Anda di halaman 1dari 143

G

BD
B
LAPORAN TAHUNAN 2015
KA
EDISI TERBIT TAHUN 2016
ES
NK
DI

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

KATA PENGANTAR

G
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karunia-
Nya, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2015 telah
terselesaikan.

BD
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan merupakan laporan hasil pelaksanaan kegiatan
program pembangunan kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015 baik yang
bersumber dana dari APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat/ Bantuan
Gubernur maupun APBN / Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan atau bantuan lainnya.
Program/ kegiatan dilaksanakan berdasarkan visi, misi dan program kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung. Pencapaian kinerja dianalisis melalui pendekatan pencapaian
indikator input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat) dan impact
(dampak).
B
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menilai hasil
KA
pelaksanaan kegiatan pada Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten Bandung tahun 2015
serta dapat menjadi dasar bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan
pelaksanaan program pembangunan kesehatan dimasa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
tersedianya data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.
ES

Soreang, Mei 2016 Maret 2013.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BANDUNG

TTD.
NK

dr. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid


Pembina Utama Muda
NIP. 19580623 198711 1 001
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page i


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

DAFTAR ISI
HALAMAN

G
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ..ii
DAFTAR TABEL ...vi

BD
DAFTAR GRAFIK .vii
DAFTAR LAMPIRAN ..viii

BAB PENDAHULUAN........ 1
I

1.1 Latar Belakang .......................... 1


1.2 Maksud Dan Tujuan .. 3

BAB GAMBARAN UMUM ... 4


II

2.1
2.2
B
Kondisi Geografi ...
Kondisi Demografi ....
4
6
KA
2.3 Sumber Daya Kesehatan .... 9
2.3.1 Tenaga Kesehatan .................................................. 9
2.3.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan ............................................................... 12

BAB VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 14


III

3.1 Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ... 14


3.2 Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ...... 15
ES

3.3 Tujuan Pembangunan Kesehatan ..................................................................... 16


3.4 Sasaran Strategis Pembangunan Kesehatan ....... 16
3.5 Kebijakan Pembangunan Kesehatan ... 17
3.6 Strategi Pembangunan Kesehatan .. 17

BAB KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI.. 19


IV
NK

4.1 Kedudukan ...... 19


4.2 Struktur Organisasi .. 20
4.3 Tugas Pokok .... 21
4.4 Fungsi .... 21

BAB PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN 36


V
DI

5.1 Program Kesehatan .... 36


5.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran . 36
5.1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur .............................. 36
5.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur . 37
5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ........................................................................................... 37

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page ii


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5.1.5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ................................................. 37


5.1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat . 37
5.1.7 Program Pengawasan Obat dan Makanan ................................................. 37
5.1.8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ....... 37
5.1.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat .. 38

G
5.1.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat ... 38
5.1.11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ................... 38
5.1.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ........ 38
5.1.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ....................................... 38

BD
5.1.14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya ................................... 39
5.1.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan . 39
5.1.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia .................................. 39
5.1.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak .................. 39
5.2 Indikator Kesehatan . 39
5.2.1 Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) ... 39
5.2.2 Angka Kematian (Mortalitas) ..................................................................... 41
5.2.3 Angka Kesakitan 46
5.2.4 Status Gizi 47

BAB
VI
B
PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2015 ................................. 50
KA
6.1 Pendapatan dan Pembiayaan Bersumber APBD Kabupaten Bandung Tahun 2015 . 50
6.2 Pembiayaan Bersumber Selain APBD Kabupaten Bandung ..................... 51

BAB PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN ...................................................... 54


VII

7.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ..... 56


7.1.1 Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat .......... 56
7.1.2 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik .......... 56
ES

7.1.3 Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor ............... 56


7.1.4 Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor ......... 57
7.1.5 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor ....... 57
7.1.6 Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan ............... 57
7.1.7 Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor .. 57
7.1.8 Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga ........... 58
7.1.9 Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman ........ 58
7.1.10 Kegiatan Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah . 58
NK

7.1.11 Kegiatan Penunjang perayaan hari-hari bersejarah .................................... 58


7.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur . 58
7.2.1 Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor ................................ 59
7.2.2 Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional ........ 59
7.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur .. 59
7.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan ..................................................................................................................... 59
7.4.1 Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
DI

kinerja SKPD ............................................................................................ 60


7.4.2 Kegiatan Penyusunan laporan keuangan semesteran ............. 60
7.4.3 Kegiatan Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran ... 60
7.4.4 Kegiatan Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun ............................. 60
7.4.5 Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan ........................ 61
7.5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ......... 62
7.5.1 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan ... 63

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page iii


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.5.2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan .. 63


7.5.3 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan Rumah Sakit .. 63
7.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat .. 64
7.6.1 Kegiatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan
jaringannya . 65

G
7.6.2 Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas dan Jaringannya ................... 65
7.6.3 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat .. 66
7.6.4 Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban

BD
bencana .. 66
7.6.5 Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ......................... 67
7.6.6 Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan .............. 67
7.7 Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi, Makanan dan Minuman ................. 68
7.7.1 Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan 68
Berbahaya ...
7.8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat........................ 69
7.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 70
7.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat .. 71
7.10.1 Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat ............................ 71

7.11
7.10.2
7.10.3
B
Kegiatan Penyuluhan Pengembangan Lingkungan Sehat ..........................
Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ................................
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ....................................
7.11.1 Kegiatan penyemprotan/ fogging focus DBD ............................................
73
73
73
74
KA
7.11.2 Kegiatan pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging ..................... 74
7.11.3 Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah ....................... 75
7.11.4 Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ... 75
7.11.5 Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik .................... 76
7.11.6 Kegiatan peningkatan imunisasi ................................................................. 76
7.11.7 Kegiatan peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan
wabah ...................................................................... 77
7.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ..........
77
ES

7.12.1 Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan ................................ 78


7.12.2 Kegiatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan ......... 78
7.12.3 Kegiatan Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar standar pelayanan
kesehatan ......................................................................... 79
7.12.4 Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan ............................................ 79
7.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ........................................................ 80
7.13.1 Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak ........................................................ 80
7.13.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin....................................................
81
NK

7.14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana


Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya ..................................................... 81
7.14.1 Perencanaan Pengadaan Tanah .................................................................... 82
7.14.2 Pembangunan Puskesmas .......................................................................... 82
7.14.3 Pembangunan Puskesmas Berfungsi PONED .............................................. 82
7.14.4 Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas ................................................... 83
7.14.5 Pembangunan Poskesdes ........................................................................... 83
7.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan .. 83
DI

7.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ...................................................... 84


7.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ..................................... 85

BAB PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN ........................ 87


VIII

A. Pendapatan Asli Daerah .... 87

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page iv


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

B. Belanja .. 87
8.1 Belanja SKPD ........................................................................................... 88
8.2 Belanja Program ......................................................................................... 89
8.2.1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ................................................... 89
8.2.2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat ..................................................... 90

G
8.2.3 Program Pengawasan Obat dan Makanan .................................................. 91
8.2.4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat .................... 93
8.2.5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat .......................................................... 94
8.2.6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat .............................................. 96

BD
8.2.7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular .................. 97
8.2.8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan .............................................. 99
8.2.9 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ...................................... 101
8.2.10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu dan Jaringannya ............................................................. 101
8.2.11 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ............................ 102
8.2.12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia .................................... 103
8.2.13 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ................. 103

B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page v


Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 2015

DAFTAR TABEL

G
Halaman

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ....................................... 5

BD
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Kabupaten
Bandung Tahun 2015 ................................................ 7

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kabupaten Bandung Tahun 2015 . ........................................................ 8

Tabel 2.4 Daftar Ketenagaan di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan


Kabupaten Bandung Tahun 2015 ... 10

Tabel 2.5
B
Daftar Ketenagaan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun 2015 ... 10
KA
Tabel 2.6 Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ... 12

Tabel 2.7 Jumlah Sarana UKBM Kabupaten Bandung Tahun 2015 ... 13

Tabel 5.1 Usia Harapan Hidup (E0) (UHH) Di Kabupaten Bandung


Tahun 2010-2015 ................................................................................. 40

Tabel 5.2 Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 ...... 43
ES

Tabel 5.3 Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas Di


Kabupaten Bandung Tahun 2011 2015... 45

Tabel 5.4 Status Gizi balita Berdasarkan BB/U Di Kabupaten Bandung Tahun
2011-2015 . 47

Tabel 5.5 Status Gizi Balita Berdasarkan PB/TB/U Di Kabupaten Bandung


Tahun 2010-2015 .. 48
NK

Tabel 5.6 Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB Di Kabupaten Bandung Tahun
2010-2015 ......................................................... 48

Tabel 6.1 Alokasi Dan Realisasi Anggaran Kabupaten Dinas Kesehatan


Kabupaten Bandung Tahun 2015 .. 50

Tabel 6.2 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas Kesehatan
DI

Kabupaten Bandung Tahun 2015 .. 51

Tabel 6.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 yang bersumber dari
Dana Luar APBD Kabupaten Bandung ........................................ 52

Tabel 7.1 Indikator SPM Cakupan (%) Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 .. 54

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page vi


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

DAFTAR GRAFIK

G
Halaman

Grafik 5.1 Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa
Barat Tahun 2010 2015 ................................................. 41

BD
Grafik 5.2 Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung dibandingkan dengan
Angka Kematian Bayi Jawa Barat Tahun 2010 2015.. 43

Grafik 5.3 Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung Tahun 2009-2015 ............. 45

B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page vii


Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 2015

G
Lampiran 1 Daftar Jumlah Ketenagaan di 31 Kecamatan Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015

Lampiran 2 Daftar Kepala UPTD dan Kepala Puskesmas per Januari 2016 Dinas

BD
Kesehatan Kabupaten Bandung

Lampiran 3 Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


Tahun 2015

B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Page viii


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB I

PENDAHULUAN

G
1.1 Latar belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BD
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang optimal. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung dibawah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia

adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan

setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan

B
Kabupaten/Kota dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan

tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada pencapaian
KA
Millenium Developments Goals (MDGs).

Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima) diantaranya merupakan

bidang kesehatan, yakni terdiri dari pemberantasan kemiskinan dan kelaparan (Tujuan

1), menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4), meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan
ES

5), Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikan

lingkungan hidup (Tujuan 7).

Millennium Development Goals (MDGs) merupakan Komitmen Negara terhadap

rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan
NK

suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat

ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur.

Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan

rakyat Indonesia (Diformulasikan di UN Milennium Summit, New York September,


DI

2000).

Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang

Program Pembangunan yang berkeadilan, dimana perlunya disusun Rencana Aksi

Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 yang memuat arah kebijakan dan strategi

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 1


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

percepatan pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembangunan

Millenium Development Goals (MDGs).

Indikator kinerja upaya pencapaian target MDGs merupakan indikator proses dari

G
setiap langkah program percepatan pencapaian target MDGs secara lintas sektor yang

dilakukan oleh instansi-instansi. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan

BD
sinergi untuk mencapai sasaran pokok.

Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja

dan dampak program percepatan pencapaian target MDGs. Indikator merupakan kunci

sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus

dapat diverifikasi secara obyektif.

B
Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari proses pemantauan

dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah Laporan
KA
Tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada

pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa

yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat yang setinggi- tingginya.
ES

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi

indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi

masyarakat.

Dalam penyajiannya diusahakan untuk menampilkan berbagai data dan informasi


NK

yang menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan yakni Terwujudnya

Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri. Pembangunan kesehatan

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


DI

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomis.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut

usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Penyediaan obat

G
dan perbekalan, 2) Upaya kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4)

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, 5) Perbaikan gizi masyarakat, 6)

BD
Pengembangan lingkungan sehat, 7) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,

8) Standarisasi pelayanan kesehatan, 9) Pelayanan kesehatan penduduk miskin, 10)

Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas

pembantu dan jaringannya, 11) Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, 12)

Peningkatan pelayanan kesehatan lansia, dan 13) Peningkatan keselamatan ibu

B
melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika

kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan


KA
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta globalisasi dan demokratisasi dengan

semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada

peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
ES

1.2 Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi tentang

hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bandung

khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015. Laporan Tahunan
NK

Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-

masing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 3


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB II

GAMBARAN UMUM

G
2.1 Kondisi Geografi

Kabupaten Bandung merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat,

BD
dengan luas 176.793 Ha atau 1.767,93 Km2. Secara geografis, Kabupaten Bandung

mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis, baik dipandang dari segi

pembangunan ekonomi, pembangunan fisik prasarana maupun dari segi komunikasi dan

perhubungan. Kabupaten Bandung terletak di dataran tinggi pada garis 60,41 70,19

dan 1070,22 1080,5 Bujur Timur, dan pada ketinggian antara 500 meter sampai

B
dengan 1.812 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara antara 12-28

Celcius dan batas-batas wilayah sebagai berikut :


KA
sebelah Utara : Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten

Sumedang

sebelah Timur : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut

sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan kabupaten Cianjur


ES

sebelah Barat : Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur

sebelah Tengah : Kota Bandung dan Kota Cimahi


NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 4


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Bandung

G
BD
B
KA
TABEL 2.1
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BANDUNG
ES

TAHUN 2015

LUAS KEPADATAN
WILAYAH JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN
PENDUDUK
(km) per km
1 CILEUNYI 31,58 184.566 5.844
2 CIMENYAN 53,08 101.342 1.909
NK

3 CILENGKRANG 30,12 45.985 1.527


4 BOJONGSOANG 27,81 95.490 3.434
5 MARGAHAYU 10,54 110.402 10.475
6 MARGAASIH 18,34 177.825 9.696
7 KATAPANG 15,72 110.881 7.053
8 DAYEUHKOLOT 11,03 101.732 9.223
9 BANJARAN 42,92 148.708 3.465
DI

10 PAMEUNGPEUK 14,62 74.360 5.086


11 PANGALENGAN 195,41 154.054 788
12 ARJASARI 64,98 101.117 1.556
13 CIMAUNG 55 82.172 1.494
14 CICALENGKA 35,99 116.869 3.247
15 NAGREG 49,3 61.931 1.256

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 5


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

LUAS KEPADATAN
WILAYAH JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN
PENDUDUK
(km) per km
16 CIKANCUNG 40,14 87.886 2.189

G
17 RANCAEKEK 45,25 186.526 4.122
18 CIPARAY 46,18 174.356 3.776
19 PACET 91,94 118.474 1.289
20 KERTASARI 150,27 79.890 532

BD
21 BALE ENDAH 41,56 232.499 5.594
22 MAJALAYA 25,36 150.843 5.948
23 SOLOKAN JERUK 24,01 82.995 3.457
24 PASEH 51,03 123.678 2.424
25 IBUN 54,57 83.702 1.534
26 SOREANG 25,51 109.685 4.300
27 KUTAWARINGIN 47,3 92.883 1.977
28 PASIRJAMBU 239,58 82.910 388
29 CIWIDEY 48,47 57.534 1.711
30
31
RANCABALI
CANGKUANG
JUMLAH (KAB/KOTA) B 148,37
24,61
1.762,38
69.679
93.495
3.494.469
388
2.831
1.983
KA
(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung
2015-Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)

2.2 KONDISI DEMOGRAFI

Kabupaten Bandung merupakan percontohan Otonomi Daerah dan merupakan


ES

daerah penyangga Jawa Barat yang berkembang cukup pesat. Selain berdampak pada

peningkatan pertumbuhan ekonomi juga munculnya masalah kependudukan, dimana

terjadi peningkatan jumlah penduduk yang besar, penyebaran penduduk yang tidak

merata serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.


NK

Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bandung, jumlah penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2015 sebesar

3.494.469 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan

Rancaekek yakni sebesar 186.526 jiwa (5,33%), Kecamatan Cileunyi sebesar 184.566
DI

jiwa (5,28%) kemudian diikuti oleh Kecamatan Margaasih sebesar 177.825 jiwa

(5,09%). Sementara itu Nagreg, Ciwidey dan Cilengkrang adalah tiga Kecamatan yang

jumlah penduduknya paling rendah yaitu secara berurutan 61.931 jiwa (1,78%), 57.534

jiwa (1,64%) dan 45.985 jiwa (1,31%).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 6


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Luas wilayah Kabupaten Bandung sekitar 1.762,38 Km2, yang didiami oleh

3.494.469 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bandung adalah

1.983 jiwa per Km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya

G
adalah Kecamatan Rancaekek yakni sebanyak 4.122 orang per Km2, sedangkan yang

paling rendah adalah Kecamatan Cilengkrang yakni sebanyak 1.527 orang per Km2.

BD
Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memiliki

daerah wilayah kerja yang terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, 10 kelurahan, 4.125 RW

dan 16.713 RT dengan luas wilayah kerja mencapai 1.762,38 Km2.

Sedangkan sex ratio penduduk Kabupaten Bandung sebesar 103,07%, artinya

jumlah penduduk laki-laki 3.07% lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk

B
perempuan. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung per tahun

selama 2013-2014 sebesar 1,58%. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Baleendah


KA
adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Bandung yakni

sebesar 7.26%, sedangkan yang terendah di Kecamatan Rancabali yakni sebesar 1.44%.

TABEL 2.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN
ES

KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015

Laki - laki +
Laki - laki Perempuan
Perempuan

No Kecamatan Rasio
Jenis
N % N % N
NK

Kelamin
(L/P)

1 CILEUNYI 94,266 51.1 90,300 48,9 184,566 1.04


2 CIMENYAN 51,812 51.1 49,530 48.9 101,342 1.05
3 CILENGKRANG 23.429 50.9 22,556 49.1 45,985 1.04
4 BOJONGSOANG 48,550 50.8 46,940 49.2 95,490 1.03
DI

5 MARGAHAYU 55,841 50.6 54,561 49.4 110,402 1.02


6 MARGAASIH 91,788 51.6 86,037 48.4 177,825 1.07
7 KATAPANG 56,670 51.1 54,211 48.9 110,881 1.05
8 DAYEUHKOLOT 51,784 50.9 49,948 49.1 101,732 1.04
9 BANJARAN 75,828 51.0 72,880 49.0 148,708 1.04

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 7


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Laki - laki +
Laki - laki Perempuan
Perempuan
No Kecamatan
Rasio

G
Jenis
N % N % N
Kelamin
(L/P)
10 PAMEUNGPEUK 38,039 51.2 36,321 48.8 74,360 1.05
PANGALENGAN 77,961 50.6 76,093 49.4 154,054 1.02

BD
11
12 ARJASARI 51,417 50.8 49,700 49.2 101,117 1.03
13 CIMAUNG 41,881 51.0 40,291 49.0 82,172 1.04
14 CICALENGKA 59,328 50.8 57,541 49.2 116,869 1.03
15 NAGREG 31,916 51.5 30,015 48.5 61,931 1.06
16 CIKANCUNG 45,136 51.4 42,750 48.6 87,886 1.06
17 RANCAEKEK 94,575 50.7 91,951 49.3 186,526 1.03
18 CIPARAY 88,693 50.9 85,663 49.1 174,356 1.04
19
20
21
PACET
KERTASARI
BALE ENDAH
B
61,426
40,624
118,680
51.8
50.8
51.0
57,048
39,266
113,819
48.2
49.2
49.0
118,474
79,890
232,499
1.08
1.03
1.04
KA
22 MAJALAYA 77,351 51.3 73,492 48.7 150,843 1.05
23 SOLOKAN JERUK 42,313 51.0 40,682 49.0 82,995 1.04
24 PASEH 63,498 51.3 60,180 48.7 123,678 1.06
25 IBUN 42,749 51.1 40,953 48.9 83,702 1.04
26 SOREANG 55,931 51.0 53,754 49.0 109,685 1.04
27 KUTAWARINGIN 47,831 51.2 45,664 48.8 93,495 1.05
PASIRJAMBU 47,324 51.0 45,559 49.0 92,883 1.04
ES

28
29 CIWIDEY 42,552 51.3 40,358 48.7 82,910 1.05
30 RANCABALI 29,243 50.8 28,291 49.2 57,534 1.03
31 CANGKUANG 35,414 50.8 34,265 49.2 69,679 1.03

Kab. Bandung 1.783.850 51,0 1.710.619 49,0 3.494.469 1.04


NK

(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung 2015-


Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)

TABEL 2.3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK
UMUR KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
DI

Kelompok Umur
No Kecamatan
< 14 Thn 15-64 Thn > 65 Thn
1 CILEUNYI 44,994 132,552 23,197
2 CIMENYAN 27,123 69,924 4,295
3 CILENGKRANG 12,447 31,794 1,744
4 BOJONGSOANG 28,353 64,186 2,951

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 8


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Kelompok Umur
Kecamatan
< 14 Thn 15-65 Thn > 65 Thn
5 MARGAHAYU 29,577 76,325 4,500
6 MARGAASIH 47,687 123,850 6,288

G
7 KATAPANG 32,460 74,617 3,804
8 DAYEUHKOLOT 29,532 68,444 3,756
9 BANJARAN 41,596 100,525 6,587
10 PAMEUNGPEUK 22,571 49,095 2,694
11 PANGALENGAN 48,071 98,525 7,456

BD
12 ARJASARI 32,400 64,620 4,097
13 CIMAUNG 24,431 53,681 4,060
14 CICALENGKA 37,154 75,184 4,531
15 NAGREG 19,289 40,211 2,431
16 CIKANCUNG 29,551 55,220 3,115
17 RANCAEKEK 53,313 125,373 7,840
18 CIPARAY 53,943 113,626 6,787
19 PACET 35,772 77,936 4,766
20 KERTASARI 21,614 54,495 3,781
21 BALE ENDAH 71,358 153,831 7,310
22
23
24
25
MAJALAYA
SOLOKAN JERUK
PASEH
IBUN B 45,572
24,706
40,592
26,334
99,640
55,172
78,577
53,844
5,631
3,117
4,509
3,542
KA
26 SOREANG 31,456 73,778 4,451
27 KUTAWARINGIN 28,077 61,912 3,506
28 PASIRJAMBU 28,080 60,559 4,244
29 CIWIDEY 24,882 53,831 4,197
30 RANCABALI 16,887 38,171 2,476
31 CANGKUANG 21,522 45,783 2,374
KabBandung 1,031,344 2,325,281 154,021

(Sumber : BKBPP Kabupaten Bandung,Tahun 2015)


ES

2.3 SUMBER DAYA KESEHATAN

2.3.1 TENAGA KESEHATAN

Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang mempunyai tugas pokok


NK

merumuskan kebijaksanaan teknis dan operasional kegiatan di bidang pelayanan

kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penanggulangan penyakit dan penyehatan

lingkungan, fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat, pengawasan dan

pengendalian kesehatan serta melaksanakan ketatausahaan dinas.


