD
AB/PDAM)Terlaksananya Pengawasan Kualitas Air Minum (DAMIU, SAB
B
pengendalian pencemaran lingkungan DAS Citarum, untuk 300 petani di
lingkungan
dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp.
G
446.489.000,00 terealisasi sebesar Rp.429.739.000,00 atau pencapaian (96,25%),
BD
1. Terlaksananya Sosialisasi perbup STBM
2. Terlaksananya Road show penerapan STBM (CTPS, stop BABs dan Buang
4.
B
Terlaksananya Penerapan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan
dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp. 333.081.000,00
NK
menular dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung
(91,94 %). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular terdiri dari
G
2. Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging
BD
4. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
7.11.1
B
Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD
dapat direalisasikan sebesar Rp. 324.250.000,00 atau 99,77%. Hasil kegiatan yang
direalisasikan meliputi :
edukasi.
NK
dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
G
59.230.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 52.880.000,00 atau 89,27%.
BD
1. Persiapan BIAS Campak, DT&TD yang dilakukan oleh 62 koordinator
62 puskesmas.
puskesmas.
B
KA
7.11.4 Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
1. Program diare, melalui evaluasi dan validasi data diare oleh 62 puskesmas,
G
sebesar Rp. 618.236.600,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 595.884.425,00
BD
adalah: Tertanganinya kasus kronis filariasis, tertanganinya kasus penyakit
B
bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 830.593.000,00 dan dapat
Wabah
G
bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 162.349.500,00 dan dapat
BD
direalisasikan adalah :
Pangan
4.
B
Tersedianya Pengadaan Format Laporan Rutin Kegiatan Surveilans Penyakit
di puskesmas;
dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar
89,82 %.
G
2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
BD
Kesehatan
B
dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 52.447.000,00
dan telah direalisasikan sebesar Rp. 52.447.000,00 atau 100 % . Hasil yang
KA
dicapai dari kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan adalah
atau 55,06 % .
G
(SOP) pencegahan pengendalian infeksi (PPI)
BD
Operasional Pencegahan pengendalian Infeksi
pelayanan kesehatan
B
kesehatan dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten
kondisi ;
2. Tersedianya 150 buah buku saku tentang info / hasil kegiatan program
kesehatan
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 721.248.000,00 dan
terdapat selisih sebesar Rp. 8.600.483,00 atau 1,19%. Hasil kegiatan Monitoring,
G
2. Tersedianya buku LAPTAH Kabupaten
BD
Validasi Data SP3, Pengolahan, Analisis data SP3
Puskesmas) di 31 UPTD
B
7. Penyediaan Jasa Internet (Astinet, Speedy & SMS GateWay)
dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 28.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
G
7.13.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
BD
dengan dana sebesar Rp.24.845.719.400,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp.
B
2. Terbiayainya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui PBI
Pemda
KA
3. Terkoordinasikannya proses penetapan kepesertaan Jaminan Kesehatan dan
besaran anggaran program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
DI
G
telah direalisasikan sebesar Rp. 766.417.500,00 atau pencapaian 97,75 %. Hasil
BD
sbb :
Kec. Paseh
Paseh
B
3. Pengadaan tanah Puskesmas Cipedes
G
1.151.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 1.147.014.500,00 atau
BD
adalah sebagai berikut: Terbangunnya dan tertata lingkungan 8 (delapan)
aman, indah dan nyaman baik bagi pengunjung atau petugas kesehatan
7.14.5
B
Pembangunan Poskesdes
dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
lain Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis dengan Hasil dari kegiatan:
Kabupaten
provinsi;
G
3. Terlaksananya pertemuan sidang PAK Jafung yang mengevaluasi, membahas
BD
kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan;
6.
B
Terlaksananya evaluasi Tim Perizinan dan tersusunnya mekanisme perizinan
bidang kesehatan;
KA
7. Terlaksananya Pembinaan SDM Kesehatan dan Perizinan SPKDS di Kab.
Bandung;
dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar
berikut:
Kecamatan;
G
7.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
BD
Kegiatan program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
kegiatan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu.
B
Hasil kegiatan yang dicapai antara lain :
1. Pengadaan alat periksa penunjang, berupa Hb metri untuk mendeteksi kasus anemia
KA
pada ibu hamil dalam upaya menurunkan AKI;
bayi asfiksia dengan perinasia kepada 510 org bidan sebanyak 17 angkatan;
6. Pemberian bantuan kontrak rumah bagi bidan desa,bidan dan dokter yang tersebar di
123 desa;
NK
10. Evaluasi kegiatan KIA, Pembinaan Bidkor ke Bidan Desa dan Pembuatan profil
DI
KIA;
G
BD
B
KA
ES
NK
DI
B A B VIII
G
Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan kinerja tahun 2015 masih terdapat
BD
hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan, yaitu :
Pada dasarnya capaian pendapatan asli daerah yang berasal dari retribusi
pelayanan kesehatan dan pendapatan lain- lain yang sah (kapitasai BPJS) sudah
B
melampaui target, akan tetapi masih ada permasalahan yang dihadapi dalam penetapan
target karena hasil PAD retribusi pelayanan kesehatan sangat bergantung dari jumlah
KA
kunjungan pasien yang berkunjung ke puskesmas yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Dan untuk target pendapatan dari lain- lain pendapatan yang sah, dimana bersumber dari
jumlah dana kapitasi yang diterima puskesmas, sangat bergantung dari jumlah
Untuk mengatasi hal tersebut di atas, pemecahan masalah dalam penetapan target
pendapatan dengan melihat rata- rata kunjungan dan tindakan serta jumlah penerimaan
B. BELANJA
3. Kebijakan tentang penerimaan tambahan insentif untuk jasa upah pungut retribusi
G
Pemecahan masalah yang dilakukan dengan mapping dan mengkaji kembali
terhadap kedudukan fungsional yang ada pada akhir semester pertama, sehingga bila ada
BD
perubahan dapat diusulkan pada perubahan anggaran.
