NASKAH KERJASAMA Juanda Kuningan
NASKAH KERJASAMA Juanda Kuningan
Antara
RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN
Dengan
UPT PUSKESMAS DTP BEBER KABUPATEN CIREBON
Tentang
PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Nomor : ..............................
441/TU-31 /I/2015
Pada hari ini, Jumat tanggal dua bulan januari tahun dua ribu lima belas (02-01-2015) kami
yang
bertanda tangan di bawah ini :
I.Drs. HAERIA, SKM., MKM : Kepala UPT Puskesmas DTP Beber, berkedudukan di Desa
Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon, Jalan Jendral
Sudirman, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama UPT
Puskesmas DTP Beber, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KESATU
II. Dr. Giri Satriya : Direktur Rumah Sakit Juanda Kuningan, berkedudukan di
Jalan Ir. H. Juanda No. 227 Kabupaten Kuningan. Dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama RS Juanda,
selanjutnya di sebut sebagai PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK sepakat mengadakan perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan system rujukan
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK sesuai dengan kedudukan dan kewenangan
masing-masing, sepakat untuk menyelenggarakan Perjanjian Kerjasama Sistem Pelayanan
Rujukan (selanjutnya disebut naskah kerjasama) di Rumah Sakit, dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut :
DEFINISI
Pasal 1
Dalam pasal-pasal Naskah Kerjasama ini kecuali ditentukan lain, maka istilah-istilah yang
tertulis harus ditafsirkan sebagai berikut :
1. Puskesmas suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang
berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencangkup aspek
pembiayaan.
2. Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab, timbal-balik terhadap suatu kasus penyakit
atau masalah kesehatan secara vertikal atau horizontal, dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang ke unit yang lebih mampu.
1) Tujuan ditetapkannya MOU ini adalah agar terwujud suatu mekanisme kerja yang
mengatur secara efektif dan efesien alur pasien sesuai kebutuhan dan kewenangan medis
melalui jalur rujukan, sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya yang terbatas.
2) Sasaran perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah :
1. Menguatkan kemitraan antara UPT Puskesmas DTP Beber dengan Rumah Sakit
Juanda.
2. Mengefektifkan mekanisme Rujukan antara UPT Puskesmas Beber dan Rumah Sakit
Juanda.
3. Memperbaiki Alur Pelayanan Rujukan
4. Mewajibkan pihak Rumah Sakit untuk memberikan umpan balik (feedback)
OBJEK
Pasal 3
Objek perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah Peningkatan Mutu Pelayanan Rujukan
terhadap pasien yang lebih berkualitas di UPT Puskesmas DTP Beber.
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Kerjasama ini meliputi kegiatan yang berhubungan dengan SISTEM RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN, antara lain :
1. PIHAK KESATU menjadi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pengirim Rujukan ke PIHAK
KEDUA
2. PIHAK KEDUA menjadi tempat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Penerima Rujukan dari
PIHAK KESATU
3. PIHAK KEDUA menyediakan Fasilitas dan Tenaga kesehatan untuk kegiatan
pemeriksaan kesehatan dan penunjang kesehatan lainnya yang dibutuhkan oleh PIHAK
KESATU
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
Hak dan kewajiban PARA PIHAK dalam penyelengaraan sistem pelayanan Rujukan yang di
tuangkan sebagai tugas dan tanggungjawab peran PARA PIHAK dalam lingkup kerjasama ini,
yaitu meliputi kegiatan yang disepakati PARA PIHAK.
PIHAK KESATU :
a. Memberi penjelasan kepada pasien atau keluarga bahwa karena alasan medis pasien harus
dirujuk, atau karena ketiadaan tempat tidur pasien harus dirujuk;
b. Melaksanakan konfirmasi dan memastikan kesiapan PIHAK KEDUA sebelum merujuk;
c. Membuat surat rujukan dengan melampirkan hasil diagnosis pasien dan resume catatan
medis;
d. Mencatat pada register dan membuat laporan rujukan;
e. Sebelum dikirim, keadaan umum pasien sudah distabilkan lebih dahulu dan stabilitas pasien
dipertahankan selama perjalanan;
f. Pasien harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang mengetahui keadaan umum pasien dan
mampu menjaga stabilitas pasien sampai pasien tiba di tempat rujukan;
g. Pengantaran Pasien disertai surat rujukan;
h. Tenaga Kesehatan yang mendampingi pasien menyerahkan surat rujukan kepada PIHAK
KEDUA;
i. Ketentuan-ketentuan yang ada pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan SKTM dan
badan penjamin kesehatan lainnya tetap berlaku.
PIHAK KEDUA
a. Menerima surat rujukan dan membuat tanda terima pasien;
b. Mencatat kasus rujukan dan membuat laporan penerima rujukan;
c. Membuat diagnosis dan melaksanakan tindakan medis yang diperlukan serta melakukan
perawatan;
d. Melaksanakan catatan medis sesuai ketentuan;
e. Memberikan informasi medis kepada PIHAK KESATU
f. Membuat surat rujukan ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi, apabila kondisi
pasien tidak dapat diatasi, dan mengirim tembusannya kepada PIHAK KESATU;
g. Membuat PIHAK KESATU untuk menindaklanjuti perawatan selanjutnya yang tidak
memerlukan pelayanan medis spesialistik setelah kondisi pasien stabil.
h. Ketentuan-ketentuan yang ada pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan SKTM dan
badan penjamin kesehatan lainnya tetap berlaku.
PEMBIAYAAN
Pasal 6
Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatanganinya
kesepakana kerjasama ini
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 8
1) Dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 kitab undang-undang Hukum
Perdata, PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini berakhir
bilamana :
a. Telah berakhirnya jangka waktu yang telah ditentukan; dan
b. Salah satu pihak melanggar dalam perjanjian Kerjasama ini.
2) PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure, tidak berakibat pada perjanjian ini.
FORCE MAJEURE
Pasal 9
Pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini tidak terpengaruhi dengan terjadinya
pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.
PENUTUP
Pasal 12
Hal hal yang belum cukup diatur dalam Naskah Kerjasama ini, akan diatur oleh PARA PIHAK
berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan (Addendum), sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah Kerjasama ini .
Demikian Naskah Kerjasama ini di buat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Rumah Sakit
pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas dalam rangkap 1 (satu) bermaterai cukup dan
masing-masing PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, sah serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah di tandatangani oleh PARA PIHAK.