Anda di halaman 1dari 143

BD

G
KA
B

LAPORAN TAHUNAN 2015

DI

NK

ES

EDISI TERBIT TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BD
G

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan karuniaNya, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2015 telah
terselesaikan.

Laporan Tahunan Dinas Kesehatan merupakan laporan hasil pelaksanaan kegiatan

program pembangunan kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015 baik yang

bersumber dana dari APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat/ Bantuan
Gubernur maupun APBN / Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan atau bantuan lainnya.
Program/ kegiatan dilaksanakan berdasarkan visi, misi dan program kerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung. Pencapaian kinerja dianalisis melalui pendekatan pencapaian

KA
B

indikator input (masukan), output (keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat) dan impact
(dampak).

Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk menilai hasil
pelaksanaan kegiatan pada Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten Bandung tahun 2015
serta dapat menjadi dasar bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan dan
pelaksanaan program pembangunan kesehatan dimasa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

Soreang, Mei 2016 Maret 2013.


KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG

TTD.

dr. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid


Pembina Utama Muda
NIP. 19580623 198711 1 001

DI

NK

ES

tersedianya data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Page i

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

DAFTAR ISI

BD
G

HALAMAN

KATA PENGANTAR
... i
DAFTAR ISI ..ii
DAFTAR TABEL ...vi
DAFTAR GRAFIK .vii
DAFTAR LAMPIRAN ..viii
PENDAHULUAN........

1.1
1.2

Latar Belakang ..........................


Maksud Dan Tujuan ..

1
3

BAB
II

GAMBARAN UMUM ...

2.1
2.2
2.3

Kondisi Geografi ...


Kondisi Demografi ....
Sumber Daya Kesehatan ....
2.3.1
Tenaga Kesehatan ..................................................
2.3.2
Sarana dan Prasarana Kesehatan ...............................................................

4
6
9
9
12

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

14

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ...


Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ......
Tujuan Pembangunan Kesehatan .....................................................................
Sasaran Strategis Pembangunan Kesehatan .......
Kebijakan Pembangunan Kesehatan ...
Strategi Pembangunan Kesehatan ..

14
15
16
16
17
17

BAB
IV

KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI..

19

ES

NK

BAB
III

KA
B

BAB
I

Kedudukan ......
Struktur Organisasi ..
Tugas Pokok ....
Fungsi ....

19
20
21
21

BAB
V

PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN

36

DI

4.1
4.2
4.3
4.4

5.1

Program Kesehatan ....


5.1.1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
.
5.1.2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ..............................
5.1.3
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur .
5.1.4
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ...........................................................................................

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

36
36
36
37
37

Page ii

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan .................................................


Program Upaya Kesehatan Masyarakat .
Program Pengawasan Obat dan Makanan .................................................
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat .......
Program Perbaikan Gizi Masyarakat ..
Program Pengembangan Lingkungan Sehat ...
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ...................
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ........
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin .......................................
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya ...................................
5.1.15
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan .
5.1.16
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ..................................
5.1.17
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak ..................
Indikator Kesehatan .
5.2.1
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) ...
5.2.2
Angka Kematian (Mortalitas) .....................................................................
5.2.3
Angka Kesakitan
5.2.4
Status Gizi

37
37
37
37
38
38
38
38
38

BAB
VI

PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2015 .................................

50

6.1
6.2

Pendapatan dan Pembiayaan Bersumber APBD Kabupaten Bandung Tahun 2015 .


Pembiayaan Bersumber Selain APBD Kabupaten Bandung .....................

50
51

BAB
VII

PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN ......................................................

54

7.1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran .....


7.1.1
Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat ..........
7.1.2
Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik ..........
7.1.3
Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor ...............
7.1.4
Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor .........
7.1.5
Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor .......
7.1.6
Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan ...............
7.1.7
Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ..
7.1.8
Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga ...........
7.1.9
Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman ........
7.1.10
Kegiatan Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah .
7.1.11
Kegiatan Penunjang perayaan hari-hari bersejarah ....................................
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur .
7.2.1
Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor ................................
7.2.2
Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional ........
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ..
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan .....................................................................................................................
7.4.1
Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD ............................................................................................
7.4.2
Kegiatan Penyusunan laporan keuangan semesteran .............
7.4.3
Kegiatan Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran ...
7.4.4
Kegiatan Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun .............................
7.4.5
Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan ........................
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan .........
7.5.1
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan ...

56
56
56
56
57
57
57
57
58
58
58
58
58
59
59
59

KA
B

NK

ES

5.2

BD
G

5.1.5
5.1.6
5.1.7
5.1.8
5.1.9
5.1.10
5.1.11
5.1.12
5.1.13
5.1.14

7.2

DI

7.3
7.4

7.5

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

39
39
39
39
39
39
41
46
47

59
60
60
60
60
61
62
63

Page iii

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11

7.12

BD
G

7.8
7.9
7.10

KA
B

7.7

7.12.1
7.12.2
7.12.3

65
65
66
66
67
67
68
68
69
70
71
71
73
73
73
74
74
75
75
76
76
77

Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan ................................


Kegiatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan .........
Kegiatan Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar standar pelayanan
kesehatan ......................................................................... 79
7.12.4
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan ............................................ 79
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ........................................................
80
7.13.1
Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak ........................................................
80
7.13.2
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin....................................................
81
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya .....................................................
81
7.14.1
Perencanaan Pengadaan Tanah ....................................................................
82
7.14.2
Pembangunan Puskesmas ..........................................................................
82
7.14.3
Pembangunan Puskesmas Berfungsi PONED .............................................. 82
7.14.4
Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas ...................................................
83
7.14.5
Pembangunan Poskesdes ...........................................................................
83
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ..
83
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ......................................................
84
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak .....................................
85

NK

7.13

63
63
64

77
78
78

ES

7.6

7.5.2
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan ..
7.5.3
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan Rumah Sakit ..
Program Upaya Kesehatan Masyarakat ..
7.6.1
Kegiatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan
jaringannya .
7.6.2
Kegiatan Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas dan Jaringannya ...................
7.6.3
Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat ..
7.6.4
Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban
bencana ..
7.6.5
Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan .........................
7.6.6
Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan ..............
Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi, Makanan dan Minuman .................
7.7.1
Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya ...
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat........................
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat ..
7.10.1
Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat ............................
7.10.2
Kegiatan Penyuluhan Pengembangan Lingkungan Sehat ..........................
7.10.3
Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan ................................
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ....................................
7.11.1
Kegiatan penyemprotan/ fogging focus DBD ............................................
7.11.2
Kegiatan pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging .....................
7.11.3
Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah .......................
7.11.4
Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ...
7.11.5
Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik ....................
7.11.6
Kegiatan peningkatan imunisasi .................................................................
7.11.7
Kegiatan peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan
wabah ......................................................................
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ..........

7.14

DI

7.15
7.16
7.17

BAB
VIII

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN ........................

87

A.

Pendapatan Asli Daerah ....

87

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Page iv

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Belanja ..
Belanja SKPD ...........................................................................................
Belanja Program .........................................................................................
8.2.1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ...................................................
8.2.2
Program Upaya Kesehatan Masyarakat .....................................................
8.2.3
Program Pengawasan Obat dan Makanan ..................................................
8.2.4
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ....................
8.2.5
Program Perbaikan Gizi Masyarakat ..........................................................
8.2.6
Program Pengembangan Lingkungan Sehat ..............................................
8.2.7
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ..................
8.2.8
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ..............................................
8.2.9
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin ......................................
8.2.10
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu dan Jaringannya .............................................................
8.2.11
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan ............................
8.2.12
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia ....................................
8.2.13
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak .................

87
88
89
89
90
91
93
94
96
97
99
101
101
102
103
103

DI

NK

ES

KA
B

BD
G

B.
8.1
8.2

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Page v

Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 2015

Halaman

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut


Kecamatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 .......................................

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Kabupaten


Bandung Tahun 2015 ................................................

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur


Kabupaten Bandung Tahun 2015 . ........................................................

Daftar Ketenagaan di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan


Kabupaten Bandung Tahun 2015 ...

10

Daftar Ketenagaan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


Tahun 2015 ...

10

Tabel 2.6

Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015 ...

12

Tabel 2.7

Jumlah Sarana UKBM Kabupaten Bandung Tahun 2015 ...

13

Tabel 5.1

Usia Harapan Hidup (E0) (UHH) Di Kabupaten Bandung


Tahun 2010-2015 .................................................................................

40

Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 ......

43

Tabel 2.2

Tabel 2.3

Tabel 2.4

Tabel 2.5

ES

Tabel 5.2

KA
B

Tabel 2.1

BD
G

DAFTAR TABEL

Tabel 5.3

Tabel 5.4

45

Status Gizi balita Berdasarkan BB/U Di Kabupaten Bandung Tahun


2011-2015 .

47

Status Gizi Balita Berdasarkan PB/TB/U Di Kabupaten Bandung


Tahun 2010-2015 ..

48

Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB Di Kabupaten Bandung Tahun


2010-2015 .........................................................

48

Alokasi Dan Realisasi Anggaran Kabupaten Dinas Kesehatan


Kabupaten Bandung Tahun 2015 ..

50

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Dinas Kesehatan


Kabupaten Bandung Tahun 2015 ..

51

Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 yang bersumber dari


Dana Luar APBD Kabupaten Bandung ........................................

52

Indikator SPM Cakupan (%) Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 ..

54

NK

Tabel 5.5

Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas Di


Kabupaten Bandung Tahun 2011 2015...

Tabel 5.6

Tabel 6.1

DI

Tabel 6.2

Tabel 6.3

Tabel 7.1

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Page vi

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Grafik 5.1

Grafik 5.2

Halaman

Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa


Barat Tahun 2010 2015 .................................................

41

Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung dibandingkan dengan


Angka Kematian Bayi Jawa Barat Tahun 2010 2015..

43

Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung Tahun 2009-2015 .............

45

DI

NK

ES

KA
B

Grafik 5.3

BD
G

DAFTAR GRAFIK

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Page vii

BD
G

Laporan Tahunan Tahun 2014 Edisi Terbit Tahun 2015

Daftar Jumlah Ketenagaan di 31 Kecamatan Wilayah Kerja Dinas


Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015

Lampiran 2

Daftar Kepala UPTD dan Kepala Puskesmas per Januari 2016 Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung

Lampiran 3

Realisasi Anggaran Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


Tahun 2015

DI

NK

ES

KA
B

Lampiran 1

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Page viii

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB I

1.1

BD
G

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung dibawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia
adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan

KA
B

setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan


Kabupaten/Kota dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan
tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada pencapaian
Millenium Developments Goals (MDGs).

Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima) diantaranya merupakan


bidang kesehatan, yakni terdiri dari pemberantasan kemiskinan dan kelaparan (Tujuan

ES

1), menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4), meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan
5), Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikan
lingkungan hidup (Tujuan 7).

Millennium Development Goals (MDGs) merupakan Komitmen Negara terhadap

NK

rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global yang merupakan
suatu kesepakatan dan kemitraan global untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
ditunjukkan oleh paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu dan target terukur.
Komitmen Indonesia mencapai MDGs adalah komitmen meningkatkan kesejahteraan

DI

rakyat Indonesia (Diformulasikan di UN Milennium Summit, New York September,


2000).

Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang

Program Pembangunan yang berkeadilan, dimana perlunya disusun Rencana Aksi


Daerah Tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 yang memuat arah kebijakan dan strategi

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

percepatan pencapaian terkait program program pencapaian tujuan pembangunan


Millenium Development Goals (MDGs).

BD
G

Indikator kinerja upaya pencapaian target MDGs merupakan indikator proses dari
setiap langkah program percepatan pencapaian target MDGs secara lintas sektor yang
dilakukan oleh instansi-instansi. Dengan demikian diharapkan terjadi sinkronisasi dan
sinergi untuk mencapai sasaran pokok.

Indikator dipergunakan sebagai tolok untuk menilai kemajuan, keseluruhan kinerja


dan dampak program percepatan pencapaian target MDGs. Indikator merupakan kunci
sistim pemantauan dan evaluasi sehingga indikator-indikator kinerja yang ada harus

KA
B

dapat diverifikasi secara obyektif.

Salah satu alat transformasi data yang merupakan bagian dari proses pemantauan
dan evaluasi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah Laporan
Tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada
pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

ES

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat yang setinggi- tingginya.
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi
indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat.

NK

Dalam penyajiannya diusahakan untuk menampilkan berbagai data dan informasi


yang menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan yakni Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

DI

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis.
Pembangunan

kesehatan

diselenggarakan

dengan

berdasarkan

pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut
usia (lansia), dan keluarga miskin.

BD
G

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Penyediaan obat


dan perbekalan, 2) Upaya kesehatan masyarakat, 3) Pengawasan obat dan makanan, 4)
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, 5) Perbaikan gizi masyarakat, 6)
Pengembangan lingkungan sehat, 7) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,
8) Standarisasi pelayanan kesehatan, 9) Pelayanan kesehatan penduduk miskin, 10)
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya, 11) Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, 12)

KA
B

Peningkatan pelayanan kesehatan lansia, dan 13) Peningkatan keselamatan ibu


melahirkan dan anak. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada

1.2

ES

peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.

Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan informasi tentang


hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bandung

NK

khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selama tahun 2015. Laporan Tahunan
Dinas Kesehatan ini disusun dari data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-

DI

masing bidang dan bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB II

2.1

BD
G

GAMBARAN UMUM

Kondisi Geografi

Kabupaten Bandung merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat,


dengan luas 176.793 Ha atau 1.767,93 Km2. Secara geografis, Kabupaten Bandung
mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis, baik dipandang dari segi
pembangunan ekonomi, pembangunan fisik prasarana maupun dari segi komunikasi dan
perhubungan. Kabupaten Bandung terletak di dataran tinggi pada garis 60,41 70,19

KA
B

dan 1070,22 1080,5 Bujur Timur, dan pada ketinggian antara 500 meter sampai
dengan 1.812 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara antara 12-28
Celcius dan batas-batas wilayah sebagai berikut :
sebelah Utara

: Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten

Sumedang

: Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut

sebelah Selatan

: Kabupaten Garut dan kabupaten Cianjur

ES

sebelah Timur

: Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur

sebelah Tengah

: Kota Bandung dan Kota Cimahi

DI

NK

sebelah Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

KA
B

BD
G

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Bandung

ES

TABEL 2.1
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN
PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015

KECAMATAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

CILEUNYI
CIMENYAN
CILENGKRANG
BOJONGSOANG
MARGAHAYU
MARGAASIH
KATAPANG
DAYEUHKOLOT
BANJARAN
PAMEUNGPEUK
PANGALENGAN
ARJASARI
CIMAUNG
CICALENGKA
NAGREG

DI

NK

NO

LUAS
KEPADATAN
JUMLAH
WILAYAH
PENDUDUK
PENDUDUK
(km)
per km
31,58
184.566
5.844
53,08
101.342
1.909
30,12
45.985
1.527
27,81
95.490
3.434
10,54
110.402
10.475
18,34
177.825
9.696
15,72
110.881
7.053
11,03
101.732
9.223
42,92
148.708
3.465
14,62
74.360
5.086
195,41
154.054
788
64,98
101.117
1.556
55
82.172
1.494
35,99
116.869
3.247
49,3
61.931
1.256

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

CIKANCUNG
RANCAEKEK
CIPARAY
PACET
KERTASARI
BALE ENDAH
MAJALAYA
SOLOKAN JERUK
PASEH
IBUN
SOREANG
KUTAWARINGIN
PASIRJAMBU
CIWIDEY
RANCABALI
CANGKUANG

BD
G

KECAMATAN

KA
B

NO

LUAS
KEPADATAN
JUMLAH
WILAYAH
PENDUDUK
PENDUDUK
(km)
per km
40,14
87.886
2.189
45,25
186.526
4.122
46,18
174.356
3.776
91,94
118.474
1.289
150,27
79.890
532
41,56
232.499
5.594
25,36
150.843
5.948
24,01
82.995
3.457
51,03
123.678
2.424
54,57
83.702
1.534
25,51
109.685
4.300
47,3
92.883
1.977
239,58
82.910
388
48,47
57.534
1.711
148,37
69.679
388
24,61
93.495
2.831

JUMLAH (KAB/KOTA)

1.762,38

3.494.469

1.983

(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung


2015-Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)

2.2

KONDISI DEMOGRAFI

ES

Kabupaten Bandung merupakan percontohan Otonomi Daerah dan merupakan


daerah penyangga Jawa Barat yang berkembang cukup pesat. Selain berdampak pada
peningkatan pertumbuhan ekonomi juga munculnya masalah kependudukan, dimana
terjadi peningkatan jumlah penduduk yang besar, penyebaran penduduk yang tidak

NK

merata serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.


Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Bandung,

jumlah penduduk Kabupaten Bandung Tahun 2015 sebesar

3.494.469 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan

DI

Rancaekek yakni sebesar 186.526 jiwa (5,33%), Kecamatan Cileunyi sebesar 184.566
jiwa (5,28%) kemudian diikuti oleh Kecamatan Margaasih sebesar 177.825 jiwa
(5,09%). Sementara itu Nagreg, Ciwidey dan Cilengkrang adalah tiga Kecamatan yang
jumlah penduduknya paling rendah yaitu secara berurutan 61.931 jiwa (1,78%), 57.534
jiwa (1,64%) dan 45.985 jiwa (1,31%).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Luas wilayah Kabupaten Bandung sekitar 1.762,38 Km2, yang didiami oleh
3.494.469 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bandung adalah

BD
G

1.983 jiwa per Km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya
adalah Kecamatan Rancaekek yakni sebanyak 4.122 orang per Km2, sedangkan yang
paling rendah adalah Kecamatan Cilengkrang yakni sebanyak 1.527 orang per Km2.

Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memiliki


daerah wilayah kerja yang terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, 10 kelurahan, 4.125 RW
dan 16.713 RT dengan luas wilayah kerja mencapai 1.762,38 Km2.

Sedangkan sex ratio penduduk Kabupaten Bandung sebesar 103,07%, artinya

KA
B

jumlah penduduk laki-laki 3.07% lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk


perempuan. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung per tahun
selama 2013-2014 sebesar 1,58%. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Baleendah
adalah yang tertinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Bandung yakni
sebesar 7.26%, sedangkan yang terendah di Kecamatan Rancabali yakni sebesar 1.44%.

ES

TABEL 2.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
Laki - laki

Laki - laki +
Perempuan

Kecamatan

NK

No

Perempuan

Rasio
Jenis
Kelamin
(L/P)

CILEUNYI

94,266

51.1

90,300

48,9

184,566

1.04

CIMENYAN

51,812

51.1

49,530

48.9

101,342

1.05

CILENGKRANG

23.429

50.9

22,556

49.1

45,985

1.04

BOJONGSOANG

48,550

50.8

46,940

49.2

95,490

1.03

DI

MARGAHAYU

55,841

50.6

54,561

49.4

110,402

1.02

MARGAASIH

91,788

51.6

86,037

48.4

177,825

1.07

KATAPANG

56,670

51.1

54,211

48.9

110,881

1.05

DAYEUHKOLOT

51,784

50.9

49,948

49.1

101,732

1.04

BANJARAN

75,828

51.0

72,880

49.0

148,708

1.04

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Laki - laki
No

Laki - laki +
Perempuan

Perempuan

Kecamatan

48.8

74,360

76,093

49.4

154,054

1.02

49,700

49.2

101,117

1.03

40,291

49.0

82,172

1.04

57,541

49.2

116,869

1.03

30,015

48.5

61,931

1.06

42,750

48.6

87,886

1.06

91,951

49.3

186,526

1.03

50.9

85,663

49.1

174,356

1.04

61,426

51.8

57,048

48.2

118,474

1.08

40,624

50.8

39,266

49.2

79,890

1.03

118,680

51.0

113,819

49.0

232,499

1.04

77,351

51.3

73,492

48.7

150,843

1.05

SOLOKAN JERUK

42,313

51.0

40,682

49.0

82,995

1.04

24

PASEH

63,498

51.3

60,180

48.7

123,678

1.06

25

IBUN

42,749

51.1

40,953

48.9

83,702

1.04

26

SOREANG

55,931

51.0

53,754

49.0

109,685

1.04

27

KUTAWARINGIN

47,831

51.2

45,664

48.8

93,495

1.05

28

PASIRJAMBU

47,324

51.0

45,559

49.0

92,883

1.04

29

CIWIDEY

42,552

51.3

40,358

48.7

82,910

1.05

30

RANCABALI

29,243

50.8

28,291

49.2

57,534

1.03

31

CANGKUANG

35,414

50.8

34,265

49.2

69,679

1.03

1.783.850

51,0

1.710.619

49,0

3.494.469

1.04

PAMEUNGPEUK

38,039

51.2

11

PANGALENGAN

77,961

50.6

12

ARJASARI

51,417

50.8

13

CIMAUNG

41,881

51.0

14

CICALENGKA

59,328

50.8

15

NAGREG

31,916

51.5

16

CIKANCUNG

45,136

51.4

17

RANCAEKEK

94,575

50.7

18

CIPARAY

88,693

19

PACET

20

KERTASARI

21

BALE ENDAH

22

MAJALAYA

23

ES

NK

Kab. Bandung

KA
B

10

BD
G
36,321

Rasio
Jenis
Kelamin
(L/P)
1.05

(Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Bandung 2015Disdukcasip Kab. Bandung per- 31 Desember 2015)

DI

TABEL 2.3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK
UMUR KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

No
1
2
3
4

Kecamatan

CILEUNYI
CIMENYAN
CILENGKRANG
BOJONGSOANG

< 14 Thn
44,994
27,123
12,447
28,353

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Kelompok Umur
15-64 Thn
132,552
69,924
31,794
64,186

> 65 Thn
23,197
4,295
1,744
2,951

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

MARGAHAYU
MARGAASIH
KATAPANG
DAYEUHKOLOT
BANJARAN
PAMEUNGPEUK
PANGALENGAN
ARJASARI
CIMAUNG
CICALENGKA
NAGREG
CIKANCUNG
RANCAEKEK
CIPARAY
PACET
KERTASARI
BALE ENDAH
MAJALAYA
SOLOKAN JERUK
PASEH
IBUN
SOREANG
KUTAWARINGIN
PASIRJAMBU
CIWIDEY
RANCABALI
CANGKUANG
KabBandung

Kelompok Umur
15-65 Thn
76,325
123,850
74,617
68,444
100,525
49,095
98,525
64,620
53,681
75,184
40,211
55,220
125,373
113,626
77,936
54,495
153,831
99,640
55,172
78,577
53,844
73,778
61,912
60,559
53,831
38,171
45,783
2,325,281

KA
B

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

< 14 Thn
29,577
47,687
32,460
29,532
41,596
22,571
48,071
32,400
24,431
37,154
19,289
29,551
53,313
53,943
35,772
21,614
71,358
45,572
24,706
40,592
26,334
31,456
28,077
28,080
24,882
16,887
21,522
1,031,344

> 65 Thn
4,500
6,288
3,804
3,756
6,587
2,694
7,456
4,097
4,060
4,531
2,431
3,115
7,840
6,787
4,766
3,781
7,310
5,631
3,117
4,509
3,542
4,451
3,506
4,244
4,197
2,476
2,374
154,021

BD
G

Kecamatan

2.3
2.3.1

ES

(Sumber : BKBPP Kabupaten Bandung,Tahun 2015)

SUMBER DAYA KESEHATAN


TENAGA KESEHATAN

Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)

NK

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang mempunyai tugas pokok


merumuskan kebijaksanaan

teknis dan operasional kegiatan di bidang pelayanan

kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, penanggulangan penyakit dan penyehatan


lingkungan, fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat, pengawasan dan

DI

pengendalian kesehatan serta melaksanakan ketatausahaan dinas.


