TERNAK SAPI
DISUSUN OLEH :
DEDE NOVRIANDA PUTRA
EKONOMI MANAJEMEN
SEMESTER IV
DOSEN :
ALI HASAN HASIBUAN, SE, MM
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
kenikmatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang benderang yang penuh dengan
kerahmatan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong
dan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik. Saya mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Ali Hasan Hasibuan, SE, MM sebagai dosen mata kuliah. Makalah
ini berisikan tentang Cara-Cara Memulai Usaha, Hambatan Memulai Usaha, dan Strategi
Memulai Usaha Ternak Sapi.
Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini terjadi karena dengan kemampuan dan
kedangkalan ilmu yang penulis miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini. Dan
kami mohon atas kritik dan sarannya agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Terima
kasih.
1
DAFTAR ISI
Cover .... i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1.Latar belakang ......... 1
1.2.Rumusan masalah ... 1
1.3.Tujuan ........ 1
Bab 2 Pembahasan
2.1.Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan ..............................................2
2.2.CaraCara Memulai Usaha ......................................................................2
2.3.Hambatan Memulai Usaha ........................................................................2
2.4.Strategi Memulai Usaha ............................................................................7
Bab 3 Penutup
3.1.Kesimpulan ................8
Daftar Pustaka .....9
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3.Tujuan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
4. Struktur Menejemen
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam memulai sebuah usaha, yaitu
struktur menejemen yang sederhana dan struktur menejemen yang rumit. Menejemen
sederhana yaitu hanya ada kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang membuat
produk, tidak ada menejemen pemasaran, menejemen operasi, dan menejemen lainnya selain
kita sendiri, sedangkan menejemen yang cukup rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan
sebagai anak buah yang membuat produk, kita harus membuat menejemen-menejemen
lainnya, seperti menejemen keuangan, operasional, pemasaran dan lainnya. Dan di setiap
menejemen tersebut memerlukan lagi beberapa karyawan.
5. Modal
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi juga tenaga dan waktu, kalu
modal tenaga dan waktu ini, akan mudah di dapat ketika kita memiliki keinganan yang kuat
untuk memulai sebuah usaha. Sedangkan modal uang tidak dapat didapatkan dengan cara
seseserhana itu. Modal uang dapat diperoleh melalui beberapa cara diantaranya adalah
diperoleh dari tabungan sendiri, saham, obligasi, dan lainnya.
6. Bentuk usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita inginkan, apakah bisa berbentuk
usaha perorangan, PT, CV, ataupun bentuk saha lainnya yang mungkin dapat kita lakukan.
5
1. Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha
Hambatan yang menghalangi kita dalam memulai sebuah usaha pertama datang dari diri kita
sendiri. Hambatan atau rintangan tersebut lebih kepada kualitas kepribadian kita yang tidak
mendukung untuk memulai sebuah usaha.
Hambatan ini lebih kepada kemampuan mental dan keterampilan yang akan kita gunakan.
Beberapa faktor internal yang dapat menjadi penghalang terciptanya usaha mandiri antara
lain sebagai berikut:
a. Perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko
b. Rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha
c. Tidak memiliki modal yang cukup
Perasaan atau emosi adalah hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan terlebih dahulu
jika kita ingin memulai sebuah bisnis. Disini kita harus menghilangkan berbagai perasaan
atau emosi negatif yang menghalangi usaha kita dalam membangun sebuah bisnis yang
diinginkan. Beberapa perasaan yang mengganggu bahkan merusak yaitu perasaan takut gagal
ketika hendal memulai sebuah usaha, rasa takut untuk mengambil resiko dan hanya ingin
berada pada posisi yang aman, rasa malas dan lain sebagainya.
Untuk dapat sukses dalam membuka usaha maka kita harus menjadi pribadi yang tangguh
dan untuk menjadi pribadi yang tangguh kita harus menghilangkan berbagai perasaan atau
emosi negatif yang akan menghalangi kita dalam melakukan sebuah usaha. Kita bisa berlatih
dan belajar tentang manajemen diri atau bagaimana mengelola emosi negatif.
Kemampuan atau skill juga merupakan satu hal yang sering kali menjadi hambatan dalam
memulai usaha. Kegagalan seringkali timbul karena kemampuan seseorang yang terbatas.
Karena letak kesuksesan seseorang banyak dipengaruhi oleh kemampuan. Jika tidak mampu
maka seseorang akan lebih rentan dengan kegagalan.