Belanja langsung
dan program.
ruang perpustakaan.
adalah peluang kesempatan kursus/ diklat masih terbatas dan informasi untuk
G
dan Keuangan
BD
adanya tenaga akuntansi, dan pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh tenaga
B
yang mulai Januari 2015 sudah menerapkan PPK BLUD.
KA
8.2. Belanja Program
program;
banyak;
tertib);
optimal;
di luar e-katalog;
G
2. Perlu dilakukannya validasi melalui program komputerisasi, akan dilakukan
BD
kebutuhan obat
Bdg;
B
6. Kepmenkes melakukan revitalisasi program;
KA
7. Peningkatan pembinaan terhadap TTK bekerjasama dengan PAFI Cab Kab
Bdg;
puskesmas
secara update
G
2. Mengajukan untuk rekruitmen tenaga perawat di Puskesmas.
BD
4. Memberikan rekomendasi pada seksi penunjang dalam menyediakan ruangan
B
7. Prioritas distribusi APD dan Bantuan untuk korban bencana & rawan
kecelakaan pada puskesmas yang masuk pada peta rawan bencana dan rawan
KA
kecelakaan
banyak.
NK
4. Apoteker belum ada, TTK belum tersedia di seluruh Puskesmas, Belum ada
6. Hasil monitoring masih ditemukan tidak ada tenaga farmasi di sarana Apotek
7. Adanya kendala web sipnap lama antara lain lambatnya konfirmasi e- mail
balasan
G
obat teurapetik, kosmetik dan makanan minuman.
10. Tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi, Masih banyak IRTP yang tidak
BD
dapat mengikuti pelatihan SPP-IRTP, Masih ada IRTP yang tidak lulus dalam
13. Tidak ada laporan dari IRTP yang tutup dan pindah alamat
B
14. Tenaga Sanitarian rangkap tugas, Masih banyak IRTP yang belum
herregistrasi
KA
15. Tingkat kepedulian pedagang kurang
berbahaya, masih ditemukan obat keras yg dijual tanpa resep dokter, masih
ada APA tidak ada di sarana apotek, administrasi tidak sesuai dg ketentuan,
ES
masih ada sarana yang telah habis masa izin namun tetap beroperasi.
berbahaya
NK
monev pengelolaan obat dengan format PKP, Petugas Obat dan Kepala
G
pengelola
BD
Melakukan survey lokasi, Membuat pengkajian kegiatan antar lintas sector
B
untuk perbaikan administrasi, Advokasi untuk penambahan tenaga
Masyarakat :
indikator yang rendah (tidak merokok di dalam ruangan, jamban dan gizi
1. Peningkatan strata desa siaga aktif melalui penguatan Tim Pokja Desa Siaga
Aktif;
G
8.2.5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
BD
Permasalahan dalam Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :
1. Masih adanya balita dengan masalah gizi , seperti balita kurus, stunting dan
gizi lebih
2. Keluarga balita tidak mau dirawat terkait tidak adanya biaya hidup selama
B
3. Angka kesakitan pada balita masih cukup tinggi, sehingga berdampak pada
makro dan mikro selama hamil seperti anemia (stok Fe habis karena adanya
kebijakan Permenkes No.88 Thn.2014 tentang standar FE untuk WUS dan Ibu
Hamil).
ES
konseling menyusui
10. Adanya kader baru yang belum terpapar tentang bagaimana untuk
kabupaten tenaga yang dibutuhkan sebanyak 8 orang tetapi yang ada saat ini
baru 4 orang.
G
Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :
BD
1. Pemberian PMT penyuluhan dan pemberian gizi, mikro seperti vit.A ,
Taburia)
3. Koordinasi dengan lintas program P2PL, kesling dan yankes, selain itu
cakupan vit.A diupayakan diatas 90% karena dengan vit.A tidak hanya untuk
B
kesehatan mata, tapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh
4. PMT untuk ibu hamil , upaya lain adalah mengajukan pemintaan ke Dinas
KA
Kesehatan Provinsi, untuk sementara Fe belum ada digunakan Fe mandiri
5. Pembinaan petugas pada saat sosialisasi BPB dan saat bimbingan teknis serta
BPB
ES
6. Desiminasi informasi program gizi kepada TPG dan ke puskesmas serta Ka.
UPTD
seperti tenaga akutansi , sehingga untuk bendahara tidak lagi dikelola oleh
DI
tenaga gizi
10. Adanya alokasi dana BOK oleh Puskesmas / UPTD untuk refreshing kader
posyandu
G
8.2.6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
BD
1. Belum semua Puskesmas melaksanakan program klinik sanitasi secara
2. Jumlah DAMIU tidak sebanding dengan SDM yang ada, belum semua
B
pemerintah dan belum semua puskesmas mempunyai data dasar ttg Jaga;
kegiatan di masyarakat;
ES
6. Masih banyak pengelola TPM yang belum melengkapi persyaratan TPM yang
memenuhi syarat;
pemegang program;
Hygiene;
G
7. Meminta laporan puskesmas dan melakukan sms gateaway STBM;
BD
8.2.7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
kebutuhan serta harga per unitnya lebih rendah dari pagu anggaran
B
sehingga setiap ada kasus DBD selalu meminta fogging, padahal upaya
pada bulan - bulan tersebut anggaran belum dapat dicairkan, sehingga perlu
kurang
14. Adanya mutasi pegawai berdampak pada petugas Korim, sehingga banyak
Korim baru
15. Belum semua petugas mengetahui tata cara pelaksanaan pelayanan Calon
jamaa'ah haji;
G
17. Masih ada desa yang non UCI, lemari es banyak yang rusak dan sudah berusia
> 20 tahun, laporan dari puskesmas tidak tepat waktu, IP Vaksin BCG rendah
BD
18. Hasil cakupan imunisasi belum merata di semua desa, sehingga ada desa yang
belum UCI
19. Belum semua BPS melaksanakan tata laksana penanganan vaksin sesuai
prosedur
20. Masih ada kesenjangan data hasil cakupan program imunisasi di desa dan
puskesmas
B
21. Belum terlaporkan KIPI sedang dan ringan
KA
22. Masih banyak lemari es vaksin yang usianya di atas 20 tahun
G
15. Memantau dan mengarahkan terhadap seluruh proses pengelolaan imunisasi
BD
penyimpanan dan penggunaan vaksin
16. Semua Puskesmas harap melaporkan kasus KIPI ringan dan berat
17. Melakukan sweeping ke desa yang Non UCI, pengadaan lemari es vaksin,
B
19. Kepala UPTD/UPF diharapkan bisa memantau dan meng evaluasi penanganan
21. Memvalidasi data mulai dari Posyandu, bidan desa dan puskesmas
22. Semua Puskesmas harap melaporkan kasus KIPI ringan dan berat
2. Ketidaksiapan Puskesmas
5. Data yang dilaporkan tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya berbeda
G
profil dari program
11. Tdk adanya data update / Profil yg dibutuhkan sebagai bahan evaluasi,
BD
perencanaan dan penelitian.