Tenaga kesehatan yang terdaftar di sarana kesehatan pemerintah (Dinas

Kesehatan dan Puskesmas).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BD
G

TABEL 2.4
DAFTAR KETENAGAAN DI PUSKESMAS
WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
PTT

NO

PROFESI

PNS/
CPNS

Kab.

Provinsi
6 Org

Dokter Umum

95 Org

39 Org

Dokter Gigi

45 Org

23 Org

Kesehatan Masyarakat

4 Org

Perawat

236 Org

Perawat Gigi

57 Org

Bidan

355 Org

50 Org

Sanitarian

Tenaga Kefarmasian

Pranata Lab/ ATLM

10

Nutrisionis/ Gizi

11

Non Medis

12

BLUD/
Sukwan

JUMLAH
140 Org
68 Org
4 Org

8 Org

244 Org
57 Org

115
Org

KA
B

Pusat

520 Org

37 Org

25 Org

47 Org

47 Org

60 Org

60 Org

Administrasi/ Akuntansi

61 Org

JUMLAH :

1.064
Org

112
Org

ES

42 Org

3 Org

45 Org

4 Org

21 Org

115
Org

31 Org

68 Org

31 Org

60 Org

31 Org

92 Org

93 Org

1.405 Org

(Sumber: Subag. Umpeg Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

NK

TABEL 2.5
DAFTAR KETENAGAAN
DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
TENAGA KESEHATAN

NO

(DILIHAT DARI TK. PENDIDIKAN)

JUMLAH TENAGA
PNS

NON-PNS

Fakultas Kedokteran (FK)

2 Orang

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)

1 Orang

S2

11 Orang

Sarjana Keperawatan Ners

1 Orang

DI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

10

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

(DILIHAT DARI TK. PENDIDIKAN)

NON-PNS

0 Orang

26 Orang

15 Orang

5 Orang

4 Orang

3 Orang

1 Orang

1 Orang

2 Orang

2 Orang

2 Orang

1 Orang

0 Orang

10 Orang

1 Orang

0 Orang

11 Orang

1 Orang

5 Orang

AKZI

1 Orang

AMAK

1 Orang

AMG

0 Orang

D3

1 Orang

1 Orang

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

S1

SAA

SAB

10

Akuntansi

11

Apoteker

12

Bidan

13

Rekam Medik

14

AAK

15

AKBID

16

AKFAR

17

AKG

18

AKL

19

AKPER

22

NK

23

ES

21

KA
B

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

BD
G

PNS

20

JUMLAH TENAGA

TENAGA KESEHATAN

NO

SPAG

0 Orang

25

SPK

1 Orang

26

SPPH

2 Orang

27

SMA/SLTA/STM/SMK

15 Orang

8 Orang

3 Orang

1 Orang

120 Orang

19 Orang

DI

24

28

SMP

29

SD
JUMLAH TENAGA

(Sumber: DUK 2015 per Desember 2015 Subag. Umpeg Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

11

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN


Puskesmas dan jaringannya

BD
G

2.3.2

merupakan

sarana penyelenggara pelayanan

kesehatan dasar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin


banyak jumlah ketersediaannya maka semakin memudahkan masyarakat dalam
menjangkau pelayanan kesehatan. Sementara itu Balai Pengobatan, Rumah Bersalin,
praktek dokter/dokter gigi, praktek bidan dan apotek serta toko obat merupakan sarana
pelayanan kesehatan swasta yang juga memberikan pelayanan kesehatan dasar pada

KA
B

masyarakat.

TABEL 2.6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015
NO

JENIS SARANA KESEHATAN

JUMLAH

RS Pemerintah ( RSUD )

3 Buah

RS Provinsi (Al-Ihsan)

1 Buah

RS Swasta (AMC dan Bina Sehat )

2 Buah

Puskesmas Tanpa Perawatan

57 Buah

Puskesmas Dengan Perawatan

5 Buah

Puskesmas Mampu PONED

15 Buah

RSUD PONEK

3 Buah

Rumah Bersalin

14 Buah

Puskesmas Keliling

270 Buah

10

Puskesmas Pembantu

78 Buah

11

Laboratorium Kesehatan

1 Buah

12

Laboratorium Swasta

15 Buah

13

Balai Pengobatan

131 Buah

14

Praktek dokter/spesialis

15

Praktek dokter gigi/spesialis

51/5

16

Praktek bidan Mandiri

235

17

Praktek Pengobatan Tradisional

18

Klinik Pratama

56

19

Klinik Utama

DI

NK

ES

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

265/55

36 Buah

12

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Apotek

370

21

Pedagang Eceran Obat/ Toko Obat

189

22

Klinik kecantikan

13

BD
G

20

(Sumber: Seksi Penunjang Pelayanan dan Seksi Wasdal Farmamin Dinkes


Kabupaten Bandung

Tahun 2015)

Walaupun sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Bandung tercatat cukup


banyak tidak berarti dapat menggambarkan bahwa semua daerah di wilayah kerja
Kabupaten Bandung telah mendapatkan pelayanan kesehatan secara merata. Hal ini

KA
B

disebabkan masih ada beberapa daerah yang karena letak geografisnya sulit menjangkau
pelayanan kesehatan yang memadai.

TABEL 2.7
JUMLAH SARANA UKBM KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2015
NO

2
3
4

SUMBER DATA

4198 Buah

BPMPD Kab. Bandung

127/ 7 Buah

Seksi Penunjang Pelayanan

Posbindu

46 Buah

Seksi Kesga

Puskesmas Santun Lansia

3 Buah

Seksi Kesga

Poskestren

24 Buah

Seksi Kemitraan

Posyandu
Poskesdes/ Polindes

NK

JUMLAH

ES

JENIS SARANA
KESEHATAN

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

DI

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh


pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
UKBM lainnya yang mempunyai peran penting dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan antara lain Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bertujuan untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

13

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak; Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
yang berfungsi sebagai tempat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan

DI

NK

ES

KA
B

BD
G

musyawarah masyarakat desa dalam bidang kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

14

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB III

3.1

BD
G

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

VISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Dalam mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang


yang ada di Kabupaten Bandung serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada tahun 2012 2016
yang hendak dicapai dalam tahapan kelima Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Bandung yaitu :

KA
B

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Sehat Mandiri


Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional,
maupun global.

Penjabaran makna dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tersebut adalah

ES

sebagai berikut :

adalah Penduduk /masyarakat yang bermukim dan


tinggal di wilayah Kabupaten Bandung dan
memiliki

Kartu

Tanda

Penduduk

(KTP)

Kabupaten Bandung

NK

Masyarakat Kabupaten Bandung :

Sehat :

adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang merupakan
aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan.

Mandiri :

adalah sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang mampu

DI

memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan


kemampuan dan kekuatan sendiri, dalam bidang kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

14

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3.2

MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG


Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan

BD
G

tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai


masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dalam rangka pencapaian Visi


Kabupaten Bandung ditetapkan dalam 5 (lima) Misi.

1. Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.

2. Menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan lingkungan tempat beraktivitas.


3. Menanggulangi penyakit menular dan tidak menular.

KA
B

4. Menyehatkan keluarga dan memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan.


5. Melaksanakan Pengawasan sediaan Farmasi dam Makanan
Dalam rangka mewujudkan ke 5 (lima) misi tersebut, didasarkan pada nilai-nilai
agama dan budaya daerah, dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan dalam pelayanan
publik, sebagai berikut:
1.

Melayani :

2.

ES

Berkomitmen untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.


Integritas :

Menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.


3.

Kebersamaan, Keterbukaan, Saling Menghormati, dan Saling Menghargai :

NK

Kebersamaan, keterbukaan, saling menghormati, dan saling menghargai adalah


kunci untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif.

4.

Kualitas yang Tinggi :


Berupaya mencapai visi dengan memberikan pelayanan terbaik

yang

DI

mencerminkan komitmen kami pada kualitas yang tinggi.

5.

Innovasi :
Berupaya mencari cara baru untuk mencapai hasil yang memuaskan masyarakat
dalam menyelesaikan misi kami.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

15

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3.3

TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

BD
G

didasarkan pada isu-isu dan Analisis Strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu,
perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Kesehatan untuk
mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis
dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

berikut ;

KA
B

Adapun tujuan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah sebagai

1. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;


2. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan bagi masyarakat
Kabupaten Bandung;

3. Meningkatnya pengelolaan data dan informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi


dalam fasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan;

ES

4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat ;

5. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular;


6. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, bayi, balita, anak SD dan
lanjut usia;

NK

7. Meningkatnya status gizi masyarakat ;


8. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan;
9. Meningkatnya kualitas pengelolaan obat; dan

DI

10. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan .

3.4

SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN


Sasaran Stategis pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan adalah :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

16

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

1.

Meningkatnya fungsi sarana pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga


kesehatan terhadap pelayanan kesehatan;
Mengendalikan penyakit berbasis lingkungan;

3.

Menurunnya angka kesakitan penyakit menular;

4.

Meningkatnya status gizi dan kesehatan keluarga dalam masyarakat;

5.

Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan;

6.

Meningkatnya kualitas farmasi, makanan dan minuman yang memenuhi syarat

BD
G

2.

kesehatan.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

KA
B

3.5

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka
ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara
lain :

1. Peningkatan Akses & Kualitas Pelayanan Kesehatan


2. Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan

ES

3. Penanggulangan & Pengendalian Penyakit Menular / Tidak Menular


4. Peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak
5. Peningkatan Status Gizi Masyarakat
6. Peningkatan Kualitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NK

7. Peningkatan Pengawasan Obat / Farmasi dan Makanan Minuman

3.6

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN


Pembangunan dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada dasarnya bermuara pada

DI

peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari 3 komponen
yaitu: kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat. Khusus untuk bidang kesehatan
tantangan yang dihadapi kedepan sangat berat seiring dinamika perubahan pola hidup.
Fenomena yang menarik adalah timbulnya pola penyakit degeneratif yang kian
meningkat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

17

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Sebagai Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) di Pemerintah Kabupaten


Bandung, Dinas Kesehatan sangat berperan penting dalam menyelenggarakan kegiatan

BD
G

pembangunan kesehatan dilakukan secara koordinasi dan terintegrasi dengan bidang


yang lain yang mempunyai peran dan fungsi yang sama. Sehingga diharapkan mampu
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang masyarakat yang optimal sebagai amanat
tujuan pembangunan kesehatan.
Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Kabupaten BandungTahun 2012-2016

ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi
seluruh pemangku kepentingan baik bagi pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat

berkesinambungan.

KA
B

dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 2012-2016, berorientasi


pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di
Kabupaten Bandung dalam

bidang kesehatan, guna menyiapkan kemandirian

masyarakat sehat Kabupaten Bandung.

ES

Kemampuan untuk hidup sehat dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat


akan terus didorong. Kebijakan kesehatan daerah diarahkan untuk mencapai masyarakat
yang mandiri sejahtera dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core
business) berdasarkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sarana

NK

pelayanan kesehatan yang ditunjang oleh peningkatan sumber daya manusia kesehatan.
Isu strategis mengenai permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting

aktual atau yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 (lima) tahun sebelumnya serta
memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, akan

DI

diatasi secara bertahap.


Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan

tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai


masyarakat Kabupaten Bandung yang mandiri, dinamis dan sehat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

18

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB IV

BD
G

KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung merupakan Dinas Otonomi Daerah yang


secara struktur sepenuhnya berada dalam kewenangan pemerintahan Daerah, sedangkan
hubungan dengan Dinas Kesehatan Propinsi adalah merupakan hubungan kerja
fungsional, sehingga tugas-tugas bantuan (dekonsentrasi) di bidang kesehatan di tingkat
Kabupaten dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Maksud dan tujuan pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,

2007 yaitu :

KA
B

sebagaimana tercantum dalam peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 20 Tahun

1. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan bidang Kesehatan yang telah


dilaksanakan di Kabupaten Bandung, telah dibentuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung.

2. Bahwa agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat melaksanakan tugasnya

ES

secara berdaya guna dan berhasil guna dipandang perlu untuk menetapkan susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Kesehatan

NK

Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :

4.1

KEDUDUKAN

DI

a. Dinas daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
tanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

19

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

4.2

STRUKTUR ORGANISASI
Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah ditetapkan dengan

Kesehatan Kabupaten Bandung terdiri atas :


1. Pimpinan, adalah Kepala Dinas
2. Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris
3. Pelaksana adalah :
a. Sekretariat, membawahkan :
Subbag Umum dan Kepegawaian

BD
G

Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008. Adapun unsur Organisasi Dinas

KA
B

Subbag Keuangan

Subbag Penyusunan Program

b. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :


Sie Pelayanan Kesehatan Dasar

Sie Pelayanan Kesehatan Khusus

Sie Penunjang Pelayanan Kesehatan

ES

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan :

Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

Seksi Pemberantasan Penyakit

Seksi Penyehatan Lingkungan

NK

d. Bidang Bina Kesehatan masyarakat, membawahkan :

Seksi Kesehatan Keluarga

Seksi Gizi

Seksi Kemitraan dan Pembiayaan

DI

e. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan :

Seksi Pengawasan Pengendalian Farmamin

Seksi Sumber Daya Kesehatan

Seksi Penelitian dan Pengembangan Infokes

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

20

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah

g.

UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, dan

h.

UPTD Pelayanan Kesehatan, serta Kelompok Jabatan Fungsional.

BD
G

4.3

f.

TUGAS POKOK

Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan sistem kesehatan


Kabupaten dan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang
meliputi program, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit, pelayanan

4.4

KA
B

kesehatan, kesehatan keluarga, farmasi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas.

FUNGSI

a. Berdasarkan Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan sistem kesehatan kabupaten dan


pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang kesehatan yang meliputi
pelayanan kesehatan, penyehatan lingkungan dan penanggulangan penyakit,
kesehatan keluarga dan farmasi.

ES

Pelaksana pelayanan teknis administratif ketatausahaan.

b. Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan

NK

bidang sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur,


membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan

DI

kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas


otonomi dan tugas pembangunan di Bidang Kesehatan.

b. Dalam

melaksanakan

tugas

pokok

tersebut

Kepala

Dinas

Kesehatan

menyelenggarakan fungsi:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

21

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

BD
G

lingkup tugasnya;

pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

2. Sekretaris

a. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan


mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan

KA
B

yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan


kepegawaian serta pengelolaan keuangan.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi :

Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan


kesekretariatan;

Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan

ES

penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu;

Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas;

Penetapan

rumusan

kebijakan

pengelolaan

administrasi

umum

dan

kerumahtanggaan;

Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan

NK

serta hubungan masyarakat;


Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;

Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan

DI

pelaporan pelaksanaan tugas Dinas;

Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas


Dinas;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

22

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penetapan

rumusan

kebijakan

pengkoordinasian

penyusunan

dan

penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas;


Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;

Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Pelaksanaan

koordinasi/kerja

BD
G

sama

dan

kemitraan

dengan

unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan


kesekretariatan.

KA
B

c. Sekretariat, membawahkan:

1. Sub Bagian Penyusunan Program

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok


merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program
Dinas.

ES

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas

pelayanan

administrasi

umum

dan

kerumahtanggaan

serta

NK

administrasi kepegawaian.

3. Sub Bagian Keuangan


Kepala Subag Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan,

mengevaluasi

dan

melaporkan

pelaksanaan

tugas

DI

pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan


Dinas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

23

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Bidang Pelayanan Kesehatan


a. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin,

BD
G

mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan


pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan khusus dan penunjang kesehatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


menyelenggarakan fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan


kesehatan;

penetapan rumusan kebijakan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar,

KA
B

pelayanan kesehatan khusus dan penunjang pelayanan;

penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan;

penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah


perbatasan, terpencil, dan rawan;

penetapan rumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji;

pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan;

ES

evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesehatan;

pelaksanaan tuas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan

koordinasi/kerja

sama

dan

kemitraan

dengan

unit

NK

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan


kesehatan.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:


1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

DI

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan,


melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan
pelayanan kesehatan dasar.

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

24

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok merencanakan,

pelayanan kesehatan khusus.


3. Seksi Penunjang Pelayanan

BD
G

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan

Seksi Penunjang Pelayanan mempunyai tugas pokok merencanakan,


melaksanakan,

mengevaluasi

dan

melaporkan

pelaksanaan

tugas

pengembangan dan pengelolaan penunjang pelayanan kesehatan.

4. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

KA
B

a. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai


tugas pokok dan fungsi memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas-tugas di bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit serta penyehatan
lingkungan yang meliputi pengamatan dan pencegahan penyakit, pemberantasan
penyakit serta penyehatan lingkungan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan

ES

Penyehatan Lingkungan menyelenggaran fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pencegahan dan


pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan;

penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penyelidikan kejadian luar

NK

biasa;

penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan


penyakit tidak menular tertentu;

penyelenggaraan operasional pencegahan dan penanggualangan masalah

DI

kesehatan akibat bencana dan wabah;

penyelenggaraan pencegahan dan penganggulangan pencemaran lingkungan;

penyelenggaraan penyehatan lingkungan;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

25

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta


penyehatan lingkungan;
evaluasi pelaksanaan tugas pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
penyehatan lingkungan;

BD
G

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan

koordinas/kerja

sama

dan

kemitraan

dengan

unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pencegahan dan


pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan.

KA
B

c. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan:


1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit

Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit mempunyai tugas pokok


merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pengembangan pengamatan dan pencegahan penyakit.
2. Seksi Pemberantasan Penyakit

Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas pokok merencanakan,

ES

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan


dan pengembangan pemberantasan penyakit.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan


Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan,

NK

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan


dan pelayanan penyehatan lingkungan.

5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

DI

a. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin,


mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang fasilitasi dan
pembinaan kesehatan masyarakat yang meliputi kesehatan keluarga, pelayanan
gizi serta pengembangan kemitraan dan pembiayaan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

26

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Bina Kesehatan

BD
G

Masyarakat menyelenggaran fungsi:


penetapan penyusunan rencana dan program kerja fasilitasi dan pembinaan
kesehatan masyarakat;

penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga yang meliputi kesehatan ibu,


neonatal, bayi, balita, anak, kesehatan reproduksi, upaya kesehatan sekolah
dan kesehatan usia lanjut;

penyelenggaraan survailans dan penanggulangan gizi buruk;

penyelenggaraan perbaikan gizi keluarga dan integritas program gizi;

penyelenggaraan promosi kesehatan;

penyelenggaraan pengkajian potensi dan permasalahan dalam pengembangan

KA
B

JPKM yang meliputi pengembangan badan penyelenggara, kepesertaan,


Bapim dan penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan serta pembiayaan
kesehatan;

penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian bapel JPKM;

penyelenggaraan pengembangan pola kemitraan pelayanan kesehatan yang

ES

meliputi pengembangan pesan kesehatan, sarana dan metoda penyuluhan


serta upaya memotivasi petugas kesehatan;
penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal;

penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional;

pelaporan pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat;

evaluasi pelaksanaan tugas fasilitasi dan pembinaan kesehatan masyarakat

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan

DI

NK

koordinasi/kerja

sama

dan

kemitraan

dengan

unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang fasilitasi dan pembinaan


kesehatan masyarakat.

c. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahkan:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

27

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

1. Seksi Kesehatan Keluarga


Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan,

kesehatan keluarga.
2. Seksi Gizi
Seksi

Gizi mempunyai

mengevaluasi

dan

tugas

melaporkan

pengembangan pelayanan gizi.

BD
G

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan

pokok

merencanakan,

pelaksanaan

tugas

melaksanakan,

peningkatan

dan

3. Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan

KA
B

Seksi Kemitraan dan Pembiayaan Kesehatan mempunyai tugas pokok


merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas pengembangan kemitraan pelayanan kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.

6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

ES

a. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan mempunyai tugas pokok


memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang
peningkatan pengawasan dan pengendalian kesehatan yang meliputi pengawasan
dan pengendalian farmasi dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan

NK

serta penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan.


b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Kesehatan mempunyai fungsi :

Penetapan penyusunan rencana dan program kerja peningkatan pengawasan

DI

dan pengendalian kesehatan;

Penyelenggaraan pembinaan, monitoring dan evaluasi pengawasan farmasi


dan makanan dan minuman, sumber daya kesehatan serta penelitian
pengembangan informasi kesehatan;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

28

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penetapan rumusan kebijakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana


kesehatan;
Penetapan rumusan kebijakan pemberian perijinan sarana kesehatan yang

BD
G

meliputi Rumah Sakit Pemerintah Kelas C/D, Rumah Sakit Swasta yang
setara, praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik
dokter keluarga/gigi, kedokteran komplementer, pengobatan tradisional dan
sarana penunjang yang setara serta rekomendasi perijinan sarana kesehatan
tertentu;

Penetapan penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat

KA
B

kesehatan, reagensia dan vaksin;

Penyelenggaraan pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi


sediaan farmasi dan sarana pelayanan kesehatan swasta lainnya;

Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian peredaran registrasi serta


sertifikasi produk makanan dan minuman;

Penyelenggaraan sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I serta pemberian

ES

rekomendasi perijinan PBF Cabang, PBAK dan Industri Kecil Obat


Tradisional (IKOT);

Penyelenggaraan pemberian perijinan sarana dan tenaga kesehatan swasta;

Penyelenggaraan dan pendayagunaan serta pemanfaatan tenaga kesehatan

NK

strategis;

Penetapan pelaksanaan kebutuhan pelatihan teknis dan fungsional;

Penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan sertifikasi tenaga keehatan tertentu


sesuai peraturan perundang-undangan;
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung

DI

perumusan kebijakan pelayanan kesehatan;

Penyelenggaraan dan pengelolaan surkesda;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

29

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penyelenggaraan implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan


kesehatan;
Penyelenggaraan promosi dan informasi pelayanan kesehatan;

Pelaporan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian


kesehatan;

BD
G

Evaluasi pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian


kesehatan

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Pelaksanaan

koordinasi/kerja

sama

dan

kemitraan

dengan

unit

KA
B

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang peningkatan pengawasan


dan pengendalian kesehatan.

c. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan, membawahkan:


1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan
Minuman

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan Minuman

ES

mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan


melaporkan pelaksanaan tugas peningkatan pengawasan dan pengendalian
farmasi dan makanan dan minuman.

2. Seksi Sumber Daya Kesehatan

NK

Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan,


melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pembinaan
dan peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan.

3. Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan

DI

Seksi Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas


pokok

merencanakan,

melaksanakan,

mengevaluasi

dan

melaporkan

pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan informasi kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

30

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan


a. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas pokok memimpin,

BD
G

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan


sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan obat publik dan perbekalan
kesehatan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, monitoring dan evaluasi obat dan perbekalan
kesehatan.

b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, UPTD Obat dan Perbekalan

Perencanaan operasional kegiatan pengendalian obat dan perbekalan


kesehatan;

KA
B

Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan


kesehatan dasar;

Pelaksanaan perhitungan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan untuk


pelayanan kesehatan;

Penyusunan rencana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;

Pelaksanaan distribusi obat dan perbekalan kesehatan sesuai permintaan unit

ES

pelayanan;

Pelaksanaan pencatatan, pelaporan, evaluasi dan monitoring penggunaan obat

NK

dan perbekalan kesehatan;

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Pelaksanaan koordinasi obat dan perbekalan kesehatan dengan sub unit kerja

DI

lain di lingkungan Dinas.

c. UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha
yang mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan
ketatausahaan UPTD di bidang pengendalian obat dan perbekalan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

31

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. UPTD Laboratorium Kesehatan


a. UPTD Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

BD
G

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas


di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Laboratorium Kesehatan


menyelenggarakan fungsi;

Perencanaan

operasional

kegiatan

laboratorium kesehatan;

pelayanan

dan

pengembangan

Pelaksanaan pelayanan dan pengembangan laboratorium kesehatan;

Pelaksanaan pemberian bahan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi

KA
B

kepegawaian pelayanan dan pengembangan kesehatan;

Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelayanan dan pengembangan


laboratorium kesehatan;

Pelaksanaan operasional kegiatan laboratorium kesehatan yang meliputi


laboratorium klinik, kualitas air, skrining tes, surveilans epidemiologi, KLB

ES

dan penyakit menular;

Penyelenggaraan rujukan kesehatan dan pengujian kesehatan;

Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengujian kesehatan;

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Pelaksanaan koordinasi pelayanan laboratorium kesehatan dengan sub unit

NK

kerja lain di lingkungan Dinas.

c. UPTD Laboratorium Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang

DI

mempunyai

tugas

pokok

menyusun

dan

melaksanakan

pengelolaan

ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan laboratorium


kesehatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

32

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

9. UPTD Pelayanan Kesehatan


a. UPTD

Pelayanan

Kesehatan

mempunyai

tugas

pokok

mempimpin,

BD
G

merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan


sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di
tingkat Kecamatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Pelayanan Kesehatan


menyelenggarakan fungsi:

perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pembangunan kesehatan di

KA
B

tingkat Kecamatan;

pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat Kecamatan;

fasilitasi pemberdayaan masyarakat di bidang pelayanan dan pembangunan


kesehatan di tingkat kecamatan;

pelaksanaan pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan


kesehatan perorangan dan masyarakat;

pelaksanaan rujukan pelayanan kesehatan;

penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelaksanaan pelayanan

ES

kesehatan perorangan dan masyarakat;

pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pembangunan kesehatan di


tingkat Kecamatan;
pelaksanaan

NK

pengembangan

kemitraan

pelayanan

dan

pembangunan

kesehatan di tingkat Kecamatan;


pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan dengan sub unit kerja lain di

DI

lingkungan Dinas.

c. UPTD Pelayanan Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang


mempunyai

tugas

pokok

menyusun

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

dan

melaksanakan

pengelolaan

33

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pembangunan kesehatan di tingkat

10. Jabatan Fungsional

BD
G

Kecamatan.

Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah
dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan

DI

NK

ES

KA
B

perundang-undangan yang berlaku.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

34

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

S
E

B
A

K
IN

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

35

G
D

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

S
E

B
A

K
IN

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

36

G
D

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB V

5.1

PROGRAM KESEHATAN
Program dan kegiatan kesehatan

BD
G

PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN

yang dilaksanakan untuk mengatasi

permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung pada tahun 2015 sesuai
dengan Permendagri 13/2006 Jo.59/2007 adalah sebagai berikut:

5.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Penyediaan jasa surat menyurat

b.

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c.

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

d.

Penyediaan jasa kebersihan kantor

e.

Penyediaan alat tulis kantor

f.

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

g.

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

ES

KA
B

a.

Penyediaan peralatan rumah tangga

i.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

j.

Penyediaan makanan dan minuman

k.

Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

NK

h.

l.

Penyediaan tenaga pendukung teknis dan administrasi perkantoran

m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam daerah


Penunjang perayaan hari-hari bersejarah

DI

n.

5.1.2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur


a. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas.
b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor.
c. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

36

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5.1.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.


a. Pendidikan dan pelatihan formal

Dan Keuangan

BD
G

5.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD


b. Penyusunan laporan keuangan semesteran

c. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran


d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

e. Penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan.


Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan

KA
B

5.1.5

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan


c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
5.1.6

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya

ES

b. Peningkatan kesehatan masyarakat

c. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana


d. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.
e. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

NK

f. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan


g. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
h. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
i. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan di 62 Puskesmas

DI

5.1.7 Program Pengawasan Obat Dan Makanan


a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

5.1.8

Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat


a. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
b. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

37

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5.1.9

Program Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

BD
G

b. Pemberian tambahan makanan dan vitamin

c. Penanggulangan KEP, anemi gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, dan


kekurangan zat gizi mikro lainnya

d. Penanggulangan balita gizi buruk dan kurang.


5.1.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat


b. Penyuluhan menciptakan Lingkungan Sehat

KA
B

5.1.11 Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular


a. Penyemprotan/ Fogging sarang Nyamuk

b. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging


c. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
d. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
e. Pencegahan penularan penyakit endemik/ epidemik

ES

f. Peningkatan imunisasi

g. Peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah

5.1.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan


a. Penyusunan standar jaminan pelayanan kesehatan

NK

b. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan


c. Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan
Kesehatan

d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

DI

5.1.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin


a. Pelayanan operasi katarak
b. Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin
c. Jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran (PBI) Provinsi Jawa
Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

38

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

d. Penunjang operasi katarak


5.1.14 Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana

a. Pembangunan Puskesmas

BD
G

Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya

b. Pembangunan Puskesmas Pembantu

c. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas

d. Pengembangan gedung dan revitalisasi puskesmas

5.1.15 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

a. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis.

KA
B

5.1.16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia


a. Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan

5.1.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak


a. Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

5.2

INDIKATOR KESEHATAN

ES

Agar keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diketahui dan terukur, ada


berapa indikator yang dijadikan acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Indikator tersebut merupakan indikator kunci
pelayanan kesehatan yaitu: Umur Harapan Hidup Waktu Lahir, Angka Kematian

NK

(Mortalitas) Ibu Dan Bayi, Angka Kesakitan (Morbiditas) dan Status Gizi.

5.2.1

UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)


Salah satu indikator derajat kesehatan yang digunakan secara luas adalah

DI

Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) (UHH). Indikator ini telah ditentukan
sebagai salah satu tolak ukur terpenting dalam menghitung dan menentukan (IPM).
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Saat ini
IPM Kabupaten Bandung mengalami peningkatan dari 75,11 pada tahun 2013
menjadi 75,29 pada tahun 2014.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

39

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

UHH mencerminkan lamanya usia seorang bayi baru lahir diharapkan hidup

BD
G

dan dapat menggambarkan taraf hidup suatu bangsa. Perkembangan UHH dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 5.1
Usia Harapan Hidup (E0) (UHH) Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 -2015
ANGKA HARAPAN HIDUP

SUMBER

2010

69.40

Suseda

2011
2012
2013
2014
2015

KA
B

TAHUN

70.06

Suseda

70,28

Suseda

70,34

Suseda

70,49

Suseda

71,03

Suseda

ES

(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung)

Perhitungan Umur Harapan Hidup Waktu lahir (Eo) dengan Proyeksi Estimasi

didasarkan pada Umur Harapan Hidup Waktu Lahir dari tahun ke tahun serta dari

NK

sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun, dan asumsi tingkat penurunan
kematian bayi dan balita.
Peningkatan UHH merupakan tolak ukur keberhasilan upaya kesehatan yang

telah dilakukan oleh Kabupaten Bandung. Masih relatif rendahnya pencapaian UHH

DI

di kabupaten Bandung menjadi pemikiran bersama. Hal ini mencerminkan kualitas


hidup sebagian masyarakat kabupaten Bandung masih cukup memprihatinkan, untuk
itu diperlukan upaya terobosan dalam rangka akselerasi UHH di Kabupaten Bandung

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

40

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

yang lebih jelas dan tepat sasaran. Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan

BD
G

UHH Jawa Barat seperti pada gambar berikut:

GRAFIK 5.1
Perbandingan UHH Kabupaten Bandung dengan UHH Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2015
72
71
70

68
67
66
65
64

KA
B

69

2010

2011

2012

Prop. Jabar

66.6

68.4

68.6

Kab. Bandung

69.4

70.06

70.28

2013

2014

2015

70.34

70.49

71.03

ES

(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung & BPS Prop. Jawa
Barat Tahun 2015)

Besarnya UHH di Kabupaten Bandung dari tahun 2010 terus mengalami

NK

peningkatan. UHH di kabupaten Bandung pada tahun 2015 adalah 71.03

5.2.2

ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


Secara umum tingkat kematian berhubungan erat dengan tingkat kesakitan

karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian.

DI

Peristiwa kematian yang terjadi dalam suatu wilayah dapat menggambarkan derajat
kesehatan di wilayah tersebut disamping itu dapat pula digali lebih dalam lagi halhal
yang berkaitan dengan peristiwa kematian

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

41

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penyebab kematian dibedakan menjadi penyebab langsung dan penyebab


tidak langsung. Tapi yang terjadi adalah akumulasi interaksi berbagai faktor tunggal

BD
G

maupun bersama yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kematian


masyarakat

Berbagai faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian maupun kesakitan


antara lain adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi,
kualitas lingkungan hidup dan upaya pelayanan kesehatan

Pada umumnya pola kematian diklasifikasikan kedalam kematian bayi,


kematian balita dan kematian kasar (semua golongan umur). Analisis mengenai

KA
B

klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:


a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah
jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Bayi menjadi Indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan,
kualitas dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan

ES

perinatal disamping itu Angka Kematian Bayi dipengaruhi pula oleh pendapatan
keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan gizi keluarga. Sehingga
Angka Kematian Bayi juga dapat dipakai sebagai tolak ukur pembangunan social
ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

NK

AKB di Kabupaten Bandung pada tahun 2013 adalah 34,01/1000 KH dan

Tahun 2014 adalah 33,9/1000 KH. Penurunan Angka Kematian Bayi dari tahun ke
tahun, baik di Kabupaten Bandung maupun di Jawa Barat, seperti ditunjukkan

DI

grafik berikut ini:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

42

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

GRAFIK 5.2

Per 1.000 KH

50

BD
G

Angka Kematian Bayi Kabupaten Bandung


dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi Jawa Barat
Tahun 2010 - 2015

Bandung

34.75

34.17

34.05

34.01

25
2010

2011

2012

2013

(Tahun)

33.9

2014

33.64

2015

KA
B

(Sumber : Survei Khusus IPM Tahun 2015, BPS Kab Bandung)

Berdasarkan data tersebut di atas terlihat bahwa Angka Kematian Bayi


(AKB) berfluktuasi. AKB di Kabupaten Bandung untuk tahun 2009 sampai dengan
tahun 2014 masih menggunakan angka proyeksi, dan mulai tahun 2014 sudah
dalam angkanya dan AKB tahun 2014 menunjukan 33.9. AKB tersebut mengalami
penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya.

ES

Di Kabupaten Bandung jumlah kematian neonatal berdasarkan laporan tahun

2015 sebanyak 163 kasus dengan penyebab terbanyak BBLR 99, Asfiksia 15 ,
sebab lain 29, kelainan konginetal 10, sepsi 16, trauma lahir 2, dan tetanus

NK

neonatorum 1

TABEL 5.2
Jumlah Kematian Bayi Di Kabupaten Bandung
Tahun 2011 2015

Penyebab

Kematian

DI

Asfiksia
BBLR

Tetanus
Neonatorum
Infeksi

Tahun
2011

2012

2013

2014

2015

33

64

45

37

15

59

92

40

69

99

14

14

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

43

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Penyebab
Kematian

Tahun
2012

2013

2014

2015

57

44

13

23

15

18

10

Trauma Lahir

Sepsis

16

Ikterus

Hypothermi

Sebab lain

35

30

29

Total

144

276

169

161

163

48

129

62

Laktasi
Prematur
Kel.
Konginetal

Lahir Mati

KA
B

Masalah

BD
G

2011

133

(Sumber : Seksi Kesga, Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2015)

Berdasarkan data tersebut di atas maka pada tahun 2015 jumlah kematian
bayi yang terbanyak disebabkan oleh BBLR.

ES

Salah satu faktor terjadinya BBLR yaitu rendahnya tingkat sosial ekonomi
menyebabkan masyarakat tidak membawa bayi mereka ke tenaga kesehatan
walaupun sudah menunjukkan masalah dengan kesehatannya.

NK

b. Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu (AKI) untuk Kabupaten Bandung belum didapat,

karena angkanya sangat kecil dan tidak semua kematian ibu bersalin baik yang
ditolong oleh tenaga kesehatan atau tenaga lainnya dilaporkan. Untuk kepentingan

DI

perencanaan pembangunan kesehatan Angka Kematian Ibu di Jawa Barat, sesuai


dengan hasil SDKI yaitu 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 dan pada
tahun 2015 ditargetkan menjadi 102 per 100.000 KH.
Dalam dekade terakhir ini penurunan angka kematian ibu sangat lambat,

faktor-faktor yang menambah risiko terhadap kematian ibu antara lain 3 Terlambat :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

44

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Terlambat mendapat pelayanan, Terlambat mengambil Keputusan dan Terlambat


sampai ditujuan (Transportasi), Juga 4 Terlalu : umur terlalu tua atau terlalu muda,

BD
G

paritas tinggi dan jarak antar kelahiran < 2 tahun masih sering ditemukan.

Untuk jumlah kematian Ibu yg terjadi di Kabupaten Bandung Tahun 2015


berjumlah 38 sebenarnya data ini berdasarkan Laporan dari Puskesmas kalau dilihat
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Seperti tabel di bawah ini :

GRAFIK 5.3

Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Bandung

80

2009
2010

62

60
40

KA
B

Tahun 2009 S/D 2015

49

45

28

20
0
2009

2010

2011

2012

2013

2011

48

47

38

2012
2013
2014
2015

2014

2015

ES

(Sumber: Seksi Kesga, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)


TABEL 5.3
Penyebab Kematian Ibu Berdasarkan Laporan Puskesmas
Di Kabupaten Bandung Tahun 2011 2015

NO

Perdarahan
Preeklamsia
Inversio uteri
Ruptur uteri
Decompensatio
cordis
Partus lama
Prolaps uteri
Kehamilan
Ektopik
Terganggu
Infeksi
Help syndrome
KPSW
Sebab Lain
Jumlah

NK

1.
2.
3.
4.
5.

PENYEBAB
KEMATIAN

DI

6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.

TAHUN
2011

TAHUN
2012

TAHUN
2013

TAHUN
2014

TAHUN
2015

JML
17
14
0
1
6

%
37
31
0
2.2
13.3

JML
21
11
0
0
4

%
55,2
16,8
0
0
7,8

JML
21
11
0
0
4

%
55,2
16,8
0
0
7,8

JML
15
13
0
0
0

%
31,25
27,08
0
0
0

JML
15
7
0
0
0

%
39.47
18.42
0
0
0

1
0
0

2.2
0
0

0
1

0
2

0
1
0

0
2,6
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

1
0
1
3
45

2.2
0
2.2
6.6
100

8,1

8
49

16,3
100

2
0
0
2
47

5,2
0
0
5,2
100

2
0
0
18
48

4,16
0
0
37,5
100

3
0
0
13
38

7.8
0
0
34.21
100

(Sumber: Seksi Kesga Bidang Binkesmas, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

45

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah kematian ibu pada tahun
2015 sebanyak 38 kasus, tahun 2014 sebanyak 48 kasus.

BD
G

Melihat data di atas penyebab kematian ibu bersalin tertinggi adalah


perdarahan diikuti oleh eklamsia atau preeklamsia.

Masih adanya kematian ibu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 bila
dihubungkan dengan penolong persalinan, disebabkan masih adanya pertolongan
persalinan oleh dukun (paraji).

Ditinjau dari faktor perilaku yaitu masih ada persalinan yang ditolong oleh
dukun/paraji disamping itu pengetahuan

masyarakat tentang kesehatan masih

KA
B

rendah sehingga keluarga tidak tahu risiko bahaya kehamilan dan persalinan,
masih adanya keluarga yang terlambat mencari pertolongan, serta masih ada
anggapan melahirkan di tenaga kesehatan mahal walaupun fasilitas untuk pelayanan
kebidanan bagi masyarakat miskin sudah ada dengan Jamkesmas dan Gakinda juga
adanya program Jampersal tapi hasil pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
belum maksimal.

diperoleh data kematian ibu

ES

Berdasarkan Audit Maternal Perinatal

disebabkan oleh 3 terlambat dan 4 terlalu, yaitu terlambat memutuskan, terlambat


transportasi , dan terlambat dilayani , untuk 4 terlalu yaitu terlalu dekat , terlalu
banyak , terlalu tua , terlalu muda dan yang tidak termasuk dalam 4 T .

NK

Masih tingginya jumlah kematian ibu membutuhkan kerja keras lagi dari

berbagai pihak yang terkait untuk menurunkannya.

5.2.3. ANGKA KESAKITAN


Penderita Penyakit DBD pada tahun 2015 ditemukan 1013 kasus dengan 4

DI

a.

kasus meninggal dunia.

b.

Penderita Penyakit Filariasis di Kabupaten Bandung tahun 2011 s.d. 2015


adalah sebanyak 78 orang,.

c.

Penyakit TB, cakupan penemuan BTA Positif baru berjumlah 3967 kasus.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

46

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

d.

Penyakit ISPA, berdasarkan cakupan penemuan ISPA tahun 2015 sebanyak


14.733 kasus..
Penderita Penyakit Diare di Kabupaten Bandung pada tahun 2015 adalah

BD
G

e.

93.507 orang
f.

Penyakit HIV/AIDS, berdasarkan cakupan penemuan penderita HIV dan


IMS sebanyak 4505 kasus .

g.

Penyakit Kusta tahun 2015, Kasus PB sebanyak 3 kasus dan MB sebanyak


10 kasus .

KA
B

5.2.4. STATUS GIZI

Hasil Bulan Penimbangan Balita tahun 2015 di Kabupaten Bandung


ditemukan balita gizi buruk (sangat Kurus) sebesar 0.23%. Prevalensi balita sangat
kurus di kabupaten Bandung masih relative rendah bila dibandingkan dengan
batasan masalah gizi masyarakat yaitu >1%.

Perkembangan status gizi balita di Kabupaten Bandung dari tahun 2011

ES

sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL. 5.4
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2011 2015

LEBIH

NK

TAHUN

STATUS GIZI (%)


NORMAL

KURANG

DI

2011
1.53
89.28
8.28
2012
1.61
88.87
8.57
2013
3.10
85.82
10.92
2014
2.74
87.98
8.71
2015
1.94
93.63
4.21
(Sumber: Bidang Kesga & Gizi, Dinkes Kab. Bandung Tahun 2015)

SANGAT
KURANG
0.91
0.94
0.17
0.57
0.23

(sejak tahun 2009 penentuan status gizi balita juga dilaksanakan berdasarkan BB/TB)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

47

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BD
G

TABEL. 5.5
Status Gizi Balita Berdasarkan PB/TB/U
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 2015
STATUS GIZI (%)
SANGAT
PENDEK

PENDEK

2010
2011
2012
2013
2014
2015

10.07
10.07
1.23
3.13
0.81

15.40
15.96
20.14
15.38
8.18

NORMAL

TINGGI

74.53
73.97
78.62
81.49
88.12

2.89

KA
B

TAHUN

TABEL. 5.6
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/TB
Di Kabupaten Bandung
Tahun 2010 - 2015
TAHUN

ES

2010
2011
2012
2013
2014
2015

Gemuk
4.13
4.25
4.53
6.68
5.75
4.55

STATUS GIZI (%)


Normal
Kurus
92.90
2.80
92.96
2.75
91.56
3.87
89.64
3.63
90.53
3.66
94.08
1.33

SangatKurus
0.06
0.06
0.03
0.05
0.05
0.045

Standar yang digunakan untuk menentukan status gizi balita adalah


menggunakan standar WHO (World Health Organization, 2005). Standar ini berupa

NK

tabel yang memuat standard panjang badan/tinggi badan menurut umur, berat badan
menurut panjang badan/tinggi badan dan berat badan menurut umur. Standar tersebut
menunjukkan berat badan atau panjang/tinggi badan yang harus dicapai oleh balita pada
usia tertentu. Penyebab dari balita gizi buruk (sangat kurus) yang ada di Kabupaten

DI

Bandung tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi , tetapi factor lainnya yang sangat
berpengaruh adalah penyakit infeksi yang diderita oleh balita seperti radang paru, TBC,
meningitis, kelainan bawaan lahir seperti kelainan pencernaan, penyakit jantung bawaan,
dll. Faktor pengetahuan ibu tentang gizi dan pola asuh juga sangat besar pengaruhnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

48

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Dinas Kesehatan melalui Program Perbaikan Gizi Masyarakat secara terus


menerus berupaya untuk menanggulangi masalah gizi yang ada di Kabupaten Bandung,

BD
G

Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan; Penyusunan Peta Informasi Masyarakat


Kurang Gizi, Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin, Penanggulangan KEP, AGB,

DI

NK

ES

KA
B

GAKI, KVA dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

49

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB VI

BD
G

PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2015

Pelaksanaan program kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung selain


bersumber dari pembiayaan APBD Kabupaten , juga ditunjang oleh pembiayaan dari
berbagai sumber antara lain APBN (DAK) , APBD Propinsi dan dana dari bantuan luar
negeri (BLN) .

6.1

PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KABUPATEN

KA
B

BANDUNG TAHUN 2015


TABEL 6.1
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015

No.

Jenis Belanja

Alokasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Saldo (Rp)

108,883,221,211

112,193,333,294

103.04

(3,310,112,083)

200,000,000
108,683,221,211

312,004,000
111,881,329,294

156.00
102.94

(112,004,000)
(3,198,108,083)

PENDAPATAN ASLI
DAERAH

1.
2.

Hasil Retribusi Daerah


Lain- lain PAD yang sah

B.

BELANJA

350,192,564,441

266,839,840,681

76.20

83,096,003,760

1.

Belanja Tidak Langsung

101,668,622,940

87,422,524,872

85.99

13,989,378,068

a.
b.

Gaji dan Tunjangan


TPP berdasarkan beban kerja
TPP berdasarkan Pertimbangan
objek lainnya

82,964,790,000
17,453,912,940

69,460,038,490
16,969,286,382

83.72
97.22

13,504,751,510
484,626,558

1,249,920,000

993,200,000

79.46

256,720,000

248,523,941,501

179,417,315,809

72.19

69,106,625,692

3,554,533,282

3,039,961,205

85.52

514,572,077

244,969,408,219

176,377,354,604

72.00

68,592,053,615

NK

c.

ES

A.

Belanja Langsung

a.

Belanja SKPD

b.

Belanja Program

DI

2.

(Sumber: Sub Bag Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Bandung Tahun 2015)

Dari tabel di atas terlihat bahwa pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Kesehatan

Kabupaten Bandung bersumber dari

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

: pendapatan

retribusi daerah

(pelayanan

50

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

laboratorium kesehatan dan jasa layanan BLUD) dan lain- lain PAD

yang sah,

(pendapatan jasa layanan umum BLUD, pendapatan lain UPTD/ hibah, Jamkesmas dan

BD
G

Dana Kapitasi BPJS) dengan target Rp. 108.883.221.211,00 dan terealisasi


Rp. 112.193.333.294,00 (103,04%). Kontribusi PAD terbesar adalah dari pendapatan
BLUD UPTD Yankes , yang berasal dari pendapatan kapitasi BPJS kesehatan.

Adapun alokasi belanja daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk


Tahun 2015 sesuai anggaran perubahan sebesar Rp. 350.192.564.441,00 dan terealisasi
sebesar Rp.266.839.840.681,81 (76,20 %), yang terdiri dari belanja tidak langsung dan

bawah ini .

KA
B

belanja langsung. Adapun rincian anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada table di

TABEL 6.2

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah


Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2015
No.

Jenis Belanja

A.