DI

Tenaga kesehatan yang terdaftar di sarana kesehatan pemerintah (Dinas

Kesehatan dan Puskesmas).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 9


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

TABEL 2.4
DAFTAR KETENAGAAN DI PUSKESMAS
WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015

G
PTT
BLUD/
PNS/
NO PROFESI Kab. Provinsi Pusat Sukwan JUMLAH
CPNS
1 Dokter Umum 95 Org 39 Org 6 Org 140 Org

BD
2 Dokter Gigi 45 Org 23 Org 68 Org

3 Kesehatan Masyarakat 4 Org - 4 Org

4 Perawat 236 Org - 8 Org 244 Org

5 Perawat Gigi 57 Org - 57 Org

115
6 Bidan 355 Org 50 Org 520 Org
Org

8
Sanitarian

Tenaga Kefarmasian B
42 Org

37 Org
-

-
3 Org

31 Org
45 Org

68 Org
KA
9 Pranata Lab/ ATLM 25 Org - 4 Org 31 Org 60 Org

10 Nutrisionis/ Gizi 47 Org - 47 Org

11 Non Medis 60 Org - 60 Org

12 Administrasi/ Akuntansi 61 Org - 31 Org 92 Org

1.064 112 115


JUMLAH : 21 Org 93 Org 1.405 Org
ES

Org Org Org

(Sumber: Subag. Umpeg Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

TABEL 2.5
DAFTAR KETENAGAAN
NK

DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG


TAHUN 2015

TENAGA KESEHATAN JUMLAH TENAGA


NO
(DILIHAT DARI TK. PENDIDIKAN) PNS NON-PNS

1 Fakultas Kedokteran (FK) 2 Orang -


DI

2 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) 1 Orang -

3 S2 11 Orang -

4 Sarjana Keperawatan Ners 1 Orang -

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 10


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

TENAGA KESEHATAN JUMLAH TENAGA


NO
(DILIHAT DARI TK. PENDIDIKAN) PNS NON-PNS

5 Sarjana Keperawatan (S.Kep) 0 Orang -

G
6 Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 26 Orang -

7 S1 15 Orang 5 Orang

BD
8 SAA 4 Orang -

9 SAB 3 Orang -

10 Akuntansi 1 Orang 1 Orang

11 Apoteker 2 Orang 2 Orang

12 Bidan 2 Orang -

13

14
Rekam Medik

AAK B 1 Orang

0 Orang
-

-
KA
15 AKBID 10 Orang -

16 AKFAR 1 Orang -

17 AKG 0 Orang -

18 AKL 11 Orang 1 Orang

19 AKPER 5 Orang -
ES

20 AKZI 1 Orang -

21 AMAK 1 Orang -

22 AMG 0 Orang -

23 D3 1 Orang 1 Orang
NK

24 SPAG 0 Orang -

25 SPK 1 Orang -

26 SPPH 2 Orang -

27 SMA/SLTA/STM/SMK 15 Orang 8 Orang


DI

28 SMP 3 Orang -

29 SD - 1 Orang

JUMLAH TENAGA 120 Orang 19 Orang


(Sumber: DUK 2015 per Desember 2015 Subag. Umpeg Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 11


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

2.3.2 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN

G
Puskesmas dan jaringannya merupakan sarana penyelenggara pelayanan

kesehatan dasar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin

BD
banyak jumlah ketersediaannya maka semakin memudahkan masyarakat dalam

menjangkau pelayanan kesehatan. Sementara itu Balai Pengobatan, Rumah Bersalin,

praktek dokter/dokter gigi, praktek bidan dan apotek serta toko obat merupakan sarana

pelayanan kesehatan swasta yang juga memberikan pelayanan kesehatan dasar pada

masyarakat.

B TABEL 2.6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
KA
NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 RS Pemerintah ( RSUD ) 3 Buah
2 RS Provinsi (Al-Ihsan) 1 Buah
3 RS Swasta (AMC dan Bina Sehat ) 2 Buah
4 Puskesmas Tanpa Perawatan 57 Buah
5 Puskesmas Dengan Perawatan 5 Buah
ES

6 Puskesmas Mampu PONED 15 Buah


7 RSUD PONEK 3 Buah
8 Rumah Bersalin 14 Buah
9 Puskesmas Keliling 270 Buah
10 Puskesmas Pembantu 78 Buah
NK

11 Laboratorium Kesehatan 1 Buah


12 Laboratorium Swasta 15 Buah
13 Balai Pengobatan 131 Buah
14 Praktek dokter/spesialis 265/55
15 Praktek dokter gigi/spesialis 51/5
DI

16 Praktek bidan Mandiri 235


17 Praktek Pengobatan Tradisional 36 Buah
18 Klinik Pratama 56
19 Klinik Utama 6

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 12


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

20 Apotek 370
21 Pedagang Eceran Obat/ Toko Obat 189
22 Klinik kecantikan 13

G
(Sumber: Seksi Penunjang Pelayanan dan Seksi Wasdal Farmamin Dinkes
Kabupaten Bandung Tahun 2015)

BD
Walaupun sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung tercatat cukup

banyak tidak berarti dapat menggambarkan bahwa semua daerah di wilayah kerja

Kabupaten Bandung telah mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata. Hal ini

disebabkan masih ada beberapa daerah yang karena letak geografisnya sulit menjangkau

B
pelayanan kesehatan yang memadai.
KA
TABEL 2.7
JUMLAH SARANA UKBM KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015

NO JENIS SARANA JUMLAH SUMBER DATA


KESEHATAN

1 Posyandu 4198 Buah BPMPD Kab. Bandung


ES

2 Poskesdes/ Polindes 127/ 7 Buah Seksi Penunjang Pelayanan

3 Posbindu 46 Buah Seksi Kesga

4 Puskesmas Santun Lansia 3 Buah Seksi Kesga

5 Poskestren 24 Buah Seksi Kemitraan


NK

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh


DI

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

UKBM lainnya yang mempunyai peran penting dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan antara lain Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bertujuan untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 13


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak; Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

yang berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan

musyawarah masyarakat desa dalam bidang kesehatan.

G
BD
B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 14


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

G
3.1 VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Dalam mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang

BD
yang ada di Kabupaten Bandung serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam

masyarakat, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada tahun 2012 2016

yang hendak dicapai dalam tahapan kelima Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Bandung yaitu :

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri

B
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan

dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
KA
dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional,

maupun global.

Penjabaran makna dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tersebut adalah

sebagai berikut :
ES

Masyarakat Kabupaten Bandung : adalah Penduduk /masyarakat yang bermukim dan

tinggal di wilayah Kabupaten Bandung dan

memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Kabupaten Bandung
NK

Sehat : adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan

aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan.

Mandiri : adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu

memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan


DI

kemampuan dan kekuatan sendiri, dalam bidang kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 14


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3.2 MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan

tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai

G
masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dalam rangka pencapaian Visi

BD
Kabupaten Bandung ditetapkan dalam 5 (lima) Misi.

1. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.

2. Menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat beraktivitas.

3. Menanggulangi penyakit menular dan tidak menular.

4. Menyehatkan keluarga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan.

B
5. Melaksanakan Pengawasan sediaan Farmasi dam Makanan

Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut, didasarkan pada nilai-nilai


KA
agama dan budaya daerah, dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan dalam pelayanan

publik, sebagai berikut:

1. Melayani :

Berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.


ES

2. Integritas :

Menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.

3. Kebersamaan, Keterbukaan, Saling Menghormati, dan Saling Menghargai :

Kebersamaan, keterbukaan, saling menghormati, dan saling menghargai adalah


NK

kunci untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif.

4. Kualitas yang Tinggi :

Berupaya mencapai visi dengan memberikan pelayanan terbaik yang

mencerminkan komitmen kami pada kualitas yang tinggi.


DI

5. Innovasi :

Berupaya mencari cara baru untuk mencapai hasil yang memuaskan masyarakat

dalam menyelesaikan misi kami.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 15


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3.3 TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan Analisis Strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan

G
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan

mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu,

BD
perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Kesehatan untuk

mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis

dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

Adapun tujuan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah sebagai

berikut ;

B
1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;

2. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan bagi masyarakat


KA
Kabupaten Bandung;

3. Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi

dalam fasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan;

4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat ;


ES

5. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular;

6. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, bayi, balita, anak SD dan

lanjut usia;

7. Meningkatnya status gizi masyarakat ;


NK

8. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan;

9. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat; dan

10. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan .
DI

3.4 SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sasaran Stategis pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan adalah :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 16


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

1. Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga

kesehatan terhadap pelayanan kesehatan;

2. Mengendalikan penyakit berbasis lingkungan;

G
3. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular;

4. Meningkatnya status gizi dan kesehatan keluarga dalam masyarakat;

BD
5. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan;

6. Meningkatnya kualitas farmasi, makanan dan minuman yang memenuhi syarat

kesehatan.

3.5 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

B
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka

ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara


KA
lain :

1. Peningkatan Akses & Kualitas Pelayanan Kesehatan

2. Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan

3. Penanggulangan & Pengendalian Penyakit Menular / Tidak Menular


ES

4. Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak

5. Peningkatan Status Gizi Masyarakat

6. Peningkatan Kualitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

7. Peningkatan Pengawasan Obat / Farmasi dan Makanan Minuman


NK

3.6 STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya bermuara pada

peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari 3 komponen
DI

yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan

tantangan yang dihadapi kedepan sangat berat seiring dinamika perubahan pola hidup.

Fenomena yang menarik adalah timbulnya pola penyakit degeneratif yang kian

meningkat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 17


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Sebagai Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Kabupaten

Bandung, Dinas Kesehatan sangat berperan penting dalam menyelenggarakan kegiatan

pembangunan kesehatan dilakukan secara koordinasi dan terintegrasi dengan bidang

G
yang lain yang mempunyai peran dan fungsi yang sama. Sehingga diharapkan mampu

untuk mewujudkan derajat kesehatan yang masyarakat yang optimal sebagai amanat

BD
tujuan pembangunan kesehatan.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten BandungTahun 2012-2016

ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi

seluruh pemangku kepentingan baik bagi pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat

dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang

berkesinambungan.
B
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2012-2016, berorientasi
KA
pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di

Kabupaten Bandung dalam bidang kesehatan, guna menyiapkan kemandirian

masyarakat sehat Kabupaten Bandung.

Kemampuan untuk hidup sehat dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat


ES

akan terus didorong. Kebijakan kesehatan daerah diarahkan untuk mencapai masyarakat

yang mandiri sejahtera dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core

business) berdasarkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sarana

pelayanan kesehatan yang ditunjang oleh peningkatan sumber daya manusia kesehatan.
NK

Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting

aktual atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta

memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan

diatasi secara bertahap.


DI

Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan

tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai

masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 18


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB IV

KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

G
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merupakan Dinas Otonomi Daerah yang

secara struktur sepenuhnya berada dalam kewenangan pemerintahan Daerah, sedangkan

BD
hubungan dengan Dinas Kesehatan Propinsi adalah merupakan hubungan kerja

fungsional, sehingga tugas-tugas bantuan (dekonsentrasi) di bidang kesehatan di tingkat

Kabupaten dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Maksud dan tujuan pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,

sebagaimana tercantum dalam peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 20 Tahun

2007 yaitu :
B
1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah
KA
dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten

Bandung.

2. Bahwa agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat melaksanakan tugasnya

secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan
ES

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007

tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi
NK

sebagai berikut :

4.1 KEDUDUKAN

a. Dinas daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang berada di


DI

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 19


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

4.2 STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah ditetapkan dengan

Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008. Adapun unsur Organisasi Dinas

G
Kesehatan Kabupaten Bandung terdiri atas :

1. Pimpinan, adalah Kepala Dinas

BD
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris

3. Pelaksana adalah :

a. Sekretariat, membawahkan :

Subbag Umum dan Kepegawaian

Subbag Keuangan

B
Subbag Penyusunan Program

b. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :


KA
Sie Pelayanan Kesehatan Dasar

Sie Pelayanan Kesehatan Khusus

Sie Penunjang Pelayanan Kesehatan

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan :


ES

Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

Seksi Pemberantasan Penyakit

Seksi Penyehatan Lingkungan

d. Bidang Bina Kesehatan masyarakat, membawahkan :


NK

Seksi Kesehatan Keluarga

Seksi Gizi

Seksi Kemitraan dan Pembiayaan

e. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan :


DI

Seksi Pengawasan Pengendalian Farmamin

Seksi Sumber Daya Kesehatan

Seksi Penelitian dan Pengembangan Infokes

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 20


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

f. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah

g. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, dan

h. UPTD Pelayanan Kesehatan, serta Kelompok Jabatan Fungsional.

G
4.3 TUGAS POKOK

BD
Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan

Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang

meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, pelayanan

kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.

4.4 FUNGSI
B
a. Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
KA
Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan

pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi

pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit,

kesehatan keluarga dan farmasi.


ES

Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan.

b. Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan

bidang sebagai berikut:


NK

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur,

membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan

kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas


DI

otonomi dan tugas pembangunan di Bidang Kesehatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Dinas Kesehatan

menyelenggarakan fungsi:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 21


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

G
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

BD
fungsinya.

2. Sekretaris

a. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan

yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan

B
kepegawaian serta pengelolaan keuangan.
KA
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi :

Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesekretariatan;

Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan

penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu;


ES

Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas;

Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan

kerumahtanggaan;

Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan


NK

serta hubungan masyarakat;

Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;

Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan


DI

pelaporan pelaksanaan tugas Dinas;

Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas

Dinas;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 22


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan

penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas;

Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;

G
Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

BD
Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan

kesekretariatan.

c. Sekretariat, membawahkan:

B
1. Sub Bagian Penyusunan Program

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok


KA
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program

Dinas.

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


ES

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta

administrasi kepegawaian.
NK

3. Sub Bagian Keuangan

Kepala Subag Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas

pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan


DI

Dinas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 23


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin,

mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan

G
pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

kesehatan khusus dan penunjang kesehatan.

BD
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

menyelenggarakan fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesehatan;

penetapan rumusan kebijakan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar,


B
pelayanan kesehatan khusus dan penunjang pelayanan;

penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan;


KA
penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah

perbatasan, terpencil, dan rawan;

penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji;

pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan;


ES

evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan;

pelaksanaan tuas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan


NK

kesehatan.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan,


DI

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan

pelayanan kesehatan dasar.

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 24


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan

pelayanan kesehatan khusus.

G
3. Seksi Penunjang Pelayanan

Seksi Penunjang Pelayanan mempunyai tugas pokok merencanakan,

BD
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas

pengembangan dan pengelolaan penunjang pelayanan kesehatan.

4. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

a. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai

B
tugas pokok dan fungsi memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan

tugas-tugas di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan


KA
lingkungan yang meliputi pengamatan dan pencegahan penyakit, pemberantasan

penyakit serta penyehatan lingkungan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan menyelenggaran fungsi:


ES

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pencegahan dan

pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan;

penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penyelidikan kejadian luar

biasa;
NK

penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan

penyakit tidak menular tertentu;

penyelenggaraan operasional pencegahan dan penanggualangan masalah

kesehatan akibat bencana dan wabah;


DI

penyelenggaraan pencegahan dan penganggulangan pencemaran lingkungan;

penyelenggaraan penyehatan lingkungan;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 25


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta

penyehatan lingkungan;

evaluasi pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta

G
penyehatan lingkungan;

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

BD
pelaksanaan koordinas/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pencegahan dan

pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan.

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan:

B
1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas pokok


KA
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pengembangan pengamatan dan pencegahan penyakit.

2. Seksi Pemberantasan Penyakit

Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan


ES

dan pengembangan pemberantasan penyakit.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan

Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan


NK

dan pelayanan penyehatan lingkungan.

5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

a. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin,


DI

mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang fasilitasi dan

pembinaan kesehatan masyarakat yang meliputi kesehatan keluarga, pelayanan

gizi serta pengembangan kemitraan dan pembiayaan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 26


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Bina Kesehatan

Masyarakat menyelenggaran fungsi:

G
penetapan penyusunan rencana dan program kerja fasilitasi dan pembinaan

kesehatan masyarakat;

penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga yang meliputi kesehatan ibu,

BD
neonatal, bayi, balita, anak, kesehatan reproduksi, upaya kesehatan sekolah

dan kesehatan usia lanjut;

penyelenggaraan survailans dan penanggulangan gizi buruk;

penyelenggaraan perbaikan gizi keluarga dan integritas program gizi;


B
penyelenggaraan promosi kesehatan;

penyelenggaraan pengkajian potensi dan permasalahan dalam pengembangan


KA
JPKM yang meliputi pengembangan badan penyelenggara, kepesertaan,

Bapim dan penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan serta pembiayaan

kesehatan;

penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian bapel JPKM;

penyelenggaraan pengembangan pola kemitraan pelayanan kesehatan yang


ES

meliputi pengembangan pesan kesehatan, sarana dan metoda penyuluhan

serta upaya memotivasi petugas kesehatan;

penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal;

penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional;


NK

pelaporan pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat;

evaluasi pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit


DI

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang fasilitasi dan pembinaan

kesehatan masyarakat.

c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahkan:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 27


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

1. Seksi Kesehatan Keluarga

Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan

G
kesehatan keluarga.

2. Seksi Gizi

BD
Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan dan

pengembangan pelayanan gizi.

3. Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan

Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas pokok

B
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas pengembangan kemitraan pelayanan kesehatan dan pembiayaan


KA
kesehatan.

6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

a. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan mempunyai tugas pokok


ES

memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang

peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan yang meliputi pengawasan

dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan

serta penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan.


NK

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Kesehatan mempunyai fungsi :

Penetapan penyusunan rencana dan program kerja peningkatan pengawasan

dan pengendalian kesehatan;


DI

Penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengawasan farmasi

dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan serta penelitian

pengembangan informasi kesehatan;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 28


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penetapan rumusan kebijakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana

kesehatan;

Penetapan rumusan kebijakan pemberian perijinan sarana kesehatan yang

G
meliputi Rumah Sakit Pemerintah Kelas C/D, Rumah Sakit Swasta yang

setara, praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik

BD
dokter keluarga/gigi, kedokteran komplementer, pengobatan tradisional dan

sarana penunjang yang setara serta rekomendasi perijinan sarana kesehatan

tertentu;

Penetapan penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat

kesehatan, reagensia dan vaksin;


B
Penyelenggaraan pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi

sediaan farmasi dan sarana pelayanan kesehatan swasta lainnya;


KA
Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian peredaran registrasi serta

sertifikasi produk makanan dan minuman;

Penyelenggaraan sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I serta pemberian

rekomendasi perijinan PBF Cabang, PBAK dan Industri Kecil Obat


ES

Tradisional (IKOT);

Penyelenggaraan pemberian perijinan sarana dan tenaga kesehatan swasta;

Penyelenggaraan dan pendayagunaan serta pemanfaatan tenaga kesehatan

strategis;
NK

Penetapan pelaksanaan kebutuhan pelatihan teknis dan fungsional;

Penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan sertifikasi tenaga keehatan tertentu

sesuai peraturan perundang-undangan;

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung


DI

perumusan kebijakan pelayanan kesehatan;

Penyelenggaraan dan pengelolaan surkesda;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 29


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penyelenggaraan implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan

kesehatan;

Penyelenggaraan promosi dan informasi pelayanan kesehatan;

G
Pelaporan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian

kesehatan;

BD
Evaluasi pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian

kesehatan

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang peningkatan pengawasan

B
dan pengendalian kesehatan.

c. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan:


KA
1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan

Minuman

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan Minuman

mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan


ES

melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian

farmasi dan makanan dan minuman.

2. Seksi Sumber Daya Kesehatan

Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan,


NK

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan

dan peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan.

3. Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan

Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas


DI

pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 30


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan

G
sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan

kesehatan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,

BD
pendistribusian, pengendalian, monitoring dan evaluasi obat dan perbekalan

kesehatan.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, UPTD Obat dan Perbekalan

Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

B
Perencanaan operasional kegiatan pengendalian obat dan perbekalan

kesehatan;
KA
Pelaksanaan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan

kesehatan dasar;

Pelaksanaan perhitungan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk

pelayanan kesehatan;

Penyusunan rencana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;


ES

Pelaksanaan distribusi obat dan perbekalan kesehatan sesuai permintaan unit

pelayanan;

Pelaksanaan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan monitoring penggunaan obat

dan perbekalan kesehatan;


NK

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Pelaksanaan koordinasi obat dan perbekalan kesehatan dengan sub unit kerja

lain di lingkungan Dinas.


DI

c. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha

yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan

ketatausahaan UPTD di bidang pengendalian obat dan perbekalan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 31


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. UPTD Laboratorium Kesehatan

a. UPTD Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas

G
di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Laboratorium Kesehatan

BD
menyelenggarakan fungsi;

Perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan

laboratorium kesehatan;

Pelaksanaan pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan;

B
Pelaksanaan pemberian bahan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi

kepegawaian pelayanan dan pengembangan kesehatan;


KA
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelayanan dan pengembangan

laboratorium kesehatan;

Pelaksanaan operasional kegiatan laboratorium kesehatan yang meliputi

laboratorium klinik, kualitas air, skrining tes, surveilans epidemiologi, KLB

dan penyakit menular;


ES

Penyelenggaraan rujukan kesehatan dan pengujian kesehatan;

Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengujian kesehatan;

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
NK

Pelaksanaan koordinasi pelayanan laboratorium kesehatan dengan sub unit

kerja lain di lingkungan Dinas.

c. UPTD Laboratorium Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang

mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan


DI

ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium

kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 32


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

9. UPTD Pelayanan Kesehatan

a. UPTD Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok mempimpin,

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan

G
sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan.

BD
b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Pelayanan Kesehatan

menyelenggarakan fungsi:

perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan;


B
pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan;

fasilitasi pemberdayaan masyarakat di bidang pelayanan dan pembangunan


KA
kesehatan di tingkat kecamatan;

pelaksanaan pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan

kesehatan perorangan dan masyarakat;

pelaksanaan rujukan pelayanan kesehatan;

penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelaksanaan pelayanan


ES

kesehatan perorangan dan masyarakat;

pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan;

pelaksanaan pengembangan kemitraan pelayanan dan pembangunan


NK

kesehatan di tingkat Kecamatan;

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan dengan sub unit kerja lain di


DI

lingkungan Dinas.

c. UPTD Pelayanan Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang

mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 33


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat

Kecamatan.

10. Jabatan Fungsional

G
Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah

dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan

BD
perundang-undangan yang berlaku.

