Anda di halaman 1dari 13

Bab1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan
transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut
baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak bagi
masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Dampaknya pun tidak
terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan
baik kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar.
Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari
Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti
rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi
internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas
jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosialmerupakan suatu layanan dari sebuah
cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat
berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun
yang paling dikenal dan banyak digandrungi remaja jaman sekarang adalah
facebook, friendster, My Space dan twitter.Lalu, apakah situs jejaring sosial ini
mendatangkan manfaat atau mendatangkan masalahbaru dalam kehidupan?
Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari situs jejaring
sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan. Dampak
terburuk dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring
sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa. Motivasi
adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh siswa demi mencapai
prestasi belajar yang diingingkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran telah menurun, bagaimana prestasi belajar yang baik dapat dicapai?
Hal inilah yang melatarbelakangi saya sebagai penulis untuk memberikan
sebuah gagasan mengenai Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap
Motivasi Belajar Siswa.Kalangan siswa telah lama ikut berpartisipasi dalam situs
pertemanan ini. Namun, dampaknya belum dapat diketahui seberapa besar baik
dan buruknya terhadap motivasi belajar siswa SMP/MTs
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:
1. Adakah pengaruh situs jaringan sosial terhadap motivasi belajar siswa?
2. Bagaimana dampak dari situs jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Pengisian kuisioner ini diambil pada:
Tanggal : Januari 2012
Jumlah sampel : 20 siswa
Subjek sampel : Siswa SMP yang bersekolah di wilayah kota dan desa
dikabupaten Bone
1.4 Tujuan
Secara terperinci, tujuan dari penelitian dan penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
1.Mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa.
2. Agar pembaca tahu mengenai dampak-dampak dari situs jejaring sosial dalam
bidang pendidikan, serta bagaimana cara untuk menanggulanginya.
3 Melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1.5 Hipotesis
Adanya situs jejaring sosial akan mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Baik itu berupa hal negatif maupun positif.
1.6 Metode Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh situs jejaring sosial terhadap motivasi belajar siswa,
dilakukan pengisian angket yang dilaksanaka pada bulan Januari 2012. Subjek
pengisi kuisioner adalah siswa SMA yang bersekolah di wilayah kota dan
kabupaten Pasuruan dengan jumlah 20 siswa. Data yang dikumpulkan dianalisis
dengan cara menghitung prosentase hasil kuisioner pada setiap pilihan jawaban.
Rumus yang digunakan untuk mencari prosentase pada setiap pilihan jawaban
adalah:Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis juga
mempergunakan metode berupa studi pustaka, yaitu penulis menelaah sumber-
sumber lain yang berkaitan dengan penulisan-penulisan artikel.
1.7 Manfaat
Manfaat dari karya tulis ini yaitu memberikan solusi mengenai dampak negatif
dari situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Agar
nantinya dampak tersebut dapat diminimalisir adanya. Adapun dampak dari karya
gagasan ini yaitu memberikan porsi solusi dan pemecahan masalah yang beragam
terhadap dampak negatif jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar
siswa, sehingga prestasi siswa dapat meningkat.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Situs Jejaring Sosial
Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari
simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu
atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain
sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-
hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di
tahun 1954.
Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial
yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang
belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah
dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi
penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir - akhir ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi
media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia
bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus mengenai jejaring social
atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network
pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Bentuk kolaborasi antara lain adalah:
Saling bertukar pendapat/komentar
Mencari teman
Saling mengirim email
Saling memberi penilaian
Saling bertukar file dan lain sebagainya
2.2. Macam-Macam Situs Jejaring Sosial
1. Jaringan sosial di internet. 2. Facebook 3. Twitter.
2.3. Dampak Jejaring Sosial
dampak negatif dari situs jejaring sosial:
1. Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul Situs jejaring
sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri,
2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
3. Menghamburkan Uang
4. Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
5. Mengurangi kinerja..
6. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga.
7. Tergantikanya kehidupan sosial.
8. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur.
9. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya.
10. Pornografi.
11. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif.
12. Kesalahpahaman.
13. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan).
14. Penipuan.
Dampak positif dari situs jejaring sosial adalah sebagai berikut.
1. Memperluas jaringan pertemanan
2. Mempererat tali silaturahmi,.
3. Cepat mendapatkan informasi terkini tentang teman kita.
4. Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka
situs jejaring sosial.
5. Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha situs
jejaring sosial
merupakan media promosi yang gratis dan sangat efektif bagi usaha.
6. Dalam situs jejaring sosial banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk
mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya
7. Sarana diskusi, di situs jejaring sosial kita bisa bergabung dengan berbagai
komunitas / grup.
2.4. Hubungan Situs Jejaring Sosial terhadap Motivasi Belajar Siswa
Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih
dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi
belajarnyapun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai
mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga meruokan implikasi dampak
negatif dari situs jejaring sosial. Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi
dengan jalan melarang siswa atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna
jejaring sosial. Tapi, apa hanya sampai di situkah pengawasan yang dilakukan?
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain
harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial
ini demi masa depan anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa
dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook
berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk
menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya
adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di
internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua
mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada
saat berselancar di internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai
dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih
berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-
batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya,
terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial.Keempat, tidak
memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum
cukup umur.
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan
remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan
remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring
sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba
mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh
waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs
jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya
pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik
dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi
seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat
penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses
internet dan situs jejaring sosial.Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk
mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon
seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs
jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan. Tidak hanya siswa, para
mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian
terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan
bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata
mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak
menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh
Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang
lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang
tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook yang
menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok.
Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau
mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para
pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita.
Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 5 jam
sampai 11 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di
internet.
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor
Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19
tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000
responden.Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet
melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via
telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25
juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga
mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700
persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama,
pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna
berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna
situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial.
Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis
di bagian atas. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu
sering membuka situs jejaring sosial di internet.Hal
ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena
lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri.
Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan
motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk
kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-
cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita.Untuk
itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi
tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin
menghawatirkan.