BELANJA TIDAK
LANGSUNG

Realisasi (Rp)

Saldo (Rp)

101,668,622,940

87,422,524,872

85.99

14,246,098,068

101,668,622,940

87,422,524,872

85.99

14,246,098,068

ES

Belanja Pegawai

Alokasi (Rp)

BELANJA LANGSUNG

248,523,941,501

179,417,315,809

72.19

69,106,625,692

Belanja langusng Dinas

99,033,119,395

85,576,477,278

86.41

13,456,642,117

253,552,000

248,282,000

97.92

5,270,000

2. Belanja Barang dan Jasa

64,967,735,995

54,924,972,520

84.54

10,042,763,475

3. Belanja Modal

33,811,831,400

30,403,222,758

89.92

3,408,608,642

149,490,822,106

93,840,838,531

62.77

55,649,983,575

76.20

83,352,723,760

NK

1 Belanja Pegawai

Belanja langusng Dinas

1 Belanja Pegawai

242,047,500

DI

2. Belanja Barang dan Jasa

71,687,089,696

3. Belanja Modal

18,360,784,759

4. SILPA di UPTD
TOTAL BELANJA :

3,550,916,576
350,192,564,441

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

266,839,840,681

51

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Pembiayaan lain dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Dinas Kesehatan

pada table 6.3.

6.2

BD
G

Kabupaten Bandung, bersumber dari : APBN, APBD Provinsi, dan BLN, dapat dilihat

PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KABUPATEN BANDUNG


TABEL 6.3
Alokasi Dan Realisasi Anggaran Tahun 2015
Yang Bersumber Dari Dana Luar APBD Kabupaten Bandung
Jenis Belanja

A.

SUMBER DANA APBN

1.

Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT Pusat)


Gaji Bidan PTT Desa ( 126 org)

2.

Bantuan Operasional Kesehatan


(BOK)

a.

BOK untuk Puskesmas

b.

Perencanaan BOK

c.

Monitoring dan Evaluasi

d.

Laporan kegiatan/ sosialisasi/ pembinaan

Penguatan PHBS untuk petugas Promkes

4.

Penguatan Pokjanal Desa Siaga Tingkat


Kab.

5.

Peningkatan Kapasitas Tenaga dlm


Upaya Kelangsungan Anak
Orientasi Nakes dlm Tatalaksana
Neonatus
Peningk. Nakes dalam Manajemen
SDIDTK

Peningk. Kemampuan Dokter Umum


Pusk. DTP Dan RS dlm Yankes Anak

NK

b.

ES

3.

a.

c.

6.

B.

Alokasi (Rp)

Realisasi
(Rp)

KA
B

No

PAMSIMAS (Dekonsentarsi)

2.670.800.000

2.670.800.000

2.670.800.000

2.670.800.000

Keterangan

Sub. Bag
Keuangan
100
96,57

9.300.665.000

8.981.262.600

8.779.737.000

8.572.397.000

158.496.000

71.440.000

45,07

197.256.000

192.705.600

97.69

165.172.000

144.720.000

19.267.000

17.985.320

23.310.000

23.310.000

Tim
Pengelola
BOK

97,64

87.62
93,35
100,00

Sie
Kemitraan
Sie
Kemitraan
Sie Kesga

37.750.000

35.825.000

42.880.000

42.880.000

127.215.000

119.940.000

94,90
100,00
94,28
100

Seksi
Peny.
Lingk.

100,00

Sub. Bag
Keuangan

37.471.000

37.471.000

3.226.260.000

3.226.260.000

1.984.650.000

1.984.650.000

100,00
100,00

SUMBER DANA APBD PROPINSI

a.

Gaji , Jaspel & Insentif Pegawai Tidak


Tetap (PTT Propinsi)
Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT
Propinsi)

b.

Jasa Pelayanan PTT

816.000.000

816.000.000

c.

Insentif PTT yg ditempatkan di daerah


kurang diminati

425.610.000

425.610.000

DI

1.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

100,00

52

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Jenis Belanja

C.

SUMBER DANA BLN

1.

TB (Global Fund)

2.

P2 IMS & HIV (GF)

3.

NLR (GF)

Realisasi
(Rp)

Alokasi (Rp)

Keterangan

BD
G

No

209.215.200

209.215.200

707.105.653

300.572.075

6.690.000

6.690.000

100,00

Seksi P2

42

Seksi P2

100,00

Seksi P2

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selain Dana APBD Kabupaten , Bangub
dan DAK, Dinas Kesehatan juga menerima dan mengelola dana yang bersumber dari
dana APBN/ Pusat berupa :

Penggajian

Bidan Pegawai Tidak Tetap, yang penyalurannya langsung kepada

KA
B

masing- masing Bidan Desa sebanyak 126 org.

Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang merupakan dana Tugas


Pembantuan (Tuban) , dimana pemanfaatannya untuk operasional puskesmas dalam
melaksanakan kegiatan preventif dan promotif di bidang kesehatan.

Penguatan PHBS untuk petugas promkes dan penguatan pokjanal Desa Siaga tingkat
Kabupaten.

Pelaksanaan PANSIMAS di 4 desa dalam rangka peningkatan PHBS dan akses

ES

sanitasi dasar.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Upaya Peningkatan
Kualitas Hidup dan Kelangsungan Kesehatan Anak.
Sedangkan dana dari APBD Propinsi Jawa Barat, digunakan untuk :

NK

Pemberian Honorarium dan Jasa Pelayanan Kesehatan bagi Tenaga PTT Propinsi
yaitu Dokter/ dokter gigi dan bidan yang ditempatkan di puskesmas PONED, yang
penyalurannya langsung ke tenaga kesehatan ybs.

Pemberian tambahan insentif bagi PTT Propinsi yang ditempatkan di daerah yang

DI

kurang diminati.

Adapun kegiatan yang berasal dari bantuan luar negeri/ BLN, antara lain :
Pencegahan penyakit TB, melalui penjaringan suspect TB MDR dan Pencegahan
penyakit IMS & HIV, dalam rangka menurunkan angka penularan IMS & HIV

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

53

DI

NK

ES

KA
B

BD
G

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

54

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

BAB VII

BD
G

PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator


pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan denngan menggunakan tolok ukur
target. Tabel berikut ini menggambarkan capaian indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan dari tahun 2011-2015.

No.

INDIKATOR -SPM

KA
B

TABEL 7.1
Indikator SPM Cakupan (%)
Kabupaten Bandung
Tahun 2011 - 2015

TAHUN
2011

TAHUN
2012

TAHUN
2013

TAHUN
2014

TAHUN
2015

TARGET
SPM
TAHUN
2015

75.12

89.77

92.27

95 *

91.5

95%

1.77

78.41

79 *

84.4

90%

Kunjungan Bumil K4

Komplikasi Kebidanan
yang Ditangani

1.77

Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga
Kesehatan yang
Memiliki Kompetensi
Kebidanan

68.88

72.21

88.11

86,8 *

88.3

90%

Pelayanan Nifas

68.71

72.06

87.35

93,5 *

92.2

90%

Neonatus dengan
Komplikasi yang
Ditangani

6.74

6.99

71.92

77,5 *

82.3

90%

Kunjungan Bayi

128.59

132.53

99.01

96,8 *

99.2

90%

Desa/ Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)

33.21

61.59

92.86

85,71

62.8

90%

DI

NK

ES

Pelayanan Anak Balita

57.91

89.07

86.92

92 *

82.2

96%

Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada
Anak usia 6 - 24 bulan
Keluarga Miskin

5.29

35 *

9.05

100%

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

54

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

10
11

INDIKATOR -SPM

Balita Gizi Buruk


Mendapat Perawatan
Penjaringan Kesehatan
Siswa SD dan
Setingkat

TAHUN
2012

43.34

43.34

Peserta KB Aktif

91.08

91.08

13

Penemuan Dan
Penanganan Penderita
Penyakit - Penemuan
Penderita Pneumonia
Balita

1.54

1.54

14

Penemuan Dan
Penanganan Penderita
Penyakit - Penemuan
pasien baru TB BTA
Positif

15

Penemuan Dan
Penanganan Penderita
Penyakit - Penderita
DBD yang ditangani

16

Penemuan Dan
Penanganan Penderita
Penyakit - Penemuan
penderita diare

17

Pelayanan Kesehatan
Dasar Pasien
Masyarakat Miskin

18

TAHUN
2014

TAHUN
2015

TARGET
SPM
TAHUN
2015

100

100

100%

52.22

95,16 *

99.01

65%

82.15

81,62

82.3

81%

72.95

70

95.15

90%

KA
B

12

TAHUN
2013

BD
G

No

TAHUN
2011

63.53

83.31

70

80

80%

100

100

100

100

100

100%

65.11

65.11

100

100

100

100%

100

100

100%

Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin

1.88

1.88

100

100

100

100%

19

Pelayanan Gawat
Darurat level 1 yang
harus diberikan Sarana
Kesehatan (RS) di
Kab/ Kota

100

100

100

100

100%

20

Desa/kelurahan
mengalami KLB yang
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24 jam

100

100

100

100%

99.64

99.64

50.81

80

85

70

DI

NK

ES

63.53

21

Desa Siaga Aktif

* data bersumber dari Seksi Kesga & Subag. Perencanaan Program 2015
Pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dapat

dilihat dalam uraian sebagai berikut :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

55

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Anggaran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dimanfaatkan untuk
: penyediaan jasa surat menyurat,

BD
G

melaksanakan kegiatan-kegiatan SKPD berupa

penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor, penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor,
penyediaan barang cetakan dan penganggaran, penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor, penyediaan peralatan rumah tangga, penyediaan makanan dan minuman, rapat
koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dan penunjang perayaan hari-hari bersejarah

di bawah ini:

KA
B

Hasil kegiatan program Pelayanan Administrasi Perkantoran terurai sebagaimana

7.1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Kegiatan program penyediaan jasa surat menyurat dibiayai dengan dana


sebesar Rp.5.600,000,- terealisasi sebesar Rp 4.283.000,- atau pencapaian 76,48 %
. Hasil kegiatan yang dicapai adalah tersedianya 500 lembar materai, 18 buku cek

ES

giro, 40 kali biaya RTGS.

7.1.2 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Anggaran kegiatan ini dimanfaatkan untu pembayaran Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik untuk kantor Dinas Kesehatan dan 62 puskesmas yang

NK

ada di Kabupaten Bandung, belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air bersih
berupa pembuatan sumur dangkal serta pengadaan instalasi listrik. Adapun dari
alokasi sebesar Rp. 371.480.782,- terealisasi sebesar Rp. 126.160.013 ,- (33.96%).

DI

7.1.3 Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor


Anggaran kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor yang

disediakan sebesar Rp. 80.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 80.500.000,- atau


pencapaian 100 %.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

56

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Hasil kegiatan yang dicapai adalah terpenuhinya pemeliharaan komputer,


peralatan kantor, mebeulair dan adanya pergantian alat listrik di kantor dinas serta

administrasi perkantoran.

BD
G

pengadaan peralatan sound system. Kegiatan ini untuk menunjang pelaksanaan

7.1.4 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Anggaran kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor yang disediakan


sebesar Rp.31.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 31.899.100,- atau pencapaian 100
%. Hasil kegiatan yang dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan alat kebersihan

KA
B

untuk Dinas Kesehatan, pengharumruangan dan pembayaran petugas kebersihan


dan jasa potong rumput.

7.1.5 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Kegiatan penyediaan alat tulis kantor dibiayai dengan dana sebesar Rp.
107.935.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 106.579.425,- (98,74%). Hasil yang di

ES

capai adalah tersedianya kebutuhan ATK sebanyak 1 paket untuk lingkungan


Kantor Dinas.

7.1.6 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

NK

Kegiatan penyediaan barang cetakan & penggandaan dibiayai dengan dana

sebesar Rp.307.189.000,- dan terealisasi sebesar Rp.242.048.250,- atau pencapaian


78,79 %,.

DI

7.1.7 Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor


Kegiatan penyediaan peralatan & perlengkapan kantor yang dibiayai dengan

dana sebesar Rp. 472.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 460.201.000,- atau
pencapaian 97,44%. Hasil kegiatan yang dicapai adalah tersedianya peralatan kantor
dan perlengkapan kantor, mebeleir dan alat rumah tangga lainnya .

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

57

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.1.8 Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga


Kegiatan penyediaan peralatan rumah tangga dibiayai dengan dana sebesar

BD
G

Rp.78.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp.76.820.000,- atau pencapaian 97,86


%. Hasil yang dicapai adalah tersedianya peralatan rumah tangga Kantor Dinas
sebanyak 3 paket.

7.1.9 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

Kegiatan penyediaan makanan & minuman dibiayai dengan dana sebesar


Rp.77.100.000,- dan terealisasi 99,15 % ( Rp. 76.441.400,- ). Hasil yang dicapai

KA
B

adalah terpenuhinya mamin rapat dan mamin tamu di Kantor Dinas.

7.1.10 Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah


Kegiatan rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah dibiayai dengan dana
sebesar Rp.254.450.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 254.045.064,- ( 99,84 %).
Hasil yang dicapai adalah diperolehnya informasi dan kebijakan program baik dari

ES

tingkat pusat maupun provinsi serta terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah.

7.1.11 Penunjang Perayaan Hari-Hari Bersejarah

NK

Anggaran kegiatan penunjang pelayanan hari-hari bersejarah dialokasikan

sebesar Rp.67.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 58.306.000,- atau pencapaian


86,38 %.

Hasil yang dicapai adalah adanya pemenuhan

kebutuhan

penyelenggaraan perayaan Ulang Tahun Kabupaten Bandung dan peringatan Hari

DI

kemerdekaan RI.

7.2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur


Anggaran belanja SKPD yang selanjutnya adalah Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

58

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

berikut : Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan pemeliharaan rutin/berkala


kendaraan dinas/operasional.

BD
G

Rincian hasil kegiatan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dapat
dilihat di bawah ini:
7.2.1

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor

Kegiatan pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor yang dibiayai dengan


anggaran

Rp.340.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.329.077.800,- atau

pencapaian 96,79 %. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya gedung kantor dinas

7.2.2

KA
B

baik fisik bangunan gedung dan pembuatan pintu gudang.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaran Dinas/ Operasional


Kegiatan pemeliharaan kendaraan roda dua dan roda empat dibiayai dengan

anggaran sebesar Rp. 365.000.000,- dan dapat terealisasi sebesar Rp.284.636.703,atau pencapaian 77,98%. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya kendaraan dinas

ES

mobil dan motor.

7.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Anggaran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur tahun 2015
yang juga merupakan kegiatan SKPD

dipergunakan untuk mengikuti

kegiatan

NK

pendidikan dan pelatihan formal. Anggaran kegiatan yang dialokasikan sebesar Rp.
164.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 144.301.500,- atau pencapaian 87,99%.
Hasil kegiatan yang dicapai berupa terpenuhinya SDM terampil dalam teknis

DI

administrasi dan teknis bidang kesehatan lainnya.

7.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja


Dan Keuangan
Anggaran Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan yang merupakan anggaran belanja SKPD dimanfaatkan untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

59

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Penyusunan laporan capaian


kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, Penyusunan laporan keuangan semesteran,

BD
G

Penyusunan laporan prognosis realisasi anggaran, Penyusunan pelaporan keuangan akhir


tahun dan Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan.

7.4.1 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD

Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


Kinerja SKPD yang dibiayai dengan dana sebesar Rp. 366.935.500,- dapat
Rp. Rp. 360.278.000,-,- atau pencapaian 98.19%. Hasil

KA
B

terealisasi sebesar

kegiatannya tersedianya informasi hasil capaian kerja

7.4.2

Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semester


Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semester dengan dana sebesar Rp.

10.260.000,- dapat terealisasi 100 % . Hasil yang di capai adalah diketahuinya

ES

keuangan anggaran per semesteran tahun 2015 yang tertuang dalam Dokumen
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Semester I & II Tahun 2015.

7.4.3 Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran

NK

Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran dengan dana

sebesar Rp. 16.560.000,- dan terealisasi

Rp. 16.157.000 (97,57%). Hasil yang

dicapai adalah tersusunnya Dokumen Rencana Kebutuhan Anggaran SKPD.

Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

DI

7.4.4

Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun yang dibiayai dengan

anggaran sebesar Rp. 36.748.000,- dapat terealisasi Rp.36.748.000 (100%). Hasil


yang di capai adalah tersusunnya 3 Dokumen Laporan Tahunan (LRA, Neraca dan
CALK) serta terselenggaranya rekonsiliasi aset puskesmas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

60

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.4.5 Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Penganggaran Kegiatan


Kegiatan penyusunan rencana dan penganggaran kegiatan dibiayai dengan

BD
G

dana sebesar Rp. 310.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 269.429.950,- atau
86,91 %.

Hasil yang dicapai melalui kegiatan penyusunan rencana dan


penganggaran kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Pembangunan Kesehatan.

2. Tersusunnya Dokumen Penganggaran Pembangunan Kesehatan

3. Tersusunnya Dokumen Evaluasi Kinerja Pembangunan Kesehatan.

KA
B

4. Tersusunnya Dokumen Rencana Bisnis Anggaran UPTD - BLUD


5. Diketahuinya rencana anggaran tingkat UPTD Yankes tahun 2015 yang
tertuang dalam 31 Dokumen Rencana Anggaran Tingkat UPTD Yankes
tahun 2015.

6. Diketahuinya rencana kegiatan anggaran tahun 2015 yang tertuang dalam


Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan

ES

Anggaran (DPA) tahun 2015 melalui kegiatan penyusunan, penelitian dan


pembahasan RKA/DPA.

7. Diketahuinya usulan rencana pembangunan bidang kesehatan tingkat


kecamatan yang diperoleh melalui kegiatan musrenbang tingkat kecamatan

NK

yang dilaksanakan di 31 kecamatan.

8. Diketahuinya harga satuan kebutuhan barang sebagai bahan keputusan


tentang harga satuan tertinggi yang diperoleh melalui kegiatan penyusunan
harga satuan.

DI

9. Dipertanggungjawabkannya pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan yang


dituangkan dalam Dokumen Laporan PertanggungJawaban (LPJ) Dinkes dan
Bupati.

10. Diketahuinya informasi tentang perencanaan dan penganggaran kesehatan


yang diperoleh melalui kegiatan konsultasi ke provinsi dan ke Kemenkes.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

61

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

11. Disepakatinya penyusunan evaluasi kinerja perencanaan dan penganggaran


kesehatan yang diperoleh melalui 31 kali pertemuan evaluasi kinerja ke 31

BD
G

UPTD.

12. Diketahuinya kinerja triwulanan perencanaan dan penganggaran yang


tertuang dalam dokumen laporan kinerja triwulanan perencanaan dan
penganggaran Dinas Kesehatan, kegiatan penyusunan dilaksanakan setiap
triwulan.

13. Disepakatinya cara penyusunan LAKIP yang sederhana yang diperoleh


melalui kegiatan 1 (satu) kali pertemuan kegiatan.

KA
B

14. Disepakatinya rencana strategis Dinas Kesehatan Tahun 2011 2015 yang
diperoleh melalui 3 kali pertemuan penyusunan renstra.
15. Diketahuinya cakupan kinerja selama 1 tahun Dinas Kesehatan tahun 2015
yang tertuang dalam LAKIP.

16. Diketahuinya cakupan kinerja Dinas Kesehatan selama 5 tahun yang


tertuang dalam Laporan Kinerja Lima Tahunan (Renstra).

ES

17. Diketahuinya mekanisme sistem penganggaran dan perencanaan Tk. UPTD


yang diperoleh melalui kegiatan monitoring dan evaluasi perencanaan dan
penganggaran yang dilaksanakan oleh sub bagian penyusunan program di 31

NK

UPTD Yankes Kecamatan.

7.5 Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan


Sesuai dokumen perencanaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,

program obat dan perbekalan kesehatan dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatanKegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dan

DI

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.


Berikut ini hasil pelaksanaan kegiatan program obat dan perbekalan kesehatan :

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

62

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.5.1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan


Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dilaksanakan oleh
Obat

dan

Perbekalan

Kesehatan

dengan

anggaran

sebesar

BD
G

UPTD

Rp.6.892.650.713,- dan terealisasi sebesar Rp.6.634.182.527,- (96,25%). .


Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah :
1.

Terpenuhinya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas


pelayanan kesehatan dasar (70%) sebanyak 4 paket, berupa : Belanja Obat
Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), belanja Obat Penunjang PKD dan
Belanja Obat dan Perbekes;

7.5.2

KA
B

2. Tersedianya sarana pendukung dalam ketersediaan obat dan perbekes.

Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan


Kegiatan

peningkatan

pemerataan

obat

dan

perbekalan

kesehatan

dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 542.491.700,- dan dapat direalisasikan


sebesar Rp.534.019.700,- atau pencapaian 98,44%.

ES

Hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai adalah:


1.

Terlaksananya penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian dalam

pemerataan obat dan perbekes;

NK

2. Tersedianya prasarana pendukung dalam pemerataan obat dan perbekes.

7.5.3

Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit


Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit

dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 137.790.000,- dan dapat direalisasikan

DI

sebesar Rp.136.290.000,- atau pencapaian 98,91%.


Hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai adalah:

1. Tersedianya data kartu stock, buku harian, buku bantu, buku penerimaan,
LPLPO yang valid;

2. Terdistribusinya obat sesuai kebutuhan obat di puskesmas.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

63

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Terlaksananya Pembinaan Pelayanan Kefarmasian ke UPF dan UPTD

menggunakan SIPNAP

BD
G

4. Terwujudnya system pelaporan sediaan narkotika, psikotropika dengan

5. Terwujudnya administrasi Apotek yang baik dan benar


6. Terwujudnya pelayanan Farmasi Klinik di Apotek
7. Terinformasikannya resertifikasi

8. Terwujudnya administrasi, sarana prasana dan kondisi lingkungan yang


memenuhi syarat farmasi

9. Terwujudnya sarana farmasi yang berizin

KA
B

10. Terlaksananya Validasi Administrasi Pelayanan Kefarmasian bagi pengelola


obat UPF dan UPTD

11. Terlaksananya Evaluasi Pelayanan Kefarmasian di UPF dan UPTD


12. Terlaksananya Pertemuan dalam rangka Pembinaan Pengelolaan Obat di
Apotek;

ES

13. Terlaksananya Survey Pembinaan dan perizinan ke sarana Farmasi

7.6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat


Program upaya kesehatan masyarakat dimanfaatkan untuk melaksanakan
kegiatan : Pelayanan Kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya,

NK

Kegiatan pengadaan , peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya (Bangub), Peningkatan Kesehatan Masayarakat, Peningkatan Pelayanan dan
penanggulangan masalah kesehatan, penyelenggaraan penyehatan lingkungan serta
penyediaan biaya opersional dan pemeliharaan.
dari

program upaya kesehatan masyarakat adalah sebesar

DI

Alokasi

Rp.166.711.484.856,- dapat terealisasi sebesar Rp. 109.461.170.039.81,- atau 65,66%.