B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 34


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

D G
B
A B
K
E S
K
D IN
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 35
Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

D G
B
A B
K
E S
K
D IN
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 36
Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB V

PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN

G
5.1 PROGRAM KESEHATAN

Program dan kegiatan kesehatan yang dilaksanakan untuk mengatasi

BD
permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun 2015 sesuai

dengan Permendagri 13/2006 Jo.59/2007 adalah sebagai berikut:

5.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b.

c.
B
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor


KA
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor


ES

h. Penyediaan peralatan rumah tangga

i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

j. Penyediaan makanan dan minuman

k. Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah


NK

l. Penyediaan tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran

m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam daerah

n. Penunjang perayaan hari-hari bersejarah


DI

5.1.2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

a. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas.

b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor.

c. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 36


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

a. Pendidikan dan pelatihan formal

5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

G
Dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

BD
b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

c. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

e. Penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan.

5.1.5 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan

B
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan


KA
c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

5.1.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya

b. Peningkatan kesehatan masyarakat


ES

c. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana

d. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.

e. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

f. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan


NK

g. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

h. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

i. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan di 62 Puskesmas

5.1.7 Program Pengawasan Obat Dan Makanan


DI

a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

5.1.8 Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan

b. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 37


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5.1.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

b. Pemberian tambahan makanan dan vitamin

G
c. Penanggulangan KEP, anemi gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

BD
d. Penanggulangan balita gizi buruk dan kurang.

5.1.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat

b. Penyuluhan menciptakan Lingkungan Sehat

5.1.11 Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular

B
a. Penyemprotan/ Fogging sarang Nyamuk

b. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging


KA
c. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

d. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

e. Pencegahan penularan penyakit endemik/ epidemik

f. Peningkatan imunisasi
ES

g. Peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah

5.1.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a. Penyusunan standar jaminan pelayanan kesehatan

b. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan


NK

c. Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan

Kesehatan

d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5.1.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin


DI

a. Pelayanan operasi katarak

b. Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin

c. Jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran (PBI) Provinsi Jawa

Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 38


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

d. Penunjang operasi katarak

5.1.14 Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana

Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya

G
a. Pembangunan Puskesmas

b. Pembangunan Puskesmas Pembantu

BD
c. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas

d. Pengembangan gedung dan revitalisasi puskesmas

5.1.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

a. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis.

5.1.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

B
a. Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan

5.1.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak


KA
a. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

5.2 INDIKATOR KESEHATAN

Agar keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diketahui dan terukur, ada


ES

berapa indikator yang dijadikan acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan di

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Indikator tersebut merupakan indikator kunci

pelayanan kesehatan yaitu: Umur Harapan Hidup Waktu Lahir, Angka Kematian

(Mortalitas) Ibu Dan Bayi, Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi.
NK

5.2.1 UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)

Salah satu indikator derajat kesehatan yang digunakan secara luas adalah

Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) (UHH). Indikator ini telah ditentukan
DI

sebagai salah satu tolak ukur terpenting dalam menghitung dan menentukan (IPM).

Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Saat ini

IPM Kabupaten Bandung mengalami peningkatan dari 75,11 pada tahun 2013

menjadi 75,29 pada tahun 2014.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 39


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

UHH mencerminkan lamanya usia seorang bayi baru lahir diharapkan hidup

dan dapat menggambarkan taraf hidup suatu bangsa. Perkembangan UHH dari tahun

G
2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

BD
TABEL 5.1
Usia Harapan Hidup (E0) (UHH) Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 -2015

TAHUN ANGKA HARAPAN HIDUP SUMBER

2010 69.40 Suseda

2011

2012 B 70.06

70,28
Suseda

Suseda
KA
2013 70,34 Suseda

2014 70,49 Suseda

2015 71,03 Suseda

(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung)


ES

Perhitungan Umur Harapan Hidup Waktu lahir (Eo) dengan Proyeksi Estimasi

didasarkan pada Umur Harapan Hidup Waktu Lahir dari tahun ke tahun serta dari

sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun, dan asumsi tingkat penurunan
NK

kematian bayi dan balita.

Peningkatan UHH merupakan tolak ukur keberhasilan upaya kesehatan yang

telah dilakukan oleh Kabupaten Bandung. Masih relatif rendahnya pencapaian UHH

di kabupaten Bandung menjadi pemikiran bersama. Hal ini mencerminkan kualitas


DI

hidup sebagian masyarakat kabupaten Bandung masih cukup memprihatinkan, untuk

itu diperlukan upaya terobosan dalam rangka akselerasi UHH di Kabupaten Bandung

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 40


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

yang lebih jelas dan tepat sasaran. Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan

UHH Jawa Barat seperti pada gambar berikut:

G
GRAFIK 5.1
Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2015

BD
72

71

70

69

68

67

66
B
KA
65

64
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Prop. Jabar 66.6 68.4 68.6


Kab. Bandung 69.4 70.06 70.28 70.34 70.49 71.03

(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung & BPS Prop. Jawa
ES

Barat Tahun 2015)

Besarnya UHH di Kabupaten Bandung dari tahun 2010 terus mengalami

peningkatan. UHH di kabupaten Bandung pada tahun 2015 adalah 71.03


NK

5.2.2 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Secara umum tingkat kematian berhubungan erat dengan tingkat kesakitan

karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian.

Peristiwa kematian yang terjadi dalam suatu wilayah dapat menggambarkan derajat
DI

kesehatan di wilayah tersebut disamping itu dapat pula digali lebih dalam lagi halhal

yang berkaitan dengan peristiwa kematian

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 41


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penyebab kematian dibedakan menjadi penyebab langsung dan penyebab

tidak langsung. Tapi yang terjadi adalah akumulasi interaksi berbagai faktor tunggal

maupun bersama yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kematian

G
masyarakat

Berbagai faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian maupun kesakitan

BD
antara lain adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi,

kualitas lingkungan hidup dan upaya pelayanan kesehatan

Pada umumnya pola kematian diklasifikasikan kedalam kematian bayi,

kematian balita dan kematian kasar (semua golongan umur). Analisis mengenai

klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

B
a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
KA
jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup,

Angka Kematian Bayi menjadi Indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan,

kualitas dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan

perinatal disamping itu Angka Kematian Bayi dipengaruhi pula oleh pendapatan
ES

keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan gizi keluarga. Sehingga

Angka Kematian Bayi juga dapat dipakai sebagai tolak ukur pembangunan social

ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

AKB di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 adalah 34,01/1000 KH dan


NK

Tahun 2014 adalah 33,9/1000 KH. Penurunan Angka Kematian Bayi dari tahun ke

tahun, baik di Kabupaten Bandung maupun di Jawa Barat, seperti ditunjukkan

grafik berikut ini:


DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 42


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

GRAFIK 5.2
Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung
dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi Jawa Barat
Tahun 2010 - 2015

G
Per 1.000 KH 50 Bandung

BD
34.75 34.17 34.05 34.01 33.9 33.64

25
2010 2011 2012 2013 2014 2015
(Tahun)

(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung)

B
Berdasarkan data tersebut di atas terlihat bahwa Angka Kematian Bayi
KA
(AKB) berfluktuasi. AKB di Kabupaten Bandung untuk tahun 2009 sampai dengan

tahun 2014 masih menggunakan angka proyeksi, dan mulai tahun 2014 sudah

dalam angkanya dan AKB tahun 2014 menunjukan 33.9. AKB tersebut mengalami

penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Di Kabupaten Bandung jumlah kematian neonatal berdasarkan laporan tahun


ES

2015 sebanyak 163 kasus dengan penyebab terbanyak BBLR 99, Asfiksia 15 ,

sebab lain 29, kelainan konginetal 10, sepsi 16, trauma lahir 2, dan tetanus

neonatorum 1
NK

TABEL 5.2
Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung
Tahun 2011 2015

Penyebab Tahun
Kematian 2011 2012 2013 2014 2015
Asfiksia 33 64 45 37 15
DI

BBLR 59 92 40 69 99
Tetanus
0 2 0 1 1
Neonatorum
Infeksi 2 14 14 1 0

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 43


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penyebab Tahun
Kematian 2011 2012 2013 2014 2015
Masalah
- 3 5 1 0

G
Laktasi
Prematur - 57 44 - 0
Kel.
13 23 15 18 10

BD
Konginetal
Trauma Lahir - 5 1 2 0
Sepsis - - - 2 16
Ikterus - 5 2 - 0
Hypothermi - 3 1 - 0
Sebab lain 35 9 2 30 29
Total 144 276 169 161 163
Lahir Mati 48
B 129 62 133
KA
(Sumber : Seksi Kesga, Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2015)

Berdasarkan data tersebut di atas maka pada tahun 2015 jumlah kematian

bayi yang terbanyak disebabkan oleh BBLR.

Salah satu faktor terjadinya BBLR yaitu rendahnya tingkat sosial ekonomi
ES

menyebabkan masyarakat tidak membawa bayi mereka ke tenaga kesehatan

walaupun sudah menunjukkan masalah dengan kesehatannya.

b. Kematian Ibu
NK

Angka Kematian Ibu (AKI) untuk Kabupaten Bandung belum didapat,

karena angkanya sangat kecil dan tidak semua kematian ibu bersalin baik yang

ditolong oleh tenaga kesehatan atau tenaga lainnya dilaporkan. Untuk kepentingan

perencanaan pembangunan kesehatan Angka Kematian Ibu di Jawa Barat, sesuai


DI

dengan hasil SDKI yaitu 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 dan pada

tahun 2015 ditargetkan menjadi 102 per 100.000 KH.

Dalam dekade terakhir ini penurunan angka kematian ibu sangat lambat,

faktor-faktor yang menambah risiko terhadap kematian ibu antara lain 3 Terlambat :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 44


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Terlambat mendapat pelayanan, Terlambat mengambil Keputusan dan Terlambat

sampai ditujuan (Transportasi), Juga 4 Terlalu : umur terlalu tua atau terlalu muda,

paritas tinggi dan jarak antar kelahiran < 2 tahun masih sering ditemukan.

G
Untuk jumlah kematian Ibu yg terjadi di Kabupaten Bandung Tahun 2015

berjumlah 38 sebenarnya data ini berdasarkan Laporan dari Puskesmas kalau dilihat

BD
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Seperti tabel di bawah ini :

GRAFIK 5.3
Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung
Tahun 2009 S/D 2015

80
60

40 28
62

B 45 49 47 48
38
2009
2010
2011
2012
KA
2013
20
2014
0 2015
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

(Sumber: Seksi Kesga, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)


ES

TABEL 5.3
Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas
Di Kabupaten Bandung Tahun 2011 2015
NO PENYEBAB TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
KEMATIAN 2011 2012 2013 2014 2015
JML % JML % JML % JML % JML %
1. Perdarahan 17 37 21 55,2 21 55,2 15 31,25 15 39.47
2. Preeklamsia 14 31 11 16,8 11 16,8 13 27,08 7 18.42
NK

3. Inversio uteri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Ruptur uteri 1 2.2 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Decompensatio 6 13.3 4 7,8 4 7,8 0 0 0 0
cordis
6. Partus lama 1 2.2 0 0 0 0 0 0 0 0
7. Prolaps uteri 0 0 1 2 1 2,6 0 0 0 0
8. Kehamilan 0 0 0 0 0 0 0 0
Ektopik
Terganggu
DI

9. Infeksi 1 2.2 4 8,1 2 5,2 2 4,16 3 7.8


10. Help syndrome 0 0 0 0 0 0 0 0
11. KPSW 1 2.2 0 0 0 0 0 0
12. Sebab Lain 3 6.6 8 16,3 2 5,2 18 37,5 13 34.21
Jumlah 45 100 49 100 47 100 48 100 38 100

(Sumber: Seksi Kesga Bidang Binkesmas, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 45


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah kematian ibu pada tahun

2015 sebanyak 38 kasus, tahun 2014 sebanyak 48 kasus.

Melihat data di atas penyebab kematian ibu bersalin tertinggi adalah

G
perdarahan diikuti oleh eklamsia atau preeklamsia.

Masih adanya kematian ibu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 bila

BD
dihubungkan dengan penolong persalinan, disebabkan masih adanya pertolongan

persalinan oleh dukun (paraji).

Ditinjau dari faktor perilaku yaitu masih ada persalinan yang ditolong oleh

dukun/paraji disamping itu pengetahuan masyarakat tentang kesehatan masih

rendah sehingga keluarga tidak tahu risiko bahaya kehamilan dan persalinan,

B
masih adanya keluarga yang terlambat mencari pertolongan, serta masih ada

anggapan melahirkan di tenaga kesehatan mahal walaupun fasilitas untuk pelayanan


KA
kebidanan bagi masyarakat miskin sudah ada dengan Jamkesmas dan Gakinda juga

adanya program Jampersal tapi hasil pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

belum maksimal.

Berdasarkan Audit Maternal Perinatal diperoleh data kematian ibu


ES

disebabkan oleh 3 terlambat dan 4 terlalu, yaitu terlambat memutuskan, terlambat

transportasi , dan terlambat dilayani , untuk 4 terlalu yaitu terlalu dekat , terlalu

banyak , terlalu tua , terlalu muda dan yang tidak termasuk dalam 4 T .

Masih tingginya jumlah kematian ibu membutuhkan kerja keras lagi dari
NK

berbagai pihak yang terkait untuk menurunkannya.

5.2.3. ANGKA KESAKITAN

a. Penderita Penyakit DBD pada tahun 2015 ditemukan 1013 kasus dengan 4
DI

kasus meninggal dunia.

b. Penderita Penyakit Filariasis di Kabupaten Bandung tahun 2011 s.d. 2015

adalah sebanyak 78 orang,.

c. Penyakit TB, cakupan penemuan BTA Positif baru berjumlah 3967 kasus.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 46


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

d. Penyakit ISPA, berdasarkan cakupan penemuan ISPA tahun 2015 sebanyak

14.733 kasus..

e. Penderita Penyakit Diare di Kabupaten Bandung pada tahun 2015 adalah

G
93.507 orang

f. Penyakit HIV/AIDS, berdasarkan cakupan penemuan penderita HIV dan

BD
IMS sebanyak 4505 kasus .

g. Penyakit Kusta tahun 2015, Kasus PB sebanyak 3 kasus dan MB sebanyak

10 kasus .

5.2.4. STATUS GIZI

B
Hasil Bulan Penimbangan Balita tahun 2015 di Kabupaten Bandung

ditemukan balita gizi buruk (sangat Kurus) sebesar 0.23%. Prevalensi balita sangat
KA
kurus di kabupaten Bandung masih relative rendah bila dibandingkan dengan

batasan masalah gizi masyarakat yaitu >1%.

Perkembangan status gizi balita di Kabupaten Bandung dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
ES

TABEL. 5.4
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2011 2015

STATUS GIZI (%)


TAHUN SANGAT
LEBIH NORMAL KURANG
KURANG
NK

2011 1.53 89.28 8.28 0.91


2012 1.61 88.87 8.57 0.94
2013 3.10 85.82 10.92 0.17
2014 2.74 87.98 8.71 0.57
2015 1.94 93.63 4.21 0.23
(Sumber: Bidang Kesga & Gizi, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)
DI

(sejak tahun 2009 penentuan status gizi balita juga dilaksanakan berdasarkan BB/TB)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 47


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

TABEL. 5.5
Status Gizi Balita Berdasarkan PB/TB/U
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 2015

G
STATUS GIZI (%)
TAHUN SANGAT
PENDEK NORMAL TINGGI
PENDEK

BD
2010 - - -
2011 10.07 15.40 74.53
2012 10.07 15.96 73.97
2013 1.23 20.14 78.62
2014 3.13 15.38 81.49
2015 0.81 8.18 88.12 2.89

B TABEL. 5.6
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 - 2015
KA
STATUS GIZI (%)
TAHUN
Gemuk Normal Kurus SangatKurus
2010 4.13 92.90 2.80 0.06
2011 4.25 92.96 2.75 0.06
2012 4.53 91.56 3.87 0.03
2013 6.68 89.64 3.63 0.05
2014 5.75 90.53 3.66 0.05
ES

2015 4.55 94.08 1.33 0.045

Standar yang digunakan untuk menentukan status gizi balita adalah

menggunakan standar WHO (World Health Organization, 2005). Standar ini berupa

tabel yang memuat standard panjang badan/tinggi badan menurut umur, berat badan
NK

menurut panjang badan/tinggi badan dan berat badan menurut umur. Standar tersebut

menunjukkan berat badan atau panjang/tinggi badan yang harus dicapai oleh balita pada

usia tertentu. Penyebab dari balita gizi buruk (sangat kurus) yang ada di Kabupaten

Bandung tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi , tetapi factor lainnya yang sangat
DI

berpengaruh adalah penyakit infeksi yang diderita oleh balita seperti radang paru, TBC,

meningitis, kelainan bawaan lahir seperti kelainan pencernaan, penyakit jantung bawaan,

dll. Faktor pengetahuan ibu tentang gizi dan pola asuh juga sangat besar pengaruhnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 48


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Dinas Kesehatan melalui Program Perbaikan Gizi Masyarakat secara terus

menerus berupaya untuk menanggulangi masalah gizi yang ada di Kabupaten Bandung,

Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan; Penyusunan Peta Informasi Masyarakat

G
Kurang Gizi, Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin, Penanggulangan KEP, AGB,

GAKI, KVA dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya.

BD
B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 49


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB VI

PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2015

G
Pelaksanaan program kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selain

bersumber dari pembiayaan APBD Kabupaten , juga ditunjang oleh pembiayaan dari

BD
berbagai sumber antara lain APBN (DAK) , APBD Propinsi dan dana dari bantuan luar

negeri (BLN) .

6.1 PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KABUPATEN


BANDUNG TAHUN 2015

B TABEL 6.1
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
KA
No. Jenis Belanja Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % Saldo (Rp)

PENDAPATAN ASLI
A. 108,883,221,211 112,193,333,294 103.04 (3,310,112,083)
DAERAH
1. Hasil Retribusi Daerah 200,000,000 312,004,000 156.00 (112,004,000)
2. Lain- lain PAD yang sah 108,683,221,211 111,881,329,294 102.94 (3,198,108,083)
ES

B. BELANJA 350,192,564,441 266,839,840,681 76.20 83,096,003,760

1. Belanja Tidak Langsung 101,668,622,940 87,422,524,872 85.99 13,989,378,068

a. Gaji dan Tunjangan 82,964,790,000 69,460,038,490 83.72 13,504,751,510


b. TPP berdasarkan beban kerja 17,453,912,940 16,969,286,382 97.22 484,626,558
TPP berdasarkan Pertimbangan
c. 1,249,920,000 993,200,000 79.46 256,720,000
objek lainnya
NK

2. Belanja Langsung 248,523,941,501 179,417,315,809 72.19 69,106,625,692

a. Belanja SKPD 3,554,533,282 3,039,961,205 85.52 514,572,077

b. Belanja Program 244,969,408,219 176,377,354,604 72.00 68,592,053,615


DI

(Sumber: Sub Bag Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2015)

Dari tabel di atas terlihat bahwa pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung bersumber dari : pendapatan retribusi daerah (pelayanan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 50


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

laboratorium kesehatan dan jasa layanan BLUD) dan lain- lain PAD yang sah,

(pendapatan jasa layanan umum BLUD, pendapatan lain UPTD/ hibah, Jamkesmas dan

Dana Kapitasi BPJS) dengan target Rp. 108.883.221.211,00 dan terealisasi

G
Rp. 112.193.333.294,00 (103,04%). Kontribusi PAD terbesar adalah dari pendapatan

BLUD UPTD Yankes , yang berasal dari pendapatan kapitasi BPJS kesehatan.

BD
Adapun alokasi belanja daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk

Tahun 2015 sesuai anggaran perubahan sebesar Rp. 350.192.564.441,00 dan terealisasi

sebesar Rp.266.839.840.681,81 (76,20 %), yang terdiri dari belanja tidak langsung dan

belanja langsung. Adapun rincian anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada table di

bawah ini .

B TABEL 6.2
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah
KA
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015

No. Jenis Belanja Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) % Saldo (Rp)

BELANJA TIDAK
A. 101,668,622,940 87,422,524,872 85.99 14,246,098,068
LANGSUNG

Belanja Pegawai 101,668,622,940 87,422,524,872 85.99 14,246,098,068


ES

B BELANJA LANGSUNG 248,523,941,501 179,417,315,809 72.19 69,106,625,692

Belanja langusng Dinas 99,033,119,395 85,576,477,278 86.41 13,456,642,117

1 Belanja Pegawai 253,552,000 248,282,000 97.92 5,270,000


NK

2. Belanja Barang dan Jasa 64,967,735,995 54,924,972,520 84.54 10,042,763,475

3. Belanja Modal 33,811,831,400 30,403,222,758 89.92 3,408,608,642

Belanja langusng Dinas 149,490,822,106 93,840,838,531 62.77 55,649,983,575

1 Belanja Pegawai 242,047,500

2. Belanja Barang dan Jasa 71,687,089,696


DI

3. Belanja Modal 18,360,784,759

4. SILPA di UPTD 3,550,916,576

TOTAL BELANJA : 350,192,564,441 266,839,840,681 76.20 83,352,723,760

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 51


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Pembiayaan lain dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung, bersumber dari : APBN, APBD Provinsi, dan BLN, dapat dilihat

pada table 6.3.

G
6.2 PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KABUPATEN BANDUNG

BD
TABEL 6.3
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Tahun 2015
Yang Bersumber Dari Dana Luar APBD Kabupaten Bandung

Realisasi
No Jenis Belanja Alokasi (Rp) %
(Rp) Keterangan

A. SUMBER DANA APBN

Sub. Bag
1. Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT Pusat)

2.
B
Gaji Bidan PTT Desa ( 126 org)

Bantuan Operasional Kesehatan


2.670.800.000

2.670.800.000
2.670.800.000

2.670.800.000
100

96,57
Keuangan

Tim
Pengelola
KA
(BOK) 9.300.665.000 8.981.262.600
BOK
a. BOK untuk Puskesmas 97,64
8.779.737.000 8.572.397.000
b. Perencanaan BOK 158.496.000 71.440.000 45,07

c. Monitoring dan Evaluasi 197.256.000 192.705.600 97.69

d. Laporan kegiatan/ sosialisasi/ pembinaan 87.62


165.172.000 144.720.000
3. Penguatan PHBS untuk petugas Promkes 93,35 Sie
19.267.000 17.985.320 Kemitraan
Penguatan Pokjanal Desa Siaga Tingkat Sie
4. 100,00
ES

Kab. 23.310.000 23.310.000 Kemitraan

5. Peningkatan Kapasitas Tenaga dlm Sie Kesga


Upaya Kelangsungan Anak

a. Orientasi Nakes dlm Tatalaksana 94,90


Neonatus 37.750.000 35.825.000
b. Peningk. Nakes dalam Manajemen 100,00
SDIDTK 42.880.000 42.880.000
Peningk. Kemampuan Dokter Umum
NK

c. Pusk. DTP Dan RS dlm Yankes Anak 127.215.000 119.940.000 94,28


Seksi
6. PAMSIMAS (Dekonsentarsi) 100 Peny.
37.471.000 37.471.000 Lingk.

