Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LIMBAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
JUANDI HARJANI
AL IHSAN WAHYUDI

KELAS XI TKR

SMK SWASTA BUDI UTOMO


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Limbah ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada guru mata
pelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai bagaimana pengolahan limbah yang baik. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar -------------------------------------------------------------- 1

Daftar Isi -------------------------------------------------------------------- 2

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang ------------------------------------------------------ 3


B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------- 3
C. Tujuan ---------------------------------------------------------------- 3

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Pengertian Limbah -------------------------------------------------- 4


B. Jenis Limbah --------------------------------------------------------- 5
C. Pengolahan Limbah ------------------------------------------------- 10

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan ----------------------------------------------------------- 14
B. Saran ----------------------------------------------------------------- 14

DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------- 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkun gan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Tingkat bahaya keracunan yang
disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.
Limbah yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas lingkungan, bila
lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada
padanya. Oleh karena itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen bahan pencemar
yang terkandung di dalam limbah tersebut.
Limbah cair adalah gabungan atau campuran dari air dan bahan pencemar yang terbawa
oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi, yang terbuang dari sumber domestik
(perkantoran, perumahan, dan perdagangan), dan sumber industri.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian limbah ?
2. Jenis-jenis limbah, Limbah domestic maupun limbah B3 ?
3. Contoh pengolahan limbah

C. Tujuan
Dengan tersusunnya makalah ini semoga pembaca dapat menambah wawasan tentang
materi limbah dan agar limbah dapat di manfaatkan untuk hal-hal yang berguna.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LIMBAH

Pengertian limbah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah
didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.

Pada dasarnya, orang akan menganggap bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak
ada gunanya dan harus dibuang, akan tetapi jika limbah terus ditumpuk maka akan menimbulkan
penumpukan sampah. Dan sejatinya, limbah tidak selamanya harus dibuang karena banyak juga
limbah yang masih bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Bahkan beberapa macam
limbah bisa menjadi sangat berguna dan juga mempunyai nilai jual tinggi apabila diolah kembali
secara baik dan benar.

Limbah yang tidak diolah kembali maka selanjutnya akan menyebabkan berbagai polusi baik itu
udara, air maupun tanah. Seperti misalnya, pada lingkungan yang dipakai sebagai tempat
pembuangan sampah maka udara disekitarnya tidak akan sehat dan baunya cenderung tak sedap.
Tak sampai di situ karena bisa saja sumber air di sekitar lingkungan tersebut akan terkontaminasi
dengan zat kimia limbah sehingga menyebabkan tanahnya menjadi tandus.

Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak
bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada
yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu
kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan
jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah seperti ini; dahulunya manusia hanya
menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan
sabun untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.

Berdasarkan bentuknya dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :


Berdasarkan wujudnya :
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha
tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat,
sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.

Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas
antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.

4
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan,
Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.

Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik,
ban bekas, dan lain-lain.

2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut
dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan
pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.

3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah
anorganik.

Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk),
limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan. Limbah anorganik, adalah jenis
limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah
anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

B. JENIS-JENIS LIMBAH

1) Pengertian Limbah Domestik

Limbah domestik lebih kita kenal dengan istilah limbah rumah tangga. Limbah domestik ini
berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini
dihasilkan dari sisa pembuangan makanan, sisa barang-barang yang sudah tidak terpakai dan
ingin segera dibuang, air bekas mencuci atau mandi dan kotoran yang berasal dari tubuh manusia
(feses dan urin). Sejatinya limbah domestik tidak berbahaya seperti limbah industri. Akan tetapi
jika pembuangannya tidak tepat bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat.