Berikut ini hasil pelaksanaan kegiatan program upaya kesehatan masyarakat tahun 2015:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

64

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.6.1 Kegiatan Pelayanan Kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan


jaringannya

BD
G

Alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp. 24.845.719.400,- dan terealisasi


sebesar Rp. 17.508.346.982,- atau 70,5%-. Adapun kegiatannya dilaksanakan oleh
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan hasil kegiatan yang dicapai antara lain :
Pengelolaan SKTM, Pembayaran premi PBI pemda , dan Tim Satlak & Tim Teknis
Jamkes

7.6.2 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masayarakat

KA
B

Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat dibiayai dengan anggaran


yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 91.145.000,- dan
dapat direalisasikan sebesar

82.520.000 atau 90,54% . Adapun kegiatan

pelaksanaan oleh Seksi Kesehatan Keluarga dan hasil kegiatannya antara lain :
1. Terlaksananya Evaluasi Tim Pembina UKS Kabupaten

tahun 2015 dan

tersusunnya perencanaan tahun 2016;

ES

2. Terselenggaranya Pembinaan Sekolah Sehat TK Kec dalam mempersiapkan


lomba UKS tingkat bakorwil dan tingkat provinsi;
3. Monitoring Pelaksanaan JKN ke Fasyankes tingkat pertama/ puskesmas dalam
rangka implementasi BPJS;

NK

4. Orientasi Prog Kes Reproduksi Remaja untuk peningkatan kemampuan SDM


puskesmas dalam kesehatan reproduksi remaja;

5. Pelatihan Konselor Remaja siswa SMP/SMA dengan tujuan terbentuknya kader


kesehatan di 11 sekolah;

DI

6. Sosialisasi kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah (KTA) bagi kepala


sekolah SMP/SMA.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

65

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.6.3 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi korban bencana


Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi korban bencana

BD
G

dilaksanakan oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung yang dikoordinir oleh Seksi Penanggulangan Penyakit (P2), dengan dana
yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 323.315.000,00 dan
dapat direalisasikan sebesar Rp. 302.005.000,00 atau
kegiatannya antara lain :

93,41%. Adapun hasil

1. Terlaksananya dan tertanganinya pelayanan kesehatan matra bencana dan rawan


kecelakaan yang sesuai dengan SOP melalui pelayanan kesehatan di wilayah

KA
B

bencana kabupaten Bandung;

2. Terselenggaranya pelatihan kemitraan dan manajemen matra bencana dan rawan


kecelakaan bagi koordinator surveillance UPTD/ UPF;
3. Tersedianya alat pelindung diri (APD) matra korban bencana dan rawan
kecelakaan;

Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah

ES

7.6.4

Kesehatan

Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus pada Bidang Pelayanan

NK

Kesehatan Masyarakat dan pembiayaan bersumber dari APBD Kabupaten Bandung


sebesar Rp. 759.429.000,- dan dapat direalisasikan sebesar 732.889.500,- atau
96,51 . Adapun hasil capaian kegiatan sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Calon Jemaah Haji (CJH) melalui rapat

DI

koordinasi, pemeriksaan kesehatan CJH dan pendampingan calon jemaah haji


ke/ dari embarkasi;

2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rujukan, melalui pertemuan system rujukan


dan SPGDT dalam rangka manajemen yankes rujukan gawat darurat level 1;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

66

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS) model untuk siswa SD/
MI;
Pelayanan Kesehatan Kerja bagi pekerja sektor formal/

BD
G

4. Penyelenggaraan

informal dan penanganan penyakit akibat kerja;

5. Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Jiwa, melalui deteksi gangguan jiwa secara


dini dan tertanganinya masalah gangguan jiwa;
6. Terlaksananya pembinaan

Kesehatan Olah Raga, melalui aktualisasi senam

jantung sehat;

7. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Matra P3K hari besar ( Lebaran, natal

KA
B

dan tahun baru) di daerah rawan kecelakaan dan daerah wisata;


8. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi peserta dalam rangka MTQ & STQ,
PORPEMDA dan PORDA.

7.6.5. Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan


Alokasi anggaran yang tersedia untuk kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan

ES

Lingkungan adalah sebesar Rp. 333.081.000,- dan terealisasi Rp. Rp. 333.081.000,(100%). Hasil kegiatan yang dicapai adalah terlaksananya pembinaan Kabupaten
Sehat di tiap kecamatan dan desa oleh tim Pembina Bandung Sehat Tingkat

NK

Kabupaten.

7.6.6. Kegiatan Penyediaan Biaya Opersional dan Pemeliharaan.


Kegiatan operasional dan pemeliharaan yang bersumber dari APBD

Kabupaten

sebesar

Rp.15.438.692.750,-

dan

terealisasi

sebesar

Rp.

DI

14.011.836.008,- ( 90,76%) dimanfaatkan untuk :

1. Penunjang operasional kesekretariatan dan pemeliharaan pelayanan kesehatan di


puskesmas ;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

67

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Pembayaran tenaga non PNS sebagai tenaga pendukung di kantor dinas (tenga

pendukung medis di puskesmas;

BD
G

akuntansi dan apoteker), tenaga penunjang kegiatan pelayanan kesehatan/

3. Operasional penunjang penyelenggaraan pelayanan laboratorium bagi UPTD


Laboratorium;

7.7 Program Pengawasan dan Pengendalian Farmasi dan Makanan dan


Minuman

Kegiatan program pengawasan obat dan makanan didanai dengan dana APBD

KA
B

Kabupaten Bandung sebesar Rp. 144.130.000,- dengan pencapaian (100%). Berdasarkan


dokumen perencanaan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, anggaran
program pengawasan obat dan makanan dimanfaatkan untuk melaksanakan : Kegiatan
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit dan Kegiatan
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.
Kegiatan pengawasan obat dan makanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

ES

pelayanan kefarmasian dan meningkatkan kualitas makanan dan minuman, obat dan
kosmetik yang beredar di pasaran, dengan sasaran kegiatan: puskesmas, toko obat,
apotek, pasar/ supermarket, salon dan industri pangan rumah tangga. Hasil kegiatan

NK

program pengawasan obat dan makanan adalah sebagai berikut:

7.7.1

Kegiatan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan

berbahaya

Alokasi anggaran kegiatan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan

DI

bahan berbahaya sebesar Rp. 144.130.000,- dan terealisasi 100%. Adapun hasil dari
kegiatannya antara lain :
1.

Terlaksannya Penyebarluasan Informasi mengenai makanan dan minuman

2.

Terlaksannya Pelatihan Keamanan Pangan dlm Rangka Sertifikasi Produk


Pangan Industri Rumah Tangga/ PKP-SPPIRT

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

68

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3.

Terlaksananya Pertemuan Persiapan Audit

4.

Terlaksananya Pertemuan Sosialisasi IRTP yang harus herigistrasi tentang

BD
G

peraturan IRTP 2012


5.

Tersedianya Pertemuan Evaluasi hasil Audit IRTP

6.

Terlaksannya Penyuluhan untuk pedagang makanan jajanan

7.

Terlaksananya Pelaporan Wasdal Farmamin & Konsultasi Kegiatan tingkat


provinsi

8.

Terlaksananya Operasi Pasar dalam rangka Pengawasan Peredaran Makanan


& Minuman pd Hari Raya idul Fitri dan Natal

Terlaksananya Pengawasan Peredaran Makanan & Minuman di wilayah

KA
B

9.

Kabupaten Bandung

10. Terlaksananya Koordinasi Kegistan Wasdal tingkat Kabupaten

7.8

Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan

program

promosi

kesehatan

dan

pemberdayaan

masyarakat

ES

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
765.475.500,00 terealisasi sebesar Rp. 720.154.750,00 atau pencapaian 94,08%.
Anggaran program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dimanfaatkan
untuk melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dalam mendukung pembangunan

NK

kesehatan, berupa :

1. Pameran Pembangunan , penyelenggaraan Hari Kesehatan Nasional ke 51 Tahun


2015 dan Pengadaan media penyuluhan ( Mobil penyuluhan, Billboard ) dan
penguatan petugas promkes puskesmas.

DI

2. Penguatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Bandung, melalui


Evaluasi PHBS di Poskestren dan institusi kesehatan serta pemberdayaan PHBS
Rumah tangga dlam mendukung Kabupaten Bandung Sehat;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

69

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Penguatan Desa Siaga Aktif , dengan capaian kegiatan

terlaksananya

terlaksananya Sosialisasi program 2015.

7.9

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

BD
G

Revitalisasi DESI Aktif, terlaksananya Pembinaan DESI tingkat lanjut dan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu


konsumsi pangan dan gizi,

sehingga berdampak terhadap perbaikan status gizi

masyarakat.Peningkatan status gizi lebih diarahkan pada pendidikan gizi masyarakat,


pelayanan gizi, Perbaikan Gizi melalui Pemberdayaan Masyarakat, survailance gizi dan

status gizi masyarakat.

KA
B

dukungan manajemen. Hal ini tentunya diharapkan dapat berdampak terhadap perbaikan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat difokuskan pada kegiatan pemberian


tambahan makanan dan vitamin , dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten
Bandung sebesar Rp.1.263.803.600,00 terealisasi sebesar Rp.1.074.406.000,00 atau
pencapaian (85,01%).

ES

Anggaran kegiatan pemberian tambahan makanan dan vitamin dimanfaatkan


untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Desiminasi & Informasi Program Gizi Tahun 2015
2. Pertemuan Survailans Gizi Tahun 2015

NK

3. Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB)


4. Pengiriman Tenaga Magang di Rumah Sakit Umum Pemerintah Untuk
Meningkatkan

Kapasitas

Bagi

Petugas

Gizi

Puskesmas

DTP

dalam

Penyelenggaraan Gizi institusi

DI

5. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Bagi Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas


6. Workshop Selamatkan Anak Bangsa dengan gerakan 1000 hari pertama
kehidupan

7. Monitoring Kegiatan Perbaikan Gizi Tahun 2015

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

70

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. Monitoring Tindak lanjut kegiatan magang bagi tenaga nutrisionis dalam

Mampu PONED
9. Pembuatan format program gizi
10. Pemberian Kapsul Vit. A

BD
G

meningkatkan koordinasi pelayanan gizi di Puskesmas DTP dan Puskesmas

11. Pemberian PMT-Pemulihan Bagi Balita Sangat Kurus dan Kurus Tahun 2015
12. Buffer Stock MP-ASI
13. Pemberian MP-ASI

14. Monitoring penilaian akurasi pencatatan dan pelaporan vit.A

KA
B

15. Pembekalan petugas untuk melaksanakan pemantauan garam beryodium tingkat


RT

16. Sosialisasi pertemuan survey kadar Hb pada siswi SMP


17. Pelaksanaan survey kadar Hb pada siswi SMP dan SMA

7.10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Dokumen Perencanaan Anggaran

Dinas Kesehatan

Kabupaten

ES

Sesuai

Bandung direncanakan anggaran kegiatan program Pengembangan Lingkungan Sehat


bersumber

dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 1.031.489.000,00 dan

terealisasi sebesar Rp.980.016.000,00 atau pencapaian (95,01 %).

NK

Anggaran program Pengembangan Lingkungan Sehat dimanfaatkan untuk


melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat
2. Kegiatan penyuluhan pengembangan lingkungan sehat

DI

3. Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan

7.10.1

Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat dilaksanakan dengan

dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp. 585.000.000,00

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

71

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

terealisasi sebesar Rp. 550.277.000,00 atau pencapaian (94,06%) dengan hasil


kegiatan:
Terlaksananya Refresing Pelaksanaan Klinik Sanitasi melalui penerapan

BD
G

1.

manajemen faktor risiko terintegrasi di Puskesmas


2.

Terlaksananya

Surveilance

Kualitas

Air

(DAMIU

dan

AB/PDAM)Terlaksananya Pengawasan Kualitas Air Minum (DAMIU, SAB


dan PDAM), yaitu 41 DAMIU dan 20 titik ait PDAM;
3.

Pendampingan program PAMSIMAS II (PENYEDIAAN AIR MINUM DAN


SANITASI BERBASIS MASYARAKAT)Terlaksananya Pengawasan tempat

KA
B

pengelolaan pestisida dan pemeriksaan penjamah pestisida dalam rangka


pengendalian pencemaran lingkungan DAS Citarum, untuk 300 petani di
daerah aliran sungai citarum;
4.

Terlaksananya Pengawasan tempat pengelolaan pestisida dan pemeriksaan


penjamah pestisida dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan DAS

5.

Terlaksananya Pemantauan dan pengawasan jentik berkala di daerah endemis

6.

ES

untuk mewujudkan Desa Bebas Jentik (DBJ)

Terlaksananya Pengawasan sanitasi TPM (jasaboga, RM, kantin, makjan,dll)


dan Pelatihan Hygiene Sanitasi bagi pengelola kantin sekolah;

7.

Terlaksananya Pelatihan fasilitator STBM untuk Kepala Puskesmas

NK

8.

Terlaksananya Pendataan akses sanitasi di masyarakat

9.

Terlaksananya Monitoring dan evaluasi kelompok wirausaha sanitasi

10. Terlaksananya Kelengkapan penunjang kegiatan program penyehatan


lingkungan

DI

11. Terlaksananya Pemantauan dan pengawasan kualitas air di masyarakat


12. Terlaksananya Pengawasan sanitasi Pasar
13. Terlaksananya Penyusunan UPL/UKL

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

72

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.10.2

Kegiatan Penyuluhan Pengembangan Lingkungan Sehat


Kegiatan pengkajian pengembangan lingkungan sehat dilaksanakan

BD
G

dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp.
446.489.000,00 terealisasi sebesar Rp.429.739.000,00 atau pencapaian (96,25%),
dengan hasil kegiatan :
1.

Terlaksananya Sosialisasi perbup STBM

2.

Terlaksananya Road show penerapan STBM (CTPS, stop BABs dan Buang
sampah pada tempatnya) di sekolah/pontren/permukiman/institusi lainnya

3.

Terlaksananya Percontohan sarana cuci tangan dalam rangka penerapan

4.

KA
B

STBM di sekolah/pontren/institusi lainnya

Terlaksananya Penerapan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan


pengawasan RAKSA sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan;
Terlaksananya Verifikasi Hasil Penerapan STBM

6.

Terlaksananya City Sanitation Summit

7.

Terlaksananya Belanja cetak majalah interview edisi sanitasi Kab Bandung

8.

Terlaksananya Pelatihan fasilitator dan wirausaha sanitasi

ES

5.

7.10.3 Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan


Kegiatan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan dilaksanakan dengan

NK

dana yang bersumber dari APBD Kabupaten bandung sebesar Rp. 333.081.000,00
terealisasi sebesar Rp. 333.081.000,00 atau pencapaian (100%), dengan hasil
kegiatan terlaksananya Forum Kabupaten Bandung Sehat

DI

7.11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

di rencanakan pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan penanggulangan penyakit


menular dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung
sebesar Rp.2.699.778.300,00 terealisasi sebesar Rp. 2.482.183.825,00 atau pencapaian

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

73

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

(91,94 %). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular terdiri dari

1. Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD

BD
G

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

2. Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging


3. Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

4. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


5. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik
6. Kegiatan Peningkatan Imunisasi

7.11.1

KA
B

7. Kegiatan Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah

Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD

Kegiatan Penyemprotan / Fogging Focus DBD dilaksanakan dengan dana


yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 325.000.000,00 dan
dapat direalisasikan sebesar Rp. 324.250.000,00 atau 99,77%. Hasil kegiatan yang
direalisasikan meliputi :

Terlaksananya penyemprotan/ fogging pada 80 lokasi penderita DBD ;

ES

1.
2.

Tersedianya data dari RS dan terlaporkan di Dinas Kesehatan

3.

Penggandaan leaflet, poster dan form PE sebagai bahan informasi dan

NK

edukasi.

7.11.2

Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging

Kegiatan Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging dilaksanakan

dengan dana yang bersumber

dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

DI

157.804.200,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 157.331.700,00 atau 99,70%.


Hasil kegiatan yang direalisasikan meliputi :Pengadaan bahan foging untuk
pencegahaan dan penanggulangan kasus DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

74

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11.3 Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah


Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah dilaksanakan
dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

BD
G

dengan dana yang bersumber

59.230.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 52.880.000,00 atau 89,27%.


Hasil kegiatan yang direalisasikan meliputi :
1.

Persiapan BIAS Campak, DT&TD yang dilakukan oleh 62 koordinator


imunisasi puskesmas di SD/ MI;

2.

Pelaksanaan BIAS Campak, DT&TD untuk anak SD/ MI kelas 2 dan 3 di


62 puskesmas.

Evaluasi BIAS Campak, DT&TD untuk anak SD/ MI kelas 2 dan 3 di 62


puskesmas.

7.11.4

KA
B

3.

Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


dari APBD Kabupaten Bandung

ES

dilaksanakan dengan dana yang bersumber

sebesar Rp. 546.565.000,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 520.879.450,00


atau 95,30%. Hasil kegiatan yang direalisasikan meliputi :
1.

Program diare, melalui evaluasi dan validasi data diare oleh 62 puskesmas,

NK

monitoring pemberdayaan Keluarga balita untuk CTPS

2.

Program TB, dengan melaksanakan Evaluasi dan Validasi data TB,


Tatalaksana kasus TB MDR, Pengantaran Cross Check Slide TB Paru ke
Labkesda, Monitoring Lab TB dan Pengambilan Cross Check Slide TB Paru

DI

ke PRM dan PPM, Monitoring penatalaksanaan kasus TB MDR di


Puskesmas, Monitoring dan evaluluasi Program TB, Pelatihan TB DOTS
bagi DPS, Refres dokter Puskesmas Tentang Penatalaksanaan TB terbaru.

3.

Program P2 ISPA, melalui : Evaluasi dan Validasi data ISPA Pneumonia,


Monitoring penatalaksanaan kasus Pneumonia dengan oksigen konsentrat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

75

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11.5

Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik / Epidemik


Kegiatan

Pencegahan

Penularan

Penyakit

Epidemik

dari APBD Kabupaten Bandung

BD
G

dilaksanakan dengan dana yang bersumber

Endemik

sebesar Rp. 618.236.600,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 595.884.425,00


atau 96,38%. Hasil kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/ epidemik
adalah: Tertanganinya kasus kronis filariasis, tertanganinya kasus penyakit
endemik dan ketersediaan bahan dan alat penanggulangan

7.11.6

Kegiatan Peningkatan Imunisasi

Imunisasi dilaksanakan dengan dana yang

KA
B

Kegiatan Peningkatan

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 830.593.000,00 dan dapat
direalisasikan sebesar Rp.674.498.750,00 atau 81.21%. Hasil kegiatan yang
direalisasikan adalah:

Refreshing Program Imunisasi bagi Korim Puskesmas

2.

Monitoring Pelayanan Vaksinasi CJH

3.

Pertemuan POKJA KIPI dalam rangka Audit Kasus KIPI

ES

1.

Pertemuan Konsultasi Program Imunisasi

5.

Sweeping Peningkatan Cakupan UCI Desa Tingkat Puskesmas

6.

Supervisi checklist program imunisasi

7.

Supervisi penanganan vaksin di BPS

NK

4.

8.

Validasi Data hasil cakupan program imunisasi

9.

Penanggulangan kasus KIPI

10. Pengadaan Lemari Es Vaksin dan Suku cadangnya

DI

11. Pemeliharaan/perbaikan lemari es vaksin

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

76

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.11.7 Kegiatan Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan


Wabah
Imunisasi dilaksanakan dengan dana yang

BD
G

Kegiatan Peningkatan

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 162.349.500,00 dan dapat
direalisasikan sebesar Rp. 156.459.500,00 atau 96,37%.
direalisasikan adalah :
1.

Hasil kegiatan yang

Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) Penyakit dan Keracunan


Pangan

Tersedianya data surveilans dari Rumah Sakit (PD3I & PTM) ;

3.

Tersosialisasikannya dan Terevaluasi Program Surveilans PD3I;

4.

Tersedianya Pengadaan Format Laporan Rutin Kegiatan Surveilans Penyakit

KA
B

2.

dan Keracunan Pangan;


5.

Memberikan bimbingan teknis program surveilans kepada 62 orang petugas


di puskesmas;

Pelacakan dan tatalaksana kasus AFP sebanyak 31 kasus;

7.

Pelacakan dan tatalaksana kasus Campak sebanyak 15 kasus;

ES

6.

8.

Terlaksananya Penguatan algoritma penyakit bagi dokter fungsional dan


tenaga surveilans di UPTD/ UPF.

9.

Pertemuan Evaluasi Kegiatan Seksi P3

NK

10. Pelacakan K3JH

11. Pengadaan Unit Transcarver/Transmiter UHF(Rig 2 meter)

7.12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

DI

Sesuai

rencanakan

rencana kegiatan anggaran Dinas Kesehatan

pelaksanaan

kegiatan

program

standarisasi

Kabupaten Bandung di
pelayanan

kesehatan

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar
Rp.1.497.184.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 1.344.706.437,00 atau
89,82 %.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

77

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Kegiatan kegiatan yang termasuk dalam program standarisasi pelayanan kesehatan


adalah sebagai berikut:

BD
G

1. Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan

2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan


3. Kegiatan

Pembangunan dan Pemutakhiran

Kesehatan

Data Dasar Standar Pelayanan

4. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

7.12.1

Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan

KA
B

Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan dilaksanakan dengan


dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 52.447.000,00
dan telah direalisasikan sebesar Rp. 52.447.000,00 atau 100 % .

Hasil yang

dicapai dari kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan adalah


terlaksananya Sosialisasi PERDA Bidang Perizinan dan Penyusunan Perbup

ES

turunan PERDA Bidang Perizinan

7.12.2

Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung

NK

sebesar Rp.295.146.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 162.496.000,00


atau 55,06 % .

Hasil dari kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan :


Tersosialisasikannya konsep Akreditasi Puskesmas

2.

Terlaksananya lokakarya Akreditasi Puskesmas;

DI

1.

3.

Terlaksananya kegiatan pendampingan persiapan Akreditasi Puskesmas;

4.

Terlaksananya penilaian Akreditasi Puskesmas

5.

Terlaksananya pertemuan evaluasi hasil verifikasi PKP.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

78

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

6.

Terlaksananya kegiatan pertemuan Evaluasi dan Revisi Standar


aoperasional Prosedur ( SOP) Pelayanan Kesehatan
Terlaksananya Pertemuan Sosialisasi Standar Operasional Prosedur

BD
G

7.

(SOP) pencegahan pengendalian infeksi (PPI)


8.

Terlaksananya

Pertemuan

Evaluasi

Instrumen

Standar

Prosedur

Operasional Pencegahan pengendalian Infeksi

7.12.3

Kegiatan Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar standar

pelayanan kesehatan

KA
B

Kegiatan pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan


kesehatan dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten
Bandung sebesar Rp.428.343.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp.
417.115.920,00 atau 97.38 %.
Hasil

kegiatan pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar

pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

ES

1. Tersedianya 62 data dasar inventory puskesmas yang akurat sesuai dengan


kondisi ;

2. Tersedianya 150 buah buku saku tentang info / hasil kegiatan program
kesehatan

NK

3. Tersedianya Draft Sistem Kesehatan Dasar


4. Tersedianya Draft Master Plan Dinas Kesehatan
5. Tersedianya Draft Kajian Pemetaan Sumber Daya Kesehatan

DI

7.12.4

Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilaksanakan dengan dana

yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 721.248.000,00 dan
telah direalisasikan sebesar Rp.712.647.517,00 atau 98,81 %. Dengan demikian

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

79

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

terdapat selisih sebesar Rp. 8.600.483,00 atau 1,19%. Hasil kegiatan Monitoring,
evaluasi dan pelaporan adalah sebagai berikut:

2. Tersedianya buku LAPTAH Kabupaten

BD
G

1. Tersedianya data dan buku Profil Kesehatan Kabupaten Bandung

3. Terlaksananya kegiatan Peningkatan kapasitas pengelola program SP3 di Pusk,


Validasi Data SP3, Pengolahan, Analisis data SP3
4. Tersedianya Visualisasi Data

5. Terlaksanananya Monitoring dan Evaluasi SIMPUS, Bintek SIMPUS

6. Pengembangan Softwere Aplikasi SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen

KA
B

Puskesmas) di 31 UPTD

7. Penyediaan Jasa Internet (Astinet, Speedy & SMS GateWay)


8. Terlaksananya kegiatan Informasi Publik
9. Terlaksananya program call center

7.13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

ES

Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


di rencanakan pelaksanaan program pelayanan kesehatan penduduk miskin dilaksanakan
dengan dana yang bersumber

dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

35.647.735.300,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp. 28.695.783.007,00 atau

NK

pencapaian 80,50 %. Dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp. 6.951.952.293,00


atau 10,50%. Kegiatan dalam program ini adalah :
Pelayanan Operasi Katarak

2.