B. SUMBER DANA APBD PROPINSI

Gaji , Jaspel & Insentif Pegawai Tidak Sub. Bag


1. 100,00
Tetap (PTT Propinsi) 3.226.260.000 3.226.260.000 Keuangan
DI

Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT


a. Propinsi) 1.984.650.000 1.984.650.000 100,00

b. Jasa Pelayanan PTT 816.000.000 816.000.000 100,00


Insentif PTT yg ditempatkan di daerah
c. 100,00
kurang diminati 425.610.000 425.610.000

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 52


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Realisasi
No Jenis Belanja Alokasi (Rp) %
(Rp) Keterangan

C. SUMBER DANA BLN

G
1. TB (Global Fund) 209.215.200 209.215.200 100,00 Seksi P2
2. P2 IMS & HIV (GF) 707.105.653 300.572.075 42 Seksi P2
3. NLR (GF) 6.690.000 6.690.000 100,00 Seksi P2

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selain Dana APBD Kabupaten , Bangub

BD
dan DAK, Dinas Kesehatan juga menerima dan mengelola dana yang bersumber dari

dana APBN/ Pusat berupa :

Penggajian Bidan Pegawai Tidak Tetap, yang penyalurannya langsung kepada

masing- masing Bidan Desa sebanyak 126 org.

B
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang merupakan dana Tugas

Pembantuan (Tuban) , dimana pemanfaatannya untuk operasional puskesmas dalam


KA
melaksanakan kegiatan preventif dan promotif di bidang kesehatan.

Penguatan PHBS untuk petugas promkes dan penguatan pokjanal Desa Siaga tingkat

Kabupaten.

Pelaksanaan PANSIMAS di 4 desa dalam rangka peningkatan PHBS dan akses

sanitasi dasar.
ES

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Upaya Peningkatan

Kualitas Hidup dan Kelangsungan Kesehatan Anak.

Sedangkan dana dari APBD Propinsi Jawa Barat, digunakan untuk :

Pemberian Honorarium dan Jasa Pelayanan Kesehatan bagi Tenaga PTT Propinsi
NK

yaitu Dokter/ dokter gigi dan bidan yang ditempatkan di puskesmas PONED, yang

penyalurannya langsung ke tenaga kesehatan ybs.

Pemberian tambahan insentif bagi PTT Propinsi yang ditempatkan di daerah yang

kurang diminati.
DI

Adapun kegiatan yang berasal dari bantuan luar negeri/ BLN, antara lain :

Pencegahan penyakit TB, melalui penjaringan suspect TB MDR dan Pencegahan

penyakit IMS & HIV, dalam rangka menurunkan angka penularan IMS & HIV

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 53


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

G
BD
B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 54


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB VII

PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

G
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BD
pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan denngan menggunakan tolok ukur

target. Tabel berikut ini menggambarkan capaian indikator Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang kesehatan dari tahun 2011-2015.

TABEL 7.1

B Indikator SPM Cakupan (%)


Kabupaten Bandung
Tahun 2011 - 2015
KA
TARGET
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN SPM
No. INDIKATOR -SPM
2011 2012 2013 2014 2015 TAHUN
2015

1 Kunjungan Bumil K4 75.12 89.77 92.27 95 * 91.5 95%

Komplikasi Kebidanan
2 1.77 1.77 78.41 79 * 84.4 90%
yang Ditangani
ES

Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga
3 Kesehatan yang 68.88 72.21 88.11 86,8 * 88.3 90%
Memiliki Kompetensi
Kebidanan
4 Pelayanan Nifas 68.71 72.06 87.35 93,5 * 92.2 90%

Neonatus dengan
NK

5 Komplikasi yang 6.74 6.99 71.92 77,5 * 82.3 90%


Ditangani

6 Kunjungan Bayi 128.59 132.53 99.01 96,8 * 99.2 90%

Desa/ Kelurahan
7 Universal Child 33.21 61.59 92.86 85,71 62.8 90%
Immunization (UCI)
DI

8 Pelayanan Anak Balita 57.91 89.07 86.92 92 * 82.2 96%

Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada
9 0 0 5.29 35 * 9.05 100%
Anak usia 6 - 24 bulan
Keluarga Miskin

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 54


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

TARGET
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN SPM
No INDIKATOR -SPM
2011 2012 2013 2014 2015 TAHUN
2015

G
Balita Gizi Buruk
10 0 0 0 100 100 100%
Mendapat Perawatan
Penjaringan Kesehatan
11 Siswa SD dan 43.34 43.34 52.22 95,16 * 99.01 65%
Setingkat

BD
12 Peserta KB Aktif 91.08 91.08 82.15 81,62 82.3 81%

Penemuan Dan
Penanganan Penderita
13 Penyakit - Penemuan 1.54 1.54 72.95 70 95.15 90%
Penderita Pneumonia
Balita

Penemuan Dan

14
Penanganan Penderita
Penyakit - Penemuan
pasien baru TB BTA
Positif B
63.53 63.53 83.31 70 80 80%
KA
Penemuan Dan
Penanganan Penderita
15 100 100 100 100 100 100%
Penyakit - Penderita
DBD yang ditangani

Penemuan Dan
Penanganan Penderita
16 65.11 65.11 100 100 100 100%
Penyakit - Penemuan
penderita diare
ES

Pelayanan Kesehatan
17 Dasar Pasien 0 0 0 100 100 100%
Masyarakat Miskin
Pelayanan Kesehatan
18 Rujukan Pasien 1.88 1.88 100 100 100 100%
Masyarakat Miskin

Pelayanan Gawat
NK

Darurat level 1 yang


19 harus diberikan Sarana 100 100 0 100 100 100%
Kesehatan (RS) di
Kab/ Kota
Desa/kelurahan
mengalami KLB yang
20 dilakukan 0 0 100 100 100 100%
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
DI

21 Desa Siaga Aktif 99.64 99.64 50.81 80 85 70


* data bersumber dari Seksi Kesga & Subag. Perencanaan Program 2015

Pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dapat

dilihat dalam uraian sebagai berikut :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 55


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Anggaran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dimanfaatkan untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan SKPD berupa : penyediaan jasa surat menyurat,

G
penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa peralatan dan

perlengkapan kantor, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor,

BD
penyediaan barang cetakan dan penganggaran, penyediaan peralatan dan perlengkapan

kantor, penyediaan peralatan rumah tangga, penyediaan makanan dan minuman, rapat

koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dan penunjang perayaan hari-hari bersejarah

Hasil kegiatan program Pelayanan Administrasi Perkantoran terurai sebagaimana

di bawah ini:

B
7.1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Kegiatan program penyediaan jasa surat menyurat dibiayai dengan dana


KA
sebesar Rp.5.600,000,- terealisasi sebesar Rp 4.283.000,- atau pencapaian 76,48 %

. Hasil kegiatan yang dicapai adalah tersedianya 500 lembar materai, 18 buku cek

giro, 40 kali biaya RTGS.


ES

7.1.2 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Anggaran kegiatan ini dimanfaatkan untu pembayaran Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik untuk kantor Dinas Kesehatan dan 62 puskesmas yang

ada di Kabupaten Bandung, belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air bersih
NK

berupa pembuatan sumur dangkal serta pengadaan instalasi listrik. Adapun dari

alokasi sebesar Rp. 371.480.782,- terealisasi sebesar Rp. 126.160.013 ,- (33.96%).

7.1.3 Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor


DI

Anggaran kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor yang

disediakan sebesar Rp. 80.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 80.500.000,- atau

pencapaian 100 %.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 56


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Hasil kegiatan yang dicapai adalah terpenuhinya pemeliharaan komputer,

peralatan kantor, mebeulair dan adanya pergantian alat listrik di kantor dinas serta

pengadaan peralatan sound system. Kegiatan ini untuk menunjang pelaksanaan

G
administrasi perkantoran.

BD
7.1.4 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Anggaran kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor yang disediakan

sebesar Rp.31.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 31.899.100,- atau pencapaian 100

%. Hasil kegiatan yang dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan alat kebersihan

untuk Dinas Kesehatan, pengharumruangan dan pembayaran petugas kebersihan

dan jasa potong rumput.


B
KA
7.1.5 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Kegiatan penyediaan alat tulis kantor dibiayai dengan dana sebesar Rp.

107.935.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 106.579.425,- (98,74%). Hasil yang di

capai adalah tersedianya kebutuhan ATK sebanyak 1 paket untuk lingkungan


ES

Kantor Dinas.

7.1.6 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Kegiatan penyediaan barang cetakan & penggandaan dibiayai dengan dana


NK

sebesar Rp.307.189.000,- dan terealisasi sebesar Rp.242.048.250,- atau pencapaian

78,79 %,.

7.1.7 Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor


DI

Kegiatan penyediaan peralatan & perlengkapan kantor yang dibiayai dengan

dana sebesar Rp. 472.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 460.201.000,- atau

pencapaian 97,44%. Hasil kegiatan yang dicapai adalah tersedianya peralatan kantor

dan perlengkapan kantor, mebeleir dan alat rumah tangga lainnya .

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 57


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.1.8 Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

Kegiatan penyediaan peralatan rumah tangga dibiayai dengan dana sebesar

Rp.78.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp.76.820.000,- atau pencapaian 97,86

G
%. Hasil yang dicapai adalah tersedianya peralatan rumah tangga Kantor Dinas

sebanyak 3 paket.

BD
7.1.9 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

Kegiatan penyediaan makanan & minuman dibiayai dengan dana sebesar

Rp.77.100.000,- dan terealisasi 99,15 % ( Rp. 76.441.400,- ). Hasil yang dicapai

adalah terpenuhinya mamin rapat dan mamin tamu di Kantor Dinas.

B
7.1.10 Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
KA
Kegiatan rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah dibiayai dengan dana

sebesar Rp.254.450.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 254.045.064,- ( 99,84 %).

Hasil yang dicapai adalah diperolehnya informasi dan kebijakan program baik dari

tingkat pusat maupun provinsi serta terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke luar
ES

daerah.

7.1.11 Penunjang Perayaan Hari-Hari Bersejarah

Anggaran kegiatan penunjang pelayanan hari-hari bersejarah dialokasikan


NK

sebesar Rp.67.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 58.306.000,- atau pencapaian

86,38 %. Hasil yang dicapai adalah adanya pemenuhan kebutuhan

penyelenggaraan perayaan Ulang Tahun Kabupaten Bandung dan peringatan Hari

kemerdekaan RI.
DI

7.2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Anggaran belanja SKPD yang selanjutnya adalah Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 58


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

berikut : Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional.

Rincian hasil kegiatan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dapat

G
dilihat di bawah ini:

7.2.1 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

BD
Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor yang dibiayai dengan

anggaran Rp.340.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.329.077.800,- atau

pencapaian 96,79 %. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya gedung kantor dinas

baik fisik bangunan gedung dan pembuatan pintu gudang.

7.2.2
B
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaran Dinas/ Operasional

Kegiatan pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat dibiayai dengan
KA
anggaran sebesar Rp. 365.000.000,- dan dapat terealisasi sebesar Rp.284.636.703,-

atau pencapaian 77,98%. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya kendaraan dinas

mobil dan motor.


ES

7.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Anggaran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur tahun 2015

yang juga merupakan kegiatan SKPD dipergunakan untuk mengikuti kegiatan

pendidikan dan pelatihan formal. Anggaran kegiatan yang dialokasikan sebesar Rp.
NK

164.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 144.301.500,- atau pencapaian 87,99%.

Hasil kegiatan yang dicapai berupa terpenuhinya SDM terampil dalam teknis

administrasi dan teknis bidang kesehatan lainnya.


DI

7.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

Dan Keuangan

Anggaran Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan yang merupakan anggaran belanja SKPD dimanfaatkan untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 59


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, Penyusunan laporan keuangan semesteran,

Penyusunan laporan prognosis realisasi anggaran, Penyusunan pelaporan keuangan akhir

G
tahun dan Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan.

BD
7.4.1 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD yang dibiayai dengan dana sebesar Rp. 366.935.500,- dapat

terealisasi sebesar Rp. Rp. 360.278.000,-,- atau pencapaian 98.19%. Hasil

B
kegiatannya tersedianya informasi hasil capaian kerja
KA
7.4.2 Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semester

Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semester dengan dana sebesar Rp.

10.260.000,- dapat terealisasi 100 % . Hasil yang di capai adalah diketahuinya

keuangan anggaran per semesteran tahun 2015 yang tertuang dalam Dokumen
ES

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Semester I & II Tahun 2015.

7.4.3 Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran

Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran dengan dana


NK

sebesar Rp. 16.560.000,- dan terealisasi Rp. 16.157.000 (97,57%). Hasil yang

dicapai adalah tersusunnya Dokumen Rencana Kebutuhan Anggaran SKPD.

7.4.4 Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun


DI

Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun yang dibiayai dengan

anggaran sebesar Rp. 36.748.000,- dapat terealisasi Rp.36.748.000 (100%). Hasil

yang di capai adalah tersusunnya 3 Dokumen Laporan Tahunan (LRA, Neraca dan

CALK) serta terselenggaranya rekonsiliasi aset puskesmas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 60


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.4.5 Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Penganggaran Kegiatan

Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan dibiayai dengan

dana sebesar Rp. 310.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 269.429.950,- atau

G
86,91 %.

Hasil yang dicapai melalui kegiatan penyusunan rencana dan

BD
penganggaran kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan Kesehatan.

2. Tersusunnya Dokumen Penganggaran Pembangunan Kesehatan

3. Tersusunnya Dokumen Evaluasi Kinerja Pembangunan Kesehatan.

4. Tersusunnya Dokumen Rencana Bisnis Anggaran UPTD - BLUD

B
5. Diketahuinya rencana anggaran tingkat UPTD Yankes tahun 2015 yang

tertuang dalam 31 Dokumen Rencana Anggaran Tingkat UPTD Yankes


KA
tahun 2015.

6. Diketahuinya rencana kegiatan anggaran tahun 2015 yang tertuang dalam

Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan

Anggaran (DPA) tahun 2015 melalui kegiatan penyusunan, penelitian dan


ES

pembahasan RKA/DPA.

7. Diketahuinya usulan rencana pembangunan bidang kesehatan tingkat

kecamatan yang diperoleh melalui kegiatan musrenbang tingkat kecamatan

yang dilaksanakan di 31 kecamatan.


NK

8. Diketahuinya harga satuan kebutuhan barang sebagai bahan keputusan

tentang harga satuan tertinggi yang diperoleh melalui kegiatan penyusunan

harga satuan.

9. Dipertanggungjawabkannya pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan yang


DI

dituangkan dalam Dokumen Laporan PertanggungJawaban (LPJ) Dinkes dan

Bupati.

10. Diketahuinya informasi tentang perencanaan dan penganggaran kesehatan

yang diperoleh melalui kegiatan konsultasi ke provinsi dan ke Kemenkes.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 61


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

11. Disepakatinya penyusunan evaluasi kinerja perencanaan dan penganggaran

kesehatan yang diperoleh melalui 31 kali pertemuan evaluasi kinerja ke 31

UPTD.

G
12. Diketahuinya kinerja triwulanan perencanaan dan penganggaran yang

tertuang dalam dokumen laporan kinerja triwulanan perencanaan dan

BD
penganggaran Dinas Kesehatan, kegiatan penyusunan dilaksanakan setiap

triwulan.

13. Disepakatinya cara penyusunan LAKIP yang sederhana yang diperoleh

melalui kegiatan 1 (satu) kali pertemuan kegiatan.

14. Disepakatinya rencana strategis Dinas Kesehatan Tahun 2011 2015 yang

B
diperoleh melalui 3 kali pertemuan penyusunan renstra.

15. Diketahuinya cakupan kinerja selama 1 tahun Dinas Kesehatan tahun 2015
KA
yang tertuang dalam LAKIP.

16. Diketahuinya cakupan kinerja Dinas Kesehatan selama 5 tahun yang

tertuang dalam Laporan Kinerja Lima Tahunan (Renstra).

17. Diketahuinya mekanisme sistem penganggaran dan perencanaan Tk. UPTD


ES

yang diperoleh melalui kegiatan monitoring dan evaluasi perencanaan dan

penganggaran yang dilaksanakan oleh sub bagian penyusunan program di 31

UPTD Yankes Kecamatan.


NK

7.5 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan

Sesuai dokumen perencanaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,

program obat dan perbekalan kesehatan dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan sebagai berikut: Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dan
DI

Kegiatan Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.

Berikut ini hasil pelaksanaan kegiatan program obat dan perbekalan kesehatan :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 62


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.5.1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dilaksanakan oleh

UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan anggaran sebesar

G
Rp.6.892.650.713,- dan terealisasi sebesar Rp.6.634.182.527,- (96,25%). .

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah :

BD
1. Terpenuhinya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas

pelayanan kesehatan dasar (70%) sebanyak 4 paket, berupa : Belanja Obat

Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), belanja Obat Penunjang PKD dan

Belanja Obat dan Perbekes;

2. Tersedianya sarana pendukung dalam ketersediaan obat dan perbekes.

7.5.2
B
Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
KA
Kegiatan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 542.491.700,- dan dapat direalisasikan

sebesar Rp.534.019.700,- atau pencapaian 98,44%.

Hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai adalah:


ES

1. Terlaksananya penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian dalam

pemerataan obat dan perbekes;

2. Tersedianya prasarana pendukung dalam pemerataan obat dan perbekes.


NK

7.5.3 Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit

Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit

dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 137.790.000,- dan dapat direalisasikan

sebesar Rp.136.290.000,- atau pencapaian 98,91%.


DI

Hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai adalah:

1. Tersedianya data kartu stock, buku harian, buku bantu, buku penerimaan,

LPLPO yang valid;

2. Terdistribusinya obat sesuai kebutuhan obat di puskesmas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 63


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Terlaksananya Pembinaan Pelayanan Kefarmasian ke UPF dan UPTD

4. Terwujudnya system pelaporan sediaan narkotika, psikotropika dengan

menggunakan SIPNAP

G
5. Terwujudnya administrasi Apotek yang baik dan benar

6. Terwujudnya pelayanan Farmasi Klinik di Apotek

BD
7. Terinformasikannya resertifikasi

8. Terwujudnya administrasi, sarana prasana dan kondisi lingkungan yang

memenuhi syarat farmasi

9. Terwujudnya sarana farmasi yang berizin

10. Terlaksananya Validasi Administrasi Pelayanan Kefarmasian bagi pengelola

obat UPF dan UPTD


B
11. Terlaksananya Evaluasi Pelayanan Kefarmasian di UPF dan UPTD
KA
12. Terlaksananya Pertemuan dalam rangka Pembinaan Pengelolaan Obat di

Apotek;

13. Terlaksananya Survey Pembinaan dan perizinan ke sarana Farmasi


ES

7.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program upaya kesehatan masyarakat dimanfaatkan untuk melaksanakan

kegiatan : Pelayanan Kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya,

Kegiatan pengadaan , peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
NK

jaringannya (Bangub), Peningkatan Kesehatan Masayarakat, Peningkatan Pelayanan dan

penanggulangan masalah kesehatan, penyelenggaraan penyehatan lingkungan serta

penyediaan biaya opersional dan pemeliharaan.

Alokasi dari program upaya kesehatan masyarakat adalah sebesar


DI

Rp.166.711.484.856,- dapat terealisasi sebesar Rp. 109.461.170.039.81,- atau 65,66%.

Berikut ini hasil pelaksanaan kegiatan program upaya kesehatan masyarakat tahun 2015:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 64


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.6.1 Kegiatan Pelayanan Kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan

jaringannya

Alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp. 24.845.719.400,- dan terealisasi

G
sebesar Rp. 17.508.346.982,- atau 70,5%-. Adapun kegiatannya dilaksanakan oleh

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan hasil kegiatan yang dicapai antara lain :

BD
Pengelolaan SKTM, Pembayaran premi PBI pemda , dan Tim Satlak & Tim Teknis

Jamkes

7.6.2 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masayarakat

Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat dibiayai dengan anggaran

B
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 91.145.000,- dan

dapat direalisasikan sebesar 82.520.000 atau 90,54% . Adapun kegiatan


KA
pelaksanaan oleh Seksi Kesehatan Keluarga dan hasil kegiatannya antara lain :

1. Terlaksananya Evaluasi Tim Pembina UKS Kabupaten tahun 2015 dan

tersusunnya perencanaan tahun 2016;

2. Terselenggaranya Pembinaan Sekolah Sehat TK Kec dalam mempersiapkan


ES

lomba UKS tingkat bakorwil dan tingkat provinsi;

3. Monitoring Pelaksanaan JKN ke Fasyankes tingkat pertama/ puskesmas dalam

rangka implementasi BPJS;

4. Orientasi Prog Kes Reproduksi Remaja untuk peningkatan kemampuan SDM


NK

puskesmas dalam kesehatan reproduksi remaja;

5. Pelatihan Konselor Remaja siswa SMP/SMA dengan tujuan terbentuknya kader

kesehatan di 11 sekolah;

6. Sosialisasi kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah (KTA) bagi kepala


DI

sekolah SMP/SMA.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 65


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.6.3 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi korban bencana

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi korban bencana

dilaksanakan oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten

G
Bandung yang dikoordinir oleh Seksi Penanggulangan Penyakit (P2), dengan dana

yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 323.315.000,00 dan

BD
dapat direalisasikan sebesar Rp. 302.005.000,00 atau 93,41%. Adapun hasil

kegiatannya antara lain :

1. Terlaksananya dan tertanganinya pelayanan kesehatan matra bencana dan rawan

kecelakaan yang sesuai dengan SOP melalui pelayanan kesehatan di wilayah

bencana kabupaten Bandung;

B
2. Terselenggaranya pelatihan kemitraan dan manajemen matra bencana dan rawan

kecelakaan bagi koordinator surveillance UPTD/ UPF;


KA
3. Tersedianya alat pelindung diri (APD) matra korban bencana dan rawan

kecelakaan;

7.6.4 Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah


ES

Kesehatan

Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus pada Bidang Pelayanan

Kesehatan Masyarakat dan pembiayaan bersumber dari APBD Kabupaten Bandung


NK

sebesar Rp. 759.429.000,- dan dapat direalisasikan sebesar 732.889.500,- atau

96,51 . Adapun hasil capaian kegiatan sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Calon Jemaah Haji (CJH) melalui rapat

koordinasi, pemeriksaan kesehatan CJH dan pendampingan calon jemaah haji


DI

ke/ dari embarkasi;

2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rujukan, melalui pertemuan system rujukan

dan SPGDT dalam rangka manajemen yankes rujukan gawat darurat level 1;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 66


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS) model untuk siswa SD/

MI;

4. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja bagi pekerja sektor formal/

G
informal dan penanganan penyakit akibat kerja;

5. Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Jiwa, melalui deteksi gangguan jiwa secara

BD
dini dan tertanganinya masalah gangguan jiwa;

6. Terlaksananya pembinaan Kesehatan Olah Raga, melalui aktualisasi senam

jantung sehat;

7. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Matra P3K hari besar ( Lebaran, natal

dan tahun baru) di daerah rawan kecelakaan dan daerah wisata;

B
8. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi peserta dalam rangka MTQ & STQ,

PORPEMDA dan PORDA.