12. Belum tersedia format baku laporan tahunan Puskesmas dan Dinas
14. Pengamatan dan pelacakan kejadian KLB oleh petugas surveilans puskesmas
B
& dinas serta pengambilan sampel sumber penular penyakit sesuai dgn tata
laksana KLB
KA
15. Keterpaduan dan Penentuan kontak person dan sistem pencatatan dan
pelaporan data dari Pusk ke Dinas dengan tepat waktu dan sesuai dengan
kondisi
pelaporan data dari Pusk ke Dinas dengan tepat waktu dan keakurat data dari
program pkm
9. Pembuatan buku Profil dengan data yang akurat, dibuat dalam 2 tahap
G
a. Tabel profil (sementara)
BD
10. Pertemuan konsultasi penyusunan laporan tahunan Puskesmas dan Dinas
1. Diperlukan validasi data (oleh BKBPP) untuk mengisi quota peserta BPJS
B
yang diintegrasikan
KA
Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :
2. Menginventaris peserta SKTM yang akan dijadikan peserta BPJS yang akan
2. Pembuatan IMB agak sulit dan tidak adanya IMB disemua puskesmas / pustu
DI
tanahnya jelas dibuatkan IMB, untuk yang belum jelas koordinasi dengan
G
3. Pengadaan sarana dan prasarana alkes sesuai dengan Permenkes 75 Tahun
2014
BD
8.2.11 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
B
2. Masih terdapat tenaga kesehatan (jafung) yang belum menguasai atau belum
mendapat pelatihan tata cara pengisian daftar usulan penilaian angka kredit
KA
3. Tidak semua alokasi dana terserap karena masih banyak petugas promkes
3. Peningkatan SDM
G
lansia
BD
3. Masih kurangnya sarana prasarana, pembinaan posbindu untuk pelaksanaan
B
2. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia di Puskesmas melalui
Anak:
ES
33,6/1000KH
G
BD
B
KA
ES
NK
DI
D G
B
DAFTAR JUMLAH KETENAGAAN DI 31 KECAMATAN
WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
B
FUNGSIONAL
A
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
K
CILEUNYI 2 4 1 5 2 1 1 3
S
1 CILEUNYI CIBIRU HILIR 1 1 1 2 1 1 5 2 1 4
E
CINUNUK 2 1 4 1 4 1 1 4
K
CIMENYAN 2 1 2 1 5 4 1 1 2
2 CIMENYAN
IN
CIBEUNYING 2 2 2 1 1 5 2 1 1 5
3 CILENGKRANG CILENGKRANG 2 1 2 1 9 1 1 1 1 1 6
D
4 BOJONGSOANG BOJONGSOANG 3 2 5 1 9 1 1 1 11
5 MARGAHAYU BIHBUL 2 2 3 1 2 4 3 1 1 1 1 3
G
FUNGSIONAL
D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
MARGAHAYU
2 1 4 1 3 2 1 1 2
SEL
B
DAYEUHKOLOT 1 2 4 1 5 2 1 1 1 7
A
6 DAYEUHKOLOT
CANGKUANG 2 1 2 1 1 4 2 1 3
KATAPANG 1 1 5
K
1 8 1 1 1 2
S
7 KATAPANG
SANGKANHURIP 1 4 1 4 1
E
MARGA ASIH 1 2 1 4 1 5 6 1 1 1
K
8 MARGA ASIH
RAHAYU 2 1 3 1 5 1 1 1
IN
BANJARAN DTP 2 2 1 11 1 12 6 1 1 1 1 5
9 ARJASARI
D
ARJASARI 1 1 4 1 4 3 1 1 1 1
10 PAMENGPEUK PAMENGPEUK 2 1 2 5 1 8 2 1 1 3
G
FUNGSIONAL
D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
BANJARAN KOTA 2 1 1 5 1 5 2 1 1 1 5
B
11 BANJARAN
KIANGROKE 1 3 1 5 1 1 4
A
12 CANGKUANG NAGRAK 1 1 1 3 1 6 3 1 1
K
CIKALONG 2 1 1 2 7 8 1 1 1 1 2
13 CIMAUNG
S
CAMPAKA
1 3 1 4 1 1 2
MULYA
E
PANGALENGAN
2 1 8 1 4 6 1 1 1 1 2
DTP
K
14 PANGALENGAN SUKAMANAH 1 3 2 3 1
IN
WARNASARI 1 2 6 2 1
CICALENGKA
D
1 2 2 9 2 11 3 1 1 1 1 9
DTP
15 CICALENGKA
SAWAHLEGA 1 4 8 1 3
16 NAGREG NAGREG 1 1 5 1 5 8 1 1 7
G
FUNGSIONAL
D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
CIKANCUNG 1 1 3 1 5 8 1 1 1 4
B
17 CIKANCUNG
CILULUK 1 3 1 4 1 1
A
RANCAEKEK
1 1 2 11 1 7 6 1 1 1 1 10
DTP
K
18 RANCAEKEK LINGGAR 2 1 2 1 5 1 1 1 6
S
NANJUNGMEKAR 2 1 1 1 5 2 1 1 4
E
MAJALAYA BARU 1 1 6 2 6 3 1 1 1 9
K
19 MAJALAYA CIKARO 1 1 1 2 1 5 1 2
IN
WANGISAGARA 1 1 1 4 1 3 1 1 2
SOLOKAN
D
1 2 1 4 1 6 5 1 1 2
JERUK
SOLOKAN
20
JERUK
PADAMUKTI 1 2 5 1 3
21 IBUN IBUN 1 4 1 4 12 1 1 3
G
FUNGSIONAL
D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
SUDI 4 1 4 1 1
PASEH 2 1 4 1
A
6
B 3 1 2
K
22 PASEH
CIPEDES 1 2 1 5 3 3
S
CIPARAY DTP 2 1 1 6 1 8 6 1 1 1 1 4
E
23 CIPARAY PAKUTANDANG 1 1 1 4 1 6 2 1 2
K
SUMBER SARI 1 4 5 2 1 1 3
IN
BALE ENDAH 2 1 1 1 5 1 5 3 1 1 1 2
D
24 BALEENDAH RANCAMANYAR 1 1 4 1 4 2 1 1 5
JELEKONG 1 1 2 1 6 1 1 1 3
25 PACET PACET 1 1 4 1 6 10 1 2
G
FUNGSIONAL
D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
PANCA 1 1 5 2 1
B
KERTASARI 1 1 1 4 9 1 1
A
26 KERTASARI
SANTOSA 1 3 1 4 1
K
SOREANG 2 1 1 5 1 5 5 1 1 1 1 3
27 SOREANG
S
SUKAJADI 1 1 1 3 1 1 5 1 2
E
GAJAHMEKAR 1 2 4 1 6 3 1 1 1 3
K
28 KUTAWARINGIN
KOPO 1 1 3 1 6 2 1 1 2
IN
PASIRJAMBU 1 1 1 3 1 8 6 1 1 1 1 2
29 PASIRJAMBU
D
SUGIHMUKTI 1 4 1 1
CIWIDEY 2 1 1 3 1 4 3 1 1 2
30 CIWIDEY
RAWABOGO 1 1 2 5 2
G
FUNGSIONAL
D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
31 RANCABALI RANCABALI 1 1 4 1 4 10 1 1
B
JUMLAH 65 36 39 20 230 8 52 0 331 197 17 1 42 3 34 0 19 4 188
A
JUMLAH TOTAL 1286
(Sumber: Bidang Wasdalkes-Seksi SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2015)
K
E S
K
D IN
Lampiran 3
REALISASI ANGGARAN DINAS KESEHATAN
D G
B
KABUPATEN BANDUNG BULAN DESEMBER TAHUN 2015
KD. ANGGARAN PERTANGGUNG JAWABAN (Rp)
URAIAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN (Rp)
REKENING TAHUN INI s/d Bulan Ini %
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 99.083.689.500,00 108.883.221.211,00 124.725.775.731,00 114,55 (24.730.641.366,00)