5
Pengertian Limbah Domestik Menurut Para Ahli
Pengertian limbah domestik secara pandangan umum sudah kita ketahui. Beberapa para ahli
berusaha menambahkan tentang pengertian limbah domestik sebagai berikut:
v . Sugiharto (1987)
Limbah domestik dapat berupa cairan. Limbah cair yang dihasilkan dari rumah tangga ini
cenderung merupakan kotoran umum .
v Stokes (1991)
Bila pembuangan limbah domestik tidak tepat, limbah itu dapat dikategorikan menjadi limbah
infeksius yang berarti limbah yang dapat menjadi penyebab munculnya penyakit.
v Tchobanoglous dan Elliassen (1979)
Limbah domestik merupakan sampah yang terbawa air dan berasal dari rumah tangga.
v Ir. Hieronymus Budi Santoso
Limbah domestik adalah bahan yang terbuang atau sengaja dibuang dari satu sumber yang
berasal dari aktivitas manusia dalam rumah. Limbah ini belum memiliki nilai ekonomi yang
bermanfaat dan bisa jadi malah berdampak negatif.
v Cahyono Budi Utomo
Limbah domestik bisa berasal dari benda atau zat dari aktivitas manusia yang sudah tidak
digunakan lagi dan sengaja dibuang.
v Darmadi
Produk akhir yang berasal dari proses pencucian atau metabolisme tubuh dapat dinamakan
sebagai limbah domestik. Bentunya bisa cair, padat atau setengah padat.

Berikut adalah klasifikasi limbah cair:


1.Limbah cair domestik (Domestic waste water)
yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), perkantoran, bangunan
perdagangan, dan saranasejenis.
Contoh : air deterjen sisa cucian.

2. Limbah cair industri (Industrial waste water)


Yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contoh : air sisa cucian daging, buah dan sayur dari industri pengolahanmakanan, cairan sisa
pewarna tekstil dari industri tekstil.

3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow)


Yaitu limbah cair yang berasaldari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah
cair melaluirembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.
Contoh : luapanair buangan talang atap, pendingin ruangan, pertanian atau perkebunan.

6
4. Air hujan ( storm water )
Yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas permukaan tanah.

2) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
a) Definisi limbah B3 menurut BAPEDAL (1995)
Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity. dan
corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.

b) Definisi limbah B3 menurut Peraturan Pemerintah RI NO. 18 Tahun 1999


B3 adalah semua bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gasyang mempunya potensi merusak
terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain, yakni limbah
B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang bisa berupa padat, cair
dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, suatu limbah dapat
dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan yang berbahaya serta beracun karena sifat
dan konsentrasinya bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan
lingkungan. Limbah B3 sendiri masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah
meledak mudah terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih
banyak lagi.

2) Sifat limbah B3
Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu atau lebih senyawa berikut ini :
-Mudah meledak (explosive)
-Pengoksidasi (oxidizing)
-Beracun (moderatelytoxic)
-Berbahaya (harmful)
-Korosif (corrosive)
-Bersifat mengiritasi (irritant)
-dll

7
3)Macam-macam limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi :
a) Primary sludge
b) Chemicial sludge
c) Excess actived sludge
d) Digested sludge
Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3 dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Limbah mudah meledak
b) Limbah mudah terbakar
c) Limbah reaktif
d) Limbah beracun
e) Limbah yang menyebabkan infeksi
f) Limbah yang bersifat korosif

4) Senyawa B3
Contoh limbah B3 antara lain logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta
zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan lain sebagainya.

5) Limbah B3 dalam rumah tangga


Contoh produk limbah rumah tangga berpotensi B3, yaitu sebagai berikut :
a) Dapur : pembersih lantai, kompor gas, pembersih kaca, plastik, racun tikus, dan bubuk
pembersih.
b) Tempat cucian : pembersih, detergen, pembersih lantai, bahan pencelup, dan pembuka sumbat
saluran air kotor.
c) Kamar mandi : aerosol, disifektan, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, dan
medicated shampoo.
d) Kamar tidur : kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat kuku, dan pembersih.
e) Garasi dan gudang : oli dan aki mobil, minyak rem, catwax, pembesih karburator, cat dan
tiner, lem, pembunuh tikus, semir sepatu, dan genteng asbes.
f) Ruang tamu : pembersih karpet, pembersih lantai, pembersih perabotan, pembersih kaca,
pengharum ruangan.
g) Taman : pupuk dan insektisida.
h) Ruang makan : bumbu dan obat.

