LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh
bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan
turut serta aktif dalam bidang pembangunan nasional (Depsos RI, 2004:4).
anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama
bimbingan kepada anak agar anak menjadi manusia dewasa yang berguna dan
8
9
dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka
didirikan secara sederhana yaitu pada tahun 1629 tepatnya pada masa
dikelola oleh para diakon (pelayan) Gereja Protestan yang berada di Jalan
dengan gedung baru yang konstruksinya terbuat dari batu yang dapat
Pada tahun 1662, rumah yatim piatu baru yang besar dibangun di
Jl.Orpa (dari kata Portugis orfan, artinya anak yatim piatu) kemudian berganti
nama menjadi jalan Roa Malaka II. Dalam weeshuis (rumah yatim piatu
dalam Bahasa Belanda) ini tinggal anak campuran atau Indo yang lahir di luar
pernikahan. Selain itu tinggal pula kurang lebih sepuluh orang lanjut usia dan
dilatarbelakangi oleh keadaan Kota Batavia yang saat itu sudah tidak sehat
lagi terbukti dari jumlah angka kematian yang tinggi ditambah dengan
banyaknya jumlah anak yatim piatu yang terlantar akibat kurang memadainya
untuk menampung orang tidak waras) di Jl. Prapatan yang juga menampung
anak-anak yatim piatu pada tahun 1834 yang kemudian dipindah ke bangunan
yang kini dipakai oleh Lembaga Administrasi Negara di Jl. Veteran di tahun
1854.
Sebuah rumah panti asuhan yang besar akhirnya dibuka pada tahun
1844 di Jl. Gajah Mada, yang kini menjadi Gedung Arsip Nasional. Rumah
dibeli oleh College van der Hervormde Gemeente (Dewan Gereja Jemaat
Namun, rumah yatim piatu itu akhirnya dijual kepada pemerintah Hindia
menyatakan bahwa tempat itu kurang cocok untuk gereja dan rumah yatim
piatu berhubung banyak sekali orang Cina dan Arab yang membangun rumah
oleh Galeri nasional di Jl. Merdeka Timur pada tahun 1915 (Maulana, 2009).
Beberapa panti asuhan juga didirikan, tetapi baru pada awal abad ke-
menjadi asrama anak laki-laki dan perempuan. Meski sempat diambil alih
oleh tentara Jepang untuk digunakan oleh Romusha, namun ketika Jepang
Sejak tahun 1946, panti asuhan semakin marak didirikan sebagai salah
sekarang, beragam jenis panti asuhan telah dibangun menurut kebijakan dan
Indonesia.
(1997) yaitu:
layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga dan
masyarakat.
menyatakan standar pelayanan panti asuhan adalah seperti orang tua bagi
anak-anak yang ditempatkan di panti asuhan, dan selayaknya orang tua maka
anak yang meliputi hak terhadap perlindungan, (terkait dengan martabat anak
dengan keluarga dan pihak lainnya secara positif dan menyekolahkan anak);
dan berbagai kebutuhan lain sesuai dengan usia dan kebutuhan tumbuh
menjadi:
1) Penghuni
a. Anak-anak
hak-hak anak.
libur anak.
proporsional.
14
b. Pengasuh
c. Petugas Keamanan
malam.
d. Petugas Kebersihan
e. Juru Masak
membahayakan kepentingan anak. Selain itu, panti asuhan harus aman untuk
dijadikan tempat tinggal dan tempat beraktivitas bagi anak, dalam hal ini
Panti Sosial dan Pedoman Akreditasi Panti Sosial memuat kondisi dan kinerja
pelayanan sosial lainnya yang sejenis, dalam hal ini panti asuhan termasuk
1. Kelembagaan, meliputi:
pembinaan profesionalnya.
- Visi dan Misi. Memiliki landasan yang berpijak pada visi dan
misi.
dokumen.
ruang perlengkapan).
4. Pembiayaan
tidak tetap.
18
memenuhi kebutuhan dan privasi anak. Dalam hal ini dapat dipraktekkan
dengan cara:
- Menyediakan tempat tinggal dan ruang tidur yang berbeda antara laki-laki
dan perempuan.
- Ruang yang terkait dengan privasi anak, misalnya kamar tidur, kamar
mandi, dan toilet harus dilengkapi pintu yang dapat dikunci agar
dilengkapi lemari untuk menyimpan barang pribadi anak, meja dan kursi
belajar.
- Setiap anak memiliki tempat tidur sendiri yang dilengkapi dengan seprei,
maupun malam hari, serta memiliki pintu dan jendela yang terkunci.
misalnya kompor.
Memiliki pencahayaan yang cukup baik pada siang maupun malam hari
dan memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara, serta lantai yang tidak licin.
ibadah.
cukup baik siang maupun malam hari dilengkapi dengan meja dan kursi,
peralatan yang sesuai dengan minat dan bakat anak, bersifat terbuka untuk
bersama.