4.1.00.00.2 Hasil Retribusi Daerah 5.000.000.000,00 200.000.000,00 6.256.670.053,00 3.128,34 (1.256.670.053,00)
4.1.00.00.2. Retribusi Jasa Umum 5.000.000.000,00 200.000.000,00 6.256.670.053,00 3.128,34 (1.256.670.053,00)
B
4.1.00.00.2. Retribusi Pelayanan Kesehatan - Puskesmas 5.000.000.000,00 200.000.000,00 6.256.670.053,00 3.128,34 (1.256.670.053,00)
4.1.00.00.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 94.083.689.500,00 297.929.500,00 118.469.105.678,00 39.764,14 (23.473.971.313,00)
4.1.00.00.4. Pendapatan Lain-lain 297.929.500,00 -
4.1.00.00.4. Pendapatan dari Jamkesmas 297.929.500,00 -
A
4.1.00.00.4. Pendapatan BLUD 93.785.760.000,00 108.385.291.711,00 117.259.731.313,00 (23.473.971.313,00)
Pendapatan Jasa Layanan BLUD 7.737.520.653,00
5 BELANJA DAERAH 363.075.949.609,00 350.192.564.441,00 266.839.840.681,81 76,20 83.352.723.759,19
5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 92.787.823.400,00 101.668.622.940,00 87.422.524.872,00 85,99 14.246.098.068,00
5.1.00.00.1 Belanja Pegawai 92.787.823.400,00 101.668.622.940,00 87.422.524.872,00 85,99 14.246.098.068,00
K
5.1.00.00.1 Belanja Gaji dan Tunjangan 72.983.062.000,00 82.964.790.000,00 69.460.038.490,00 83,72 13.504.751.510,00
.01
5.1.00.00.1. Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 46.896.798.000,00 54.345.962.000,00 54.300.873.356,00 99,92 45.088.644,00
01.01
5.1.00.00.1. Tunjangan Keluarga 9.072.003.000,00 9.143.379.000,00 4.842.677.557,00 52,96 4.300.701.443,00
01.02
5.1.00.00.1. Tunjangan Jabatan 695.306.000,00 626.986.000,00 618.135.000,00 98,59 8.851.000,00
01.03
5.1.00.00.1. Tunjangan Fungsional 10.710.663.000,00 12.184.485.000,00 4.691.559.500,00 38,50 7.492.925.500,00
01.04
S
5.1.00.00.1. Tunjangan Umum 771.717.000,00 863.432.000,00 797.130.000,00 92,32 66.302.000,00
01.05
5.1.00.00.1. Tunjangan Beras 3.733.947.000,00 4.635.137.000,00 3.044.337.480,00 65,68 1.590.799.520,00
01.06
5.1.00.00.1. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 1.101.726.000,00 1.164.606.000,00 1.164.543.065,00 99,99 62.935,00
01.07
5.1.00.00.1. Pembulatan Gaji 902.000,00 803.000,00 782.532,00 97,45 20.468,00
01.08
5.1.00.00.1 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 19.483.511.400,00 18.703.832.940,00 17.962.486.382,00 741.346.558,00
E
96,04
.02
5.1.00.00.1. Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 18.302.711.400,00 17.453.912.940,00 16.969.286.382,00 97,22 484.626.558,00
02.01
5.1.00.00.1. Tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya 1.180.800.000,00 1.249.920.000,00 993.200.000,00 79,46 256.720.000,00
02.07
5.1.00.00.1 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 321.250.000,00 - - - -
.06
5.1.00.00.1. Belanja Retribusi 321.250.000,00 - - 0,00
K
06.01
5.2 BELANJA LANGSUNG 270.288.126.209,00 248.523.941.501,00 179.417.315.809,81 72,19 69.106.625.691,19
5.2.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.245.599.000,00 1.898.429.782,00 1.542.482.252,00 81,25 355.947.530,00
5.2.01.01 Penyediaan jasa surat menyurat 4.200.000,00 5.600.000,00 4.283.000,00 76,48 1.317.000,00
5.2.01.02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 180.000.000,00 371.480.782,00 126.160.013,00 33,96 245.320.769,00
N
5.2.01.03 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 49.000.000,00 80.500.000,00 80.304.000,00 99,76 196.000,00
I
5.2.01.08 Penyediaan jasa kebersihan kantor 31.900.000,00 31.900.000,00 31.899.100,00 100,00 900,00
5.2.01.10 Penyediaan alat tulis kantor 101.685.000,00 107.935.000,00 106.579.425,00 98,74 1.355.575,00
5.2.01.11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 307.189.000,00 307.189.000,00 242.048.250,00 78,79 65.140.750,00
5.2.01.13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 250.750.000,00 472.300.000,00 460.201.000,00 97,44 12.099.000,00
5.2.01.14 Penyediaan peralatan rumah tangga 4.800.000,00 78.500.000,00 76.820.000,00 97,86 1.680.000,00
D
5.2.01.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 14.700.000,00 14.700.000,00 13.470.000,00 91,63 1.230.000,00
5.2.01.17 Penyediaan makanan dan minuman 48.000.000,00 77.100.000,00 76.441.400,00 99,15 658.600,00
5.2.01.18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 194.100.000,00 254.450.000,00 254.045.064,00 99,84 404.936,00
5.2.01.19 Penyediaan Tenaga Pendukung teknis dan Administrasi Perkantoran 13.000.000,00 13.000.000,00 - - 13.000.000,00
5.2.01.20 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah 16.275.000,00 16.275.000,00 11.925.000,00 73,27 4.350.000,00
5.2.01.22 Penunjang Perayaan Hari-hari Bersejarah 30.000.000,00 67.500.000,00 58.306.000,00 86,38 9.194.000,00
5.2.02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1.032.600.000,00 751.600.000,00 660.304.503,00 87,85 91.295.497,00
5.2.02.21 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas 46.600.000,00 46.600.000,00 46.590.000,00 99,98 10.000,00