2.5. Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan


Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka
situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon seluler.Hal ini cukup
membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan siswa.
Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs jejaring sosial tersebut dari
telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para
siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi
mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam.
Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga akan mengalami
penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi siswa. Jika
motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah maka yang terjadi adalah
prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat
menghawatirkan dalam dunia pendidikan.
Dari paparan dampak situs jejaring sosial di atas, adapun langkah strategis yang
dapat dilakukan untuk pengimplementasian gagasan yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
2. Usahakan Untuk Tidak Memberikan Telepon Seluler yang Dapat
Mengakses Internet (situs jejaring sosial
3. Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial
BAB III PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Banyak yang mengenal apa itu situs jejaring sosial.
Pada umumnya banyak yang memiliki situs jejaring sosial yang sedang populer
saat ini, misalnya Facebook dan Twitter. Di waktu belajar yang seharusnya
digunakan dengan belajar malah digunakan untuk Online di situs jejaring sosial.
Ternyata situs jejaring sosial itu memiliki dampak negatif dan positif bagi para
penggunanya.
4.2. Saran
Sebagai seorang siswa yang mempunyai nalar dan pikiran kritis terhadap persoalan
yang ada, alangkah lebih baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih
bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan
menjadi lebih berkurang.Sehingga motivasi belajar siswa tetap terjaga dan prestasi
belajar mereka dapat ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
mereka sebagai peserta didik.
Saat ini siswa sangat sering mengunjungi situs jejaring sosial setiap harinya.
Namun sudah sewajarnya, setiap teknologi baru, apapun bentuknya, pasti
mempunyai dampak positif dan negatif. Begitu juga dengan situs jejaring sosial,
pasti punya dampak positif dan negatif juga. Untuk menggurangi atau
menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial.
Seharusnya, para mahasiswa yang menggunakan situs jejaring sosial seharusnya
pandai-pandailah mengendalikan diri dan manfaatkan teknologi ini secara bijak
dan baik.
Makalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah
pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan
bermasyarakat semacam arisan ibu-ibu, suatu organisasi pasti banyak memiliki
visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap
organisasi memiliki tujuan masing. dari beberapa artikel yang saya baca dapat
disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system
atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai
suatu tujuan bersama.
Dewasa ini banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai
politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu
keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum,
yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit,
perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain
sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan
para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
Dalam makalah ini penulis akan membahasa mengenai organisasi OSIS di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Organisasi OSIS
2. Bagaimana sejarah berdirinya OSIS
3. Apa fungsi Organisasi OSIS
4. Apa tujuan OSIS
5. Apa saja perangkat yang ada dalam organisasi OPSIS
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian OSIS
2. Mengetahui sejarah beridirinya OSIS
3. Mengetahui fungsi OSIS
4. Mengetahui tujuan OSIS
5. Mengetahui perangkat organisasi OSIS
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang
berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS
diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS.
Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh
pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS
itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian
menjadi pengurus OSIS.
B. Sejarah Berdirinya OSIS
Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat
organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang
hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa
yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang
dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah,
sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan
organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat
diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu
pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak
lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.
Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan
berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut
dapat dimanfaatkan untu kepentingan organisasi di luar sekolah.
Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan
organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin
menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah
masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan
kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan
bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme,
idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan
sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu
ditata secara terarah dan teratur.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para
siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara
nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama Empat Jalut Pembinaan