KA
7.6.5. Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

Alokasi anggaran yang tersedia untuk kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan

Lingkungan adalah sebesar Rp. 333.081.000,- dan terealisasi Rp. Rp. 333.081.000,-
ES

(100%). Hasil kegiatan yang dicapai adalah terlaksananya pembinaan Kabupaten

Sehat di tiap kecamatan dan desa oleh tim Pembina Bandung Sehat Tingkat

Kabupaten.
NK

7.6.6. Kegiatan Penyediaan Biaya Opersional dan Pemeliharaan.

Kegiatan operasional dan pemeliharaan yang bersumber dari APBD

Kabupaten sebesar Rp.15.438.692.750,- dan terealisasi sebesar Rp.

14.011.836.008,- ( 90,76%) dimanfaatkan untuk :


DI

1. Penunjang operasional kesekretariatan dan pemeliharaan pelayanan kesehatan di

puskesmas ;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 67


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Pembayaran tenaga non PNS sebagai tenaga pendukung di kantor dinas (tenga

akuntansi dan apoteker), tenaga penunjang kegiatan pelayanan kesehatan/

pendukung medis di puskesmas;

G
3. Operasional penunjang penyelenggaraan pelayanan laboratorium bagi UPTD

Laboratorium;

BD
7.7 Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan

Minuman

Kegiatan program pengawasan obat dan makanan didanai dengan dana APBD

Kabupaten Bandung sebesar Rp. 144.130.000,- dengan pencapaian (100%). Berdasarkan

B
dokumen perencanaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, anggaran

program pengawasan obat dan makanan dimanfaatkan untuk melaksanakan : Kegiatan


KA
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit dan Kegiatan

Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.

Kegiatan pengawasan obat dan makanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kefarmasian dan meningkatkan kualitas makanan dan minuman, obat dan
ES

kosmetik yang beredar di pasaran, dengan sasaran kegiatan: puskesmas, toko obat,

apotek, pasar/ supermarket, salon dan industri pangan rumah tangga. Hasil kegiatan

program pengawasan obat dan makanan adalah sebagai berikut:


NK

7.7.1 Kegiatan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan

berbahaya

Alokasi anggaran kegiatan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan

bahan berbahaya sebesar Rp. 144.130.000,- dan terealisasi 100%. Adapun hasil dari
DI

kegiatannya antara lain :

1. Terlaksannya Penyebarluasan Informasi mengenai makanan dan minuman

2. Terlaksannya Pelatihan Keamanan Pangan dlm Rangka Sertifikasi Produk

Pangan Industri Rumah Tangga/ PKP-SPPIRT

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 68


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Terlaksananya Pertemuan Persiapan Audit

4. Terlaksananya Pertemuan Sosialisasi IRTP yang harus herigistrasi tentang

peraturan IRTP 2012

G
5. Tersedianya Pertemuan Evaluasi hasil Audit IRTP

6. Terlaksannya Penyuluhan untuk pedagang makanan jajanan

BD
7. Terlaksananya Pelaporan Wasdal Farmamin & Konsultasi Kegiatan tingkat

provinsi

8. Terlaksananya Operasi Pasar dalam rangka Pengawasan Peredaran Makanan

& Minuman pd Hari Raya idul Fitri dan Natal

9. Terlaksananya Pengawasan Peredaran Makanan & Minuman di wilayah

Kabupaten Bandung
B
10. Terlaksananya Koordinasi Kegistan Wasdal tingkat Kabupaten
KA
7.8 Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
ES

765.475.500,00 terealisasi sebesar Rp. 720.154.750,00 atau pencapaian 94,08%.

Anggaran program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dimanfaatkan

untuk melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dalam mendukung pembangunan

kesehatan, berupa :
NK

1. Pameran Pembangunan , penyelenggaraan Hari Kesehatan Nasional ke 51 Tahun

2015 dan Pengadaan media penyuluhan ( Mobil penyuluhan, Billboard ) dan

penguatan petugas promkes puskesmas.

2. Penguatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Bandung, melalui


DI

Evaluasi PHBS di Poskestren dan institusi kesehatan serta pemberdayaan PHBS

Rumah tangga dlam mendukung Kabupaten Bandung Sehat;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 69


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Penguatan Desa Siaga Aktif , dengan capaian kegiatan terlaksananya

Revitalisasi DESI Aktif, terlaksananya Pembinaan DESI tingkat lanjut dan

terlaksananya Sosialisasi program 2015.

G
7.9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

BD
Program Perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu

konsumsi pangan dan gizi, sehingga berdampak terhadap perbaikan status gizi

masyarakat.Peningkatan status gizi lebih diarahkan pada pendidikan gizi masyarakat,

pelayanan gizi, Perbaikan Gizi melalui Pemberdayaan Masyarakat, survailance gizi dan

dukungan manajemen. Hal ini tentunya diharapkan dapat berdampak terhadap perbaikan

status gizi masyarakat.


B
KA
Program Perbaikan Gizi Masyarakat difokuskan pada kegiatan pemberian

tambahan makanan dan vitamin , dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten

Bandung sebesar Rp.1.263.803.600,00 terealisasi sebesar Rp.1.074.406.000,00 atau

pencapaian (85,01%).

Anggaran kegiatan pemberian tambahan makanan dan vitamin dimanfaatkan


ES

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Desiminasi & Informasi Program Gizi Tahun 2015

2. Pertemuan Survailans Gizi Tahun 2015

3. Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB)


NK

4. Pengiriman Tenaga Magang di Rumah Sakit Umum Pemerintah Untuk

Meningkatkan Kapasitas Bagi Petugas Gizi Puskesmas DTP dalam

Penyelenggaraan Gizi institusi

5. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Bagi Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas


DI

6. Workshop Selamatkan Anak Bangsa dengan gerakan 1000 hari pertama

kehidupan

7. Monitoring Kegiatan Perbaikan Gizi Tahun 2015

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 70


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. Monitoring Tindak lanjut kegiatan magang bagi tenaga nutrisionis dalam

meningkatkan koordinasi pelayanan gizi di Puskesmas DTP dan Puskesmas

Mampu PONED

G
9. Pembuatan format program gizi

10. Pemberian Kapsul Vit. A

BD
11. Pemberian PMT-Pemulihan Bagi Balita Sangat Kurus dan Kurus Tahun 2015

12. Buffer Stock MP-ASI

13. Pemberian MP-ASI

14. Monitoring penilaian akurasi pencatatan dan pelaporan vit.A

15. Pembekalan petugas untuk melaksanakan pemantauan garam beryodium tingkat

RT
B
16. Sosialisasi pertemuan survey kadar Hb pada siswi SMP
KA
17. Pelaksanaan survey kadar Hb pada siswi SMP dan SMA

7.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten


ES

Bandung direncanakan anggaran kegiatan program Pengembangan Lingkungan Sehat

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 1.031.489.000,00 dan

terealisasi sebesar Rp.980.016.000,00 atau pencapaian (95,01 %).

Anggaran program Pengembangan Lingkungan Sehat dimanfaatkan untuk


NK

melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat

2. Kegiatan penyuluhan pengembangan lingkungan sehat

3. Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan


DI

7.10.1 Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat dilaksanakan dengan

dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp. 585.000.000,00

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 71


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

terealisasi sebesar Rp. 550.277.000,00 atau pencapaian (94,06%) dengan hasil

kegiatan:

1. Terlaksananya Refresing Pelaksanaan Klinik Sanitasi melalui penerapan

G
manajemen faktor risiko terintegrasi di Puskesmas

2. Terlaksananya Surveilance Kualitas Air (DAMIU dan

BD
AB/PDAM)Terlaksananya Pengawasan Kualitas Air Minum (DAMIU, SAB

dan PDAM), yaitu 41 DAMIU dan 20 titik ait PDAM;

3. Pendampingan program PAMSIMAS II (PENYEDIAAN AIR MINUM DAN

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT)Terlaksananya Pengawasan tempat

pengelolaan pestisida dan pemeriksaan penjamah pestisida dalam rangka

B
pengendalian pencemaran lingkungan DAS Citarum, untuk 300 petani di

daerah aliran sungai citarum;


KA
4. Terlaksananya Pengawasan tempat pengelolaan pestisida dan pemeriksaan

penjamah pestisida dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan DAS

5. Terlaksananya Pemantauan dan pengawasan jentik berkala di daerah endemis

untuk mewujudkan Desa Bebas Jentik (DBJ)


ES

6. Terlaksananya Pengawasan sanitasi TPM (jasaboga, RM, kantin, makjan,dll)

dan Pelatihan Hygiene Sanitasi bagi pengelola kantin sekolah;

7. Terlaksananya Pendataan akses sanitasi di masyarakat

8. Terlaksananya Pelatihan fasilitator STBM untuk Kepala Puskesmas


NK

9. Terlaksananya Monitoring dan evaluasi kelompok wirausaha sanitasi

10. Terlaksananya Kelengkapan penunjang kegiatan program penyehatan

lingkungan

11. Terlaksananya Pemantauan dan pengawasan kualitas air di masyarakat


DI

12. Terlaksananya Pengawasan sanitasi Pasar

13. Terlaksananya Penyusunan UPL/UKL

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 72


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.10.2 Kegiatan Penyuluhan Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat dilaksanakan

dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp.

G
446.489.000,00 terealisasi sebesar Rp.429.739.000,00 atau pencapaian (96,25%),

dengan hasil kegiatan :

BD
1. Terlaksananya Sosialisasi perbup STBM

2. Terlaksananya Road show penerapan STBM (CTPS, stop BABs dan Buang

sampah pada tempatnya) di sekolah/pontren/permukiman/institusi lainnya

3. Terlaksananya Percontohan sarana cuci tangan dalam rangka penerapan

STBM di sekolah/pontren/institusi lainnya

4.
B
Terlaksananya Penerapan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan

pengawasan RAKSA sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan;


KA
5. Terlaksananya Verifikasi Hasil Penerapan STBM

6. Terlaksananya City Sanitation Summit

7. Terlaksananya Belanja cetak majalah interview edisi sanitasi Kab Bandung

8. Terlaksananya Pelatihan fasilitator dan wirausaha sanitasi


ES

7.10.3 Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan dilaksanakan dengan

dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp. 333.081.000,00
NK

terealisasi sebesar Rp. 333.081.000,00 atau pencapaian (100%), dengan hasil

kegiatan terlaksananya Forum Kabupaten Bandung Sehat

7.11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


DI

Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

di rencanakan pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung

sebesar Rp.2.699.778.300,00 terealisasi sebesar Rp. 2.482.183.825,00 atau pencapaian

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 73


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

(91,94 %). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular terdiri dari

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD

G
2. Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging

3. Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

BD
4. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

5. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik

6. Kegiatan Peningkatan Imunisasi

7. Kegiatan Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah

7.11.1
B
Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD

Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD dilaksanakan dengan dana


KA
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 325.000.000,00 dan

dapat direalisasikan sebesar Rp. 324.250.000,00 atau 99,77%. Hasil kegiatan yang

direalisasikan meliputi :

1. Terlaksananya penyemprotan/ fogging pada 80 lokasi penderita DBD ;


ES

2. Tersedianya data dari RS dan terlaporkan di Dinas Kesehatan

3. Penggandaan leaflet, poster dan form PE sebagai bahan informasi dan

edukasi.
NK

7.11.2 Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging

Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging dilaksanakan

dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

157.804.200,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 157.331.700,00 atau 99,70%.


DI

Hasil kegiatan yang direalisasikan meliputi :Pengadaan bahan foging untuk

pencegahaan dan penanggulangan kasus DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 74


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11.3 Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah dilaksanakan

dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

G
59.230.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 52.880.000,00 atau 89,27%.

Hasil kegiatan yang direalisasikan meliputi :

BD
1. Persiapan BIAS Campak, DT&TD yang dilakukan oleh 62 koordinator

imunisasi puskesmas di SD/ MI;

2. Pelaksanaan BIAS Campak, DT&TD untuk anak SD/ MI kelas 2 dan 3 di

62 puskesmas.

3. Evaluasi BIAS Campak, DT&TD untuk anak SD/ MI kelas 2 dan 3 di 62

puskesmas.
B
KA
7.11.4 Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung


ES

sebesar Rp. 546.565.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 520.879.450,00

atau 95,30%. Hasil kegiatan yang direalisasikan meliputi :

1. Program diare, melalui evaluasi dan validasi data diare oleh 62 puskesmas,

monitoring pemberdayaan Keluarga balita untuk CTPS


NK

2. Program TB, dengan melaksanakan Evaluasi dan Validasi data TB,

Tatalaksana kasus TB MDR, Pengantaran Cross Check Slide TB Paru ke

Labkesda, Monitoring Lab TB dan Pengambilan Cross Check Slide TB Paru

ke PRM dan PPM, Monitoring penatalaksanaan kasus TB MDR di


DI

Puskesmas, Monitoring dan evaluluasi Program TB, Pelatihan TB DOTS

bagi DPS, Refres dokter Puskesmas Tentang Penatalaksanaan TB terbaru.

3. Program P2 ISPA, melalui : Evaluasi dan Validasi data ISPA Pneumonia,

Monitoring penatalaksanaan kasus Pneumonia dengan oksigen konsentrat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 75


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11.5 Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik

Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung

G
sebesar Rp. 618.236.600,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 595.884.425,00

atau 96,38%. Hasil kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/ epidemik

BD
adalah: Tertanganinya kasus kronis filariasis, tertanganinya kasus penyakit

endemik dan ketersediaan bahan dan alat penanggulangan

7.11.6 Kegiatan Peningkatan Imunisasi

Kegiatan Peningkatan Imunisasi dilaksanakan dengan dana yang

B
bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 830.593.000,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp.674.498.750,00 atau 81.21%. Hasil kegiatan yang


KA
direalisasikan adalah:

1. Refreshing Program Imunisasi bagi Korim Puskesmas

2. Monitoring Pelayanan Vaksinasi CJH

3. Pertemuan POKJA KIPI dalam rangka Audit Kasus KIPI


ES

4. Pertemuan Konsultasi Program Imunisasi

5. Sweeping Peningkatan Cakupan UCI Desa Tingkat Puskesmas

6. Supervisi checklist program imunisasi

7. Supervisi penanganan vaksin di BPS


NK

8. Validasi Data hasil cakupan program imunisasi

9. Penanggulangan kasus KIPI

10. Pengadaan Lemari Es Vaksin dan Suku cadangnya

11. Pemeliharaan/perbaikan lemari es vaksin


DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 76


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11.7 Kegiatan Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan

Wabah

Kegiatan Peningkatan Imunisasi dilaksanakan dengan dana yang

G
bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 162.349.500,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp. 156.459.500,00 atau 96,37%. Hasil kegiatan yang

BD
direalisasikan adalah :

1. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) Penyakit dan Keracunan

Pangan

2. Tersedianya data surveilans dari Rumah Sakit (PD3I & PTM) ;

3. Tersosialisasikannya dan Terevaluasi Program Surveilans PD3I;

4.
B
Tersedianya Pengadaan Format Laporan Rutin Kegiatan Surveilans Penyakit

dan Keracunan Pangan;


KA
5. Memberikan bimbingan teknis program surveilans kepada 62 orang petugas

di puskesmas;

6. Pelacakan dan tatalaksana kasus AFP sebanyak 31 kasus;

7. Pelacakan dan tatalaksana kasus Campak sebanyak 15 kasus;


ES

8. Terlaksananya Penguatan algoritma penyakit bagi dokter fungsional dan

tenaga surveilans di UPTD/ UPF.

9. Pertemuan Evaluasi Kegiatan Seksi P3

10. Pelacakan K3JH


NK

11. Pengadaan Unit Transcarver/Transmiter UHF(Rig 2 meter)

7.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Sesuai rencana kegiatan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung di


DI

rencanakan pelaksanaan kegiatan program standarisasi pelayanan kesehatan

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar

Rp.1.497.184.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 1.344.706.437,00 atau

89,82 %.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 77


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Kegiatan kegiatan yang termasuk dalam program standarisasi pelayanan kesehatan

adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan

G
2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

3. Kegiatan Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan

BD
Kesehatan

4. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

7.12.1 Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan

Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan dilaksanakan dengan

B
dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 52.447.000,00

dan telah direalisasikan sebesar Rp. 52.447.000,00 atau 100 % . Hasil yang
KA
dicapai dari kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan adalah

terlaksananya Sosialisasi PERDA Bidang Perizinan dan Penyusunan Perbup

turunan PERDA Bidang Perizinan


ES

7.12.2 Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung

sebesar Rp.295.146.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 162.496.000,00


NK

atau 55,06 % .

Hasil dari kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan :

1. Tersosialisasikannya konsep Akreditasi Puskesmas

2. Terlaksananya lokakarya Akreditasi Puskesmas;


DI

3. Terlaksananya kegiatan pendampingan persiapan Akreditasi Puskesmas;

4. Terlaksananya penilaian Akreditasi Puskesmas

5. Terlaksananya pertemuan evaluasi hasil verifikasi PKP.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 78


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

6. Terlaksananya kegiatan pertemuan Evaluasi dan Revisi Standar

aoperasional Prosedur ( SOP) Pelayanan Kesehatan

7. Terlaksananya Pertemuan Sosialisasi Standar Operasional Prosedur

G
(SOP) pencegahan pengendalian infeksi (PPI)

8. Terlaksananya Pertemuan Evaluasi Instrumen Standar Prosedur

BD
Operasional Pencegahan pengendalian Infeksi

7.12.3 Kegiatan Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar standar

pelayanan kesehatan

Kegiatan pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan

B
kesehatan dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten

Bandung sebesar Rp.428.343.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp.


KA
417.115.920,00 atau 97.38 %.

Hasil kegiatan pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar

pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya 62 data dasar inventory puskesmas yang akurat sesuai dengan


ES

kondisi ;

2. Tersedianya 150 buah buku saku tentang info / hasil kegiatan program

kesehatan

3. Tersedianya Draft Sistem Kesehatan Dasar


NK

4. Tersedianya Draft Master Plan Dinas Kesehatan

5. Tersedianya Draft Kajian Pemetaan Sumber Daya Kesehatan

7.12.4 Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan


DI

Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilaksanakan dengan dana

yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 721.248.000,00 dan

telah direalisasikan sebesar Rp.712.647.517,00 atau 98,81 %. Dengan demikian

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 79


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

terdapat selisih sebesar Rp. 8.600.483,00 atau 1,19%. Hasil kegiatan Monitoring,

evaluasi dan pelaporan adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya data dan buku Profil Kesehatan Kabupaten Bandung

G
2. Tersedianya buku LAPTAH Kabupaten

3. Terlaksananya kegiatan Peningkatan kapasitas pengelola program SP3 di Pusk,

BD
Validasi Data SP3, Pengolahan, Analisis data SP3

4. Tersedianya Visualisasi Data

5. Terlaksanananya Monitoring dan Evaluasi SIMPUS, Bintek SIMPUS

6. Pengembangan Softwere Aplikasi SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen

Puskesmas) di 31 UPTD

B
7. Penyediaan Jasa Internet (Astinet, Speedy & SMS GateWay)

8. Terlaksananya kegiatan Informasi Publik


KA
9. Terlaksananya program call center

7.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


ES

di rencanakan pelaksanaan program pelayanan kesehatan penduduk miskin dilaksanakan

dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

35.647.735.300,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 28.695.783.007,00 atau

pencapaian 80,50 %. Dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp. 6.951.952.293,00


NK

atau 10,50%. Kegiatan dalam program ini adalah :

1. Pelayanan Operasi Katarak

2. Kegiatan Pelayanan Kegiatan Dasar dan Rujukan bagi Masyarakat Miskin


DI

7.13.1 Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak

Sumber anggaran kegiatan Pelayanan Operasi Katarak berasal dari dana

APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 28.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 80


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

28.000.000,- (100%). Adapun hasil kegiatannya berupa terlaksananya operasi

penderita katarak bagi pasien dari keluarga miskin.

G
7.13.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin dilaksanakan

BD
dengan dana sebesar Rp.24.845.719.400,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp.

18.079.133.632,00 atau 72,77 %. dan hasil Kegiatan Pelayanan Kegiatan Dasar

dan Rujukan bagi Masyarakat Miskin adalah sebagai berikut :

1. Terverifikasinya pengajuan klaim pelayanan kesehatan bagi penerima SKTM

di RSUD dan RSHS sebanyak 44 dokumen

B
2. Terbiayainya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui PBI

Pemda
KA
3. Terkoordinasikannya proses penetapan kepesertaan Jaminan Kesehatan dan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.

4. Terlaksananya Pelatihan Service Excellent dengan 30 orang peserta

5. Terlaksananya Evaluasi Manajemen Pelkes di Puskesmas.


ES

6. Terlaksananya Bimbingan Teknis Pelkesdas

7. Terlaksananya Workshop pelayanan medis tk PPK I

8. Terlaksananya Pengadaan media informasi pelayanan kesehatan dasar.


NK

7.14 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

besaran anggaran program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
DI

adalah sebesar Rp. 19.311.689.000,- dan terealisasi Rp. 16.988.300.550,- (87,97%).

Adapun kegiatannya antara lain : Perencanaan Pengadaan Tanah, Pembangunan

Puskesmas, Pembangunan Puskesmas berfungsi PONED, Rehab/Penataan Lingkungan

Puskesmas , Pembangunan Poskesdes.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 81


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.14.1 Perencanaan Pengadaan Tanah

Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah dilaksanakan dengan dana yang

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 784.000.000,00 dan

G
telah direalisasikan sebesar Rp. 766.417.500,00 atau pencapaian 97,75 %. Hasil

yang dicapai dari kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah, Adapun rinciannya

BD
sbb :

1. Perencanaan pengadaan tanah Puskesmas di Kec. Cikancung dan Puskesmas

Kec. Paseh

2. Apraisal pengadaan tanah Puskesmas di Kec. Cikancung dan Puskesmas Kec.

Paseh

B
3. Pengadaan tanah Puskesmas Cipedes

4. Pengadaan tanah untuk Puskesmas di Kec. Cikancung


KA
7.14.2 Pembangunan Puskesmas

Kegiatan Pembangunan Puskesmas dilaksanakan dengan dana yang

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 8.943.398.000,00 dan


ES

telah direalisasikan sebesar Rp. 8.049.174.800,00 atau pencapaian 90 %.

