Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU

UPTD PUSKESMAS DOMPU TIMUR


Jln. Lintas Sumbawa Desa Oo DOMPU-NTB

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS DOMPU TIMUR
Nomor : 812 / /PKM/ /2017

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO BAIK DALAM PELAKSANAAN PROGRAM


MAUPUN PELAYANAN DI PUSKESMAS DOMPU TIMUR
KEPALA UPTD PUSKESMAS DOMPU TIMUR,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelaksanaan


program dan penanggungjawab wilayah Puskesmas
Dompu Timur diperlukan Tim yang diberikan
wewenang untuk melaksanakan program dan
penanggung jawab Wilayah Puskesmas Dompu
Timur;
b. bahwa untuk penugasan petugas tersebut perlu
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Dompu Timur;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 100; Tambahan Lembaran Negara
R.I. Nomor 3495 );
2. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 1457 / MENKES
/ SK / II / 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota;
3. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 128 / MENKES
/ SK / II / 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TENTANG


PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO BAIK DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM MAUPUN PELAYANAN DI
PUSKESMAS DOMPU TIMUR.
Kesatu : Menetapkan Penerapan manajemen resiko baik dalam
pelaksanaan program maupun pelayanan di puskesmas
sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Prinsip-prinsip manajemen risiko yang sederhana perlu
mulai diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan
Puskesmas, baik yang bersifat reaktif maupun proaktif;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan Di : Dompu
Pada Tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Timur

Agussalim,SKM
Penata (III/c)
NIP : 19770817 199702 1 002

Tembusan : Disampaikan kepada yth.;


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
2. Yang Bersangkutan Untuk Diketahui
3. Arsip
Lampiran Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Nomor..
Tentang : Tanggal : .2017

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko Klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klsik yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse events, dan
harms pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah
kerugian finansial bagi RS) dan dokter.

C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit
medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang
Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA:
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien ( Patient Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran
untuk meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru

4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran
mengenai penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Dompu
Timur.

Ditetapkan di : Dompu.
Pada Tanggal : 2017
Kepala UPTD PUSKESMAS DOMPU TIMUR

Agussalim, SKM
Penata (III/c)
NIP. 19770817 199702 1 002

Anda mungkin juga menyukai