Kesiswaan, yaitu :
a. Organisasi Kesiswaan
b. Latihan Kepemimpinan
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
d. Kegiatan wawasan Wiyatamandala
Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS
dibentuk dengan tujuan pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas,
serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam
pengaruh negative dari luar sekolah. Mendorong sikap, jiwa dan semangat
kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan
untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar
mengajar. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan
pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berfikir,
wawasan, dan pengambilan keputusan.
C. Fungsi Organisasi OSIS
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi.
Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi
dalam mencapai tujuan. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi
OSIS adalah :
Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para
siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung
tercapainya pembinaan kesiswaan.
Sebagai Motivator
Sebagai Preventif
D. Tujuan OSIS
Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam
mengambil keputusan yang tepat
Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam
kontek kemajuan budaya bangsa
Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air
dalam era globalisasi
Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama
secara mandiri, berpikir logis dan demokratis
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic,
budaya dan intelektual
Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
E. Perangkat OSIS
1. Pembina OSIS
Pembina OSIS terdiri dari:
Kepala Sekolah, sebagai Ketua
Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua
Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun
pelajaran
Tugas dari Pembina OSIS:
Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan
OSIS di sekolahnya.
Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus.
Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS.
Menghadiri rapat-rapat OSIS.
Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS.
2. Perwakilan Kelas
Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas, tugas:
Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.
Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS.
Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas.
Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan.
Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun
jabatannya.
Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua
Pembina.
Bersama- sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.
3. Pengurus OSIS
Kewajiban Pengurus
Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS
Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya
Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif
Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan
tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya
Selalu berkonsultasi dengan Pembina
Struktur dan Rincian Tugas Pengurus
Ketua, tugas:
1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
2. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh
aparat kepengurusan
4. Memimpin rapat
5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat
6. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan
Wakil Ketua, tugas:
1. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
2. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
3. Menggantikan ketua jika berhalangan
4. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
5. Bertanggung jawab kepada ketua
6. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi
Sekretaris, tugas:
1. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
2. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
3. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
4. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
5. Bersama ketua menandatangani setiap surat
6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
7. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris
Bendahara, tugas:
1. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran
uang/biaya yang diperlukan
2. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu
pertanggung jawaban
3. Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan
4. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala
Ketua Seksi, tugas:
1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan
3. Memimpin rapat seksi
4. Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat
5. Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi
kepada Ketua melalui Koordinator
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang
berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS
diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS.
Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh
pihak sekolah.
Organisasi intra sekolah adalah merupakan wadah atau area tempat bagi siswa.
Yaitu sebagai calon-calon anggota masyarakat maupun calon warga Negara.
Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang
umumnya masih dalam taraf perkembangan.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa
yang akan datang. Daging dan lada tebal dan nikmat!Sebuah kenikmatan terbaru!
Patty yang tebal, juicy dan 100% asli sangatlah enak. Tapi kami ertujuan untuk
sesuatu yang luar biasa.Kami menambahkan bawang panggang, 2 lapis keju dan
melapisi semuanya dengan saus lada hitam kami yang nikmat. Enak bukan?
Tugas Proyek B.Inggris
Nama: Willy Agustin
Kelas: IX.8

Beef n Pepper Deliciously Bold!


A new kind of deliciousness!
A thick and juicy 100% beef patty is good, but were aiming for great.
So we added grilled onions, 2 slices of cheese and we covered them all in our
delicious black pepper sauce. Nice Right?

Anda mungkin juga menyukai