PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang kajian sejarah, tempat
yang mengandung peninggalan sejarah adalah sesuatu yang sangat penting,
karena para ahli dapat mempelajari tentang kehidupan masa lampau baik masa
pra sejarah maupun masa setelah manusia mengenal tulisan. Lokasi bersejarah
dapat dijadikan sebagai bahan kajian baik secara umum maupun dalam dunia
pendidikan. Salah satu lokasi yang dipandang sangat penting oleh para ilmuwan
adalah tempattempat yang terdapat sisasisa kehidupan masa prasejarah baik
manusia, tumbuhan maupun binatang. Tempat yang yang dimaksud di antaranya
adalah Sangiran.
Sangiran yang berada di tengah perbatasan kabupaten Sragen dan
Karanganyar, merupakan sebuah kubah raksasa yang tererosi pada puncaknya
sehingga menghasilkan cekungan besar di tengah kubah. Akibat dari erosi ini
adalah lapisanlapisan tanah berumur tua tersingkap secara alamiah yang
menampakan lapisanlapisan tanah berfosil, baik fosil manusia purba maupun
binatang. Okupasi manusia purba telah meninggalkan jejakjejak, seperti artefak
batu dan fauna dalam lingkungan yang terbentuk selama dua juta tahun terakhir
tanpa terputus. Di sini telah muncul salah satu pusat evolusi manusia di dunia
sejak jutaan tahun lalu. Itulah sebabnya Sangiran dimasukan sebagai salah satu
warisan budaya dunia (world culture heritage) oleh UNESCO tahun 1996
(KOMPAS, 13 Juni 2008). Dari pernyataan tentang pentingnya situs sangiran,
oleh karena itu sangiran perlu dilestarikan keberadaanya.
Pelestarian diartikan sebagai segala kegiatan atau yang dilakukan secara
terusmenerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang
mencerminkan adanya sesuatu yang tetap abadi, bersifat dinamis, luas dan selektif
(Widjaya,1988:19). Usaha pelestarikan cagar budaya Sangiran nampak masih
kurang disertai dengan pemahaman masyarakat tentang pentingnya fosilfosil yang
ditemukan di lokasi tersebut.
Hal ini terlihat dari masih adanya pencurian, perusakan, dan pencemaran.
Tindakan masyarakat terebut terjadi karena kurangnya kesadaran dan pemahaman
masyarakat khususnya pelajar terhadap arti pentingnya sebuah situs bersejarah.
Untuk menanamkan kesadaran itu selain dalam keluarga dan masyarakat, juga
dilakukan di sekolah oleh pelajar dengan cara yang lebih efektif dan inovatif
dengan pembuatan komik blablabla agar pelajar tertarik untuk mengenal,
memahami, memanfaatkan, serta melestarikan situs sangiran.
Komik blblabla ini digunakan sebagai media untuk mengenalkan situs
sangiran terhadap pelajar yang didalamnya mengandung informasi yang jelas
mengenai sejarah yang ada didalam situs sangiran dan mengajak pembaca untuk
melestarikan situs sangiran.
Oleh karena itu, penulis menggagas sebuah karya tulis ilmiah yang
berjudul........................................... semoga dengan gagasan tersebut generasi muda
lebih berminat untuk melestarikan situs sangiran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah terbentuknya situs Purbakala Sangiran?
2. Bagaimana metode komik blablabla sebagai upaya pelajar terhadap pelestarian
cagar budaya sangiran?
3. Apakah metode komik blabka dapat menumbuhkan kesadaran pelajar terhadap
pelestarian cagar budaya Sangiran ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mendeskripsikan sejarah terbentuknya situs purbakala sangiran.
2. Mendeskripsikan metode komik blablabla sebagai upaya pelajar terhadap
pelestarian cagar budaya sangiran.
3. Mendeskripsikan hasil dari metode komik blabla terhadap kesadaran pelajar
terhadap pelestarian cagar budaya Sangiran.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah pengetahuan tentang Museum Purbakala Sangiran
2. Menambah referensi tentang Museum Purbakala Sangiran
3. Memperluaskan atau memasyarakatkan ide-ide kreativ dalam pelestarian Situs
Sangiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Cagar budaya menurut Aris Soviyani (2006:3), merupakan salah satu bentuk peninggalan
dan warisan budaya nenek moyang yang mempunyai nilai sebagai sumber inspirasi bagi
kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Undang-undang cagar budaya
No.11 tahun 2010 menyebutkan bahwa cagar budaya adalah warisan budaya bersifat
kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs
cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau dia air yang perlu dilestarikan
keberadannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan,
agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Beberapa bentuk cagar budaya adalah
benda cagar budaya, benda alam atau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak
bergerak, berupa kesatuan atau kelompokan, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang
memiliki hubungan erat dengan kebudayan dan sejarah perkembangan manusia dan bangunan
cagar berupa benda alam atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuan ruang
berdinding atau tidak berdinding dan beratap.
Dengan demikian cagar budaya adalah warisan budaya nenek moyang yang berbentuk
benda maupun bangunan dan mempunyai nilai kemanfaatan bagi kehidupan bangsa masa kini
dan masa yang akan datang.
2.4. Komik
Kurang berminatnya pelajar dalam mengenal dan memanfaatkan sangiran. Oleh karena
itu adapun pelaksanaan strategi Komik diawali dengan adanya revitalisasi, dan pembuatan
komik
REVITALISASI
Strategi Pelaksanaan
CERAHKU CERIA CERAHKU CERIA
massyarakat khususnya generasi muda. adanya revitalisasi pada menara tersebut agar dikenal
masyarakat khususnya generasi muda sebagai cagar budaya yang lebih bermanfaat.
sebagai berikut
KOMIK
Pembuatan KOMIK" ini melatih generasi muda untuk bisa berkreatif membuat suatu
karya yang memiliki nilai lebih, yaitu membuat komik yang bisa memiliki fungsi untuk
memberikan informasi sejarah. Kemudian setelah membuat buku ini langkah selanjutnya
adalah mencetak buku yang terdiri dari sepuluh halaman isi buku dan mempromosikannya
membawa pesan yang jelas tentang sejarah umum sangiran dan mudah dipahami. Sehingga
masyarakat khususnya generasi muda tertarik mengenalkan dan mempelajari situs sangiran.
dibentuk sedemikian rupa menjadi sebuah buku yang lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Hal ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar memiliki keinginan dan memanfaatkan