Kegiatan Pelayanan Kegiatan Dasar dan Rujukan bagi Masyarakat Miskin

DI

1.

7.13.1 Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak


Sumber anggaran kegiatan Pelayanan Operasi Katarak berasal dari dana

APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 28.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

80

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

28.000.000,- (100%). Adapun hasil kegiatannya berupa terlaksananya operasi

BD
G

penderita katarak bagi pasien dari keluarga miskin.

7.13.2 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin dilaksanakan


dengan dana sebesar Rp.24.845.719.400,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp.
18.079.133.632,00 atau 72,77 %. dan hasil Kegiatan Pelayanan Kegiatan Dasar
dan Rujukan bagi Masyarakat Miskin adalah sebagai berikut :

1. Terverifikasinya pengajuan klaim pelayanan kesehatan bagi penerima SKTM

KA
B

di RSUD dan RSHS sebanyak 44 dokumen

2. Terbiayainya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui PBI


Pemda

3. Terkoordinasikannya proses penetapan kepesertaan Jaminan Kesehatan dan


penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
4. Terlaksananya Pelatihan Service Excellent dengan 30 orang peserta

ES

5. Terlaksananya Evaluasi Manajemen Pelkes di Puskesmas.


6. Terlaksananya Bimbingan Teknis Pelkesdas
7. Terlaksananya Workshop pelayanan medis tk PPK I

NK

8. Terlaksananya Pengadaan media informasi pelayanan kesehatan dasar.

7.14

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana


Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

DI

besaran anggaran program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
adalah sebesar Rp. 19.311.689.000,- dan terealisasi Rp. 16.988.300.550,- (87,97%).
Adapun kegiatannya antara lain : Perencanaan Pengadaan Tanah, Pembangunan
Puskesmas, Pembangunan Puskesmas berfungsi PONED, Rehab/Penataan Lingkungan
Puskesmas , Pembangunan Poskesdes.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

81

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.14.1

Perencanaan Pengadaan Tanah

Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah dilaksanakan dengan dana yang

BD
G

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 784.000.000,00 dan


telah direalisasikan sebesar Rp. 766.417.500,00 atau pencapaian 97,75 %. Hasil
yang dicapai dari kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah, Adapun rinciannya
sbb :

1. Perencanaan pengadaan tanah Puskesmas di Kec. Cikancung dan Puskesmas


Kec. Paseh

Paseh

KA
B

2. Apraisal pengadaan tanah Puskesmas di Kec. Cikancung dan Puskesmas Kec.

3. Pengadaan tanah Puskesmas Cipedes

4. Pengadaan tanah untuk Puskesmas di Kec. Cikancung

7.14.2

Pembangunan Puskesmas

Kegiatan Pembangunan Puskesmas dilaksanakan dengan dana yang

ES

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 8.943.398.000,00 dan


telah direalisasikan sebesar Rp. 8.049.174.800,00 atau pencapaian 90 %.
Hasil yang dicapai dari kegiatan Pembangunan Puskesmas adalah :

terbangunnya 9 Puskesmas yaitu Puskesmas Wangisagara, Katapang, Soreang,

NK

Cicalengka, Nagrak, Cangkuang, Pakutandang, Rawabogo

7.14.3

Pembangunan Puskesmas berfungsi PONED

Kegiatan Pembangunan Puskesmas berfungsi PONED dengan dana yang

DI

bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 1.300.000.000,00 dan


telah direalisasikan sebesar Rp. 1.181.471.000,00 atau pencapaian 90,9 %. Hasil
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas adalah sebagai berikut:
Terbangunnya 2 Puskesmas Berfungsi PONED (PONED Ciparay dan Margaasih)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

82

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7.14.4

Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas


Kegiatan Rehab/Penataan Lingkungan Puskesmas dilaksanakan dengan
dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.

BD
G

dana yang bersumber

1.151.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp.

1.147.014.500,00 atau

pencapaian 99,7 %. Hasil Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas


adalah sebagai berikut: Terbangunnya dan tertata lingkungan 8 (delapan)
puskesmas yaitu Puskesmas cilengkrang, Padamukti, Kutawaringin, Baleendah,
Banjaran DTP, Cimaung, Sangkanhurip,dan Sukajadi sehingga puskesmas menjadi

7.14.5

KA
B

aman, indah dan nyaman baik bagi pengunjung atau petugas kesehatan

Pembangunan Poskesdes

Kegiatan Pembangunan Poskesdes dilaksanakan dengan dana yang


bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 2.700.000.000,00 dan
telah direalisasikan sebesar Rp. 2.576.280.000,00 atau pencapaian 95,4 %. Hasil
Kegiatan Pembangunan Poskesdes adalah sebagai berikut: 9 Poskesdes (Poskesdes

ES

Cikuya, Mekarmanik, Sukaluyu, Girimulya, Banjaran Wetan, Rancaekek Kencana,


Cipeujeuh, Mekarlaksana, Rancatungku)

7.15

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

NK

Kegiatan program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dilaksanakan


dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
5.910.068.750,00 terealisasi sebesar Rp.5.304.965.961,00 atau pencapaian (89.76%)
dengan demikian masih terdapat selisih sebesar Rp.605.102.789,00 atau 10.24%.

DI

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan kesehatan memiliki kegiatan antara

lain Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis dengan Hasil dari kegiatan:
1.

Terselenggaranya pemberian honor dan jasa pelayanan kepada tenaga PTT


Kabupaten

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

83

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2.

Terlaksananya kegiatan pembinaan tenaga kesehatan puskesmas, untuk


persiapan seleksi nakes teladan puskesmas tingkat kabupaten dan tingkat

3.

BD
G

provinsi;

Terlaksananya pertemuan sidang PAK Jafung yang mengevaluasi, membahas


mengenai pengelolaan, masalah-masalah dan mekanismes penilaian angka
kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan;

4.

Terlaksananya Kegiatan validasi, verifikasi penilaian PAK dan sosialisasi


Pengisian DUPAK untuk tenaga kesehatan

5.

Terlaksananya Kegiatan Workshop/ Saresehan Organisasi Profesi Kesehatan

6.

KA
B

(IDI, PDGI, IBI, PAFI, PPNI, PPGI, PATELKI, PERSAGI);


Terlaksananya evaluasi Tim Perizinan dan tersusunnya mekanisme perizinan
bidang kesehatan;
7.

Terlaksananya Pembinaan SDM Kesehatan dan Perizinan SPKDS di Kab.


Bandung;

8.

Terlaksananya Pembinaan PTT Kabupaten, Propinsi dan Pusat untuk dokter

9.

ES

umum, dokter gigi, bidan, perawat gigi dan analis;

Terlaksananya Pertemuan Mekanisme Perizinan dan Sosialisasi SK Tim PAK


Jafung untuk kasubag TU di 31 UPTD;

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

NK

7.16

sesuai Dokumen Perencanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

direncanakan pelaksanaan kegiatan program peningkatan pelayanan kesehatan Lansia


dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar

DI

Rp.55.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 53.314.000,00 atau pencapaian (96.93%).


Program peningkatan pelayanan kesehatan Lansia menitikberatkan pada kegiatan
Pembangunan Pusat-pusat Pelayanan Kesehatan.
Hasil dari kegiatan pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut:

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

84

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

1.

Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang Program Lansia untuk 62 puskesmas;.

2.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan lansia di 31 UPTD Yankes

BD
G

Kecamatan;

7.17 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak

Kegiatan program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak


dilaksanakan dengan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp.
2.358.637.500,00 terealisasi sebesar Rp. 1.823.731.808,00 atau pencapaian (77,32%) .
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak menitikberatkan pada

KA
B

kegiatan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu.
Hasil kegiatan yang dicapai antara lain :

1. Pengadaan alat periksa penunjang, berupa Hb metri untuk mendeteksi kasus anemia
pada ibu hamil dalam upaya menurunkan AKI;

2. Pengadaan buku KIA,protap,format pencatatan dan pelaporan program KIA ;


3. Pemeliharaan Alkes di Puskesmas mampu poned (15 PONED);

ES

4. Kunjungan Pembinaan teknis pelayanan KIA-KB di 15 PONED dan 47 puskesmas ;


5. Peningkatan ketrampilan klinis pelaksana KIA dalam penanganan kegawatdaruratan
bayi asfiksia dengan perinasia kepada 510 org bidan sebanyak 17 angkatan;
6. Pemberian bantuan kontrak rumah bagi bidan desa,bidan dan dokter yang tersebar di

NK

123 desa;

7. Pembinaan terpadu KIA-Gizi dan imunisasi di puskesmas;


8. Diseminasi rencana kerja 2014 dan kegiatan AMP Revisi;
9. Pertemuan koordinasi rujukan dengan RS;

DI

10. Evaluasi kegiatan KIA, Pembinaan Bidkor ke Bidan Desa dan Pembuatan profil
KIA;

11. Konsultasi Bidkor ke Kabupaten;


12. Jasa langganan SMS Gateaway;
13. Evaluasi Poned, Kunjungan SpA/SpOG ke Poned;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

85

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

14. Workshop forum KIBLA;

DI

NK

ES

KA
B

BD
G

15. Refreshing manajemen KIA.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

86

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

B A B VIII

BD
G

PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN

Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan kinerja tahun 2015 masih terdapat


hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan, yaitu :

A. PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pada dasarnya capaian pendapatan asli daerah yang berasal dari retribusi

KA
B

pelayanan kesehatan dan pendapatan lain- lain yang sah (kapitasai BPJS) sudah
melampaui target, akan tetapi masih ada permasalahan yang dihadapi dalam penetapan
target karena hasil PAD retribusi pelayanan kesehatan sangat bergantung dari jumlah
kunjungan pasien yang berkunjung ke puskesmas yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Dan untuk target pendapatan dari lain- lain pendapatan yang sah, dimana bersumber dari
jumlah dana kapitasi yang diterima puskesmas, sangat bergantung dari jumlah

ES

kepesertaan BPJS dan hasil penilaian kredentialing Puskesmas .


Untuk mengatasi hal tersebut di atas, pemecahan masalah dalam penetapan target
pendapatan dengan melihat rata- rata kunjungan dan tindakan serta jumlah penerimaan

NK

dana kapitasi pada bulan terakhir.

B. BELANJA

Belanja Tidak Langsung


Pemanfaatan dana belanja langsung di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung,

DI

sangat dipengaruhi oleh :


1. Keaktifan tenaga fungsional dalam pengisian dan penilaian DUPAK yang
mempengaruhi besaran tunjangan fungsional;

2. Pemberlakuan penilaian disiplin pencapaian kinerja sehingga mempengaruhi besaran


TPP yang diterima

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

87

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

3. Kebijakan tentang penerimaan tambahan insentif untuk jasa upah pungut retribusi

sehingga tidak direalisasikan.

BD
G

yang dikhawatitkan menjadi tumpang tindih dengan tambahan pendapatan lainnya,

Pemecahan masalah yang dilakukan dengan mapping dan mengkaji kembali


terhadap kedudukan fungsional yang ada pada akhir semester pertama, sehingga bila ada
perubahan dapat diusulkan pada perubahan anggaran.

Belanja langsung

dan program.
8.1. Belanja SKPD

KA
B

Belanja langsung dimanfaatkan untuk pemenuhan kegiatan di SKPD/ Sekretariat

1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Permasalahan dalam Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, antara lain :


kurangnya SDM untuk administrasi perkantoran dan belum adanya ruang
perpustakaan. Upaya pemecahan masalah dengan cara diadakannya rekruitmen

ES

SDM sesuai dengan profesi yang dibutuhkan dan pengusulan pembangunan


ruang perpustakaan.

2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Permasalahan dalam Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
semua kendaraan dinas ada alokasi untuk anggaran

NK

adalah belum

pemeliharaannya dan sudah banyak kendaraan operasional yang sudah tidak


layak pakai. Adapun upaya pemecahan masalah dengan cara pengusulan
anggaran untuk pemeliharaan semua kendaraan dinas dan pengusulan untuk

DI

pemusnahan asset ke bagian asset Pemda.

3). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Permasalahan dalam Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
adalah peluang kesempatan kursus/ diklat masih terbatas dan informasi untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

88

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

kursus/ diklat kurang, sehingga upaya pemecahan masalah dengan cara


menjalin kerjasama dengan institusi /instansi/ lembaga dalam bidang pelatihan.

BD
G

4). Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja


dan Keuangan

Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan program ini adalah tidak


adanya tenaga akuntansi, dan pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan/ tenaga administrasi yang mempunyai tugas rangkap, sehingga dalam
pencatatan dan pelaporan kurang tertata dengan baik. Upaya pemecahan
masalahnya untuk tahun 2015 setiap UPTD yankes Kecamatan mengusulkan

KA
B

untuk rekruitmen tenaga akuntansi untuk mendukung pengelolaan keuangan


yang mulai Januari 2015 sudah menerapkan PPK BLUD.

8.2. Belanja Program

8.2.1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Permasalahan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan :

ES

1. Adanya obat dan perbekalan kesehatan diluar e-katalog yang dibutuhkan


program;

2. Ketidaksesuain administrasi (antara LPLPO, buku penerimaan, buku


pengeluaran dan kartu stock);

NK

3. Pengelola obat merangkap tugas, kegiatan administrasi pengelola obat cukup


banyak;

4. Kurang optimal pengawasan internal;


5. Pelaksanaan SIMPUS dan jaringan website tidak optimal ;

DI

6. TTK tidak melakukan PP 51 thn 2009 ( kehadiran kurang, administrasi tdk


tertib);

7. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap keamanan makanan dan obat kurang


optimal;

8. Belum ada alokasi anggaran dan lokasi untuk pengembangan P4TO.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

89

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Upaya dan pemecahan masalah dengan cara :

di luar e-katalog;

BD
G

1. Konsultasi dan koordinasi dengan LKPP tentang pelaksanaan pengadaan obat

2. Perlu dilakukannya validasi melalui program komputerisasi, akan dilakukan


program pengembangan aplikasi e-logistik dalam penyusunan setiap rencana
kebutuhan obat

3. Mapping kebutuhan tenaga kefarmasian sesuai dengan jenjang keprofesian


tenaga fungsional kefarmasian
4. Peningkatan pembinaan Puskesmas;

Bdg;

KA
B

5. Peningkatan pembinaan terhadap apoteker bekerjasama dengan IAI Cab Kab

6. Kepmenkes melakukan revitalisasi program;

7. Peningkatan pembinaan terhadap TTK bekerjasama dengan PAFI Cab Kab


Bdg;

8. Peningkatan frekwensi penyebarluasan informasi melalui media;

ES

9. Advokasi P4TO ke lintas sector.

8.2.2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat


Permasalahan dalam Program Upaya Kesehatan Masyarakat :

NK

1. Keterbatasan ruangan pelayanan


2. Keterbatasan jumlah dan kualitas tenaga perawat
3. Keterbatasan pemahaman dan aplikasi Perkesmas oleh seluruh perawat di
puskesmas

DI

4. Keterbatasan ruangan pelayanan


5. Posko Kesehatan belum seluruhnya melaporkan hasil pelayanan kesehatan
secara update

6. Peran serta masyarakat yang masih kurang dalam penanganan bencana


7. Pengadaan APD dan Distribusi Bantuan tidak untuk seluruh puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

90

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Upaya dan pemecahan masalah dengan cara :


1. Memberikan rekomendasi pada seksi penunjang dalam menyediakan ruangan

BD
G

konsultasi terpadu pada pembangunan Puskesmas.

2. Mengajukan untuk rekruitmen tenaga perawat di Puskesmas.

3. Rekomendasi Pelatihan Perkesmas bagi Perawat di Puskesmas

4. Memberikan rekomendasi pada seksi penunjang dalam menyediakan ruangan


konsultasi terpadu pada pembangunan Puskesmas.

5. Posko kesehatan melaporkan kegiatan penanggulangan bencana dan


pelayanan kesehatan sampai berakhirnya masa tanggap darurat

KA
B

6. Peningkatan peran serta masyarakat /kader dalam penanganan bencana


7. Prioritas distribusi APD dan Bantuan untuk korban bencana & rawan
kecelakaan pada puskesmas yang masuk pada peta rawan bencana dan rawan
kecelakaan

8.2.3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

ES

Permasalahan dalam Program Pengawasan Obat dan Makanan adalah :


1. Ketidaksesuaian administrasi (antara LPLPO, buku penerimaan, buku
pengeluaran dan kartu stock).

2. Pengelola obat merangkap tugas, kegiatan administrasi pengelola obat cukup

NK

banyak.

3. Sarana dan Prasarana pelayanan kefarmasian masih kurang (Lemari es,


Lemari Narkotika, Etiket)

4. Apoteker belum ada, TTK belum tersedia di seluruh Puskesmas, Belum ada

DI

konseling, home pharmacy care, pengkajian resep

5. Kurang optimal pengawasan internal


6. Hasil monitoring masih ditemukan tidak ada tenaga farmasi di sarana Apotek
7. Adanya kendala web sipnap lama antara lain lambatnya konfirmasi e- mail
balasan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

91

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. Perencanaan anggaran dan penerntuan lokasi P4TO


9. Tingkat kepedulian masyarakat kurang optimal, Belum semua kecamatan dan

BD
G

desa dialokasikan untuk kegiatan Penyebaruasan Informasi mengenai obat,


obat teurapetik, kosmetik dan makanan minuman.

10. Tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi, Masih banyak IRTP yang tidak
dapat mengikuti pelatihan SPP-IRTP, Masih ada IRTP yang tidak lulus dalam
audit sarana, Kurangnya SDM dalam audit sarana

11. Belum ada tenaga puskesmas yang mengikuti pelatihan DFI


12. Kurang minatnya IRTP untuk mengikuti sosialisasi

KA
B

13. Tidak ada laporan dari IRTP yang tutup dan pindah alamat
14. Tenaga Sanitarian rangkap tugas, Masih banyak IRTP yang belum
herregistrasi

15. Tingkat kepedulian pedagang kurang

16. Masih ditemukan makanan minuman yang mengandung bahan tambahan


berbahaya, masih ditemukan obat keras yg dijual tanpa resep dokter, masih

ES

ada APA tidak ada di sarana apotek, administrasi tidak sesuai dg ketentuan,
masih ada sarana yang telah habis masa izin namun tetap beroperasi.

17. Masih ditemukan makanan minuman yang mengandung bahan tambahan

NK

berbahaya

Upaya dan pemecahan masalah dengan cara :


1. Perlu dilakukannya validasi melalui program komputerisasi
2. Perlu dilakukannya pelatihan pada petugas pengelola obat

DI

3. Pemisahan tugas untuk pengelola obat, Melengkapi sarana dan prasarana


pelayanan kefarmasian masih kurang (Lemari es, Lemari Narkotika, Etiket),
Perekrutan apoteker, Pemerataan penempatan TTK untuk seluruh Puskesmas

4. Peningkatan pembinaan Puskesmas, Kepala Puskesmas sebagai pengawas


internal untuk Pengelola obat di Puskesmas, Kepala Puskesmas melakukan

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

92

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

monev pengelolaan obat dengan format PKP, Petugas Obat dan Kepala
Puskesmas melakukan stock opname sebulan sekali

pengelola

BD
G

5. Melakukan validasi terhadap apotek, Memberikan arahan kepada Apoteker

6. Advokasi P4TO ke lintas sector, Melakukan Pembahasan anggaran,


Melakukan survey lokasi, Membuat pengkajian kegiatan antar lintas sector
dan litas program

7. Peningkatan frekwensi penyebarluasan informasi melalui media

8. Melakukan sosialisai IRTP, Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait,

KA
B

Pembinaan dan audit ulang, Penambahan jumlah waktu pelaksanaan pelatihan


untuk perbaikan administrasi, Advokasi untuk penambahan tenaga
9. Mengadakan pelatihan DFI dengan sumber dana dari BLUD
10. Pembinaan ke lokasi IRTP, Meningkatkan pembinaan IRTP oleh Puskesmas
11. Peningkatan pembinaan dan penyuluhan

ES

12. Peningkatan pembinaan dan pengawasan

8.2.4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Permasalahan dalam Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat :

NK

1. Desa Siaga aktif hanya pada strata pratama;


2. Persentase RT PHBS ditentukan oleh 10 indikator PHBS, hanya oleh 3
indikator yang rendah (tidak merokok di dalam ruangan, jamban dan gizi

DI

seimbang), persentase RT ber PHBS jadi rendah.

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


1. Peningkatan strata desa siaga aktif melalui penguatan Tim Pokja Desa Siaga
Aktif;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

93

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Peningkatan frekuensi penyuluhan dampak merokok dan kampanye tidak


merokok di dalam rumah/ruangan

8.2.5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

BD
G

3. Koordinasi dengan lintas program kesling dan gizi

Permasalahan dalam Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :

1. Masih adanya balita dengan masalah gizi , seperti balita kurus, stunting dan
gizi lebih

2. Keluarga balita tidak mau dirawat terkait tidak adanya biaya hidup selama

KA
B

menunggu anaknya di Rumah Sakit/Fasilitas Kesehatan;


3. Angka kesakitan pada balita masih cukup tinggi, sehingga berdampak pada
status gizi balita

4. Masih ada Ibu hamil dari keluarga belum mampu Kurang asupan zat gizi
makro dan mikro selama hamil seperti anemia (stok Fe habis karena adanya
kebijakan Permenkes No.88 Thn.2014 tentang standar FE untuk WUS dan Ibu

ES

Hamil).

5. Pelaporan BPB kurang optimal /tidak tepat waktu;


6. Kurangnya informasi

dan integrasi petugas gizi dan Kepala Puskesmas

mengenai Program Gizi;

NK

7. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan petugas dalam pelaksanaan


konseling menyusui

8. SDM tenaga nutrisionis yang ada di lapangan 35,5% , D1 37,1% sedangkan


27% dikerjakan oleh bidan

DI

9. Adanya rangkap jabatan seperti merangkap bendahara atau program lain


sehingga tidak focus ke tupoksi

10. Adanya kader baru yang belum terpapar tentang bagaimana untuk
melaksanakan kegiatan perbaikan gizi diwilayahnya dikarenakan adanya
pergantian kepala desa, dan RW

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

94

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

11. Berdasarkan analisis jabatan untuk pengelolaan program gizi di tingkat


kabupaten tenaga yang dibutuhkan sebanyak 8 orang tetapi yang ada saat ini

BD
G

baru 4 orang.