5.2.02.22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 286.000.000,00 340.000.000,00 329.077.800,00 96,79 10.922.200,00
5.2.02.24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 700.000.000,00 365.000.000,00 284.636.703,00 77,98 80.363.297,00
5.2.05
5.2.05.01
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal
115.000.000,00
115.000.000,00
164.000.000,00
164.000.000,00
D G
144.301.500,00
144.301.500,00
87,99
87,99
19.698.500,00
19.698.500,00
B
5.2.06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 624.731.000,00 740.503.500,00 692.872.950,00 93,57 47.630.550,00
kinerja dan keuangan
5.2.06.01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 251.163.000,00 366.935.500,00 360.278.000,00 98,19 6.657.500,00
5.2.06.02 Penyusunan laporan keuangan semesteran 10.260.000,00 10.260.000,00 10.260.000,00 100,00 0,00
5.2.06.03 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 16.560.000,00 16.560.000,00 16.157.000,00 97,57 403.000,00
5.2.06.04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 36.748.000,00 36.748.000,00 36.748.000,00 100,00 0,00
5.2.06.05 Penyusunan Rencana dan Penganggaran Kegiatan
B
310.000.000,00 310.000.000,00 269.429.950,00 86,91 40.570.050,00
JUMLAH BELANJA SKPD : 3.017.930.000,00 3.554.533.282,00 3.039.961.205,00 85,52 514.572.077,00
5.2.15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 6.978.582.413,00 7.572.932.413,00 7.304.492.227,00 96,46 268.440.186,00
5.2.15.01 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
6.497.780.713,00 6.892.650.713,00 6.634.182.527,00 96,25 258.468.186,00
A
5.2.15.02 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 402.651.700,00 542.491.700,00 534.019.700,00 98,44 8.472.000,00
5.2.15.04 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit 78.150.000,00 137.790.000,00 136.290.000,00 98,91 1.500.000,00
5.2.16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 170.804.680.946,00 166.711.484.856,00 109.461.170.039,81 65,66 57.250.314.816,19
5.2.16.01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya 75.000.000,00 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00 0,00
K
5.2.16.09 Peningkatan kesehatan masyarakat 91.145.000,00 91.145.000,00 82.520.000,00 90,54 8.625.000,00
5.2.16.10 Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana 173.315.000,00 323.315.000,00 302.005.000,00 93,41 21.310.000,00
5.2.16.11 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 493.633.000,00 759.429.000,00 732.889.500,00 96,51 26.539.500,00
5.2.16.12 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 29.625.716.551,00 15.438.692.750,00 14.011.836.008,00 90,76 1.426.856.742,00
5.2.16.13 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan 254.581.000,00 333.081.000,00 333.081.000,00 100,00 0,00
S
5.2.16.16 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 200.000.000,00 200.000.000,00 83.000.000,00 41,50 117.000.000,00
5.2.16.32 (DBHCHT)
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat 139.891.290.395,00 149.490.822.106,00 93.840.838.531,81 62,77 55.649.983.574,19
5.2.17 Program Pengawasan Obat dan Makanan 144.130.000,00 144.130.000,00 144.130.000,00 100,00 -
5.2.17.02 Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya 144.130.000,00 144.130.000,00 144.130.000,00 100,00 0,00
E
5.2.19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 755.475.500,00 765.475.500,00 720.154.750,00 94,08 45.320.750,00
5.2.19.01 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 480.265.500,00 490.265.500,00 460.417.750,00 93,91 29.847.750,00
5.2.19.03 Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan 228.210.000,00 228.210.000,00 213.037.000,00 93,35 15.173.000,00
5.2.19.04 Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 47.000.000,00 47.000.000,00 46.700.000,00 99,36 300.000,00
5.2.20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
K
1.239.836.600,00 1.263.803.600,00 1.074.406.000,00 85,01 189.397.600,00
I N
D
5.2.20.01
5.2.20.02
Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi (Cetak)
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
471.952.600,00
614.579.000,00
486.777.600,00
614.579.000,00
D G
346.662.700,00
569.686.300,00
71,22
92,70
140.114.900,00
44.892.700,00
B
5.2.20.03 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan 80.565.000,00 89.707.000,00 85.317.000,00 95,11 4.390.000,00
Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
5.2.20.07 Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Kurang ( Bantuan
72.740.000,00 72.740.000,00 72.740.000,00 100,00 0,00
Gubernur )
5.2.21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 515.059.000,00 1.031.489.000,00 980.016.000,00 95,01 51.473.000,00
5.2.21.01 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 253.500.000,00 585.000.000,00 550.277.000,00 94,06 34.723.000,00
B
5.2.21.02 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 261.559.000,00 446.489.000,00 429.739.000,00 96,25 16.750.000,00
5.2.22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 2.430.888.300,00 2.699.778.300,00 2.482.183.825,00 91,94 217.594.475,00