Sebelum memulai sebuah bisnis maka sangat dianjurkan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan yang kita miliki untuk menjalankan usaha yang dipilih. Kita harus tahu
keterampilan apa yang dibutuhkan dan apakah kita mampu atau tidak melakukannya. Ini
merupakan salah satu alasan banyak pakar menyarankan kepada kita untuk memulai sebuah
bisnis yang kita kuasai, membangun bisnis berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki. Untuk
menutup apa yang tidak kita miliki maka kita harus berani belajar dan mengambil contoh dan
pengalaman dari orang lain.
6
2. Faktor Eksternal Hambatan Memulai Usaha
Mengukur kemampuan dan pengalaman yang kta miliki sebagai pemula, ada beberapa faktor
dari luar yang menjadi kendala dan hambatan saat kita memutuskan untuk membuka sebuah
usaha. Faktor tersebut menjadi penghalang terutama karena kita memiliki keterbatasan dalam
menangani hal tersebut. Ini berarti bahwa seiring berjalannya waktu faktor eksternal tersebut
tidak akan menjadi masalah yang serius. Hambatan dari luar tersebut secara garis besar terdiri
dari dua hal sebagai berikut:
a. Persaingan Pasar yang Ketat
Persaingan pasar adalah hal alami yang akan kita hadapi dalam mengelola sebuah usaha,
dimanapun dan kapanpun kita akan dihadapkan dengan masalah tersebut. Untuk usaha yang
sudah lama berdiri, persaingan tidak akan menjadi momok yang menghantui namun bagi kita
kondisi persaingan yang ketat akan menjadi hal berat yang harus dihadapi.
b. Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan dapat memberikan banyak sekali efek pada usaha yang akan didirikan, untuk itu
analisa terhadap kondisi lingkungan usaha mutlak harus kita lakukan. Dalam upaya untuk
mendirikan sebuah usaha yang sukses maka kita harus memastikan bahwa kondisi
lingkungan bisa mendukung usaha kita. Untuk itu kita dapat melihat bagaimana kondisi
lingkungan yang dipilih mulai dari sarana transportasi, sumber daya yang akan kita gunakan
dan juga aspek budaya masyarakatnya. Meski tidak berpengaruh langsung pada tingkat
keberhasilan usaha namun kondisi lingkungan yang buruk tentu akan memperlambat
perkembangan usaha yang kita jalani.
7
3. Lakukan dengan pasti
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk meluncurkan bisnis takkan
pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti. Jangan biarkan para bakal calon kompetitor
mencuri start dari bisnis yang sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak.
Ciptakan gol-gol pendek dan deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk membuka
lahan bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan bisa berhasil kalau
kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali, menjauh dari anggapan yang menurunkan
semangat dan aturan baku bisa membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan dan
pelajari cara para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis.
Pelajari cara mereka bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-
pertanyaan "bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.
5. Eksplorasikan kelemahan competitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif konsumen. Dengarkan baik-
baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif saat melakukan telepon sales.
Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor. Carilah cara
untuk menutup kekurangan dari servis dan produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.
Di beberapa wilayah daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan daerah lain di
Indonesia terutama desa sudah biasa dijumpai usaha peternakan sapi potong atau pedaging
secara tradisional dan rumahan. Setiap rumah tangga di wilayah tersebut memiliki usaha
ternak sapi yang didirikan di samping rumah. Walaupun dijalankan secara sampingan namun
cukup untuk membantu perekonomian warga setempat. Sedangkan pakan sapi sangat mudah
didapatkan di tempat itu.
Daerah di Jawa Barat seperti Sumedang Kecamatan Tanjungmedar Desa Jingkang termasuk
dalam area pusat peternakan sapi potong secara rumahan. Setiap orang mempunyai usaha
ternak sapi. Dari jumlah satu sapi hingga sepuluh. Namun pengelolaan dilakukan secara
tradisional. Pemberian pakan ternak sapi bersifat alami. Tidak menggunakan teknologi
pemberian pakan sapi yang moderen dan awet.
8
Mertua penulis sendiri merupakan salah seorang peternak sapi potong dalam skala rumah
tangga. Ia mempunyai satu ekor sapi, disamping 6 kambing dan 2 domba. Kandang sapi yang
terbuat dari potongan kayu sederhana dan bersifat tunggal didirikan tak jauh dari rumahnya.