8
Cara pembuangan limbah
Limbah, baik limbah cair, padat, gas dan limbah B3 memiliki cara tersendiri dalam penanganan
pembuangan. Limbah B3 tidak bisa disamakan pembuangannya dengan limbah cair ataupun
limbah padat begitu pula sebaliknya. Untuk penanganan limbah cair sendiri masih dibagi lagi
menjadi beberapa bagian, untuk lebih jelasnya perhatikan bagaimana cara penanganan limbah di
bawah ini.
v Penanganan limbah cair
Penanganan limbah Cair sangatlah sulit, setiap bahan yang berbeda harus ditangani dengan cara
yang berbeda pula. Dalam penanganan limbah cair terdapat beberapa cara yakni sebagai berikut
ini:
Pengolahan primer
Pengolahan sekunder
Pengolahan tersier
Desinfeksi
Pengolahan lumpur

v Pengolahan limbah padat


Pada pengolahan limbah padat berbeda dengan penanganan limbah cair, dalam penanganan
limbah padat dibagi dalam beberapa cara yakni:
Penimbunan terbuka
Sanitary landfill
Daur ulang
Insinerasi
Dijadikan kompos

v Pengolahan limbah gas


Untuk penanganan limbah gas lebih ditekankan pada bagaimana mencegah gas pencemar
tersebut mencemari lingkungan, misalnya dengan memasang filter (penyaring) pada knalpot
kendaraan bermotor, pengendap siklon, mengontrol emisi gas buang dan masih banyak lagi.
v Pengolahan limbah B3
Pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) memiliki cara yang berbeda, berhubung
jenis limbah ini bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan maka penanganan dengan benar
haruslah diperhatikan. Untuk pembuangan limbah B3 haruslah berhati-hati karena tidak bisa
dibuang begitu saja, limbah haruslah diolah terlebih dahulu baik melalui pengolahan fisik,
biologi dan kimia dengan tujuan dapat menghilangkan efek berbahaya yang terdapat didalam
limbah. Berikut ini beberapa cara pengolahan limbah B3:

9
Kolam penyimpanan (surface impoundments)
Sumur dalam/Sumur injeksi
Secure landfill/lanfill untuk limbah B3

Limbah telah menjadi persoalan penting di negeri ini, untuk menciptakan negeri yang bersih dan
sehat tentunya harus kita mulai dengan cara hidup bersih dan sehat pula. Untuk itu mulailah
dengan kehidupan sehari-hari misalnya saja membersihkan halaman rumah, selokan didepan
rumah dan juga sadarkan diri akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Kesadaran
ini juga harus dilakukan oleh semua pihak, terutama jangan lagi ada pabrik-pabrik yang
membuang limbah di sungai. Selain merugikan bagi kesehatan limbah yang di buang di sungai
juga bisa membawa efek yang lain, misalnya saja biota sungai seperti ikan, plankton dan
tanaman air akan mati. Sungai yang tercemar juga akan sangat buruk dipandang, mestinya sungai
bisa kita manfaatkan sebagai tempat rekreasi dan mencari rezeki namun jika sudah tercemar
seperti ini mau bagaimana lagi. Semoga kedepannya Indonesia menjadi negara yang bersih, sehat
dan bersih dari limbah.

C. CONTOH PENGOLAHAN LIMBAH


Pengelolaan Limbah Padat
Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses yaitu pemisahan,
penyusunan ukuran, pengomposan, dan pembuangan limbah.

1. Pemisahan

Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan bahan yang berbeda
juga maka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.
Sistem pemisahan ada tiga yaitu diantaranya :
Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk mendapatkan keseragaman ukuran / berat /
volume.
Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat misalnya Syarat barang
yang ringan / terapung dan barang yang berat / tenggelam.
Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat magnet,
akan langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan campuran logam dan non logam.