5.2.22.01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 325.000.000,00 325.000.000,00 324.250.000,00 99,77 750.000,00
5.2.22.02 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 157.304.200,00 157.804.200,00 157.331.700,00 99,70 472.500,00
A
5.2.22.04 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 59.230.000,00 59.230.000,00 52.880.000,00 89,28 6.350.000,00
5.2.22.05 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 275.565.000,00 546.565.000,00 520.879.450,00 95,30 25.685.550,00
5.2.22.06 Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik 620.846.600,00 618.236.600,00 595.884.425,00 96,38 22.352.175,00
5.2.22.08 Peningkatan imunisasi 830.593.000,00 830.593.000,00 674.498.750,00 81,21 156.094.250,00
K
5.2.22.09 Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah 162.349.500,00 162.349.500,00 156.459.500,00 96,37 5.890.000,00
5.2.23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1.533.397.000,00 1.497.184.000,00 1.344.706.437,00 89,82 152.477.563,00
5.2.23.01 Penyusunan standar pelayanan kesehatan 300.974.000,00 52.447.000,00 52.447.000,00 100,00 0,00
5.2.23.02 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 236.092.000,00 295.146.000,00 162.496.000,00 55,06 132.650.000,00
5.2.23.03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan 329.943.000,00 428.343.000,00 417.115.920,00 97,38 11.227.080,00
kesehatan Evaluasi dan Pelaporan
S
5.2.23.06 Monitoring, 666.388.000,00 721.248.000,00 712.647.517,00 98,81 8.600.483,00
5.2.24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 57.331.946.100,00 35.647.735.300,00 28.695.783.007,00 80,50 6.951.952.293,00
5.2.24.01 Pelayanan operasi katarak 28.000.000,00 28.000.000,00 28.000.000,00 100,00 0,00
5.2.24.11 Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin 46.529.930.200,00 24.845.719.400,00 18.079.133.632,00 72,77 6.766.585.768,00
5.2.24.12 Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Provinsi
E
10.713.015.900,00 10.713.015.900,00 10.588.649.375,00 98,84 124.366.525,00
Jawa Barat ( Bantuan Gubernur )
5.2.24.13 Penunjang Operasi Katarak ( Bantuan Gubernur ) 61.000.000,00 61.000.000,00 - - 61.000.000,00
5.2.25 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
18.006.164.000,00 19.311.689.000,00 16.988.300.550,00 87,97 2.323.388.450,00
prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
K
5.2.25.01 Pembangunan puskesmas 13.093.090.000,00 14.069.110.000,00 12.366.554.000,00 87,90 1.702.556.000,00
5.2.25.02 Pembangunan puskesmas pembantu 3.221.531.000,00 3.342.501.000,00 2.930.001.350,00 87,66 412.499.650,00
5.2.25.06 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 454.645.000,00 652.115.000,00 645.405.200,00 98,97 6.709.800,00
5.2.25.07 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu 585.000.000,00 596.065.000,00 500.176.000,00 83,91 95.889.000,00
5.2.25.24 Pengembangan Gedung dan Revitalisasi Puskesmas ( Bantuan
N
651.898.000,00 651.898.000,00 546.164.000,00 83,78 105.734.000,00
Gubernur )
I
5.2.28 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 5.285.988.850,00 5.910.068.750,00 5.304.965.961,00 89,76 605.102.789,00
5.2.28.05 Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis 5.285.988.850,00 5.910.068.750,00 5.304.965.961,00 89,76 605.102.789,00
5.2.30 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 55.000.000,00 55.000.000,00 53.314.000,00 96,93 1.686.000,00
5.2.30.04 Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan 55.000.000,00 55.000.000,00 53.314.000,00 96,93 1.686.000,00
5.2.32 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 2.189.047.500,00 2.358.637.500,00 1.823.731.808,00 77,32 534.905.692,00
D
5.2.32.01 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 2.189.047.500,00 2.358.637.500,00 1.823.731.808,00 77,32 534.905.692,00
267.270.196.209,00 244.969.408.219,00 176.377.354.604,81 72,00 68.592.053.614,19
TTD
D G
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid
NIP.: 19580623 198711 1 001
B
A B
K
E S
N K
D I
Lampiran 2
DAFTAR KEPALA UPTD DAN KEPALA PUSKESMAS
D G
B
PER JANUARI 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
B
STRUKTURAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS ALAMAT
Ka UPTD Ka TU
A
Jl.Raya Cileunyi Ds.Cileunyi
CILEUNYI
Wetan 40392
K
Dr. Hj. EMI SUKMAWATI (19700119 BENNI CAHYANA, S.Sos (19630618
1 CILEUNYI CIBIRU HILIR CIBIRU HILIR
199903 2 002) 198903 1 010)
S
Dr. HANHAN SITI HASANAH ( DEDI SUPRIADI (19590210 198603 1
CIMENYAN Jl.Padasuka Ds.Cimenyan
19730226 200501 2 005) 009)
E
2 CIMENYAN
K
Dr. HASWIDYA (19700105 200212 2 AGUS SUKMALALANA, SKM, M.Si
3 CILENGKRANG CILENGKRANG Komp.Pasir Jati Blok D
004) (19620808 198703 1 008)
I N
Dr. YULIA AMRITA (19650712 JAPAR SUDARISMAN, S.SOS
4 BOJONGSOANG BOJONGSOANG Jl.Terusan Buah Batu Ds. Cipada
200212 2 001) (19620302 199203 1 005)
D
BIHBUL Jl.Kopo 14 Ds.Margahayu Tengah SURATMI (19670610 198903 2 007)
199403 2 004)
