Anda di halaman 1dari 1

JOKOWI KAMPANYEKAN TIGA PILAR KEBANGSAAN

REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi


Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) memberikan kuliah umum pada
ratusan mahasiswa Universitas Manado (Unima) di Auditorium Bukit Inspirasi, Kota
Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5). Di sana, Jokowi memaparkan tiga pilar
kebangsaan yang disebut dengan Trisakti.

Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, ada tiga pilar kebangsaan yang harus
dijalankan, yakni kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi, dan kepribadian dalam
kebudayaan.

Pilar yang pertama, Jokowi mengatakan bahwa negara harus hadir di tengah persoalan
masyarakat. Daulat politik berarti negara tak boleh ragu mengambil keputusan yang
diyakini benar sekalipun didemo warga.

Jokowi kemudian mengambil contoh kasus Waduk Pluit yang lahannya diduduki oleh
7.000 warga. Menurut dia, hal itu terjadi karena negara tidak hadir dalam permasalahan
yang ada di masyarakat.

"Harusnya begitu muncul satu rumah langsung ditertibkan," kata dia yang mengenakan
kemeja putih.

Pilar kedua yaitu kedaulatan ekonomi. Di sini, Jokowi mengatakan bahwa semua pasar
tradisional harus direvitalisasi agar ekonomi kerakyatan terus tumbuh. Revitalisasi pasar,
ujar dia, juga harus dilakukan agar pasar-pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar
modern. Jika itu tidak lakukan, maka pihak asing dapat merajai setiap aspek ekonomi
bangsa ini.

Ketiga, Jokowi berbicara mengenai kepribadian dalam kebudayaan. Aspek ketiga ini, ujar
dia, erat kaitannya dengan revolusi mental. Jokowi mengatakan, bangsa ini tak boleh
terpecah-pecah oleh karena perbedaan

Anda mungkin juga menyukai