Hasil yang dicapai dari kegiatan Pembangunan Puskesmas adalah :

terbangunnya 9 Puskesmas yaitu Puskesmas Wangisagara, Katapang, Soreang,

Cicalengka, Nagrak, Cangkuang, Pakutandang, Rawabogo


NK

7.14.3 Pembangunan Puskesmas berfungsi PONED

Kegiatan Pembangunan Puskesmas berfungsi PONED dengan dana yang

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 1.300.000.000,00 dan


DI

telah direalisasikan sebesar Rp. 1.181.471.000,00 atau pencapaian 90,9 %. Hasil

Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas adalah sebagai berikut:

Terbangunnya 2 Puskesmas Berfungsi PONED (PONED Ciparay dan Margaasih)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 82


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.14.4 Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas

Kegiatan Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas dilaksanakan dengan

dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

G
1.151.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 1.147.014.500,00 atau

pencapaian 99,7 %. Hasil Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas

BD
adalah sebagai berikut: Terbangunnya dan tertata lingkungan 8 (delapan)

puskesmas yaitu Puskesmas cilengkrang, Padamukti, Kutawaringin, Baleendah,

Banjaran DTP, Cimaung, Sangkanhurip,dan Sukajadi sehingga puskesmas menjadi

aman, indah dan nyaman baik bagi pengunjung atau petugas kesehatan

7.14.5
B
Pembangunan Poskesdes

Kegiatan Pembangunan Poskesdes dilaksanakan dengan dana yang


KA
bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 2.700.000.000,00 dan

telah direalisasikan sebesar Rp. 2.576.280.000,00 atau pencapaian 95,4 %. Hasil

Kegiatan Pembangunan Poskesdes adalah sebagai berikut: 9 Poskesdes (Poskesdes

Cikuya, Mekarmanik, Sukaluyu, Girimulya, Banjaran Wetan, Rancaekek Kencana,


ES

Cipeujeuh, Mekarlaksana, Rancatungku)

7.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dilaksanakan


NK

dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

5.910.068.750,00 terealisasi sebesar Rp.5.304.965.961,00 atau pencapaian (89.76%)

dengan demikian masih terdapat selisih sebesar Rp.605.102.789,00 atau 10.24%.

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan kesehatan memiliki kegiatan antara


DI

lain Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis dengan Hasil dari kegiatan:

1. Terselenggaranya pemberian honor dan jasa pelayanan kepada tenaga PTT

Kabupaten

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 83


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Terlaksananya kegiatan pembinaan tenaga kesehatan puskesmas, untuk

persiapan seleksi nakes teladan puskesmas tingkat kabupaten dan tingkat

provinsi;

G
3. Terlaksananya pertemuan sidang PAK Jafung yang mengevaluasi, membahas

mengenai pengelolaan, masalah-masalah dan mekanismes penilaian angka

BD
kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan;

4. Terlaksananya Kegiatan validasi, verifikasi penilaian PAK dan sosialisasi

Pengisian DUPAK untuk tenaga kesehatan

5. Terlaksananya Kegiatan Workshop/ Saresehan Organisasi Profesi Kesehatan

(IDI, PDGI, IBI, PAFI, PPNI, PPGI, PATELKI, PERSAGI);

6.
B
Terlaksananya evaluasi Tim Perizinan dan tersusunnya mekanisme perizinan

bidang kesehatan;
KA
7. Terlaksananya Pembinaan SDM Kesehatan dan Perizinan SPKDS di Kab.

Bandung;

8. Terlaksananya Pembinaan PTT Kabupaten, Propinsi dan Pusat untuk dokter

umum, dokter gigi, bidan, perawat gigi dan analis;


ES

9. Terlaksananya Pertemuan Mekanisme Perizinan dan Sosialisasi SK Tim PAK

Jafung untuk kasubag TU di 31 UPTD;

7.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia


NK

sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

direncanakan pelaksanaan kegiatan program peningkatan pelayanan kesehatan Lansia

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar

Rp.55.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 53.314.000,00 atau pencapaian (96.93%).


DI

Program peningkatan pelayanan kesehatan Lansia menitikberatkan pada kegiatan

Pembangunan Pusat-pusat Pelayanan Kesehatan.

Hasil dari kegiatan pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan adalah sebagai

berikut:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 84


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

1. Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang Program Lansia untuk 62 puskesmas;.

2. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan lansia di 31 UPTD Yankes

Kecamatan;

G
7.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak

BD
Kegiatan program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

2.358.637.500,00 terealisasi sebesar Rp. 1.823.731.808,00 atau pencapaian (77,32%) .

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak menitikberatkan pada

kegiatan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu.

B
Hasil kegiatan yang dicapai antara lain :

1. Pengadaan alat periksa penunjang, berupa Hb metri untuk mendeteksi kasus anemia
KA
pada ibu hamil dalam upaya menurunkan AKI;

2. Pengadaan buku KIA,protap,format pencatatan dan pelaporan program KIA ;

3. Pemeliharaan Alkes di Puskesmas mampu poned (15 PONED);

4. Kunjungan Pembinaan teknis pelayanan KIA-KB di 15 PONED dan 47 puskesmas ;


ES

5. Peningkatan ketrampilan klinis pelaksana KIA dalam penanganan kegawatdaruratan

bayi asfiksia dengan perinasia kepada 510 org bidan sebanyak 17 angkatan;

6. Pemberian bantuan kontrak rumah bagi bidan desa,bidan dan dokter yang tersebar di

123 desa;
NK

7. Pembinaan terpadu KIA-Gizi dan imunisasi di puskesmas;

8. Diseminasi rencana kerja 2014 dan kegiatan AMP Revisi;

9. Pertemuan koordinasi rujukan dengan RS;

10. Evaluasi kegiatan KIA, Pembinaan Bidkor ke Bidan Desa dan Pembuatan profil
DI

KIA;

11. Konsultasi Bidkor ke Kabupaten;

12. Jasa langganan SMS Gateaway;

13. Evaluasi Poned, Kunjungan SpA/SpOG ke Poned;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 85


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

14. Workshop forum KIBLA;

15. Refreshing manajemen KIA.

G
BD
B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 86


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

B A B VIII

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN

G
Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan kinerja tahun 2015 masih terdapat

BD
hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan, yaitu :

A. PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pada dasarnya capaian pendapatan asli daerah yang berasal dari retribusi

pelayanan kesehatan dan pendapatan lain- lain yang sah (kapitasai BPJS) sudah

B
melampaui target, akan tetapi masih ada permasalahan yang dihadapi dalam penetapan

target karena hasil PAD retribusi pelayanan kesehatan sangat bergantung dari jumlah
KA
kunjungan pasien yang berkunjung ke puskesmas yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Dan untuk target pendapatan dari lain- lain pendapatan yang sah, dimana bersumber dari

jumlah dana kapitasi yang diterima puskesmas, sangat bergantung dari jumlah

kepesertaan BPJS dan hasil penilaian kredentialing Puskesmas .


ES

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, pemecahan masalah dalam penetapan target

pendapatan dengan melihat rata- rata kunjungan dan tindakan serta jumlah penerimaan

dana kapitasi pada bulan terakhir.


NK

B. BELANJA

Belanja Tidak Langsung

Pemanfaatan dana belanja langsung di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,

sangat dipengaruhi oleh :


DI

1. Keaktifan tenaga fungsional dalam pengisian dan penilaian DUPAK yang

mempengaruhi besaran tunjangan fungsional;

2. Pemberlakuan penilaian disiplin pencapaian kinerja sehingga mempengaruhi besaran

TPP yang diterima

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 87


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Kebijakan tentang penerimaan tambahan insentif untuk jasa upah pungut retribusi

yang dikhawatitkan menjadi tumpang tindih dengan tambahan pendapatan lainnya,

sehingga tidak direalisasikan.

G
Pemecahan masalah yang dilakukan dengan mapping dan mengkaji kembali

terhadap kedudukan fungsional yang ada pada akhir semester pertama, sehingga bila ada

BD
perubahan dapat diusulkan pada perubahan anggaran.

Belanja langsung

Belanja langsung dimanfaatkan untuk pemenuhan kegiatan di SKPD/ Sekretariat

dan program.

8.1. Belanja SKPD


B
KA
1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Permasalahan dalam Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, antara lain :

kurangnya SDM untuk administrasi perkantoran dan belum adanya ruang

perpustakaan. Upaya pemecahan masalah dengan cara diadakannya rekruitmen

SDM sesuai dengan profesi yang dibutuhkan dan pengusulan pembangunan


ES

ruang perpustakaan.

2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Permasalahan dalam Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

adalah belum semua kendaraan dinas ada alokasi untuk anggaran


NK

pemeliharaannya dan sudah banyak kendaraan operasional yang sudah tidak

layak pakai. Adapun upaya pemecahan masalah dengan cara pengusulan

anggaran untuk pemeliharaan semua kendaraan dinas dan pengusulan untuk

pemusnahan asset ke bagian asset Pemda.


DI

3). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Permasalahan dalam Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

adalah peluang kesempatan kursus/ diklat masih terbatas dan informasi untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 88


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

kursus/ diklat kurang, sehingga upaya pemecahan masalah dengan cara

menjalin kerjasama dengan institusi /instansi/ lembaga dalam bidang pelatihan.

4). Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

G
dan Keuangan

Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan program ini adalah tidak

BD
adanya tenaga akuntansi, dan pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan/ tenaga administrasi yang mempunyai tugas rangkap, sehingga dalam

pencatatan dan pelaporan kurang tertata dengan baik. Upaya pemecahan

masalahnya untuk tahun 2015 setiap UPTD yankes Kecamatan mengusulkan

untuk rekruitmen tenaga akuntansi untuk mendukung pengelolaan keuangan

B
yang mulai Januari 2015 sudah menerapkan PPK BLUD.
KA
8.2. Belanja Program

8.2.1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Permasalahan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan :

1. Adanya obat dan perbekalan kesehatan diluar e-katalog yang dibutuhkan


ES

program;

2. Ketidaksesuain administrasi (antara LPLPO, buku penerimaan, buku

pengeluaran dan kartu stock);

3. Pengelola obat merangkap tugas, kegiatan administrasi pengelola obat cukup


NK

banyak;

4. Kurang optimal pengawasan internal;

5. Pelaksanaan SIMPUS dan jaringan website tidak optimal ;

6. TTK tidak melakukan PP 51 thn 2009 ( kehadiran kurang, administrasi tdk


DI

tertib);

7. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap keamanan makanan dan obat kurang

optimal;

8. Belum ada alokasi anggaran dan lokasi untuk pengembangan P4TO.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 89


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Upaya dan pemecahan masalah dengan cara :

1. Konsultasi dan koordinasi dengan LKPP tentang pelaksanaan pengadaan obat

di luar e-katalog;

G
2. Perlu dilakukannya validasi melalui program komputerisasi, akan dilakukan

program pengembangan aplikasi e-logistik dalam penyusunan setiap rencana

BD
kebutuhan obat

3. Mapping kebutuhan tenaga kefarmasian sesuai dengan jenjang keprofesian

tenaga fungsional kefarmasian

4. Peningkatan pembinaan Puskesmas;

5. Peningkatan pembinaan terhadap apoteker bekerjasama dengan IAI Cab Kab

Bdg;
B
6. Kepmenkes melakukan revitalisasi program;
KA
7. Peningkatan pembinaan terhadap TTK bekerjasama dengan PAFI Cab Kab

Bdg;

8. Peningkatan frekwensi penyebarluasan informasi melalui media;

9. Advokasi P4TO ke lintas sector.


ES

8.2.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Permasalahan dalam Program Upaya Kesehatan Masyarakat :

1. Keterbatasan ruangan pelayanan


NK

2. Keterbatasan jumlah dan kualitas tenaga perawat

3. Keterbatasan pemahaman dan aplikasi Perkesmas oleh seluruh perawat di

puskesmas

4. Keterbatasan ruangan pelayanan


DI

5. Posko Kesehatan belum seluruhnya melaporkan hasil pelayanan kesehatan

secara update

6. Peran serta masyarakat yang masih kurang dalam penanganan bencana

7. Pengadaan APD dan Distribusi Bantuan tidak untuk seluruh puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 90


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Upaya dan pemecahan masalah dengan cara :

1. Memberikan rekomendasi pada seksi penunjang dalam menyediakan ruangan

konsultasi terpadu pada pembangunan Puskesmas.

G
2. Mengajukan untuk rekruitmen tenaga perawat di Puskesmas.

3. Rekomendasi Pelatihan Perkesmas bagi Perawat di Puskesmas

BD
4. Memberikan rekomendasi pada seksi penunjang dalam menyediakan ruangan

konsultasi terpadu pada pembangunan Puskesmas.

5. Posko kesehatan melaporkan kegiatan penanggulangan bencana dan

pelayanan kesehatan sampai berakhirnya masa tanggap darurat

6. Peningkatan peran serta masyarakat /kader dalam penanganan bencana

B
7. Prioritas distribusi APD dan Bantuan untuk korban bencana & rawan

kecelakaan pada puskesmas yang masuk pada peta rawan bencana dan rawan
KA
kecelakaan

8.2.3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Permasalahan dalam Program Pengawasan Obat dan Makanan adalah :


ES

1. Ketidaksesuaian administrasi (antara LPLPO, buku penerimaan, buku

pengeluaran dan kartu stock).

2. Pengelola obat merangkap tugas, kegiatan administrasi pengelola obat cukup

banyak.
NK

3. Sarana dan Prasarana pelayanan kefarmasian masih kurang (Lemari es,

Lemari Narkotika, Etiket)

4. Apoteker belum ada, TTK belum tersedia di seluruh Puskesmas, Belum ada

konseling, home pharmacy care, pengkajian resep


DI

5. Kurang optimal pengawasan internal

6. Hasil monitoring masih ditemukan tidak ada tenaga farmasi di sarana Apotek

7. Adanya kendala web sipnap lama antara lain lambatnya konfirmasi e- mail

balasan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 91


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. Perencanaan anggaran dan penerntuan lokasi P4TO

9. Tingkat kepedulian masyarakat kurang optimal, Belum semua kecamatan dan

desa dialokasikan untuk kegiatan Penyebaruasan Informasi mengenai obat,

G
obat teurapetik, kosmetik dan makanan minuman.

10. Tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi, Masih banyak IRTP yang tidak

BD
dapat mengikuti pelatihan SPP-IRTP, Masih ada IRTP yang tidak lulus dalam

audit sarana, Kurangnya SDM dalam audit sarana

11. Belum ada tenaga puskesmas yang mengikuti pelatihan DFI

12. Kurang minatnya IRTP untuk mengikuti sosialisasi

13. Tidak ada laporan dari IRTP yang tutup dan pindah alamat

B
14. Tenaga Sanitarian rangkap tugas, Masih banyak IRTP yang belum

herregistrasi
KA
15. Tingkat kepedulian pedagang kurang

16. Masih ditemukan makanan minuman yang mengandung bahan tambahan

berbahaya, masih ditemukan obat keras yg dijual tanpa resep dokter, masih

ada APA tidak ada di sarana apotek, administrasi tidak sesuai dg ketentuan,
ES

masih ada sarana yang telah habis masa izin namun tetap beroperasi.

17. Masih ditemukan makanan minuman yang mengandung bahan tambahan

berbahaya
NK

Upaya dan pemecahan masalah dengan cara :

1. Perlu dilakukannya validasi melalui program komputerisasi

2. Perlu dilakukannya pelatihan pada petugas pengelola obat

3. Pemisahan tugas untuk pengelola obat, Melengkapi sarana dan prasarana


DI

pelayanan kefarmasian masih kurang (Lemari es, Lemari Narkotika, Etiket),

Perekrutan apoteker, Pemerataan penempatan TTK untuk seluruh Puskesmas

4. Peningkatan pembinaan Puskesmas, Kepala Puskesmas sebagai pengawas

internal untuk Pengelola obat di Puskesmas, Kepala Puskesmas melakukan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 92


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

monev pengelolaan obat dengan format PKP, Petugas Obat dan Kepala

Puskesmas melakukan stock opname sebulan sekali

5. Melakukan validasi terhadap apotek, Memberikan arahan kepada Apoteker

G
pengelola

6. Advokasi P4TO ke lintas sector, Melakukan Pembahasan anggaran,

BD
Melakukan survey lokasi, Membuat pengkajian kegiatan antar lintas sector

dan litas program

7. Peningkatan frekwensi penyebarluasan informasi melalui media

8. Melakukan sosialisai IRTP, Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait,

Pembinaan dan audit ulang, Penambahan jumlah waktu pelaksanaan pelatihan

B
untuk perbaikan administrasi, Advokasi untuk penambahan tenaga

9. Mengadakan pelatihan DFI dengan sumber dana dari BLUD


KA
10. Pembinaan ke lokasi IRTP, Meningkatkan pembinaan IRTP oleh Puskesmas

11. Peningkatan pembinaan dan penyuluhan

12. Peningkatan pembinaan dan pengawasan


ES

8.2.4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Permasalahan dalam Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat :

1. Desa Siaga aktif hanya pada strata pratama;


NK

2. Persentase RT PHBS ditentukan oleh 10 indikator PHBS, hanya oleh 3

indikator yang rendah (tidak merokok di dalam ruangan, jamban dan gizi

seimbang), persentase RT ber PHBS jadi rendah.


DI

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Peningkatan strata desa siaga aktif melalui penguatan Tim Pokja Desa Siaga

Aktif;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 93


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Peningkatan frekuensi penyuluhan dampak merokok dan kampanye tidak

merokok di dalam rumah/ruangan

3. Koordinasi dengan lintas program kesling dan gizi

G
8.2.5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

BD
Permasalahan dalam Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :

1. Masih adanya balita dengan masalah gizi , seperti balita kurus, stunting dan

gizi lebih

2. Keluarga balita tidak mau dirawat terkait tidak adanya biaya hidup selama

menunggu anaknya di Rumah Sakit/Fasilitas Kesehatan;

B
3. Angka kesakitan pada balita masih cukup tinggi, sehingga berdampak pada

status gizi balita


KA
4. Masih ada Ibu hamil dari keluarga belum mampu Kurang asupan zat gizi

makro dan mikro selama hamil seperti anemia (stok Fe habis karena adanya

kebijakan Permenkes No.88 Thn.2014 tentang standar FE untuk WUS dan Ibu

Hamil).
ES

5. Pelaporan BPB kurang optimal /tidak tepat waktu;

6. Kurangnya informasi dan integrasi petugas gizi dan Kepala Puskesmas

mengenai Program Gizi;

7. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan petugas dalam pelaksanaan


NK

konseling menyusui

8. SDM tenaga nutrisionis yang ada di lapangan 35,5% , D1 37,1% sedangkan

27% dikerjakan oleh bidan

9. Adanya rangkap jabatan seperti merangkap bendahara atau program lain


DI

sehingga tidak focus ke tupoksi

10. Adanya kader baru yang belum terpapar tentang bagaimana untuk

melaksanakan kegiatan perbaikan gizi diwilayahnya dikarenakan adanya

pergantian kepala desa, dan RW

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 94


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

11. Berdasarkan analisis jabatan untuk pengelolaan program gizi di tingkat

kabupaten tenaga yang dibutuhkan sebanyak 8 orang tetapi yang ada saat ini

baru 4 orang.