5 MARGAHAYU
5 MARGAHAYU
MARGAHAYU SEL
Komp.Margahayu Kencana Blok E
D G
B
4 Ds. Mar Sel.
A B
K
E S
N K
D I
DAYEUHKOLOT Jl.Raya Dayeuhkolot no.423
Dr. ENDA NURLINDA SIRE-GAR
D G
B
(19651022 200212 2 001)
6 DAYEUHKOLOT
Jl.Cangkuang RT 02/RW 07 Ds.
CANGKUANG
Cangkuang Kulon
B
Jl.Terusan Kopo no.20, 40971 Drg. ETTY HENDAYAWATI LALA KOMALAYANI,S.SOS
KATAPANG
Ds.Pangauban (19640802 199203 2 005) (19631216 198503 2 005)
7 KATAPANG
A
SANGKANHURIP Ds.Sangkanhurip
K
Dr. NITA EMILIA THAMRIN IMAS MASIDAH, SE (19610813
MARGA ASIH Jl.Nanjung Ds.Margaasih, 40215
(19701203 200701 2 008) 198303 2 012)
8 MARGA ASIH
S
Dr. Hj. IIS AISJAH (19711119 200212 DEDI ROHENDI (19620413 198401 1
BANJARAN DTP Ds.Batukarut
E
2 003) 001)
9 ARJASARI
K
Jl.Raya Banjaran KM 14 Ds. Dr. EVI RUFAIDA (19631111 199001 2
10 PAMENGPEUK PAMENGPEUK HERI SAPARI (19690120 199103 1 005)
Sukasari 001)
I N
Dr. ENGKUN SOPIAN
AGUS KOMARA (19640915 198603 1
BANJARAN KOTA Jl.Pajagalan no.18 Ds.banjaran INDRAYANA,MH.Kes (19690401
009)
200604 1 009)
11 BANJARAN
D
KIANGROKE Jl.Pangalengan Ds.Kiangroke
12 CANGKUANG NAGRAK Kmp.Singkur Ds.Jatisari
WASMANA, S.Sos, M.Si (19631107
D G
NENENG YETININGSIH
WIDASAPUTRA (19611010 198308 2
B
198902 1 001)
002
B
Jl. Gunung Puntang Ds.
CAMPAKA MULYA
Campakamulya
A
Jl.Alun-alun Pangalengan Dr. LUCY PERMATASARI (19720113 MOCHAMAD YANI GRIHERLANA
PANGALENGAN DTP
Ds.Pangalengan 200604 2 006) (19670628 199104 1 001)
K
14 PANGALENGAN SUKAMANAH Kmp.Pintu Ds.Sukamanah
S
Dr. IRDA HASNITA, SM. (19660118
CICALENGKA DTP Jl.Raya Cicalengka no.321 CAHYOTO (19630903 198403 1 002)
E
200212 2 005)
15 CICALENGKA
K
IWAN RAHMAWAN,SKM, M.M HENDI SYAFAAT (19670126 198903 1
16 NAGREG NAGREG Jl.Raya Nagreg KM 37
(19620710 198307 1 001) 005)
I N
H. DADAN WARDANA ,SKM IING HASANUDIN (19590909 198102
CIKANCUNG Jl.Cinangka Ds.Mandalasari
(19600702 198203 1 007) 1 003)
17 CIKANCUNG
D
CILULUK Jl.Raya Cijapati Ds.Ciluluk
RANCAEKEK DTP
Jl.Raya Rancaekek - Majalaya Ds. Drg. ENDANG NOOR FACHRIYAH,
D G
H. USEP SUPARWAN, S.KEP
B
Rancaekek Wetan MH.Kes (19640116 199203 2 003) (19620118 198501 1 003)
B
Jl. Raya Cicalengka Ds. Nanjung
NANJUNGMEKAR
Mekar
A
Jl.Stasiun n0.1 Ds. Majalaya, ATANG SUPARTA (19641005 198803 1
MAJALAYA BARU Dr. RINI IKIVIAWATI (140367794)
40382 011)
K
19 MAJALAYA CIKARO Jl.Talun Ds.Majakerta
S
Dr. TATUN NURFIATUN (19730316 A JUAINI MUKTI,AMG (19690221
SOLOKAN JERUK Ds.Solokanjeruk RT.1/RW.III
E
200501 2 010) 199403 1 004)
20 SOLOKAN JERUK
K
Jl.Raya Oma Anggawisata Ds. Ibun ODANG ROHMAT,S.Kep. (19650203 ASEP YUSTIAWAN (19630922 198312
IBUN
40384 199703 1 002) 1 001)
N
21 IBUN
I
SUDI Ds.Sudi, 40384
D
Dr. DITA DJUMARYA (19691212 H. ASEP ABDUL HARIS,SKM, MMKes
PASEH Jl.Cipaku no.94
200212 1 006) (19700621 199603 1 003)
22 PASEH
22 PASEH
CIPEDES Ds.Cipedes
D G
B
A B
K
E S
N K
D I
CIPARAY DTP Jl. Raya Lasur no.819
Dr. RIKMASARI (19700411 200501 2
D G
ELI MARLINA, AMG (19660210
B
009 198710 2 001)
B
SUMBER SARI Ds.Sumbersari
A
Dr. ELVIN ROSMAIDA SIBARANI ROMDONA SASTRA PERMANA, Spd.