- Ruang dan fasilitas yang dimiliki harus dapat dimanfaatkan oleh anak
pribadi.
Panti Asuhan Vincentius Putera berlokasi di Jl. Kramat Raya no. 134,
Jakarta. Panti asuhan ini merupakan panti asuhan pertama yang didirikan di
Indonesia dan masih beroperasi sampai saat ini. Panti asuhan ini bernaung di
berasal dari Yayasan Vincentius dibantu oleh sumbangan umat Katolik dari
(sumber: maps.google.com)
Timur Laut dengan halaman depan yang tidak begitu luas karena berdekatan
dengan jalan raya. Lokasi panti asuhan yang berada tepat di samping jalan
Panti asuhan ini berada dalam satu kompleks yang terdiri dari
bangunan lama panti asuhan, kantor, gereja, sekolah SD, SMP, dan STM
a. Sejarah
Pada tahun 1983, Pastor Van Santen SJ membuka dan memberkati St.
Pada tahun 1910 sebidang tanah luas di Jl. Kramat Raya 134 dibeli oleh
lima tahun kemudian dibuat bangunan yang lebih modern yang dirancang
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, jumlah anak yang ditampung oleh
pensiunan tentara untuk menjadi pegawai. Namun pada tahun 1929 Pater
Fransiskan tiba dan tugas para Pastor Jesuit di Rumah Vincentius (bagian
rumah panti asuhan digunakan sebagai markas oleh serdadu Jepang dan
untuk sementara sebagian anak asuh ditampung di Jl. Nusantara, Jl. Pos
pemberangkatan.
Pater van der Veldt OFM kembali ke Kramat dan menemukan Tuan
TBC).
abad ke-19). Kebijakan itu diubah pada 26 Februari 1946 dimana anak
dari semua suku bangsa yang perlu dan dapat dibantu akan diterima di
24
ditemukan lagi.
berikut:
SD 84 13
SMP 41 6
STM/SMA 19 6
Total 144 25
Tabel 2.1 Jumlah penghuni & pengasuh Panti Asuhan Vincentius Putera.
Jumlah Pengurus/Pekerja
Sosial Profesional
Juru Masak 9
Petugas Kebersihan 8
Petugas Keamanan 5
Psikolog 1
Sekretariat 2
Administrasi 3
Personalia 3
Total 32
Tabel 2.2 Jumlah pengurus & pekerja sosial profesional Panti Asuhan Vincentius Putera.
d. Program Kegiatan
- Rohani:
26
o Misa.
o Doa Rosario.
o Rekoleksi.
o Koor.
- Non Rohani:
o Bimbingan Konseling.
o Komputer.
o Praktek Elektro.
e. Aktifitas
Aktifitas Waktu
Hobby / Olahraga /
15.00 WIB
Belajar
bagi anak yang sudah tidak memiliki orang tua/wali lagi maka akan tetap
Aktifitas Waktu
Hobby / Belajar /
7.00 WIB
Menonton TV
Bermain / Istirahat
14.00 WIB
/ Olahraga
Menonton TV /
19.00 WIB
Belajar
f. Fasilitas
disediakan berupa:
donatur.
29
beristirahat.
- Ruang Rapat: pengurus dan pengasuh panti asuhan mengikuti rapat bulanan.
- Ruang Makan
- Dapur
- Ruang Belajar: terdapat tiga ruang belajar sesuai dengan pembagian anak-anak
- Ruang Tidur
- Kamar Mandi/Toilet
- Klinik: terbagi atas klinik untuk anak dengan penyakit biasa dan klinik untuk
- Ruang Laundry: mesin cuci hanya digunakan oleh pengasuh, anak-anak panti
- Ruang Jahit: digunakan hanya oleh pengasuh panti asuhan untuk memperbaiki
- Perpustakaan
30
- Ruang Olahraga
- Lapangan Sepakbola
- Lapangan Badminton
- Lapangan Basket
- Tempat Bermain
- Area Parkir
Panti asuhan ini berlokasi di Jl. Desa Putera No. 24, Srengseng Sawah
(sumber: http://padestra.org/2011/kontak)
lapangan rumput yang hijau. Panti asuhan ini terletak dalam kompleks yang
a. Sejarah
Residen Batavia pada waktu itu Mr. J.E. Ysebart merasa prihatin
bambu dan memilih tenaga bantu, karena pada Juni 1947 sudah
Panti Asuhan Desa Putera didirikan pada tanggal 30 Juni 1947 dan
melarikan diri. Mereka sudah besar dan terlatih, maka malam hari
tahun pertama, dari seribu anak yang diterima, kurang lebih tujuh
itik dan ayam serta perkebunan kelapa dan ceruk menjadi tempat
diberi kursus, supaya menjadi guru bagi yang lain. Bangku untuk
Pada akhir 1950 dibuka Sekolah Guru Bantu selama dua tahun
sesudah SD, yang pada 1952 sudah menjadi SBG dengan 172
Visi yang diikuti oleh Panti Asuhan Desa Putera adalah ikut serta
mandiri.
layak.
berikut:
35
pendidikan, yaitu:
SD 1,2,3 25
SD 4,5,6 27
8
SMP 25
SMK 10
Total 87 8
Tabel 2.6 Jumlah penghuni & pengurus Panti Asuhan Desa Putera.