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Pemberian PMT penyuluhan dan pemberian gizi, mikro seperti vit.A ,


Taburia)

2. Konseling bagi keluarga balita gizi buruk

3. Koordinasi dengan lintas program P2PL, kesling dan yankes, selain itu

KA
B

cakupan vit.A diupayakan diatas 90% karena dengan vit.A tidak hanya untuk
kesehatan mata, tapi untuk meningkatkan kekebalan tubuh
4. PMT untuk ibu hamil , upaya lain adalah mengajukan pemintaan ke Dinas
Kesehatan Provinsi, untuk sementara Fe belum ada digunakan Fe mandiri
5. Pembinaan petugas pada saat sosialisasi BPB dan saat bimbingan teknis serta
upaya memperbaiki system rekapan BPB dengan menyempurnakan software

ES

BPB

6. Desiminasi informasi program gizi kepada TPG dan ke puskesmas serta Ka.
UPTD

7. Mengirimkan sebagian petugas ke sentra laktasi Indonesia di Jakarta untuk

NK

dilatih menjadi konseler menyusui

8. Mengajukan usulan untuk menambah tenaga nutrisionis baik untuk di


puskesmas maupun untuk di tingkat kabupaten

9. Dinkes mengeluarkan kebijakan untuk rekruitmen tenaga di luar kesehatan

DI

seperti tenaga akutansi , sehingga untuk bendahara tidak lagi dikelola oleh
tenaga gizi

10. Adanya alokasi dana BOK oleh Puskesmas / UPTD untuk refreshing kader
posyandu

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

95

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

11. Mengajukan kebagian kepegawaian untuk pelatihan SDM di tingkat

BD
G

kabupaten untuk pengelolaan program gizi

8.2.6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Permasalahan dalam Program Pengembangan Lingkungan Sehat :

1. Belum semua Puskesmas melaksanakan program klinik sanitasi secara


terintegrasi dengan petugas lain yang ada di Puskesmas;
2. Jumlah DAMIU

tidak sebanding dengan SDM yang ada, belum semua

pengelola menyadari pentingnya hygiene sanitasi penyediaan air minum;

KA
B

3. Masyarakat selalu beranggapan bahwa masalah BAB adalah tanggungjawab


pemerintah dan belum semua puskesmas mempunyai data dasar ttg Jaga;
4. Petani pengguna pestisida tidak semuanya menyadari kalau pestisida itu
adalah racun sehingga mereka masih banyak yang tidak menggunakan masker
ketika beraktifitas dengan pestisida;

5. Pemberantasan sarang nyamuk secara berkala belum menjadi prioritas

ES

kegiatan di masyarakat;

6. Masih banyak pengelola TPM yang belum melengkapi persyaratan TPM yang
memenuhi syarat;

NK

7. Belum semua puskesmas melaporkan hasil kegiatan penerapan STBM.

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


1. Adanya pertemuan pengembangan Klinik Sanitasi yang diikuti oleh seluruh
pemegang program;
pemahaman

pengelola

DAMIU

tentang

pentingnya

DI

2. Mengingatkan

pemeriksaan kualitas air minum secara berkala;

3. Petugas sanitasi melakukan pendataan ulang akses sarana sanitasi dan


mewajibkan tiap puskesmas melakukan pemicuan STBM;

4. Melakukan penyuluhan kepada penjamah pestisida;

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

96

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

5. Penyuluhan tentang DBD dan PSN;


6. Pelatihan pengelolaan TPM dan mengharuskan setiap TPM memiliki Laik

BD
G

Hygiene;

7. Meminta laporan puskesmas dan melakukan sms gateaway STBM;

8.2.7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Permasalahan dalam Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan :


1.

Alat kesehatan yang ada di e-catalogue tidak banyak tersedia sejumlah


kebutuhan serta harga per unitnya lebih rendah dari pagu anggaran

Mindset masyarakat untuk pengendalian DBD hanya melalui fogging,

KA
B

2.

sehingga setiap ada kasus DBD selalu meminta fogging, padahal upaya
pencegahan DBD lah yang harus dimaksimalkan
3.

Kasus DBD meningkat pada bulan Desember, Januari dan Februari, padahal
pada bulan - bulan tersebut anggaran belum dapat dicairkan, sehingga perlu
dana talangan untuk membiayai operasional kegiatan fogging

5.

Ketepatan dan Kelengkapan laporan bulanan masih kurang

ES

4.

Dalam program Diare pelibatan kader dikegiatan pengendalian diare masih


kurang

6.

Program P2 ISPA belum terintegrasi dengan MTBS

NK

7.

Pelaporan kasus melalui SITT belum maksimal

8.

Tatalaksana standar belum dilakukan secara maksimal

9.

Pelaporan secara online belum dlakukan secara maksimal

10. Posbindu belum aktif

DI

11. Beberapa penyakit endemik mulai terlupakan pemantauan dan screeningnya;


12. Masih ada SD(orang tua) berbasis agama yang menolak
13. Ada beberapa Puskesmas yang belum mencapai target 95%
14. Adanya mutasi pegawai berdampak pada petugas Korim, sehingga banyak
Korim baru

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

97

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

15. Belum semua petugas mengetahui tata cara pelaksanaan pelayanan Calon

16. Belum semua kasus KIPI terlaporkan

BD
G

jamaa'ah haji;

17. Masih ada desa yang non UCI, lemari es banyak yang rusak dan sudah berusia
> 20 tahun, laporan dari puskesmas tidak tepat waktu, IP Vaksin BCG rendah

18. Hasil cakupan imunisasi belum merata di semua desa, sehingga ada desa yang
belum UCI

19. Belum semua BPS melaksanakan tata laksana penanganan vaksin sesuai
prosedur

puskesmas

KA
B

20. Masih ada kesenjangan data hasil cakupan program imunisasi di desa dan

21. Belum terlaporkan KIPI sedang dan ringan

22. Masih banyak lemari es vaksin yang usianya di atas 20 tahun


23. Banyak lemari es vaksin yang rusak

ES

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


1. Pelatihan kader jumantik untuk PSN
2. Mencari dana talangan

3. Setiap bulan dilakukan absen laporan melalui sms gateway

NK

4. Melakukan kegiatan refrshing kader khususnya tentang pengendalian diare


melalui kegiatan BOK

5. Refresh pencatatan dan pelaporan dengan SITT


6. Mengintegrasikan program p2 ispa dengan MTBS

DI

7. Refresh tatalaksana ispa dan pneumonia ke petugas di pkm


8. Refresh aplikasi screning ptm
9. Mengaktifkan posbindu melalui kegiatan BOK
10. Merefresh kembali tata laksana serta screening penyakit2 endemik
11. Pelaksanaan BIAS DT&TD bulan Desember

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

98

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

12. Memberikan penyuluhan kepada guru dan orang tua


13. Melakukan sweeping kepada anak SD/MI yang belum di imunisasi

BD
G

14. Melakukan on the job training kepada Korim baru

15. Memantau dan mengarahkan terhadap seluruh proses pengelolaan imunisasi


calon jamaah haji, mulai dari perencanaan, penerimaan, pendistribusian ,
penyimpanan dan penggunaan vaksin

16. Semua Puskesmas harap melaporkan kasus KIPI ringan dan berat

17. Melakukan sweeping ke desa yang Non UCI, pengadaan lemari es vaksin,
kesepakatan laporan diterima tgl 5 bulan berikutnya, mengumpulkan sasaran

KA
B

18. Melakukan sweeping ke desa/RW yang belum mencapai target


19. Kepala UPTD/UPF diharapkan bisa memantau dan meng evaluasi penanganan
& administrasi vaksin

20. Koordinator Imunisasi Puskesmas memberikan bimbingan teknis kepada BPS


21. Memvalidasi data mulai dari Posyandu, bidan desa dan puskesmas
22. Semua Puskesmas harap melaporkan kasus KIPI ringan dan berat

ES

23. Pengadaan lemari es vaksin secara bertahap


24. Menyediakan suku cadang lemari es vaksin

8.2.8 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

NK

Permasalahan dalam Kegiatan Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan :


1. Perizinan di bidang kesehatan cukup banyak
2. Ketidaksiapan Puskesmas
3. Data yang dilaporkan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

DI

4. Data yang dilaporkan tidak tepat waktu


5. Data yang dilaporkan tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya berbeda
dengan pengelola program

6. Pengelolaan & Pemeliharaan SIMPUS - WAN.


7. Software aplikasi SIMPUS belum sempurna.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

99

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8. Jumlah dan kapasitas komputer untuk pengelolaan SIMPUS belum memadai.


9. Kemampuan SDM Pusk dlm mengoperasionalkan SIMPUS belum memadai.

profil dari program

BD
G

10. Keterlambatan pencetakan buku profil, dikarenakan keterlambatan update data

11. Tdk adanya data update / Profil yg dibutuhkan sebagai bahan evaluasi,
perencanaan dan penelitian.

12. Belum tersedia format baku laporan tahunan Puskesmas dan Dinas

13. Kepala UPTD/UPF diharapkan bisa memantau dan mengevaluasi penanganan


& administrasi vaksin

KA
B

14. Pengamatan dan pelacakan kejadian KLB oleh petugas surveilans puskesmas
& dinas serta pengambilan sampel sumber penular penyakit sesuai dgn tata
laksana KLB

15. Keterpaduan dan Penentuan kontak person dan sistem pencatatan dan
pelaporan surveilans berbasis rumah sakit thd penyakit berpotensi KLB
16. Kelengkapan dan Ketepatan Sistem pelaporan surveilans puskesmas untuk

ES

antisipasi SKD KLB

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


1. Ditindaklanjuti dengan penyusunan perbup

NK

2. Menunda Penerapan ISO 9001:2008


3. Menekankan kepada Pengelola data untuk pengumpulan,

pencatatan dan

pelaporan data dari Pusk ke Dinas dengan tepat waktu dan sesuai dengan
kondisi

DI

4. Menekankan kepada koordinator SP3 untuk Pengumpulan, pencatatan dan


pelaporan data dari Pusk ke Dinas dengan tepat waktu dan keakurat data dari
program pkm

5. Rekruitmen tenaga IT - peningkatan kapasitas tenaga pengelola Teknis.


6. Penyempurnaan Software Simpus

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

100

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

7. Pengadaan Perangkat pengolahan Simpus


8. Sosialisasi / Pelatihan mengenai pengoperasionalan SIMPUS

BD
G

9. Pembuatan buku Profil dengan data yang akurat, dibuat dalam 2 tahap
a. Tabel profil (sementara)
b. Narasi & tabel profil yg update

10. Pertemuan konsultasi penyusunan laporan tahunan Puskesmas dan Dinas

8.2.9 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Permasalahan dalam Kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin :

KA
B

1. Diperlukan validasi data (oleh BKBPP) untuk mengisi quota peserta BPJS
yang diintegrasikan

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

1. Terus berkoordinasi dengan BKBPP mengenai kepesertaan


2. Menginventaris peserta SKTM yang akan dijadikan peserta BPJS yang akan

ES

dating sebelum verivikasi oleh BKBPP.

8.2.10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

NK

Puskesmas/Pustu dan Jaringannya

Permasalahan dalam Kegiatan

Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan

Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya :

1. Masih adanya status tanah yang belum jelas

DI

2. Pembuatan IMB agak sulit dan tidak adanya IMB disemua puskesmas / pustu
3. Sarana alkes belum sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


1. Koordinasi Lintas Sektor

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

101

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

2. Pendataan semua puskesmas, untuk puskesmas yang status kepemilikan

pihak desa dan pemberi hibah

BD
G

tanahnya jelas dibuatkan IMB, untuk yang belum jelas koordinasi dengan

3. Pengadaan sarana dan prasarana alkes sesuai dengan Permenkes 75 Tahun


2014

8.2.11 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Permasalahan dalam Kegiatan Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan :


1. Masih belum optimal pengangkatan jabatan fungsional promkes sebagai dasar

KA
B

dalam nakes teladan

2. Masih terdapat tenaga kesehatan (jafung) yang belum menguasai atau belum
mendapat pelatihan tata cara pengisian daftar usulan penilaian angka kredit
3. Tidak semua alokasi dana terserap karena masih banyak petugas promkes
yang tugas rangkap

ES

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :


1. Usulan pengangkatan jafung promkes
2. Pelatihan untuk jafung promkes
3. Peningkatan SDM

NK

4. Melakukan sosialisasi aturan pedoman berkaitan dengan nakes teladan


5. Melakukan bina wilayah kepada Kepala UPTD
6. Memberikan pelatihan tentang PAK
7. Melakukan koreksi, memperbaiki kelengkapan dengan cara memanggil yang

DI

bersangkutan atau meminta bantuan kepada atasan yang bersangkutan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

102

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

8.2.12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia


Permasalahan dalam Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia :

lansia

BD
G

1. Masih kurangnya sarana prasarana untuk pelaksanaan puskesmas santun

2. Belum optimalnya pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia di puskesmas

3. Masih kurangnya sarana prasarana, pembinaan posbindu untuk pelaksanaan


puskesmas santun lansia

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

KA
B

1. Untuk sarana prasarana santun lansia diajukan di UPTD


2. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia di Puskesmas melalui
Posbindu, Pusk santun lansia

8.2.13 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak


Permasalahan dalam Kegiatan Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan

ES

Anak:

1. Masih tingginya Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bandung, meskipun ada


penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 33,9/1000KH menjadi
33,6/1000KH

NK

2. Masih tingginya Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bandung, meskipun ada


penurunan dari tahun sebelumnya dari 48 kasus menjadi 38 kasus.

Upaya dan Pemecahan Masalah dengan Cara :

DI

Koordinasi Lintas Sektor dalam upaya penurunan AKI dan AKB

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

103

DI

NK

ES

KA
B

BD
G

Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi Terbit Tahun 2016

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

104

G
D

Lampiran 1

DAFTAR JUMLAH KETENAGAAN DI 31 KECAMATAN


WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2015

B
A
FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DOKTER
PNS

CILEUNYI

CILEUNYI

CIBIRU HILIR

CINUNUK

PTT

DOKTER
GIGI
PNS

PTT

PERAWAT

PERAWAT
GIGI

PNS

PNS

PTT

4
1

S
E

PNS

PTT

PNS

PNS

PTT

PRANATA
LAB

11

CIBEUNYING

CILENGKRANG

CILENGKRANG

BOJONGSOANG BOJONGSOANG

MARGAHAYU

BIHBUL

PTT

ASISTEN
APOTEKER

PNS

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

SANITARIAN

CIMENYAN
CIMENYAN

NUTRISIONIS

K
IN

PTT

BIDAN

G
D

FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DOKTER
PNS

10

PTT

DOKTER
GIGI
PNS

PTT

PERAWAT

PERAWAT
GIGI

PNS

PNS

PTT

MARGAHAYU
SEL

DAYEUHKOLOT

CANGKUANG

KATAPANG

SANGKANHURIP

MARGA ASIH

RAHAYU

BANJARAN DTP

ARJASARI

PAMENGPEUK

PTT

BIDAN

ARJASARI

PAMENGPEUK

S
E

K
IN

MARGA ASIH

KATAPANG

PTT

PNS

11

12

PNS

PTT

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

ASISTEN
APOTEKER
PNS

PRANATA
LAB

SANITARIAN

PTT

B
A

DAYEUHKOLOT
1

PNS

NUTRISIONIS

1
1

1
1

G
D

FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

BANJARAN KOTA
11

PERAWAT
GIGI

PTT

PNS

PNS

PNS

PTT

CANGKUANG

NAGRAK

CIKALONG
13

CIMAUNG
CAMPAKA
MULYA

14

15

16

PNS

PTT

PTT

BIDAN

PANGALENGAN

CICALENGKA

NAGREG

SUKAMANAH

WARNASARI

K
IN

CICALENGKA
DTP

SAWAHLEGA

NAGREG

PNS

PTT

PNS
1

11

PTT

PNS

SANITARIAN

S
E

PANGALENGAN
DTP

NUTRISIONIS

B
A

BANJARAN
KIANGROKE

12

DOKTER
GIGI

PERAWAT

DOKTER

PTT

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

ASISTEN
APOTEKER
PNS

PRANATA
LAB

2
2

9
3

G
D

FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

CIKANCUNG
17

DOKTER

19

20

21

PNS

PTT

PERAWAT

PERAWAT
GIGI

PNS

PNS

PNS

PTT

PTT

11

PTT

BIDAN

RANCAEKEK

MAJALAYA

SOLOKAN
JERUK

IBUN

RANCAEKEK
DTP

LINGGAR

NANJUNGMEKAR

MAJALAYA BARU

S
E

K
IN

10

IBUN

PADAMUKTI

PNS

SOLOKAN
JERUK

PTT

PNS

PRANATA
LAB

PTT

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

ASISTEN
APOTEKER

PNS

SANITARIAN

WANGISAGARA

PTT

CIKARO

PNS

NUTRISIONIS

B
A

CIKANCUNG
CILULUK

18

DOKTER
GIGI

2
1

2
1

12

G
D

FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DOKTER
PNS

PTT

DOKTER
GIGI
PNS

PTT

SUDI

22

23

24

25

PERAWAT

PERAWAT
GIGI

PNS

PNS

PTT

PASEH

CIPEDES

CIPARAY DTP

PASEH

CIPARAY

BALEENDAH

PACET

PTT

BIDAN

PAKUTANDANG

S
E
1

BALE ENDAH

PTT

PNS

SANITARIAN

PTT

PNS
1

B
A

K
IN

SUMBER SARI

PNS

NUTRISIONIS

2
3

JELEKONG

10

PNS

PRANATA
LAB

RANCAMANYAR

PACET

PTT

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

ASISTEN
APOTEKER

2
5

3
2

G
D

FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DOKTER
PNS

PTT

DOKTER
GIGI
PNS

PTT

PANCA
KERTASARI
26

28

PTT

PNS

PTT

SUKAJADI

GAJAHMEKAR

SOREANG

PASIRJAMBU

SUGIHMUKTI

RAWABOGO

PTT

CIWIDEY

CIWIDEY

S
E

K
IN

KUTAWARINGIN

PNS

NUTRISIONIS
PNS

SANITARIAN

PTT

PNS
1

B
A

SOREANG

PASIRJAMBU

30

PNS

BIDAN

KERTASARI

KOPO

29

PERAWAT
GIGI

SANTOSA

27

PERAWAT

PTT

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

ASISTEN
APOTEKER
PNS

PRANATA
LAB

1
1

3
2

3
2

2
1

G
D

FUNGSIONAL

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

DOKTER
PNS

31

RANCABALI

RANCABALI

PTT

DOKTER
GIGI
PNS

JUMLAH

65

JUMLAH TOTAL

1286

36

39

PERAWAT

PERAWAT
GIGI

PTT

PNS

PNS

20

230

PTT

(Sumber: Bidang Wasdalkes-Seksi SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Tahun 2015)

S
E

K
IN

PTT

BIDAN

52

PNS

PTT

10

NUTRISIONIS
PNS

331

197

PTT

PNS
1

B
A

SANITARIAN

17

42

PTT

NON
MEDIS
PTT PNS PTT
PNS

ASISTEN
APOTEKER
PNS

34

PRANATA
LAB

19

188

Lampiran 3

REALISASI ANGGARAN DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BANDUNG BULAN DESEMBER TAHUN 2015
KD.
URAIAN
REKENING
4.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
4.1.00.00.2
Hasil Retribusi Daerah
4.1.00.00.2.
Retribusi Jasa Umum
4.1.00.00.2.
Retribusi Pelayanan Kesehatan - Puskesmas
4.1.00.00.4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
4.1.00.00.4.
Pendapatan Lain-lain
4.1.00.00.4.
Pendapatan dari Jamkesmas
4.1.00.00.4.
Pendapatan BLUD
Pendapatan Jasa Layanan BLUD
5
BELANJA DAERAH
5.1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
5.1.00.00.1
Belanja Pegawai
5.1.00.00.1
Belanja Gaji dan Tunjangan
.01
5.1.00.00.1.
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi
01.01
5.1.00.00.1.
Tunjangan Keluarga
01.02
5.1.00.00.1.
Tunjangan Jabatan
01.03
5.1.00.00.1.
Tunjangan Fungsional
01.04
5.1.00.00.1.
Tunjangan Umum
01.05
5.1.00.00.1.
Tunjangan Beras
01.06
5.1.00.00.1.
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
01.07
5.1.00.00.1.
Pembulatan Gaji
01.08
5.1.00.00.1
Belanja Tambahan Penghasilan PNS
.02
5.1.00.00.1.
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja
02.01
5.1.00.00.1.
Tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya
02.07
5.1.00.00.1
Insentif Pemungutan Retribusi Daerah
.06
5.1.00.00.1.
Belanja Retribusi
06.01
5.2
BELANJA LANGSUNG
5.2.01
5.2.01.01
5.2.01.02
5.2.01.03
5.2.01.08
5.2.01.10
5.2.01.11
5.2.01.13
5.2.01.14
5.2.01.15
5.2.01.17
5.2.01.18
5.2.01.19
5.2.01.20
5.2.01.22
5.2.02
5.2.02.21
5.2.02.22
5.2.02.24

93.785.760.000,00
363.075.949.609,00
92.787.823.400,00
92.787.823.400,00
72.983.062.000,00
46.896.798.000,00
9.072.003.000,00
695.306.000,00
10.710.663.000,00
771.717.000,00
3.733.947.000,00
1.101.726.000,00
902.000,00
19.483.511.400,00
18.302.711.400,00
1.180.800.000,00
321.250.000,00
321.250.000,00

K
N

S
E

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Penyediaan Tenaga Pendukung teknis dan Administrasi Perkantoran
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
Penunjang Perayaan Hari-hari Bersejarah
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

I
D

ANGGARAN
TAHUN INI
99.083.689.500,00
5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
94.083.689.500,00

PERUBAHAN
108.883.221.211,00
200.000.000,00
200.000.000,00
200.000.000,00
297.929.500,00
297.929.500,00
297.929.500,00
108.385.291.711,00
7.737.520.653,00
350.192.564.441,00
101.668.622.940,00
101.668.622.940,00
82.964.790.000,00
54.345.962.000,00
9.143.379.000,00
626.986.000,00
12.184.485.000,00
863.432.000,00
4.635.137.000,00
1.164.606.000,00
803.000,00
18.703.832.940,00
17.453.912.940,00
1.249.920.000,00
-

PERTANGGUNG JAWABAN (Rp)


s/d Bulan Ini
%
124.725.775.731,00
114,55
6.256.670.053,00
3.128,34
6.256.670.053,00
3.128,34
6.256.670.053,00
3.128,34
118.469.105.678,00
39.764,14
117.259.731.313,00

B
A

G
D
B
SALDO ANGGARAN (Rp)

(24.730.641.366,00)
(1.256.670.053,00)
(1.256.670.053,00)
(1.256.670.053,00)
(23.473.971.313,00)
(23.473.971.313,00)

266.839.840.681,81
87.422.524.872,00
87.422.524.872,00
69.460.038.490,00
54.300.873.356,00
4.842.677.557,00
618.135.000,00
4.691.559.500,00
797.130.000,00
3.044.337.480,00
1.164.543.065,00
782.532,00
17.962.486.382,00
16.969.286.382,00
993.200.000,00
-

76,20
85,99
85,99
83,72
99,92
52,96
98,59
38,50
92,32
65,68
99,99
97,45
96,04
97,22
79,46
-

83.352.723.759,19
14.246.098.068,00
14.246.098.068,00
13.504.751.510,00
45.088.644,00
4.300.701.443,00
8.851.000,00
7.492.925.500,00
66.302.000,00
1.590.799.520,00
62.935,00
20.468,00
741.346.558,00
484.626.558,00
256.720.000,00
0,00

270.288.126.209,00

248.523.941.501,00

179.417.315.809,81

72,19

69.106.625.691,19

1.245.599.000,00
4.200.000,00
180.000.000,00
49.000.000,00
31.900.000,00
101.685.000,00
307.189.000,00
250.750.000,00
4.800.000,00
14.700.000,00
48.000.000,00
194.100.000,00
13.000.000,00
16.275.000,00
30.000.000,00
1.032.600.000,00
46.600.000,00
286.000.000,00
700.000.000,00