BALE ENDAH Jl.Kiastramanggala Ds. Baleendah
(19670922 200212 2 003) (19670920 199003 1 004)
K
24 BALEENDAH RANCAMANYAR Ds.Rancamanyar
S
Hj. TETI MULYATI, SKM (19690417 DADAN DARYUMAN, SKM
PACET Jl.Cagak Ds.Maruyung
E
198903 2 004) (19660806 198901 1 002)
25 PACET
K
H. WAHYU WAHIDIN, SKM ASEP JATNIKA (19650121 199103 1
KERTASARI Jl.Lebaksari Ds.Cibeureum
(19700509 199102 1 001) 004)
N
26 KERTASARI
I
SANTOSA Jl.Raya Santosa Ds.Santosa
D
Dr. PURWITASARI (19720819 200212 SAEPULOH, SKM (19690909 199503
SOREANG Ds.Pamekaran
2 006) 1 002)
27 SOREANG
27 SOREANG
SUKAJADI
Jl.Raya Ciwidey Ds.Sukajadi,
D G
B
40915
B
KOPO Ds.Kopo
A
Jl.St.Cisondari Ds. Pasir Jambu, Dr. FEBYANA ROSARIANTO DEDENG KOSTAMAN SUHANDI
PASIRJAMBU
40792 (19680221 200212 1 004) (19620406 198502 1 001)
29 PASIRJAMBU
K
SUGIHMUKTI Ds.Sugihmukti
S
(19710603 200212 2 006)
30 CIWIDEY
E
Jl.Rancabali Situpatenggang Ds. MOH RACHMAT SYAH NASUTION JAJANG JATNIKA (19670224 200701 1
31 RANCABALI RANCABALI
K
Patengan ,SKM (19620521 198308 1 001) 015)
I N
D
Lampiran 2
TAR KEPALA UPTD DAN KEPALA PUSKESMAS
D G
B
PER JANUARI 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
B
FUNGSIONAL
Ka Puskesmas
A
dr. Hj.Resmiati (19631026
199003 2 003)
K
dr. MUTIA NURHAYATI
S
dr. FIFIN RASPIANI
E
Drg. REGINA DIAH RETNAR-
TI KUNCOROWULAN
K
(19590418 199203 2 003)
I N
drg. LITA RATNA ROSITA
NINGRUM
D
dr. TETI TRIDARTI KUDRAT
Dr. MAYA INDIATI (19681026
D G
B
200003 2 003)
A B
K
E S
N K
D I
dr. YENI WIDIA ANITA
D G
B
Dr. LANASARI (19610215
198903 2 004)
B
dr. ANI SETIASIH
A
Dr. MOCHAMAD HADIJONO
(19690529 200212 1 002)
K
dr. IRA HERMINA
HANDAYANI
S
(19701202 200212 2 005)
E
201001 1 012
K
WARTONO
IN
dr. RINA AGUSTINA
D
Bd. Yeni Rusyani (19671109
198703 2 003)
dr. PENIA ARIESTIA
D G
B
WARDHANI A
B
dr. FIFIT SYAFITRI
A
dr. ASEP PERMANA
K
KUSWARA (19680929 198903
1 006)
S
198912 2 001)
drg. NURTIANA
H. DEDEN ACHMAD
HIDAYAT, SKM
IN
dr. MELDA SIMAMORA
D
GUN GUN WIGUNA, SKM
(19720122 199303 1 001)
dr. IYOS ROSMAWATI
D G
B
Drg. NYI RADEN ANI
MULYANI (19620615 199402 2
002)
B
Dr. Hj. NUNUNG HAPIDAH
(19610509 198911 2 001)
A
dr. RINA AYU EKASARI
K
Dr. DEDI RUDI KOMARA
(19750515 200501 1 010)
S
(19750107 200501 2 005)
E
(19790616 200904 2 008
K
dr. YAN ELFI
IN
Yunus U Rusyana SKM
(19640624 198703 1 005)
D
drg. WULANDARI
DEDEH HELPIRONI (19670615
D G
B
198803 2 010)
A B
K
E S
N K
D I
Hj. TRI JENI FITRIANI
D G
B
Drg. ITALIA NURFITRI
(19750323 200604 2 002)
B
Dr. ARRYSSATUL
MUTAQIYAH (19780331
200604 2 008)
A
drg DIAH ASWATI
TJAHJANINGSIH, MM
K
Dr. KARTIKA SARI (19680217
200701 2 009)
K
198703 1 008)
IN
USEP WAHYUDIN (19630608
198401 1 001)
D
drg. ROSSY ROSMARLISSA
Dr. REDY HANIDA
D G
B
(19720403 200701 1 015)
dr. AI HASANAH
B
Dr. REYMOND PANGIHUTAN
(19770714 201001 1 020)
A
HERMAN SETIAWAN, SKM
K
Dr. BARTOLOMEUS
TARIGANT (19670804 200212
1 003)
S
Dr. SISKA VIATYSARI
E
(19690816 201001 2 003)
N K
D I