Jumlah
Pengurus/Pekerja
Sosial Profesional
Pimpinan Panti
1
Asuhan
Sekretaris 1
Bendahara 1
Logistik 1
Juru Masak 6
Petugas Laundry 3
Tukang Kebun 2
Petugas Kebersihan 2
Supir 1
Total 18
Tabel 2.7 Daftar pengurus & pekerja sosial profesional Panti Asuhan Desa Putera.
d. Program Kegiatan
- Rohani:
o Misa Harian.
o Doa Bersama
- Non Rohani:
o Lab. Komputer.
o Koor.
o Menari.
o Kebersihan Umum
37
o Bimbingan Psikologi.
meja.
e. Aktifitas
Aktifitas Waktu
Mandi 13.00
Tidur
14.00 WIB
Siang/Belajar
orang tua/wali lagi maka akan tetap berada di dalam panti asuhan
Aktifitas Waktu
Menonton
19.00 WIB
TV/Belajar
f. Fasilitas
- Ruang Tamu
- Kantor Pengurus
- Ruang Konsultasi
- Ruang Pengasuh
- Ruang Makan/Belajar/Rekreasi
- Dapur
- Area Mandi
- Ruang Komputer.
- Area Kesenian
- Lapangan Bola
- Lapangan Badminton
- Lapangan Volley
- Lapangan Futsal
- Lapangan Basket
- Tenis Meja
Panti Asuhan Abigail terletak di Jalan Setia Kawan No. 12, Pamulang
(sumber: maps.google.co.id)
Bangunan panti asuhan terletak jauh dari jalan raya, dengan akses
jalan yang sempit dan hanya selebar satu mobil. Di sekeliling bangunan panti
Abigail memiliki gedung kamar laki-laki dan gedung kamar perempuan yang
a. Sejarah
bantuan dana dari Ibu Jeane Sondakh selaku salah satu pendiri
anak yang lahir karena pergaulan bebas, atau anak-anak yang lari
jasmani dan rohani bagi anak-anak, karena itu sekalipun ada anak
oleh orang tuanya kepada Panti Asuhan Abigail maka pihak panti
orang tua atau walinya. Bagi yang tidak memiliki orang tua/wali
Bagan 2.3 Struktur organisasi Panti Asuhan Abigail berdasarkan beban kerja.
dibagi menjadi:
Laki-laki Perempuan
Balita 2 Balita 2
TK 3 TK 1
SD 6 SD 2
SMP 4 SMP 4
43
SMA/SMK 4 SMA/SMK 13
Kuliah 4 Kuliah 6
Jumlah 23 Jumlah 28
Total 51 anak
Jumlah
Pengasuh/Pengurus
Laki-laki 2
Perempuan 4
Total 6
d. Program Kegiatan
- Rohani:
o Doa Bersama.
o Kebaktian Minggu.
- Non Rohani:
o Catering Abigail.
o Badut.
o Panggung Boneka.
o Musik.
e. Aktifitas
Hal ini yang menjadi acuan akan pola aktifitas anak-anak panti
Abigail adalah:
Waktu
Kegiatan
TK - SD SMP SMA/SMK Kuliah
Doa Pagi 4.30 WIB 4.30 WIB 4.30 WIB 4.30 WIB
Kerja Rutin 6.00 WIB 6.00 WIB 6.00 WIB 6.00 WIB
Makan Siang 11.00 WIB 13.00 WIB 14.00 WIB 16.00 WIB
Belajar / Les
12.30 WIB 14.00 WIB 15.00 WIB 17.00 WIB
Privat
Bermain /
Kegiatan Tari / 14.00 WIB 16.00 WIB 17.00 WIB 18.00 WIB
Tidur Siang
45
Makan Malam 19.30 WIB 19.30 WIB 19.30 WIB 19.30 WIB
Doa Malam 20.00 WIB 20.00 WIB 20.00 WIB 20.00 WIB
Kegiatan Waktu
Tabel 2.13 Kegiatan sehari-hari anak-anak Panti Asuhan Abigail selama libur sekolah.
di rumah sendiri.
f. Fasilitas
kegiatan tari.
- Toilet
- Area Laundry
- Area Menonton TV
- Taman
- Lapangan Bola
- Area Parkir