Setiap pagi dan sore, beliau selalu memberikan pakan makan sapi berupa rerumputan. Hal itu
dilakukan sudah sejak lama dan usaha ternak sapi mampu membiayai kebutuhan hidup anak
dan isterinya sehari-hari.
Adapun rincian modal usaha ternak sapi di tahap awal adalah membeli bibit sapi dikisaran
harga Rp 8 juta. Dalam masa enam bulan setelah dipelihara harga sapi potong naik menjadi
Rp 14 juta. Jadi jika dihitung dalam masa 6 bulan, usaha ternak sapi skala kecil dapat
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 6 juta per ekor (Rp 14 juta-Rp 8 juta). Apabila satu
rumahtangga memelihara 3 sampai 4 ekor sapi lebih tentu saja penghasilan bisnis ternak sapi
potong lebih besar lagi. Tinggal kalikan Rp 6 juta dengan jumlah ekor sapi yang dimiliki
selama enam bulan. Usaha ternak sapi skala rumahtangga akan mengalami masa laris manis
dan lonjakan untung besar berkali lipat pada waktu menjelang hari raya idul adha dan hari
raya lebaran idul fithri. Dimana banyak orang yang membutuhkan daging sapi pada saat itu
untuk disantap.
Pendek kata, jika anda ingin membuat usaha peternakan sapi potong yang profesional,
moderen dan menguntungkan maka rincian modal usaha ternak sapi sampai buka tentu akan
lebih besar ketimbang skala rumahtangga meliputi pembuatan kandang sapi biaya Rp 10 juta,
peralatan dan perlengkapan kandang Rp 400 ribu, bibit sapi unggul harga Rp 8 juta, biaya
pakan konsentrat sapi Rp 500 ribu, dan gaji karyawan Rp 6 juta selama enam bulan. Dalam
waktu enam bulan, usaha peternakan sapi yang dijalankan secara moderen mampu
menghasilkan untung bersih sampai Rp 60 juta. Sebenarnya penghasilan peternak sapi bisa
bertambah besar dengan menjalankan usaha sampingan dari ternak sapi yakni mengubah
kotoran sapi potong jadi pupuk alami kompos lalu dijual kepada masyarakat yang
membutuhkannya.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan menunjuk kepada
sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Sedangkan wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Dalam memulai
sebuah usaha tentu harus dipahami dulu bagaimana cara memulai usaha secara tepat agar
usaha dapat berjalan dengan lancar. Cara-cara tersebut diantaranya ialah menentukan produk,
menetukan target pasar, menguji kelayakan usaha, struktur manejemen, modal, bentuk usaha.
Ketika seseorang memulai usaha pasti terjadi hambatan-hambatan, hambatan tersebut bisa
terjadi karena faktor internal atau faktor yang terjadi dari dalam diri orang tersebut,
diantaranya perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko, rendahnya kemampuan
dan pengalaman dalam mengelola usaha, dan tidak memiliki modal yang cukup. Selain faktor
internal yang dapat menghambat usaha seseorang, faktor eksternal juga dapat menghambat
seseorang dalam memulai usaha, di antaranya persaingan pasar yang ketat dan kondisi
lingkungan yang tidak mendukung. Selain itu, seseorang juga memerlukan strategi untuk
memulai sebuah usaha seperti, mencari pasar khusus yang belum tergarap, peka terhadap tren
terbaru berani memulai, lakukan dengan pasti dan lain-lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kharsa, K. (2014, 5 24). Makalah Kewirausahaan. Dipetik 26 Juli 2017, dari Academia:
https://www.academia.edu/10117514/makalah_kewirausahaan
Satriyawan, U. (2013, 11 01). Materi Kewirausahaan Tentang Tata Cara berwirausaha.
Dipetik 26 Juli 2017, dari Wisata Pikiran: http://wisatapikiran.blogspot.co.id/2013/05/tata-
cara-berwirausaha.html
http://peluang-sukses-usaha.blogspot.co.id/2015/02/hambatan-untuk-memulai-usaha.html,
di upload oleh Peluang Sukses pada tahun 2015, diakses pada 26 Juli 2017
http://wisatapikiran.blogspot.co.id/2013/05/tata-cara-berwirausaha.html, di upload oleh
Uki Satriawan pada 2013, diakses pada 26 Juli 2017
11