G
Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

BD
1. Pemberian PMT penyuluhan dan pemberian gizi, mikro seperti vit.A ,

Taburia)

2. Konseling bagi keluarga balita gizi buruk

3. Koordinasi dengan lintas program P2PL, kesling dan yankes, selain itu

cakupan vit.A diupayakan diatas 90% karena dengan vit.A tidak hanya untuk

B
kesehatan mata, tapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh

4. PMT untuk ibu hamil , upaya lain adalah mengajukan pemintaan ke Dinas
KA
Kesehatan Provinsi, untuk sementara Fe belum ada digunakan Fe mandiri

5. Pembinaan petugas pada saat sosialisasi BPB dan saat bimbingan teknis serta

upaya memperbaiki system rekapan BPB dengan menyempurnakan software

BPB
ES

6. Desiminasi informasi program gizi kepada TPG dan ke puskesmas serta Ka.

UPTD

7. Mengirimkan sebagian petugas ke sentra laktasi Indonesia di Jakarta untuk

dilatih menjadi konseler menyusui


NK

8. Mengajukan usulan untuk menambah tenaga nutrisionis baik untuk di

puskesmas maupun untuk di tingkat kabupaten

9. Dinkes mengeluarkan kebijakan untuk rekruitmen tenaga di luar kesehatan

seperti tenaga akutansi , sehingga untuk bendahara tidak lagi dikelola oleh
DI

tenaga gizi

10. Adanya alokasi dana BOK oleh Puskesmas / UPTD untuk refreshing kader

posyandu

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 95


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

11. Mengajukan kebagian kepegawaian untuk pelatihan SDM di tingkat

kabupaten untuk pengelolaan program gizi

G
8.2.6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Permasalahan dalam Program Pengembangan Lingkungan Sehat :

BD
1. Belum semua Puskesmas melaksanakan program klinik sanitasi secara

terintegrasi dengan petugas lain yang ada di Puskesmas;

2. Jumlah DAMIU tidak sebanding dengan SDM yang ada, belum semua

pengelola menyadari pentingnya hygiene sanitasi penyediaan air minum;

3. Masyarakat selalu beranggapan bahwa masalah BAB adalah tanggungjawab

B
pemerintah dan belum semua puskesmas mempunyai data dasar ttg Jaga;

4. Petani pengguna pestisida tidak semuanya menyadari kalau pestisida itu


KA
adalah racun sehingga mereka masih banyak yang tidak menggunakan masker

ketika beraktifitas dengan pestisida;

5. Pemberantasan sarang nyamuk secara berkala belum menjadi prioritas

kegiatan di masyarakat;
ES

6. Masih banyak pengelola TPM yang belum melengkapi persyaratan TPM yang

memenuhi syarat;

7. Belum semua puskesmas melaporkan hasil kegiatan penerapan STBM.


NK

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Adanya pertemuan pengembangan Klinik Sanitasi yang diikuti oleh seluruh

pemegang program;

2. Mengingatkan pemahaman pengelola DAMIU tentang pentingnya


DI

pemeriksaan kualitas air minum secara berkala;

3. Petugas sanitasi melakukan pendataan ulang akses sarana sanitasi dan

mewajibkan tiap puskesmas melakukan pemicuan STBM;

4. Melakukan penyuluhan kepada penjamah pestisida;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 96


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5. Penyuluhan tentang DBD dan PSN;

6. Pelatihan pengelolaan TPM dan mengharuskan setiap TPM memiliki Laik

Hygiene;

G
7. Meminta laporan puskesmas dan melakukan sms gateaway STBM;

BD
8.2.7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Permasalahan dalam Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan :

1. Alat kesehatan yang ada di e-catalogue tidak banyak tersedia sejumlah

kebutuhan serta harga per unitnya lebih rendah dari pagu anggaran

2. Mindset masyarakat untuk pengendalian DBD hanya melalui fogging,

B
sehingga setiap ada kasus DBD selalu meminta fogging, padahal upaya

pencegahan DBD lah yang harus dimaksimalkan


KA
3. Kasus DBD meningkat pada bulan Desember, Januari dan Februari, padahal

pada bulan - bulan tersebut anggaran belum dapat dicairkan, sehingga perlu

dana talangan untuk membiayai operasional kegiatan fogging

4. Ketepatan dan Kelengkapan laporan bulanan masih kurang


ES

5. Dalam program Diare pelibatan kader dikegiatan pengendalian diare masih

kurang

6. Pelaporan kasus melalui SITT belum maksimal

7. Program P2 ISPA belum terintegrasi dengan MTBS


NK

8. Tatalaksana standar belum dilakukan secara maksimal

9. Pelaporan secara online belum dlakukan secara maksimal

10. Posbindu belum aktif

11. Beberapa penyakit endemik mulai terlupakan pemantauan dan screeningnya;


DI

12. Masih ada SD(orang tua) berbasis agama yang menolak

13. Ada beberapa Puskesmas yang belum mencapai target 95%

14. Adanya mutasi pegawai berdampak pada petugas Korim, sehingga banyak

Korim baru

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 97


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

15. Belum semua petugas mengetahui tata cara pelaksanaan pelayanan Calon

jamaa'ah haji;

16. Belum semua kasus KIPI terlaporkan

G
17. Masih ada desa yang non UCI, lemari es banyak yang rusak dan sudah berusia

> 20 tahun, laporan dari puskesmas tidak tepat waktu, IP Vaksin BCG rendah

BD
18. Hasil cakupan imunisasi belum merata di semua desa, sehingga ada desa yang

belum UCI

19. Belum semua BPS melaksanakan tata laksana penanganan vaksin sesuai

prosedur

20. Masih ada kesenjangan data hasil cakupan program imunisasi di desa dan

puskesmas
B
21. Belum terlaporkan KIPI sedang dan ringan
KA
22. Masih banyak lemari es vaksin yang usianya di atas 20 tahun

23. Banyak lemari es vaksin yang rusak

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


ES

1. Pelatihan kader jumantik untuk PSN

2. Mencari dana talangan

3. Setiap bulan dilakukan absen laporan melalui sms gateway

4. Melakukan kegiatan refrshing kader khususnya tentang pengendalian diare


NK

melalui kegiatan BOK

5. Refresh pencatatan dan pelaporan dengan SITT

6. Mengintegrasikan program p2 ispa dengan MTBS

7. Refresh tatalaksana ispa dan pneumonia ke petugas di pkm


DI

8. Refresh aplikasi screning ptm

9. Mengaktifkan posbindu melalui kegiatan BOK

10. Merefresh kembali tata laksana serta screening penyakit2 endemik

11. Pelaksanaan BIAS DT&TD bulan Desember

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 98


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

12. Memberikan penyuluhan kepada guru dan orang tua

13. Melakukan sweeping kepada anak SD/MI yang belum di imunisasi

14. Melakukan on the job training kepada Korim baru

G
15. Memantau dan mengarahkan terhadap seluruh proses pengelolaan imunisasi

calon jamaah haji, mulai dari perencanaan, penerimaan, pendistribusian ,

BD
penyimpanan dan penggunaan vaksin

16. Semua Puskesmas harap melaporkan kasus KIPI ringan dan berat

17. Melakukan sweeping ke desa yang Non UCI, pengadaan lemari es vaksin,

kesepakatan laporan diterima tgl 5 bulan berikutnya, mengumpulkan sasaran

18. Melakukan sweeping ke desa/RW yang belum mencapai target

B
19. Kepala UPTD/UPF diharapkan bisa memantau dan meng evaluasi penanganan

& administrasi vaksin


KA
20. Koordinator Imunisasi Puskesmas memberikan bimbingan teknis kepada BPS

21. Memvalidasi data mulai dari Posyandu, bidan desa dan puskesmas

22. Semua Puskesmas harap melaporkan kasus KIPI ringan dan berat

23. Pengadaan lemari es vaksin secara bertahap


ES

24. Menyediakan suku cadang lemari es vaksin

8.2.8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Permasalahan dalam Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan :


NK

1. Perizinan di bidang kesehatan cukup banyak

2. Ketidaksiapan Puskesmas

3. Data yang dilaporkan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

4. Data yang dilaporkan tidak tepat waktu


DI

5. Data yang dilaporkan tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya berbeda

dengan pengelola program

6. Pengelolaan & Pemeliharaan SIMPUS - WAN.

7. Software aplikasi SIMPUS belum sempurna.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 99


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. Jumlah dan kapasitas komputer untuk pengelolaan SIMPUS belum memadai.

9. Kemampuan SDM Pusk dlm mengoperasionalkan SIMPUS belum memadai.

10. Keterlambatan pencetakan buku profil, dikarenakan keterlambatan update data

G
profil dari program

11. Tdk adanya data update / Profil yg dibutuhkan sebagai bahan evaluasi,

BD
perencanaan dan penelitian.

12. Belum tersedia format baku laporan tahunan Puskesmas dan Dinas

13. Kepala UPTD/UPF diharapkan bisa memantau dan mengevaluasi penanganan

& administrasi vaksin

14. Pengamatan dan pelacakan kejadian KLB oleh petugas surveilans puskesmas

B
& dinas serta pengambilan sampel sumber penular penyakit sesuai dgn tata

laksana KLB
KA
15. Keterpaduan dan Penentuan kontak person dan sistem pencatatan dan

pelaporan surveilans berbasis rumah sakit thd penyakit berpotensi KLB

16. Kelengkapan dan Ketepatan Sistem pelaporan surveilans puskesmas untuk

antisipasi SKD KLB


ES

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Ditindaklanjuti dengan penyusunan perbup

2. Menunda Penerapan ISO 9001:2008


NK

3. Menekankan kepada Pengelola data untuk pengumpulan, pencatatan dan

pelaporan data dari Pusk ke Dinas dengan tepat waktu dan sesuai dengan

kondisi

4. Menekankan kepada koordinator SP3 untuk Pengumpulan, pencatatan dan


DI

pelaporan data dari Pusk ke Dinas dengan tepat waktu dan keakurat data dari

program pkm

5. Rekruitmen tenaga IT - peningkatan kapasitas tenaga pengelola Teknis.

6. Penyempurnaan Software Simpus

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 100


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7. Pengadaan Perangkat pengolahan Simpus

8. Sosialisasi / Pelatihan mengenai pengoperasionalan SIMPUS

9. Pembuatan buku Profil dengan data yang akurat, dibuat dalam 2 tahap

G
a. Tabel profil (sementara)

b. Narasi & tabel profil yg update

BD
10. Pertemuan konsultasi penyusunan laporan tahunan Puskesmas dan Dinas

8.2.9 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Permasalahan dalam Kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin :

1. Diperlukan validasi data (oleh BKBPP) untuk mengisi quota peserta BPJS

B
yang diintegrasikan
KA
Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Terus berkoordinasi dengan BKBPP mengenai kepesertaan

2. Menginventaris peserta SKTM yang akan dijadikan peserta BPJS yang akan

dating sebelum verivikasi oleh BKBPP.


ES

8.2.10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Pustu dan Jaringannya


NK

Permasalahan dalam Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan

Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya :

1. Masih adanya status tanah yang belum jelas

2. Pembuatan IMB agak sulit dan tidak adanya IMB disemua puskesmas / pustu
DI

3. Sarana alkes belum sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Koordinasi Lintas Sektor

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 101


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Pendataan semua puskesmas, untuk puskesmas yang status kepemilikan

tanahnya jelas dibuatkan IMB, untuk yang belum jelas koordinasi dengan

pihak desa dan pemberi hibah

G
3. Pengadaan sarana dan prasarana alkes sesuai dengan Permenkes 75 Tahun

2014

BD
8.2.11 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Permasalahan dalam Kegiatan Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan :

1. Masih belum optimal pengangkatan jabatan fungsional promkes sebagai dasar

dalam nakes teladan

B
2. Masih terdapat tenaga kesehatan (jafung) yang belum menguasai atau belum

mendapat pelatihan tata cara pengisian daftar usulan penilaian angka kredit
KA
3. Tidak semua alokasi dana terserap karena masih banyak petugas promkes

yang tugas rangkap

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


ES

1. Usulan pengangkatan jafung promkes

2. Pelatihan untuk jafung promkes

3. Peningkatan SDM

4. Melakukan sosialisasi aturan pedoman berkaitan dengan nakes teladan


NK

5. Melakukan bina wilayah kepada Kepala UPTD

6. Memberikan pelatihan tentang PAK

7. Melakukan koreksi, memperbaiki kelengkapan dengan cara memanggil yang

bersangkutan atau meminta bantuan kepada atasan yang bersangkutan.


DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 102


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8.2.12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Permasalahan dalam Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia :

1. Masih kurangnya sarana prasarana untuk pelaksanaan puskesmas santun

G
lansia

2. Belum optimalnya pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia di puskesmas

BD
3. Masih kurangnya sarana prasarana, pembinaan posbindu untuk pelaksanaan

puskesmas santun lansia

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Untuk sarana prasarana santun lansia diajukan di UPTD

B
2. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia di Puskesmas melalui

Posbindu, Pusk santun lansia


KA
8.2.13 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Permasalahan dalam Kegiatan Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan

Anak:
ES

1. Masih tingginya Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bandung, meskipun ada

penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 33,9/1000KH menjadi

33,6/1000KH

2. Masih tingginya Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bandung, meskipun ada


NK

penurunan dari tahun sebelumnya dari 48 kasus menjadi 38 kasus.

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

Koordinasi Lintas Sektor dalam upaya penurunan AKI dan AKB


DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 103


Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

G
BD
B
KA
ES
NK
DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 104


Lampiran 1

D G
B
DAFTAR JUMLAH KETENAGAAN DI 31 KECAMATAN
WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

B
FUNGSIONAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON

A
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS

K
CILEUNYI 2 4 1 5 2 1 1 3

S
1 CILEUNYI CIBIRU HILIR 1 1 1 2 1 1 5 2 1 4

E
CINUNUK 2 1 4 1 4 1 1 4

K
CIMENYAN 2 1 2 1 5 4 1 1 2
2 CIMENYAN

IN
CIBEUNYING 2 2 2 1 1 5 2 1 1 5

3 CILENGKRANG CILENGKRANG 2 1 2 1 9 1 1 1 1 1 6

D
4 BOJONGSOANG BOJONGSOANG 3 2 5 1 9 1 1 1 11

5 MARGAHAYU BIHBUL 2 2 3 1 2 4 3 1 1 1 1 3
G
FUNGSIONAL

D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS

B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS
MARGAHAYU
2 1 4 1 3 2 1 1 2
SEL

B
DAYEUHKOLOT 1 2 4 1 5 2 1 1 1 7

A
6 DAYEUHKOLOT
CANGKUANG 2 1 2 1 1 4 2 1 3

KATAPANG 1 1 5

K
1 8 1 1 1 2

S
7 KATAPANG
SANGKANHURIP 1 4 1 4 1

E
MARGA ASIH 1 2 1 4 1 5 6 1 1 1

K
8 MARGA ASIH
RAHAYU 2 1 3 1 5 1 1 1

IN
BANJARAN DTP 2 2 1 11 1 12 6 1 1 1 1 5

9 ARJASARI

D
ARJASARI 1 1 4 1 4 3 1 1 1 1

10 PAMENGPEUK PAMENGPEUK 2 1 2 5 1 8 2 1 1 3
G
FUNGSIONAL

D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS

B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS

BANJARAN KOTA 2 1 1 5 1 5 2 1 1 1 5

B
11 BANJARAN
KIANGROKE 1 3 1 5 1 1 4

A
12 CANGKUANG NAGRAK 1 1 1 3 1 6 3 1 1

K
CIKALONG 2 1 1 2 7 8 1 1 1 1 2
13 CIMAUNG

S
CAMPAKA
1 3 1 4 1 1 2
MULYA

E
PANGALENGAN
2 1 8 1 4 6 1 1 1 1 2
DTP

K
14 PANGALENGAN SUKAMANAH 1 3 2 3 1

IN
WARNASARI 1 2 6 2 1

CICALENGKA

D
1 2 2 9 2 11 3 1 1 1 1 9
DTP
15 CICALENGKA
SAWAHLEGA 1 4 8 1 3

16 NAGREG NAGREG 1 1 5 1 5 8 1 1 7
G
FUNGSIONAL

D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS

B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS

CIKANCUNG 1 1 3 1 5 8 1 1 1 4

B
17 CIKANCUNG
CILULUK 1 3 1 4 1 1

A
RANCAEKEK
1 1 2 11 1 7 6 1 1 1 1 10
DTP

K
18 RANCAEKEK LINGGAR 2 1 2 1 5 1 1 1 6

S
NANJUNGMEKAR 2 1 1 1 5 2 1 1 4

E
MAJALAYA BARU 1 1 6 2 6 3 1 1 1 9

K
19 MAJALAYA CIKARO 1 1 1 2 1 5 1 2

IN
WANGISAGARA 1 1 1 4 1 3 1 1 2

SOLOKAN

D
1 2 1 4 1 6 5 1 1 2
JERUK
SOLOKAN
20
JERUK
PADAMUKTI 1 2 5 1 3

21 IBUN IBUN 1 4 1 4 12 1 1 3
G
FUNGSIONAL

D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS

B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS

SUDI 4 1 4 1 1

PASEH 2 1 4 1

A
6
B 3 1 2

K
22 PASEH
CIPEDES 1 2 1 5 3 3

S
CIPARAY DTP 2 1 1 6 1 8 6 1 1 1 1 4

E
23 CIPARAY PAKUTANDANG 1 1 1 4 1 6 2 1 2

K
SUMBER SARI 1 4 5 2 1 1 3

IN
BALE ENDAH 2 1 1 1 5 1 5 3 1 1 1 2

D
24 BALEENDAH RANCAMANYAR 1 1 4 1 4 2 1 1 5

JELEKONG 1 1 2 1 6 1 1 1 3

25 PACET PACET 1 1 4 1 6 10 1 2
G
FUNGSIONAL

D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS

B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS

PANCA 1 1 5 2 1

B
KERTASARI 1 1 1 4 9 1 1

A
26 KERTASARI
SANTOSA 1 3 1 4 1

K
SOREANG 2 1 1 5 1 5 5 1 1 1 1 3
27 SOREANG

S
SUKAJADI 1 1 1 3 1 1 5 1 2

E
GAJAHMEKAR 1 2 4 1 6 3 1 1 1 3

K
28 KUTAWARINGIN
KOPO 1 1 3 1 6 2 1 1 2

IN
PASIRJAMBU 1 1 1 3 1 8 6 1 1 1 1 2
29 PASIRJAMBU

D
SUGIHMUKTI 1 4 1 1

CIWIDEY 2 1 1 3 1 4 3 1 1 2
30 CIWIDEY
RAWABOGO 1 1 2 5 2
G
FUNGSIONAL

D
NO KECAMATAN PUSKESMAS DOKTER PERAWAT ASISTEN PRANATA NON
DOKTER PERAWAT BIDAN NUTRISIONIS SANITARIAN
GIGI GIGI APOTEKER LAB MEDIS

B
PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS PTT PNS

31 RANCABALI RANCABALI 1 1 4 1 4 10 1 1

B
JUMLAH 65 36 39 20 230 8 52 0 331 197 17 1 42 3 34 0 19 4 188

A
JUMLAH TOTAL 1286

(Sumber: Bidang Wasdalkes-Seksi SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

K
E S
K
D IN
Lampiran 3
REALISASI ANGGARAN DINAS KESEHATAN

D G
B
KABUPATEN BANDUNG BULAN DESEMBER TAHUN 2015
KD. ANGGARAN PERTANGGUNG JAWABAN (Rp)
URAIAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN (Rp)
REKENING TAHUN INI s/d Bulan Ini %
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 99.083.689.500,00 108.883.221.211,00 124.725.775.731,00 114,55 (24.730.641.366,00)
4.1.00.00.2 Hasil Retribusi Daerah 5.000.000.000,00 200.000.000,00 6.256.670.053,00 3.128,34 (1.256.670.053,00)
4.1.00.00.2. Retribusi Jasa Umum 5.000.000.000,00 200.000.000,00 6.256.670.053,00 3.128,34 (1.256.670.053,00)

B
4.1.00.00.2. Retribusi Pelayanan Kesehatan - Puskesmas 5.000.000.000,00 200.000.000,00 6.256.670.053,00 3.128,34 (1.256.670.053,00)
4.1.00.00.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 94.083.689.500,00 297.929.500,00 118.469.105.678,00 39.764,14 (23.473.971.313,00)
4.1.00.00.4. Pendapatan Lain-lain 297.929.500,00 -
4.1.00.00.4. Pendapatan dari Jamkesmas 297.929.500,00 -

A
4.1.00.00.4. Pendapatan BLUD 93.785.760.000,00 108.385.291.711,00 117.259.731.313,00 (23.473.971.313,00)
Pendapatan Jasa Layanan BLUD 7.737.520.653,00
5 BELANJA DAERAH 363.075.949.609,00 350.192.564.441,00 266.839.840.681,81 76,20 83.352.723.759,19
5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 92.787.823.400,00 101.668.622.940,00 87.422.524.872,00 85,99 14.246.098.068,00
5.1.00.00.1 Belanja Pegawai 92.787.823.400,00 101.668.622.940,00 87.422.524.872,00 85,99 14.246.098.068,00

K
5.1.00.00.1 Belanja Gaji dan Tunjangan 72.983.062.000,00 82.964.790.000,00 69.460.038.490,00 83,72 13.504.751.510,00
.01
5.1.00.00.1. Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 46.896.798.000,00 54.345.962.000,00 54.300.873.356,00 99,92 45.088.644,00
01.01
5.1.00.00.1. Tunjangan Keluarga 9.072.003.000,00 9.143.379.000,00 4.842.677.557,00 52,96 4.300.701.443,00
01.02
5.1.00.00.1. Tunjangan Jabatan 695.306.000,00 626.986.000,00 618.135.000,00 98,59 8.851.000,00
01.03
5.1.00.00.1. Tunjangan Fungsional 10.710.663.000,00 12.184.485.000,00 4.691.559.500,00 38,50 7.492.925.500,00
01.04

S
5.1.00.00.1. Tunjangan Umum 771.717.000,00 863.432.000,00 797.130.000,00 92,32 66.302.000,00
01.05
5.1.00.00.1. Tunjangan Beras 3.733.947.000,00 4.635.137.000,00 3.044.337.480,00 65,68 1.590.799.520,00
01.06
5.1.00.00.1. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 1.101.726.000,00 1.164.606.000,00 1.164.543.065,00 99,99 62.935,00
01.07
5.1.00.00.1. Pembulatan Gaji 902.000,00 803.000,00 782.532,00 97,45 20.468,00
01.08
5.1.00.00.1 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 19.483.511.400,00 18.703.832.940,00 17.962.486.382,00 741.346.558,00

E
96,04
.02
5.1.00.00.1. Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 18.302.711.400,00 17.453.912.940,00 16.969.286.382,00 97,22 484.626.558,00
02.01
5.1.00.00.1. Tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya 1.180.800.000,00 1.249.920.000,00 993.200.000,00 79,46 256.720.000,00
02.07
5.1.00.00.1 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 321.250.000,00 - - - -
.06
5.1.00.00.1. Belanja Retribusi 321.250.000,00 - - 0,00

K
06.01
5.2 BELANJA LANGSUNG 270.288.126.209,00 248.523.941.501,00 179.417.315.809,81 72,19 69.106.625.691,19
5.2.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.245.599.000,00 1.898.429.782,00 1.542.482.252,00 81,25 355.947.530,00
5.2.01.01 Penyediaan jasa surat menyurat 4.200.000,00 5.600.000,00 4.283.000,00 76,48 1.317.000,00
5.2.01.02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 180.000.000,00 371.480.782,00 126.160.013,00 33,96 245.320.769,00

N
5.2.01.03 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 49.000.000,00 80.500.000,00 80.304.000,00 99,76 196.000,00

I
5.2.01.08 Penyediaan jasa kebersihan kantor 31.900.000,00 31.900.000,00 31.899.100,00 100,00 900,00
5.2.01.10 Penyediaan alat tulis kantor 101.685.000,00 107.935.000,00 106.579.425,00 98,74 1.355.575,00
5.2.01.11 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 307.189.000,00 307.189.000,00 242.048.250,00 78,79 65.140.750,00
5.2.01.13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 250.750.000,00 472.300.000,00 460.201.000,00 97,44 12.099.000,00
5.2.01.14 Penyediaan peralatan rumah tangga 4.800.000,00 78.500.000,00 76.820.000,00 97,86 1.680.000,00

D
5.2.01.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 14.700.000,00 14.700.000,00 13.470.000,00 91,63 1.230.000,00
5.2.01.17 Penyediaan makanan dan minuman 48.000.000,00 77.100.000,00 76.441.400,00 99,15 658.600,00
5.2.01.18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 194.100.000,00 254.450.000,00 254.045.064,00 99,84 404.936,00
5.2.01.19 Penyediaan Tenaga Pendukung teknis dan Administrasi Perkantoran 13.000.000,00 13.000.000,00 - - 13.000.000,00
5.2.01.20 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah 16.275.000,00 16.275.000,00 11.925.000,00 73,27 4.350.000,00
5.2.01.22 Penunjang Perayaan Hari-hari Bersejarah 30.000.000,00 67.500.000,00 58.306.000,00 86,38 9.194.000,00
5.2.02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1.032.600.000,00 751.600.000,00 660.304.503,00 87,85 91.295.497,00
5.2.02.21 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas 46.600.000,00 46.600.000,00 46.590.000,00 99,98 10.000,00
5.2.02.22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 286.000.000,00 340.000.000,00 329.077.800,00 96,79 10.922.200,00
5.2.02.24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 700.000.000,00 365.000.000,00 284.636.703,00 77,98 80.363.297,00
5.2.05
5.2.05.01
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal
115.000.000,00
115.000.000,00
164.000.000,00
164.000.000,00