2. Penyusunan Ukuran

Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil agar
pengolahannya menjadi mudah.

10
3. Pengomposan

Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang mudah membusuk, sampah kota,
buangan atau kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik,
limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.

4. Pembuangan Limbah

Proses akhir dari pengolahan limbah padat adalah pembuangan limbah yang dibagi menjadi
dua yaitu :
<script type="text/javascript"> var uid = '54376'; var wid = '99756'; </script> <script
type="text/javascript" src="http://cdn.popcash.net/pop.js"></script>

"Times New Roman";">a) Pembuangan Di Laut


Pembuangan limbah padat di laut, tidak boleh dilakukan pada sembarang tempat dan perlu
diketahui bahwa tidak semua limbah padat dapat dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :
1) Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.
2) Laut sebagai tempat rekreasi dan lalu lintas kapal.
3) Laut menjadi dangkal.
4) Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya dapat membunuh
biota laut.

b) Pembuangan Di Darat Atau Tanah


Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan
sebagai berikut :
1) Pengaruh iklim, temperatur dan angin.
2) Struktur tanah.
3) Jaraknya jauh dengan permukiman.
4) Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, flora atau fauna. Pilih
lokasi yang benar-benar tidak ekonomis lagi untuk kepentingan apapun.

B. Pengelolaan Limbah Cair


Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan terlebih
dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan rencana
pengelolaan yang baik. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan
bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan
kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada
Instalasi PengolahanAir Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).

11
Dalam pengolahan air limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran pada sumber air rumah
tangga, melindungi hewan dan tanaman yang hidup didalam air, menghindari pencemaran tanah
permukaa dan menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit. Sedangkan
syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah adalah Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap
sumber-sumber air minum,tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan
pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari, tidak
dihinggapi oleh vektor atau serangga yang mengakibatkan penyakit, tidak terbuka dan harus
tertutup, tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Metode Pengelolaan Air Limbah.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,diantaranya:
a. Pengenceran (disposal by dilution).
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran. Dengan cara
ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini dapat mencemari air
permukaan dengan bakteri pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada
didalam air limbah itu. Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan
berikutharus dipenuhi:
Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40 kali3. Air harus
cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak
menimmbulkan bau.
b. Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air limbah.
Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas
ditembok agar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (60bulan), lumpur didalamnya
dapat dihisap keluar atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu
penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah
45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi rumah.
c. Sumur resapan (seepage pit)
Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah mengalami
pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara ini, air
hanya tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang
berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat
mencapai 6-10 tahun.
d. Septic tank
Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air limbah walau
biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian, antara
lain:

12
a. Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian oleh
bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk
kedalam dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
b. Ruang lumpur.
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh,
lumpur dapat dipompa keluar.
c. Dosing chamber.
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfungsi untuk mengatur kecepatan
air yang akan dialirkan ke bidang resapan agar merata.
d. Bidang resapan.
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring bakteri
pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan dibuat
pada tanah berpasir.

C. Pengelolaan Limbah Gas


Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat
yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani
pencemaran udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.

1) Mengontrol Emisi Gas Buang


Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan
dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah
(wet scrubber).
Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu
mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan untuk
menghilangkan materi partikulat.
Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik
(catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang juga dapat dikurangi kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih
sedikit menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu
mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau
solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah, meskipun demikian pada
kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak pula kita jumpai
limbah atau sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir serta kerusakan
lingkungan lainnya

B. Saran
Bagi semua masyarakat pengelolahan limbah sejak dini merupakan tindakan yang baik
untuk masa depan. Marilah kita bersama-sama wujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://fandhidwiardiyanto.blogspot.co.id/2015/04/makalah-limbah.html
http://ourpos.blogspot.co.id/2014/09/contoh-makalah-ipa-pengelolaan-limbah_15.html

15

Anda mungkin juga menyukai