Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya pun tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosialmerupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter.Lalu, apakah situs jejaring sosial ini mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalahbaru dalam kehidupan? Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh siswa demi mencapai prestasi belajar yang diingingkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, bagaimana prestasi belajar yang baik dapat dicapai? Hal inilah yang melatarbelakangi saya sebagai penulis untuk memberikan sebuah gagasan mengenai Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Belajar Siswa.Kalangan siswa telah lama ikut berpartisipasi dalam situs pertemanan ini. Namun, dampaknya belum dapat diketahui seberapa besar baik dan buruknya terhadap motivasi belajar siswa SMP/MTs 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu: 1. Adakah pengaruh situs jaringan sosial terhadap motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana dampak dari situs jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa? 1.3 Ruang Lingkup Masalah Pengisian kuisioner ini diambil pada: Tanggal : Januari 2012 Jumlah sampel : 20 siswa Subjek sampel : Siswa SMP yang bersekolah di wilayah kota dan desa dikabupaten Bone 1.4 Tujuan Secara terperinci, tujuan dari penelitian dan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1.Mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa. 2. Agar pembaca tahu mengenai dampak-dampak dari situs jejaring sosial dalam bidang pendidikan, serta bagaimana cara untuk menanggulanginya. 3 Melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. 1.5 Hipotesis Adanya situs jejaring sosial akan mempengaruhi motivasi belajar siswa. Baik itu berupa hal negatif maupun positif. 1.6 Metode Penelitian Untuk mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa, dilakukan pengisian angket yang dilaksanaka pada bulan Januari 2012. Subjek pengisi kuisioner adalah siswa SMA yang bersekolah di wilayah kota dan kabupaten Pasuruan dengan jumlah 20 siswa. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara menghitung prosentase hasil kuisioner pada setiap pilihan jawaban. Rumus yang digunakan untuk mencari prosentase pada setiap pilihan jawaban adalah:Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis juga mempergunakan metode berupa studi pustaka, yaitu penulis menelaah sumber- sumber lain yang berkaitan dengan penulisan-penulisan artikel. 1.7 Manfaat Manfaat dari karya tulis ini yaitu memberikan solusi mengenai dampak negatif dari situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Agar nantinya dampak tersebut dapat diminimalisir adanya. Adapun dampak dari karya gagasan ini yaitu memberikan porsi solusi dan pemecahan masalah yang beragam terhadap dampak negatif jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga prestasi siswa dapat meningkat. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Situs Jejaring Sosial Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari- hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954. Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir - akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus mengenai jejaring social atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan. Bentuk kolaborasi antara lain adalah: Saling bertukar pendapat/komentar Mencari teman Saling mengirim email Saling memberi penilaian Saling bertukar file dan lain sebagainya 2.2. Macam-Macam Situs Jejaring Sosial 1. Jaringan sosial di internet. 2. Facebook 3. Twitter. 2.3. Dampak Jejaring Sosial dampak negatif dari situs jejaring sosial: 1. Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, 2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan 3. Menghamburkan Uang 4. Berkurangnya Waktu Belajar Siswa 5. Mengurangi kinerja.. 6. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga. 7. Tergantikanya kehidupan sosial. 8. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur. 9. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya. 10. Pornografi. 11. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif. 12. Kesalahpahaman. 13. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan). 14. Penipuan. Dampak positif dari situs jejaring sosial adalah sebagai berikut. 1. Memperluas jaringan pertemanan 2. Mempererat tali silaturahmi,. 3. Cepat mendapatkan informasi terkini tentang teman kita. 4. Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka situs jejaring sosial. 5. Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha situs jejaring sosial merupakan media promosi yang gratis dan sangat efektif bagi usaha. 6. Dalam situs jejaring sosial banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya 7. Sarana diskusi, di situs jejaring sosial kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup. 2.4. Hubungan Situs Jejaring Sosial terhadap Motivasi Belajar Siswa Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga meruokan implikasi dampak negatif dari situs jejaring sosial. Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna jejaring sosial. Tapi, apa hanya sampai di situkah pengawasan yang dilakukan? Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut: Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan- batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial.Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur. Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut. Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial.Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan. Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 5 jam sampai 11 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di internet. Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden.Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah. Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet.Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita- cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita.Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.
Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon seluler.Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi siswa. Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan. Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk pengimplementasian gagasan yaitu sebagai berikut: 1. Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial 2. Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat Mengakses Internet (situs jejaring sosial 3. Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial BAB III PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa: Banyak yang mengenal apa itu situs jejaring sosial. Pada umumnya banyak yang memiliki situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini, misalnya Facebook dan Twitter. Di waktu belajar yang seharusnya digunakan dengan belajar malah digunakan untuk Online di situs jejaring sosial. Ternyata situs jejaring sosial itu memiliki dampak negatif dan positif bagi para penggunanya. 4.2. Saran Sebagai seorang siswa yang mempunyai nalar dan pikiran kritis terhadap persoalan yang ada, alangkah lebih baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan menjadi lebih berkurang.Sehingga motivasi belajar siswa tetap terjaga dan prestasi belajar mereka dapat ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai peserta didik. Saat ini siswa sangat sering mengunjungi situs jejaring sosial setiap harinya. Namun sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga dengan situs jejaring sosial, pasti punya dampak positif dan negatif juga. Untuk menggurangi atau menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial. Seharusnya, para mahasiswa yang menggunakan situs jejaring sosial seharusnya pandai-pandailah mengendalikan diri dan manfaatkan teknologi ini secara bijak dan baik. Makalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu-ibu, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing. dari beberapa artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama. Dewasa ini banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif. Dalam makalah ini penulis akan membahasa mengenai organisasi OSIS di sekolah. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Organisasi OSIS 2. Bagaimana sejarah berdirinya OSIS 3. Apa fungsi Organisasi OSIS 4. Apa tujuan OSIS 5. Apa saja perangkat yang ada dalam organisasi OPSIS C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian OSIS 2. Mengetahui sejarah beridirinya OSIS 3. Mengetahui fungsi OSIS 4. Mengetahui tujuan OSIS 5. Mengetahui perangkat organisasi OSIS BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian OSIS Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS. B. Sejarah Berdirinya OSIS Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar. Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah. Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu kepentingan organisasi di luar sekolah. Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan teratur. Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama Empat Jalut Pembinaan Kesiswaan, yaitu : a. Organisasi Kesiswaan b. Latihan Kepemimpinan c. Kegiatan Ekstrakurikuler d. Kegiatan wawasan Wiyatamandala Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berfikir, wawasan, dan pengambilan keputusan. C. Fungsi Organisasi OSIS Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah : Sebagai Wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan. Sebagai Motivator Sebagai Preventif D. Tujuan OSIS Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan yang tepat Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic, budaya dan intelektual Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. E. Perangkat OSIS 1. Pembina OSIS Pembina OSIS terdiri dari: Kepala Sekolah, sebagai Ketua Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran Tugas dari Pembina OSIS: Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolahnya. Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus. Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS. Menghadiri rapat-rapat OSIS. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS. 2. Perwakilan Kelas Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas, tugas: Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS. Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas. Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan. Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun jabatannya. Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina. Bersama- sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga. 3. Pengurus OSIS Kewajiban Pengurus Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya Selalu berkonsultasi dengan Pembina Struktur dan Rincian Tugas Pengurus Ketua, tugas: 1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana 2. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan 3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan 4. Memimpin rapat 5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat 6. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan Wakil Ketua, tugas: 1. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan 2. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan 3. Menggantikan ketua jika berhalangan 4. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya 5. Bertanggung jawab kepada ketua 6. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi Sekretaris, tugas: 1. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan 2. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat 3. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan 4. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan 5. Bersama ketua menandatangani setiap surat 6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi 7. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris Bendahara, tugas: 1. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan 2. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu pertanggung jawaban 3. Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan 4. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala Ketua Seksi, tugas: 1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya 2. Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan 3. Memimpin rapat seksi 4. Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat 5. Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Organisasi intra sekolah adalah merupakan wadah atau area tempat bagi siswa. Yaitu sebagai calon-calon anggota masyarakat maupun calon warga Negara. Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan. B. Saran Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Daging dan lada tebal dan nikmat!Sebuah kenikmatan terbaru! Patty yang tebal, juicy dan 100% asli sangatlah enak. Tapi kami ertujuan untuk sesuatu yang luar biasa.Kami menambahkan bawang panggang, 2 lapis keju dan melapisi semuanya dengan saus lada hitam kami yang nikmat. Enak bukan? Tugas Proyek B.Inggris Nama: Willy Agustin Kelas: IX.8
Beef n Pepper Deliciously Bold!
A new kind of deliciousness! A thick and juicy 100% beef patty is good, but were aiming for great. So we added grilled onions, 2 slices of cheese and we covered them all in our delicious black pepper sauce. Nice Right?