D G
144.301.500,00
144.301.500,00
87,99
87,99
19.698.500,00
19.698.500,00

B
5.2.06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian 624.731.000,00 740.503.500,00 692.872.950,00 93,57 47.630.550,00
kinerja dan keuangan
5.2.06.01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 251.163.000,00 366.935.500,00 360.278.000,00 98,19 6.657.500,00
5.2.06.02 Penyusunan laporan keuangan semesteran 10.260.000,00 10.260.000,00 10.260.000,00 100,00 0,00
5.2.06.03 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 16.560.000,00 16.560.000,00 16.157.000,00 97,57 403.000,00
5.2.06.04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 36.748.000,00 36.748.000,00 36.748.000,00 100,00 0,00
5.2.06.05 Penyusunan Rencana dan Penganggaran Kegiatan

B
310.000.000,00 310.000.000,00 269.429.950,00 86,91 40.570.050,00
JUMLAH BELANJA SKPD : 3.017.930.000,00 3.554.533.282,00 3.039.961.205,00 85,52 514.572.077,00
5.2.15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 6.978.582.413,00 7.572.932.413,00 7.304.492.227,00 96,46 268.440.186,00
5.2.15.01 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
6.497.780.713,00 6.892.650.713,00 6.634.182.527,00 96,25 258.468.186,00

A
5.2.15.02 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 402.651.700,00 542.491.700,00 534.019.700,00 98,44 8.472.000,00
5.2.15.04 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit 78.150.000,00 137.790.000,00 136.290.000,00 98,91 1.500.000,00
5.2.16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 170.804.680.946,00 166.711.484.856,00 109.461.170.039,81 65,66 57.250.314.816,19
5.2.16.01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya 75.000.000,00 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00 0,00

K
5.2.16.09 Peningkatan kesehatan masyarakat 91.145.000,00 91.145.000,00 82.520.000,00 90,54 8.625.000,00
5.2.16.10 Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana 173.315.000,00 323.315.000,00 302.005.000,00 93,41 21.310.000,00
5.2.16.11 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 493.633.000,00 759.429.000,00 732.889.500,00 96,51 26.539.500,00
5.2.16.12 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 29.625.716.551,00 15.438.692.750,00 14.011.836.008,00 90,76 1.426.856.742,00
5.2.16.13 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan 254.581.000,00 333.081.000,00 333.081.000,00 100,00 0,00

S
5.2.16.16 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 200.000.000,00 200.000.000,00 83.000.000,00 41,50 117.000.000,00
5.2.16.32 (DBHCHT)
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat 139.891.290.395,00 149.490.822.106,00 93.840.838.531,81 62,77 55.649.983.574,19
5.2.17 Program Pengawasan Obat dan Makanan 144.130.000,00 144.130.000,00 144.130.000,00 100,00 -
5.2.17.02 Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya 144.130.000,00 144.130.000,00 144.130.000,00 100,00 0,00

E
5.2.19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 755.475.500,00 765.475.500,00 720.154.750,00 94,08 45.320.750,00
5.2.19.01 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 480.265.500,00 490.265.500,00 460.417.750,00 93,91 29.847.750,00
5.2.19.03 Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan 228.210.000,00 228.210.000,00 213.037.000,00 93,35 15.173.000,00
5.2.19.04 Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 47.000.000,00 47.000.000,00 46.700.000,00 99,36 300.000,00
5.2.20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

K
1.239.836.600,00 1.263.803.600,00 1.074.406.000,00 85,01 189.397.600,00

I N
D
5.2.20.01
5.2.20.02
Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi (Cetak)
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
471.952.600,00
614.579.000,00
486.777.600,00
614.579.000,00

D G
346.662.700,00
569.686.300,00
71,22
92,70
140.114.900,00
44.892.700,00

B
5.2.20.03 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan 80.565.000,00 89.707.000,00 85.317.000,00 95,11 4.390.000,00
Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
5.2.20.07 Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Kurang ( Bantuan
72.740.000,00 72.740.000,00 72.740.000,00 100,00 0,00
Gubernur )
5.2.21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 515.059.000,00 1.031.489.000,00 980.016.000,00 95,01 51.473.000,00
5.2.21.01 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 253.500.000,00 585.000.000,00 550.277.000,00 94,06 34.723.000,00

B
5.2.21.02 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 261.559.000,00 446.489.000,00 429.739.000,00 96,25 16.750.000,00
5.2.22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 2.430.888.300,00 2.699.778.300,00 2.482.183.825,00 91,94 217.594.475,00
5.2.22.01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 325.000.000,00 325.000.000,00 324.250.000,00 99,77 750.000,00
5.2.22.02 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 157.304.200,00 157.804.200,00 157.331.700,00 99,70 472.500,00

A
5.2.22.04 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 59.230.000,00 59.230.000,00 52.880.000,00 89,28 6.350.000,00
5.2.22.05 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 275.565.000,00 546.565.000,00 520.879.450,00 95,30 25.685.550,00
5.2.22.06 Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik 620.846.600,00 618.236.600,00 595.884.425,00 96,38 22.352.175,00
5.2.22.08 Peningkatan imunisasi 830.593.000,00 830.593.000,00 674.498.750,00 81,21 156.094.250,00

K
5.2.22.09 Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah 162.349.500,00 162.349.500,00 156.459.500,00 96,37 5.890.000,00
5.2.23 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1.533.397.000,00 1.497.184.000,00 1.344.706.437,00 89,82 152.477.563,00
5.2.23.01 Penyusunan standar pelayanan kesehatan 300.974.000,00 52.447.000,00 52.447.000,00 100,00 0,00
5.2.23.02 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 236.092.000,00 295.146.000,00 162.496.000,00 55,06 132.650.000,00
5.2.23.03 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan 329.943.000,00 428.343.000,00 417.115.920,00 97,38 11.227.080,00
kesehatan Evaluasi dan Pelaporan

S
5.2.23.06 Monitoring, 666.388.000,00 721.248.000,00 712.647.517,00 98,81 8.600.483,00
5.2.24 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 57.331.946.100,00 35.647.735.300,00 28.695.783.007,00 80,50 6.951.952.293,00
5.2.24.01 Pelayanan operasi katarak 28.000.000,00 28.000.000,00 28.000.000,00 100,00 0,00
5.2.24.11 Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin 46.529.930.200,00 24.845.719.400,00 18.079.133.632,00 72,77 6.766.585.768,00
5.2.24.12 Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Provinsi

E
10.713.015.900,00 10.713.015.900,00 10.588.649.375,00 98,84 124.366.525,00
Jawa Barat ( Bantuan Gubernur )
5.2.24.13 Penunjang Operasi Katarak ( Bantuan Gubernur ) 61.000.000,00 61.000.000,00 - - 61.000.000,00
5.2.25 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
18.006.164.000,00 19.311.689.000,00 16.988.300.550,00 87,97 2.323.388.450,00
prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya

K
5.2.25.01 Pembangunan puskesmas 13.093.090.000,00 14.069.110.000,00 12.366.554.000,00 87,90 1.702.556.000,00
5.2.25.02 Pembangunan puskesmas pembantu 3.221.531.000,00 3.342.501.000,00 2.930.001.350,00 87,66 412.499.650,00
5.2.25.06 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 454.645.000,00 652.115.000,00 645.405.200,00 98,97 6.709.800,00
5.2.25.07 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu 585.000.000,00 596.065.000,00 500.176.000,00 83,91 95.889.000,00
5.2.25.24 Pengembangan Gedung dan Revitalisasi Puskesmas ( Bantuan

N
651.898.000,00 651.898.000,00 546.164.000,00 83,78 105.734.000,00
Gubernur )

I
5.2.28 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 5.285.988.850,00 5.910.068.750,00 5.304.965.961,00 89,76 605.102.789,00
5.2.28.05 Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis 5.285.988.850,00 5.910.068.750,00 5.304.965.961,00 89,76 605.102.789,00
5.2.30 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 55.000.000,00 55.000.000,00 53.314.000,00 96,93 1.686.000,00
5.2.30.04 Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan 55.000.000,00 55.000.000,00 53.314.000,00 96,93 1.686.000,00
5.2.32 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 2.189.047.500,00 2.358.637.500,00 1.823.731.808,00 77,32 534.905.692,00

D
5.2.32.01 Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 2.189.047.500,00 2.358.637.500,00 1.823.731.808,00 77,32 534.905.692,00
267.270.196.209,00 244.969.408.219,00 176.377.354.604,81 72,00 68.592.053.614,19

Soreang, Desember 2015


Mengetahui :

TTD
D G
dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid
NIP.: 19580623 198711 1 001

B
A B
K
E S
N K
D I
Lampiran 2
DAFTAR KEPALA UPTD DAN KEPALA PUSKESMAS

D G
B
PER JANUARI 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

B
STRUKTURAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS ALAMAT
Ka UPTD Ka TU

A
Jl.Raya Cileunyi Ds.Cileunyi
CILEUNYI
Wetan 40392

K
Dr. Hj. EMI SUKMAWATI (19700119 BENNI CAHYANA, S.Sos (19630618
1 CILEUNYI CIBIRU HILIR CIBIRU HILIR
199903 2 002) 198903 1 010)

CINUNUK Jl. Raya Cinunuk no.209, 40392

S
Dr. HANHAN SITI HASANAH ( DEDI SUPRIADI (19590210 198603 1
CIMENYAN Jl.Padasuka Ds.Cimenyan
19730226 200501 2 005) 009)

E
2 CIMENYAN

CIBEUNYING Jl.Ligar Arum no.5

K
Dr. HASWIDYA (19700105 200212 2 AGUS SUKMALALANA, SKM, M.Si
3 CILENGKRANG CILENGKRANG Komp.Pasir Jati Blok D
004) (19620808 198703 1 008)

I N
Dr. YULIA AMRITA (19650712 JAPAR SUDARISMAN, S.SOS
4 BOJONGSOANG BOJONGSOANG Jl.Terusan Buah Batu Ds. Cipada
200212 2 001) (19620302 199203 1 005)

Drg. BEA PRIMAWATI (19620525

D
BIHBUL Jl.Kopo 14 Ds.Margahayu Tengah SURATMI (19670610 198903 2 007)
199403 2 004)
5 MARGAHAYU
5 MARGAHAYU

MARGAHAYU SEL
Komp.Margahayu Kencana Blok E

D G
B
4 Ds. Mar Sel.

A B
K
E S
N K
D I
DAYEUHKOLOT Jl.Raya Dayeuhkolot no.423
Dr. ENDA NURLINDA SIRE-GAR

D G
B
(19651022 200212 2 001)
6 DAYEUHKOLOT
Jl.Cangkuang RT 02/RW 07 Ds.
CANGKUANG
Cangkuang Kulon

B
Jl.Terusan Kopo no.20, 40971 Drg. ETTY HENDAYAWATI LALA KOMALAYANI,S.SOS
KATAPANG
Ds.Pangauban (19640802 199203 2 005) (19631216 198503 2 005)
7 KATAPANG

A
SANGKANHURIP Ds.Sangkanhurip

K
Dr. NITA EMILIA THAMRIN IMAS MASIDAH, SE (19610813
MARGA ASIH Jl.Nanjung Ds.Margaasih, 40215
(19701203 200701 2 008) 198303 2 012)
8 MARGA ASIH

RAHAYU Jl.Cibolerang Ds.Rahayu

S
Dr. Hj. IIS AISJAH (19711119 200212 DEDI ROHENDI (19620413 198401 1
BANJARAN DTP Ds.Batukarut

E
2 003) 001)
9 ARJASARI

ARJASARI Jl.Raya Arjasari Ds.Arjasari

K
Jl.Raya Banjaran KM 14 Ds. Dr. EVI RUFAIDA (19631111 199001 2
10 PAMENGPEUK PAMENGPEUK HERI SAPARI (19690120 199103 1 005)
Sukasari 001)

I N
Dr. ENGKUN SOPIAN
AGUS KOMARA (19640915 198603 1
BANJARAN KOTA Jl.Pajagalan no.18 Ds.banjaran INDRAYANA,MH.Kes (19690401
009)
200604 1 009)
11 BANJARAN

D
KIANGROKE Jl.Pangalengan Ds.Kiangroke
12 CANGKUANG NAGRAK Kmp.Singkur Ds.Jatisari
WASMANA, S.Sos, M.Si (19631107

D G
NENENG YETININGSIH
WIDASAPUTRA (19611010 198308 2

B
198902 1 001)
002

NANDAN SUHENDAN, SKM.


CIKALONG Jl.Raya Pangalengan Ds. Cikalong SAEPUDIN (19611218 198307 1 001)
(19630428 199403 1 003
13 CIMAUNG

B
Jl. Gunung Puntang Ds.
CAMPAKA MULYA
Campakamulya

A
Jl.Alun-alun Pangalengan Dr. LUCY PERMATASARI (19720113 MOCHAMAD YANI GRIHERLANA
PANGALENGAN DTP
Ds.Pangalengan 200604 2 006) (19670628 199104 1 001)

K
14 PANGALENGAN SUKAMANAH Kmp.Pintu Ds.Sukamanah

WARNASARI Ds. Warnasari

S
Dr. IRDA HASNITA, SM. (19660118
CICALENGKA DTP Jl.Raya Cicalengka no.321 CAHYOTO (19630903 198403 1 002)

E
200212 2 005)
15 CICALENGKA

SAWAHLEGA Ds. Nagrog Kec. Cicalengka

K
IWAN RAHMAWAN,SKM, M.M HENDI SYAFAAT (19670126 198903 1
16 NAGREG NAGREG Jl.Raya Nagreg KM 37
(19620710 198307 1 001) 005)

I N
H. DADAN WARDANA ,SKM IING HASANUDIN (19590909 198102
CIKANCUNG Jl.Cinangka Ds.Mandalasari
(19600702 198203 1 007) 1 003)
17 CIKANCUNG

D
CILULUK Jl.Raya Cijapati Ds.Ciluluk
RANCAEKEK DTP
Jl.Raya Rancaekek - Majalaya Ds. Drg. ENDANG NOOR FACHRIYAH,

D G
H. USEP SUPARWAN, S.KEP

B
Rancaekek Wetan MH.Kes (19640116 199203 2 003) (19620118 198501 1 003)

18 RANCAEKEK LINGGAR Jl.Raya Garut Ds.Linggar

B
Jl. Raya Cicalengka Ds. Nanjung
NANJUNGMEKAR
Mekar

A
Jl.Stasiun n0.1 Ds. Majalaya, ATANG SUPARTA (19641005 198803 1
MAJALAYA BARU Dr. RINI IKIVIAWATI (140367794)
40382 011)

K
19 MAJALAYA CIKARO Jl.Talun Ds.Majakerta

WANGISAGARA Jl.Raya Pacet Ds.Wangisagara

S
Dr. TATUN NURFIATUN (19730316 A JUAINI MUKTI,AMG (19690221
SOLOKAN JERUK Ds.Solokanjeruk RT.1/RW.III

E
200501 2 010) 199403 1 004)
20 SOLOKAN JERUK

PADAMUKTI Jl.Panyadap Ds.Solokanjeruk

K
Jl.Raya Oma Anggawisata Ds. Ibun ODANG ROHMAT,S.Kep. (19650203 ASEP YUSTIAWAN (19630922 198312
IBUN
40384 199703 1 002) 1 001)

N
21 IBUN

I
SUDI Ds.Sudi, 40384

D
Dr. DITA DJUMARYA (19691212 H. ASEP ABDUL HARIS,SKM, MMKes
PASEH Jl.Cipaku no.94
200212 1 006) (19700621 199603 1 003)
22 PASEH
22 PASEH

CIPEDES Ds.Cipedes

D G
B
A B
K
E S
N K
D I
CIPARAY DTP Jl. Raya Lasur no.819
Dr. RIKMASARI (19700411 200501 2

D G
ELI MARLINA, AMG (19660210

B
009 198710 2 001)

23 CIPARAY PAKUTANDANG Ds.Pakutandang, 40381

B
SUMBER SARI Ds.Sumbersari

A
Dr. ELVIN ROSMAIDA SIBARANI ROMDONA SASTRA PERMANA, Spd.
BALE ENDAH Jl.Kiastramanggala Ds. Baleendah
(19670922 200212 2 003) (19670920 199003 1 004)

K
24 BALEENDAH RANCAMANYAR Ds.Rancamanyar

JELEKONG Jl.Raya Ciparay Ds.Jelekong

S
Hj. TETI MULYATI, SKM (19690417 DADAN DARYUMAN, SKM
PACET Jl.Cagak Ds.Maruyung

E
198903 2 004) (19660806 198901 1 002)
25 PACET

PANCA Desa Panca

K
H. WAHYU WAHIDIN, SKM ASEP JATNIKA (19650121 199103 1
KERTASARI Jl.Lebaksari Ds.Cibeureum
(19700509 199102 1 001) 004)

N
26 KERTASARI

I
SANTOSA Jl.Raya Santosa Ds.Santosa

D
Dr. PURWITASARI (19720819 200212 SAEPULOH, SKM (19690909 199503
SOREANG Ds.Pamekaran
2 006) 1 002)
27 SOREANG
27 SOREANG

SUKAJADI
Jl.Raya Ciwidey Ds.Sukajadi,

D G
B
40915

Dra. IYAM SITI SYAMSIYAH,APT SACA SUSWANA. S (19680227 198803


GAJAHMEKAR Kmp.Kopo RW.iV Ds.Gajahmekar
(19590509 199503 2 001) 1 002)
28 KUTAWARINGIN

B
KOPO Ds.Kopo

A
Jl.St.Cisondari Ds. Pasir Jambu, Dr. FEBYANA ROSARIANTO DEDENG KOSTAMAN SUHANDI
PASIRJAMBU
40792 (19680221 200212 1 004) (19620406 198502 1 001)
29 PASIRJAMBU

K
SUGIHMUKTI Ds.Sugihmukti

Dr. YUNIAR SRI MAULANI


CIWIDEY Jl.Babakan III Ds.Ciwidey, 40973 CAHAYA (19620717 198503 1 018)

S
(19710603 200212 2 006)
30 CIWIDEY

RAWABOGO Ds. Rawabogo

E
Jl.Rancabali Situpatenggang Ds. MOH RACHMAT SYAH NASUTION JAJANG JATNIKA (19670224 200701 1
31 RANCABALI RANCABALI

K
Patengan ,SKM (19620521 198308 1 001) 015)

I N
D
Lampiran 2
TAR KEPALA UPTD DAN KEPALA PUSKESMAS

D G
B
PER JANUARI 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

B
FUNGSIONAL
Ka Puskesmas

A
dr. Hj.Resmiati (19631026
199003 2 003)

K
dr. MUTIA NURHAYATI

Dr. KRISTINA DWIASTUTI


(19721217 200604 2 001)

S
dr. FIFIN RASPIANI

E
Drg. REGINA DIAH RETNAR-
TI KUNCOROWULAN

K
(19590418 199203 2 003)

dr. LIDYA TAMPUBOLON

I N
drg. LITA RATNA ROSITA
NINGRUM

D
dr. TETI TRIDARTI KUDRAT
Dr. MAYA INDIATI (19681026

D G
B
200003 2 003)

A B
K
E S
N K
D I
dr. YENI WIDIA ANITA

D G
B
Dr. LANASARI (19610215
198903 2 004)

B
dr. ANI SETIASIH

A
Dr. MOCHAMAD HADIJONO
(19690529 200212 1 002)

K
dr. IRA HERMINA
HANDAYANI

Dr. RINA FAIZA FITRIANA

S
(19701202 200212 2 005)

Dr. WIJI HARTONO (19730512

E
201001 1 012

dr. BARA INDRAPRAHASTA

K
WARTONO

dr. FERRY NURHAYATI

IN
dr. RINA AGUSTINA

D
Bd. Yeni Rusyani (19671109
198703 2 003)
dr. PENIA ARIESTIA

D G
B
WARDHANI A

drg. NOVITA UTAMI S

B
dr. FIFIT SYAFITRI

A
dr. ASEP PERMANA

K
KUSWARA (19680929 198903
1 006)

ETI ROSMALIA (19690728

S
198912 2 001)

drg. NURTIANA

KE Dr. ROSMAYATI (140362354)

H. DEDEN ACHMAD
HIDAYAT, SKM

IN
dr. MELDA SIMAMORA

D
GUN GUN WIGUNA, SKM
(19720122 199303 1 001)
dr. IYOS ROSMAWATI

D G
B
Drg. NYI RADEN ANI
MULYANI (19620615 199402 2
002)

B
Dr. Hj. NUNUNG HAPIDAH
(19610509 198911 2 001)

A
dr. RINA AYU EKASARI

K
Dr. DEDI RUDI KOMARA
(19750515 200501 1 010)

Drg. MIA PUSPITAWATI

S
(19750107 200501 2 005)

Dr. MARIAM JAMILAH

E
(19790616 200904 2 008

dr. Hj. YANTI FADILAH

K
dr. YAN ELFI

IN
Yunus U Rusyana SKM
(19640624 198703 1 005)

D
drg. WULANDARI
DEDEH HELPIRONI (19670615

D G
B
198803 2 010)

A B
K
E S
N K
D I
Hj. TRI JENI FITRIANI

D G
B
Drg. ITALIA NURFITRI
(19750323 200604 2 002)

B
Dr. ARRYSSATUL
MUTAQIYAH (19780331
200604 2 008)

A
drg DIAH ASWATI
TJAHJANINGSIH, MM

K
Dr. KARTIKA SARI (19680217
200701 2 009)

dr. ETIK JUHETI SIHWARINI

E Sdr. NINA NURJANAH

ADE SAPARI (19620712

K
198703 1 008)

Hj. NENI TOHAENI,Am.Keb

IN
USEP WAHYUDIN (19630608
198401 1 001)

D
drg. ROSSY ROSMARLISSA
Dr. REDY HANIDA

D G
B
(19720403 200701 1 015)

dr. AI HASANAH

B
Dr. REYMOND PANGIHUTAN
(19770714 201001 1 020)

A
HERMAN SETIAWAN, SKM

K
Dr. BARTOLOMEUS
TARIGANT (19670804 200212
1 003)

drg. YULI RACHMILA

S
Dr. SISKA VIATYSARI

E
(19690816 201001 2 003)

dr. FENY PRILINATI

N K
D I

Anda mungkin juga menyukai