1.898.429.782,00
5.600.000,00
371.480.782,00
80.500.000,00
31.900.000,00
107.935.000,00
307.189.000,00
472.300.000,00
78.500.000,00
14.700.000,00
77.100.000,00
254.450.000,00
13.000.000,00
16.275.000,00
67.500.000,00
751.600.000,00
46.600.000,00
340.000.000,00
365.000.000,00

1.542.482.252,00
4.283.000,00
126.160.013,00
80.304.000,00
31.899.100,00
106.579.425,00
242.048.250,00
460.201.000,00
76.820.000,00
13.470.000,00
76.441.400,00
254.045.064,00
11.925.000,00
58.306.000,00
660.304.503,00
46.590.000,00
329.077.800,00
284.636.703,00

81,25
76,48
33,96
99,76
100,00
98,74
78,79
97,44
97,86
91,63
99,15
99,84
73,27
86,38
87,85
99,98
96,79
77,98

355.947.530,00
1.317.000,00
245.320.769,00
196.000,00
900,00
1.355.575,00
65.140.750,00
12.099.000,00
1.680.000,00
1.230.000,00
658.600,00
404.936,00
13.000.000,00
4.350.000,00
9.194.000,00
91.295.497,00
10.000,00
10.922.200,00
80.363.297,00

5.2.05
5.2.05.01
5.2.06
5.2.06.01
5.2.06.02
5.2.06.03
5.2.06.04
5.2.06.05
5.2.15
5.2.15.01
5.2.15.02
5.2.15.04
5.2.16
5.2.16.01
5.2.16.09
5.2.16.10
5.2.16.11
5.2.16.12
5.2.16.13
5.2.16.16
5.2.16.32
5.2.17
5.2.17.02
5.2.19
5.2.19.01
5.2.19.03
5.2.19.04
5.2.20

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur


Pendidikan dan pelatihan formal
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyusunan Rencana dan Penganggaran Kegiatan
JUMLAH BELANJA SKPD :
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Peningkatan kesehatan masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
(DBHCHT)
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat

I
D

164.000.000,00
164.000.000,00

144.301.500,00
144.301.500,00

87,99
87,99

19.698.500,00
19.698.500,00

624.731.000,00

740.503.500,00

692.872.950,00

93,57

47.630.550,00

251.163.000,00
10.260.000,00
16.560.000,00
36.748.000,00
310.000.000,00
3.017.930.000,00
6.978.582.413,00

366.935.500,00
10.260.000,00
16.560.000,00
36.748.000,00
310.000.000,00
3.554.533.282,00
7.572.932.413,00

360.278.000,00
10.260.000,00
16.157.000,00
36.748.000,00
269.429.950,00
3.039.961.205,00
7.304.492.227,00

98,19
100,00
97,57
100,00
86,91
85,52
96,46

6.657.500,00
0,00
403.000,00
0,00
40.570.050,00
514.572.077,00
268.440.186,00

6.892.650.713,00

6.634.182.527,00

96,25

258.468.186,00

542.491.700,00
137.790.000,00
166.711.484.856,00
75.000.000,00
91.145.000,00
323.315.000,00
759.429.000,00
15.438.692.750,00
333.081.000,00
200.000.000,00
149.490.822.106,00
144.130.000,00
144.130.000,00
765.475.500,00
490.265.500,00
228.210.000,00
47.000.000,00
1.263.803.600,00

534.019.700,00
136.290.000,00
109.461.170.039,81
75.000.000,00
82.520.000,00
302.005.000,00
732.889.500,00
14.011.836.008,00
333.081.000,00
83.000.000,00
93.840.838.531,81
144.130.000,00
144.130.000,00
720.154.750,00
460.417.750,00
213.037.000,00
46.700.000,00
1.074.406.000,00

98,44
98,91
65,66
100,00
90,54
93,41
96,51
90,76
100,00
41,50
62,77
100,00
100,00
94,08
93,91
93,35
99,36
85,01

8.472.000,00
1.500.000,00
57.250.314.816,19
0,00
8.625.000,00
21.310.000,00
26.539.500,00
1.426.856.742,00
0,00
117.000.000,00
55.649.983.574,19
0,00
45.320.750,00
29.847.750,00
15.173.000,00
300.000,00
189.397.600,00

B
A

6.497.780.713,00
402.651.700,00
78.150.000,00
170.804.680.946,00
75.000.000,00
91.145.000,00
173.315.000,00
493.633.000,00
29.625.716.551,00
254.581.000,00
200.000.000,00
139.891.290.395,00
144.130.000,00
144.130.000,00
755.475.500,00
480.265.500,00
228.210.000,00
47.000.000,00
1.239.836.600,00

S
E

K
N

G
D
B

115.000.000,00
115.000.000,00

5.2.20.01
5.2.20.02
5.2.20.03

5.2.20.07
5.2.21
5.2.21.01
5.2.21.02
5.2.22
5.2.22.01
5.2.22.02
5.2.22.04
5.2.22.05
5.2.22.06
5.2.22.08
5.2.22.09
5.2.23
5.2.23.01
5.2.23.02
5.2.23.03
5.2.23.06
5.2.24
5.2.24.01
5.2.24.11
5.2.24.12
5.2.24.13
5.2.25
5.2.25.01
5.2.25.02
5.2.25.06
5.2.25.07
5.2.25.24

Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi (Cetak)


Pemberian tambahan makanan dan vitamin
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Kurang ( Bantuan
Gubernur )
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik
Peningkatan imunisasi
Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Penyusunan standar pelayanan kesehatan
Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan
kesehatan Evaluasi dan Pelaporan
Monitoring,
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Pelayanan operasi katarak
Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin
Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Provinsi
Jawa Barat ( Bantuan Gubernur )
Penunjang Operasi Katarak ( Bantuan Gubernur )
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Pembangunan puskesmas
Pembangunan puskesmas pembantu
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu
Pengembangan Gedung dan Revitalisasi Puskesmas ( Bantuan
Gubernur )
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Pembangunan pusat-pusat pelayanan kesehatan
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

486.777.600,00
614.579.000,00

346.662.700,00
569.686.300,00

71,22
92,70

140.114.900,00
44.892.700,00

80.565.000,00

89.707.000,00

85.317.000,00

95,11

4.390.000,00

72.740.000,00

72.740.000,00

72.740.000,00

100,00

0,00

515.059.000,00
253.500.000,00
261.559.000,00
2.430.888.300,00
325.000.000,00
157.304.200,00
59.230.000,00
275.565.000,00
620.846.600,00
830.593.000,00
162.349.500,00
1.533.397.000,00
300.974.000,00
236.092.000,00
329.943.000,00
666.388.000,00
57.331.946.100,00
28.000.000,00
46.529.930.200,00

1.031.489.000,00
585.000.000,00
446.489.000,00
2.699.778.300,00
325.000.000,00
157.804.200,00
59.230.000,00
546.565.000,00
618.236.600,00
830.593.000,00
162.349.500,00
1.497.184.000,00
52.447.000,00
295.146.000,00
428.343.000,00
721.248.000,00
35.647.735.300,00
28.000.000,00
24.845.719.400,00

980.016.000,00
550.277.000,00
429.739.000,00
2.482.183.825,00
324.250.000,00
157.331.700,00
52.880.000,00
520.879.450,00
595.884.425,00
674.498.750,00
156.459.500,00
1.344.706.437,00
52.447.000,00
162.496.000,00
417.115.920,00
712.647.517,00
28.695.783.007,00
28.000.000,00
18.079.133.632,00

95,01
94,06
96,25
91,94
99,77
99,70
89,28
95,30
96,38
81,21
96,37
89,82
100,00
55,06
97,38
98,81
80,50
100,00
72,77

51.473.000,00
34.723.000,00
16.750.000,00
217.594.475,00
750.000,00
472.500,00
6.350.000,00
25.685.550,00
22.352.175,00
156.094.250,00
5.890.000,00
152.477.563,00
0,00
132.650.000,00
11.227.080,00
8.600.483,00
6.951.952.293,00
0,00
6.766.585.768,00

10.713.015.900,00

10.713.015.900,00

10.588.649.375,00

98,84

124.366.525,00

61.000.000,00

61.000.000,00

18.006.164.000,00

19.311.689.000,00

16.988.300.550,00

87,97

2.323.388.450,00

13.093.090.000,00
3.221.531.000,00
454.645.000,00
585.000.000,00

14.069.110.000,00
3.342.501.000,00
652.115.000,00
596.065.000,00

12.366.554.000,00
2.930.001.350,00
645.405.200,00
500.176.000,00

87,90
87,66
98,97
83,91

1.702.556.000,00
412.499.650,00
6.709.800,00
95.889.000,00

S
E

K
N

I
D

5.2.28
5.2.28.05
5.2.30
5.2.30.04
5.2.32
5.2.32.01

G
D
B

471.952.600,00
614.579.000,00

B
A

61.000.000,00

651.898.000,00

651.898.000,00

546.164.000,00

83,78

105.734.000,00

5.285.988.850,00
5.285.988.850,00
55.000.000,00
55.000.000,00
2.189.047.500,00
2.189.047.500,00

5.910.068.750,00
5.910.068.750,00
55.000.000,00
55.000.000,00
2.358.637.500,00
2.358.637.500,00

5.304.965.961,00
5.304.965.961,00
53.314.000,00
53.314.000,00
1.823.731.808,00
1.823.731.808,00

89,76
89,76
96,93
96,93
77,32
77,32

605.102.789,00
605.102.789,00
1.686.000,00
1.686.000,00
534.905.692,00
534.905.692,00

267.270.196.209,00

244.969.408.219,00

176.377.354.604,81

72,00

68.592.053.614,19

Soreang, Desember 2015


Mengetahui :
TTD

G
D
B

dr. H. ACHMAD KUSTIJADI, M.Epid


NIP.: 19580623 198711 1 001

I
D

K
N

S
E

B
A

G
D
B

Lampiran 2
DAFTAR KEPALA UPTD DAN KEPALA PUSKESMAS
PER JANUARI 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

B
A

STRUKTURAL

NO

KECAMATAN

CILEUNYI

PUSKESMAS

Jl.Raya Cileunyi Ds.Cileunyi


Wetan 40392

CIBIRU HILIR

CIBIRU HILIR

CINUNUK

Jl. Raya Cinunuk no.209, 40392

S
E

CIMENYAN
CIBEUNYING

K
N

CILENGKRANG

I
D
4

BOJONGSOANG

MARGAHAYU

Ka UPTD

CILEUNYI

CIMENYAN
2

ALAMAT

CILENGKRANG

BOJONGSOANG

BIHBUL

Jl.Padasuka Ds.Cimenyan

Ka TU

Dr. Hj. EMI SUKMAWATI (19700119 BENNI CAHYANA, S.Sos (19630618


199903 2 002)
198903 1 010)

Dr. HANHAN SITI HASANAH (


19730226 200501 2 005)

DEDI SUPRIADI (19590210 198603 1


009)

Jl.Ligar Arum no.5

Komp.Pasir Jati Blok D

Dr. HASWIDYA (19700105 200212 2 AGUS SUKMALALANA, SKM, M.Si


004)
(19620808 198703 1 008)

Jl.Terusan Buah Batu Ds. Cipada

Dr. YULIA AMRITA (19650712


200212 2 001)

JAPAR SUDARISMAN, S.SOS


(19620302 199203 1 005)

Jl.Kopo 14 Ds.Margahayu Tengah

Drg. BEA PRIMAWATI (19620525


199403 2 004)

SURATMI (19670610 198903 2 007)

MARGAHAYU
MARGAHAYU SEL

S
E

K
N

I
D

Komp.Margahayu Kencana Blok E


4 Ds. Mar Sel.

B
A

G
D
B

Jl.Raya Dayeuhkolot no.423

CANGKUANG

Jl.Cangkuang RT 02/RW 07 Ds.


Cangkuang Kulon

KATAPANG

Jl.Terusan Kopo no.20, 40971


Ds.Pangauban

SANGKANHURIP

Ds.Sangkanhurip

MARGA ASIH

Jl.Nanjung Ds.Margaasih, 40215

RAHAYU

Jl.Cibolerang Ds.Rahayu

DAYEUHKOLOT

MARGA ASIH

S
E

ARJASARI
ARJASARI

10

K
N

PAMENGPEUK

I
D
11

B
A

Drg. ETTY HENDAYAWATI


(19640802 199203 2 005)

KATAPANG

BANJARAN DTP
9

Dr. ENDA NURLINDA SIRE-GAR


(19651022 200212 2 001)

DAYEUHKOLOT

BANJARAN

Ds.Batukarut

G
D
B

LALA KOMALAYANI,S.SOS
(19631216 198503 2 005)

Dr. NITA EMILIA THAMRIN


(19701203 200701 2 008)

IMAS MASIDAH, SE
198303 2 012)

(19610813

Dr. Hj. IIS AISJAH (19711119 200212


2 003)

DEDI ROHENDI (19620413 198401 1


001)

Jl.Raya Arjasari Ds.Arjasari

Jl.Raya Banjaran KM 14 Ds.


Sukasari

Dr. EVI RUFAIDA (19631111 199001 2


HERI SAPARI (19690120 199103 1 005)
001)

BANJARAN KOTA

Jl.Pajagalan no.18 Ds.banjaran

Dr. ENGKUN SOPIAN


INDRAYANA,MH.Kes
200604 1 009)

KIANGROKE

Jl.Pangalengan Ds.Kiangroke

PAMENGPEUK

(19690401

AGUS KOMARA (19640915 198603 1


009)

12

13

14

15

16

CANGKUANG

WASMANA, S.Sos, M.Si (19631107


198902 1 001)

NENENG YETININGSIH
WIDASAPUTRA (19611010 198308 2
002

CIKALONG

Jl.Raya Pangalengan Ds. Cikalong

NANDAN SUHENDAN, SKM.


(19630428 199403 1 003

SAEPUDIN (19611218 198307 1 001)

CAMPAKA MULYA

Jl. Gunung Puntang Ds.


Campakamulya

PANGALENGAN DTP

Jl.Alun-alun Pangalengan
Ds.Pangalengan

SUKAMANAH

Kmp.Pintu Ds.Sukamanah

WARNASARI

Ds. Warnasari

S
E

CIKANCUNG

Jl.Raya Nagreg KM 37

IWAN RAHMAWAN,SKM, M.M


(19620710 198307 1 001)

HENDI SYAFAAT (19670126 198903 1


005)

Jl.Cinangka Ds.Mandalasari

H. DADAN WARDANA ,SKM


(19600702 198203 1 007)

IING HASANUDIN (19590909 198102


1 003)

SAWAHLEGA

Ds. Nagrog Kec. Cicalengka

NAGREG

CIKANCUNG

CILULUK

CAHYOTO (19630903 198403 1 002)

Jl.Raya Cicalengka no.321

K
N

NAGREG

B
A

Dr. LUCY PERMATASARI (19720113 MOCHAMAD YANI GRIHERLANA


200604 2 006)
(19670628 199104 1 001)

Dr. IRDA HASNITA, SM. (19660118


200212 2 005)

CICALENGKA DTP
CICALENGKA

I
D
17

Kmp.Singkur Ds.Jatisari

CIMAUNG

PANGALENGAN

G
D
B

NAGRAK

Jl.Raya Cijapati Ds.Ciluluk

18

19

RANCAEKEK

MAJALAYA

RANCAEKEK DTP

Jl.Raya Rancaekek - Majalaya Ds. Drg. ENDANG NOOR FACHRIYAH,


Rancaekek Wetan
MH.Kes (19640116 199203 2 003)

LINGGAR

Jl.Raya Garut Ds.Linggar

NANJUNGMEKAR

Jl. Raya Cicalengka Ds. Nanjung


Mekar

MAJALAYA BARU

Jl.Stasiun n0.1 Ds. Majalaya,


40382

CIKARO

Jl.Talun Ds.Majakerta

WANGISAGARA

Jl.Raya Pacet Ds.Wangisagara

S
E

SOLOKAN JERUK
20

SOLOKAN JERUK
PADAMUKTI

K
N
IBUN

21

IBUN

I
D
22

PASEH

SUDI

PASEH

Ds.Solokanjeruk RT.1/RW.III

B
A

Dr. RINI IKIVIAWATI (140367794)

Dr. TATUN NURFIATUN (19730316


200501 2 010)

G
D
B

H. USEP SUPARWAN, S.KEP


(19620118 198501 1 003)

ATANG SUPARTA (19641005 198803 1


011)

A JUAINI MUKTI,AMG (19690221


199403 1 004)

Jl.Panyadap Ds.Solokanjeruk

Jl.Raya Oma Anggawisata Ds. Ibun ODANG ROHMAT,S.Kep. (19650203


40384
199703 1 002)

ASEP YUSTIAWAN (19630922 198312


1 001)

Ds.Sudi, 40384

Jl.Cipaku no.94

Dr. DITA DJUMARYA (19691212


200212 1 006)

H. ASEP ABDUL HARIS,SKM, MMKes


(19700621 199603 1 003)

22

PASEH
CIPEDES

Ds.Cipedes

I
D

K
N

S
E

B
A

G
D
B

23

24

CIPARAY

BALEENDAH

Jl. Raya Lasur no.819

PAKUTANDANG

Ds.Pakutandang, 40381

SUMBER SARI

Ds.Sumbersari

BALE ENDAH

Jl.Kiastramanggala Ds. Baleendah

RANCAMANYAR

Ds.Rancamanyar

JELEKONG

Jl.Raya Ciparay Ds.Jelekong

S
E

PACET
25

PACET
PANCA

K
N
KERTASARI

26

KERTASARI

I
D
27

SOREANG

Dr. RIKMASARI (19700411 200501 2


009

CIPARAY DTP

SANTOSA

SOREANG

Jl.Cagak Ds.Maruyung

B
A

Dr. ELVIN ROSMAIDA SIBARANI


(19670922 200212 2 003)

G
D
B

ELI MARLINA, AMG (19660210


198710 2 001)

ROMDONA SASTRA PERMANA, Spd.


(19670920 199003 1 004)

Hj. TETI MULYATI, SKM (19690417


198903 2 004)

DADAN DARYUMAN, SKM


(19660806 198901 1 002)

H. WAHYU WAHIDIN, SKM


(19700509 199102 1 001)

ASEP JATNIKA (19650121 199103 1


004)

Desa Panca

Jl.Lebaksari Ds.Cibeureum

Jl.Raya Santosa Ds.Santosa

Ds.Pamekaran

Dr. PURWITASARI (19720819 200212 SAEPULOH, SKM


2 006)
1 002)

(19690909 199503

27

28

29

30

SOREANG
SUKAJADI

Jl.Raya Ciwidey Ds.Sukajadi,


40915

GAJAHMEKAR

Kmp.Kopo RW.iV Ds.Gajahmekar

KOPO

Ds.Kopo

PASIRJAMBU

Jl.St.Cisondari Ds. Pasir Jambu,


40792

SUGIHMUKTI

Ds.Sugihmukti

CIWIDEY

Jl.Babakan III Ds.Ciwidey, 40973

KUTAWARINGIN

PASIRJAMBU

S
E

CIWIDEY
RAWABOGO

31

Dra. IYAM SITI SYAMSIYAH,APT


(19590509 199503 2 001)

RANCABALI

RANCABALI

I
D

K
N

Ds. Rawabogo

B
A

Dr. FEBYANA ROSARIANTO


(19680221 200212 1 004)

Jl.Rancabali Situpatenggang Ds.


Patengan

Dr. YUNIAR SRI MAULANI


(19710603 200212 2 006)

G
D
B

SACA SUSWANA. S (19680227 198803


1 002)

DEDENG KOSTAMAN SUHANDI


(19620406 198502 1 001)

CAHAYA (19620717 198503 1 018)

MOH RACHMAT SYAH NASUTION JAJANG JATNIKA (19670224 200701 1


,SKM (19620521 198308 1 001)
015)

Lampiran 2
TAR KEPALA UPTD DAN KEPALA PUSKESMAS
PER JANUARI 2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

B
A

FUNGSIONAL
Ka Puskesmas
dr. Hj.Resmiati (19631026
199003 2 003)

dr. MUTIA NURHAYATI

Dr. KRISTINA DWIASTUTI


(19721217 200604 2 001)

S
E

dr. FIFIN RASPIANI

I
D

K
N

Drg. REGINA DIAH RETNARTI KUNCOROWULAN


(19590418 199203 2 003)
dr. LIDYA TAMPUBOLON

drg. LITA RATNA ROSITA


NINGRUM

dr. TETI TRIDARTI KUDRAT

G
D
B

Dr. MAYA INDIATI (19681026


200003 2 003)

I
D

K
N

S
E

B
A

G
D
B

dr. YENI WIDIA ANITA

Dr. LANASARI (19610215


198903 2 004)

B
A

dr. ANI SETIASIH

Dr. MOCHAMAD HADIJONO


(19690529 200212 1 002)

dr. IRA HERMINA


HANDAYANI

Dr. RINA FAIZA FITRIANA


(19701202 200212 2 005)

S
E

Dr. WIJI HARTONO (19730512


201001 1 012

I
D

K
N

dr. BARA INDRAPRAHASTA


WARTONO

dr. FERRY NURHAYATI

dr. RINA AGUSTINA

Bd. Yeni Rusyani (19671109


198703 2 003)

G
D
B

dr. PENIA ARIESTIA


WARDHANI A

drg. NOVITA UTAMI S

B
A

dr. FIFIT SYAFITRI

dr. ASEP PERMANA

KUSWARA (19680929 198903


1 006)
ETI ROSMALIA (19690728
198912 2 001)

S
E

drg. NURTIANA

I
D

K
N

Dr. ROSMAYATI (140362354)

H. DEDEN ACHMAD
HIDAYAT, SKM

dr. MELDA SIMAMORA

GUN GUN WIGUNA, SKM


(19720122 199303 1 001)

G
D
B

dr. IYOS ROSMAWATI


Drg. NYI RADEN ANI
MULYANI (19620615 199402 2
002)

B
A

Dr. Hj. NUNUNG HAPIDAH


(19610509 198911 2 001)

dr. RINA AYU EKASARI

Dr. DEDI RUDI KOMARA


(19750515 200501 1 010)
Drg. MIA PUSPITAWATI
(19750107 200501 2 005)

S
E

Dr. MARIAM JAMILAH


(19790616 200904 2 008

I
D

K
N

dr. Hj. YANTI FADILAH

dr. YAN ELFI

Yunus U Rusyana SKM


(19640624 198703 1 005)

drg. WULANDARI

G
D
B

DEDEH HELPIRONI (19670615


198803 2 010)

I
D

K
N

S
E

B
A

G
D
B

Hj. TRI JENI FITRIANI

Drg. ITALIA NURFITRI


(19750323 200604 2 002)

B
A

Dr. ARRYSSATUL
MUTAQIYAH (19780331
200604 2 008)
drg DIAH ASWATI
TJAHJANINGSIH, MM

Dr. KARTIKA SARI (19680217


200701 2 009)

dr. ETIK JUHETI SIHWARINI

S
E

dr. NINA NURJANAH

I
D

K
N

ADE SAPARI (19620712


198703 1 008)

Hj. NENI TOHAENI,Am.Keb

USEP WAHYUDIN (19630608


198401 1 001)

drg. ROSSY ROSMARLISSA

G
D
B

Dr. REDY HANIDA


(19720403 200701 1 015)

dr. AI HASANAH

B
A

Dr. REYMOND PANGIHUTAN


(19770714 201001 1 020)

HERMAN SETIAWAN, SKM

Dr. BARTOLOMEUS
TARIGANT (19670804 200212
1 003)
drg. YULI RACHMILA

S
E

Dr. SISKA VIATYSARI


(19690816 201001 2 003)

I
D

K
N

dr. FENY PRILINATI

G
D
B

Anda mungkin juga menyukai